Makalah ini membahas tentang kematian bayi mendadak dengan 3 poin utama:
1. Menguraikan pengertian dan gejala kematian bayi mendadak
2. Memberikan panduan pencegahan kematian bayi mendadak
3. Meninjau kasus kematian bayi mendadak beserta penatalaksanaannya
1. TUGAS MAKALAH
ASKEP NEONETUS BAYI DAN APRAS
“BAYI MENINGGAL MENDADAK”
NAMA KELOMPOK : 13
1 .ARNI
2. WAODE FITRIANTI
3. WD. SITI NURBAEDA
4. AYU INTAN NUARI
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
T.A 2014/2015
2. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang " KEMATIAN BAYI
MENDADAK. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing yang telah memberikan kami
waktu dalam menyelesaikan makalh kami.Semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.
Terima kasih.
Raha, 29 Oktober 2014
Penyusun
(KELOMPOK 13)
3. DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah .....................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan .................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................2
2.1. Pengertian bayi meninggal mendadak................................................................2
2.2. Tanda dan Gejala bayi meninggal mendadak.......................................................3
2.3 Pencegahan bayi meninggal mendadak................................................................4
2.4. Penatalaksanaan................................................................................................................5
BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................................6
3.1. Data Subyektif .........................................................................................................6
3.2. Data Obyektif ..........................................................................................................8
3.3.Analisis....................................................................................................................8
3.4. Penatalaksanaan.....................................................................................................
BAB V PENUTUP ....................................................................................................11
4.1. Kesimpulan .........................................................................................................11
4.2. Saran ....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................12
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sindroma Kematian Bayi Mendadak merupakan salah satu penyebab kematian bayi di
Indonesia, sindroma kematian bayi mendadak tidak di ketahui jelas dan tidak terduga pada
bayi yang tampaknya sehat.
Tiga (3) dari 2000 bayi mengalami sindroma kematian bayi mendadak dan hampir
ditemui kematian bayi pada saat bayi tertidur. Pada angka kematian bayi, di Indonesia hampir
mencapai 31 % angka yang di dapat pada kasus kematian bayi yang tidak jelas penyebabnya.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Sindroma Kematian Bayi Mendadak.
2. Mengetahui Tanda dan Gejala Sindroma Kematian Bayi Mendadak.
3. Mengetahui pencegahan Kematian Bayi Mendadak
4. Mengetahui cara penanganan pada orang tua yang kehilangan anaknya karena Sindroma
Kematian Bayi Mendadak Dan Asuhan Kematian Bayi Mendadak.
5. BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN BAYI MENINGGAL MENDADAK
Bayi meninggal mendadak merupakan suatu kematian yang mendadak yang tidak
terkirakan pada anamnesis dan tidak terjelaskan dengan pemeriksaan postmortem
menyeluruh, yang meliputi autopsi, penyidikan terjadinya kematian, dan tinjauan
riwayat medis keseluruhan.
SIDS jarang terjadi pada bayi yang berumur kurang dari 1 bulan, insidensi puncak
adalah usia 2-4 bulan.
SIDS telah dikenal sejak zaman injil. Namun, meskipun upaya yang luas telah
dilakukan, penyebab SIDS tetap belum diketahui.
PATOLOGI. Temuan autopsi pada korban SIDS terdapapat 66% kasus SIDS yang
disebabkan oleh asfiksia kronis. Kelainan morfologi pada korban SIDS meliputi
keterlambatan maturasi neuron pada neuron katekolaminergik medulare dan kenaikan
aktifitas di neuron aferen, yang memberi dukungan patofisiologi pada kelainan
pengendalian kardiorespirasi neuron dan mekanisme bangun-tidur.
PATOFISIOLOGI. temuan postmortem adalah terkait langsung dengan kelainan
perkembangan batang otak dan asfiksia kronis. Cacat batang otak karena sedikitnya 2
kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi dengan SIDS memiliki
abnormalitas pada susunan saraf pusat.
B. Tanda dan Gejala
1. Jeda pernafasan karena Apnea dan sianosis yang lama selama tidur. Telah diobservasi pada
dua bayi yang kemudian dianggap meninggal karena SIDS dan adanya obstruksi saluran
nafas bagian atas dengan jeda pernafasan serta bradikardia yang lama pada bayi-bayi dengan
SIDS abortif. Walaupun demikian masih belum pasti apakah apnea sentral atau apnea
obstruktif yang lebih penting dalam terjadinya SIDS
2. Cacat batang otak karena sedikitnya 2 kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi
dengan SIDS memiliki abnormalitas pada susunan saraf pusat.
3. Fungsi saluran nafas atas yang abnormal, berdasarkan pada perkembangan dan anatomi,
maka bayi yang muda dianggap beresiko tinggi terhadap saluran pernafasan bagian atas,
apakah keadaan ini terjadi pada SIDS masih belum di ketahui.
6. 4. Reflek saluran nafas yang hiperreaktif karena masuknya sejumlah cairan ke dalam laring
dapat merangsang timbulnya reflek ini dan di duga menimblkan apnea, maka di berikan
perhatian yang cukup besar akan kemungkinan reflek gasoesofagus dan aspirasi sebagai
mekanisme primer terjadinya SIDS pada beberapa bayi.
