Perekonomian Indonesia tumbuh stabil di kisaran 5% pada paruh pertama 2019, didorong oleh aktivitas konsumsi rumah tangga dan pemerintah serta kontraksi impor yang lebih besar dibandingkan ekspor. Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tetap kuat didukung tingkat inflasi rendah dan peningkatan bansos, sementara konsumsi pemerintah dipengaruhi oleh belanja pemerintah yang tinggi. Investasi mengalami perlambatan namun optimisme membaik pasca pemil
5. 5
Konsumsi rumah tangga tumbuh stabil
4.94
5.01
5.14
5.29
4.83 4.84
4.6
4.7
4.8
4.9
5.0
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga
(persen, yoy)
Konsumsi RT Konsumsi Makanan Konsumsi Non Makanan
Sumber: BPS
Tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Salah satunya didorong oleh tingkat
inflasi yang rendah dan terjaga...
3.32
-2.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
2016 2017 2018 2019
Inflasi Berdasarkan Komponen
(persen, yoy)
Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak
6. 6
Konsumsi RT diperkirakan akan tetap kuat
Tingkat keyakinan konsumen masih tinggi dan meningkat
pasca pemilu nasional…
Didorong oleh realisasi belanja bantuan sosial yang
meningkat…
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Realisasi Penyaluran Bansos
(Rp Triliun)
113
143
128
90
100
110
120
130
140
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
2016 2017 2018 2019
Indeks Keyakinan Konsumen
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)
Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK)
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
Sumber: Kemenkeu
Sumber: Bank Indonesia
7. 7
Konsumsi pemerintah tumbuh tinggi
3.43
2.69
2.71
5.21
-6.0
-4.0
-2.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah
(persen, yoy)
Seiring dengan tingginya realisasi belanja pemerintah, yang didukung oleh realisasi pendapatan negara yang
terjaga …
528.07
582.95
530.74
631.78
Pendapatan Negara Belanja Negara
Realisasi APBN 30 April 2019
(Rp Triliun)
2018 2019
Sumber: Kemenkeu
Sumber: BPS
8. Investasi mengalami perlambatan
8
4.67
4.77
7.94
5.03
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
9.0
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan Investasi
(persen, yoy)
Terutama pada investasi mesin dan perlengkapan, peralatan, dan kendaraan didorong oleh kecenderungan wait
and see investor terkait Pemilu Nasional, serta basis yang tinggi di tahun sebelumnya…
-15.00
-10.00
-5.00
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan Komponen Investasi
(persen, yoy)
Bangunan
Mesin dan
Perlengkapan
Kendaraan
Peralatan
Lainnya
CBR
Produk
Kekayaan
Intelektual
Sumber: BPS
9. 9
Optimisme investasi pasca Pemilu Nasional
50.7
50.4
50.1
50.4
51.6
45
46
47
48
49
50
51
52
Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei
2017 2018 2019
Indeks PMI
Seiring meredanya ketidakpastian pasca Pemilu Nasional, investasi diperkirakan meningkat.
Indeks PMI tertinggi dalam satu tahun terakhir, menunjukkan
ekspansi di sektor manufaktur pasca Pemilu Nasional
95
97
99
101
103
105
107
109
111
113
115
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Indeks Tendensi Bisnis
Angka Q2: Estimasi BPS
Indeks Tendensi Bisnis diperkirakan meningkat pasca Pemilu
Nasional…
Sumber: BPS
Sumber: Markit PMI
10. 10
Optimisme investasi pasca Pemilu Nasional
-3000
-2000
-1000
0
1000
2000
3000
4000
5000
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei2016 2017 2018 2019
Arus Modal
(Bulanan - Juta USD)
Saham Obligasi
Sumber: Blomberg
*) = per 12 Juni 2019
Meski sempat turun di bulan Mei, tetapi arus modal mengalami peningkatan pada tahun 2019, sementara yield
SBN 10 tahun terus menurun, menunjukkan persepsi risiko yang menurun…
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
1/1/2015 1/1/2016 1/1/2017 1/1/2018 1/1/2019
