Asuhan kehamilan bertujuan untuk mendeteksi komplikasi dini dan menjaga kesehatan ibu dan janin. Pelayanan asuhan kehamilan meliputi pemeriksaan kesehatan ibu dan janin, imunisasi, konseling gizi dan persiapan persalinan. Standar pelayanan asuhan kehamilan meliputi empat kali kunjungan dengan pemeriksaan kehamilan lengkap dan tindakan pencegahan atau rujukan bila ditemukan komplik
1. 1. Filosofi Asuhan Kehamilan
Filosofi adalah pernyataan mengenai keyakinan & nilai/value yg dimiliki yg berpengaruh
terhdp perilaku seseorang atau kelompok.
Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan yg dianut oleh bidan & dijadikan
sebagai panduan dlm memberikan asuhan kebidanan pd klien selama kehamilan. Dalam
filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan beberapa keyakinan yg mewarnai asuhan
kehamilan:
1. Kehamilan merupakan proses yg alamiah, tdk perlu melakukan intervensi, kecuali ada
indikasi.
2. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (contuinity of care).
3. Pelayanan terpusat pd wanita (women centered) & keluarga (family centered). Wanita
menjadi pusat askeb dlm arti bahwa asuhan yg diberikan hrs berdasarkan kebutuhan ibu,
bukan kebutuhan & kepentingan bidan
4. Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi & memperoleh
pengetahuan atau pengalaman yg berhubungan dgn kehamilan.
5. Membangun kemitraan dgn profesi lain untuk memberdayakan perempuan.
2. Lingkup asuhan kehamilan
1. Mengumpulkan riwayat kesehatan & kehamilan serta menganalisis tiap kunjungan
kehamilan.
2. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
3. Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk TFU, posisi, presentase dan penurunan janin.
4. Melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul.
5. Menilai keadaan selam hamil termasuk DJJ dgn fetoskope/pinard & gerakan janin dgn
palpasi.
6. Menghitung usia kehamilan & perkiraan hari lahir.
7. Mengkaji status nutrisi & hubungan pertumbuhan dgn janin.
8. Mengkaji kenaikan berat badan ibu hubungannya dgn komplikasi.
9. Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya & bagaimana menghubungi bidan.
10. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dgn anemia ringan, hiperemesis gravidarum Tk I,
abortus iminens & preeklamsi ringan.
11. Menjelaskan & mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan dalam
kehamilan.
12. Memberikan imunisasi.
13. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal & penanggulangannya termasuk
rujukan tepat waktu pd kurang gizi, pertumbuhan janin tdk adekuat, PEB, & hipertensi,
perdarahan pervaginam, kehamilan ganda aterm, kematian janin & edema yg signifikan.
14. Memberikan bimbingan & persiapan persalinan, kelahiran & menjadi orang tua.
15. Bimbingan & penyuluhan ttg perilaku kesehatan selama hamil sep. Nutrisi, latihan,
keamanan & rokok.
16. Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yg tersedia.
2. 3. Prinsip pokok Asuhan Kehamilan
a. Kehamilan & persalinan merupakan proses yg normal, alami, dan sehat.
Walaupun kehamilan mrpkn proses yg normal, alami, & sehat, jika tdk dilakukan
pemantauan keadaan tersebut akan berubah menjadi patologis.
b. Pemberdayaan
Ibu merupakan pelaku utama dlm asuhan kehamilan. Bidan harus berusaha
memberdayakan ibu hamil & keluarga dalam meningkatkan pengetahuan & pengalaman mereka
melalui pendidikan kesehatan agar dpt merawat & menolong diri sendiri pd kondisi tertentu.
Hindari sifat negatif & banyak mengkritik
c. Otonomi
Pengambilan keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dpt mengambil suatu keputusan
mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan informasi yg akurat tentang risiko &
manfaat dari semua prosedur, obat-obatan, maupun test/pemeriksaan sebelum meraka
memutuskan utnuk menyetujuinya. Bidan juga harus membantu ibu dlm membuat suatu
keputusan ttg apa yg terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan sistem nilai & kepercayaan
ibu/keluarga.
d. Tidak membahayakan
Krn proses kehamilan & persalinan mrpkn proses yg alamiah, seorang bidan berusaha
meminimalkan intervensi pd ibu & janin terhadap suatu hal yg dianggap tidak perlu.
e. Tanggung jawab
Dalam melakukan asuhan kebidanan bidan bertanggungjawab penuh terhadap profesi &
asuhan yg telah diberikan kepada klien.