5. Abnormalita jantung, beberapa ahli mengajukan adanya ketidakstabilan pada jantung muda,
tetapi tidak mendapatkan bukti yang meyakinkan saat ini untuk menunjukan bahwa aritma
jantung memainkan peranan pada SIDS.
C. Pencegahan
1. Selalu letakkan bayi Anda dalam posisi terlentang ketika ia sedang tidur, walaupun saat
tidur siang. Posisi ini adalah posisi yang paling aman bagi bayi yang sehat untuk mengurangi
risiko SIDS.
2. Jangan pernah menengkurapkan bayi secara sengaja ketika bayi tersebut belum waktunya
untuk bisa tengkurap sendiri secara alami.
3. Gunakan kasur atau matras yang rata dan tidak terlalu empuk. Penelitian menyimpulkan
bahwa risiko SIDS akan meningkat drastis apabila bayi diletakkan di atas kasur yang terlalu
empuk, sofa, bantalan sofa, kasur air, bulu domba atau permukaan lembut lainnya.
4. Jauhkan berbagai selimut atau kain yang lembut, berbulu dan lemas serta mainan yang
diisi dengan kapuk atau kain dari sekitar tempat tidur bayi Anda. Hal ini untuk mencegah
bayi Anda terselimuti atau tertindih benda-benda tersebut.
5. Pastikan bahwa setiap orang yang suka mengurus bayi Anda atau tempat penitipan bayi
untuk mengetahui semua hal di atas. Ingat setiap hitungan waktu tidur mengandung risiko
SIDS.
6. Pastikan wajah dan kepala bayi Anda tidak tertutup oleh apapun selama dia tidur.
Jauhkan selimut dan kain penutup apapun dari hidung dan mulut bayi Anda.
7. 7. Pakaikan pakaian tidur lengkap kepada bayi Anda sehingga tidak perlu lagi untuk
menggunakan selimut. Tetapi seandainya tetap diperlukan selimut sebaiknya Anda perhatikan
hal-hal berikut ini: Pastikan kaki bayi Anda berada di ujung ranjangnya, Selimutnya tidak
lebih tinggi dari dada si bayi,Ujung bawah selimut yang ke arah kaki bayi, Anda selipkan di
bawah kasur atau matras sehingga terhimpit.
8. Jangan biarkan siapapun merokok di sekitar bayi Anda khususnya Anda sendiri.
Hentikan kebiasaan merokok pada masa kehamilan maupun kelahiran bayi Anda dan
pastikan orang di sekitar si bayi tidak ada yang merokok.
9. Jangan biarkan bayi Anda kepanasan atau kegerahan selama dia tidur. Buat dia tetap
hangat tetapi jangan terlalu panas atau gerah. Kamar bayi sebaiknya berada pada suhu yang
nyaman bagi orang dewasa. Selimut yang terlalu tebal dan berlapis-lapis bisa membuat bayi
Anda terlalu kepanasan.
10. Temani bayi Anda saat ia tidur. Jangan pernah ditinggal-tinggal sendiri untuk waktu yang
cukup lama.
D. Penatalaksanaan
Orang tua yang kehilangan anaknya karena SIDS memerlukan dukungan emosional.
Penyebab kematian anaknya tidak diketahui, sehingga mereka seringkali merasa bersalah.
Mungkin ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk memiliki anak lagi.
1. Bantu orang tua mengatur jadwal untyk melakukan konseling
2. Berikan dukungan dan dorongan kepada orang tua,biarkan orang tua
mengungkapkan rasa dukanya
3. Berikan penjelasan mengenai SIDS ,berikan kesempatan pada orang tua untuk
mengungkapkan pertanyaan mereka
4. Beri pengertian kepada orang tua bahwa perasaan yang mereka rasakan
adalah hal yang wajar
8. 5. Beri keyakinan pada sibling (jika ada) bahwa mereka tidak bersalah terhadap
kematian bayi tersebut,bahkan jika mereka sebenarnya juga mengharapkan
kematian bayi mereka
6. Jika kemudian ibu melahiorkan bayi lagi,beri dukungan pada orang tua selama
beberapa bulan pertama paling tidak sampai melewati usia bayi yang meninggal
sebelumnya.
9. BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Biodata
a. Identitas Bayi
Nama Bayi : Bayi Ny. R
Tanggal Lahir : 02 JULI 2011
Jenis Kelamin : Laki-laki
BB : 3600 gram
PB : 60 cm
b. Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny.R Nama Ayah : Tn.N
Umur : 32 thn Umur : 40 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirasuasta
Goldar : AB Goldar : B
Alamat : Jln. Sukarasa
2. Keluhan Utama
Bayi meninggal mendadak
3. Riwayat Kesehatan yang Lalu
a. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke 3, ibu sudah mendapatkan imunisasi TT lengkap,
selama kehamilan ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan dan tidak memiliki penyakit
10. komplikasi selama hamil, ibu pernah memeriksakan keadaan kehamilannya dengan
pemeriksaan USG.
b. Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan di BPS Harapan Bunda, jenis persalinannya spontan dan lama persalinannya
kurang lebih 18 jam.
