SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Kitab Hewan Buruan, Hewan
Sembelihan Dan Hewan Yang Boleh
Dimakan
1. Berburu dengan anjing terlatih
 Hadis riwayat Adi bin Hatim ra., ia berkata:
Aku bertanya: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku melepas anjing-anjing
pemburu yang terlatih lalu anjing-anjing itu pun menangkap buruan untukku
dan aku sudah membaca bismillah? Beliau menjawab: Apabila kamu melepas
anjingmu yang terlatih sambil menyebut nama Allah atasnya, maka
makanlah! Aku bertanya lagi: Meskipun anjing itu membunuhnya? Rasulullah
menjawab: Walaupun anjing itu sudah membunuhnya, selama tidak ada
anjing lain yang menyertainya. Aku bertanya lagi: Sesungguhnya aku
menombak hewan buruan dan berhasil mengenainya? Beliau menjawab:
Apabila kamu menombaknya lalu menembus tubuhnya, maka makanlah. Tapi
jika tombak itu mengenai dengan bagian sampingnya, maka janganlah
memakannya. (Shahih Muslim No.3560)
 Hadis riwayat Abu Tsa`labah Al-Khusyani ra., ia berkata:
Aku menemui Rasulullah saw. lalu bertanya: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya
kami berada di negeri kaum Ahli Kitab sehingga makan dengan menggunakan
piring mereka. Saya juga berada di suatu tempat perburuan, aku berburu
dengan panahku atau dengan menggunakan anjing pemburuku yang sudah
terlatih atau yang belum terlatih. Terangkanlah kepadaku apakah yang
dihalalkan untuk kami dari semua itu? Beliau menjawab: Adapun pertanyaan
yang kamu sebutkan bila kamu berada di negeri kaum Ahli Kitab sehingga
kamu makan dengan piring-piring mereka. Kalau kamu bisa mendapatkan
selain piring mereka maka janganlah kamu memakan dengan piring mereka.
Namun jika kamu tidak bisa mendapatkan yang lain, maka cucilah lalu
makanlah dengan piring mereka itu. Adapun tentang pertanyaan yang kamu
sebutkan bahwa kamu sedang berburu di suatu tempat perburuan, maka apa
yang kamu peroleh dengan panahmu, sebutlah nama Allah dahulu lalu
makanlah. Dan apa yang kamu peroleh dengan anjing pemburumu yang
terlatih, maka sebutlah dahulu nama Allah kemudian makanlah. Dan apa yang
kamu peroleh dengan anjing pemburumu yang belum terlatih lalu kamu
sempat menyembelihnya (sembelihlah dahulu) kemudian makanlah!. (Shahih
Muslim No.3567)
2. Bila hewan hasil buruannya menghilang lalu ditemukan kembali
 Hadis riwayat Abu Tsa`labah ra.:
Dari Nabi saw. beliau bersabda: Apabila kamu melemparkan anak panahmu
(ke hewan buruan) kemudian ia menghilang, lalu kamu mendapatkannya lagi,
maka makanlah selama belum membusuk. (Shahih Muslim No.3568)
3. Haram memakan setiap binatang buas yang bertaring dan setiap
burung yang bercakar
 Hadis riwayat Abu Tsa`labah ra., ia berkata:
Nabi saw. melarang memakan binatang buas yang bertaring. (Shahih Muslim
No.3570)
4. Mubahnya bangkai binatang laut
 Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. mengutus kami dan mengangkat Abu Ubaidah ra. sebagai
pemimpin untuk mencegat kafilah dagang Quraisy. Beliau membekali kami
dengan sekarung kurma karena tidak menemukan bekal lain lalu Abu Ubaidah
ra. pun memberikan kepada masing-masing kami sebuah kurma. Kemudian
aku bertanya: Apakah yang kamu sekalian perbuat dengan sebuah kurma itu?
Ia menjawab: Kami mengisapnya seperti anak kecil mengisap kemudian kami
meminum air yang ada di dalamnya hingga cukuplah bagi kami dari siang
sampai malam. Kemudian kami memukulkan tongkat-tongkat kami ke daun-
daunan lalu kami basahi dengan air untuk kami minum. Selanjutnya kami
menuju tepi laut, di sana tampaklah oleh kami seperti bukit pasir yang besar
sekali. Lalu kami pun segera mendatanginya dan ternyata ia adalah seekor
binatang laut yang disebut ikan paus. Abu Ubaidah ra. berkata: Ikan ini sudah
jadi bangkai (kita tidak dapat memakannya). Kemudian ia berkata lagi: Tidak
apa-apa, kita adalah utusan Rasulullah saw. di jalan Allah sedangkan kamu
sekalian dalam keadaan terpaksa, maka makanlah! Kami yang berjumlah 300
orang lalu menetap di sana selama sebulan hingga kami pun menjadi gemuk.
