1. Dokumen ini berisi refleksi seorang pemuda tentang pertemuan "Temu Etos Nasional" pada 2012 dan motivasi untuk merealisasikan cita-cita menjadi negarawan muda yang berkarakter untuk memajukan negeri.
1. Renungan malam... “Negarawan Muda”
Malam yang begitu sunyi, waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB. dini hari, dimana
saatnya orang-orang harus beristirahat untuk tidur . Tetapi disisi lain aku seoarang diri
bertekad untuk tetap bertanggang di depan komputer dengan ditemani segelas kopi yang
hangat yang kubuat dengat sedikit gula dan garam. Takarannya yaitu perbandinagn 1 : 1
antara gula dan garam dan kopinya aku masukkan 1 1/2 sendok teh dengan air kira-kira 150
cc. Sebuah resep unik yang kudapati dari kakekku, yang berkhasiat sebagai penambah
stamina agar kuat untuk bergadang, ujarnya. Saran itu kudapat sekitar dua tahun yang lalu.
Sebuah resep yang terbilang gila bukan, tapi tetap saja aku coba. Bukti khasiatnya bisa
dibilang manjur. Tapi secara totalitas aku tidak mengetahuinya apakan kekuatanku malam ini
di sebabkan karena khasiat dari ramuan itu atau memang dari sugesti filling-ku saja yang
sedang gelisah.
Mungkin sahabat heran, kenapa saya bertekad untuk bertanggang sampai larut malam.
Saya jawab sahabat, mungkin terlalu lebay rasanya, saat ini aku tekadkan bergadang adalah
karena aku mengingat sebuah sejarah yang telah kita lewati bersama. Pasti sahabat semua
telah mengetahuinya bahkan pasti sudah bisa menebaknya. Ya, tepat sekali, itulah yang
kumaksudkan. "Temu Etos Nasional " angkatan 2012, merupakan sebuah acara yang tepatnya
dimulai pada tanggal 24 agustus dan berakhir pada tanggal 29 agustus yang bertempat di
Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Yang menjadikan sebuah sejarah baru dimana para-pemuda dari
seluruh nusantara disatukan dan melaksanakan segala kegiatan yang bisa dibilang sangat luar
biasa. Salah satunya adalah dengan "Kongres Negarawan Muda".
Kenangan itu masih melekat pada raga ini sahabat, dan rindu rasanya jika mengungkit
tentang pertemuan itu. Tetapi disisi lain yang aku sadari adalah mungkin terlalu kerdil jika
aku harus larut dengan kesedihan ini atas penyesalan itu. Kini aku takutkan jika terjadi pada
diri ini, apakah aku saat ini adalah negarawan muda atau alumni negarwan muda. Kalimat
yang menjadikan sebuah mantera yang sakral sehingga membuat diri termotivasi untuk
wanti-wanti. Sikap itu yang selalu membuat hati ini merasakan sebuah tanggung jawab besar
yang harus aku penuhi. Ya, usahaku saat ini baru mengonsep sebuah cita-cita kecil sahabat.
Aku harus merubah diri ini menjadi seorang model. Model dimana bisa menjadi pribadi yang
madani. Bagaimana dengan sahabat, pasti jauh lebih dari itu bukan, aku yakin itu.
Sahabat, masih ingat bukan dengan serangkaian kata yang terucap dari seorang yang
luar biasa "kalian akan melaksanakan sebuah Visi yang besar, untuk mengacak-acak negeri
ini dan merubahnya menjadi negeri yang adil dan berdaya". Sahabat, semoga kita bisa selalu
istiqomah di jalan-Nya dengan mengemban tanggung jawab besar ini. Dan semoga ukuwah
kita awet lan langgeng dalam keridhoan-Nya.
Sahabat, mari kita lakukan tindakan itu sedari sekarang. Kita buktikan pada negeri
kita dan dunia secara umumnya. Tak perlu bingung, berbagai bekal telah kita peroleh dari
pertemuan itu. Mulai dari dakwah, seni, pengusahawan, sosial,PMI, sampai politik. Silahkan
sahabat memulainya dengan bidang masing-masing yang menjadi keinginan dari potensi
yang sahabat miliki.
