SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Standar Nasional Indonesia
SNI 1972:2008
Cara uji slump beton
ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
SNI 1972:2008
i
Daftar isi
Daftar isi ........................................................................................................................ i
Prakata .......................................................................................................................... ii
Pendahuluan.................................................................................................................... iii
1 Ruang lingkup ......................................................................................................... 1
2 Acuan normatif .................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi ................................................................................................. 2
4 Rangkuman dari cara uji............................................................................................ 2
5 Peralatan ............................................................................................................. 2
6 Contoh uji ............................................................................................................. 4
7 Langkah kerja ...................................................................................................... 4
8 Laporan ................................................................................................................ 5
9 Ketelitian dan penyimpangan .............................................................................. 5
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
SNI 1972:2008
ii
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Cara uji slump beton revisi dari SNI 03 – 1972 –
1990 Metode pengujian slump. Adapun revisi terdapat pada :
1. Ketentuan bahwa cara uji ini dapat diterapkan pada beton plastis yang memiliki ukuran
maksimum agregat kasar hingga 37,5 mm (sebelumnya tidak ada ketentuan ukuran
maksimum agregat kasar).
2. Ketentuan tebal logam bahan cetakan harus minimal 1,5 mm (sebelumnya 1,2 mm).
3. Penjelasan mengenai persyaratan kondisi cetakan.
4. Ketentuan diizinkan menggunakan cetakan dengan material alternatif selain logam.
5. Uraian langkah kerja yang lebih terperinci, termasuk petunjuk apabila terjadi keruntuhan
geser pada contoh uji.
6. Uraian mengenai ketelitian dan penyimpangan (sebelumnya tidak ada).
Di samping hal-hal tersebut di atas terdapat juga beberapa catatan berkaitan dengan uraian
yang bersangkutan untuk lebih memperjelas bagaimana seharusnya menerapkan cara uji ini
tanpa adanya kesalahan-kesalahan.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,
pada Subpanitia Teknis Rekayasa Jalan dan Jembatan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti PSN 08:2007 dan dibahas pada forum rapat
konsensus pada tanggal 5 Mei 2006 di Pusat Penilitian dan Pengembangan Jalan dan
Jembatan Bandung, oleh Subpanitia Teknik yang melibatkan para nara sumber, pakar dan
lembaga terkait.
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
SNI 1972:2008
iii
Pendahuluan
Cara uji slump beton ini bertujuan untuk menyediakan langkah kerja bagi para pengguna
untuk menentukan slump dari beton semen hidrolis plastis. Cara uji ini memuat ruang
lingkup, arti kegunaan, rangkuman dari cara uji, peralatan, langkah kerja, laporan serta
ketelitian dan penyimpangan.
Hasil uji ini digunakan dalam pekerjaan, perencanaan campuran beton dan pengendalian
mutu beton pada pelaksanaan pembetonan.
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
SNI 1972:2008
1 dari 5
Cara uji slump beton
1 Ruang lingkup
1.1 Umum
Cara uji ini meliputi penentuan nilai slump beton, baik di laboratorium maupun di lapangan.
Nilai-nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan digunakan sebagai
standar.
Standar ini tidak memasukkan masalah keselamatan yang berkaitan dengan
penggunaannya. Pengguna standar ini bertanggung jawab untuk menyediakan hal-hal yang
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan serta peraturan dan batasan-batasan dalam
menggunakan standar ini.
Catatan dalam tulisan standar ini memuat materi penjelasan. (tidak termasuk apa yang
tercantum dalam tabel- tabel dan gambar-gambar) tidak boleh dipertimbangkan sebagai
persyaratan dari standar.
1.2 Arti dan kegunaan
Cara uji ini bertujuan untuk menyediakan langkah kerja bagi pengguna untuk menentukan
slump dari beton semen hidrolis plastis.
CATATAN 1 Sebetulnya, cara uji ini merupakan suatu teknik untuk memantau homogenitas dan
workability adukan beton segar dengan suatu kekentalan tertentu yang dinyatakan dengan satu nilai
slump . Dalam kondisi laboratorium, dengan material beton yang terkendali secara ketat, nilai slump