Yield SBN 10 Tahun
(Persen)
11. 11
Kinerja intermediasi sektor perbankan membaik
11.73
7.18
94.00
82
84
86
88
90
92
94
96
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan2015 2016 2017 2018 2019
Kredit, DPK, LDR
Kredit (%, yoy)
Dana Pihak Ketiga - DPK (%, yoy)
Loan to Deposit Ratio - LDR (%)
4.86
4.0
5.0
6.0
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
2015 2016 2017 2018 2019
Net Interest Margin (NIM) - persen
2.51
2.0
3.0
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
2015 2016 2017 2018 2019
Non Performing Loan (NPL) - persen
Sumber: SPI, OJK
Pertumbuhan kredit meningkat, sementara NPL dan NIM menurun…
12. 12
Pasar saham dan rupiah menunjukkan kinerja yang kuat
-0.85
-0.80
-0.73
-0.58
0.25
0.66
0.81
2.48
2.50
2.60
3.22
3.36
5.07
5.15
5.21
VHINDEX, Vietnam
NIFTY, India
KLCI, Malaysia
Shanghai, China
PCOMP, Filipina
JCI, Indonesia
Hanseng, Hong Kong
FTSE, London
Nikkei, Japan
KOSPI, Korea Selatan
SET, Thailand
STI, Singapura
S&P 500, US
Stoxx 50, EU
DJIA, US
Perbandingan Return Saham Global
(persen, mtd – 14 Juni 2019*)
Sumber: Bloomberg, per 14 Juni 2019
*) = 14 Jun ‘19 thd 31 Mei ‘19
12000
12500
13000
13500
14000
14500
15000
15500
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1/1/2018
2/1/2018
3/1/2018
4/1/2018
5/1/2018
6/1/2018
7/1/2018
8/1/2018
9/1/2018
10/1/2018
11/1/2018
12/1/2018
1/1/2019
2/1/2019
3/1/2019
4/1/2019
5/1/2019
6/1/2019
Volatilitas Rupiah vs VIX
Volatilitas Rupiah VIX Rupiah - RHS
Return pasar saham Indonesia masih tercatat positif. Rupiah terjaga dengan tingkat volatilitas yang relatif
rendah…
13. 13
Net ekspor berkontribusi positif
1.16
-3.00
-2.00
-1.00
0.00
1.00
2.00
3.00
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2016 2017 2018 2019
Kontribusi Net Ekspor terhadap Pertumbuhan
PDB (Persen)
-2.08
-7.75
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
25
Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan Ekspor dan Impor dalam PDB
(Persen, yoy)
Ekspor Impor
Tetapi didorong oleh kontraksi impor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontraksi ekspor….
14. 14
Neraca perdagangan masih mengalami tekanan
-0.8
3.9
3.0
6.0
-2.8
-2.1
Jan-Mei
'14
Jan-Mei
'15
Jan-Mei
'16
Jan-Mei
'17
Jan-Mei
'18
Jan-Mei
'19
Neraca Perdagangan
(Miliar USD)
Sumber: BPS
Ekspor dan impor masih mengalami kontraksi. Neraca perdagangan mengalami defisit hingga Mei 2019...
-9.1
-17.7
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
60
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan Ekspor dan Impor
(Persen)
Ekspor Impor
15. 15
Ketahanan sektor eksternal meningkat
-2.90
3.09
0
20
40
60
80
100
120
140
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Neraca Pembayaran Indonesia
(Miliar USD)
Transaksi Berjalan Transaksi Modal dan Finansial
Neraca Keseluruhan Cadangan Devisa (RHS)
Sumber: Bank Indonesia
NPI masih mengalami surplus dan cadangan devisa masih terjaga pada tingkat yang tinggi…
120.35
8
28
48
68
88
108
128
148
Mar-14
Jun-14
Sep-14
Dec-14
Mar-15
Jun-15
Sep-15
Dec-15
Mar-16
Jun-16
Sep-16
Dec-16
Mar-17
Jun-17
Sep-17
Dec-17
Mar-18
Jun-18
Sep-18
Dec-18
Mar-19
Cadangan Devisa
(USD Miliar)
16. Sektor pertanian dan industri pengolahan tumbuh melambat
16
• Dari sisi lapangan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh
pertumbuhan yang tinggi di sektor jasa di antaranya jasa
informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi,
pengadaan air, dan jasa perusahaan.
• Industri pengolahan tumbuh lebih rendah dari
pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh kontraksi yang
dialami industri pengolahan migas sebesar 4,19 persen,
sementara industri pengolahan migas tumbuh sebesar
4,80 persen.
• Sektor pertanian tumbuh melambat, yakni sebesar 1,81
persen, didorong oleh pergeseran masa panen di
beberapa daerah.