Selain kita bertekad untuk merubah diri untuk menjadi insan yang berkarakter.
Sembari kita juga bisa belajar untuk menguasai dunia aksara. Karena pentingnya sebuah Pers
itu bisa terukir sejarah baru, benar kan sahabat. Dengan tulisan , sebuah keabadian akan
terukir. Saatnya kita tidak hanya berkeras diri untuk mengkritik negeri saja, dengan
mengumpulkan massa dan memprofokatori untuk melaksanakan demo. Hmmm, yang lebih
parahnya secara anarkis. Oohh tidak ! bukannya kita seorang mahasiswa ? semoga kita
2. kembali bisa mentelitinya satu dami satu dari permasalah ini. Memang, tidak ada konstitusi
yang melarang kita untuk dapat ber-orasi dalam menyampaikan pendapat. Tetapi dengan cara
yang seperti itu, perlu kita cermin pada diri kita. Apakah dengan semua itu bisa menciptakan
sebuah kebanggaan kepada diri ini sahabat.
Semoga dengan segala kekesalan dan emosi bisa kita selesaikan dengan kepala
dingin, kita dalam bertindak butuh sebuah taktik dan konsep yang benar. Mungkin sahabat
sudah mengetahuinya dengan tindakan itu, dan harapan dari saya. Semoga kita bisa
menyatukan tekad kita ini dengan konsep seperti itu sahabat. Saatnya kita memulai dengan
strategi, tak apa kita sekarang jauh terpencar di seluruh nusantara. toh nantinya dengan
keyakinan kepada Allah swt. kita akan disatukan kembali. Dengan harapannya dalam
pertemuan itu kita sudah tidak membicarakan sebuah masalah. Tetapi sudah bisa untuk
melaporkan keberhasilan yang kalian terapkan di daerah masing-masing. Ini sebuah cita yang
mulia bukan sahabat. Hmmm... kembali ku berpikir. Pasti dengan keyakinan ini kita bisa
meraih cita kita sahabat, menjadi pemimpin masa depan. Mengurus negeri kita ini hingga
terkabulnya harapan kita semua, menjadi negeri yang adil dan berdaya dengan penduduknya
berkarakter mulia. aamiin
Sahabat, mungkin kalian semua juga berfikir seperti yang kufikirkan. Bersyukur
sekali bukan? tak terbayang sebelumnya kita akan ditemukan dalam sebuah acara yang
bersejarah itu. Semoga kita selau bisa berbagi motivasi dan semangat juang. Dengan
keberadaan kita saat ini dalam sebuah pendampingan , bimbingan dan pemberian manfaat
dari lembaga bernama Beastudi Etos. Sebuah lembaga dari salah satu program pusat dari
Dompet Duafa. Luar biasa kan sahabat? beruntungnya kita saat ini wajib kita syukuri, bukan
malah harus lupa dengan kewajiban kita, yaitu terlena dengan kemewahan yang didapati dari
segala fasilitas. Baik dari finansial sampai papan. Sedikit menguak kembali sahabat tentang
Dompet Duafa dan Beastudi Etos. Sahabat pasti juga berfikiran sama sepertiku. Segala
fasilitas itu kita dapatkan dari seluruh insan yang berjiwa dermawan. Mungkin kita bisa
menganggapnya bahwa jiwa dermawan itu semua berasal dari kalangan yang konglomerat
sehingga mereka dianggap wajar dalam berinfak ataupun berwakaf dan zakat. Tetapi
pernahkan kita mendengar, bahwa beberapa diantara mereka yang bisa dibilang berzakat
dengan jumlah yang besar, mereka itu berasal dari pekerja biasa. Tetapi disisi lain apa yang
perlu kita renungi bersama. Bahwa mereka adalah merupakan jiwa-jiwa yang telah
berpartisipasi juga sahabat dalam perjuangan kita saat ini. Subhanallah, semoga segala
motivasi itu selalu mengingatkan kita untuk selalu bersyukur pada-Nya atas nikmat ini.
Selain itu mari kita sama-sama selalu mendoakan kepada mereka, agar mereka selalu dalam
lindungan dan pastinya menemukan keridhoan dari Allah swt.