Ia berkata: Aku telah menyaksikan sendiri, kami menampung dengan tempat
air minyak ikan yang keluar dari lubang matanya serta memotong-motong
dagingnya sebesar kijang atau banteng. Lalu Abu Ubaidah ra. mengambil 13
orang di antara kami diperintahkan khusus untuk melubangi matanya dan ia
juga mengambil salah satu tulang rusuk ikan itu. Kemudian ia membebani
unta yang paling besar yang ada pada kami untuk mengangkutnya dan ia pun
berjalan di bawahnya (sambil menuntun) serta kami dapat berbekal dengan
dagingnya yang telah direbus setengah matang. Ketika tiba di Madinah, kami
segera menemui Rasulullah saw. untuk menceritakan kejadian itu kepada
beliau. Lalu beliau menjawab: Itu adalah rezeki yang diberikan Allah kepada
kamu sekalian. Apakah masih ada sisa dagingnya pada kamu sekalian untuk
diberikan kepada kami? Lalu kami pun mengirimkan sebagian dagingnya
kepada Rasulullah saw. kemudian beliau memakannya. (Shahih Muslim
No.3576)
5. Haram memakan daging keledai piaraan
 Hadis riwayat Abu Tsa`labah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. mengharamkan daging keledai piaraan. (Shahih Muslim
No.3582)
 Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang makan daging keledai piaraan. (Shahih
Muslim No.3583)
 Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra.:
Dari Syaibani ia berkata: Aku bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa tentang
daging keledai piaraan lalu ia menjawab: Musibah kelaparan menimpa kami
bersama Rasulullah saw. pada hari perang Khaibar padahal kami telah
berhasil menangkap beberapa ekor keledai kaum mereka yang keluar dari
Madinah lalu kami pun segera menyembelihnya. Ketika periuk-periuk kami
yang berisi daging binatang tersebut sedang mendidih, tiba-tiba berserulah
seorang penyampai seruan Rasulullah saw.: Tumpahkanlah periuk-periuk
tersebut dan janganlah memakan daging keledai itu sedikit pun! Apakah
maksud pengharaman beliau ini? Lalu kami pun saling membicarakannya di
antara kami sehingga kami berkesimpulan beliau mengharamkannya untuk
selamanya dan pasti dan beliau juga mengharamkan itu karena tidak bisa
dibagi seperlima. (Shahih Muslim No.3585)
 Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Aku tidak tahu apakah Rasulullah saw. melarangnya hanya karena binatang
itu sebagai binatang pengangkut barang bagi manusia sehingga beliau tidak
ingin binatang angkutan mereka habis (dimakan) atau apakah beliau
mengharamkan daging keledai piaraan itu hanya pada hari Khaibar saja?.
(Shahih Muslim No.3591)
 Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra., ia berkata:
Kami bersama Rasulullah saw. berangkat menuju Khaibar. Kemudian Allah
berkenan menaklukkannya bagi kemenangan pasukan muslimin itu. Pada sore
hari di mana Khaibar telah ditaklukkan, kaum muslimin banyak yang
menyalakan api hingga bertanyalah Rasulullah saw.: Apakah api-api ini, untuk
apakah kamu sekalian menyalakannya? Mereka menjawab: Untuk memasak
daging. Rasulullah saw. bertanya lagi: Daging apakah itu? Mereka menjawab:
Daging keledai piaraan. Maka Rasulullah saw. bersabda: Tumpahkanlah
masakan itu dan pecahkanlah periuknya! Seorang lelaki bertanya: Wahai
Rasulullah, atau cukup kami tumpahkan isinya lalu kami cuci periuknya?
Rasulullah saw. menjawab: Atau begitu juga boleh. (Shahih Muslim No.3592)
 Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Ketika Rasulullah saw. berhasil menaklukan Khaibar, kami memperoleh
beberapa ekor keledai di luar dusun. Kemudian kami memasak sebagian
dagingnya. Seorang juru panggil Rasulullah saw. mengumumkan: Ketahuilah,
sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian makan binatang tersebut,
karena perbuatang itu adalah kotor, termasuk perbuatan setan. Maka
seketika itu periuk-periuk yang berisi masakan binatang tersebut
ditumpahkan. (Shahih Muslim No.3593)
6. Mengenai makan daging kuda
 Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Bahwa pada pertempuran Khaibar, Rasulullah saw. melarang makan daging
keledai dan mengizinkan makan daging kuda. (Shahih Muslim No.3595)
