1. Saudaraku,
Tidak terasa kita baru saja memasuki episode waktu yang baru. Saat ini kita telah
berada dalam bilangan tahun 1433 Hijriah. Beberapa hari memang telah lewat,
namun tidak ada salahnya jika kita menjadikan momentum-momentum pergantian
waktu sebagai sarana mengevaluasi diri. Sejenak kita berhenti, mengingat apa yang
telah lewat untuk mendapatkan spirit baru untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin.
Untuk lebih menguatkan keimanan dari hari kemarin. Untuk lebih meningkatkan
ketaqwaan dari hari kemarin.
Saudaraku,
Sekedar mengingatkan kita semua tentang kiat untuk meraih derajat taqwa di sisi
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ada ulama’ yang memberikan kiat agar dalam meniti
kehidupan ini, kita selalu mengaplikasikan yang disebut dengan 5M sebagai berikut :
1. Mu’ahadah
Yakni kita senantiasa mengingat perjanjian kita kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Kita telah berikrar dalam syahadat bahwa kita tidak menyembah selain
kepada-Nya saja. Kita pun sering membaca salah satu do’a iftitah dalam
sholat yakni kita berikrar bahwa sesungguhnya sholat, ibadah, hidup dan mati
adalah untuk Allah semata. Ingatlah akan itu semua.
2. Muraqabah
Yakni perasaan selalu diawasi oleh Allah. Dia senantiasa mengetahui apapun
yang kita kerjakan. Tidak ada satu ruang dan waktu yang bebas dari
pemantauan-Nya. Dengan kesadaran muraqabah ini harusnya membuat kita
malu untuk bermaksiat kepada-Nya.
3. Mu’aqabah
Yakni kita tidak mengapa kita terkadang menghukum diri kita sendiri tatkala
lalai atau terjatuh dalam suatu pelanggaran. Diceritakan pernah seorang
sahabat ketinggalan sholat ashar berjama’ah karena keasyikan bekerja di
kebunnya. Dan karena itu, ia pun menyedekahkan kebunnya sebagai bentuk
hukuman pada dirinya sendiri.
4. Muhasabah
Yakni hendaklah kita selalu introspeksi diri. Menimbang-nimbang sudah
berapa banyak pelanggaran yang kita kerjakan dan sudah sejauh mana
keta’atan kita kepada-Nya.
5. Mujahadah
Yakni kita senantiasa berusaha dengan penuh kesungguhan melaksanakan
kitat-kiat di atas untuk merealisasikan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Saudaraku,
Perjalanan hidup yang kita jalani sampai saat ini adalah merupakan modal untuk
lebih memperbaki diri, modal untuk mengumpulkan bekal untuk kehidupan di
kampung akhirat kelak yang kekal abadi. Semoga Allah senantiasa memberi
hidayah dan inayah kepada kita semua.