4. Sejarah asuhan kehamilan
Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan secara umum.
Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan lancar apabila adanya peningkatan
kesehatan atau pelayanan antenatal care.
5. Tujuan asuhan kehamilan
Tujuan utama ANC: menurunkan & mencegah kesakitan & kematian maternal & perinatal.
Tujuan khusus ANC:
a. Mempromosikan & menjaga kesehatan fisik & mental ibu & bayi dgn pendidikan nutrisi,
kebersihan diri, & proses kelahiran bayi.
b. Mendeteksi & menatalaksanakan komplikasi medis, bedah atau obstetri selama kehamilan.
c. Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi.
d. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dgn sukses, menjalankan nifas normal, &
merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.
2. Tujuan Asuhan Ibu Hamil (ANC)
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
3. c. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yg mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
d. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan,melahirkan dgn selamat, ibu maupun bayinya
dgn trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal & pemberian ASI eksklusif (0 - 6
bulan).
f. Mempersiapkan peran ibu keluarga dlm menerima kelahiran bayi agar dpt tumbuh sec.
normal.
• Ada 6 alasan penting untuk melaksanakan Asuhan Ibu Hamil, yaitu :
1) Membangun rasa saling percaya antara klien dan
petugas kesehatan.
2) Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu
dan bayi yang dikandungnya.
3) Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu
dan kehamilannya.
4) Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan
risiko tinggi.
5) Memberikan pendidikan kesehatan yg diperlukan
dalam menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayi.
6) Menghindarkan gangguan kesehatan selama
kehamilan yg akan membahayakan keselamatan
ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
6. Refocusing asuhan kehamilan
Isi refocusing pelayanan ANC:
Penolong yang terampil harus selalu bersedia untuk:
a. Membantu setiap bumil & keluarganya membuat perencanaan persalinan: petugas, tempat,
keuangan, nutrisi selama hamil, perlengkapan esensial bagi ibu & bayi. Penolong terampil
menjamin asuhan yg aman shg mencegah komplikasi yg mengancam jiwa serta dpt segera
mengenali masalah & merespon dgn tepat.
b. Membantu setiap bumil & keluarganya mempersiapkan diri menghadapi komplikasi (deteksi
dini, pengambil keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi & donor darah) pd
tiap kunjungan.
c. Melakukan skrining kondisi yg memerlukan persalinan & kelahiran di RS (riwayat SC, IUFD,
dsb). Ibu yg sdh tahu jika mempunyai kondisi yg memerlukan kelahiran RS akan berada di RS
saat persalinan, shg kematian krn penundaan keputusan, keputusan kurang tepat, atau hambatan
dlm hal jangkauan dpt dicegah.
d. Mendeteksi & menangani komplikasi (preeklamsia, perdarahan pervaginam, anemia berat,
PMS, TBC, malaria, dll)
4. e. Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu & letak/presentasi abnormal
setelah kehamilan 36 minggu. Ibu yg memerlukan tindakan operatif sdh mempunyai jangkauan
pada penolong yg terampil & fasilitas kesehatan yg dibutuhkan.
f. Pemberian imunisasi tetanus toksoid.
g. Memberikan suplementasi zat besi & asam folat. Umumnya anemia ringan yg terjadi pd
bumil adalah anemia defisiensi zat besi & asam folat.
7. Standar asuhan kehamilan
a. Identifikasi ibu hamil.
Kunjungan rumah & berinteraksi dgn masyarakat secara berkala untuk penyuluhan &
memberikan motivasi untuk pemeriksaan dini & teratur. Pemeriksaan kehamilan dgn prinsip 10
T
b. Pemeriksaan & pemantauan kehamilan.
Sedikitnya 4 kali selama kehamilan, meliputi: anamnesis & pemantauan ibu & janin,
mengenal kehamilan risti, imunisasi, nasihat & penyuluhan, mencatat data pd KMS/Buku KIA
setiap kunjungan, melakukan tindakan yg tepat & melakukan rujukan.
c. Palpasi abdominal.