 Hadis riwayat Asma ra., ia berkata:
Pada zaman Rasulullah saw., kami menyembelih seekor kuda, lalu kami
memakannya. (Shahih Muslim No.3597)
7. Boleh memakan biawak
 Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Nabi saw. pernah ditanya tentang binatang biawak dan beliau menjawab: Aku
tidak suka memakannya, tetapi aku tidak mengharamkannya. (Shahih Muslim
No.3598)
 Hadis riwayat Khalid bin Walid ra.:
Bahwa ia bersama Rasulullah saw. mendatangi rumah Maimunah, isteri Nabi
ra. yang juga masih termasuk bibinya dan juga bibi Ibnu Abbas. Di rumahnya,
ia (Khalid) mendapatkan daging biawak yang dipanggang, oleh-oleh dari
saudara Maimunah, Hufaidah binti Harits dari Najed. Daging itu kemudian
dihidangkan kepada Rasulullah saw. karena tidak diberitahu, maka Rasulullah
saw. lalu mengulurkan tangannya hendak memakannya. Pada saat itulah
seorang wanita yang kebetulan sedang berada di rumah Maimunah berkata:
Beritahu Rasulullah saw. apa yang kalian suguhkan kepada beliau itu. Mereka
lalu mengatakan: Itu daging biawak, wahai Rasulullah! Seketika itu Rasulullah
saw. menarik kembali tangannya. Kemudian Khalid bin Walid bertanya:
Apakah biawak itu haram, wahai Rasulullah saw.? Rasulullah saw. menjawab:
Tidak, akan tetapi di daerah kaumku, daging itu tidak ada dan aku tidak suka
memakannya. Khalid berkata: Lalu aku mengambil dan memakannya,
sedangkan Rasulullah saw. melihat dan tidak melarangku. (Shahih Muslim
No.3603)
 Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Bibiku, Ummu Hufaid memberikan hadiah kepada Rasulullah saw. berupa
minyak samin, keju dan daging biawak. Minyak samin dan kejunya beliau
makan dan daging biawaknya beliau biarkan karena beliau merasa jijik.
Daging itu pernah dihidangkan di meja makan Rasulullah saw. Kalau
seandainya daging itu haram, maka daging itu tidak akan dihidangkan di meja
makan Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.3604)
8. Boleh memakan belalang
 Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra., ia berkata:
Aku ikut perang bersama Rasulullah saw. sebanyak tujuh peperangan dan
kami selalu makan belalang. (Shahih Muslim No.3610)
9. Boleh memakan kelinci
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Ketika kami melewati daerah Dhahran, kami melihat seekor kelinci berlari
melompat-lompat. Para sahabat mengejar untuk menangkapnya, tetapi tidak
berhasil. Kemudian aku berusaha menangkapnya dan berhasil. Lalu aku
menemui Abu Thalhah sambil membawa binatang tersebut, lalu kami
menyembelihnya. Bagian pangkal paha hewan itu dikirim kepada Rasulullah
saw. dan aku membawa sebagian dagingnya kepada Rasulullah saw. dan
beliau menerimanya. (Shahih Muslim No.3611)
10. Boleh berburu dengan menggunakan alat bantu dan makruh
menggunakan ketapel
 Hadis riwayat Abdullah bin Mughaffal ra.:
Dari Ibnu Buraidah, ia berkata: Abdullah bin Mughaffal melihat seorang lelaki
temannya sedang berburu dengan menggunakan ketapel, lalu ia berkata:
Jangan menggunakan ketapel, karena sesungguhnya Rasulullah saw.
membenci, (atau berkata: melarang) (berburu dengan) ketapel, karena
sesungguhnya alat tersebut tidak dapat mematikan hewan buruan dan tidak
dapat membinasakan musuh. Tetapi ia hanya dapat memecahkan gigi dan
membutakan mata. Setelah itu ia (Abdullah) melihat temannya tadi
menggunakan ketapel lagi. Maka ia berkata: Aku beritahukan kepadamu
bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. membencinya atau berburu dengan
ketapel. Tetapi aku melihatmu dua kali melakukannya, maka tidak akan
berbicara kepadamu begini, begitu. (Shahih Muslim No.3612)
11. Larangan memancang hewan ternak
 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang memancang hewan ternak. (Shahih Muslim
No.3616)
 Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Ibnu Umar melewati sekelompok orang sedang memancang seekor ayam
jantan untuk mereka panah. Ketika mereka melihat Ibnu Umar mereka
bercerai-berai, meninggalkan hewan tersebut. Ibnu Umar lalu bertanya:

