SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT,
Karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Muatan Lokal ini. Dengan kami harapkan kiranya makalah yang telah kami
susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain yang membutuhkan
informasi dalam makalah ini.
Dalam makalah ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang
berkaitan dan menjadi dasar dalam penyelengaran upacara adat “KATOBA” atau
Pengislaman.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata
sempurna,untuk itu kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran
dari berbagai pihak.
Kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah bersedia membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun
dalam teknik penyusunannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengislaman atau Khitanan marupakan salah satu ajaran islam dimana ini adalah
sunah Rasul, ini juga termaksud dalam adat istiadat budaya Muna. Dalam adat
istiadat Muna prosesi ini disebut “katoba”. Katoba mengandung hikmah dan
manfaat positif yang bisa kita petik didalamnya. Katoba dilaksanakan setelah
pengkhitanan selesai. Pengkhitanan itu sendiri dapat dilaksanakan dari
seseoraang bisa dikhitan, atau sejak lahir sudah dapat di Khitan, tetapi
mengingat kondisi, sebaiknya dan biasanya khitanan dilaksanakan saat anak
berumur 5 tahun. Menurut jumhur Hukum khitan adalah wajib baik perempuan
maupun laki-laki, pendapat ini pula didukung oleh imam syafi’i,Ahmad,dan sebagian
pengikut Imam Malik. Menurut imam Hanafi khitanan wajib, tetapi tidak Fardhlu.
Menurut riwayat populer dari Imam Malik, beliau mengatakan Khitan itu
hukumnya sunnah, begitu juga riwayat dari iman Hanafi dan Hasan Al-
Basri.Namun menurut Imam Malik, yang sunnah jika ditinggalkan adalah dosa,
karena menurut Madzhab Maliki sunnah adalah antara fardhlu dan nadb. Ibnu
Abi Musa juga mengatakan Sunnah muakad.
Ibnu Qudamah juga mengatakan dalam kitabnya mugni mengatakan khitan bagi
laki-laki hukumnya wajib dan kemuliaan bagi perempuan, andaikan seorang lelaki
dewasa masuk islam, maka tidak wajib baginya, sama seperti hukum mandi dan
wudlu, gugur jika membahayakan dirinya.
Menurut hukum adat Muna, Khitanan sendiri adalah wajib tapi tidak fardhu,
tergantung dari kemampuan seseorang, dalam segi fisik maupun materi.
B.Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita semua dapat mengetahui apa
yang dimaksud dengan Khitanan atau dalam budaya Muna disebut Katoba.
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu khitanan atau Katoba ?
2. Bagaimana Hukum Khitanan atau Katoba dalam islam ?
3. Apa saja syarat-syarat Khitanan dan Katoba ?
4. Bagimana prosesi khitanan dan katoba menurut hukum islam dan adat Muna
?
5. Apa manfaat khitan atau Khatoba dalam segi kesehatan ?
6. Apa hikmah khitanan atau
katoba
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengertian Khitanan atau Katoba
Khitanan Secara bahasa artinya memotong secara terminologis artinya
memotong kulit yang menutupi alat kelamin (Penis). Dalam Bahasa Arab khitan
juga digunakan sebagai nama lain alat kelamin laki-laki dan perempuan seperti
dalam hadits yang mengatakan “Jika bertemu dua khitan, maka wajib mandi”
(H.R. Muslim, Tarmidzi dll.)
Sedangkan Katoba dalam bahasa daerah Muna, berasal dari kata “ka”
berarti sebuah benda atau suatu kegiatan , dan kata “toba” berarti tobat, dari
kedua kata tersebut katoba berarti suatu kegiatan atau prosesi pertobatan
(pengislaman) sesoarang. Atau suatu prosesi yang menandakan bahwa seseorang
akan meninggalkan kebiasan lama, atau kebiasaan masa kecil, dan menuju sebuah
kedewasaan.
Dalam Agama Islam, Khitan merupakan suatu media pensucian diri dan
bukti ketundukan kita kepada ajaran Agama. Dalam hadits Rasullah SAW
bersabda “Kesucian (Fitrah) itu ada lima : khitan, mencukur bulu kemaluan,
mencukur bulu ketiak, dan menggunting kuku” (H.R. Bukhari Muslim).
Ø Faedah/manfaat Khitan: Seperti yang diungkapkan ahli kedokteran bahwa
khitan mempunyai faedah bgi kesehatan karena membuangan bagian tubuh yaitu
tempat persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak sedap.Air kencing
mengandung semua tersebut. Ketika keluar melewati kulit yang menutupi alat
kelamin, maka endapan kotoran sebagian tertahan oleh kulit tersebut.Berapa
kali manusia buang air kecil setiap harinya ?, bisa dibayangkan berapaa banyakny
kotoran yang mengendap. Karena itu banyak penelitian yang membuktikan bahwa
penderita penyakit kelamin lebih banyak dari golongan rang yang tidak dikhitan.