umumnya meningkat sebanding dengan nilai kadar air campuran beton, dengan demikian berbanding
terbalik dengan kekuatan beton. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan harus hati-hati, karena
banyak faktor yang berpengaruh terhadap perubahan adukan beton pada pencapaian nilai slump
yang ditentukan, sehingga hasil slump yang diperoleh di lapangan tidak sesuai dengan kekuatan
beton yang diharapkan.
Cara uji ini dapat diterapkan pada beton plastis yang memiliki ukuran maksimum agregat
kasar hingga 37,5 mm (1 ½ in.). Bila ukuran agregat kasar lebih besar dari 37,5 mm (1 ½
in.), metode pengujian dapat diterapkan bila digunakan dalam fraksi yang lolos saringan 37,5
mm (1 ½ in.), dengan agregat yang ukurannya lebih besar dibuang/disingkirkan sesuai
dengan Bagian “Additional Procedures for Large Maximum Size Aggregate Concrete” dalam
AASHTO T 141. Cara uji ini tidak dapat diterapkan pada beton non-plastis dan beton non-
kohesif.
CATATAN 2 Beton dengan nilai slump < 15 mm mungkin tidak cukup plastis dan beton yang
slumpnya > 230 mm mungkin tidak cukup kohesif untuk pengujian ini. Oleh karena itu harus ada
perhatian yang seksama dalam menginterpertasikan hasil pengujian.
2 Acuan normatif
AASHTO T 119-99, Standard method of test for slump of hydraulic cement cement.
SNI 03 – 2458 – 1991 : Metode pengambilan contoh untuk beton segar
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
SNI 1972:2008
2 dari 5
3 Istilah dan definisi
3.1
beton segar
adukan beton yang bersifat plastis yang terdiri dari agegat halus, agregat kasar, semen,
dan air, dengan atau tanpa bahan tambah atau bahan pengisi
3.2
slump beton
penurunan ketinggian pada pusat permukaan atas beton yang diukur segera setelah
cetakan uji slump diangkat
3.3
workability beton
kemudahan pengerjaan beton segar
4 Rangkuman dari cara uji
Satu contoh campuran beton segar dimasukkan ke dalam sebuah cetakan yang memiliki
bentuk kerucut terpancung dan dipadatkan dengan batang penusuk. Cetakan diangkat dan
beton dibiarkan sampai terjadi penurunan pada permukaan bagian atas beton. Jarak antara
posisi permukaan semula dan posisi setelah penurunan pada pusat permukaan atas beton
diukur dan dilaporkan sebagai nilai slump beton
5 Peralatan
5.1 Alat uji
Alat uji harus berupa sebuah cetakan yang terbuat dari bahan logam yang tidak lengket dan
tidak bereaksi dengan pasta semen. Ketebalan logam tersebut tidak boleh lebih kecil dari 1,5
mm dan bila dibentuk dengan proses pemutaran (spinning), maka tidak boleh ada titik
dalam cetakan yang ketebalannya lebih kecil dari 1,15 mm.
Cetakan harus berbentuk kerucut terpancung dengan diameter dasar 203 mm, diameter atas
102 mm, tinggi 305 mm. Permukaan dasar dan permukaan atas kerucut harus terbuka dan
sejajar satu dengan yang lain serta tegak lurus terhadap sumbu kerucut. Batas toleransi
untuk masing-masing diameter dan tinggi kerucut harus dalam rentang 3,2 mm dari ukuran
yang telah ditetapkan. Cetakan harus dilengkapi dengan bagian injakan kaki dan untuk
pegangan seperti ditunjukkan dalam Gambar 1. Bagian dalam dari cetakan relatif harus
licin dan halus, bebas dari lekukan, deformasi atau mortar yang melekat. Cetakan harus
dipasang secara kokoh di atas pelat dasar yang tidak menyerap air. Pelat dasar juga harus
cukup luas agar dapat menampung adukan beton setelah mengalami slump.
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
SNI 1972:2008
3 dari 5
Gambar 1 Cetakan untuk uji slump (kerucut Abram)
5.2 Cetakan dengan material alternatif
Cetakan yang terbuat selain dari bahan logam diperbolehkan bila persyaratan berikut
dipenuhi. Cetakan harus memenuhi persyaratan ukuran sesuai Butir 5.1. Cetakan harus
cukup kaku untuk menjaga ukuran yang telah ditetapkan dan toleransi selama penggunaan,
tahan terhadap gaya tumbuk dan harus tidak menyerap air. Cetakan harus diuji coba untuk
mendapatkan hasil-hasil yang dapat dibandingkan dengan hasil-hasil yang diperoleh jika
menggunakan cetakan logam sesuai persyaratan Butir 5.1. Uji banding harus dilakukan oleh
laboratorium yang independen atas nama pembuat cetakan. Uji banding harus terdiri
minimum 10 sampel pada masing-masing dari tiga nilai slump yang berbeda dengan rentang
dari 50 mm sampai 125 mm. Tidak boleh ada hasil-hasil uji slump individual yang berbeda
lebih dari 15 mm dari hasil yang diperoleh dengan menggunakan cetakan logam. Hasil uji
rata-rata dari masing-masing pengujian slump yang diperoleh dengan menggunakan cetakan
material alternaif tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm dari hasil uji rata-rata yang diperoleh
dengan cetakan logam. Bila ada perubahan material atau metode pembuatan, pengujian
untuk uji banding harus diulangi.
Injakan kaki
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
SNI 1972:2008