More Related Content

What's hot

Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAbulkhair Abdullah
 
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah AisyahRpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyahvictoria nurhasanudin
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikIstna Zakia Iriana
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfAPRILIANYUNTIARI
 
Kecerdasan spiritual gol_iii
Kecerdasan spiritual gol_iiiKecerdasan spiritual gol_iii
Kecerdasan spiritual gol_iiidila semangat
 
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)juniska efendi
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptAisyah Turidho
 
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirPPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirUNESA
 
Model-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumArief Kurniatama
 
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...RiriCesar RiriCesar
 

What's hot (20)

Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah AisyahRpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
RPP zakat
RPP zakatRPP zakat
RPP zakat
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
 
Naskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orangNaskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orang
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
Teks pidato toleransi
Teks pidato toleransiTeks pidato toleransi
Teks pidato toleransi
 
Kecerdasan spiritual gol_iii
Kecerdasan spiritual gol_iiiKecerdasan spiritual gol_iii
Kecerdasan spiritual gol_iii
 
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
 
Power point shalat
Power point shalatPower point shalat
Power point shalat
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirPPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
 
Naskah drama munafik
Naskah drama munafikNaskah drama munafik
Naskah drama munafik
 
Model-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan Kurikulum
 
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
 

Viewers also liked

Proposal gerak jalan paelangkuta raha
Proposal gerak jalan paelangkuta rahaProposal gerak jalan paelangkuta raha
Proposal gerak jalan paelangkuta rahaSeptian Muna Barakati
 
Upaya pencegahan dampak global warming
Upaya pencegahan dampak global warmingUpaya pencegahan dampak global warming
Upaya pencegahan dampak global warmingSeptian Muna Barakati
 
Wanita yang sementara haram dinikahi
Wanita yang sementara haram dinikahiWanita yang sementara haram dinikahi
Wanita yang sementara haram dinikahiSeptian Muna Barakati
 
Arnaud maes rencontre_e_tourisme_referencement_naturel_1_5_04_13
Arnaud maes rencontre_e_tourisme_referencement_naturel_1_5_04_13Arnaud maes rencontre_e_tourisme_referencement_naturel_1_5_04_13
Arnaud maes rencontre_e_tourisme_referencement_naturel_1_5_04_13Lozere Développement
 

Viewers also liked (20)

Lembar pengesahan 2
Lembar pengesahan 2Lembar pengesahan 2
Lembar pengesahan 2
 
Leaflet ispa akper muna.14
Leaflet ispa akper muna.14Leaflet ispa akper muna.14
Leaflet ispa akper muna.14
 
Kitab adab
Kitab adabKitab adab
Kitab adab
 
Proposal osis
Proposal osisProposal osis
Proposal osis
 
Program aplikasi grafis
Program aplikasi grafisProgram aplikasi grafis
Program aplikasi grafis
 
Laporan dalam bahasa ingris
Laporan dalam bahasa ingrisLaporan dalam bahasa ingris
Laporan dalam bahasa ingris
 
Leaflet hipertensi3
Leaflet hipertensi3Leaflet hipertensi3
Leaflet hipertensi3
 
Kitab sumpah
Kitab sumpahKitab sumpah
Kitab sumpah
 
Proposal study wisata meleura
Proposal study wisata meleuraProposal study wisata meleura
Proposal study wisata meleura
 