Begitu juga dengan penyakit berbahaya sekaligus mematikan HIV/AIDS, kangker
alat kelamin dan kangker rahim lebih banyak diderita oleh kalaangan orang yang
tidak dikhitan. Ini juga yang menjadi alasan kaum non Muslim diseluruh dunia
melakukan Budaya khitan.
Ø Hukum Khitan : dalam Fikih Islam, hukum khitan dibedakan untuk perempuan
dan laki-laki. Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum khitan baik untuk
lelaki dan untuk perempuan.
§ Hukum khitan untuk laki-laki : Menurut jumhur (Mayoritas ulama), hukum
khitan adalah wajib. Para pendukung pendapatan ini adalah imam Syafi’i ,
Ahmad,dan sebagian pengikut Imam Malik. Menurut Imam Hanafi khitan wajib
tetapi tidak fardhlu. Menurut
riwayat populer dari Imam Malik, beliau mengatakan Khitan itu hukumnya sunnah,
begitu juga riwayat dari iman Hanafi dan Hasan Al-Basri.Namun menurut Imam
Malik, yang sunnah jika ditinggalkan adalah dosa, karena menurut Madzhab Maliki
sunnah adalah antara fardhlu dan nadb. Ibnu Abi Musa juga mengatakan Sunnah
muakad.
Ibnu Qudamah juga mengatakan dalam kitabnya mugni mengatakan khitan bagi
laki-laki hukumnya wajib dan kemuliaan bagi perempuan, andaikan seorang lelaki
dewasa masuk islam, maka tidak wajib baginya, sama seperti hukum mandi dan
wudlu, gugur jika membahayakan dirinya.
Dalil dan alasan yang menyebutkan bahwa khitan wajib dan tidak wajib atau
sunnah
· Dalil yang dijadikan landasan bahwa khitan tidak wajib :
1. Salman Al-Farisi ketika masuk Islam tidak disuruh masuk islam tidak
disuruh khitan.
2. Hadits diatas menyebutkan khitan dalam retetan amalan sunnah, seperti
mencukur bulu ketiak, dan memendekan kuku, maka secara logis khitan juga
adalah sunnah.
3. Hadits Ayaddad bib Aus, Rasulullah S.a.w bersabda “Khitan itu sunnah bagi
lelaki dan diutamakan bagi perempuan. Namun kata sunnah dalam hadits sering
diugkapkan untuk tradisi untuk tradisi atau kebisaan rasullulah baik wajib
maupun yang sunnah dan khitan disini bukan termaksud yang wajib.
· Dalil yang dijadikan dasar para ulama mengatakan khitan adalah wajib sbb :
1. Dari Abu Hurairah Rasulullah s.a.w bersabda bahwa Nabi Ibrahim
melaksanakan khitan ketika berumur 80 tahun, beliau khitan dengan
menggunakan kapak. (H.R.Bukhari). Nabi Ibrahim melaksanakannya ketika
diperintahkan untuk khitan padahal beliau sudah berumur 80 tahun. Ini
menunjukan betapa kuatnya perintah khitan.
2. Kulit yang didepan alat kelamin terkena najis ketika kencing, kalau tidak
dikhitan maka sama dengan orang yang menyentuh najis dibadannya sehinnga
shalatnya tidak sah.
3. H.R Abu Daud dan Ahmad, Rasullulah s.a.w berkata kepada kulaib :
“Buanglah rambut kekafiran dan berkhitanlah”. Perintah Rasullulah s.a.w
menunjukan kewajiban.
4. Diperbolehkaan membuka aurat pada saat khitan, padahal membuka aurat
sesuatu yang dilarang, ini menunjukkan bahwa khitan wajib, karena tidak
diperbolehkan sesuatu yang dilarang kecuali untuk sesuatu yang sangat kuat
hukumnya.
5. Memotong anggota tubuh yang tidak bisa tumbuh kembali dan disertai rasa
sakit tidak mungkin kecuali untuk perkara wajib, seperti hukuman potong tangan
bagi pencuri.
6. Khitan merupakan tradisi umat islam sejak zaman Rasullulah s.a.w. sampai
zaman sekarang dan tidak ada yang meninggalkannya, aka tidak ada alasan yang
mengatakan khitan tidak wajib.
§ Khitan Untuk perempuan
Hukum khitan bagi perempuan telah menjadi perbincangan para ulama. Sebagian
mengakatakan itu sunnah dan sebagian mengatakan itu suatu keutamaan saja dan
tidak ada yang mengataakn wajib.
Perbedaan pendapat para ulama seputar hukum khitan bagi perempuan
tersebut, disebabkan riwayat hadits Seputar khitan perempuan yang masih
dipermasalahkan kekuatannya.
Tidak ada hadits sahih yang menjelaskan hukum khitan perempuan. Ibnu
Mudzir mengatakan bahwa tidak ada hadits yang bisa dijadikan rujukan dalam
masalah khitan perempuan dan tidak ada sunnah yang bisa dijadikan landasan.
Semua hadits yang meriwayatkan khitan perempuan mempunyai sanad, dlaif atau
lemah.
Hadits paling populer tentang perempuan adalah hadits ummi’ Atiah r.a ;
Rasulullah bersabda “Wahai Ummi’ Atiah berkhitanlah dan jangan berlebihan,
sesungguhnya khitan lebih baik bagi perempuan dan lebih menyenangkan bagi
suaminya”. Hadits ini diriwayatkan oleh Baihaqi, Hakim dari dhahhak bin Qais.
Abu Dawud juga meriwayatkan hadits serupa namun semua riwayatnya hadits ini
untuk menunjukkan kedlaifannya. Demikian dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam
kitab talkhisul khabir. Mengingat tidak ada hadits yang kuat tengtang khitan
perempuan ini, Ibnu Hajar meriwayatkan, bahwa sebagian ulama syafi’iyah dan
riwayat dari imam Ahmadmengatakan bahwa tidak ada anjuran khitan bagi
perempuan.
Sebagian ulama mengatakan bahwa perempuan Timur (kawasan
semenanjung Arab) dianjurkan khitan sedangkan perempuan barat dikawasan
Afrika tidak diwajibkan khitan karena tidak mempunyai kulit yang perlu dipotong
yang sering mengganggu atau menyebabkan kekurangnyamanan perempuan itu
sendiri.
Ø Walimah/Perayaan Khitanan
Ibnu Hajar menukil pendapat Imam Nawawi Qadli Iyad bahwa walimah dalam
tradisi Arab ada delapan jenis, salah satunya Walimatul I’dzar.
Imam Ahmad meriwayatkan hadits dan Utsman bin Abi Ash bahwa
walimah namun demikin secara eksplisit imam Nawawi menegaskan menegaskan
bahwa walimah khitan boleh dilaksanakan dan hukumnya sunnah memenuhi
undangan seperti undangan lainnya.
Ø Urutan Prosesi Penyelenggaraan Khitanan
1. Anak yang akan dikhitan dipersiapkan mentalnya karena dia akan menjalani
prosesi yang banyak anak takut terhadap prosesi ini, persiapan mental seperti
anak yang akan dikhitan dijanjikan akan diberi hadiah jik ia berhasil melewati
prosesi khitan, didalam Budaya Muna, anak yang selesai dikhitan diberi hadiah
berupa uang.
2. Anak dikhitan oleh seorang dokter, tetapi didalam budaya muna turun
temurun yang mengkhitan adalah seorang yang sudah berpengalaman seperti
seorang tabib.dalam proses pengkhitanan, yang hanya bisa melihat proses
pengkhitanan hanya orang tua si anak.
3. Selesai dikhitan, didalam adat Muna anak harus di “katoba”, katoba
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Dalam proesi katoba anak akan
dibimbing oleh seorang imam dan didampingi oleh orangtua, dalam proses ini anak
di nsehati dan didoakan, bertanda bahwa si anak sudah sempurna masuk islam.
Nsehat-nasehat ini diantaranya, tidak boleh melakukan kebiasaan semasa kecil
seperti suka membuka aurat. Tidak boleh melakukan dosa seperti membangkan
kepada orang tua, dll.
4. Setelah prosesi katoba selesai, sianak didoakan dan perayan katoba
dilaksnakan berupa pesta atau syukuran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Khitanan Secara bahasa artinya memotong secara terminologis artinya memotong
kulit yang menutupi alat kelamin (Penis). Dalam Bahasa Arab khitan juga
digunakan sebagai nama lain alat kelamin laki-laki dan perempuan seperti dalam
hadits yang mengatakan “Jika bertemu dua khitan, maka wajib mandi” (H.R.
Muslim, Tarmidzi dll.)
Sedangkan Katoba dalam bahasa daerah Muna, berasal dari kata “ka” berarti
sebuah benda atau suatu kegiatan , dan kata “toba” berarti tobat, dari kedua
kata tersebut katoba berarti suatu kegiatan atau prosesi pertobatan
(pengislaman) sesoarang. Atau suatu prosesi yang menandakan bahwa seseorang
akan meninggalkan kebiasan lama, atau kebiasaan masa kecil, dan menuju sebuah
kedewasaan.
Dalam Agama Islam, Khitan merupakan suatu media pensucian diri dan
bukti ketundukan kita kepada ajaran Agama. Dalam hadits Rasullah SAW
bersabda “Kesucian (Fitrah) itu ada lima : khitan, mencukur bulu kemaluan,
mencukur bulu ketiak, dan menggunting kuku” (H.R. Bukhari Muslim).
Seperti yang diungkapkan ahli kedokteran bahwa khitan mempunyai faedah bgi
kesehatan karena membuangan bagian tubuh yaitu tempat persembunyian
kotoran, virus, najis dan bau yang tidak sedap.Air kencing mengandung semua
tersebut. Ketika keluar melewati kulit yang menutupi alat kelamin, maka endapan
kotoran sebagian tertahan oleh kulit tersebut.Berapa kali manusia buang air
kecil setiap harinya ?, bisa dibayangkan berapaa banyakny kotoran yang
mengendap. Karena itu banyak penelitian yang membuktikan bahwa penderita
penyakit kelamin lebih banyak dari golongan rang yang tidak dikhitan. Begitu juga
dengan penyakit berbahaya sekaligus mematikan HIV/AIDS, kangker alat
kelamin dan kangker rahim lebih banyak diderita oleh kalaangan orang yang tidak
dikhitan. Ini juga yang menjadi alasan kaum non Muslim diseluruh dunia
melakukan Budaya khitan.
B.Saran
Dalam penulisan makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna, maka dari
itu penulis masih banyak belajar dan mohon dimaklumi saja.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?Itemid=55&catid=13:mozaik-
fikih&id=1158:ajaran-khitan-dalam-
islam&option=com_content&view=article
2. http://www.wikipedia.org/khitan
3. http://kidrauhlshare.mywapblog.com/makalah-tradisi-khitanan-dan-
katoba-dala.xhtml