So, tunggu apa lagi sahabat. Sangat banyak jika kita membahas segala hal yang
diprogram oleh lembaga Dompet Duafa ini. Lalu, mari saat ini kita menanamkan motivasi itu
agar kita bisa melakukan yang terbaik atas segala kebermanfaatan yang kita rasakan pada sat
ini.
Mari kita selalu renungkan dengan kata-kata singkat dari orang luar biasa. Yang bisa
dibilang beliau adalah Ayahanda kita semua, salah seorang tokoh pendiri lembaga itu. Bapak
Eri Sudewo. Kita semua telah mengenal sosok beliau. Semoga dengan kegigihan beliau
sampai saat ini. Kita bisa mencontoh kepribadian beliau sehingga kita menjadi insan yang
berkarakter dan memiliki daya juang tinggi serta bisa melakukannya dengan bukti. Aamiin
"Mari kita Qanaah dengan nikmat yang kita dapti, dan tidak merasa puas dengan
pekerjaan yang akan kita lakukan". Untuk mendapat sebuah keridhoan dari Illahi Robbi.
3. "Peminpin itu menaungi dan merangkul anggota dengan kebijakan dan bukti, sedang
pimpinan hanya gila kepada kuasa dan kursi". So, saat ini kita harus siap menjadi seorang
pemimpin bukan pimpinan saja.
"Mari kita saling mengingatkan dengan kebaikan dan kebijaksanaaan".
Untuk sebuah maslah, jangan takut. Karena salah satu sebab diantanya "Karena
masalah lah yang bisa mendewasakan kita".
Negarawan muda itu memikirkan tentang strategi, tindakan yang akan diterapkan saat
ini dan masa depan. Tidak hanya bermimpi tetapi juga berusaha. So, siapkah kita menjadi
Negarawan Muda? insyaallah dengan keyakinan kita pada Allah swt. kesiapan itu terjawab.
Benar kan sahabat.
Sahabat, kita tekankan pada diri kita semua. Bahwa kita adalah sosok Negarawan
Muda Indonesia, bukan alumni negarawan muda. Jika kita saat ini kita merasa seorang
alumni Negarawan Muda, berarti kita hanya beraksi pada tanggal itu saja antara 24 - 29
agustus. Dan dengan kepuasan mendapati sebuah sertifikat, juara kebanggaan dari kompetisi,
dan alamamater yang bertuliskan "Negarawan Muda Indonesia" tepat di punggung kita
semua. Jika hanya itu yang kita dapati. Berarti dengan sekala besar kita telah membuat
sebuah kekecewaan. Ooohhh, sahabat. Na'udzubillahimaizalik ! Semoga Allah swt. selalu
mengistiqomahkan kita dengan tekad besar ini dengan cahaya-Nya. Sehingga kita bisa
bertindak sebenarnya dan membuktikan kepada negeri ini. Bahwa kita telah berhasil, serta
mendapatkan keridhoan dari-Nya.
Sahabat, terimakasih atas segala motivasi kalian semua. "Ga ada loe gag rame". Jadi
monggo kita rame-rame memikirkan semua masalah itu, dan yang pastinya kita berusaha
mulai dari saat ini. Agar keberhasilan itu kita dapati. Selalu berfikir positif, bersikap totalitas
dan selalu semangat dan bisa membuat orang lain semangat juga.
Sahabat, sudah larut malam ni. Aku akan selalu menunggu kabar dari semua kalian.
Semoga dengan penyampaian perasaan yang aku rangkum ini. Bisa menularkan semangat
kepada sahabat semua.
Salam kepada seluruh sahabat semua. Aku adalah etoser nusantara. ynag tidak
kemana mana, tapi ada di mana-mana untuk mengatasi sebuah maslah. Karena semua itu
adalah tujuan kita bersama untuk berjuang dan mengharapkan ridho Allah swt.
Selamat malam sahabat, semoga mimpi indah. Serta jangan lupa, kita berusaha
tingkatkan qiyammul lail kita.
I'm sorry for my mistakes. Oyasuminasai.
13 September 2013
Dini hari
Jusbianto