8,04
8,43
7,76
3,65
6,06
4,23
5,79
7,35
5,17
4,84
3,19
4,99
8,56
3,31
4,60
1,06
3,34
10,36
9,99
9,03
8,95
8,61
7,33
6,45
5,91
5,87
5,62
5,49
5,26
5,25
4,12
3,86
2,32
1,81
Jasa Perusahaan
Jasa Lainnya
Informasi dan Komunikasi
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,…
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Keuangan dan Asuransi
Administrasi Pemerintahan,…
Konstruksi
Penyediaan Akomodasi dan Makan…
Jasa Pendidikan
Real Estat
Perdagangan Besar dan Eceran;…
Transportasi dan Pergudangan
Pengadaan Listrik dan Gas
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
PDB Berdasarkan Lapangan Usaha (persen, yoy)
Q1-2019
Q1-2018
Sumber: BPS
17. 17
Secara regional Sulawesi tumbuh tertinggi, sementara
Maluku & Papua mengalami kontraksi
4,55%
59,03%
5,66%
5,33%
-10,44%
4,64%
6,51%
2,19%
3,02%
8,26%
6,14%
21,36%
Ket :
Pertumbuhan 2018 (persen, yoy)
Distribusi (persen)
4.34
4.64 4.71
4.46 4.55
I II III IV I
2018 2019
5.7 5.65 5.72
5.82
5.66
I II III IV I
2018 2019
SUMATERA
JAWA
3.77 3.56
-0.74
4.36 4.64
I II III IV I
2018 2019
BALI - NUSA TENGGARA
3.24 3.35 3.52
5.49 5.33
I II III IV I
2018 2019
KALIMANTAN
6.83 6.74 6.88
6.18 6.51
I II III IV I
2018 2019
SULAWESI
17.15 17.56
6.64
-9.43 -10.44
I II III IV I
2018 2019
MALUKU - PAPUA
19. 19
Perekonomian global cenderung mengalami perlambatan
SUmber: WEO IMF 2018, Apr 2019
3.9
3.7
3.3
3.0
3.3
3.6
3.9
4.2
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Outlook Pertumbuhan Ekonomi Dunia (Persen)
Apr 18 Oct 18 Apr 19
2.0
3.0
4.0
5.0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan Volume Perdagangan Dunia (Persen)
Apr 18 Oct 18 Apr 19
4.3
4.5
4.8
5.0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang
(Persen)
Apr 18 Oct 18 Apr 19
1.3
1.8
2.3
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju (Persen)
Apr 18 Oct 18 Apr 19
20. 20
Perang dagang mendorong ketidakpastian global
0.00
100.00
200.00
300.00
400.00
500.00
600.00
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
2015 2016 2017 2018 2019
Indeks Ketidakpastian Kebijakan AS
Kebijakan Perdagangan Kebijakan Politik
250
300
350
400
450
500
550
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
1/1/2015 1/1/2016 1/1/2017 1/1/2018 1/1/2019
Volatility Index (VIX) dan Emerging Market Bond
Index Global (EMBIG) Spread
VIX EMBIG Spread - RHS
Indeks ketidakpastian kebijakan AS yang meningkat didorong oleh tensi perang dagang yang kembali tinggi.
Kondisi ini menyebabkan volatilitas salah satunya di pasar keuangan global…
23. 23
Harga komoditas internasional yang stagnan
Sumber: Bloomberg per 16 Juni 2019
*) Forecast Bloomberg per 16 Juni 2019
Komoditas
2019f*
2019f* 2020f* 2021f* 2022f*
Q2 Q3 Q4
WTI (USD/bbl) 59,02 52,60 52,74 55,54 52,13 51,48 51,60
Brent (USD/bbl) 66,25 60,05 59,37 62,66 58,67 58,12 58,36
Minyak Sawit (MYR/MT) 2.001 2.013 2.076 2.044 2.320 2.433 2.433
Batu Bara, Australia (USD/MT) 80,30 73,73 77,10 81,48 78,94 79,90 80,05
65
75
85
95
105
115
1/3/2017 1/3/2018 1/3/2019
Batu Bara (USD/MT)
40
50
60
70
80
90
1/3/2017 1/3/2018 1/3/2019
Minyak Mentah (USD/Bbl)
1600
2000
2400
2800
3200
1/3/2017 1/3/2018 1/3/2019
Minyak Sawit (MYR/MT)
24. 24
Risiko upside: penurunan tingkat suku bunga FFR
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Jun Jul Sep Okt Des Jan Mar
2019 2020
Probabilitas Peningkatan/Penurunan FFR
(Persen)
1.5 - 1.75 1.75 - 2.0 2.0 - 2.25 2.25 - 2.5
Fed Dot Plot
Desember 2018 vs Maret 2018
Sumber: Bloomberg