Untuk memperkirakan usia kehamilan, memeriksa posisi, bagian terrendah dan
masuknya kepala janin kedalam rongga panggul & untuk mencari kelainan serta melakukan
& segera melakukan tindakan penatalaksanaa & rujukan tepat waktu.
d. Pengelolaan anemia pada kehamilan.
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau rujukan
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
e. Pengelolaan dini hipertensi.
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan &
mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat serta
merujuknya.
f. Persiapan persalinan.
Bidan memberi saran yg tepat kpd ibu hamil, suami/keluarga pd trimester III,
memastikan bahwa persiapan persalinan bersih & aman & suasana yg menyenangkan
direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi & biaya untuk merujuk, bila terjadi
kegawat daruratan. Bidan harus melakukan kunjungan kesetiap rumah ibu hamil untuk hal ini
8. Tipe pelayanan asuhan kehamilan
a. Layanan kebidanan primer.
Sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
b. Layanan kebidanan kolaborasi.
Bidan sebagai anggota TIM yg kegatannya dilakukan bersama-sama atau sebagai salah
satu urutan proses kegiatan layanan.
c. Layanan kebidanan Rujukan
5. Layanan bidan dalam rangka rujukan kesistem pelayanan yg lebih tinggi atau sebaliknya
bidan menerima rujukan dari dukun, juga layanan horizontal maupun vertikal ke profesi
kesehatan lain.
9. Hak-hak wanita hamil
a. Mendapakan keterangan mengenai kondisi kesehatannya. Informasi hrs diberikan langsung pd
klien & keluarganya.
b. Mendiskusikan keprihatinan, kondisi, harapannya, trhdp sistem pelayanan dlm lingkungan yg
dapat ia percaya. Proses ini berlangsung secara pribadi & didasari rasa saling percaya.
c. Mengetahui sebelumnya jenis prosedur yg akan dilakukan terhadapnya.
d. Mendapatkan pelayanan secara pribadi/dihormati privasinya dlm setiap pelaksanaan
prosedur.
e. Menerima layanan senyaman mungkin.
f. Menyatakan pandangan & pilihannya mengenai pelayanan yg diterimanya.
10. Tenaga Profesional
a. Bidan.
b. Dokter umum.
c. SpOG
d. Team antara dokter dan bidan.
11. Peran & tanggung jawab bidan
a. Pelaksana.
Memberi asuhan pelayanan. Bidan mempunyai 3 tugas utama yaitu mandiri, kolaborasi,
dan rujukan.
b. Pengelola.
Menyusun rencana kerja, mengelola kegiatan pelayanan ibu hamil, berpartisipasi dlm
kegiatan pelayanan kehamilan
c. Pendidik
Melaksanakan penyuluhan, mendidik siswa bidan atau calon bidan
d. Peneliti
Melakukan penelitian kebidanan.
12. Trend & Issue terkini
a. Keterlibatan klien dlm perawatan diri sendiri (self care)
Memberi asuhan pelayanan. Bidan mempunyai 3 tugas utama yaitu mandiri, kolaborasi,
dan rujukan.
b. ANC pada usia kehamilan dini.
13. Evidence Based (suatu kajian berdasarkan bukti)
a. Keterlibatan klien dlm perawatan diri sendiri (self care)
Memberi asuhan pelayanan. Bidan mempunyai 3 tugas utama yaitu mandiri, kolaborasi,
dan rujukan.
b. ANC pada usia kehamilan dini.
6. c. Asuhan ibu hamil adalah upaya preventif program pelayanan obstetri untuk optimalisasi
luaran maternal melalui serangkaian kegiatan.
d. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan (1-1-2) yang
terdiri atas :
1) Satu kali pada triwulan pertama (< 14 mg)
2) Satu kali pada triwulan kedua (14 – 28 mg)
3) Dua kali pada triwulan ketiga (> 28 mg).
Asuhan ibu hamil
Dalam program KIA, kunjungan asuhan ibu hamil (ANC) minimal 4 kali selama kehamilan
dengan pelayanan 10 T atau disebut juga 1-1-2.
Pelayanan asuhan hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak dapat
diberikan oleh dukun bayi.