More Related Content

What's hot

Ppt klp 1, kolcaba's theory
Ppt klp 1, kolcaba's theoryPpt klp 1, kolcaba's theory
Ppt klp 1, kolcaba's theorydara72
 
Arkanul islam
Arkanul islamArkanul islam
Arkanul islamSigitpga
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanAmee Hidayat
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixppghybrid4
 
Khitan untuk Perempuan
Khitan untuk PerempuanKhitan untuk Perempuan
Khitan untuk Perempuanfardhasyavril
 
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidananModul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidananSiti Putri
 
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)UIN Alaluddin Makassar
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirisiakadurban
 
kebutuhan dasar manusia
kebutuhan dasar manusiakebutuhan dasar manusia
kebutuhan dasar manusiarini cahyani
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyasholihiyyah
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatanAde Rahman
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptTYASLARASATI
 
Makalah tata cara perawatan jenazah
Makalah  tata cara perawatan jenazahMakalah  tata cara perawatan jenazah
Makalah tata cara perawatan jenazahErna Avita S
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinWarnet Raha
 

What's hot (20)

Ppt klp 1, kolcaba's theory
Ppt klp 1, kolcaba's theoryPpt klp 1, kolcaba's theory
Ppt klp 1, kolcaba's theory
 
Arkanul islam
Arkanul islamArkanul islam
Arkanul islam
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
 
Makalah qurban
Makalah qurbanMakalah qurban
Makalah qurban
 
Khitan untuk Perempuan
Khitan untuk PerempuanKhitan untuk Perempuan
Khitan untuk Perempuan
 
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidananModul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
 
Kodifikasi Hadits : Periode 4
Kodifikasi Hadits  : Periode 4Kodifikasi Hadits  : Periode 4
Kodifikasi Hadits : Periode 4
 