4 dari 5
Bila kondisi cetakan individual diduga telah menyimpang dari toleransi kondisi fabrikasinya
maka suatu uji perbandingan tunggal harus dilakukan. Bila hasil-hasil pengujian berbeda
lebih dari 15 mm (0.5 in) dari yang dihasilkan cetakan logam, maka cetakan tidak boleh
digunakan.
5.3 Batang penusuk
Batang penusuk harus merupakan suatu batang baja yang lurus, penampang lingkaran
dengan diameter 16 mm dan panjang sekira 600 mm, memiliki salah satu atau kedua ujung
berbentuk bulat setengah bola dengan diameter 16 mm.
6 Contoh uji
Contoh uji beton beton untuk membuat benda uji harus mewakili jumlah campuran beton,
sesuai dengan SNI 03 – 2458 – 1991.
7 Langkah kerja
a) Basahi cetakan dan letakkan di atas permukaan datar, lembab, tidak menyerap air dan
kaku. Cetakan harus ditahan secara kokoh di tempat selama pengisian, oleh operator
yang berdiri di atas bagian injakan. Dari contoh beton yang diperoleh menurut Butir 6,
segera isi cetakan dalam tiga lapis, setiap lapis sekira sepertiga dari volume cetakan.
CATATAN 3 Sepertiga dari volume cetakan slump diisi hingga keketebalan 67 mm , dua pertiga
dari volume diisi hingga ketebalan 155 mm.
b) Padatkan setiap lapisan dengan 25 tusukan menggunakan batang pemadat. Sebarkan
penusukan secara merata di atas permukaan setiap lapisan. Untuk lapisan bawah akan
ini akan membutuhkan penusukan secara miring dan membuat sekira setengah dari
jumlah tusukan dekat ke batas pinggir cetakan, dan kemudian lanjutkan penusukan
vertikal secar spiral pada seputar pusat permukaan. Padatkan lapisan bawah seluruhnya
hingga kedalamannya. Hindari batang penusuk mengenai pelat dasar cetakan.
Padatkan lapisan kedua dan lapisan atas seluruhnya hingga kedalamannya, sehingga
penusukan menembus batas lapisan di bawahnya.
c) Dalam pengisian dan pemadatan lapisan atas, lebihkan adukan beton di atas cetakan
sebelum pemadatan dimulai. Bila pemadatan menghasilkan beton turun dibawah
ujung atas cetakan, tambahkan adukan beton untuk tetap menjaga adanya kelebihan
beton pada bagian atas dari cetakan. Setelah lapisan atas selesai dipadatkan, ratakan
permukaan beton pada bagian atas cetakan dengan cara menggelindingkan batang
penusuk di atasnya. Lepaskan segera cetakan dari beton dengan cara mengangkat
dalam arah vertikal secara-hati-hati. Angkat cetakan dengan jarak 300 mm dalam waktu
5 ± 2 detik tanpa gerakan lateral atau torsional. Selesaikan seluruh pekerjaan pengujian
dari awal pengisian hingga pelepasan cetakan tanpa gangguan, dalam waktu tidak lebih
dari 2 ½ menit.
d) Setelah beton menunjukkan penurunan pada permukaan, ukur segera slump dengan
menentukan perbedaan vertikal antara bagian atas cetakan dan bagian pusat permukaan
atas beton. Bila terjadi keruntuhan atau keruntuhan geser beton pada satu sisi atau
sebagian massa beton (CATATAN 4), abaikan pengujian tersebut dan buat pengujian
baru dengan porsi lain dari contoh.
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
SNI 1972:2008
5 dari 5
CATATAN 4 Bila dua pengujian berturutan pada satu contoh beton menunjukkan keruntuhan
geser beton pada satu sisi atau sebagian massa beton, kemungkinan adukan beton kurang plastis
atau kurang kohesif untuk dilakukan pengujian slump.
8 Laporan
Catat nilai slump contoh uji dalam satuan milimeter hingga ketelitian 5 mm terdekat.
Nilai Slump = Tinggi alat slump – tinggi beton setelah terjadi penurunan
9 Ketelitian dan penyimpangan
9.1 Ketelitian
Tidak perlu pengujian antar laboratorium yang dilaksanakan dalam metode pengujian ini,
karena tidak mungkin mendapatkan beton yang setara pada tempat yang berbeda-beda,
bebas dari kesalahan kecuali berdasarkan pengujian nilai slump.
Data lapangan yang ekstensif mengizinkan suatu pernyataan berkenaan dengan ketelitian
beberapa teknisi dari metode pengujian ini.
a) Rentang pengujian, 38 hingga 70 mm.
b) Jumlah total contoh, 2304.
c) Deviasi standar kemampuan pengulangan (1S), 8 mm.
d) Batas kemampuan pengulangan 95 persen (D2S), 21 mm.
Jadi, hasil dari dua pengujian yang dilaksanakan secara benar oleh teknisi-teknisi yang
berbeda dalam laboratorium yang sama pada material yang sama tidak boleh lebih dari 21
mm. Karena keterbatasan rentang nilai slump dalam beton yang digunakan dalam pengujian
ini, harus hati-hati dalam menerapkan nilai-nilai ketelitian ini .
9.2 Penyimpangan
Metode pengujian ini tidak memiliki penyimpangan karena nilai slump ditetapkan berkaitan
dengan metode pengujian ini.
CATATAN 5 Data yang akurat didasarkan atas penggunaan kerucut-kerucut dari bahan logam. Tidak
ada data spesifik yang tersedia untuk hasil-hasil pengujian beberapa teknisi menggunakan kerucut
dari bahan alternatif selain logam.
“CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum
dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”