Kunjungan antenatal
Satu kali pada triwulan pertama (< 14 mg) :
a. Memastikan hamil
b. Mengenali secara dini komplikasi kehamilan
c. Mengenali secara dini kondisi kesehatan ibu
d. Menentukan jenis asuhan yg akan diberikan
e. Penapisan & pengobatan anemia
f. Perencanaan persalinan
g. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan & pengobatannya.
h. Merencanakan asuhan pd kunjungan berikutnya
Satu kali pada triwulan kedua (14 – 28 mg) :
Mendapatkan informasi yg lebih dalam mengenai kehamilan trimester II dan
kewaspadaan khusus terhadap komplikasi yg mungkin terjadi di trimester II.
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan & pengobatannya
Penapisan preeklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
Mengulang perencanaan persalinan
Dua kali pd triwulan ke tiga (28-40 mg) (K3 & K4) :
Kunjungan III:
Asuhan kehamilan seperti pada kunjungan ke-2
Mendapatkan informasi yg lebih dalam mengenai kehamilan trimester III dan kewaspadaan
khusus terhadap komplikasi yg mungkin terjadi di T. III.
Kunjungan IV: 36 mgg sampai lahir
Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
Memantapkan rencana persalinan
Mengenali tanda-tanda persalinan
Keteraturan kunjungan (dulu)
7. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.
Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
Periksa setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
Periksa khusus bila ada keluhan
Tempat kunjungan antenatal
Bidan (BPS)
Dokter umum (klinik umum)
Dokter spesielis Obstetri dan ginekologi (SpOG)
RS, Puskesmas, dan Rumah Bersalin (Team antara bidan dan SpOG)
Pada setiap kunjungan asuhan yg diberikan berbeda
K 1: Pada trimester pertama (< 14)
Kontak awal klien dan pemberi asuhan (bidan).
Hal-hal yg perlu diperhatikan pd kunjungan awal:
a. Membangun harapan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil.
b. Mendeteksi masalah dan menanganinya
c. Melakukan tindakan pencegahan
d. Memberikan konseling tentang tanda bahaya.
Pada trimester II (antara 14-28 mg) Sama dgn trimester I, dan ditambah :
a. Kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan.
b. Deteksi gejala preeklampsia
c. Deteksi dini solusio plasenta/plasenta previa.
Pada trimester III (28-40) Kehamilan 28-36 mg : sama dgn pelayanan pada trimester I
dan II, serta ditambah :
a. Memahami persiapan kelahiran
b. Kesiapan menghadapi komplikasi.
Kehamilan setelah 36 mg : sama dgn trimester I dan II serta ditambah :
a. Deteksi kelainan letak atau presentasi atau kondisi lain yg memerlukan persalinan di
RS.
b. Memantapkan rencana persalinan
c. Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan.
Pelayanan / asuhan Antenatal sesuai standar
Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal :
1. Timbang badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gisi ( lila)
4. Skrining status imunisasi TT (pemberian imunisasi TT bila perlu)
5. Ukur tinggi fundus uteri
6. Tentukan presentasi dan denyut jantung janin (DJJ)
7. Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan)
8. 8. Test lab. ; rutin : gol. Darah, Hb, protein urin, gula darah. Khusus : Hep .
B, HIV, Syphillis, Tb, Malaria Thalasemia, kecacingan.
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara/konseling termasuk P4K dan KB pasca salin
• Setiap kehamilan dpt berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu
sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama Kehamilannya
• Penatalaksanaan ibu hamil secara Keseluruhan meliputi komponen-Komponen:
1) Mengupayakan kehamilan yangsehat.
2) Persiapan persalinan yg bersih dan aman.
3) Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi
komplikasi.
Tanda-tanda bumil yang sehat :
Cukup tenaga dan bersemangat
Nafsu makan baik
Tdk pusing dan tidak mengalami perubahan penglihatan.
Tdk mual dan muntah berlebihan
Tidak ada gatal-gatal di vagina
Tidak ada darah atau cairan vagina yang berbau.
Tidak merasa panas di sal. Kemih ketika BAK
Tidak ada kesulitan bernafas
Tidak nyeri perut, punggung, tungkai
Tidak ada bengkak pada wajah dan tangan
Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
1. Perdarahan jalan lahir
2. Nyeri perut.
3. Sakit kepala menetap.
4. Bengkak pada wajah & tangan.
5. Gangguan penglihatan.
6. Penurunan gerak janin, gerakan berlebihan
7. Tanda bahaya lain seperti: demam, adanya gangguan saat BAK, muntah hebat, adanya
pengeluaran cairan selain urine dari jalan lahir.