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
 
kebutuhan dasar manusia
kebutuhan dasar manusiakebutuhan dasar manusia
kebutuhan dasar manusia
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatan
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Faktor penghambat KIP/K
Faktor penghambat KIP/KFaktor penghambat KIP/K
Faktor penghambat KIP/K
 
Makalah tata cara perawatan jenazah
Makalah  tata cara perawatan jenazahMakalah  tata cara perawatan jenazah
Makalah tata cara perawatan jenazah
 
Total Forgiveness
Total ForgivenessTotal Forgiveness
Total Forgiveness
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILANASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
 

Similar to KHITAN_DAN_KATOBA

Aman antropologi
Aman antropologiAman antropologi
Aman antropologiZain Moena
 
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islamPelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islamOperator Warnet Vast Raha
 
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liati
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liatiPelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liati
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liatiOperator Warnet Vast Raha
 
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liati
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liatiPelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liati
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liatiOperator Warnet Vast Raha
 
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadi
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadiHaid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadi
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadiNasruddin Asnah
 
Perempuan dikhitan, wajibkah
Perempuan dikhitan, wajibkahPerempuan dikhitan, wajibkah
Perempuan dikhitan, wajibkahMuhsin Hariyanto
 
Fiqh perubatan
Fiqh perubatanFiqh perubatan
Fiqh perubatanNajah Zaid
 
Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5SriWasillah
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamWarnet Raha
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamWarnet Raha
 

Similar to KHITAN_DAN_KATOBA (20)

Makalah katoba adat muna
Makalah  katoba  adat munaMakalah  katoba  adat muna
Makalah katoba adat muna
 
Makalah katoba suku muna
Makalah katoba suku munaMakalah katoba suku muna
Makalah katoba suku muna
 
Makalah khitan adat muna
Makalah  khitan adat munaMakalah  khitan adat muna
Makalah khitan adat muna
 
Aman antropologi
Aman antropologiAman antropologi
Aman antropologi
 
Agama (2)
Agama (2)Agama (2)
Agama (2)
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islamPelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam
 
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liati
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liatiPelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liati
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liati
 
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liati
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liatiPelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liati
Pelaksanaan ibadah bagi wanita haid dan nifas menurut ajaran islam wa liati
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadi
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadiHaid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadi
Haid, istihadah, nifas, mani, madzi dan wadi
 
Perempuan dikhitan, wajibkah
Perempuan dikhitan, wajibkahPerempuan dikhitan, wajibkah
Perempuan dikhitan, wajibkah
 
Fiqh perubatan
Fiqh perubatanFiqh perubatan
Fiqh perubatan
 
Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5Makalah agama islam 3 kelompok 5
Makalah agama islam 3 kelompok 5
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

