Dokumen ini membahas tentang transistor, termasuk pengertian, fungsi, jenis, cara mengukur nilai, dan karakteristik transistor. Transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal atau pengatur arus listrik. Terdapat dua jenis transistor utama, yaitu transistor bipolar dan transistor efek medan (FET).
1. Disusun oleh :
Nama : Hasyim Tri Gustomo
NIM : 1410502008
Progdi : Teknik Mesin S 1 (A)
Dosen Pembimbing : Edy Rahardjo
Universitas Tidar
TUGAS ELEKTRONIKA DAN RL
‘’TRANSISTOR’’
2. PENGERTIAN TRANSISTOR
• Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi
lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya ,
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
3. FUNGSI TRANSISTOR
1) Sebagai penguat amplifier.
2) Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
3) Sebagai pengatur stabilitas tegangan.
4) Sebagai peratas arus.
5) Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
6) Menguatkan arus dalam rangkaian.
7) Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi.
4. JENIS-JENIS TRANSISTOR
• Transistor yang pertama adalah transistor bipolar atau dwi kutub. Transistor bipolar
termasuk salah satu dari jenis-jenis transistor yang paling banyak digunakan dalam
suatu rangkaian elektronika. Sedangkan jenis transistor bipolar dibagi lagi menjadi
tiga bagian lapisan material semikonduktor yang kemudian membedakan transistor
bipolar kedalam dua jenis yaitu transistor P-N-P (Positif-Negatif-Positif) dan
transistor N-P-N (Negatif-Positif-Negatif). Masing-masing kaki dari jenis transistor ini
mempunyai nama seperti B yang berarti Basis, K yang berarti Kolektor serta E yang
berarti Emiter. Sedangkan untuk fungsi transistor bipolar adalah sebagai regulator
arus listrik.
• Transistor kedua yang paling banyak digunakan dari berbagai jenis-jenis transistor
yang ada adalah transistor efek medan (FET). Transistor jenis ini sama seperti
transistor bipolar yang memiliki tiga kaki. Tiga kaki terminal yang dimiliki oleh
transistor efek medan adalah Drain (D), Source (S), dan Gate (G). Transistor efek
medan ini atau dikenal pula dengan istilah transistor unipolar memiliki hanya satu
buah kutub saja. Sedangkan cara kerja dari transistor efek medan ini adalah
mengatur dan mengendalikan aliran elektron dari Source ke Drain melalui tegangan
yang diberikan pada Gate.
5. CARA MENGUKUR / MENGHITUNG NILAI
TRANSISTOR
• TERDAPAT 2 MACAM ALAT UNTUK MENGUKUR/MENGHITUNG NILAI TRANSISTOR,
YAITU:
1. Multimeter
Analog
2. Multimeter
Digital
6. 1. MULTIMETER ANALOG
a. Positif-Negatif-Positif (PNP)
• Atur posisi saklar pada posisi
Ohm x1k atau 10k
• Sambungkan probe merah pada
terminal Basis dan probe hitam
pada terminal Emitor. Jika jarum
bergerak ke kanan maka
transmitor dalam keadaan yang
layak pakai
• Langkah yang terakhir
pindahkan probe hitam ke
terminal Colector dan jika jarum
masih tetap bergerak ke kanan
berarti transmitor dalam
keadaan baik
b. Negatif-Positif-Negatif
(NPN)
• Lakukan langkah yang
sama untuk tipe NPN
• Cukup pindahkan probe
hitam ke terminal Basis
• Pindahkan probe merah
ke terminal Emitor
• Serta masukkan probe
merah pada terminal
Colector
7. 2. MULTIMETER DIGITAL
• Sedangkan dalam cara mengukur transistor menggunakan multimeter
digital kurang lebih sama dengan multimeter analog.
• Untuk multimeter digital cara pengukurannya dilakukan secara terbalik
dari multimeter analog.
• Langkah yang berbeda hanyalah pada langkah awalnya. Jika langkah
awal pada transistor analog adalah memposisikan saklar pada posisi Ohm
x1k atau 10k, maka multimeter digital adalah mengatur posisi saklar pada
posisi dioda (Ohm x1k atau x100k).
• Pada prinsipnya multimeter digital ini memiliki fungsi untuk mengukur
dioda dan resistensi dalam saklar yang sama.
• Untuk menentukan apakah transistor tersebut masih baik atau tidak, maka
tampilan pada multimeter digital harus menunjukan nilai Voltage tertentu.
8. KARAKTERISTIK TRANSISTOR
• Transistor bipolar dan Unipolar memiliki perbedaan karakteristik dari cara kerjanya, Ada
kekurangan dan kelebihan dari keduanya.. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel
karakteristik transistor dibawah ini:
9. • Cara kerja J-FET dan cara kerja MOSFET juga berbeda, dilihat dari tabel dibawah ini.
10. • Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Pada FET dengan mode penebalan atau enhancement modes, Jika tegangan pada
Gate bukan (0V) maka kondisi FET sama dengan "OFF" atau sepertiswitch yang
terbuka, danFET akan "ON" seperti switch tertutup jika tegangan pada Gate
diberi (+V) untuk kanal-N. Dan proses sebaliknya terjadi untuk FET dengan
jenis kanal-P
• Sebaliknya pada FET deplestion mode (mode penipisan), jika gate tegangannya
bukan (0V) maka FET pada kondisi "ON" (close switch). Dan akan "OFF" (close
switch) jika tegangan untuk Gate diberi polaritas negatif (-V) prose ini berlaku untuk
jenis FET kanal-N dan proses sebaliknya untuk FET jenis kanal-P
11. SEMOGA ILMU TENTANG TRANSISTOR INI,
DAPAT BERGUNA DAN MEMPUNYAI MANFAAT
YANG LEBIH.
TERIMA KASIH