Probabilitas penurunan FFR semakin meningkat. Mengurangi risiko arus modal keluar Indonesia dan dapat
mendorong lebih rendahnya tingkat suku bunga domestik…
29. 29
Tranformasi struktural indonesia berjalan lambat
-
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
50.0
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Share terhadap PDB
(Persen)
Pertanian Manufaktur Jasa
Selepas krisis Asia penurunan share pertanian berjalan stagnan, sementara share manufaktur terus menurun,
mengindikasikan terjadinya deindustrialisasi dini…
30. 30
Transformasi struktural berjalan tidak ideal
Jika dibandingkan dengan negara sebanding, proposi sektor pertanian terhadap PDB di sektor pertanian masih tinggi,
sementara proporsi sektor manufaktur turun terlalu cepat…
31. 31
Transformasi Struktural di Tingkat Daerah Beragam (1)
BENGKULUACEH
LAMPUNG
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
SUMATERA UTARA
KEP. BANGKA BELITUNG
JAMBI
RIAU
KEP. RIAU
DI YOGYAKARTA
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
BANTEN
JAWA TIMUR
DKI JAKARTA
NUSA TENGGARA TIMUR
NUSA TENGGARA BARAT
BALI
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN UTARA
KALIMANTAN TIMUR
GORONTALO
SULAWESI BARAT
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
MALUKUMALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
0
10
20
30
40
ShareofAgricultureinGDRP(%)
9.2 10.2 11.2 12.2
GDRP per capita (constant 2010, in thousand IDR), log
Data source: BPS
Share of Agriculture in GDRP, 2017
BENGKULU
ACEH
LAMPUNG
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
SUMATERA UTARAKEP. BANGKA BELITUNG
JAMBI
RIAU
KEP. RIAU
DI YOGYAKARTA
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
BANTEN
JAWA TIMUR
DKI JAKARTA
NUSA TENGGARA TIMUR
NUSA TENGGARA BARAT
BALI
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN UTARA
KALIMANTAN TIMUR
GORONTALO
SULAWESI BARAT
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
0
10
20
30
40
9.2 10.2 11.2 12.2
GDRP per capita (constant 2010, in thousand IDR), log
Data source: BPS
Share of Manufacturing in GDRP, 2017
Tingginya share manufaktur Indonesia di tingkat dunia didorong
oleh hanya beberapa provinsi, terutama di pulau Jawa. Rata-rata
share manufaktur provinsi lainnya berada pada kisaran yang lebih
rendah.
Rata-rata provinsi di Indonesia memiliki share yang lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata nasional. Provinsi dengan share
pertanian rendah masih berpusat di pulau Jawa.
32. 32
Transformasi Struktural di Tingkat Daerah Beragam (2)
BENGKULU
ACEH
LAMPUNG
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
SUMATERA UTARA
KEP. BANGKA BELITUNG
JAMBI
RIAU
KEP. RIAU
DI YOGYAKARTA
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
BANTEN
JAWA TIMUR
DKI JAKARTA
NUSA TENGGARA TIMUR
NUSA TENGGARA BARAT
BALI
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN UTARA
KALIMANTAN TIMUR
GORONTALO
SULAWESI BARAT
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT
20
40
60
80
ShareofServicesinGDRP(%)
9.2 10.2 11.2 12.2
GDRP per capita (constant 2010, in thousand IDR), log
Data source: BPS
Share of Services in GDRP, 2017
• Dengan mengecualikan provinsi DKI
Jakarta, terdapat kecenderungan
hubungan negatif antara share jasa
dengan tingkat pendapatan per kapita.
Provinsi yang memiliki share jasa yang
tinggi justru provinsi dengan tingkat
pendapatan per kapita yang rendah.
• Sektor jasa yang berkembang di
kebanyakan provinsi di Indonesia
adalah sektor jasa yang tidak
produktif.
