Tugas ini membahas tentang pengukuran pemahaman belajar peserta didik melalui asesmen. Asesmen memiliki fungsi formatif untuk memberi umpan balik kepada guru dan fungsi sumatif untuk menentukan nilai siswa. Jenis asesmen meliputi performance assessment, penilaian portofolio dan proyek, serta self dan product assessment. Asesmen penting dalam proses pembelajaran untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
1. TOPIK 5
PENGUKURAN PEMAHAMAN BELAJAR
PESERTA DIDIK
KONEKSI ANTAR MATERI
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pemahaman Tentang Peserta didik dan Pembelajarannya
Dosen Pengampu: Tri Asmawulan, S.Psi, M.Pd.
Disusun oleh :
Satrio Fajar Prianto
PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2022
2. A. Pengertian Asesmen
Asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk
apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang
menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-
kebijakan sekolah. Menurut Edwin Wandt dan Gerald W. Brown (dalam Sudjiono,
2011:1), evaluation refer to the act or process to determining the value of something. Dari
definisi tersebut, maka istilah evaluasi ini menunjuk kepada atau mengandung pengertian:
suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Menurut Ralph
Tailor (dalam Arikunto, 2010: 3), evaluasi merupakan pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah
tercapai (Arikunto, 2010: 3).
Selanjutnya menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1) sendiri menyatakan, evaluasi adalah
kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi
yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil
berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang
(evaluator) untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program telah tercapai yang
dilakukan secara berkesinambungan. Jadi, evaluasi adalah suatu usaha yang dilakukan
untuk mendapatkan informasi secara sistematis dan berkesinambungan serta menyeluruh
tentang proses dan hasil belajar peserta didik sehingga dapat dijadikan informasi dan
3. patokan dalam pengambilan sebuah keptusan mengenai tuntas tidaknya, paham atau tidak
paham siswa dalam proses pembelajaran.
B. Fungsi Asesmen
Asesment mempunyai peranan yang penting yang dapat digunakan dalam proses
kegiatan belajar dan mengajar terhadap peserta didik. Asesment mempunyai dua fungsi
yaitu :
1. Fungsi Formatif
Asesment yang digunakan dalam memberikan umpan balik atau feedback terhadap
para guru untuk dijadikan dasar pada saat memperbaiki serta membenarkan proses
pembelajaran dan juga mengadakan remedial bagi para peserta didik.
2. Fungsi Sumatif
Asesmen yang berguna dalam penentuan nilai belajar siswa dalam satu mata pelajaran
tertentu, sehingga selanjutnya dapat dijadikan bahan memberikan laporan, untuk
menentukan kenaikan kelas serta menentukan lulus atau tidaknya peserta didik.
Chittenden (1994) secara simpel mengklasifikasikan tujuan penilaian
(assessment purpose) adalah sebagai berikut:
1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
4. 2. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama
mengikuti proses pembelajaran.
3. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukandan mendeteksi kekurangan
kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru
dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat digunakan
guru untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang
berkepentingan.
Evaluasi pembelajaran juga mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses
belajar mengajar, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik menguasai pengetahuan, nilai-
nilai dan ketrampilan yang telah diberikan oleh guru.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan
belajar.
3. Mengetahui tingkat ketercapaian siswadalam kegiatan belajar.
4. Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber darisiswa.
5. Sebagai alat ukur untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
6. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.
5. C. Jenis-Jenis Assessment
Ada juga jenis-jenis dari assessment yang sering digunakan, antara lain tes tertulis yang
disajikan untuk peserta didik yang dapat digunakan untuk menjawabnya yaitu:
1. Performance Assessmence
Performance assessment marupakan salah satu jenis assessment yang menyuruh para
peserta didik agar dapat melakukan demonstasi bersamaan mengaplikasikan pengetahuan
diberbagai situasi yang dikehendaki.
2. Penilaian Portofolio dan Penilaian Proyek
Penilaian proyek ini merupakan suatu tugas dalam bentuk investigasi yang diawali dengan
pengumpulan selanjutnya pengorganisasian dan evaluasi hingga dengan penyajian data.
3. Product Assessment dan Self Assessment
Product Assessment merupakan suatu proses penilaian keterampilan dengan cara membuat
suatu produk tertentu. Self Assessment dilaksanakan sendiri oleh peserta didik maupun
guru yang bersangkutan dalam kepentingan pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar di
tingkat kelas, terakhir, jenis assessment juga bisa dalam bentuk penilaian sikap dan
penilaian dengan basis kelas.
D. Koneksi dengan Mata Kuliah lain atau Kehidupan Sehari-hari
Asesmen menjadi salah satu perangkat penting dalam proses kegiatan pembelajaran.
Melalui asesmen, Guru dapat melihat sejauh mana kemampuan peserta didik dan mengukur
kemampuan peserta didiknya dengan jenis asesmen yang dibuatnya. Guru dapat memberikan
asesmen sepanjang pembelajaran maupun di akhir pembelajaran. Asesmen berfungsi untuk
melihat ketercapaian program yang sudah dijalankan. Pemberian asesmen kepada peserta didik
6. dapat dilakukan dengan mengetahui karakteristik peserta didiknya terlebih dahulu.
Dengan memahami karakteristik peserta didik, memahami profiling peserta didik, guru
dapat menentukan asesmen yang cocok untuk diberikan. Tes tertulis yang digunakan
untuk melihat kemampuan peserta didik juga dapat dibuat dengan mempertimbangkan
etrategi pembelajaran yang di berikan sehingga bisa menghasilkan asesmen yang efektif
untuk peserta didiknya.