Kesimpulan dan Rekomendasi Studi Kasus Gangguan Pencernaan
1. 80
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan studi kasus melalui pendekatan proses
keperawatan pada klien Tn. A yang penulis laksanakan di ruang Bedah Umum
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung dari tanggal 9-11-April
2014 dengan mengacu pada tujuan ingin dicapai, maka penulis mengambil
kesimpulan:
1. Dalam pengkajian pada klien dengan gangguan sistem pencernaan; post op
laparatomy eksplorasi a/i ileus obstruksi parsial perlu semua aspek baik bio,
psiko, social dan spiritual, harus dikaji untuk mendapatkan data yang lengkap
dan akurat karena setiap individu memberikan respon yang berbeda-beda
terhadap stimulus baik internal maupun eksternal sehingga diharapkan
kejelian dalam meneliti respon atau gejala yang dinampakan oleh klien, serta
kepekaan dan kemampuan khusus dalam menginterpretasikan dan
menganalisa data klien.
2. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Tn. A dengan gangguan sistem
pencernaan; post op laparatomy eksplorasi a/i ileus obstruksi parsial yaitu
sebagai berikut :
2. 81
a. Nyeri berhubunhgsn dengan terputusnya kontinuitas jaringan.
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan.
c. Defisit perawatan diri berhubungn dengan keterbatasan gerak dan
kelemahan.
d. Ansietas berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi
3. Pada tahap perencanaan, penulis membuat dan menyusun rencana tindakan
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah klien untuk mengatasi
masalah gangguan sistem pencernaan; post op laparatomy eksplorasi a/i ileus
obstruksi parsial berdasarkan ilmu yang dimiliki dan prosedur konsep dasar
keperawatan.
4. Dalam melakukan asuhan keperawatan klien dengan sistem pencernaan; post
op laparatomy eksplorasi a/i ileus obstruksi parsial diperlukan ilmu dan
ketrampilan seorang perawat, mendukung sarana dan prasarana yang tersedia
sehingga dapat berjalan lancer sesuai dengan tujuan yang dicapai.
5. Tercapainya kesembuhan dari penyakit diperlukan evaluasi secara
berkelanjutan dan terarah dengan adanya catatan perkembangan, juga
diperlukan pengobatan sesuai dengan program terapi.
6. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan diperlukan pendokumentasian yang
teratur sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan berlansung secara
berkesinambungan.
3. 82
B. Rekomendasi
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses
keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan; post op
laparatomy eksplorasi a/i ileus obstruksi parsial penulis merekomendasikan :
1. Untuk Pihak Rumah Sakit
Rumah Sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan yang komperhensif
yaitu bio, psiko, sosial dan spritual kepada klien dengan menambah peralatan
dan fasilitas yang memadai untuk menunjang pelaksanaan asuhan
keperawatan yang lebih baik lagi.
2. Untuk Istitusi Pendidikan
Institusi penyelenggara pendidikan diharapkan menyediakan buku-buku
referensi yang memadai, yang menyangkut hal - hal terbaru tentang
penatalaksanaan perawatan klien dengan gangguan sistem pencernaan,
khususnya penyakit post op laparatomy eksplorasi a/i ileus obstruksi parsial,
serta menyediakan waktu yang cukup untuk pelaksanaan praktek keperawatan
di rumah sakit dan studi kasus untuk penyusunan karya tulis dimasa yang akan
datang
3. Manfaat bagi klien, keluarga dan masyarakat
Agar klien, keluarga dan masyarakat dapat menambah wawasan dan pola
piker klien, keluarga dan masyarakat mengenai penanganan klien dengan post
op laparatomy eksplorasi a/i ileus obstruksi parsial.
4. 83
4. Bagi penulis sendiri
Semoga karya tulis ilmiah yang sederhana ini dapat menjadi bacaan dan acuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas dalam pemberian asuhan
keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernnaan khususnya
pada klien dengan post op laparatomy eksplorasi a/i ileus obstruksi parsial.