Proposal gerak jalan paelangkuta raha
Proposal gerak jalan paelangkuta rahaProposal gerak jalan paelangkuta raha
Proposal gerak jalan paelangkuta raha
 
228557464 kti-kesehatan-gigi
228557464 kti-kesehatan-gigi228557464 kti-kesehatan-gigi
228557464 kti-kesehatan-gigi
 
Upaya pencegahan dampak global warming
Upaya pencegahan dampak global warmingUpaya pencegahan dampak global warming
Upaya pencegahan dampak global warming
 
134802185 ekonomi-tradisional
134802185 ekonomi-tradisional134802185 ekonomi-tradisional
134802185 ekonomi-tradisional
 
114551763 5-contoh-rapbdes (2)
114551763 5-contoh-rapbdes (2)114551763 5-contoh-rapbdes (2)
114551763 5-contoh-rapbdes (2)
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
5 kana dan saudara saudaranya
5 kana dan saudara saudaranya5 kana dan saudara saudaranya
5 kana dan saudara saudaranya
 
Leaflet ispa akper muna.15
Leaflet ispa akper muna.15Leaflet ispa akper muna.15
Leaflet ispa akper muna.15
 
Wanita yang sementara haram dinikahi
Wanita yang sementara haram dinikahiWanita yang sementara haram dinikahi
Wanita yang sementara haram dinikahi
 
Proposal bengkel las
Proposal  bengkel lasProposal  bengkel las
Proposal bengkel las
 
Arnaud maes rencontre_e_tourisme_referencement_naturel_1_5_04_13
Arnaud maes rencontre_e_tourisme_referencement_naturel_1_5_04_13Arnaud maes rencontre_e_tourisme_referencement_naturel_1_5_04_13
Arnaud maes rencontre_e_tourisme_referencement_naturel_1_5_04_13
 

Similar to Tanya jawab kitab hewan buruan (20)

Kitab qurban
Kitab qurbanKitab qurban
Kitab qurban
 
Kitab qurban
Kitab qurbanKitab qurban
Kitab qurban
 
Penyembelihan sesuai syariat
Penyembelihan sesuai syariatPenyembelihan sesuai syariat
Penyembelihan sesuai syariat
 
Kitab barang temuan
Kitab barang temuanKitab barang temuan
Kitab barang temuan
 
Kitab barang temuan
Kitab barang temuanKitab barang temuan
Kitab barang temuan
 
Kitab mengganti buruan
Kitab mengganti buruanKitab mengganti buruan
Kitab mengganti buruan
 
Juleha (kemenag).pptx
Juleha (kemenag).pptxJuleha (kemenag).pptx
Juleha (kemenag).pptx
 
materi penyembelihan sma.pptx
materi penyembelihan sma.pptxmateri penyembelihan sma.pptx
materi penyembelihan sma.pptx
 
Berkurban 9.1
Berkurban 9.1 Berkurban 9.1
Berkurban 9.1
 
Materi fiqih kelas ix
Materi fiqih kelas ixMateri fiqih kelas ix
Materi fiqih kelas ix
 
Akhlak Terhadap Hewan
Akhlak Terhadap HewanAkhlak Terhadap Hewan
Akhlak Terhadap Hewan
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
sldernya akuuuuu
sldernya akuuuuusldernya akuuuuu
sldernya akuuuuu
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Tanya jawab kitab hewan buruan