More Related Content

What's hot

Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton
Arnas Aidil
 
Jurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisiJurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisi
zulki zul
 
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
Abdul Majid
 
Bahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwantiBahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwanti
Atika Purwanti
 

What's hot (19)

laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
Bab inew-update-24juni
Bab inew-update-24juniBab inew-update-24juni
Bab inew-update-24juni
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton
 
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 editBab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Jurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisiJurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisi
 
Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3
 
Kuat tekan beton
Kuat tekan betonKuat tekan beton
Kuat tekan beton
 
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
 
Bahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwantiBahan bangunan 1 byb atika purwanti
Bahan bangunan 1 byb atika purwanti
 
006
006006
006
 
metode kerja beton
metode kerja betonmetode kerja beton
metode kerja beton
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
 
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 
Jurnal%20 ta
Jurnal%20 taJurnal%20 ta
Jurnal%20 ta
 
Sni 2000
Sni 2000Sni 2000
Sni 2000
 
2a sipil perlintasan, jalan, pagar- 2015
2a sipil perlintasan, jalan, pagar- 20152a sipil perlintasan, jalan, pagar- 2015
2a sipil perlintasan, jalan, pagar- 2015
 
Buku beton
Buku betonBuku beton
Buku beton
 
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
 

Similar to Sni 1972 2008 cara uji slump beton

Sni 1973 2008 cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton
Sni 1973 2008 cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara betonSni 1973 2008 cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton
Sni 1973 2008 cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton
sarmancapitalao
 
Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concrete
Indah Samad
 
Asiment hrm dah buat
Asiment hrm dah buatAsiment hrm dah buat
Asiment hrm dah buat
taikkk
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
ismailacox.blogspot.com
 
pedoman-pelaksanaan-perkerasan-jalan-beton-semen.pdf
pedoman-pelaksanaan-perkerasan-jalan-beton-semen.pdfpedoman-pelaksanaan-perkerasan-jalan-beton-semen.pdf
pedoman-pelaksanaan-perkerasan-jalan-beton-semen.pdf
ssuserc949b1
 

Similar to Sni 1972 2008 cara uji slump beton (20)

Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
 
Sni 1973 2008 cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton
Sni 1973 2008 cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara betonSni 1973 2008 cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton
Sni 1973 2008 cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton
 
Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concrete
 
V4n2
V4n2V4n2
V4n2
 
Asiment hrm dah buat
Asiment hrm dah buatAsiment hrm dah buat
Asiment hrm dah buat
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
 
44868_Pelaksanaan_Pekerjaan_Beton_dan_Pasangan_Batu_BT.pdf
44868_Pelaksanaan_Pekerjaan_Beton_dan_Pasangan_Batu_BT.pdf44868_Pelaksanaan_Pekerjaan_Beton_dan_Pasangan_Batu_BT.pdf
44868_Pelaksanaan_Pekerjaan_Beton_dan_Pasangan_Batu_BT.pdf
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
 
Spesifikasi teknis (28)
Spesifikasi teknis (28)Spesifikasi teknis (28)
Spesifikasi teknis (28)
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
 
pedoman-pelaksanaan-perkerasan-jalan-beton-semen.pdf
pedoman-pelaksanaan-perkerasan-jalan-beton-semen.pdfpedoman-pelaksanaan-perkerasan-jalan-beton-semen.pdf
pedoman-pelaksanaan-perkerasan-jalan-beton-semen.pdf
 
Sni 2827 2008 cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir
Sni 2827 2008 cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondirSni 2827 2008 cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir
Sni 2827 2008 cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir
 
Spektek
SpektekSpektek
Spektek
 
2 metode pengujian kuat lentur beton di bali
2 metode pengujian kuat lentur beton di bali2 metode pengujian kuat lentur beton di bali
2 metode pengujian kuat lentur beton di bali
 
2 metode pengujian kuat lentur beton di bali
2 metode pengujian kuat lentur beton di bali2 metode pengujian kuat lentur beton di bali
2 metode pengujian kuat lentur beton di bali
 
2 metode pengujian kuat lentur beton di bali
2 metode pengujian kuat lentur beton di bali2 metode pengujian kuat lentur beton di bali
2 metode pengujian kuat lentur beton di bali
 
Method of construction
Method of constructionMethod of construction
Method of construction
 
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
 
Pd t 14-2003 perkerasan beton
Pd t 14-2003 perkerasan betonPd t 14-2003 perkerasan beton
Pd t 14-2003 perkerasan beton
 

Recently uploaded

Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
adnijayautama
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 

Recently uploaded (20)

Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 

Sni 1972 2008 cara uji slump beton

  • 1. Standar Nasional Indonesia SNI 1972:2008 Cara uji slump beton ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional “CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
  • 3. SNI 1972:2008 i Daftar isi Daftar isi ........................................................................................................................ i Prakata .......................................................................................................................... ii Pendahuluan.................................................................................................................... iii 1 Ruang lingkup ......................................................................................................... 1 2 Acuan normatif .................................................................................................... 1 3 Istilah dan definisi ................................................................................................. 2 4 Rangkuman dari cara uji............................................................................................ 2 5 Peralatan ............................................................................................................. 2 6 Contoh uji ............................................................................................................. 4 7 Langkah kerja ...................................................................................................... 4 8 Laporan ................................................................................................................ 5 9 Ketelitian dan penyimpangan .............................................................................. 5 “CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
  • 4. SNI 1972:2008 ii Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Cara uji slump beton revisi dari SNI 03 – 1972 – 1990 Metode pengujian slump. Adapun revisi terdapat pada : 1. Ketentuan bahwa cara uji ini dapat diterapkan pada beton plastis yang memiliki ukuran maksimum agregat kasar hingga 37,5 mm (sebelumnya tidak ada ketentuan ukuran maksimum agregat kasar). 2. Ketentuan tebal logam bahan cetakan harus minimal 1,5 mm (sebelumnya 1,2 mm). 3. Penjelasan mengenai persyaratan kondisi cetakan. 4. Ketentuan diizinkan menggunakan cetakan dengan material alternatif selain logam. 5. Uraian langkah kerja yang lebih terperinci, termasuk petunjuk apabila terjadi keruntuhan geser pada contoh uji. 6. Uraian mengenai ketelitian dan penyimpangan (sebelumnya tidak ada). Di samping hal-hal tersebut di atas terdapat juga beberapa catatan berkaitan dengan uraian yang bersangkutan untuk lebih memperjelas bagaimana seharusnya menerapkan cara uji ini tanpa adanya kesalahan-kesalahan. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, pada Subpanitia Teknis Rekayasa Jalan dan Jembatan. Tata cara penulisan disusun mengikuti PSN 08:2007 dan dibahas pada forum rapat konsensus pada tanggal 5 Mei 2006 di Pusat Penilitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Bandung, oleh Subpanitia Teknik yang melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait. “CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
  • 5. SNI 1972:2008 iii Pendahuluan Cara uji slump beton ini bertujuan untuk menyediakan langkah kerja bagi para pengguna untuk menentukan slump dari beton semen hidrolis plastis. Cara uji ini memuat ruang lingkup, arti kegunaan, rangkuman dari cara uji, peralatan, langkah kerja, laporan serta ketelitian dan penyimpangan. Hasil uji ini digunakan dalam pekerjaan, perencanaan campuran beton dan pengendalian mutu beton pada pelaksanaan pembetonan. “CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
  • 7. SNI 1972:2008 1 dari 5 Cara uji slump beton 1 Ruang lingkup 1.1 Umum Cara uji ini meliputi penentuan nilai slump beton, baik di laboratorium maupun di lapangan. Nilai-nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan digunakan sebagai standar. Standar ini tidak memasukkan masalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaannya. Pengguna standar ini bertanggung jawab untuk menyediakan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan serta peraturan dan batasan-batasan dalam menggunakan standar ini. Catatan dalam tulisan standar ini memuat materi penjelasan. (tidak termasuk apa yang tercantum dalam tabel- tabel dan gambar-gambar) tidak boleh dipertimbangkan sebagai persyaratan dari standar. 1.2 Arti dan kegunaan Cara uji ini bertujuan untuk menyediakan langkah kerja bagi pengguna untuk menentukan slump dari beton semen hidrolis plastis. CATATAN 1 Sebetulnya, cara uji ini merupakan suatu teknik untuk memantau homogenitas dan workability adukan beton segar dengan suatu kekentalan tertentu yang dinyatakan dengan satu nilai slump . Dalam kondisi laboratorium, dengan material beton yang terkendali secara ketat, nilai slump umumnya meningkat sebanding dengan nilai kadar air campuran beton, dengan demikian berbanding terbalik dengan kekuatan beton. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan harus hati-hati, karena banyak faktor yang berpengaruh terhadap perubahan adukan beton pada pencapaian nilai slump yang ditentukan, sehingga hasil slump yang diperoleh di lapangan tidak sesuai dengan kekuatan beton yang diharapkan. Cara uji ini dapat diterapkan pada beton plastis yang memiliki ukuran maksimum agregat kasar hingga 37,5 mm (1 ½ in.). Bila ukuran agregat kasar lebih besar dari 37,5 mm (1 ½ in.), metode pengujian dapat diterapkan bila digunakan dalam fraksi yang lolos saringan 37,5 mm (1 ½ in.), dengan agregat yang ukurannya lebih besar dibuang/disingkirkan sesuai dengan Bagian “Additional Procedures for Large Maximum Size Aggregate Concrete” dalam AASHTO T 141. Cara uji ini tidak dapat diterapkan pada beton non-plastis dan beton non- kohesif. CATATAN 2 Beton dengan nilai slump < 15 mm mungkin tidak cukup plastis dan beton yang slumpnya > 230 mm mungkin tidak cukup kohesif untuk pengujian ini. Oleh karena itu harus ada perhatian yang seksama dalam menginterpertasikan hasil pengujian. 2 Acuan normatif AASHTO T 119-99, Standard method of test for slump of hydraulic cement cement. SNI 03 – 2458 – 1991 : Metode pengambilan contoh untuk beton segar “CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
  • 8. SNI 1972:2008 2 dari 5 3 Istilah dan definisi 3.1 beton segar adukan beton yang bersifat plastis yang terdiri dari agegat halus, agregat kasar, semen, dan air, dengan atau tanpa bahan tambah atau bahan pengisi 3.2 slump beton penurunan ketinggian pada pusat permukaan atas beton yang diukur segera setelah cetakan uji slump diangkat 3.3 workability beton kemudahan pengerjaan beton segar 4 Rangkuman dari cara uji Satu contoh campuran beton segar dimasukkan ke dalam sebuah cetakan yang memiliki bentuk kerucut terpancung dan dipadatkan dengan batang penusuk. Cetakan diangkat dan beton dibiarkan sampai terjadi penurunan pada permukaan bagian atas beton. Jarak antara posisi permukaan semula dan posisi setelah penurunan pada pusat permukaan atas beton diukur dan dilaporkan sebagai nilai slump beton 5 Peralatan 5.1 Alat uji Alat uji harus berupa sebuah cetakan yang terbuat dari bahan logam yang tidak lengket dan tidak bereaksi dengan pasta semen. Ketebalan logam tersebut tidak boleh lebih kecil dari 1,5 mm dan bila dibentuk dengan proses pemutaran (spinning), maka tidak boleh ada titik dalam cetakan yang ketebalannya lebih kecil dari 1,15 mm. Cetakan harus berbentuk kerucut terpancung dengan diameter dasar 203 mm, diameter atas 102 mm, tinggi 305 mm. Permukaan dasar dan permukaan atas kerucut harus terbuka dan sejajar satu dengan yang lain serta tegak lurus terhadap sumbu kerucut. Batas toleransi untuk masing-masing diameter dan tinggi kerucut harus dalam rentang 3,2 mm dari ukuran yang telah ditetapkan. Cetakan harus dilengkapi dengan bagian injakan kaki dan untuk pegangan seperti ditunjukkan dalam Gambar 1. Bagian dalam dari cetakan relatif harus licin dan halus, bebas dari lekukan, deformasi atau mortar yang melekat. Cetakan harus dipasang secara kokoh di atas pelat dasar yang tidak menyerap air. Pelat dasar juga harus cukup luas agar dapat menampung adukan beton setelah mengalami slump. “CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
  • 9. SNI 1972:2008 3 dari 5 Gambar 1 Cetakan untuk uji slump (kerucut Abram) 5.2 Cetakan dengan material alternatif Cetakan yang terbuat selain dari bahan logam diperbolehkan bila persyaratan berikut dipenuhi. Cetakan harus memenuhi persyaratan ukuran sesuai Butir 5.1. Cetakan harus cukup kaku untuk menjaga ukuran yang telah ditetapkan dan toleransi selama penggunaan, tahan terhadap gaya tumbuk dan harus tidak menyerap air. Cetakan harus diuji coba untuk mendapatkan hasil-hasil yang dapat dibandingkan dengan hasil-hasil yang diperoleh jika menggunakan cetakan logam sesuai persyaratan Butir 5.1. Uji banding harus dilakukan oleh laboratorium yang independen atas nama pembuat cetakan. Uji banding harus terdiri minimum 10 sampel pada masing-masing dari tiga nilai slump yang berbeda dengan rentang dari 50 mm sampai 125 mm. Tidak boleh ada hasil-hasil uji slump individual yang berbeda lebih dari 15 mm dari hasil yang diperoleh dengan menggunakan cetakan logam. Hasil uji rata-rata dari masing-masing pengujian slump yang diperoleh dengan menggunakan cetakan material alternaif tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm dari hasil uji rata-rata yang diperoleh dengan cetakan logam. Bila ada perubahan material atau metode pembuatan, pengujian untuk uji banding harus diulangi. Injakan kaki “CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