34. 34
Rasio perdagangan internasional rendah
Tidak berkembangnya ekspor manufaktur menyebabkan rasio perdagangan internasional Indonesia termasuk terendah di
negara dunia dengan tren yang terus menurun sejak krisis Asia…
35. 35
Defisit transaksi berjalan relatif tinggi
5.04
0.47
4.09
2.78
5.06
2014 2015 2016 2017 2018
Vietnam
3.69 2.49
(0.34) (0.58) (2.75)
2014 2015 2016 2017 2018
Filipina
(3.07)
(2.04) (1.83) (1.58)
(2.98)
2014 2015 2016 2017 2018
Indonesia
3.69
7.97
11.72 11.02
7.42
2014 2015 2016 2017 2018
Thailand
4.45
3.04
2.39 2.94
2.35
2014 2015 2016 2017 2018
Malaysia
2.20
2.80
1.85
1.32
0.31
2014 2015 2016 2017 2018
China
Tidak berkembangnya ekspor manufaktur menyebabkan defisit transaksi berjalan relatif tinggi dibandingkan dengan negara
sebanding
36. 36
Rendahnya Investasi yang Mendukung Peningkatan Produktivitas di
Indonesia
Akumulasi investasi mesin dan peralatan
relatif kecil dibandingkan negara lain
0
10
20
30
40
50
60
70
Akumulasi Investasi Mesin dan Peralatan
(2007-2016, % GDP)
-
40
80
120
160
200
Indonesia(2017)
Brazil
UnitedKingdom
Canada
India
UnitedStates
Germany
Spain
China
Poland
Italy
SouthAfrica
Japan
Stok Infrastruktur (Persen DB)
Average excluding Japan (70%)
Sumber: Indonesia - Prospera Infradashboard, Lainnya: McKinsey (2013)
Stok infrastruktur Indonesia masih jauh
di bawah negara lain
FDI masuk Indonesia lebih rendah dari
negara sebanding
FDI Net Inflow (Persen PDB)
INDONESIA
37. 37
Studi Growth Diagnostics:
Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Penghambat Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia (Ilustrasi Gentong Air)
(Jika tidak diatasi saat ini, akan menghalangi Indonesia untuk berkompetisi di era digital dan beralih
ke manufaktur bertekonologi tinggi)
Regulasi dan Institusi adalah kendala
mengikat bagi pertumbuhan ekonomi
- Regulasi tidak mendukung penciptaan dan pengembangan bisnis,
bahkan cenderung membatasi, khususnya pada regulasi:
- Tenaga kerja
- Investasi
- Perdagangan
- Kualitas institusi rendah
- Korupsi tinggi dan birokrasi tidak efisien
- Lemahnya koordinasi antarkebijakan
Sumber Daya Manusia adalah kendala mengikat bagi
pertumbuhan ekonomi di masa depan
Penghambat Utama Pertumbuhan Ekonomi
39. 39
Outlook perekonomian 2019
Angka sasaran APBN 2019
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus melanjutkan tren
penguatan. Namun untuk mencapai target APBN perlu dilakukan
upaya yang keras dan didukung perbaikan kondisi global
5,3 (5,07)
PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertanian:
3,8 (1,81)
Pertambangan:
0,6 (2,32)
Industri:
5,1 (3,86)
Listrik:
6,1 (4,12)
Perdagangan:
5,3 (5,26)
Konstruksi:
6,6 (5,61)
Infokom.:
10,4 (9,03)
Keuangan:
7,9 (7,33)
Transportasi:
8,8 (5,25)
C: 5,1 (5,1)
G: 5,4 (5,21)
I: 7,0 (5,03)
X: 6,3 (-2,08)
M: 7,1 (-7,75)
( ) = angka realisasi triwulan I 2019
40. 40
Skenario pertumbuhan ekonomi
2020-2024
Pertumbuhan Ekonomi - Persen
(GNI Per Kapita – USD Harga Berlaku Atlas Method3)
Baseline Scenario2
4,9% (2020 – 2024 average)
1 Berdasarkan simulasi Bappenas Juni 2019 (Angka Sementara) dengan metode Growth Accounting
2 Tanpa reformasi struktural
3 The method used by the World Bank to classify a country based on income
Indonesia akan menjadi upper middle income pada
tahun 2019 dengan pendapatan per kapita USD4090
Rata2: 6.0
Rata2 : 5.7
Rata2 : 5.4
Preliminary figures
Kunci peningkatan pertumbuhan1:
1. Peningkatan produktivitas
2. Peningkatan investasi
3. Perbaikan kualitas SDM
4. Perbaikan pasar tenaga kerja
5,3
(4.461)
5,4
(4.748) 5,4
(5.056)
5,5