  • 1. Kitab Hewan Buruan, Hewan Sembelihan Dan Hewan Yang Boleh Dimakan 1. Berburu dengan anjing terlatih  Hadis riwayat Adi bin Hatim ra., ia berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku melepas anjing-anjing pemburu yang terlatih lalu anjing-anjing itu pun menangkap buruan untukku dan aku sudah membaca bismillah? Beliau menjawab: Apabila kamu melepas anjingmu yang terlatih sambil menyebut nama Allah atasnya, maka makanlah! Aku bertanya lagi: Meskipun anjing itu membunuhnya? Rasulullah menjawab: Walaupun anjing itu sudah membunuhnya, selama tidak ada anjing lain yang menyertainya. Aku bertanya lagi: Sesungguhnya aku menombak hewan buruan dan berhasil mengenainya? Beliau menjawab: Apabila kamu menombaknya lalu menembus tubuhnya, maka makanlah. Tapi jika tombak itu mengenai dengan bagian sampingnya, maka janganlah memakannya. (Shahih Muslim No.3560)  Hadis riwayat Abu Tsa`labah Al-Khusyani ra., ia berkata: Aku menemui Rasulullah saw. lalu bertanya: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami berada di negeri kaum Ahli Kitab sehingga makan dengan menggunakan piring mereka. Saya juga berada di suatu tempat perburuan, aku berburu dengan panahku atau dengan menggunakan anjing pemburuku yang sudah terlatih atau yang belum terlatih. Terangkanlah kepadaku apakah yang dihalalkan untuk kami dari semua itu? Beliau menjawab: Adapun pertanyaan yang kamu sebutkan bila kamu berada di negeri kaum Ahli Kitab sehingga kamu makan dengan piring-piring mereka. Kalau kamu bisa mendapatkan selain piring mereka maka janganlah kamu memakan dengan piring mereka.
  • 2. Namun jika kamu tidak bisa mendapatkan yang lain, maka cucilah lalu makanlah dengan piring mereka itu. Adapun tentang pertanyaan yang kamu sebutkan bahwa kamu sedang berburu di suatu tempat perburuan, maka apa yang kamu peroleh dengan panahmu, sebutlah nama Allah dahulu lalu makanlah. Dan apa yang kamu peroleh dengan anjing pemburumu yang terlatih, maka sebutlah dahulu nama Allah kemudian makanlah. Dan apa yang kamu peroleh dengan anjing pemburumu yang belum terlatih lalu kamu sempat menyembelihnya (sembelihlah dahulu) kemudian makanlah!. (Shahih Muslim No.3567) 2. Bila hewan hasil buruannya menghilang lalu ditemukan kembali  Hadis riwayat Abu Tsa`labah ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Apabila kamu melemparkan anak panahmu (ke hewan buruan) kemudian ia menghilang, lalu kamu mendapatkannya lagi, maka makanlah selama belum membusuk. (Shahih Muslim No.3568) 3. Haram memakan setiap binatang buas yang bertaring dan setiap burung yang bercakar  Hadis riwayat Abu Tsa`labah ra., ia berkata: Nabi saw. melarang memakan binatang buas yang bertaring. (Shahih Muslim No.3570) 4. Mubahnya bangkai binatang laut  Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata: Rasulullah saw. mengutus kami dan mengangkat Abu Ubaidah ra. sebagai pemimpin untuk mencegat kafilah dagang Quraisy. Beliau membekali kami dengan sekarung kurma karena tidak menemukan bekal lain lalu Abu Ubaidah ra. pun memberikan kepada masing-masing kami sebuah kurma. Kemudian aku bertanya: Apakah yang kamu sekalian perbuat dengan sebuah kurma itu? Ia menjawab: Kami mengisapnya seperti anak kecil mengisap kemudian kami meminum air yang ada di dalamnya hingga cukuplah bagi kami dari siang
  • 3. sampai malam. Kemudian kami memukulkan tongkat-tongkat kami ke daun- daunan lalu kami basahi dengan air untuk kami minum. Selanjutnya kami menuju tepi laut, di sana tampaklah oleh kami seperti bukit pasir yang besar sekali. Lalu kami pun segera mendatanginya dan ternyata ia adalah seekor binatang laut yang disebut ikan paus. Abu Ubaidah ra. berkata: Ikan ini sudah jadi bangkai (kita tidak dapat memakannya). Kemudian ia berkata lagi: Tidak apa-apa, kita adalah utusan Rasulullah saw. di jalan Allah sedangkan kamu sekalian dalam keadaan terpaksa, maka makanlah! Kami yang berjumlah 300 orang lalu menetap di sana selama sebulan hingga kami pun menjadi gemuk. Ia berkata: Aku telah menyaksikan