KHITAN_DAN_KATOBA

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Muatan Lokal ini. Dengan kami harapkan kiranya makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dalam makalah ini. Dalam makalah ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang berkaitan dan menjadi dasar dalam penyelengaran upacara adat “KATOBA” atau Pengislaman. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam teknik penyusunannya.
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengislaman atau Khitanan marupakan salah satu ajaran islam dimana ini adalah sunah Rasul, ini juga termaksud dalam adat istiadat budaya Muna. Dalam adat istiadat Muna prosesi ini disebut “katoba”. Katoba mengandung hikmah dan manfaat positif yang bisa kita petik didalamnya. Katoba dilaksanakan setelah pengkhitanan selesai. Pengkhitanan itu sendiri dapat dilaksanakan dari seseoraang bisa dikhitan, atau sejak lahir sudah dapat di Khitan, tetapi mengingat kondisi, sebaiknya dan biasanya khitanan dilaksanakan saat anak berumur 5 tahun. Menurut jumhur Hukum khitan adalah wajib baik perempuan maupun laki-laki, pendapat ini pula didukung oleh imam syafi’i,Ahmad,dan sebagian pengikut Imam Malik. Menurut imam Hanafi khitanan wajib, tetapi tidak Fardhlu. Menurut riwayat populer dari Imam Malik, beliau mengatakan Khitan itu hukumnya sunnah, begitu juga riwayat dari iman Hanafi dan Hasan Al- Basri.Namun menurut Imam Malik, yang sunnah jika ditinggalkan adalah dosa, karena menurut Madzhab Maliki sunnah adalah antara fardhlu dan nadb. Ibnu Abi Musa juga mengatakan Sunnah muakad. Ibnu Qudamah juga mengatakan dalam kitabnya mugni mengatakan khitan bagi laki-laki hukumnya wajib dan kemuliaan bagi perempuan, andaikan seorang lelaki dewasa masuk islam, maka tidak wajib baginya, sama seperti hukum mandi dan wudlu, gugur jika membahayakan dirinya. Menurut hukum adat Muna, Khitanan sendiri adalah wajib tapi tidak fardhu, tergantung dari kemampuan seseorang, dalam segi fisik maupun materi.
  • 3. B.Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita semua dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Khitanan atau dalam budaya Muna disebut Katoba. C. Rumusan Masalah 1. Apa itu khitanan atau Katoba ? 2. Bagaimana Hukum Khitanan atau Katoba dalam islam ? 3. Apa saja syarat-syarat Khitanan dan Katoba ? 4. Bagimana prosesi khitanan dan katoba menurut hukum islam dan adat Muna ? 5. Apa manfaat khitan atau Khatoba dalam segi kesehatan ? 6. Apa hikmah khitanan atau katoba
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Pengertian Khitanan atau Katoba Khitanan Secara bahasa artinya memotong secara terminologis artinya memotong kulit yang menutupi alat kelamin (Penis). Dalam Bahasa Arab khitan juga digunakan sebagai nama lain alat kelamin laki-laki dan perempuan seperti dalam hadits yang mengatakan “Jika bertemu dua khitan, maka wajib mandi” (H.R. Muslim, Tarmidzi dll.) Sedangkan Katoba dalam bahasa daerah Muna, berasal dari kata “ka” berarti sebuah benda atau suatu kegiatan , dan kata “toba” berarti tobat, dari kedua kata tersebut katoba berarti suatu kegiatan atau prosesi pertobatan (pengislaman) sesoarang. Atau suatu prosesi yang menandakan bahwa seseorang akan meninggalkan kebiasan lama, atau kebiasaan masa kecil, dan menuju sebuah kedewasaan. Dalam Agama Islam, Khitan merupakan suatu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran Agama. Dalam hadits Rasullah SAW bersabda “Kesucian (Fitrah) itu ada lima : khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur bulu ketiak, dan menggunting kuku” (H.R. Bukhari Muslim). Ø Faedah/manfaat Khitan: Seperti yang diungkapkan ahli kedokteran bahwa khitan mempunyai faedah bgi kesehatan karena membuangan bagian tubuh yaitu tempat persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak sedap.Air kencing mengandung semua tersebut. Ketika keluar melewati kulit yang menutupi alat kelamin, maka endapan kotoran sebagian tertahan oleh kulit tersebut.Berapa kali manusia buang air kecil setiap harinya ?, bisa dibayangkan berapaa banyakny kotoran yang mengendap. Karena itu banyak penelitian yang membuktikan bahwa penderita penyakit kelamin lebih banyak dari golongan rang yang tidak dikhitan. Begitu juga dengan penyakit berbahaya sekaligus mematikan HIV/AIDS, kangker