(5.391)
5,5
(5.748)
5,4
(4.493)
5,5
(4.813)
5,7
(5.166)
5,9
(5.551)
6,1
(5.979)
5,5
(4.518)
5,7
(4.871)
5,9
(5.267)
6,2
(5.707)
6,5
(6.187)
2020 2021 2022 2023 2024
Rendah Sedang Tinggi
43. Menjaga Stabilitas Harga, Eksternal, dan Sektor Keuangan
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN POTENSIAL INDONESIA
Transformasi Struktural untuk
Peningkatan Kesejahteraan
Penguatan Permintaan Domestik dan
Peningkatan Kinerja Perdagangan Internasional
Mendorong investasi sebagai ujung tombak
pertumbuhan ekonomi
Diversifikasi Ekspor demi Penguatan Stabilitas
Eksternal
Menjaga keberlanjutan fiskal dengan tetap
memberikan stimulus terhadap perekonomian
Revitalisasi Industri Pengolahan
Modernisasi Pertanian
Hilirisasi Pertambangan
Transformasi Sektor Jasa
Peningkatan SDM, Pembangunan Infrastruktur,
Perbaikan Regulasi Dan Institusi, Pendalaman Pasar Keuangan
MENJAGA STABILITAS MAKROEKONOMI
Mendorong pemerataan antar wilayah dan
tingkat pendapatan
Memperluas akses dan kesempatan
Mendorong penurunan tingkat kemiskinan Mempertahankan keseimbangan lingkungan
MEMASTIKAN INKLUSIVITAS DAN KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan
Ekonomi yang
Inklusif dan
Berkelanjutan
Arah kebijakan makro
44. Memperkuat Permintaan Domestik & Kinerja Perdagangan Internasional
Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh meningkat
• Penciptaan kesempatan kerja yang lebih berkualitas
• Tingkat keyakinan ↑ pasca pemilu
• Efektivitas Bansos
• Stabilitas harga
• Perkembangan E-commerce
Konsumsi pemerintah diarahkan pada belanja operasional
dan penguatan belanja produktif
Penguatan investasi dilakukan melalui peningkatan investasi
pemerintah (pusat dan daerah) serta swasta melalui
perbaikan iklim investasi yang berkelanjutan
• Tingkat keyakinan ↑ pasca pemilu
• Perbaikan iklim investasi yang berkelanjutan (penerapan OSS,
insentif fiskal)
• Pembangunan infrastruktur terus belanjut dan mulai berdampak
• Pendalaman pasar keuangan
Penguatan ekspor melalui diversifikasi produk ekspor,
termasuk jasa pariwisata
• Pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas membaik
tapi terbatas.
• Didorong oleh peningkatan investasi dan perbaikan sektor
industri pengolahan
• Peningkatan sektor pariwisata
C: 5,0 – 5,2 G: 4,1 – 4,3
I: 6,9 – 7,3
X: 4,7 – 6,7
M: 5,5 – 7,1
Impor meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas
ekonomi domestik
45. Transformasi Struktural Untuk Peningkatan Kesejahteraan
REVITALISASI INDUSTRI
4,3
4,9 – 5,4
2015-2018
2020
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
3,3
4,2 – 4,4
2015-2018
2020
Perbaikan enabling environment
untuk persiapan menghadapi era
Industry 4.0
MODERNISASI PERTANIAN
3,7
3,7 – 3,9
2015-2018
2020
Meningkatkan produktivitas
serta pendapatan petani dan
nelayan
Melanjutkan pembangunan infrastruktur terutama
konektivitas dan energi untuk mendukung ekspansi
ekonomi dan pertumbuhan inklusif
6,1
5,6 – 5,9
2015-2018
2020
INDUSTRI PERTANIAN
LISTRIK KONSTRUKSI
HILIRISASI PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN
2015-2018
2020
Peningkatan nilai tambah
pertambangan yang mendukung
pengembangan indutsri hilir
0,1
1,8 – 2,0
Mendorong sektor jasa dengan nilai tambah
yang tinggi didorong oleh inovasi dan teknologi
5,7
6,1 – 6,4
2015-2018
2020
JASA
TRANSFORMASI SEKTOR JASA
2015-2018
2020
(rendah tinggi)
Rata-rata pertumbuhan (Persen)
46. Transformasi Sektor Jasa
5,3 – 5,5
5,3 – 5,7
6,1 – 6,6
7,0 – 7,1 7,1 – 7,5
Nasional Perdagangan Jasa Keuangan Transportasi Infokom
PERTUMBUHAN SEKTOR JASA DI ATAS PERTUMBUHAN NASIONAL