Presentasi : Belakang kepala
Ketuban Pecah : Spontan Warna :jernih
Komplikasi Persalinan : Tidak ada komplikasi
Keadaan tali pusat : Tidak ada lilitan
c. Keadaan Bayi saat Lahir
Resusitasi : Baik dengan dilakukan rangsangan taktil
Keadaan Umum : Baik
Reflek – Reflek :
Reflek hisap : Baik
Reflek berkedip : Baik
Pernapasan : Spontan Frekwensi : 50x/menit
Suara nafas : Bersih
Menangis : Kuat
Warna Kulit : Kemerah-merahan
d. Riwayat Post Natal
BB : 2600 Gram
PB : 48 cm
Kelainan Kongenital : Tidak di temukan
Kondisi Kesehatan : Baik
4. Riwayat Imunisasi
11. Pada saat lahir bayi di berikan imunisasi BCG, Vit K, DTP, tidak ada gejala yang serius
setelah pemberian imunisasi hanya badan bayi terasa hangat.
5. Riwayat Tumbuh Kembang
Keadaan bayi pada saat ini bayi mulai memberikan peningkatan mulai dari kenaikan BB
3500 gram, PB 60 cm bayi sudah bisa menggenggam dan memasukan benda apapun pada
mulutnya.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keadaan keluarganya tidak ada yang mengidap penyakit menular serta
keturunan dan juga tidak ada yang mengalami kelainan congenital.
7. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan ini kelahiran anak yang di inginginkannya bersama keluarga,hubungan ibu
dengan bayi sangat baik begitu dengan keluarga dan bayi sangat baik pula.
8. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Nutrisi : ASI
: BAB 3 x /hari dengan konsistensi lembek dan warna
kuning
Istirahat dan Tidur : 2 jam / hari
Keadaan waktu tidur : Tenang
Hygien : 2 x / hari
Ganti baju : setiap terlihat basah
Ganti popok : setiap habis bak dan bab
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Bayi sudah tidak menampakan adanya kehidupan
2. Pemeriksaan Antropometri
Berat Badan Lahir : 2600 gram BB Sekarang : 3500 gram
12. Panjang Badan Lahir : 48 cm PB Sekarang : 60 cm
Lingkar Kepala lahir : 34 cm LK Sekarang : 40 cm
Lingkar Dada Lahir : 30 cm LD Sekarang : 38 cm
3. Pemeriksaan TTV
Pernapasan : 0 x/menit
Nadi : 0 x/menit
Suhu : 0 x/menit
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Ubun-ubun kecil: sudah menutup, keadaan: cembung, sutura:
pelebaran.
Mata : Bentuk: simetris, secret: tidak ada, konjungtiva: pucat, sklera: putih,
reflek pupil: tidak ada, reflek berkedip: tidak ada.
Hidung : Pernapasan cuping hidung: tidak ada gerakan
Bibir : Warna: sianosis,
Mulut : Lidah: tertelan, reflek suckhing: tidak ada, reflek rooting: tidak ada
Telinga : Posisi telinga: melipat
Leher : Reflek tonik neck: tidak ada , tidak ada gerakan.
Dada : Bentuk dada: tidak simetris, pergerakan: tidak ada
Bunyi Jantung : Tidak terdengar
Abdomen : Bising usus: tidak terdengar
Genetalia : Testis: turun
Ekstremitas atas : Gerakan tangan: kaku, reflek moro: tidak ada
Ektremitas bawah : Gerakan kaki : kaku, reflek babinski: tidak ada
C. Analisa
Bayi meninggal tanpa di ketahui sebab-sebab yang jelas.
13. D. Penatalaksanaan
1. Melakukan perawatan jenajah
2. Memberi dukungan kepada ibu untuk tetap tabah.
3. Memberikan pendidikan pencegahan agar resiko SIDS sedikit terhindar.
4. Memberi pengertian kepada keluarga untuk tetap temani ibu dan mendukungnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah di teliti SIDS merupakan suatu penyebab kematian pada bayi berusia 2 bulan
samapi1 tahun,yang tidak jelas penyebabnya namun salah satu factor pencegahan yaitu
jangan biarkan bayi tidur tengkurap disengaja dan membiarkan bayi tertidur sendiri tanpa
pengawasan.
B. Saran
Dalam penanganan kasus ini di harapkan para orang tua khususnya bagi ibu untuk lebih
memberikan perlindungan dan pengawasan dikala bayinya tidur dan jauhkan bayi dari tempat
yang terlalu nyaman seperti kasur yang terlalu empuk, dengan selimut penuh bulu serta
terlalu banyak boneka yang akhirnya akan menyulitkan bayi bergerak dan bernapas.
14. DAFTAR PUSTAKA
Buku acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Bina Pustaka
Prawirohardjo Sarwono Jakarta,2009
Behrman,dkk.1996.ilmu kesehatan anak volume 3.jakarta.EGC bayi-meninggal-mendadadak.
html