  • 5. alat kelamin dan kangker rahim lebih banyak diderita oleh kalaangan orang yang tidak dikhitan. Ini juga yang menjadi alasan kaum non Muslim diseluruh dunia melakukan Budaya khitan. Ø Hukum Khitan : dalam Fikih Islam, hukum khitan dibedakan untuk perempuan dan laki-laki. Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum khitan baik untuk lelaki dan untuk perempuan. § Hukum khitan untuk laki-laki : Menurut jumhur (Mayoritas ulama), hukum khitan adalah wajib. Para pendukung pendapatan ini adalah imam Syafi’i , Ahmad,dan sebagian pengikut Imam Malik. Menurut Imam Hanafi khitan wajib tetapi tidak fardhlu. Menurut riwayat populer dari Imam Malik, beliau mengatakan Khitan itu hukumnya sunnah, begitu juga riwayat dari iman Hanafi dan Hasan Al-Basri.Namun menurut Imam Malik, yang sunnah jika ditinggalkan adalah dosa, karena menurut Madzhab Maliki sunnah adalah antara fardhlu dan nadb. Ibnu Abi Musa juga mengatakan Sunnah muakad. Ibnu Qudamah juga mengatakan dalam kitabnya mugni mengatakan khitan bagi laki-laki hukumnya wajib dan kemuliaan bagi perempuan, andaikan seorang lelaki dewasa masuk islam, maka tidak wajib baginya, sama seperti hukum mandi dan wudlu, gugur jika membahayakan dirinya. Dalil dan alasan yang menyebutkan bahwa khitan wajib dan tidak wajib atau sunnah · Dalil yang dijadikan landasan bahwa khitan tidak wajib : 1. Salman Al-Farisi ketika masuk Islam tidak disuruh masuk islam tidak disuruh khitan. 2. Hadits diatas menyebutkan khitan dalam retetan amalan sunnah, seperti mencukur bulu ketiak, dan memendekan kuku, maka secara logis khitan juga adalah sunnah.
  • 6. 3. Hadits Ayaddad bib Aus, Rasulullah S.a.w bersabda “Khitan itu sunnah bagi lelaki dan diutamakan bagi perempuan. Namun kata sunnah dalam hadits sering diugkapkan untuk tradisi untuk tradisi atau kebisaan rasullulah baik wajib maupun yang sunnah dan khitan disini bukan termaksud yang wajib. · Dalil yang dijadikan dasar para ulama mengatakan khitan adalah wajib sbb : 1. Dari Abu Hurairah Rasulullah s.a.w bersabda bahwa Nabi Ibrahim melaksanakan khitan ketika berumur 80 tahun, beliau khitan dengan menggunakan kapak. (H.R.Bukhari). Nabi Ibrahim melaksanakannya ketika diperintahkan untuk khitan padahal beliau sudah berumur 80 tahun. Ini menunjukan betapa kuatnya perintah khitan. 2. Kulit yang didepan alat kelamin terkena najis ketika kencing, kalau tidak dikhitan maka sama dengan orang yang menyentuh najis dibadannya sehinnga shalatnya tidak sah. 3. H.R Abu Daud dan Ahmad, Rasullulah s.a.w berkata kepada kulaib : “Buanglah rambut kekafiran dan berkhitanlah”. Perintah Rasullulah s.a.w menunjukan kewajiban. 4. Diperbolehkaan membuka aurat pada saat khitan, padahal membuka aurat sesuatu yang dilarang, ini menunjukkan bahwa khitan wajib, karena tidak diperbolehkan sesuatu yang dilarang kecuali untuk sesuatu yang sangat kuat hukumnya. 5. Memotong anggota tubuh yang tidak bisa tumbuh kembali dan disertai rasa sakit tidak mungkin kecuali untuk perkara wajib, seperti hukuman potong tangan bagi pencuri. 6. Khitan merupakan tradisi umat islam sejak zaman Rasullulah s.a.w. sampai zaman sekarang dan tidak ada yang meninggalkannya, aka tidak ada alasan yang mengatakan khitan tidak wajib.
  • 7. § Khitan Untuk perempuan Hukum khitan bagi perempuan telah menjadi perbincangan para ulama. Sebagian mengakatakan itu sunnah dan sebagian mengatakan itu suatu keutamaan saja dan tidak ada yang mengataakn wajib. Perbedaan pendapat para ulama seputar hukum khitan bagi perempuan tersebut, disebabkan riwayat hadits Seputar khitan perempuan yang masih dipermasalahkan kekuatannya. Tidak ada hadits sahih yang menjelaskan hukum khitan perempuan. Ibnu Mudzir mengatakan bahwa tidak ada hadits yang bisa dijadikan rujukan dalam masalah khitan perempuan dan tidak ada sunnah yang bisa dijadikan landasan. Semua hadits yang meriwayatkan khitan perempuan mempunyai sanad, dlaif atau lemah. Hadits paling populer tentang perempuan adalah hadits ummi’ Atiah r.a ; Rasulullah bersabda “Wahai Ummi’ Atiah berkhitanlah dan jangan berlebihan, sesungguhnya khitan lebih baik bagi perempuan dan lebih menyenangkan bagi suaminya”. Hadits ini diriwayatkan oleh Baihaqi, Hakim dari dhahhak bin Qais. Abu Dawud juga meriwayatkan hadits serupa namun semua riwayatnya hadits ini untuk menunjukkan kedlaifannya. Demikian dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam kitab talkhisul khabir. Mengingat tidak ada hadits yang kuat tengtang khitan perempuan ini, Ibnu Hajar meriwayatkan, bahwa sebagian ulama syafi’iyah dan riwayat dari imam Ahmadmengatakan bahwa tidak ada anjuran khitan bagi perempuan. Sebagian ulama mengatakan bahwa perempuan Timur (kawasan semenanjung Arab) dianjurkan khitan sedangkan perempuan barat dikawasan Afrika tidak diwajibkan khitan karena tidak mempunyai kulit yang perlu dipotong yang sering mengganggu atau menyebabkan kekurangnyamanan perempuan itu sendiri. Ø Walimah/Perayaan Khitanan
  • 8. Ibnu Hajar menukil pendapat Imam Nawawi Qadli Iyad bahwa walimah dalam tradisi Arab ada delapan jenis, salah satunya Walimatul I’dzar. Imam Ahmad meriwayatkan hadits dan Utsman bin Abi Ash bahwa walimah namun demikin secara eksplisit imam Nawawi menegaskan menegaskan bahwa walimah khitan boleh dilaksanakan dan hukumnya sunnah memenuhi undangan seperti undangan lainnya. Ø Urutan Prosesi Penyelenggaraan Khitanan 1. Anak yang akan dikhitan dipersiapkan mentalnya karena dia akan menjalani prosesi yang banyak anak takut terhadap prosesi ini, persiapan mental seperti anak yang akan dikhitan dijanjikan akan diberi hadiah jik ia berhasil melewati prosesi khitan, didalam Budaya Muna, anak yang selesai dikhitan diberi hadiah berupa uang. 2. Anak dikhitan oleh seorang dokter, tetapi didalam budaya muna turun temurun yang mengkhitan adalah seorang yang sudah berpengalaman seperti seorang tabib.dalam proses pengkhitanan, yang hanya bisa melihat proses pengkhitanan hanya orang tua si anak. 3. Selesai dikhitan, didalam adat Muna anak harus di “katoba”, katoba sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Dalam proesi katoba anak akan dibimbing oleh seorang imam dan didampingi oleh orangtua, dalam proses ini anak di nsehati dan didoakan, bertanda bahwa si anak sudah sempurna masuk islam. Nsehat-nasehat ini diantaranya, tidak boleh melakukan kebiasaan semasa kecil seperti suka membuka aurat. Tidak boleh melakukan dosa seperti membangkan kepada orang tua, dll. 4. Setelah prosesi katoba selesai, sianak didoakan dan perayan katoba dilaksnakan berupa pesta atau syukuran.
  • 9. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Khitanan Secara bahasa artinya memotong secara terminologis artinya memotong kulit yang menutupi alat kelamin (Penis). Dalam Bahasa Arab khitan juga digunakan sebagai nama lain alat kelamin laki-laki dan perempuan seperti dalam hadits yang mengatakan “Jika bertemu dua khitan, maka wajib mandi” (H.R. Muslim, Tarmidzi dll.) Sedangkan Katoba dalam bahasa daerah Muna, berasal dari kata “ka” berarti sebuah benda atau suatu kegiatan , dan kata “toba” berarti tobat, dari kedua kata tersebut katoba berarti suatu kegiatan atau prosesi pertobatan (pengislaman) sesoarang. Atau suatu prosesi yang menandakan bahwa seseorang akan meninggalkan kebiasan lama, atau kebiasaan masa kecil, dan menuju sebuah kedewasaan. Dalam Agama Islam, Khitan merupakan suatu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran Agama. Dalam hadits Rasullah SAW bersabda “Kesucian (Fitrah) itu ada lima : khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur bulu ketiak, dan menggunting kuku” (H.R. Bukhari Muslim). Seperti yang diungkapkan ahli kedokteran bahwa khitan mempunyai faedah bgi kesehatan karena membuangan bagian tubuh yaitu tempat persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak sedap.Air kencing mengandung semua tersebut. Ketika keluar melewati kulit yang menutupi alat kelamin, maka endapan kotoran sebagian tertahan oleh kulit tersebut.Berapa kali manusia buang air kecil setiap harinya ?, bisa dibayangkan berapaa banyakny kotoran yang mengendap. Karena itu banyak penelitian yang membuktikan bahwa penderita penyakit kelamin lebih banyak dari golongan rang yang tidak dikhitan. Begitu juga
  • 10. dengan penyakit berbahaya sekaligus mematikan HIV/AIDS, kangker alat kelamin dan kangker rahim lebih banyak diderita oleh kalaangan orang yang tidak dikhitan. Ini juga yang menjadi alasan kaum non Muslim diseluruh dunia melakukan Budaya khitan. B.Saran Dalam penulisan makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis masih banyak belajar dan mohon dimaklumi saja.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?Itemid=55&catid=13:mozaik- fikih&id=1158:ajaran-khitan-dalam- islam&option=com_content&view=article 2. http://www.wikipedia.org/khitan 3. http://kidrauhlshare.mywapblog.com/makalah-tradisi-khitanan-dan- katoba-dala.xhtml