sendiri, kami menampung dengan tempat air minyak ikan yang keluar dari lubang matanya serta memotong-motong dagingnya sebesar kijang atau banteng. Lalu Abu Ubaidah ra. mengambil 13 orang di antara kami diperintahkan khusus untuk melubangi matanya dan ia juga mengambil salah satu tulang rusuk ikan itu. Kemudian ia membebani unta yang paling besar yang ada pada kami untuk mengangkutnya dan ia pun berjalan di bawahnya (sambil menuntun) serta kami dapat berbekal dengan dagingnya yang telah direbus setengah matang. Ketika tiba di Madinah, kami segera menemui Rasulullah saw. untuk menceritakan kejadian itu kepada beliau. Lalu beliau menjawab: Itu adalah rezeki yang diberikan Allah kepada kamu sekalian. Apakah masih ada sisa dagingnya pada kamu sekalian untuk diberikan kepada kami? Lalu kami pun mengirimkan sebagian dagingnya kepada Rasulullah saw. kemudian beliau memakannya. (Shahih Muslim No.3576) 5. Haram memakan daging keledai piaraan  Hadis riwayat Abu Tsa`labah ra., ia berkata: Rasulullah saw. mengharamkan daging keledai piaraan. (Shahih Muslim No.3582)  Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa Rasulullah saw. melarang makan daging keledai piaraan. (Shahih Muslim No.3583)
  • 4.  Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra.: Dari Syaibani ia berkata: Aku bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa tentang daging keledai piaraan lalu ia menjawab: Musibah kelaparan menimpa kami bersama Rasulullah saw. pada hari perang Khaibar padahal kami telah berhasil menangkap beberapa ekor keledai kaum mereka yang keluar dari Madinah lalu kami pun segera menyembelihnya. Ketika periuk-periuk kami yang berisi daging binatang tersebut sedang mendidih, tiba-tiba berserulah seorang penyampai seruan Rasulullah saw.: Tumpahkanlah periuk-periuk tersebut dan janganlah memakan daging keledai itu sedikit pun! Apakah maksud pengharaman beliau ini? Lalu kami pun saling membicarakannya di antara kami sehingga kami berkesimpulan beliau mengharamkannya untuk selamanya dan pasti dan beliau juga mengharamkan itu karena tidak bisa dibagi seperlima. (Shahih Muslim No.3585)  Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Aku tidak tahu apakah Rasulullah saw. melarangnya hanya karena binatang itu sebagai binatang pengangkut barang bagi manusia sehingga beliau tidak ingin binatang angkutan mereka habis (dimakan) atau apakah beliau mengharamkan daging keledai piaraan itu hanya pada hari Khaibar saja?. (Shahih Muslim No.3591)  Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra., ia berkata: Kami bersama Rasulullah saw. berangkat menuju Khaibar. Kemudian Allah berkenan menaklukkannya bagi kemenangan pasukan muslimin itu. Pada sore hari di mana Khaibar telah ditaklukkan, kaum muslimin banyak yang menyalakan api hingga bertanyalah Rasulullah saw.: Apakah api-api ini, untuk apakah kamu sekalian menyalakannya? Mereka menjawab: Untuk memasak daging. Rasulullah saw. bertanya lagi: Daging apakah itu? Mereka menjawab: Daging keledai piaraan. Maka Rasulullah saw. bersabda: Tumpahkanlah masakan itu dan pecahkanlah periuknya! Seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah, atau cukup kami tumpahkan isinya lalu kami cuci periuknya? Rasulullah saw. menjawab: Atau begitu juga boleh. (Shahih Muslim No.3592)  Hadis riwayat Anas ra., ia berkata: Ketika Rasulullah saw. berhasil menaklukan Khaibar, kami memperoleh
  • 5. beberapa ekor keledai di luar dusun. Kemudian kami memasak sebagian dagingnya. Seorang juru panggil Rasulullah saw. mengumumkan: Ketahuilah, sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian makan binatang tersebut, karena perbuatang itu adalah kotor, termasuk perbuatan setan. Maka seketika itu periuk-periuk yang berisi masakan binatang tersebut ditumpahkan. (Shahih Muslim No.3593) 6. Mengenai makan daging kuda  Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.: Bahwa pada pertempuran Khaibar, Rasulullah saw. melarang makan daging keledai dan mengizinkan makan daging kuda. (Shahih