  • 10. SNI 1972:2008 4 dari 5 Bila kondisi cetakan individual diduga telah menyimpang dari toleransi kondisi fabrikasinya maka suatu uji perbandingan tunggal harus dilakukan. Bila hasil-hasil pengujian berbeda lebih dari 15 mm (0.5 in) dari yang dihasilkan cetakan logam, maka cetakan tidak boleh digunakan. 5.3 Batang penusuk Batang penusuk harus merupakan suatu batang baja yang lurus, penampang lingkaran dengan diameter 16 mm dan panjang sekira 600 mm, memiliki salah satu atau kedua ujung berbentuk bulat setengah bola dengan diameter 16 mm. 6 Contoh uji Contoh uji beton beton untuk membuat benda uji harus mewakili jumlah campuran beton, sesuai dengan SNI 03 – 2458 – 1991. 7 Langkah kerja a) Basahi cetakan dan letakkan di atas permukaan datar, lembab, tidak menyerap air dan kaku. Cetakan harus ditahan secara kokoh di tempat selama pengisian, oleh operator yang berdiri di atas bagian injakan. Dari contoh beton yang diperoleh menurut Butir 6, segera isi cetakan dalam tiga lapis, setiap lapis sekira sepertiga dari volume cetakan. CATATAN 3 Sepertiga dari volume cetakan slump diisi hingga keketebalan 67 mm , dua pertiga dari volume diisi hingga ketebalan 155 mm. b) Padatkan setiap lapisan dengan 25 tusukan menggunakan batang pemadat. Sebarkan penusukan secara merata di atas permukaan setiap lapisan. Untuk lapisan bawah akan ini akan membutuhkan penusukan secara miring dan membuat sekira setengah dari jumlah tusukan dekat ke batas pinggir cetakan, dan kemudian lanjutkan penusukan vertikal secar spiral pada seputar pusat permukaan. Padatkan lapisan bawah seluruhnya hingga kedalamannya. Hindari batang penusuk mengenai pelat dasar cetakan. Padatkan lapisan kedua dan lapisan atas seluruhnya hingga kedalamannya, sehingga penusukan menembus batas lapisan di bawahnya. c) Dalam pengisian dan pemadatan lapisan atas, lebihkan adukan beton di atas cetakan sebelum pemadatan dimulai. Bila pemadatan menghasilkan beton turun dibawah ujung atas cetakan, tambahkan adukan beton untuk tetap menjaga adanya kelebihan beton pada bagian atas dari cetakan. Setelah lapisan atas selesai dipadatkan, ratakan permukaan beton pada bagian atas cetakan dengan cara menggelindingkan batang penusuk di atasnya. Lepaskan segera cetakan dari beton dengan cara mengangkat dalam arah vertikal secara-hati-hati. Angkat cetakan dengan jarak 300 mm dalam waktu 5 ± 2 detik tanpa gerakan lateral atau torsional. Selesaikan seluruh pekerjaan pengujian dari awal pengisian hingga pelepasan cetakan tanpa gangguan, dalam waktu tidak lebih dari 2 ½ menit. d) Setelah beton menunjukkan penurunan pada permukaan, ukur segera slump dengan menentukan perbedaan vertikal antara bagian atas cetakan dan bagian pusat permukaan atas beton. Bila terjadi keruntuhan atau keruntuhan geser beton pada satu sisi atau sebagian massa beton (CATATAN 4), abaikan pengujian tersebut dan buat pengujian baru dengan porsi lain dari contoh. “CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”
  • 11. SNI 1972:2008 5 dari 5 CATATAN 4 Bila dua pengujian berturutan pada satu contoh beton menunjukkan keruntuhan geser beton pada satu sisi atau sebagian massa beton, kemungkinan adukan beton kurang plastis atau kurang kohesif untuk dilakukan pengujian slump. 8 Laporan Catat nilai slump contoh uji dalam satuan milimeter hingga ketelitian 5 mm terdekat. Nilai Slump = Tinggi alat slump – tinggi beton setelah terjadi penurunan 9 Ketelitian dan penyimpangan 9.1 Ketelitian Tidak perlu pengujian antar laboratorium yang dilaksanakan dalam metode pengujian ini, karena tidak mungkin mendapatkan beton yang setara pada tempat yang berbeda-beda, bebas dari kesalahan kecuali berdasarkan pengujian nilai slump. Data lapangan yang ekstensif mengizinkan suatu pernyataan berkenaan dengan ketelitian beberapa teknisi dari metode pengujian ini. a) Rentang pengujian, 38 hingga 70 mm. b) Jumlah total contoh, 2304. c) Deviasi standar kemampuan pengulangan (1S), 8 mm. d) Batas kemampuan pengulangan 95 persen (D2S), 21 mm. Jadi, hasil dari dua pengujian yang dilaksanakan secara benar oleh teknisi-teknisi yang berbeda dalam laboratorium yang sama pada material yang sama tidak boleh lebih dari 21 mm. Karena keterbatasan rentang nilai slump dalam beton yang digunakan dalam pengujian ini, harus hati-hati dalam menerapkan nilai-nilai ketelitian ini . 9.2 Penyimpangan Metode pengujian ini tidak memiliki penyimpangan karena nilai slump ditetapkan berkaitan dengan metode pengujian ini. CATATAN 5 Data yang akurat didasarkan atas penggunaan kerucut-kerucut dari bahan logam. Tidak ada data spesifik yang tersedia untuk hasil-hasil pengujian beberapa teknisi menggunakan kerucut dari bahan alternatif selain logam. “CopystandarinidibuatolehBSNuntukBadanPenelitiandanPengembanganDepartemenPekerjaanUmum dalamrangkaPenyebarluasan,PengenalandanPengaplikasianStandar,Pedoman,Manual(SPM)BidangKonstruksiBangunandanRekayasaSipil”