Muslim No.3595)  Hadis riwayat Asma ra., ia berkata: Pada zaman Rasulullah saw., kami menyembelih seekor kuda, lalu kami memakannya. (Shahih Muslim No.3597) 7. Boleh memakan biawak  Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Nabi saw. pernah ditanya tentang binatang biawak dan beliau menjawab: Aku tidak suka memakannya, tetapi aku tidak mengharamkannya. (Shahih Muslim No.3598)  Hadis riwayat Khalid bin Walid ra.: Bahwa ia bersama Rasulullah saw. mendatangi rumah Maimunah, isteri Nabi ra. yang juga masih termasuk bibinya dan juga bibi Ibnu Abbas. Di rumahnya, ia (Khalid) mendapatkan daging biawak yang dipanggang, oleh-oleh dari saudara Maimunah, Hufaidah binti Harits dari Najed. Daging itu kemudian dihidangkan kepada Rasulullah saw. karena tidak diberitahu, maka Rasulullah saw. lalu mengulurkan tangannya hendak memakannya. Pada saat itulah seorang wanita yang kebetulan sedang berada di rumah Maimunah berkata: Beritahu Rasulullah saw. apa yang kalian suguhkan kepada beliau itu. Mereka lalu mengatakan: Itu daging biawak, wahai Rasulullah! Seketika itu Rasulullah saw. menarik kembali tangannya. Kemudian Khalid bin Walid bertanya:
  • 6. Apakah biawak itu haram, wahai Rasulullah saw.? Rasulullah saw. menjawab: Tidak, akan tetapi di daerah kaumku, daging itu tidak ada dan aku tidak suka memakannya. Khalid berkata: Lalu aku mengambil dan memakannya, sedangkan Rasulullah saw. melihat dan tidak melarangku. (Shahih Muslim No.3603)  Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Bibiku, Ummu Hufaid memberikan hadiah kepada Rasulullah saw. berupa minyak samin, keju dan daging biawak. Minyak samin dan kejunya beliau makan dan daging biawaknya beliau biarkan karena beliau merasa jijik. Daging itu pernah dihidangkan di meja makan Rasulullah saw. Kalau seandainya daging itu haram, maka daging itu tidak akan dihidangkan di meja makan Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.3604) 8. Boleh memakan belalang  Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra., ia berkata: Aku ikut perang bersama Rasulullah saw. sebanyak tujuh peperangan dan kami selalu makan belalang. (Shahih Muslim No.3610) 9. Boleh memakan kelinci  Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Ketika kami melewati daerah Dhahran, kami melihat seekor kelinci berlari melompat-lompat. Para sahabat mengejar untuk menangkapnya, tetapi tidak berhasil. Kemudian aku berusaha menangkapnya dan berhasil. Lalu aku menemui Abu Thalhah sambil membawa binatang tersebut, lalu kami menyembelihnya. Bagian pangkal paha hewan itu dikirim kepada Rasulullah saw. dan aku membawa sebagian dagingnya kepada Rasulullah saw. dan beliau menerimanya. (Shahih Muslim No.3611) 10. Boleh berburu dengan menggunakan alat bantu dan makruh menggunakan ketapel
  • 7.  Hadis riwayat Abdullah bin Mughaffal ra.: Dari Ibnu Buraidah, ia berkata: Abdullah bin Mughaffal melihat seorang lelaki temannya sedang berburu dengan menggunakan ketapel, lalu ia berkata: Jangan menggunakan ketapel, karena sesungguhnya Rasulullah saw. membenci, (atau berkata: melarang) (berburu dengan) ketapel, karena sesungguhnya alat tersebut tidak dapat mematikan hewan buruan dan tidak dapat membinasakan musuh. Tetapi ia hanya dapat memecahkan gigi dan membutakan mata. Setelah itu ia (Abdullah) melihat temannya tadi menggunakan ketapel lagi. Maka ia berkata: Aku beritahukan kepadamu bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. membencinya atau berburu dengan ketapel. Tetapi aku melihatmu dua kali melakukannya, maka tidak akan berbicara kepadamu begini, begitu. (Shahih Muslim No.3612) 11. Larangan memancang hewan ternak  Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. melarang memancang hewan ternak. (Shahih Muslim No.3616)  Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Ibnu Umar melewati sekelompok orang sedang memancang seekor ayam jantan untuk mereka panah. Ketika mereka melihat Ibnu Umar mereka bercerai-berai, meninggalkan hewan tersebut. Ibnu Umar lalu bertanya: