SlideShare a Scribd company logo
1 of 105
Download to read offline
Vol. 7 No. 4
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI PAPUA
FEBRUARI 2022
i
Visi Bank Indonesia
Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan
terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju.
Misi Bank Indonesia
1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan
bauran kebijakan Bank Indonesia;
2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank
Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan;
3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem
pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis
lain;
4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
melalui sinergi bauran Kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi
struktural Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain;
5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat efektivitas kebijakan
Bank Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi nasional;
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat
daerah;
7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui
penguatan organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi yang handal,
serta peran internasional yang proaktif.
ii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua
Menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang kredibel dalam mendukung kebijakan Bank
Indonesia dan berkontribusi secara nyata bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional.
Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua
Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah, stabilitas sistem
keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk
mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan
berkesinambungan.
Salinan elektronis publikasi ini dapat diunduh melalui tautan bit.ly/LPP_ProvPapua atau
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/default.aspx?Kategori=papua&Periode=
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Tim Perumusan KEKDA Provinsi
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua
Jalan DR. Sam Ratulangi No. 9
Jayapura 99111
T = +62 967 534 581
F = +62 967 535 201
Email = KPwPapua-TPKP@bi.go.id
iii
KATA PENGANTAR
Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab atas rahmat dan berkat-Nya, Laporan
Perekonomian Provinsi Papua periode Februari 2022 ini dapat terbit tepat waktu. Guna
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga stabilitas makroekonomi,
Bank Indonesia Provinsi Papua melakukan kajian yang meliputi analisis makroekonomi daerah,
perbankan, sistem pembayaran, ketenagakerjaan, dan keuangan daerah yang ditujukan untuk
pemerintah daerah, dunia usaha, kalangan akademisi, maupun masyarakat luas.
Proses pemulihan ekonomi Papua berlanjut pada triwulan IV 2021. Perekonomian Papua pada
triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 17,16 (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan III
2021 sebesar 14,89% (yoy). Secara keseluruhan, perekonomian Papua selama tahun 2021
tumbuh sebesar 15,11% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan tahun 2020 sebesar 2,39%
(yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh peningkatan kinerja sektor nontambang,
terutama sektor konstruksi serta sektor perdagangan besar dan eceran. Pada sisi pengeluaran,
pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan peningkatan konsumsi
pemerintah.
Inflasi tetap terjaga pada triwulan IV-2021. Inflasi tercatat sebesar 1,79 % (yoy) pada triwulan IV
2021, berbalik arah jika dibandingkan dengan deflasi yang terjadi pada triwulan III 2021 sebesar
0,40% (yoy). Inflasi didorong oleh peningkatan harga kelompok Makanan, Minuman dan
Tembakau; kelompok Transportasi; dan kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Lainnya.
Ke depan, proses pemulihan ekonomi Provinsi Papua diprakirakan berlanjut pada tahun 2022,
seiring dengan perbaikan penanganan pandemi COVID-19. Perekonomian Papua pada tahun
2022 diproyeksikan tumbuh cukup tinggi pada kisaran 9,03– 9,43% (yoy), meskipun lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan tahun 2021. Inflasi Papua pada tahun 2022 diprakirakan tetap
terkendali dalam rentang target inflasi nasional 3±1%, meskipun meningkat dibandingkan tahun
2021, seiring dengan berlanjutnya proses pemulihan.
Penyusunan Laporan Perekonomian Provinsi Papua ini tidak terlepas dari dukungan berbagai
pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terbitnya laporan ini. Kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dalam
memahami kondisi perekonomian Papua.
Jayapura, Februari 2022
KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI PAPUA
Juli Budi Winantya
iv
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
DAFTAR GRAFIK.................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................................ix
TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI PROVINSI PAPUA ..........................................................x
RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................................... xii
BAB I PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI DAERAH ............................................................ 1
1.1 Kondisi Umum................................................................................................................................. 2
1.2 Pertumbuhan Ekonomi Dari Sisi Permintaan ................................................................................. 4
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ..................................................................................................... 4
1.2.2 Konsumsi Pemerintah .......................................................................................................... 6
1.2.3 Net Ekspor Luar Negeri ........................................................................................................ 6
1.2.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto ....................................................................................... 8
1.3 Pertumbuhan Ekonomi Dari Sisi Lapangan Usaha........................................................................ 10
1.3.1 Pertambangan dan Penggalian .......................................................................................... 10
1.3.2 Konstruksi........................................................................................................................... 12
1.3.3 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ............................................................................... 13
1.3.4 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor ................................ 14
BAB II KEUANGAN PEMERINTAH ....................................................................................... 16
2.1 Realisasi APBN Papua.................................................................................................................... 17
2.1.1 Realisasi Belanja APBN lingkup Provinsi Papua.................................................................. 18
2.1.2 Perkembangan TKDD di APBN lingkup Provinsi Papua...................................................... 19
2.2 Realisasi APBD Papua.................................................................................................................... 21
2.2.1. Realisasi Pendapatan APBD Papua.................................................................................... 21
2.2.2 Realisasi Belanja APBD Papua............................................................................................ 21
2.2.3 Kemandirian Fiskal Provinsi Papua .................................................................................... 23
BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH.......................................................................... 25
3.1 Inflasi Umum................................................................................................................................. 26
3.2 Perkembangan Inflasi Berdasarkan Kelompok Komoditas........................................................... 31
3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau................................................................ 31
3.2.2 Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya .................................... 32
3.2.3 Kelompok Transportasi ...................................................................................................... 34
3.2.4 Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya................................................................. 35
v
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
3.3 Inflasi Spasial................................................................................................................................. 36
3.3.1 Perkembangan Inflasi Kota Jayapura................................................................................. 36
3.3.2 Perkembangan Inflasi Kab. Merauke ................................................................................. 37
3.3.3 Perkembangan Inflasi Kab. Mimika.................................................................................... 38
3.4 Pengendalian Inflasi Papua........................................................................................................... 39
BOKS I : NERACA PANGAN KOTA JAYAPURA SEBAGAI EARLY WARNING SYSTEM................ 41
BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH........................................................................... 45
4.1 Perkembangan Kinerja Perbankan ............................................................................................... 46
4.1.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga ..................................................................................... 47
4.1.2 Perkembangan Kredit Bank Umum.................................................................................... 47
4.2 Ketahanan Sektor Korporasi......................................................................................................... 48
4.2.1 Sumber Kerentanan Korporasi........................................................................................... 48
4.2.2 Exposure Perbankan Sektor Korporasi............................................................................... 53
4.3 Asesmen Sektor Rumah Tangga ................................................................................................... 56
4.3.1 Sumber Kerentanan Sektor Rumah Tangga....................................................................... 56
4.3.3 Exposure Perbankan dalam Rumah Tangga (RT)................................................................ 57
4.4 Akses Keuangan UMKM................................................................................................................ 59
BAB V PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH...... 61
5.1 Sistem Pembayaran Non Tunai..................................................................................................... 61
5.2 Pengelolaan Uang Rupiah............................................................................................................. 65
BOKS II : ELEKTRONIFIKASI TRANSAKSI PEMERINTAH DAERAH (ETPD) MELALUI TIM
PERCEPATAN DAN PERLUASAN DIGITAL DAERAH (TP2DD).................................................. 70
BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ............................................................ 73
6.1 Ketenagakerjaan........................................................................................................................... 74
6.2 Kesejahteraan............................................................................................................................... 76
6.2.1 Kemiskinan dan Kesenjangan............................................................................................. 77
6.2.2 Kesejahteraan Petani ......................................................................................................... 78
BAB VII PROSPEK EKONOMI DAERAH................................................................................. 80
7.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi.................................................................................................. 81
7.2. Prospek Inflasi.............................................................................................................................. 82
LAMPIRAN TABEL............................................................................................................. 84
Tabel 1. Impor Luar Negeri Nonmigas Papua..................................................................................... 85
Tabel 2. Ekspor Luar Negeri Nonmigas Papua.................................................................................... 85
DAFTAR ISTILAH............................................................................................................... 86
vi
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Dengan dan Tanpa Tambang............................................................ 2
Grafik 1.2 Perkembangan Survei Konsumen........................................................................................... 3
Grafik 1.3 Perkembangan Kredit Konsumsi............................................................................................. 3
Grafik 1.4 Mobilitas Pusat Perdagangan dan Rekreasi ........................................................................... 3
Grafik 1.5 Mobilitas Pusat Bahan Makanan, Farmasi.............................................................................. 3
Grafik 1.6 Impor Konsumsi...................................................................................................................... 5
Grafik 1.7 Konsumsi Pemerintah – PDRB Papua ..................................................................................... 5
Grafik 1.8 Realisasi Belanja APBN Papua................................................................................................. 5
Grafik 1.9 Realisasi Belanja APBD Papua................................................................................................. 5
Grafik 1.10 Ekspor Non Migas................................................................................................................. 6
Grafik 1.11 Tujuan Ekspor Non Migas..................................................................................................... 6
Grafik 1.12 Perkembangan Impor Non Migas......................................................................................... 7
Grafik 1.13 Impor Non Migas Berdasarkan Jenis .................................................................................... 7
Grafik 1.14 Negara Asal Impor Non Migas.............................................................................................. 7
Grafik 1.15 Perkembangan PDRB Investasi Papua.................................................................................. 8
Grafik 1.16 Perkembangan PMA dan PMDN........................................................................................... 8
Grafik 1.17 Perkembangan Nilai Tukar.................................................................................................... 9
Grafik 1.18 Perkembangan Kredit Investasi............................................................................................ 9
Grafik 1.19 Perkembangan PDRB Sisi Lapangan Usaha......................................................................... 10
Grafik 1.20 Perkembangan Produksi Tembaga..................................................................................... 11
Grafik 1.21 Perkembangan Produksi Emas ........................................................................................... 11
Grafik 1.22 Perkembangan Penjualan Tembaga................................................................................... 11
Grafik 1.23 Perkembangan Penjualan Emas ......................................................................................... 11
Grafik 1.24 Perkembangan Harga Tembaga dan Emas Dunia (dolar AS).............................................. 12
Grafik 1.26 Perkembangan Kredit Konstruksi Papua ............................................................................ 12
Grafik 1.25 Perkembangan PDRB Konstruksi dan Belanja Modal Pemerintah ..................................... 12
Grafik 1.27 Perkembangan PDRB Pertanian ......................................................................................... 13
Grafik 1.28 Perkembangan Kredit Pertanian......................................................................................... 13
Grafik 1.29 Perkembangan Curah Hujan Papua.................................................................................... 14
Grafik 1.30 Peta Tinggi Gelombang....................................................................................................... 14
Grafik 1.31 Perkembangan Survei Konsumen – Pembelian Barang Tahan Lama ................................. 14
Grafik 1.32 Perkembangan Kredit Sektor Perdagangan........................................................................ 14
Grafik 1.33 Perkembangan Bongkar-Muat............................................................................................ 15
Grafik 2.1 Struktur Pendapatan APBN Papua........................................................................................ 18
Grafik 2.2 Realisasi Pendapatan APBN Papua....................................................................................... 18
Grafik 2.3 Realisasi Belanja APBN Papua............................................................................................... 18
Grafik 2.4 Struktur Belanja APBN Papua Tw IV 2021 ............................................................................ 18
Grafik 2.5 Realisasi Pendapatan APBD Papua ....................................................................................... 20
Grafik 2.6 Struktur Realiasai APBD Papua 2021.................................................................................... 20
Grafik 2.7 Realisasi Pajak dan Retribusi Daerah 2021........................................................................... 22
Grafik 2.8 Realisasi Belanja APBD 2021................................................................................................. 22
Grafik 2.9 Realisasi Belanja APBD Papua............................................................................................... 23
Grafik 2.10 Struktur Belanja APBD ........................................................................................................ 24
Grafik 2.11 Tingkat Kemandirian Fiskal................................................................................................. 24
Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Spasial ............................................................................................... 29
vii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
Grafik 3.2 Rata – Rata Curah Hujan 9 Stasiun di Papua ........................................................................ 29
Grafik 3.3 Perkembangan Harga Pangan Strategis Kota Jayapura........................................................ 29
Grafik 3.4 Andil Inflasi Tahun Kalender Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau .................... 31
Grafik 3.5 Perkembangan Kurs Tengah Dolar AS terhadap Rupiah ...................................................... 31
Grafik 3.6 Inflasi Angkutan Udara ......................................................................................................... 34
Grafik 3.7 Bobot Kota Inflasi Provinsi Papua......................................................................................... 36
Grafik 3.8 10 Komoditas Pangan Strategis Jayapura............................................................................. 41
Grafik 2.9 Realisasi Belanja APBD Papua terhadap Pagu Tw II 2020..................................................... 41
Grafik 3.9 Komoditas dengan Neraca Pangan Positif............................................................................ 42
Grafik 3.10 Komoditas dengan Neraca Pangan Negatif........................................................................ 42
Grafik 3.11 Persentase Produksi terhadap Total Konsumsi .................................................................. 43
Grafik 3.12 Rantai Distribusi Daging Ayam Ras..................................................................................... 44
Grafik 3.13 Rantai Distribusi Bawang Putih........................................................................................... 44
Grafik 3.14 Rantai Distribusi Cabai Merah ............................................................................................ 44
Grafik 3.15 Rantai Distribusi Kangkung................................................................................................. 44
Grafik 3.16 Rantai Distribusi Ikan Ekor Kuning...................................................................................... 44
Grafik 3.17 Rantai Distribusi Ikan Cakalang........................................................................................... 44
Grafik 4.1 Aset Perbankan Papua.......................................................................................................... 46
Grafik 4.2 Perkembangan DPK Papua ................................................................................................... 46
Grafik 4.3 Pertumbuhan Kredit Papua .................................................................................................. 47
Grafik 4.4 Perkembangan LDR, NPL dan LAR ........................................................................................ 47
Grafik 4.5 Perkembangan Indikator Dunia Usaha Papua...................................................................... 48
Grafik 4.6 Perkembangan LS Permintaan Domestik ............................................................................. 49
Grafik 4.7 Perkembangan LS Utilisasi.................................................................................................... 49
Grafik 4.8 Perkembangan LS Investasi .................................................................................................. 50
Grafik 4.9 Perkembangan LS Biaya........................................................................................................ 50
Grafik 4.10 Perkembangan LS Margin dan harga Jual........................................................................... 51
Grafik 4.11 Akses Kredit, Likuiditas dan Rentabilitas Korporasi............................................................ 51
Grafik 4.12 Perkembangan Likuiditas Berdasarkan Sektor ................................................................... 51
Grafik 4.13 Perkembangan Rentabilitas Berdasarkan Sektor ............................................................... 51
Grafik 4.14 Exposure Perbankan Pada Korporasi.................................................................................. 53
Grafik 4.15 Perkembangan DPK Sektor Korporasi................................................................................. 53
Grafik 4.16 Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor.................................................................................. 54
Grafik 4.17 Pertumbuhan Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor .......................................................... 54
Grafik 4.18 Kredit Korporasi Berdasarkan Penggunaan........................................................................ 54
Grafik 4.19 NPL Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor .......................................................................... 54
Grafik 4.20 DPK Korporasi ..................................................................................................................... 55
Grafik 4.21 IEK, IKK, dan IKE .................................................................................................................. 56
Grafik 4.22 Indeks Kondisi Saat Ini ........................................................................................................ 56
Grafik 4.23 Exposure Perbankan Pada Rumah Tangga.......................................................................... 57
Grafik 4.24 Perkembangan DPK Rumah Tangga ................................................................................... 57
Grafik 4.25 Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Penggunaan ................................................................. 58
Grafik 4.26 NPL Rumah Tangga Berdasarkan Penggunaan................................................................... 58
Grafik 4.27 Perkembangan Kredit UMKM dan Non UMKM.................................................................. 58
Grafik 4.28 Kredit Rumah Tangga Berdasarkan Penggunaan................................................................ 58
Grafik 4.29a Kredit UMKM Berdasarkan Sektor.................................................................................... 59
Grafik 4.29b Kredit UMKM Berdasarkan Sektor.................................................................................... 59
Grafik 4.30a NPL Kredit Berdasarkan Sektor......................................................................................... 59
viii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
Grafik 4.30b NPL Kredit UMKM Berdasarkan Sektor ............................................................................ 59
Grafik 5.1 Perkembangan Nilai Transaksi SKNBI................................................................................... 61
Grafik 5.2 Perkembangan Volume Transaksi SKNBI.............................................................................. 61
Grafik 5.3 Transaksi ATM/Debit ............................................................................................................ 62
Grafik 5.4 Pangsa Jenis Transaksi ATM/Debit ....................................................................................... 62
Grafik 5.5 Transaksi Kartu Kredit........................................................................................................... 63
Grafik 5.6 Pangsa Jenis Transaksi Kartu Kredit...................................................................................... 63
Grafik 5.7 Nilai dan Volume Transaksi E-Commerce di Provinsi Papua ................................................ 64
Grafik 5.8. Metode Pembayaran Transaksi E-Commerce...................................................................... 64
Grafik 5.9 Aliran Uang Kartal Provinsi Papua ........................................................................................ 65
Grafik 5.10. Perkembangan Pemusnahan UTLE Papua......................................................................... 65
Grafik 5.11 Jumlah Mesin ATM ............................................................................................................. 66
Grafik 5.12 Pangsa Merchant QRIS - Kategori Usaha............................................................................ 67
Grafik 5.13 Perkembangan Jumlah Merchant QRIS .............................................................................. 68
Grafik 5.14 Pangsa Merchant QRIS - Spasial ......................................................................................... 68
Grafik 5.15 Tahapan Pemetaan Implementasi ETPD............................................................................. 71
Grafik 6.1 Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama............................................ 74
Grafik 6.2 Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja menurut Lapangan Usaha ................................... 74
Grafik 6.3 Penyerapan Tenaga Kerja..................................................................................................... 74
Grafik 6.4 Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama ................................................. 75
Grafik 6.5 Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja............................................................ 75
Grafik 6.6 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Terakhir............................................ 75
Grafik 6.7 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Klasifikasi Wilayah.............................................. 75
Grafik 6.8 Jumlah Penduduk Miskin...................................................................................................... 76
Grafik 6.9 Perkembangan Garis Kemiskinan ......................................................................................... 76
Grafik 6.10 Perkembangan Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan......................................... 77
Grafik 6.11 Perkembangan Gini Ratio................................................................................................... 77
Grafik 6.12 Perkembangan NTP Papua ................................................................................................. 78
Grafik 6.13 Perbandingan NTP Papua dan Nasional ............................................................................. 78
Grafik 7.1 Produksi Bijih yang Digiling per Hari..................................................................................... 81
Grafik 7.2 Proyeksi Penjualan Pertambangan....................................................................................... 82
ix
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan PDRB Papua.................................................................................................... 2
Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan APBN Papua........................................................................................ 17
Tabel 2.2 Realisasi Belanja APBN Papua ............................................................................................... 17
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan APBD Papua........................................................................................ 21
Tabel 2.4 Realisasi Belanja APBD Papua................................................................................................ 23
Tabel 3.1 Perkembangan Inflasi ............................................................................................................ 26
Tabel 3.2 Perkembangan Inflasi Papua berdasarkan Kelompok Komoditas......................................... 27
Tabel 3.3 Perkembangan Inflasi Umum Bulanan .................................................................................. 28
Tabel 3.4 Perkembangan Inflasi Bulanan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau ................. 30
Tabel 3.5 Perkembangan Inflasi Bulanan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar ... 32
Tabel 3.6 Perkembangan Inflasi Bulanan Kelompok Transportasi........................................................ 33
Tabel 3.7 Perkembangan Inflasi Bulanan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya................... 35
Tabel 3.8 Komoditas Penyumbang Utama Inflasi dan Deflasi Kota Jayapura....................................... 36
Tabel 3.9 Komoditas Penyumbang Utama Inflasi dan Deflasi Kab. Merauke ....................................... 38
Tabel 3.10 Komoditas Penyumbang Utama Inflasi dan Deflasi Kab. Mimika........................................ 39
Tabel 3.11 Pengendalian Inflasi Papua Triwulan III 2021...................................................................... 40
Tabel 5.1 Struktur Kelembagaan TP2DD ............................................................................................... 71
x
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI
PROVINSI PAPUA
I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total
PDRB (% yoy) -18,70 -23,97 -15,14 -3,81 -15,72 1,33 4,12 -2,68 7,09 2,39 14,67 13,50 14,89 17,16 15,11
Konsumsi Rumah Tangga 3,69 2,87 3,66 4,55 3,70 2,36 -10,00 -6,99 -7,33 -5,58 -4,98 5,52 1,45 4,82 1,61
Konsumsi LNRT 31,78 20,11 8,01 4,62 15,85 -13,98 -11,55 -1,37 -1,75 -7,54 -4,11 3,91 8,48 11,69 4,95
Konsumsi Pemerintah 4,44 1,45 5,27 5,07 4,11 1,92 -1,83 1,75 -1,65 -0,06 0,50 4,86 -3,00 10,72 3,61
PMTB 4,23 3,79 3,27 2,78 3,48 1,82 -0,96 -1,80 -4,51 -1,50 1,87 2,61 43,55 24,28 18,53
Ekspor Luar Negeri -62,10 -83,92 -79,49 -29,73 -69,10 -69,18 59,49 129,52 118,44 50,96 359,29 185,79 149,00 21,22 105,14
Impor Luar Negeri -22,39 -46,08 -27,96 -23,46 -30,42 -38,67 -35,75 -48,29 -25,47 -37,56 3,47 57,91 118,33 96,59 68,26
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -1,01 0,99 -0,37 1,08 0,25 3,93 -1,62 -0,65 -4,15 -0,71 0,00 3,87 1,20 1,37 1,60
Pertambangan dan Penggalian -48,58 -57,59 -38,47 -19,25 -43,21 -2,11 29,90 0,34 44,31 16,62 61,15 34,53 37,78 35,00 40,80
Industri Pengolahan 1,49 1,16 -2,43 -5,13 -1,25 -4,86 -5,08 -5,87 -4,22 -5,02 -1,71 -1,72 -0,10 2,85 -0,21
Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es 8,76 7,64 5,04 6,15 6,87 5,40 -2,70 -2,67 -3,68 -0,96 -2,33 3,12 9,29 13,42 5,77
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
1,31 -0,93 -6,86 -6,88 -3,35 -7,51 -4,60 0,06 1,00 -2,88 -1,55 3,13 6,58 7,11 3,82
Konstruksi 12,61 12,32 7,24 5,09 9,04 1,20 1,06 -0,15 -4,96 -0,87 0,18 1,86 3,76 9,52 3,96
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor
8,00 8,84 4,53 4,49 6,41 5,48 -5,82 -2,23 -6,68 -2,47 -5,13 6,49 9,30 12,48 5,72
Transportasi dan Pergudangan 5,55 3,57 7,81 6,91 5,96 4,04 -48,82 -41,04 -39,97 -32,10 -34,44 26,65 10,01 37,68 3,66
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,88 7,63 4,09 3,30 5,40 0,67 -24,43 -22,40 -20,40 -16,93 -16,02 6,71 6,14 12,22 1,44
Informasi dan Komunikasi 8,46 9,82 5,67 5,66 7,32 5,69 5,35 2,87 1,27 3,72 7,72 -5,89 2,71 7,95 3,09
Jasa Keuangan dan Asuransi 15,23 0,46 5,68 -3,64 4,28 -7,33 -0,17 -4,07 6,55 -1,47 3,27 3,74 4,49 -1,83 2,37
Real Estate 4,48 7,14 6,54 6,20 6,10 2,55 -0,36 -0,45 -2,19 -0,17 5,40 5,88 7,04 9,71 7,04
Jasa Perusahaan 7,75 8,20 5,79 5,52 6,75 4,18 -13,53 -9,48 -10,57 -7,62 -5,03 1,11 2,02 9,74 1,96
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
4,74 1,98 6,97 1,27 3,66 1,25 -1,15 0,18 -0,92 -0,19 -2,59 2,64 -3,98 0,14 -0,95
Jasa Pendidikan 6,71 2,55 8,64 8,66 6,68 4,41 2,37 -2,72 -5,56 -0,64 -2,02 -5,70 -5,82 -4,92 -4,64
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,41 4,76 3,37 2,49 4,83 5,59 5,17 2,98 1,82 3,82 3,18 0,29 5,21 -3,38 1,25
Jasa lainnya 9,43 6,88 3,03 4,29 5,77 3,68 -2,88 -4,08 -8,75 -3,21 -1,60 2,78 3,73 9,23 3,54
Sumber : BPS
LAPANGAN USAHA (%yoy)
Indikator
2019 2020 2021
PENGELUARAN (%yoy)
I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total
INFLASI
MERAUKE 101,18 102,32 101,86 103,00 103,00 102,79 104,30 103,36 104,09 104,09 105,37 105,72 103,92 105,84 105,84
TIMIKA 101,15 102,87 102,86 102,92 102,92 102,79 105,42 106,50 107,16 107,16 106,78 107,61 107,82 109,40 109,40
JAYAPURA 102,65 103,87 102,81 103,32 103,32 103,61 104,01 104,23 104,10 104,10 105,53 103,46 102,76 105,87 105,87
PAPUA 102,02 103,34 102,65 103,17 103,17 103,26 104,41 104,64 104,86 104,86 105,81 104,89 104,22 106,73 106,73
MERAUKE -0,02 0,10 -0,91 0,66 0,66 -1,54 0,19 0,21 0,66 0,66 0,85 0,27 -0,76 1,52 1,52
TIMIKA -0,09 0,97 0,01 0,23 0,23 -1,91 0,92 -0,82 0,34 0,34 -0,41 0,35 -0,30 1,24 1,24
JAYAPURA -0,04 -0,06 -0,57 0,49 0,49 -0,29 0,15 -0,08 1,03 1,03 1,07 -0,37 -0,35 1,90 1,90
PAPUA -0,05 0,22 -0,49 0,45 0,45 -0,92 0,35 -0,22 0,79 0,79 0,66 -0,08 -0,41 1,66 1,66
MERAUKE 2,14 1,44 2,44 1,05 1,05 1,59 1,94 1,48 1,07 1,07 2,51 1,36 0,54 1,67 1,67
TIMIKA 1,98 3,29 3,03 0,53 0,53 1,61 2,48 3,54 4,11 4,11 3,88 2,08 1,24 2,09 2,09
JAYAPURA 2,98 3,00 2,62 0,59 0,59 0,93 0,14 1,38 0,76 0,76 1,86 -0,53 -1,41 1,69 1,69
PAPUA 2,58 2,79 2,69 0,66 0,66 1,21 1,03 1,93 1,64 1,64 2,47 0,46 -0,40 1,79 1,79
MERAUKE -0,73 0,38 -0,07 1,05 1,05 -0,20 1,26 0,35 1,07 1,07 1,22 1,56 -0,17 1,67 1,67
TIMIKA -1,19 0,48 0,47 0,53 0,53 -0,13 2,43 3,48 4,11 4,11 -0,35 0,42 0,62 2,09 2,09
JAYAPURA -0,06 1,12 0,09 0,59 0,59 0,28 0,66 0,88 0,76 0,76 1,37 -0,62 -1,29 1,69 1,69
PAPUA -0,46 0,83 0,16 0,66 0,66 0,09 1,20 1,42 1,64 1,64 0,91 0,03 -0,61 1,79 1,79
Sumber : BPS
LAJU INFLASI TAHUNAN (%yoy)
LAJU INFLASI TAHUN KALENDER BERJALAN (%ytd)
LAJU INFLASI BULANAN (%mtm)
Indikator
2019 2020 2021
INDEKS HARGA KONSUMEN
xi
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total
Dana Pihak Ketiga (Rp Trilliun) 40,82 42,34 42,84 46,65 46,65 41,67 43,44 50,44 46,64 46,64 44,51 46,47 46,58 48,02 48,02
Giro 11,93 12,96 12,92 11,82 11,82 10,04 11,13 15,88 10,32 10,32 11,29 12,36 13,03 11,23 11,23
Tabungan 19,03 19,50 19,73 25,03 25,03 21,01 22,41 22,99 26,13 26,13 22,78 23,51 24,22 28,11 28,11
Deposito 9,86 9,89 10,19 9,80 9,80 10,62 9,89 11,57 10,19 10,19 10,44 10,61 9,34 8,68 8,68
Kredit (Rp Trilliun) 29,97 30,58 31,23 32,32 32,32 32,05 33,10 35,48 33,28 33,28 33,09 36,37 35,68 38,88 38,88
Modal Kerja 9,50 9,64 9,95 10,64 10,64 10,05 9,83 10,18 10,83 10,83 10,63 11,60 12,36 13,44 13,44
Investasi 6,05 6,27 6,37 6,02 6,02 6,04 7,41 9,02 5,97 5,97 5,82 7,94 6,20 8,15 8,15
Konsumsi 14,42 14,68 14,92 15,66 15,66 15,95 15,86 16,29 16,47 16,47 16,64 16,83 17,13 17,29 17,29
Loan to Deposit Ratio (%) 73,41 72,22 72,90 69,27 69,27 76,91 76,20 70,35 71,35 71,35 74,34 78,26 76,60 80,97 80,97
NPL Kredit (%) 2,81 2,82 2,85 1,99 1,99 2,31 2,52 2,04 1,97 1,97 2,28 2,14 2,47 2,18 2,18
Sumber : Data Bank Umum Provinsi Papua; Berdasarkan Lokasi Proyek
Indikator
2019 2020 2021
I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total
Sistem Pembayaran Tunai
Inflow (dalam juta Rupiah) 3.950 1.698 1.226 1.776 8.651 2.535 996 1.697 1.747 6.975 5.081 2.247 1.812 1.305 10.444
Outflow (dalam juta Rupiah) (729) (3.050) (2.436) (6.145) (12.360) (829) (1.231) (1.992) (6.619) (10.673) (691) (3.029) (2.686) (7.732) (14.138)
Netflow (dalam juta Rupiah) 3.221 (1.352) (1.210) (4.369) (3.710) 1.706 (235) (296) (4.873) (3.698) 4.390 (782) (874) (6.427) (3.694)
Sistem Pembayaran Non Tunai
RTGS - Volume 2.099 750 6.434 15.655 24.938 5.497 6.308 12.046 11.792 35.643 7.720 6.643 9.120 11.621 35.103
RTGS - Nominal (Rp Miliar) 1.989 333 1.046 1.613 4.981 1.282 1.424 5.406 6.503 14.615 5.313 5.900 6.508 8.028 25.749
SKNBI - Volume 2.685 2.484 3.015 3.610 11.793 3.115 2.667 3.152 3.562 12.495 2.885 2.792 3.080 3.145 11.903
SKNBI - Nominal (Rp Miliar) 76.773 73.762 85.201 90.232 325.968 77.238 73.246 84.565 84.630 319.679 69.266 69.974 74.385 75.039 288.664
Indikator
2019 2020 2021
xii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perkembangan Makroekonomi Daerah
Proses pemulihan ekonomi Papua berlanjut pada triwulan IV 2021. Perekonomian Papua pada
triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 17,16% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi
nasional yang sebesar 5,02%(yoy). Pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dibanding
pertumbuhan triwulan III 2021 yang tercatat sebesar 14,89% (yoy). Secara keseluruhan,
perekonomian Papua selama tahun 2021 tumbuh sebesar 15,11% (yoy), lebih tinggi dibanding
tahun 2020 sebesar 2,39% (yoy).
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan IV 2021 utamanya didorong oleh
peningkatan kinerja lapangan usaha (LU) nontambang, dari 2,86%(yoy) menjadi 7,02% (yoy).
Peningkatan pertumbuhan ditopang oleh LU konstruksi serta LU perdagangan besar dan eceran.
Sebagai LU dengan porsi terbesar, pertumbuhan LU pertambangan dan penggalian sebesar
35,00% (yoy) turut menopang pertumbuhan perekonomian Papua hingga mencapai 17,16%
(yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi rumah
tangga, yang tumbuh sebesar 4,82% (yoy). Peningkatan konsumsi pemerintah hingga 10,72%
(yoy) juga turut mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di triwulan IV 2021. Di sisi lain,
pertumbuhan investasi dan ekspor tercatat tetap tinggi, meskipun lebih rendah dibanding
pertumbuhan di triwulan III 2021.
Secara keseluruhan tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Papua utamanya didorong oleh kinerja
LU pertambangan dan penggalian yang tumbuh dari 16,62% (yoy) pada tahun sebelumnya
menjadi menjadi 40,80% (yoy). Pertumbuhan LU nontambang sebesar 2,49% (yoy) turut
menopang pertumbuhan perekonomian Papua hingga mencapai 15,11% (yoy). Dari sisi
permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi berasal dari ekspor luar negeri yang tumbuh
105,14% (yoy). PMTB, konsumsi rumah tangga serta konsumsi pemerintah juga mengalami
pertumbuhan, berbalik arah dibanding kontraksi pada tahun 2020.
Keuangan Pemerintah
Realisasi APBN di Provinsi Papua pada triwulan IV 2021 mengalami perlambatan, baik pada pos
pendapatan maupun pos belanja pemerintah pusat. Pos pendapatan APBN tumbuh sebesar
9,15% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 37,86% (yoy). Di sisi
pos belanja APBN, pertumbuhan juga tumbuh melambat sebesar 2,10% (yoy) dibanding
pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,96% (yoy). Sementara itu, pada tahun 2021
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tercatat sebesar Rp44,80 triliun atau tumbuh sebesar
5,11% (yoy), lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2020 yang turun sebesar 9,31% (yoy).
xiii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
Sementara itu, realisasi APBD di Provinsi Papua mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pos pendapatan dan belanja APBD secara keseluruhan
tahun 2021 mengalami pertumbuhan hingga 10,79% (yoy) dan 3,50% (yoy) atau meningkat dari
tahun sebelumnya sebesar -13,61% (yoy) dan -12,18% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut,
realisasi pendapatan dan belanja APBD Provinsi Papua masing-masing mencapai 97,50% dan
82,74% dari pagu, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 79,88% dan 75,45%
dari pagu.
Perkembangan Inflasi Daerah
Pada triwulan IV 2021 Provinsi Papua mengalami inflasi sebesar 1,79 % (yoy), berbalik arah jika
dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang mengalami deflasi sebesar 0,40% (yoy).
Perkembangan inflasi Papua mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tingkat inflasi
triwulan IV 2020 sebesar 1,64% (yoy). Nilai inflasi tahun ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata 3
tahun terakhir sebesar 1,36% (yoy). Dilihat dari kelompok komoditasnya, penyumbang inflasi
terbesar adalah kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau; kelompok Transportasi; serta
kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Lainnya, dengan andil masing-masing
sebesar 0,63% (yoy), 0,52% (yoy) dan 0,22% (yoy).
Secara spasial, seluruh kota/kabupaten Indeks Harga Konsumen (IHK), Kota Jayapura, Kabupaten
Mimika dan Kabupaten Merauke mengalami inflasi secara tahunan. Kota Jayapura, Kabupaten
Merauke, dan Kabupaten Mimika mengalami peningkatan inflasi jika dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Masing-masing kota/kabupaten mengalami inflasi sebesar 1,69% (yoy);
1,67% (yoy); dan 2,09% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami inflasi
sebesar -1,41% (yoy); 0,54% (yoy) dan 1,24% (yoy).
Stabilitas Keuangan Daerah
Stabilitas Keuangan Daerah di Papua pada triwulan IV 2021 tetap terjaga, ditopang kinerja
keuangan sektor korporasi maupun rumah tangga. Kredit pada triwulan laporan turut meningkat
terutama didorong oleh peningkatan kredit rumah tangga. Sementara itu, pertumbuhan DPK
relatif melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. NPL juga tercatat mengalami perbaikan
dibandingkan dengan triwulan III 2021.
Pertumbuhan kredit korporasi yang signifikan sejalan dengan peningkatan kinerja sektor
korporasi, yang antara lain tercermin dari kinerja ekspor. Kredit UMKM juga tumbuh signifikan
sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi serta penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional
(PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS) XVI. Di sisi lain, deposito perorangan
tumbuh melambat, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga di
triwulan IV 2021.
xiv
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Pemulihan ekonomi yang terus berlanjut juga tercermin dari perkembangan transaksi nontunai,
baik dari jumlah maupun nilai transaksi yang terjadi di Provinsi Papua pada triwulan IV 2021. Hal
ini antara lain didorong oleh adanya penyelenggaraan kegiatan nasional di periode laporan, yakni
PON XX dan PEPARNAS XVI. Peningkatan transaksi nontunai terlihat dari pertumbuhan transaksi
kartu ATM/Debit dan kartu kredit yang secara nilai mengalami pertumbuhan, masing-masing
sebesar 3,31% dan 3,96% (yoy). Pemulihan diperkirakan masih akan terus terjadi mengingat nilai
transaksi pada saat ini masih dibawah level prapandemi, termasuk nilai transaksi SKNBI yang masih
tercatat kontraksi sebesar 11,69% (yoy).
Aliran uang kartal melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua pada triwulan IV 2021
menunjukan posisi net outflow sebesar Rp6,43 triliun, sesuai dengan pola historis triwulanannya.
Transformasi digital, khususnya pada sistem pembayaran juga terus berlangsung di Provinsi
Papua. Pada triwulan IV 2021, tercatat 102.680 merchant QRIS telah terdaftar di Provinsi Papua,
atau meningkat hingga 284,7% jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun
sebelumnya.
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi, pada Agustus 2021 jumlah penduduk yang
bekerja di Papua tercatat meningkat menjadi sebesar 1,88 juta orang, sehingga mendorong
peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK tercatat mengalami peningkatan
dari 73,47% pada Februari 2021 menjadi 78,29% Agustus 2021.
Di tengah membaiknya indikator ketenagakerjaan, tingkat kemiskinan yang meningkat pada
periode yang sama masih membutuhkan perhatian. Secara umum perkembangan jumlah dan
persentase penduduk miskin pada September 2021 mengalami peningkatan. Provinsi Papua
masih menjadi provinsi dengan persentase penduduk miskin terbesar di Indonesia. Jumlah dan
persentase penduduk miskin meningkat dibandingkan bulan Maret 2021 dan lebih tinggi
dibandingkan September 2020. Sejalan dengan penurunan kesejahteraan, Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) meningkat menjadi 6,31 demikian pula dengan Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) yang meningkat menjadi 2,05 pada pada periode September 2021. Perubahan indeks
tersebut masih lebih baik dibandingkan keadaan September 2020, namun lebih tinggi
dibandingkan Nasional yang berada di angka 1,67 dan 0,42.
Kesejahteraan petani menurun tercermin dari penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) di Papua sebesar
102,04 pada triwulan III 2021 menjadi sebesar 100,06 pada triwulan IV 2021. NTP pada triwulan
laporan juga lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2020 sebesar 102,78.
xv
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
Prospek Ekonomi Daerah
Proses pemulihan ekonomi Provinsi Papua diprakirakan berlanjut pada tahun 2022. Pemulihan
ekonomi ditopang oleh kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta didukung
oleh proses pemulihan ekonomi pada sektor nontambang. Sektor nontambang seperti konstruksi;
pertanian, kehutanan, dan perikanan; serta perdagangan besar dan eceran diprakirakan tumbuh
positif. Berdasarkan sisi permintaan, pertumbuhan diprakirakan terutama berasal dari ekspor luar
negeri yang tumbuh seiring peningkatan produksi lapangan usaha pertambangan dan penggalian
serta berasal dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh seiring prakiraan meningkatnya aktivitas
ekonomi dan mobilitas seiring peningkatan cakupan vaksinasi. Perekonomian Papua pada tahun
2022 diproyeksikan masih tumbuh cukup tinggi pada kisaran 9,03– 9,43% (yoy), meskipun lebih
rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2021.
Inflasi Papua pada tahun 2022 diprakirakan tetap terkendali dalam rentang target inflasi nasional,
meskipun lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 seiring dengan peningkatan kegiatan ekonomi
masyarakat. Peningkatan kinerja sektor nontambang diprakirakan akan meningkatkan
pendapatan masyarakat sehingga meningkatkan inflasi dari sisi permintaan.
1
BAB I PERKEMBANGAN
MAKROEKONOMI DAERAH
Proses pemulihan ekonomi Papua berlanjut pada triwulan IV 2021. Perekonomian Papua pada
triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 17,16% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi
nasional yang sebesar 5,02% (yoy). Pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dibanding
pertumbuhan triwulan III 2021 yang tercatat sebesar 14,89% (yoy). Pada tahun 2021,
perekonomian Papua tumbuh 15,11% (yoy), lebih tinggi dibanding 2020 sebesar 2,39% (yoy).
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan IV 2021 utamanya didorong oleh
peningkatan kinerja lapangan usaha (LU) nontambang, dari 2,86% (yoy) menjadi 7,02% (yoy).
Peningkatan pertumbuhan ditopang oleh LU konstruksi serta LU perdagangan besar dan eceran.
Sebagai LU dengan porsi terbesar, pertumbuhan LU pertambangan dan penggalian sebesar
35,00% (yoy) turut menopang pertumbuhan perekonomian Papua. Dari sisi permintaan,
peningkatan pertumbuhan berasal dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,82% (yoy).
Secara keseluruhan tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Papua didorong oleh kinerja LU
pertambangan dan penggalian yang tumbuh dari 16,62% (yoy) pada tahun sebelumnya menjadi
40,80% (yoy). Sementara itu LU nontambang tumbuh sebesar 2,49% (yoy). Dari sisi permintaan,
peningkatan pertumbuhan ekonomi berasal dari ekspor luar negeri yang tumbuh 105,14% (yoy).
2
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
1.1 Kondisi Umum
Realisasi triwulan IV 2021
Proses pemulihan ekonomi Provinsi Papua
berlanjut pada triwulan IV 2021. Ekonomi
Provinsi Papua tumbuh hingga 17,16% (yoy),
lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2021
sebesar 14,89% (yoy), dan jauh di atas
pertumbuhan nasional sebesar 5,02% (yoy)
(Grafik 1.1).
Peningkatan pertumbuhan Papua didorong
oleh pertumbuhan sektor nontambang yang
tumbuh hingga 7,02% (yoy) (Tabel 1.1), lebih
tinggi dibandingkan pertumbuhan pada
triwulan III 2021 sebesar 2,86% (yoy).
Pertumbuhan nontambang terutama didorong
oleh kinerja LU konstruksi yang tumbuh
sebesar 9,52% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar
3,76% (yoy), serta oleh LU perdagangan besar
dan eceran yang tumbuh 12,48% (yoy), lebih
tinggi dibanding triwulan III yang tumbuh
sebesar 9,30% (yoy). Selain itu, pertumbuhan
tinggi juga ditunjukan oleh LU transportasi dan
pergudangan sebesar 37,68% (yoy), lebih
tinggi dibanding triwulan III yang tumbuh
10,01% (yoy). Hal tersebut didorong oleh
peningkatan mobilitas masyarakat di masa
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, Pekan
Paralimpik Nasional (PEPARNAS) XVI, serta
landainya kasus COVID-19 pada akhir tahun.
Sebagai LU dengan kontribusi terbesar,
pertumbuhan LU pertambangan dan
penggalian sebesar 35,00% (yoy) turut
menopang pertumbuhan perekonomian
Papua. Hal ini sejalan dengan kesuksesan
proses transisi tambang bawah tanah di
Mimika yang mendorong peningkatan
produksi hasil tambang. Kontribusi sektor
pertambangan pada perekonomian Papua
mencapai 38,73%.
Pada sisi pengeluaran, peningkatan konsumsi
Rumah Tangga (RT) menjadi penopang utama
perekonomian dengan kontribusi hingga
42,51% pada triwulan IV 2021. Konsumsi
rumah tangga tumbuh sebesar 4,82% (yoy),
meningkat dari triwulan III yang sebesar 1,45%
(yoy).
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Dengan dan Tanpa
Tambang
Sumber : BPS, diolah.
Tabel 1.1 Perkembangan PDRB Papua
Sumber : BPS, diolah
7,09
14,89
17,16
-6,59
2,86
7,02
-2,19
3,51
5,02
-8
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
-30
-25
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
PDRB Papua PDRB Papua Nontambang PDB Indonesia - Sk. Kanan
% yoy % yoy
I II III IV Total I II III IV Total I II III IV
31.806 31.936 36.218 34.606 134.566 32.229 33.250 35.248 37.061 137.787 36.957 37.738 40.497 43.419
22.644 23.581 24.117 25.299 95.641 23.259 22.397 23.105 23.631 92.392 22.503 23.137 23.767 25.290
-18,70 -23,97 -15,14 -3,81 -15,79 1,33 4,12 -2,68 7,09 2,39 14,67 13,50 14,89 17,16
6,29 5,70 4,79 3,46 5,01 2,72 -5,02 -4,20 -6,59 -3,40 -3,25 3,30 2,86 7,02
-80,10 0,41 13,41 -4,45 n/a -6,87 3,17 6,01 5,14 n/a -0,28 2,11 7,31 7,22
-75,14 4,14 2,27 4,90 n/a -8,06 -3,71 3,16 2,28 n/a -4,78 2,82 2,72 6,41
5,07 5,05 5,02 4,97 5,02 2,97 -5,32 -3,49 -2,19 -2,07 -0,70 7,07 3,51 5,02
Pertumbuhan PDRB (%qtq )
Pertumbuhan PDRB Tanpa Tambang (%qtq )
Pertumbuhan PDB Indonesia (%yoy )
2019 2020
Uraian
PDRB ADHK (Rp. Miliar)
PDRB ADHK Tanpa Tambang (Rp. Miliar)
Pertumbuhan PDRB (%yoy )
Pertumbuhan PDRB Tanpa Tambang (%yoy )
2021
3
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
Peningkatan konsumsi rumah tangga
tercermin pada beberapa indikator seperti
survei konsumen, kredit konsumsi maupun
mobilitas masyarakat. Survei konsumen
menunjukan bahwa Indeks Ekonomi Saat ini
(IKE) pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar
115,33 atau lebih tinggi dibandingkan triwulan
III 2021 sebesar 93,11 (Grafik 1.2).
Kredit konsumsi juga masih mengalami
pertumbuhan sebesar 4,97% (yoy), walaupun
sedikit lebih rendah dari trwiulan III yang
tumbuh 5,17% (yoy). Sejalan dengan hal
tersebut, Google Mobility Index juga
menunjukkan peningkatan mobilitas
masyarakat di pusat perbelanjaan dan pusat
belanja bahan makanan serta taman umum
dengan level di atas baseline (Grafik 1.4 dan
1.5). Indikator terkait sistem pembayaran juga
menunjukan peningkatan. Nominal transaksi
ATM/Debit meningkat 20,55% (yoy) dan
3,31% (yoy) pada triwulan IV dan sepanjang
2021 serta nilai transaksi kartu kredit tumbuh
3,96% (yoy) pada triwulan IV (Grafik 5.3).
Ekspor luar negeri masih tumbuh tinggi,
sebesar 21,22% (yoy). Pertumbuhan tersebut
melambat dibanding triwulan sebelumnya
yang sebesar 149% (yoy). Perlambatan
pertumbuhan disebabkan oleh relatif stabilnya
produksi pasca transisi penambangan dari
Grafik 1.4 Mobilitas Pusat Perdagangan dan Rekreasi
Sumber : Google Mobility Report, diolah
Grafik 1.5 Mobilitas Pusat Bahan Makanan, Farmasi
Sumber : Google Mobility Report, diolah.
-80
-60
-40
-20
0
20
40
60
01-Apr-20
01-May-20
01-Jun-20
01-Jul-20
01-Aug-20
01-Sep-20
01-Oct-20
01-Nov-20
01-Dec-20
01-Jan-21
01-Feb-21
01-Mar-21
01-Apr-21
01-May-21
01-Jun-21
01-Jul-21
01-Aug-21
01-Sep-21
01-Oct-21
01-Nov-21
01-Dec-21
01-Jan-22
01-Feb-22
Baseline
Pusat Perdagangan Eceran dan Rekreasi
Persen Perubahan dr Baseline(%)
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
100
01-Apr-20
01-May-20
01-Jun-20
01-Jul-20
01-Aug-20
01-Sep-20
01-Oct-20
01-Nov-20
01-Dec-20
01-Jan-21
01-Feb-21
01-Mar-21
01-Apr-21
01-May-21
01-Jun-21
01-Jul-21
01-Aug-21
01-Sep-21
01-Oct-21
01-Nov-21
01-Dec-21
01-Jan-22
01-Feb-22
Baseline
Pusat Belanja Bahan Makanan dan
Farmasi
Persen Perubahan dr Baseline(%)
Grafik 1.2 Perkembangan Survei Konsumen
Sumber : BPS, diolah.
Grafik 1.3 Perkembangan Kredit Konsumsi
Sumber : Survei Konsumen, Bank Indonesia, diolah.
109,00
130,56
113,78
124,89
145,78
129,56
94,67
122,67
98,00
50
70
90
110
130
150
170
I II III IV I II III IV I II III IV Jan Feb
2019 2020 2021 2022
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
Garis 100 Penghasilan Saat Ini vs 6 bln sblm
Optimistis
Pesimistis 5,20
5,17
4,97
,0
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
20.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
Kredit Konsumsi
Pertumbuhan [sk. kanan]
Rp miliar % yoy
4
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
open pit ke underground mining perusahaan
tambang terbesar di Papua pada tahun 2020.
Realisasi tahun 2021
Pertumbuhan ekonomi Papua sepanjang tahun
2021 tercatat sebesar 15,11% (yoy), jauh lebih
tinggi dibandingkan tahun 2020 yang sebesar
2,39% (yoy). Tanpa memperhitungkan kinerja
LU pertambangan dan penggalian,
pertumbuhan ekonomi Papua pada tahun
2021 mengalami pertumbuhan sebesar
2,49%(yoy), lebih baik dibanding kontraksi
pertumbuhan pada 2020 sebesar 3,40% (yoy).
Pada sisi pengeluaran, ekspor luar negeri
menjadi pendorong pertumbuhan dengan laju
sebesar 105,14% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya
sebesar 50,96% (yoy). Kinerja ekspor luar
negeri didorong oleh pertumbuhan produksi
komoditas hasil pertambangan tembaga di
tengah belum memadainya kapasitas smelter
untuk melakukan pengolahan di dalam negeri.
Dari sisi lapangan usaha, pertambangan dan
penggalian mengalami pertumbuhan pesat
selama 2021 sebesar 40,8% (yoy), didorong
oleh peningkatan produksi perusahaan
tambang terbesar di Papua. Selain itu, sektor
non-tambang mulai mengalami pemulihan
setelah pada tahun 2020 mengalami kontraksi
yang dalam karena COVID-19. LU
perdagangan besar dan eceran sebagai LU
nontambang dengan andil terbesar di tahun
2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,72%
(yoy).
1.2 Pertumbuhan Ekonomi Dari Sisi
Permintaan
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga
Realisasi triwulan IV 2021 dan Tahun 2021
Konsumsi RT pada triwulan IV 2021 mengalami
pertumbuhan sebesar 4,82% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar
1,45%(yoy). Sedangkan pada keseluruhan
tahun 2021, Konsumsi RT mengalami
pertumbuhan 1,61% (yoy), berbalik arah
dibanding 2020 yang sebesar -5,58% (yoy).
Pertumbuhan pada triwulan IV 2021 didorong
oleh peningkatan mobilitas masyarakat yang
didorong oleh rendahnya kasus COVID-19,
meningkatnya vaksinasi serta pelaksanaan PON
dan PEPARNAS. Demikian pula aktivitas
masyarakat sepanjang 2021 juga lebih tinggi
dibandingkan tahun 2020. Hal ini tercermin
dari google mobility index yang menunjukan
mobilitas pada pusat perdagangan dan
rekreasi serta pusat bahan makanan dan
farmasi yang jauh lebih baik di triwulan IV
dibanding triwulan III (grafik 1.4 dan grafik
1.5).
Hal senada tercermin dari survei konsumen
oleh Bank Indonesia yang menunjukkan
peningkatan secara tahunan pada IKE dan
indeks penghasilan masyarakat dibandingkan
triwulan III 2021. IKE mengalami peningkatan
hingga tingkat 115,33 setelah sebelumnya
mencatatkan nilai 93,11 pada triwulan III 2021.
Indeks penghasilan saat ini dibandingkan 6
bulan lalu juga turut mengalami peningkatan
5
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
hingga 122,67, lebih tinggi dibandingkan
tingkat 94,67 pada triwulan III 2021. Selain itu,
Indeks Ekspektasi Konsumen mencatatkan nilai
145,78 yang menunjukan masyarakat optimis
untuk pemulihan dan perkembangan ekonomi
kedepannya.
Penyaluran kredit konsumsi pada triwulan IV
2021 tumbuh sebesar 4,97% (yoy) atau sedikit
melambat dibandingkan triwulan sebelumnya
sebesar 5,17% (yoy) (Grafik 1.3). Hal tersebut
menjadi salah satu indikasi daya beli
masyarakat terus mengalami pemulihan. Selain
itu, beberapa indikator sistem pembayaran
juga mendukung peningkatan pertumbuhan
tersebut, seperti nominal transaksi ATM/Debit
yang meningkat 20,55% (yoy) pada triwulan IV
(Grafik 5.3), nominal transaksi e-commerce
yang tumbuh 32,31 (yoy) pada triwulan IV,
serta nilai transaksi kartu kredit yang tumbuh
3,96% (yoy) pada triwulan IV.
Pertumbuhan pada keseluruhan tahun 2021
didorong oleh tingkat vaksinasi serta
penanganan COVID-19 yang lebih baik,
menyebabkan peningkatan mobilitas dan
optimisme masyarakat dibanding tahun 2020
(grafik 1.4 dan grafik 1.5). Peningkatan
tersebut juga tercermin pada survei konsumen.
Indeks IKE dan indeks penghasilan saat ini
dibandingkan 6 bulan lalu sepanjang triwulan
II – IV 2021 selalu lebih tinggi di banding
Grafik 1.6 Impor Konsumsi
Sumber : Bea dan Cukai, diolah.
.
Grafik 1.7 Konsumsi Pemerintah – PDRB Papua
Sumber: BPS, diolah
(15,56)
(38,78)
(14,54)
-80
-60
-40
-20
0
20
40
60
,0
,50
1,0
1,50
2,0
2,50
3,0
3,50
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Nilai Impor Konsumsi Pertumbuhan [sk. kanan]
juta USD % yoy
-1,65
-3,00
10,72
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Konsumsi Pemerintah Pertumbuhan
Rp miliar %yoy
Grafik 1.8 Realisasi Belanja APBN Papua
Sumber: DJPb Kemenkeu, diolah.
Grafik 1.9 Realisasi Belanja APBD Papua
Sumber: DJPb Kemenkeu, diolah.
0 500 1000 1500 2000 2500
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Belanja Bansos
Belanja Lain-lain
TW IV 2020 Tw IV 2021
(Rp miliar)
- 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Belanja Bansos
Belanja Lainnya
Tw IV 2020
Tw IV 2021
(Rp miliar)
6
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
periode yang sama di tahun 2020,
mengindikasikan optimisme masyarakat yang
lebih baik. Selain itu, indikator sistem
pembayaran seperti nominal transaksi
ATM/Debit dan kartu kredit juga mengalami
pertumbuhan sebesar 3,67% (yoy) dan 4,91%
(yoy), berbalik arah dibandingkan kontraksi di
tahun 2020 yang sebesar -8,99% (yoy) dan -
21,88% (yoy).
1.2.2 Konsumsi Pemerintah
Realisasi Triwulan IV 2021 dan tahun 2021
Pada triwulan IV 2021, konsumsi pemerintah
mengalami pertumbuhan sebesar 10,72%
(yoy) berbalik arah dibandingkan kontraksi
pada triwulan III 2021 sebesar 3,00% (yoy)
(Grafik 1.7). Sementara secara keseluruhan
tahun, konsumsi pemerintah tumbuh sebesar
3,61% (yoy) berbalik arah dibandingkan
kontraksi 2020 yang sebesar 0,06% (yoy).
Hal ini ditunjukan oleh indikator belanja
pemerintah yang secara tahunan mengalami
pertumbuhan realisasi. Belanja pemerintah
dalam APBD hingga triwulan IV 2021 mencapai
Rp 43,6 trilliun atau tumbuh 3,50% (yoy).
Peningkatan belanja APBD terutama terjadi
pada pos belanja barang dan jasa. Selain itu
belanja pemerintah dalam APBN hingga
triwulan IV 2021 mencapai Rp 14,7 trilliun atau
tumbuh 11,46% (yoy), didorong oleh
peningkatan belanja modal. Lebih lengkap
terkait belanja APBD dan APBN Papua dapat di
baca pada Bab 2.
1.2.3 Net Ekspor Luar Negeri
Realisasi triwulan IV 2021 dan tahun 2021
Net ekspor luar negeri pada triwulan IV 2021
mengalami pertumbuhan sebesar 12,88%
(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan
sebelumnya sebesar 154,43% (yoy). Sejalan
dengan hal tersebut, pada keseluruhan tahun
2021 net ekspor luar negeri mengalami
pertumbuhan 113,0% (yoy), sedikit lebih
rendah dibanding 2020 yang sebesar 116,32%
(yoy).
Net ekspor yang menurun pada triwulan IV
2021 tercermin pada indikator neraca
perdagangan luar negeri yang menunjukan
penurunan pertumbuhan surplus dari
179,42% (yoy) pada triwulan sebelumnya
Grafik 1.10 Ekspor Non Migas
Sumber: Bea dan Cukai, diolah.
Grafik 1.11 Tujuan Ekspor Non Migas
Sumber: Bea dan Cukai, diolah.
7
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
menjadi 32,57% (yoy). Penurunan tersebut
disebabkan oleh penurunan ekspor luar negeri
Provinsi Papua sepanjang triwulan IV dibanding
triwulan sebelumnya (Grafik 1.10).
Pertumbuhan neraca perdagangan pada
triwulan IV 2021 didorong oleh pertumbuhan
ekspor luar negeri, terutama untuk komoditas
tambang yang mengalami pertumbuhan
sebesar 32,61% (yoy). Di sisi lain nilai ekspor
nontambang Papua pada triwulan IV 2021 juga
mengalami pertumbuhan sebesar 109,31%
(yoy) berbalik arah dibandingkan triwulan
sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar
42,05% (yoy). Pertumbuhan ekspor
nontambang Papua pada triwulan IV 2021
disebabkan oleh pertumbuhan permintaan
ekspor barang kayu olahan.
Sementara itu, ekspor kayu dan barang dari
kayu Papua (HS44) memberikan andil sebesar
5,32% terhadap ekspor Papua pada triwulan
IV 2021. Tujuan ekspor kayu dan barang dari
kayu terbesar adalah Amerika Serikat dan
Australia dengan pangsa masing-masing
sebesar 67,75%, dan 17,54%. Ekspor kayu
Papua secara umum merupakan hasil olahan
berupa kayu lapis.
Sebagian besar ekspor Papua pada triwulan IV
2021 ditujukan pada negara Jepang, Korea
Selatan, dan India dengan pangsa masing-
masing sebesar 22,79%, 15,97%, dan
10,67% (Grafik 1.11). Komoditas
penyumbang ekspor terbesar Papua adalah
konsentrat tembaga.
Sementara itu, impor luar negeri nonmigas
mengalami penurunan, tetapi tidak sedalam
penurunan ekspor luar negeri. Impor luar
negeri pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar
98,08% (yoy) lebih rendah dibandingkan
Grafik 1.14 Negara Asal Impor Non Migas
Sumber : Bea dan Cukai, diolah.
65,17%
19,13%
6,65%
5,00%
Australia
Finlandia
Malaysia
Filipina
Amerika Serikat
Papua New
Guinea
Taiwan
Singapore
R.R.C.
Japan
Mexico
Grafik 1.12 Perkembangan Impor Non Migas
Sumber : Bea dan Cukai, diolah.
Grafik 1.13 Impor Non Migas Berdasarkan Jenis
Sumber : Bea dan Cukai, diolah.
(25,91)
128,12
98,08%
-100
-50
0
50
100
150
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Impor Non Migas
Impor Barang Modal dan Antara
g Impor Non Migas [sk. kanan]
USD juta % yoy
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
Bahan Baku Penolong Modal Konsumsi
USD juta
8
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
dengan pertumbuhan pada triwulan III 2021
sebesar 128,12% (yoy). (Grafik 1.13)
Impor luar negeri Papua pada triwulan IV 2021
didominasi oleh impor bahan baku penolong
dan barang modal dengan pangsa masing-
masing sebesar 59,72% dan 38,26%.
Sementara itu, impor lainnya adalah impor
konsumsi dengan pangsa sebesar 2,01%.
Dilihat dari asal negaranya, impor luar negeri
Papua didominasi oleh Australia dan Finlandia
dengan pangsa sebesar 65,17% dan 19,13%
(Grafik 1.14). Impor dari Australia terutama
merupakan barang dari besi dan baja, mesin
dan pesawat mekanik, dan peralatan listrik.
Selanjutnya, impor dari Finlandia adalah terkait
mesin dan peralatan listrik.
Pertumbuhan net ekspor keseluruhan tahun
2021 tetap tinggi, walaupun lebih rendah
dibandingkan tahun 2020. Penurunan
pertumbuhan disebabkan oleh impor luar
negeri nonmigas yang mengalami peningkatan
pertumbuhan lebih tinggi dibanding
peningkatan pertumbuhan ekspor luar negeri.
Impor luar negeri mengalami pertumbuhan
68,26% (yoy), berbalik arah dibanding
kontraksi tahun 2020 yang sebesar 37,56%
(yoy). Impor masih didominasi oleh bahan baku
penolong dan barang modal dengan pangsa
masing-masing sebesar 63,58% dan 33,86%.
Pertumbuhan impor didorong oleh barang
modal yang tumbuh hingga 550,52% (yoy)
(Grafik 1.13). Impor di sepanjang 2021
mayoritas berasal dari Australia dan Finlandia
dengan pangsa sebesar 65,8% dan 20,4%.
Ekspor luar negeri tumbuh 105,14 (yoy), lebih
tinggi dibanding tahun 2020 yang sebesar
50,96 (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong
oleh nilai ekspor pertambangan yang tinggi,
mencapai 111,85% (yoy).
1.2.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto
Realisasi triwulan IV 2021 dan tahun 2021
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
Papua pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar
24,28% (yoy) lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan pada Triwulan III 2021 sebesar
43,55% (yoy). Perlambatan ini didorong oleh
PMDN yang pada triwulan IV 2021 mengalami
Grafik 1.15 Perkembangan PDRB Investasi Papua
Sumber : BPS, diolah.
Grafik 1.16 Perkembangan PMA dan PMDN
Sumber : BKPM, diolah.
0,39
35,71
29,68
-20
-10
0
10
20
30
40
-2000
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Inventori Pertumbuhan Investasi
Rp miliar % yoy
-4.000
-2.000
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
-200
-100
0
100
200
300
400
500
600
700
g-PMA - sk. Kanan g-PMDN
% %
9
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
kontraksi 90,28% (yoy) (Grafik 1.16), berbalik
arah dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang tumbuh sebesar 192,54%
(yoy).
Kinerja PMTB Papua pada triwulan IV 2021
terutama didorong oleh investasi terkait
pengembangan tambang bawah tanah milik
perusahaan tambang terbesar di Papua disertai
oleh pertumbuhan Penanaman Modal Asing
(PMA).
Dilihat dari sumber investasinya, pada triwulan
IV 2021 PMA memberikan sumbangan yang
signifikan dengan nilai USD534,80 juta, lebih
besar dibandingkan PMDN dengan nominal
sebesar Rp234,2 miliar. Secara umum, PMA di
Papua terutama direalisasikan untuk
pengembangan tambang bawah tanah yang
dilakukan oleh induk perusahaan tambang
terbesar di Papua. Peningkatan realisasi PMA
pada triwulan IV 2021 yang mencapai
158,52% (yoy) (Grafik 1.16) sejalan dengan
rencana peningkatan investasi untuk
pembangunan tambang bawah tanah.
Indikator lainnya yang menunjukan
pertumbuhan investasi adalah perkembangan
kredit investasi. Pada triwulan IV 2021, kredit
investasi Papua mengalami pertumbuhan
sebesar 36,45% (yoy) lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh
0,77% (yoy) (Grafik 1.18). Secara umum kredit
investasi terutama disalurkan kepada sektor
perdagangan besar dan eceran serta
pertambangan dan penggalian.
Pada keseluruhan tahun 2021, PMTB
mengalami pertumbuhan 18,53% (yoy),
berbalik arah dibanding kontraksi tahun 2020
yang sebesar 1,50% (yoy). Kinerja PMTB pada
tahun 2021 didorong oleh investasi
pengembangan tambang bawah tanah milik
perusahaan tambang terbesar di Papua,
penyelesaian infrastruktur pendukung PON
pada triwulan I-III, serta tingginya
pertumbuhan PMA.
Berdasarkan sumber investasinya, PMA
sepanjang tahun 2021 tumbuh sebesar
162,32% (yoy) menjadi USD1,49 miliar,
Grafik 1.17 Perkembangan Nilai Tukar
Sumber: JISDOR, Bank Indonesia.
Grafik 1.18 Perkembangan Kredit Investasi
Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia, diolah.
12
13
14
15
16
17
18
0
2
4
6
8
10
12
02-01-19
29-03-19
05-07-19
19-08-19
19
Nop…
14-02-20
14-05-20
13-08-20
4
Nop…
1/28/2021
4/22/2021
7/15/2021
10/12/2…
01-05-22
Ribu Rupiah
Ribu Rupiah AUD/IDR USD/IDR [sk. Kanan]
(0,77)
(31,30)
36,45
-40,0
-30,0
-20,0
-10,0
,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Kredit Investasi Pertumbuhan [sk. kanan]
Rp miliar % yoy
10
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
berbalik arah dibanding kontraksi tahun 2020
yang sebesar 39,67% (yoy). PMA terutama
didorong oleh pembangunan tambang bawah
tanah oleh perusahaan tambang terbesar di
Papua sepanjang tahun 2021. PMDN
mengalami kontraksi hingga 66,54% (yoy)
menjadi Rp910,90 miliar. Kontraksi terjadi
setelah pada tahun 2020 terjadi peningkatan
pesat sebesar 391,64% (yoy). Secara
keseluruhan sumber investasi mengalami
pertumbuhan karena nilai PMA yang lebih
besar dibandingkan nilai PMDN.
1.3 Pertumbuhan Ekonomi Dari Sisi Lapangan
Usaha
Perekonomian Papua ditopang oleh kinerja
sektor utama yang memiliki kontribusi terbesar
yaitu LU pertambangan dan penggalian; LU
konstruksi; LU pertanian, kehutanan dan
perikanan; serta LU perdagangan besar dan
eceran; reparasi mobil dan sepeda motor.
Pembahasan selanjutnya akan berfokus pada
ke-4 LU tersebut.
1.3.1 Pertambangan dan Penggalian
Realisasi triwulan IV 2021 dan tahun 2021
Kinerja LU pertambangan dan penggalian pada
triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan
sebesar 35,00% (yoy) lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan triwulan
sebelumnya sebesar 37,78% (yoy).
Perlambatan kinerja LU pertambangan dan
penggalian didorong oleh perlambatan
pertumbuhan produksi tembaga dan emas.
Pada triwulan IV 2021, produksi tembaga
mencapai 380 juta pounds atau tumbuh
sebesar 42,86% (yoy), lebih rendah
dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan
III 2021 sebesar 57,66% (yoy) (Grafik 1.20).
Sementara itu, produksi emas mencapai 402
ribu ounces atau mengalami pertumbuhan
sebesar 48,34% (yoy) lebih rendah
dibandingkan triwulan III 2021 sebesar
56,78% (yoy) (Grafik 1.21). Perkembangan
produksi tembaga dan emas dipengaruhi oleh
pengembangan tambang bawah tanah.
Grafik 1.19 Perkembangan PDRB Sisi Lapangan Usaha
Sumber : BPS, diolah.
17,16
-30
-20
-10
0
10
20
30
-8.000
2.000
12.000
22.000
32.000
42.000
52.000
62.000
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Pertambangan dan Penggalian Lainnya Adm. Pemerintahan dan Jaminan Sosial
Transportasi dan Pergudangan Perdagangan dan Reparasi Konstruksi
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertumbuhan Ekonomi [sk. kanan]
Rp miliar % yoy
11
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
Penjualan tembaga secara kuantitas
mengalami pertumbuhan sebesar 29,37%
(yoy) lebih rendah dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang tumbuh 72,60%
(yoy) (Grafik 1.22). Penjualan emas secara
kuantitas juga mengalami pertumbuhan
sebesar 33,79% (yoy), lebih rendah dibanding
pertumbuhan tahun lalu yang sebesar 73,48
(yoy) (Grafik 1.23). Pertumbuhan penjualan
tembaga sejalan dengan peningkatan
permintaan tembaga global seiring dengan
pemulihan sisi manufaktur global.
Kinerja LU pertambangan dan penggalian juga
dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan
harga jual tembaga. Harga tembaga dunia
tercatat mengalami peningkatan tahunan pada
triwulan IV 202I menjadi sebesar USD9.782 per
metric ton, meningkat sebesar 22,89%(yoy).
Peningkatan tersebut lebih rendah dibanding
bulan September 2021 yang sebesar 39,07%
(yoy) (Grafik 1.24). Peningkatan harga
tembaga didorong oleh pemulihan industri
global, mengakibatkan peningkatan
permintaan tembaga dunia dan meningkatkan
harga komoditas secara umum.
Secara keseluruhan tahun 2021, LU
pertambangan dan penggalian mengalami
pertumbuhan 40,80% (yoy), lebih tinggi
dibanding pertumbuhan tahun 2020 yang
sebesar 16,62% (yoy). Pertumbuhan tersebut
disebabkan oleh pengembangan tambang
bawah tanah yang pesat sepanjang tahun
2021. Pada akhir 2021, terdapat 510
drawbells, meningkat 37,84% (yoy) dibanding
Grafik 1.20 Perkembangan Produksi Tembaga
Sumber : Freeport-McMoRan, diolah.
Grafik 1.21 Perkembangan Produksi Emas
Sumber : Freeport-McMoRan, diolah.
Grafik 1.22 Perkembangan Penjualan Tembaga
Sumber : Freeport-McMoRan, diolah.
Grafik 1.23 Perkembangan Penjualan Emas
Sumber : Freeport-McMoRan, diolah.
82,19
57,66
42,86
-80,0
-60,0
-40,0
-20,0
,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
140,0
,0
50,0
100,0
150,0
200,0
250,0
300,0
350,0
400,0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
Produksi Tembaga (Cu) Pertumbuhan Tembaga [sk. kanan]
Cu: juta pound % yoy
24,31
56,78
48,34
-100
-50
0
50
100
150
200
0
100
200
300
400
500
600
700
800
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
Produksi Emas (Au) Pertumbuhan Emas [sk. kanan]
Au: ribu ounce % yoy
40,89
72,60
29,37
-100,0
-50,0
,0
50,0
100,0
150,0
200,0
,0
50,0
100,0
150,0
200,0
250,0
300,0
350,0
400,0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
Penjualan Tembaga (Cu) Pertumbuhan Cu [sk. kanan]
Cu: juta pound % yoy
(6,69)
73,48
33,79
-100,0
-50,0
,0
50,0
100,0
150,0
200,0
250,0
300,0
,0
100,0
200,0
300,0
400,0
500,0
600,0
700,0
800,0
900,0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
Penjualan Emas (Au) Pertumbuhan Au [sk. kanan]
Au: ribu ounce % yoy
12
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
akhir 2020. Hal tersebut menyebabkan
peningkatan produksi tembaga dan emas.
Produksi tembaga sepanjang 2021 mencapai
1,34 miliar pounds atau tumbuh sebesar
65,14% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
dengan pertumbuhan 2020 sebesar 33,28%
(yoy). Produksi emas mencapai 1,37 juta
ounces atau mengalami pertumbuhan sebesar
61,44% (yoy), berbalik arah dibandingkan
kontraksi tahun 2020 yang sebesar 1,74%
(yoy). Searah dengan produksi yang
meningkat, penjualan tembaga dan emas pada
tahun 2021 juga mengalami peningkatan
pertumbuhan menjadi 63,68% (yoy) dan
60,21% (yoy), lebih tinggi dibanding 2020.
1.3.2 Konstruksi
Realisasi triwulan IV 2021 dan Tahun 2021
Pada triwulan IV 2021, LU konstruksi tumbuh
sebesar 9,52% (yoy) lebih tinggi dibandingkan
dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya
sebesar 3,76% (yoy) (Grafik 1.25).
Pertumbuhan kinerja LU konstruksi didorong
oleh peningkatan PMA yang mencapai
158,52% (yoy) serta peningkatan investasi
pembangunan tambang bawah tanah yang
masih berlanjut (grafik 1.16). Peningkatan
alokasi investasi untuk pembangunan tambang
bawah tanah sebesar 12,5% (yoy)
dibandingkan tahun 2020 juga turut
memberikan dampak positif terhadap LU
konstruksi.
Selain itu, pertumbuhan LU ini juga tercermin
pada indikator kredit konstruksi yang pada
triwulan IV tumbuh 6,24% (yoy), berbalik arah
dibandingkan kontraksi yang terjadi pada
triwulan III 2021 maupun triwulan IV 2020.
(Grafik 1.26)
Pada keseluruhan tahun 2021, LU konstruksi
mengalami pertumbuhan sebesar 3,96% (yoy),
Grafik 1.25 Perkembangan PDRB Konstruksi dan Belanja
Modal Pemerintah
Sumber : BPS, DJPb, Simtrada, Kemenkeu diolah.
-4,96
3,76
9,52
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
14
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Konstruksi - ADHK
Belanja Modal - APBD
Pertumbuhan Konstruksi - sk. Kanan
Rp miliar % yoy
Grafik 1.26 Perkembangan Kredit Konstruksi Papua
Sumber : Laporan Bank Umum, Bank Indonesia, diolah
.
-15,30
-6,00
6,24
-20,0
-15,0
-10,0
-5,0
,0
5,0
10,0
15,0
0
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Kredit Konstruksi Pertumbuhan [sk. kanan]
Rp miliar % yoy
Grafik 1.24 Perkembangan Harga Tembaga dan Emas
Dunia (dolar AS)
Sumber : World Bank, diolah.
800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
2.000
2.200
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
11.000
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
2019 2020 2021
Harga Tembaga (USD/mt) Harga Emas (USD/troy oz) - sk. Kanan
13
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
berbalik arah dibanding kontraksi sebesar
0,87% (yoy) yang terjadi pada tahun 2020.
Pertumbuhan LU konstruksi didorong oleh
investasi pengembangan tambang bawah
tanah milik perusahaan tambang terbesar di
Papua, penyelesaian infrastruktur pendukung
PON pada triwulan I-III, serta pembangunan
infrastruktur lainnya yang tetap tinggi.
1.3.3 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Realisasi triwulan IV 2021 dan tahun 2021
LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada
triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan
sebesar 1,37% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar
1,20% (yoy) (Grafik 1.28).
Secara umum, pertumbuhan LU pertanian,
kehutanan dan perikanan didukung oleh
kondisi gelombang laut yang lebih kondusif
bagi peningkatan produksi perikanan.
Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan lebih lanjut, tertahan dengan
penurunan produksi kayu di sepanjang
triwulan IV 2021.
Berdasarkan informasi dari BMKG, curah hujan
di Papua pada triwulan IV 2021 mencapai
302,09 mm lebih tinggi dibandingkan triwulan
IV 2020 sebesar 245,56 mm. Meski demikian,
kondisi tinggi gelombang di wilayah utara
Papua pada triwulan IV 2021 berkisar antara
0,75-1,25m (Oktober – November) dan
berkisar 1,5m-2m (Desember), sehingga secara
mayoritas cukup kondusif bagi kapal nelayan
yang sebagian besar merupakan kapal
tradisional untuk melaut.
Sementara itu, indikator pertumbuhan lainnya
yaitu penyaluran kredit pertanian mengalami
peningkatan pertumbuhan. Pada triwulan IV
2021, penyaluran kredit LU Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar
16,09% (yoy) lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan triwulan sebelumnya yang
sebesar 10,17% (yoy) (Grafik 1.30). Hal ini
mencerminkan peningkatan penyaluran
pembiayaan pada sektor pertanian yang
Grafik 1.27 Perkembangan PDRB Pertanian
Sumber : BPS dan Bank Indonesia, diolah.
Grafik 1.28 Perkembangan Kredit Pertanian
Sumber : Laporan Bank Umum, Bank Indonesia, diolah.
-4,15
1,20 1,37
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
3.800
3.900
4.000
4.100
4.200
4.300
4.400
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertumbuhan Pertanian
Rp miliar
%, yoy
12,32
10,17
16,09
0
5
10
15
20
25
30
35
40
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Kredit Sektor Pertanian
Pertumbuhan [sk. kanan]
Rp miliar % yoy
14
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
memberikan dampak positif terhadap kinerja
sektor pertanian.
Secara keseluruhan tahun 2021, LU ini
mengalami pertumbuhan 1,60% (yoy),
berbalik arah dibanding kontraksi tahun 2020
yang sebesar 0,71% (yoy). Meskipun pada
tahun 2021 rata-rata curah hujan di Papua
275,66 mm, lebih tinggi 27% (yoy) dibanding
rata-rata 2020, namun rendahnya daya beli
masyarakat di masa pandemi pada tahun 2020
serta beberapa peristiwa seperti regulasi untuk
tidak membeli beras melainkan Gabah Kering
Giling (GKG) yang sempat terjadi pada triwulan
II 2020 menyebabkan LU ini mengalami
pertumbuhan pada 2021. Pertumbuhan di
tahun 2021 juga tercermin pada indikator
kredit pertanian yang sepanjang tahun 2021
mengalami pertumbuhan secara tahunan.
1.3.4 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor
Realisasi Triwulan IV 2021 dan Tahun 2021
Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor pada
Triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan
sebesar 12,48 (yoy) lebih tinggi dibandingkan
triwulan sebelumnya yang mengalami
pertumbuhan 9,30% (yoy). Sedangkan pada
keseluruhan tahun 2021, LU ini mengalami
pertumbuhan sebesar 5,72% (yoy), berbalik
Grafik 1.31 Perkembangan Survei Konsumen –
Pembelian Barang Tahan Lama
Sumber : Survei Konsumen, Bank Indonesia, diolah .
Grafik 1.32 Perkembangan Kredit Sektor Perdagangan
Sumber : Laporan Bank Umum, Bank Indonesia, diolah.
107,33
50
60
70
80
90
100
110
120
130
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1
2019 2020 2021 2022
Pembelian Durable
Goods
Garis 100
Optimistis
Pesimistis
-1,50
1,96
5,27
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
6,5
6,6
6,7
6,8
6,9
7
7,1
7,2
7,3
7,4
7,5
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Kredit Perdagangan
Pertumbuhan Kredit Perdagangan
Rp triliun % yoy
Grafik 1.29 Perkembangan Curah Hujan Papua
Sumber: Kementerian Pertanian, diolah.
Grafik 1.30 Peta Tinggi Gelombang
Sumber: BMKG.
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Jan
Mar
Mei
Juli
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Juli
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Juli
Sept
Nov
Jan
2019 2020 2021 2022
mm
15
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
arah dari tahun 2020 yang mengalami
kontraksi 2,47% (yoy).
Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran
untuk keseluruhan tahun 2021 mengalami
peningkatan sejalan dengan pemulihan daya
beli masyarakat dan pelaksanaan PON XX serta
PEPARNAS XVI yang mendorong permintaan
kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut
terkonfirmasi dari pertumbuhan tahun 2021
sub LU perdagangan besar dan eceran, bukan
mobil dan sepeda motor yang tumbuh 6,24%
(yoy), lebih tinggi dari sub LU perdagangan
mobil, motor dan reparasinya yang tumbuh
2,99% (yoy).
Pertumbuhan tersebut didorong oleh
peningkatan permintaan konsumen yang
tercermin pada survei konsumen Bank
Indonesia dimana Indeks Ekspektasi Konsumen
(IEK), IKE, serta indeks penghasilan saat ini
dibandingkan 6 bulan sepanjang triwulan II –
IV 2021 selalu lebih tinggi dibanding periode
yang sama di 2020. Selain itu, kredit
perdagangan sepanjang triwulan I – IV 2021
selalu mengalami pertumbuhan, berbalik arah
dibanding triwulan I – IV 2020 yang selalu
kontraksi.
Pada triwulan IV 2021, hasil Survei Konsumen
menunjukan peningkatan Indeks pembelian
durable goods (barang tahan lama) sebesar
107,33 meningkat dibandingkan Triwulan III
2021 sebesar 103,33 (Grafik 1.36). Hal ini
menunjukan perbaikan preferensi dan
kecenderungan masyarakat untuk membeli
barang tahan lama. Selain itu, hasil liaison
menunjukan bahwa LS Margin pada triwulan
IV 2021 mencapai tingkat 1,22, tingkat
tertingginya semenjak tahun 2018 (Grafik
4.10). Hal tersebut mencerminkan
kesanggupan dan keinginan masyarakat untuk
melakukan konsumsi.
Penyaluran kredit pada sektor perdagangan
besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda
motor juga menunjukan pertumbuhan pada
triwulan IV 2021. Kredit sektor Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor mencapai Rp7,38 triliun atau tumbuh
sebesar 5,27% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan triwulan III 2021 sebesar 1,96%
(yoy) (Grafik 1.37). Hal ini menunjukan adanya
peningkatan penyaluran pembiayaan untuk
mendorong pemulihan sektor perdagangan
besar dan eceran.
Peningkatan pertumbuhan juga tercermin
pada peningkatan arus bongkar barang yang
pada triwulan IV meningkat 11,02% (yoy),
berbalik arah dibanding kontraksi tahun lalu
yang sebesar -5,78% (yoy) (Grafik 1.33).
Grafik 1.33 Perkembangan Bongkar-Muat
Sumber : BPS, diolah.
18,14
31,52
67,56
-5,78
16,26
11,02
-100
-80
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
-
50
100
150
200
250
300
350
400
450
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
Total Muat Barang Total Bongkar Barang
g Muat Barang g Bongkar Barang
% yoy
ribu ton
16
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
BAB II KEUANGAN PEMERINTAH
Realisasi APBN di Provinsi Papua pada triwulan IV 2021 mengalami perlambatan, baik pada
pos pendapatan maupun pos belanja pemerintah pusat. Pos pendapatan APBN tumbuh
sebesar 9,15% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 37,86%
(yoy). Di sisi pos belanja APBN, pertumbuhan juga tumbuh melambat sebesar 2,10% (yoy)
dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,96% (yoy). Sementara itu, pada
tahun 2021 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tercatat sebesar Rp44,80 triliun
atau tumbuh sebesar 5,11% (yoy), lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2020 yang turun
sebesar 9,31% (yoy).
Sementara itu, realisasi APBD di Provinsi Papua mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pos pendapatan dan belanja APBD secara
keseluruhan tahun 2021 mengalami pertumbuhan hingga 10,79% (yoy) dan 3,50% (yoy)
atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar -13,61% (yoy) dan -12,18% (yoy). Sejalan
dengan hal tersebut, realisasi pendapatan dan belanja APBD Provinsi Papua masing-masing
mencapai 97,50% dan 82,74% dari pagu, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya
mencapai 79,88% dan 75,45% dari pagu.
17
FEBRUARI 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA
2.1 Realisasi APBN Papua
Realisasi pos belanja maupun pendapatan
APBN pada triwulan IV 2021 masih tumbuh
seiring dengan pemulihan ekonomi yang
masih berjalan. Realisasi pendapatan APBN
pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 9,15%
(yoy). Mayoritas dari pendapatan APBN masih
diperoleh dari Pajak Dalam Negeri yang
sebesar Rp2,24 triliun atau 66,76% dari total
pendapatan APBN (Grafik 2.1). Pertumbuhan
Pajak Dalam Negeri pada triwulan IV 2021
mencapai 13,51% (yoy). (Grafik 2.2) didorong
oleh pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat
terutama pada saat penyelenggaraan PON XX,
PEPARNAS XVI serta festival pendukung
lainnya. Indeks mobilitas pada triwulan IV
2021 mencapai 12,67% dari kondisi sebelum
pandemi, lebih tinggi dari akhir tahun 2020
sebesar -1,22%. Optimisme masyarakat juga
tercermin dari peningkatan Indeks Keyakinan
Konsumen yang meningkat dari 109,00 pada
triwulan IV tahun 2020 menjadi 130,56 pada
triwulan IV tahun 2021.
Di sisi lain, penerimaan Pajak Perdagangan
Internasional terkontraksi sebesar 5,00% (yoy)
ditengah peningkatan ekspor dari Provinsi
Papua yang tumbuh sebesar 33,85% (yoy)
menjadi USD 1,36 miliar dari periode yang
sama pada tahun sebelumnya yang sebesar
USD 1,01 miliar dan peningkatan Impor yang
tumbuh sebesar 98,11% menjadi USD 71,38
Juta dari triwulan yang sama pada tahun
sebelumnya yang sebesar USD 36,03 juta.
Secara akumulatif, hingga Triwulan IV 2021,
total penerimaan perpajakan sudah terealisasi
hingga Rp10,79 triliun atau sudah melebihi
dari target tahun ini yang sebesar Rp8,99
triliun
Pos Belanja APBN pada triwulan IV 2021
tumbuh sebesar 2,10% (yoy). Pertumbuhan
tersebut utamanya didorong oleh komponen
Belanja Pegawai dan Belanja Modal yang
masing-masing tumbuh sebesar 3,81% (yoy)
dan 12,05% (yoy). Sementara itu, komponen
Belanja Barang mengalami kontraksi hingga
8,65% (yoy). Sepanjang tahun 2021, Belanja
APBN mencapai Rp14,69 triliun atau
Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan APBN Papua
Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah.
I 2019 II 2019 III 2019 IV 2019 I 2020 II 2020 III 2020 IV 2020 I 2021 II 2021 III 2021 IV 2021
Pajak Dalam Negeri 1.242 1.460 1.977 2.582 1.437 1.430 1.658 1.981 1.118 1.674 1.911 2.248,53 13,51
Pajak Perdagangan Internasional 544 75 172 40 158 220 477 939 456 819 1.094 892,06 (5,00)
Penerimaan Negara Bukan Pajak 174 161 135 203 265 83 134 165,56 105 122 123 227,41 37,35
Total 1.960 1.696 2.284 2.825 1.860 1.733 2.269 3.086 1.679 2.615 3.128 3.368 9,15
Year-on-Year
(%)
Pendapatan APBN
Realisasi (Rp Miliar)
Tabel 2.2 Realisasi Belanja APBN Papua
Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah.
I 2019 II 2019 III 2019 IV 2019 I 2020 II 2020 III 2020 IV 2020 I 2021 II 2021 III 2021 IV 2021
Belanja Pegawai 751 1.095 1.076 1.001 800 1.023 1.031 1.011 823 1.227 944 1.050 3,81 19,85
Belanja Barang 679 1.652 1.511 2.287 540 838 1.200 2.186 729 1.214 1.205 1.997 (8,65) 37,76
Belanja Modal 347 650 1.569 2.974 415 990 1.096 1.933 819 1.017 1.351 2.166 12,05 40,97
Belanja Bansos - 2,87 12,96 18,75 - 2,28 9,33 11,61 2,30 0,31 7,92 4,05 (65,08) 0,08
Belanja Lain-lain - 19,65 24,05 - - - 61,91 37,43 21,57 21,62 25,96 71,19 90,22 1,35
Total Belanja 1.777 3.419 4.193 6.280 1.754 2.853 3.399 5.179 2.395 3.480 3.534 5.287 2,10 100
Struktur
(%)
Year-on-
Year (%)
Belanja APBN
Realisasi (Rp Miliar)
18
FEBRUARI 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA
meningkat 11,46% (yoy) dari tahun 2020
yang sebesar Rp13,18 triliun. Komponen
penggerak utama belanja APBN pada tahun
2021 adalah Belanja Modal dan Belanja
Barang yang tumbuh masing-masing sebesar
20,69% (yoy) dan 8,02% (yoy).
2.1.1 Realisasi Belanja APBN lingkup Provinsi
Papua
Pada triwulan IV 2021, realisasi belanja APBN
di lingkup Provinsi Papua mencapai Rp5,28
triliun atau meningkat sebesar 2,10% (yoy).
Pertumbuhan Belanja didorong oleh
Komponen Belanja Lain-Lain, Belanja Modal
dan Belanja Pegawai yang masing-masing
tumbuh sebesar 90,22% (yoy); 12,05% (yoy)
dan 3,81% (yoy). Di sisi lain, Belanja Bansos
dan Belanja Barang terkontraksi masing-
masing sebesar -65,08% (yoy) dan -8,65%
(yoy). Hingga akhir tahun 2021, Realisasi
Belanja di lingkup Provinsi Papua telah
mencapai 93,44% dari Pagu yang sebesar
Rp15,72 triliun. (Tabel 2.2)
Sebagai pos belanja terbesar dari realisasi
APBN lingkup Provinsi Papua dengan share
sebesar 40,97%, Belanja Modal pada triwulan
IV 2021 tumbuh sebesar 12,05% (yoy)
menjadi Rp2,16 triliun dari periode yang sama
apada tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,93
triliun (Grafik 2.3). Peningkatan Belanja Modal
merupakan indikator yang favorable terhadap
perekonomian di Papua mengingat sebagian
Grafik 2.3 Realisasi Belanja APBN Papua
Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah
Grafik 2.4 Struktur Belanja APBN Papua Tw IV 2021
Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah
1.011
2.186
1.933
11,61
37,43
1.050
1.997
2.166
4,05
71,19
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang
Belanja
Modal
Belanja
Bansos
Belanja Lain-
lain
IV 2020
IV 2021
19,85%
37,76%
40,97%
0,08% 1,35%
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Belanja Bansos
Belanja Lain-lain
Grafik 2.1 Struktur Pendapatan APBN Papua
Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah.
Grafik 2.2 Realisasi Pendapatan APBN Papua
Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah.
66,76%
26,49%
6,75%
Pajak Dalam Negeri
Pajak Perdagangan
Internasional
Penerimaan Negara
Bukan Pajak
1.981
939
165,56
2.248,53
892,06
227,41
Pajak Dalam
Negeri
Pajak
Perdagangan
Internasional
Penerimaan
Negara Bukan
Pajak
IV 2020
IV 2021
(dalam Rp Miliar)
19
FEBRUARI 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA
besar Belanja Modal disalurkan kepada sektor
produktif sehingga memiliki multiplier effect
yang paling tinggi diantara jenis belanja yang
lain. Pos Belanja Modal merupakan salah satu
pos dengan karakter slow back loaded atau
penyerapan yang tinggi di akhir tahun, hal
tersebut terbukti dari penyerapan pada
triwulan IV 2021 yang sebesar 40% dari total
realisasi Belanja Modal sepanjang tahun 2021.
Di sisi lain, Belanja Modal merupakan
komponen yang memiliki realisasi terhadap
pagu terendah jika dibandingkan dengan
komponen Belanja lainnya dengan realisasi
sebesar 88,79%.
Belanja Pegawai APBN Provinsi Papua pada
triwulan IV 2021 mencapai Rp1,05 triliun atau
tumbuh sebesar 3,81% (yoy). Belanja Pegawai
sendiri merupakan komponen terbesar ketiga
dari Realisasi Belanja APBN dengan pangsa
sebesar 19,85% (Grafik 2.4). Di sisi lain,
komponen ini merupakan pos belanja yang
terdistribusi dengan rata di setiap triwulannya,
hal tersebut tercermin dari realisasi pada
triwulan IV 2021 yang sebesar 25,95% dari
total realisasi tahunannya, selain itu pos
belanja pegawai juga merupakan salah satu
pos dengan realisasi terhadap pagu tertinggi
yaitu sebesar 98,27%.
Belanja Barang pada periode ini terkontraksi
sebesar -8,65% (yoy) menjadi sebesar Rp1,99
triliun dari periode yang sama pada tahun
sebelumnya sebesar Rp2,18 triliun. Belanja
Barang memiliki pangsa sebesar 37,76% dari
total Belanja APBN Pada triwulan IV 2021 ini.
Total realisasi Belanja Barang hingga akhir
tahun mencapai 94,76% dari Pagu yang
sebesar Rp5,42 triliun.
Selain itu belanja Bansos turut mengalami
penurunan hingga 65,08% (yoy) jika
dibandingkan dengan periode yang sama
pada tahun sebelumnya seiring dengan mulai
meredanya pandemi COVID-19. Realisasi
sebesar Rp4,05 miliar tersebut juga mencapai
100% dari pagu yang telah ditetapkan.
Realisasi yang optimal terhadap pagu juga
dicatatkan oleh belanja lain-lain yang sebesar
Rp71,19 miliar atau tumbuh sebesar 90,22%
(yoy) jika dibandingkan dengan periode yang
sama pada tahun sebelumnya. Realisasi
tersebut mencapai 99,73% dari pagu yang
telah ditetapkan.
2.1.2 Perkembangan TKDD di APBN lingkup
Provinsi Papua
Pada tahun 2021, pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) meningkat sebesar
4,79% (yoy) menjadi Rp45,15 triliun. Hingga
akhir triwulan IV 2021, realisasi sudah
mencapai Rp44,80 triliun sehingga serapan
TKDD di lingkup Provinsi Papua sudah
mencapai 99,23% atau meningkat dari tahun
2020 yang sebesar 98,92%.
Pangsa terbesar dari TKDD ke Provinsi Papua
tahun 2021 berasal dari Dana Alokasi Umum
yang memiliki pagu sebesar Rp20,49 triliun
atau menurun sebesar -1,80% (yoy) sehingga
walaupun hingga akhir triwulan IV 2021,
realisasi DAU dapat mencapai 100%, secara
akumulatif, realisasi DAU tetap terkontraksi
sebesar -1,46% (yoy). Realisasi DAU sendiri
20
FEBRUARI 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA
pada tahun 2021, terdistribusi relatif rata pada
setiap triwulannya.
Penurunan Pagu juga dialami oleh Dana Otsus
sebesar -1,78% (yoy) menjadi Rp8,04 triliun
atau sebesar 17,81% dari TKDD Lingkup
Provinsi Papua. Serupa dengan DAU, serapan
100% juga terjadi pada Dana Otsus, sehingga
pada akhir tahun, realisasi Dana Otsus secara
tahunan masih terkontraksi sebesar -1,78%
(yoy). Adapun realisasi Dana Otsus masih
belum merata, hal tersebut tercermin dari
serapan triwulan IV yang sebesar 69,38%
terhadap pagunya.
Komponen lainnya dalam TKDD adalah Dana
Desa yang memiliki Pagu sebesar Rp5,43
triliun atau tumbuh sebesar 1,56% (yoy).
Searah dengan peningkatan pagu, realisasi
komponen Dana Desa pada tahun 2021 juga
tumbuh sebesar 1,48% (yoy) menjadi Rp5,42
triliun. Slow back loaded juga terjadi di
penyerapan Dana Desa, dimana 46,58%
realisasi baru terjadi di triwulan IV.
Terjadi peningkatan yang cukup signifikan
yaitu sebesar 61,14% (yoy) menjadi Rp4,92
triiliun untuk pagu Dana Bagi Hasil.
Peningkatan Pagu DBH juga mengkonfirmasi
pemulihan ekonomi yang terjadi di Provinsi
Papua pada tahun 2021 ini. Realisasi dari DBH
juga meningkat dengan terserapnya 99,94%
pagu anggaran pada akhir triwulan IV,
sehingga secara tahunan, realisasi DBH
tumbuh sebesar 61,98% (yoy). Fenomena
slow back loaded juga terjadi pada pos ini
dengan realisasi sebesar 47,61% baru terjadi
di triwulan IV.
Komponen terakhir dari TKDD adalah DAK
Fisik dan DAK Non Fisik yang tercatat masing-
masing memiliki pagu sebesar Rp3,61 triliun
dan Rp2,65 triliun dengan pertumbuhan
masing-masing sebesar 0,12% (yoy) dan
31,29% (yoy). Walaupun hingga akhir tahun,
realisasi kedua komponen ini mencapai
masing-masing sebesar 93,86% dan 95,47,
sebesar 52,40% dari DAK baru dapat
direalisasikan pada triwulan IV 2021.
Mengingat komponen ini merupakan
komponen yang memiliki multiplier effect
yang tinggi terhadap perekonomian Provinsi
Papua, kedepannya diharapkan realisasi dapat
dilakukan dengan lebih merata pada setiap
triwulannya
Grafik 2.5 Realisasi Pendapatan APBD Papua
Sumber: DJPb, Kemenkeu, Simtrada diolah
Grafik 2.6 Struktur Realiasai APBD Papua 2021
Sumber: DJPb, Kemenkeu, SImtrada diolah
2.439,9
40.453,9
513,0
2.287,9
44.806,1
995,6
Pendapatan Asli
Daerah
Pendapatan
Transfer
Lain - Lain
Pendapatan
Daerah Yang Sah
2020
2021
(dalam Rp Miliar)
4,8%
93,2%
2,1%
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Transfer
Lain - Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
21
FEBRUARI 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA
2.2 Realisasi APBD Papua
2.2.1. Realisasi Pendapatan APBD Papua
Realisasi pendapatan APBD di lingkup Provinsi
Papua pada tahun 2021 tumbuh sebesar
10,79% (yoy) menjadi Rp48,09 triliun atau
sebesar 97,50% dari pagu yang ditetapkan.
Berdasarkan share nya, mayoritas pendapatan
APBD Provinsi masih bersumber dari
Pendapatan Transfer, yaitu sebesar Rp44,81
triliun atau 93,17% (Grafik 2.6). Realisasi
pendapatan transfer tumbuh sebesar 10,76%
(yoy). Pendapatan Transfer sendiri masih
didominasi oleh Dana Alokasi Umum (DAU)
yang sebesar Rp20,49 triliun atau sebesar
45,79%. Namun demikian pada tahun 2021,
DAU terkontraksi sebesar 1,21% (yoy) (Tabel
2.3)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di lingkup
Provinsi Papua pada tahun 2021 mengalami
kontraksi hingga -6,23% (yoy) menjadi
sebesar Rp2,28 triliun jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya (Grafik 2.5).
Jika dilihat secara spasial, daerah tingkat II
yang memiliki pendapatan Pajak dan Retribusi
Daerah tertinggi hingga triwulan IV adalah
Kabupaten Mimika yaitu sebesar Rp205,43
miliar, diikuti oleh Kota Jayapura dan
Kabupaten Merauke masing-masing sebesar
Rp224,94 miliar dan Rp109,14 miliar (Grafik
2.7). Sementara itu, pada tahun 2021, masih
terdapat 7 daerah yang memiliki pendapatan
pajak dan retribusi daerah di bawah Rp1
miliar.
2.2.2 Realisasi Belanja APBD Papua
Realisasi belanja APBD lingkup Provinsi Papua
pada tahun 2021 sebesar Rp43,60 triliun
rupiah atau tumbuh sebesar 3,50% (yoy).
Performa Realisasi Belanja APBD Papua juga
meningkat. Hal tersebut tercermin dari
realisasi pada tahun ini yang mencapai 83%
dari pagunya yang sebesar Rp52,69 triliun.
Realisasi ini meningkat dibanding tahun
sebelumnya yang hanya mencapai 75% dari
pagunya sebesar Rp55,83 triliun.
Komponen terbesar dari belanja APBD di
Provinsi Papua adalah Barang dan Jasa dengan
realisasi sebesar Rp13,94 triliun atau sebesar
31,98% dari total belanja APBD di Provinsi
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan APBD Papua
Sumber: DJPb, Simtrada, Kemenkeu, diolah
2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021
Pendapatan Asli Daerah 2.755 3.069 3.635 4.177 2.440 2.288 152% 79% 63% (6,23)
Hasil Pajak Daerah 1.161 1.680 2.056 1.864 1.447 570 161% 86% 28% (60,58)
Hasil Retribusi Daerah 206 173 176 164 156 103 80% 90% 58% (34,34)
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang dipisahkan
128 165 362 134 89 530 105% 54% 146% 497,65
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah
1.261 1.051 1.041 2.014 748 1.085 160% 71% 104% 45,00
Pendapatan Transfer 51.626 46.755 45.155 42.101 40.454 44.806 82% 87% 99% 10,76
Dana Bagi Hasil 3.172 3.984 4.920 2.971 2.695 4.917 94% 68% 100% 82,46
Dana Alokasi Umum 23.084 23.443 20.494 22.050 20.744 20.494 96% 88% 100% (1,21)
Dana Alokasi Khusus 6.943 6.836 6.265 5.584 4.494 5.923 80% 66% 95% 31,81
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 17.298 5.933 13.476 11.035 11.986 13.471 64% 202% 100% 12,39
Lain - Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 604 4.513 530 3.968 513 996 657% 11% 188% 94,06
Pendapatan Hibah 386 503 165 306 500 101 79% 99% 61% (79,73)
Pendapatan Lain-lain 218 4.010 365 3.662 13 894 1679% 0% 245% 6.987,39
TOTAL 54.985 54.338 49.320 50.245 43.407 48.090 91% 80% 98% 10,79
KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH
Year-on-Year
(%)
Pagu (Rp Miliar) Realisasi (Rp Miliar) Realisasi (%)
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf
Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf

More Related Content

Similar to Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf

Electric Vehicle Forum 2022- Ida Bagus Putu Siwa Adnyana, Kepala Bagian Peng...
Electric Vehicle Forum 2022-  Ida Bagus Putu Siwa Adnyana, Kepala Bagian Peng...Electric Vehicle Forum 2022-  Ida Bagus Putu Siwa Adnyana, Kepala Bagian Peng...
Electric Vehicle Forum 2022- Ida Bagus Putu Siwa Adnyana, Kepala Bagian Peng...zonaebt.com
 
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfKEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfShohibar
 
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020CelvinRamaPratama
 
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...KhairulFajri17
 
Juknis bop pesantren dan pendidikan keagamaan islam pandemi covid 19
Juknis bop pesantren dan pendidikan keagamaan islam pandemi covid 19Juknis bop pesantren dan pendidikan keagamaan islam pandemi covid 19
Juknis bop pesantren dan pendidikan keagamaan islam pandemi covid 19MasykurAbror
 
Profil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdfProfil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdfDitjen P2P
 
Tantangan Kebijakan Wakaf Uang_webinar ILUNI PSKTTI UI 20 Februari 2021.pptx
Tantangan Kebijakan Wakaf Uang_webinar ILUNI PSKTTI UI 20 Februari 2021.pptxTantangan Kebijakan Wakaf Uang_webinar ILUNI PSKTTI UI 20 Februari 2021.pptx
Tantangan Kebijakan Wakaf Uang_webinar ILUNI PSKTTI UI 20 Februari 2021.pptxssusered7c16
 
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021MajalahBRAFOPMK
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___EroikaSariWidiyatni
 
Analisis peningkatan digital ekonomi ditengah pemulihan perekonomian indonesia
Analisis peningkatan digital ekonomi ditengah pemulihan perekonomian indonesiaAnalisis peningkatan digital ekonomi ditengah pemulihan perekonomian indonesia
Analisis peningkatan digital ekonomi ditengah pemulihan perekonomian indonesiaRatnaWahyu5
 
Upload slide share kegiatan bik 2020
Upload slide share kegiatan bik 2020Upload slide share kegiatan bik 2020
Upload slide share kegiatan bik 2020iimhaz1374
 
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi Global
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi GlobalEdisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi Global
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi GlobalAvida Virya
 
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka RayaAnalisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Nailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docxNailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docxNandaTika
 
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014Rosa Kristiadi
 

Similar to Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf (20)

PROPOSAL PENGARUH (2).pdf
PROPOSAL PENGARUH (2).pdfPROPOSAL PENGARUH (2).pdf
PROPOSAL PENGARUH (2).pdf
 
Electric Vehicle Forum 2022- Ida Bagus Putu Siwa Adnyana, Kepala Bagian Peng...
Electric Vehicle Forum 2022-  Ida Bagus Putu Siwa Adnyana, Kepala Bagian Peng...Electric Vehicle Forum 2022-  Ida Bagus Putu Siwa Adnyana, Kepala Bagian Peng...
Electric Vehicle Forum 2022- Ida Bagus Putu Siwa Adnyana, Kepala Bagian Peng...
 
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021
 
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfKEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
 
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020
 
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...
 
Juknis bop pesantren dan pendidikan keagamaan islam pandemi covid 19
Juknis bop pesantren dan pendidikan keagamaan islam pandemi covid 19Juknis bop pesantren dan pendidikan keagamaan islam pandemi covid 19
Juknis bop pesantren dan pendidikan keagamaan islam pandemi covid 19
 
Profil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdfProfil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdf
 
Tantangan Kebijakan Wakaf Uang_webinar ILUNI PSKTTI UI 20 Februari 2021.pptx
Tantangan Kebijakan Wakaf Uang_webinar ILUNI PSKTTI UI 20 Februari 2021.pptxTantangan Kebijakan Wakaf Uang_webinar ILUNI PSKTTI UI 20 Februari 2021.pptx
Tantangan Kebijakan Wakaf Uang_webinar ILUNI PSKTTI UI 20 Februari 2021.pptx
 
Virtual Pameran UMKM.pdf
Virtual Pameran UMKM.pdfVirtual Pameran UMKM.pdf
Virtual Pameran UMKM.pdf
 
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
 
Analisis peningkatan digital ekonomi ditengah pemulihan perekonomian indonesia
Analisis peningkatan digital ekonomi ditengah pemulihan perekonomian indonesiaAnalisis peningkatan digital ekonomi ditengah pemulihan perekonomian indonesia
Analisis peningkatan digital ekonomi ditengah pemulihan perekonomian indonesia
 
Upload slide share kegiatan bik 2020
Upload slide share kegiatan bik 2020Upload slide share kegiatan bik 2020
Upload slide share kegiatan bik 2020
 
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi Global
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi GlobalEdisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi Global
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi Global
 
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka RayaAnalisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
 
Gd
GdGd
Gd
 
Bappenas 2021
Bappenas 2021Bappenas 2021
Bappenas 2021
 
Nailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docxNailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docx
 
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
 

Recently uploaded

PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenBangMahar
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUDina396887
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCabairfan24
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 

Recently uploaded (20)

PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 

Laporan-Perekonomian-Provinsi-Papua-Februari-2022.pdf

  • 1. Vol. 7 No. 4 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022
  • 2. i Visi Bank Indonesia Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju. Misi Bank Indonesia 1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank Indonesia; 2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan; 3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain; 4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran Kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain; 5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi nasional; 6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah; 7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui penguatan organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi yang handal, serta peran internasional yang proaktif.
  • 3. ii LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang kredibel dalam mendukung kebijakan Bank Indonesia dan berkontribusi secara nyata bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan. Salinan elektronis publikasi ini dapat diunduh melalui tautan bit.ly/LPP_ProvPapua atau https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/default.aspx?Kategori=papua&Periode= Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Tim Perumusan KEKDA Provinsi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Jalan DR. Sam Ratulangi No. 9 Jayapura 99111 T = +62 967 534 581 F = +62 967 535 201 Email = KPwPapua-TPKP@bi.go.id
  • 4. iii KATA PENGANTAR Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab atas rahmat dan berkat-Nya, Laporan Perekonomian Provinsi Papua periode Februari 2022 ini dapat terbit tepat waktu. Guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga stabilitas makroekonomi, Bank Indonesia Provinsi Papua melakukan kajian yang meliputi analisis makroekonomi daerah, perbankan, sistem pembayaran, ketenagakerjaan, dan keuangan daerah yang ditujukan untuk pemerintah daerah, dunia usaha, kalangan akademisi, maupun masyarakat luas. Proses pemulihan ekonomi Papua berlanjut pada triwulan IV 2021. Perekonomian Papua pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 17,16 (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan III 2021 sebesar 14,89% (yoy). Secara keseluruhan, perekonomian Papua selama tahun 2021 tumbuh sebesar 15,11% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan tahun 2020 sebesar 2,39% (yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh peningkatan kinerja sektor nontambang, terutama sektor konstruksi serta sektor perdagangan besar dan eceran. Pada sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan peningkatan konsumsi pemerintah. Inflasi tetap terjaga pada triwulan IV-2021. Inflasi tercatat sebesar 1,79 % (yoy) pada triwulan IV 2021, berbalik arah jika dibandingkan dengan deflasi yang terjadi pada triwulan III 2021 sebesar 0,40% (yoy). Inflasi didorong oleh peningkatan harga kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau; kelompok Transportasi; dan kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Lainnya. Ke depan, proses pemulihan ekonomi Provinsi Papua diprakirakan berlanjut pada tahun 2022, seiring dengan perbaikan penanganan pandemi COVID-19. Perekonomian Papua pada tahun 2022 diproyeksikan tumbuh cukup tinggi pada kisaran 9,03– 9,43% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2021. Inflasi Papua pada tahun 2022 diprakirakan tetap terkendali dalam rentang target inflasi nasional 3±1%, meskipun meningkat dibandingkan tahun 2021, seiring dengan berlanjutnya proses pemulihan. Penyusunan Laporan Perekonomian Provinsi Papua ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya laporan ini. Kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dalam memahami kondisi perekonomian Papua. Jayapura, Februari 2022 KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI PAPUA Juli Budi Winantya
  • 5. iv LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv DAFTAR GRAFIK.................................................................................................................vi DAFTAR TABEL...................................................................................................................ix TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI PROVINSI PAPUA ..........................................................x RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................................... xii BAB I PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI DAERAH ............................................................ 1 1.1 Kondisi Umum................................................................................................................................. 2 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Dari Sisi Permintaan ................................................................................. 4 1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ..................................................................................................... 4 1.2.2 Konsumsi Pemerintah .......................................................................................................... 6 1.2.3 Net Ekspor Luar Negeri ........................................................................................................ 6 1.2.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto ....................................................................................... 8 1.3 Pertumbuhan Ekonomi Dari Sisi Lapangan Usaha........................................................................ 10 1.3.1 Pertambangan dan Penggalian .......................................................................................... 10 1.3.2 Konstruksi........................................................................................................................... 12 1.3.3 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ............................................................................... 13 1.3.4 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor ................................ 14 BAB II KEUANGAN PEMERINTAH ....................................................................................... 16 2.1 Realisasi APBN Papua.................................................................................................................... 17 2.1.1 Realisasi Belanja APBN lingkup Provinsi Papua.................................................................. 18 2.1.2 Perkembangan TKDD di APBN lingkup Provinsi Papua...................................................... 19 2.2 Realisasi APBD Papua.................................................................................................................... 21 2.2.1. Realisasi Pendapatan APBD Papua.................................................................................... 21 2.2.2 Realisasi Belanja APBD Papua............................................................................................ 21 2.2.3 Kemandirian Fiskal Provinsi Papua .................................................................................... 23 BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH.......................................................................... 25 3.1 Inflasi Umum................................................................................................................................. 26 3.2 Perkembangan Inflasi Berdasarkan Kelompok Komoditas........................................................... 31 3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau................................................................ 31 3.2.2 Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya .................................... 32 3.2.3 Kelompok Transportasi ...................................................................................................... 34 3.2.4 Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya................................................................. 35
  • 6. v LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 3.3 Inflasi Spasial................................................................................................................................. 36 3.3.1 Perkembangan Inflasi Kota Jayapura................................................................................. 36 3.3.2 Perkembangan Inflasi Kab. Merauke ................................................................................. 37 3.3.3 Perkembangan Inflasi Kab. Mimika.................................................................................... 38 3.4 Pengendalian Inflasi Papua........................................................................................................... 39 BOKS I : NERACA PANGAN KOTA JAYAPURA SEBAGAI EARLY WARNING SYSTEM................ 41 BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH........................................................................... 45 4.1 Perkembangan Kinerja Perbankan ............................................................................................... 46 4.1.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga ..................................................................................... 47 4.1.2 Perkembangan Kredit Bank Umum.................................................................................... 47 4.2 Ketahanan Sektor Korporasi......................................................................................................... 48 4.2.1 Sumber Kerentanan Korporasi........................................................................................... 48 4.2.2 Exposure Perbankan Sektor Korporasi............................................................................... 53 4.3 Asesmen Sektor Rumah Tangga ................................................................................................... 56 4.3.1 Sumber Kerentanan Sektor Rumah Tangga....................................................................... 56 4.3.3 Exposure Perbankan dalam Rumah Tangga (RT)................................................................ 57 4.4 Akses Keuangan UMKM................................................................................................................ 59 BAB V PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH...... 61 5.1 Sistem Pembayaran Non Tunai..................................................................................................... 61 5.2 Pengelolaan Uang Rupiah............................................................................................................. 65 BOKS II : ELEKTRONIFIKASI TRANSAKSI PEMERINTAH DAERAH (ETPD) MELALUI TIM PERCEPATAN DAN PERLUASAN DIGITAL DAERAH (TP2DD).................................................. 70 BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ............................................................ 73 6.1 Ketenagakerjaan........................................................................................................................... 74 6.2 Kesejahteraan............................................................................................................................... 76 6.2.1 Kemiskinan dan Kesenjangan............................................................................................. 77 6.2.2 Kesejahteraan Petani ......................................................................................................... 78 BAB VII PROSPEK EKONOMI DAERAH................................................................................. 80 7.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi.................................................................................................. 81 7.2. Prospek Inflasi.............................................................................................................................. 82 LAMPIRAN TABEL............................................................................................................. 84 Tabel 1. Impor Luar Negeri Nonmigas Papua..................................................................................... 85 Tabel 2. Ekspor Luar Negeri Nonmigas Papua.................................................................................... 85 DAFTAR ISTILAH............................................................................................................... 86
  • 7. vi LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Dengan dan Tanpa Tambang............................................................ 2 Grafik 1.2 Perkembangan Survei Konsumen........................................................................................... 3 Grafik 1.3 Perkembangan Kredit Konsumsi............................................................................................. 3 Grafik 1.4 Mobilitas Pusat Perdagangan dan Rekreasi ........................................................................... 3 Grafik 1.5 Mobilitas Pusat Bahan Makanan, Farmasi.............................................................................. 3 Grafik 1.6 Impor Konsumsi...................................................................................................................... 5 Grafik 1.7 Konsumsi Pemerintah – PDRB Papua ..................................................................................... 5 Grafik 1.8 Realisasi Belanja APBN Papua................................................................................................. 5 Grafik 1.9 Realisasi Belanja APBD Papua................................................................................................. 5 Grafik 1.10 Ekspor Non Migas................................................................................................................. 6 Grafik 1.11 Tujuan Ekspor Non Migas..................................................................................................... 6 Grafik 1.12 Perkembangan Impor Non Migas......................................................................................... 7 Grafik 1.13 Impor Non Migas Berdasarkan Jenis .................................................................................... 7 Grafik 1.14 Negara Asal Impor Non Migas.............................................................................................. 7 Grafik 1.15 Perkembangan PDRB Investasi Papua.................................................................................. 8 Grafik 1.16 Perkembangan PMA dan PMDN........................................................................................... 8 Grafik 1.17 Perkembangan Nilai Tukar.................................................................................................... 9 Grafik 1.18 Perkembangan Kredit Investasi............................................................................................ 9 Grafik 1.19 Perkembangan PDRB Sisi Lapangan Usaha......................................................................... 10 Grafik 1.20 Perkembangan Produksi Tembaga..................................................................................... 11 Grafik 1.21 Perkembangan Produksi Emas ........................................................................................... 11 Grafik 1.22 Perkembangan Penjualan Tembaga................................................................................... 11 Grafik 1.23 Perkembangan Penjualan Emas ......................................................................................... 11 Grafik 1.24 Perkembangan Harga Tembaga dan Emas Dunia (dolar AS).............................................. 12 Grafik 1.26 Perkembangan Kredit Konstruksi Papua ............................................................................ 12 Grafik 1.25 Perkembangan PDRB Konstruksi dan Belanja Modal Pemerintah ..................................... 12 Grafik 1.27 Perkembangan PDRB Pertanian ......................................................................................... 13 Grafik 1.28 Perkembangan Kredit Pertanian......................................................................................... 13 Grafik 1.29 Perkembangan Curah Hujan Papua.................................................................................... 14 Grafik 1.30 Peta Tinggi Gelombang....................................................................................................... 14 Grafik 1.31 Perkembangan Survei Konsumen – Pembelian Barang Tahan Lama ................................. 14 Grafik 1.32 Perkembangan Kredit Sektor Perdagangan........................................................................ 14 Grafik 1.33 Perkembangan Bongkar-Muat............................................................................................ 15 Grafik 2.1 Struktur Pendapatan APBN Papua........................................................................................ 18 Grafik 2.2 Realisasi Pendapatan APBN Papua....................................................................................... 18 Grafik 2.3 Realisasi Belanja APBN Papua............................................................................................... 18 Grafik 2.4 Struktur Belanja APBN Papua Tw IV 2021 ............................................................................ 18 Grafik 2.5 Realisasi Pendapatan APBD Papua ....................................................................................... 20 Grafik 2.6 Struktur Realiasai APBD Papua 2021.................................................................................... 20 Grafik 2.7 Realisasi Pajak dan Retribusi Daerah 2021........................................................................... 22 Grafik 2.8 Realisasi Belanja APBD 2021................................................................................................. 22 Grafik 2.9 Realisasi Belanja APBD Papua............................................................................................... 23 Grafik 2.10 Struktur Belanja APBD ........................................................................................................ 24 Grafik 2.11 Tingkat Kemandirian Fiskal................................................................................................. 24 Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Spasial ............................................................................................... 29
  • 8. vii LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 Grafik 3.2 Rata – Rata Curah Hujan 9 Stasiun di Papua ........................................................................ 29 Grafik 3.3 Perkembangan Harga Pangan Strategis Kota Jayapura........................................................ 29 Grafik 3.4 Andil Inflasi Tahun Kalender Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau .................... 31 Grafik 3.5 Perkembangan Kurs Tengah Dolar AS terhadap Rupiah ...................................................... 31 Grafik 3.6 Inflasi Angkutan Udara ......................................................................................................... 34 Grafik 3.7 Bobot Kota Inflasi Provinsi Papua......................................................................................... 36 Grafik 3.8 10 Komoditas Pangan Strategis Jayapura............................................................................. 41 Grafik 2.9 Realisasi Belanja APBD Papua terhadap Pagu Tw II 2020..................................................... 41 Grafik 3.9 Komoditas dengan Neraca Pangan Positif............................................................................ 42 Grafik 3.10 Komoditas dengan Neraca Pangan Negatif........................................................................ 42 Grafik 3.11 Persentase Produksi terhadap Total Konsumsi .................................................................. 43 Grafik 3.12 Rantai Distribusi Daging Ayam Ras..................................................................................... 44 Grafik 3.13 Rantai Distribusi Bawang Putih........................................................................................... 44 Grafik 3.14 Rantai Distribusi Cabai Merah ............................................................................................ 44 Grafik 3.15 Rantai Distribusi Kangkung................................................................................................. 44 Grafik 3.16 Rantai Distribusi Ikan Ekor Kuning...................................................................................... 44 Grafik 3.17 Rantai Distribusi Ikan Cakalang........................................................................................... 44 Grafik 4.1 Aset Perbankan Papua.......................................................................................................... 46 Grafik 4.2 Perkembangan DPK Papua ................................................................................................... 46 Grafik 4.3 Pertumbuhan Kredit Papua .................................................................................................. 47 Grafik 4.4 Perkembangan LDR, NPL dan LAR ........................................................................................ 47 Grafik 4.5 Perkembangan Indikator Dunia Usaha Papua...................................................................... 48 Grafik 4.6 Perkembangan LS Permintaan Domestik ............................................................................. 49 Grafik 4.7 Perkembangan LS Utilisasi.................................................................................................... 49 Grafik 4.8 Perkembangan LS Investasi .................................................................................................. 50 Grafik 4.9 Perkembangan LS Biaya........................................................................................................ 50 Grafik 4.10 Perkembangan LS Margin dan harga Jual........................................................................... 51 Grafik 4.11 Akses Kredit, Likuiditas dan Rentabilitas Korporasi............................................................ 51 Grafik 4.12 Perkembangan Likuiditas Berdasarkan Sektor ................................................................... 51 Grafik 4.13 Perkembangan Rentabilitas Berdasarkan Sektor ............................................................... 51 Grafik 4.14 Exposure Perbankan Pada Korporasi.................................................................................. 53 Grafik 4.15 Perkembangan DPK Sektor Korporasi................................................................................. 53 Grafik 4.16 Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor.................................................................................. 54 Grafik 4.17 Pertumbuhan Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor .......................................................... 54 Grafik 4.18 Kredit Korporasi Berdasarkan Penggunaan........................................................................ 54 Grafik 4.19 NPL Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor .......................................................................... 54 Grafik 4.20 DPK Korporasi ..................................................................................................................... 55 Grafik 4.21 IEK, IKK, dan IKE .................................................................................................................. 56 Grafik 4.22 Indeks Kondisi Saat Ini ........................................................................................................ 56 Grafik 4.23 Exposure Perbankan Pada Rumah Tangga.......................................................................... 57 Grafik 4.24 Perkembangan DPK Rumah Tangga ................................................................................... 57 Grafik 4.25 Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Penggunaan ................................................................. 58 Grafik 4.26 NPL Rumah Tangga Berdasarkan Penggunaan................................................................... 58 Grafik 4.27 Perkembangan Kredit UMKM dan Non UMKM.................................................................. 58 Grafik 4.28 Kredit Rumah Tangga Berdasarkan Penggunaan................................................................ 58 Grafik 4.29a Kredit UMKM Berdasarkan Sektor.................................................................................... 59 Grafik 4.29b Kredit UMKM Berdasarkan Sektor.................................................................................... 59 Grafik 4.30a NPL Kredit Berdasarkan Sektor......................................................................................... 59
  • 9. viii LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 Grafik 4.30b NPL Kredit UMKM Berdasarkan Sektor ............................................................................ 59 Grafik 5.1 Perkembangan Nilai Transaksi SKNBI................................................................................... 61 Grafik 5.2 Perkembangan Volume Transaksi SKNBI.............................................................................. 61 Grafik 5.3 Transaksi ATM/Debit ............................................................................................................ 62 Grafik 5.4 Pangsa Jenis Transaksi ATM/Debit ....................................................................................... 62 Grafik 5.5 Transaksi Kartu Kredit........................................................................................................... 63 Grafik 5.6 Pangsa Jenis Transaksi Kartu Kredit...................................................................................... 63 Grafik 5.7 Nilai dan Volume Transaksi E-Commerce di Provinsi Papua ................................................ 64 Grafik 5.8. Metode Pembayaran Transaksi E-Commerce...................................................................... 64 Grafik 5.9 Aliran Uang Kartal Provinsi Papua ........................................................................................ 65 Grafik 5.10. Perkembangan Pemusnahan UTLE Papua......................................................................... 65 Grafik 5.11 Jumlah Mesin ATM ............................................................................................................. 66 Grafik 5.12 Pangsa Merchant QRIS - Kategori Usaha............................................................................ 67 Grafik 5.13 Perkembangan Jumlah Merchant QRIS .............................................................................. 68 Grafik 5.14 Pangsa Merchant QRIS - Spasial ......................................................................................... 68 Grafik 5.15 Tahapan Pemetaan Implementasi ETPD............................................................................. 71 Grafik 6.1 Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama............................................ 74 Grafik 6.2 Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja menurut Lapangan Usaha ................................... 74 Grafik 6.3 Penyerapan Tenaga Kerja..................................................................................................... 74 Grafik 6.4 Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama ................................................. 75 Grafik 6.5 Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja............................................................ 75 Grafik 6.6 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Terakhir............................................ 75 Grafik 6.7 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Klasifikasi Wilayah.............................................. 75 Grafik 6.8 Jumlah Penduduk Miskin...................................................................................................... 76 Grafik 6.9 Perkembangan Garis Kemiskinan ......................................................................................... 76 Grafik 6.10 Perkembangan Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan......................................... 77 Grafik 6.11 Perkembangan Gini Ratio................................................................................................... 77 Grafik 6.12 Perkembangan NTP Papua ................................................................................................. 78 Grafik 6.13 Perbandingan NTP Papua dan Nasional ............................................................................. 78 Grafik 7.1 Produksi Bijih yang Digiling per Hari..................................................................................... 81 Grafik 7.2 Proyeksi Penjualan Pertambangan....................................................................................... 82
  • 10. ix LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Perkembangan PDRB Papua.................................................................................................... 2 Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan APBN Papua........................................................................................ 17 Tabel 2.2 Realisasi Belanja APBN Papua ............................................................................................... 17 Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan APBD Papua........................................................................................ 21 Tabel 2.4 Realisasi Belanja APBD Papua................................................................................................ 23 Tabel 3.1 Perkembangan Inflasi ............................................................................................................ 26 Tabel 3.2 Perkembangan Inflasi Papua berdasarkan Kelompok Komoditas......................................... 27 Tabel 3.3 Perkembangan Inflasi Umum Bulanan .................................................................................. 28 Tabel 3.4 Perkembangan Inflasi Bulanan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau ................. 30 Tabel 3.5 Perkembangan Inflasi Bulanan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar ... 32 Tabel 3.6 Perkembangan Inflasi Bulanan Kelompok Transportasi........................................................ 33 Tabel 3.7 Perkembangan Inflasi Bulanan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya................... 35 Tabel 3.8 Komoditas Penyumbang Utama Inflasi dan Deflasi Kota Jayapura....................................... 36 Tabel 3.9 Komoditas Penyumbang Utama Inflasi dan Deflasi Kab. Merauke ....................................... 38 Tabel 3.10 Komoditas Penyumbang Utama Inflasi dan Deflasi Kab. Mimika........................................ 39 Tabel 3.11 Pengendalian Inflasi Papua Triwulan III 2021...................................................................... 40 Tabel 5.1 Struktur Kelembagaan TP2DD ............................................................................................... 71
  • 11. x LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI PROVINSI PAPUA I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total PDRB (% yoy) -18,70 -23,97 -15,14 -3,81 -15,72 1,33 4,12 -2,68 7,09 2,39 14,67 13,50 14,89 17,16 15,11 Konsumsi Rumah Tangga 3,69 2,87 3,66 4,55 3,70 2,36 -10,00 -6,99 -7,33 -5,58 -4,98 5,52 1,45 4,82 1,61 Konsumsi LNRT 31,78 20,11 8,01 4,62 15,85 -13,98 -11,55 -1,37 -1,75 -7,54 -4,11 3,91 8,48 11,69 4,95 Konsumsi Pemerintah 4,44 1,45 5,27 5,07 4,11 1,92 -1,83 1,75 -1,65 -0,06 0,50 4,86 -3,00 10,72 3,61 PMTB 4,23 3,79 3,27 2,78 3,48 1,82 -0,96 -1,80 -4,51 -1,50 1,87 2,61 43,55 24,28 18,53 Ekspor Luar Negeri -62,10 -83,92 -79,49 -29,73 -69,10 -69,18 59,49 129,52 118,44 50,96 359,29 185,79 149,00 21,22 105,14 Impor Luar Negeri -22,39 -46,08 -27,96 -23,46 -30,42 -38,67 -35,75 -48,29 -25,47 -37,56 3,47 57,91 118,33 96,59 68,26 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -1,01 0,99 -0,37 1,08 0,25 3,93 -1,62 -0,65 -4,15 -0,71 0,00 3,87 1,20 1,37 1,60 Pertambangan dan Penggalian -48,58 -57,59 -38,47 -19,25 -43,21 -2,11 29,90 0,34 44,31 16,62 61,15 34,53 37,78 35,00 40,80 Industri Pengolahan 1,49 1,16 -2,43 -5,13 -1,25 -4,86 -5,08 -5,87 -4,22 -5,02 -1,71 -1,72 -0,10 2,85 -0,21 Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es 8,76 7,64 5,04 6,15 6,87 5,40 -2,70 -2,67 -3,68 -0,96 -2,33 3,12 9,29 13,42 5,77 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1,31 -0,93 -6,86 -6,88 -3,35 -7,51 -4,60 0,06 1,00 -2,88 -1,55 3,13 6,58 7,11 3,82 Konstruksi 12,61 12,32 7,24 5,09 9,04 1,20 1,06 -0,15 -4,96 -0,87 0,18 1,86 3,76 9,52 3,96 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,00 8,84 4,53 4,49 6,41 5,48 -5,82 -2,23 -6,68 -2,47 -5,13 6,49 9,30 12,48 5,72 Transportasi dan Pergudangan 5,55 3,57 7,81 6,91 5,96 4,04 -48,82 -41,04 -39,97 -32,10 -34,44 26,65 10,01 37,68 3,66 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,88 7,63 4,09 3,30 5,40 0,67 -24,43 -22,40 -20,40 -16,93 -16,02 6,71 6,14 12,22 1,44 Informasi dan Komunikasi 8,46 9,82 5,67 5,66 7,32 5,69 5,35 2,87 1,27 3,72 7,72 -5,89 2,71 7,95 3,09 Jasa Keuangan dan Asuransi 15,23 0,46 5,68 -3,64 4,28 -7,33 -0,17 -4,07 6,55 -1,47 3,27 3,74 4,49 -1,83 2,37 Real Estate 4,48 7,14 6,54 6,20 6,10 2,55 -0,36 -0,45 -2,19 -0,17 5,40 5,88 7,04 9,71 7,04 Jasa Perusahaan 7,75 8,20 5,79 5,52 6,75 4,18 -13,53 -9,48 -10,57 -7,62 -5,03 1,11 2,02 9,74 1,96 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,74 1,98 6,97 1,27 3,66 1,25 -1,15 0,18 -0,92 -0,19 -2,59 2,64 -3,98 0,14 -0,95 Jasa Pendidikan 6,71 2,55 8,64 8,66 6,68 4,41 2,37 -2,72 -5,56 -0,64 -2,02 -5,70 -5,82 -4,92 -4,64 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,41 4,76 3,37 2,49 4,83 5,59 5,17 2,98 1,82 3,82 3,18 0,29 5,21 -3,38 1,25 Jasa lainnya 9,43 6,88 3,03 4,29 5,77 3,68 -2,88 -4,08 -8,75 -3,21 -1,60 2,78 3,73 9,23 3,54 Sumber : BPS LAPANGAN USAHA (%yoy) Indikator 2019 2020 2021 PENGELUARAN (%yoy) I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total INFLASI MERAUKE 101,18 102,32 101,86 103,00 103,00 102,79 104,30 103,36 104,09 104,09 105,37 105,72 103,92 105,84 105,84 TIMIKA 101,15 102,87 102,86 102,92 102,92 102,79 105,42 106,50 107,16 107,16 106,78 107,61 107,82 109,40 109,40 JAYAPURA 102,65 103,87 102,81 103,32 103,32 103,61 104,01 104,23 104,10 104,10 105,53 103,46 102,76 105,87 105,87 PAPUA 102,02 103,34 102,65 103,17 103,17 103,26 104,41 104,64 104,86 104,86 105,81 104,89 104,22 106,73 106,73 MERAUKE -0,02 0,10 -0,91 0,66 0,66 -1,54 0,19 0,21 0,66 0,66 0,85 0,27 -0,76 1,52 1,52 TIMIKA -0,09 0,97 0,01 0,23 0,23 -1,91 0,92 -0,82 0,34 0,34 -0,41 0,35 -0,30 1,24 1,24 JAYAPURA -0,04 -0,06 -0,57 0,49 0,49 -0,29 0,15 -0,08 1,03 1,03 1,07 -0,37 -0,35 1,90 1,90 PAPUA -0,05 0,22 -0,49 0,45 0,45 -0,92 0,35 -0,22 0,79 0,79 0,66 -0,08 -0,41 1,66 1,66 MERAUKE 2,14 1,44 2,44 1,05 1,05 1,59 1,94 1,48 1,07 1,07 2,51 1,36 0,54 1,67 1,67 TIMIKA 1,98 3,29 3,03 0,53 0,53 1,61 2,48 3,54 4,11 4,11 3,88 2,08 1,24 2,09 2,09 JAYAPURA 2,98 3,00 2,62 0,59 0,59 0,93 0,14 1,38 0,76 0,76 1,86 -0,53 -1,41 1,69 1,69 PAPUA 2,58 2,79 2,69 0,66 0,66 1,21 1,03 1,93 1,64 1,64 2,47 0,46 -0,40 1,79 1,79 MERAUKE -0,73 0,38 -0,07 1,05 1,05 -0,20 1,26 0,35 1,07 1,07 1,22 1,56 -0,17 1,67 1,67 TIMIKA -1,19 0,48 0,47 0,53 0,53 -0,13 2,43 3,48 4,11 4,11 -0,35 0,42 0,62 2,09 2,09 JAYAPURA -0,06 1,12 0,09 0,59 0,59 0,28 0,66 0,88 0,76 0,76 1,37 -0,62 -1,29 1,69 1,69 PAPUA -0,46 0,83 0,16 0,66 0,66 0,09 1,20 1,42 1,64 1,64 0,91 0,03 -0,61 1,79 1,79 Sumber : BPS LAJU INFLASI TAHUNAN (%yoy) LAJU INFLASI TAHUN KALENDER BERJALAN (%ytd) LAJU INFLASI BULANAN (%mtm) Indikator 2019 2020 2021 INDEKS HARGA KONSUMEN
  • 12. xi LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total Dana Pihak Ketiga (Rp Trilliun) 40,82 42,34 42,84 46,65 46,65 41,67 43,44 50,44 46,64 46,64 44,51 46,47 46,58 48,02 48,02 Giro 11,93 12,96 12,92 11,82 11,82 10,04 11,13 15,88 10,32 10,32 11,29 12,36 13,03 11,23 11,23 Tabungan 19,03 19,50 19,73 25,03 25,03 21,01 22,41 22,99 26,13 26,13 22,78 23,51 24,22 28,11 28,11 Deposito 9,86 9,89 10,19 9,80 9,80 10,62 9,89 11,57 10,19 10,19 10,44 10,61 9,34 8,68 8,68 Kredit (Rp Trilliun) 29,97 30,58 31,23 32,32 32,32 32,05 33,10 35,48 33,28 33,28 33,09 36,37 35,68 38,88 38,88 Modal Kerja 9,50 9,64 9,95 10,64 10,64 10,05 9,83 10,18 10,83 10,83 10,63 11,60 12,36 13,44 13,44 Investasi 6,05 6,27 6,37 6,02 6,02 6,04 7,41 9,02 5,97 5,97 5,82 7,94 6,20 8,15 8,15 Konsumsi 14,42 14,68 14,92 15,66 15,66 15,95 15,86 16,29 16,47 16,47 16,64 16,83 17,13 17,29 17,29 Loan to Deposit Ratio (%) 73,41 72,22 72,90 69,27 69,27 76,91 76,20 70,35 71,35 71,35 74,34 78,26 76,60 80,97 80,97 NPL Kredit (%) 2,81 2,82 2,85 1,99 1,99 2,31 2,52 2,04 1,97 1,97 2,28 2,14 2,47 2,18 2,18 Sumber : Data Bank Umum Provinsi Papua; Berdasarkan Lokasi Proyek Indikator 2019 2020 2021 I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total Sistem Pembayaran Tunai Inflow (dalam juta Rupiah) 3.950 1.698 1.226 1.776 8.651 2.535 996 1.697 1.747 6.975 5.081 2.247 1.812 1.305 10.444 Outflow (dalam juta Rupiah) (729) (3.050) (2.436) (6.145) (12.360) (829) (1.231) (1.992) (6.619) (10.673) (691) (3.029) (2.686) (7.732) (14.138) Netflow (dalam juta Rupiah) 3.221 (1.352) (1.210) (4.369) (3.710) 1.706 (235) (296) (4.873) (3.698) 4.390 (782) (874) (6.427) (3.694) Sistem Pembayaran Non Tunai RTGS - Volume 2.099 750 6.434 15.655 24.938 5.497 6.308 12.046 11.792 35.643 7.720 6.643 9.120 11.621 35.103 RTGS - Nominal (Rp Miliar) 1.989 333 1.046 1.613 4.981 1.282 1.424 5.406 6.503 14.615 5.313 5.900 6.508 8.028 25.749 SKNBI - Volume 2.685 2.484 3.015 3.610 11.793 3.115 2.667 3.152 3.562 12.495 2.885 2.792 3.080 3.145 11.903 SKNBI - Nominal (Rp Miliar) 76.773 73.762 85.201 90.232 325.968 77.238 73.246 84.565 84.630 319.679 69.266 69.974 74.385 75.039 288.664 Indikator 2019 2020 2021
  • 13. xii LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 RINGKASAN EKSEKUTIF Perkembangan Makroekonomi Daerah Proses pemulihan ekonomi Papua berlanjut pada triwulan IV 2021. Perekonomian Papua pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 17,16% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02%(yoy). Pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan III 2021 yang tercatat sebesar 14,89% (yoy). Secara keseluruhan, perekonomian Papua selama tahun 2021 tumbuh sebesar 15,11% (yoy), lebih tinggi dibanding tahun 2020 sebesar 2,39% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan IV 2021 utamanya didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha (LU) nontambang, dari 2,86%(yoy) menjadi 7,02% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ditopang oleh LU konstruksi serta LU perdagangan besar dan eceran. Sebagai LU dengan porsi terbesar, pertumbuhan LU pertambangan dan penggalian sebesar 35,00% (yoy) turut menopang pertumbuhan perekonomian Papua hingga mencapai 17,16% (yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi rumah tangga, yang tumbuh sebesar 4,82% (yoy). Peningkatan konsumsi pemerintah hingga 10,72% (yoy) juga turut mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di triwulan IV 2021. Di sisi lain, pertumbuhan investasi dan ekspor tercatat tetap tinggi, meskipun lebih rendah dibanding pertumbuhan di triwulan III 2021. Secara keseluruhan tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Papua utamanya didorong oleh kinerja LU pertambangan dan penggalian yang tumbuh dari 16,62% (yoy) pada tahun sebelumnya menjadi menjadi 40,80% (yoy). Pertumbuhan LU nontambang sebesar 2,49% (yoy) turut menopang pertumbuhan perekonomian Papua hingga mencapai 15,11% (yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi berasal dari ekspor luar negeri yang tumbuh 105,14% (yoy). PMTB, konsumsi rumah tangga serta konsumsi pemerintah juga mengalami pertumbuhan, berbalik arah dibanding kontraksi pada tahun 2020. Keuangan Pemerintah Realisasi APBN di Provinsi Papua pada triwulan IV 2021 mengalami perlambatan, baik pada pos pendapatan maupun pos belanja pemerintah pusat. Pos pendapatan APBN tumbuh sebesar 9,15% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 37,86% (yoy). Di sisi pos belanja APBN, pertumbuhan juga tumbuh melambat sebesar 2,10% (yoy) dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,96% (yoy). Sementara itu, pada tahun 2021 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tercatat sebesar Rp44,80 triliun atau tumbuh sebesar 5,11% (yoy), lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2020 yang turun sebesar 9,31% (yoy).
  • 14. xiii LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 Sementara itu, realisasi APBD di Provinsi Papua mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pos pendapatan dan belanja APBD secara keseluruhan tahun 2021 mengalami pertumbuhan hingga 10,79% (yoy) dan 3,50% (yoy) atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar -13,61% (yoy) dan -12,18% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, realisasi pendapatan dan belanja APBD Provinsi Papua masing-masing mencapai 97,50% dan 82,74% dari pagu, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 79,88% dan 75,45% dari pagu. Perkembangan Inflasi Daerah Pada triwulan IV 2021 Provinsi Papua mengalami inflasi sebesar 1,79 % (yoy), berbalik arah jika dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang mengalami deflasi sebesar 0,40% (yoy). Perkembangan inflasi Papua mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tingkat inflasi triwulan IV 2020 sebesar 1,64% (yoy). Nilai inflasi tahun ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir sebesar 1,36% (yoy). Dilihat dari kelompok komoditasnya, penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau; kelompok Transportasi; serta kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Lainnya, dengan andil masing-masing sebesar 0,63% (yoy), 0,52% (yoy) dan 0,22% (yoy). Secara spasial, seluruh kota/kabupaten Indeks Harga Konsumen (IHK), Kota Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke mengalami inflasi secara tahunan. Kota Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika mengalami peningkatan inflasi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Masing-masing kota/kabupaten mengalami inflasi sebesar 1,69% (yoy); 1,67% (yoy); dan 2,09% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar -1,41% (yoy); 0,54% (yoy) dan 1,24% (yoy). Stabilitas Keuangan Daerah Stabilitas Keuangan Daerah di Papua pada triwulan IV 2021 tetap terjaga, ditopang kinerja keuangan sektor korporasi maupun rumah tangga. Kredit pada triwulan laporan turut meningkat terutama didorong oleh peningkatan kredit rumah tangga. Sementara itu, pertumbuhan DPK relatif melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. NPL juga tercatat mengalami perbaikan dibandingkan dengan triwulan III 2021. Pertumbuhan kredit korporasi yang signifikan sejalan dengan peningkatan kinerja sektor korporasi, yang antara lain tercermin dari kinerja ekspor. Kredit UMKM juga tumbuh signifikan sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi serta penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS) XVI. Di sisi lain, deposito perorangan tumbuh melambat, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga di triwulan IV 2021.
  • 15. xiv LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Pemulihan ekonomi yang terus berlanjut juga tercermin dari perkembangan transaksi nontunai, baik dari jumlah maupun nilai transaksi yang terjadi di Provinsi Papua pada triwulan IV 2021. Hal ini antara lain didorong oleh adanya penyelenggaraan kegiatan nasional di periode laporan, yakni PON XX dan PEPARNAS XVI. Peningkatan transaksi nontunai terlihat dari pertumbuhan transaksi kartu ATM/Debit dan kartu kredit yang secara nilai mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 3,31% dan 3,96% (yoy). Pemulihan diperkirakan masih akan terus terjadi mengingat nilai transaksi pada saat ini masih dibawah level prapandemi, termasuk nilai transaksi SKNBI yang masih tercatat kontraksi sebesar 11,69% (yoy). Aliran uang kartal melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua pada triwulan IV 2021 menunjukan posisi net outflow sebesar Rp6,43 triliun, sesuai dengan pola historis triwulanannya. Transformasi digital, khususnya pada sistem pembayaran juga terus berlangsung di Provinsi Papua. Pada triwulan IV 2021, tercatat 102.680 merchant QRIS telah terdaftar di Provinsi Papua, atau meningkat hingga 284,7% jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi, pada Agustus 2021 jumlah penduduk yang bekerja di Papua tercatat meningkat menjadi sebesar 1,88 juta orang, sehingga mendorong peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK tercatat mengalami peningkatan dari 73,47% pada Februari 2021 menjadi 78,29% Agustus 2021. Di tengah membaiknya indikator ketenagakerjaan, tingkat kemiskinan yang meningkat pada periode yang sama masih membutuhkan perhatian. Secara umum perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin pada September 2021 mengalami peningkatan. Provinsi Papua masih menjadi provinsi dengan persentase penduduk miskin terbesar di Indonesia. Jumlah dan persentase penduduk miskin meningkat dibandingkan bulan Maret 2021 dan lebih tinggi dibandingkan September 2020. Sejalan dengan penurunan kesejahteraan, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) meningkat menjadi 6,31 demikian pula dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) yang meningkat menjadi 2,05 pada pada periode September 2021. Perubahan indeks tersebut masih lebih baik dibandingkan keadaan September 2020, namun lebih tinggi dibandingkan Nasional yang berada di angka 1,67 dan 0,42. Kesejahteraan petani menurun tercermin dari penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) di Papua sebesar 102,04 pada triwulan III 2021 menjadi sebesar 100,06 pada triwulan IV 2021. NTP pada triwulan laporan juga lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2020 sebesar 102,78.
  • 16. xv LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 Prospek Ekonomi Daerah Proses pemulihan ekonomi Provinsi Papua diprakirakan berlanjut pada tahun 2022. Pemulihan ekonomi ditopang oleh kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta didukung oleh proses pemulihan ekonomi pada sektor nontambang. Sektor nontambang seperti konstruksi; pertanian, kehutanan, dan perikanan; serta perdagangan besar dan eceran diprakirakan tumbuh positif. Berdasarkan sisi permintaan, pertumbuhan diprakirakan terutama berasal dari ekspor luar negeri yang tumbuh seiring peningkatan produksi lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta berasal dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh seiring prakiraan meningkatnya aktivitas ekonomi dan mobilitas seiring peningkatan cakupan vaksinasi. Perekonomian Papua pada tahun 2022 diproyeksikan masih tumbuh cukup tinggi pada kisaran 9,03– 9,43% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2021. Inflasi Papua pada tahun 2022 diprakirakan tetap terkendali dalam rentang target inflasi nasional, meskipun lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 seiring dengan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat. Peningkatan kinerja sektor nontambang diprakirakan akan meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga meningkatkan inflasi dari sisi permintaan.
  • 17. 1 BAB I PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI DAERAH Proses pemulihan ekonomi Papua berlanjut pada triwulan IV 2021. Perekonomian Papua pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 17,16% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02% (yoy). Pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan III 2021 yang tercatat sebesar 14,89% (yoy). Pada tahun 2021, perekonomian Papua tumbuh 15,11% (yoy), lebih tinggi dibanding 2020 sebesar 2,39% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan IV 2021 utamanya didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha (LU) nontambang, dari 2,86% (yoy) menjadi 7,02% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ditopang oleh LU konstruksi serta LU perdagangan besar dan eceran. Sebagai LU dengan porsi terbesar, pertumbuhan LU pertambangan dan penggalian sebesar 35,00% (yoy) turut menopang pertumbuhan perekonomian Papua. Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan berasal dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,82% (yoy). Secara keseluruhan tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Papua didorong oleh kinerja LU pertambangan dan penggalian yang tumbuh dari 16,62% (yoy) pada tahun sebelumnya menjadi 40,80% (yoy). Sementara itu LU nontambang tumbuh sebesar 2,49% (yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi berasal dari ekspor luar negeri yang tumbuh 105,14% (yoy).
  • 18. 2 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 1.1 Kondisi Umum Realisasi triwulan IV 2021 Proses pemulihan ekonomi Provinsi Papua berlanjut pada triwulan IV 2021. Ekonomi Provinsi Papua tumbuh hingga 17,16% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2021 sebesar 14,89% (yoy), dan jauh di atas pertumbuhan nasional sebesar 5,02% (yoy) (Grafik 1.1). Peningkatan pertumbuhan Papua didorong oleh pertumbuhan sektor nontambang yang tumbuh hingga 7,02% (yoy) (Tabel 1.1), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III 2021 sebesar 2,86% (yoy). Pertumbuhan nontambang terutama didorong oleh kinerja LU konstruksi yang tumbuh sebesar 9,52% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,76% (yoy), serta oleh LU perdagangan besar dan eceran yang tumbuh 12,48% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan III yang tumbuh sebesar 9,30% (yoy). Selain itu, pertumbuhan tinggi juga ditunjukan oleh LU transportasi dan pergudangan sebesar 37,68% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan III yang tumbuh 10,01% (yoy). Hal tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat di masa Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS) XVI, serta landainya kasus COVID-19 pada akhir tahun. Sebagai LU dengan kontribusi terbesar, pertumbuhan LU pertambangan dan penggalian sebesar 35,00% (yoy) turut menopang pertumbuhan perekonomian Papua. Hal ini sejalan dengan kesuksesan proses transisi tambang bawah tanah di Mimika yang mendorong peningkatan produksi hasil tambang. Kontribusi sektor pertambangan pada perekonomian Papua mencapai 38,73%. Pada sisi pengeluaran, peningkatan konsumsi Rumah Tangga (RT) menjadi penopang utama perekonomian dengan kontribusi hingga 42,51% pada triwulan IV 2021. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,82% (yoy), meningkat dari triwulan III yang sebesar 1,45% (yoy). Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Dengan dan Tanpa Tambang Sumber : BPS, diolah. Tabel 1.1 Perkembangan PDRB Papua Sumber : BPS, diolah 7,09 14,89 17,16 -6,59 2,86 7,02 -2,19 3,51 5,02 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 PDRB Papua PDRB Papua Nontambang PDB Indonesia - Sk. Kanan % yoy % yoy I II III IV Total I II III IV Total I II III IV 31.806 31.936 36.218 34.606 134.566 32.229 33.250 35.248 37.061 137.787 36.957 37.738 40.497 43.419 22.644 23.581 24.117 25.299 95.641 23.259 22.397 23.105 23.631 92.392 22.503 23.137 23.767 25.290 -18,70 -23,97 -15,14 -3,81 -15,79 1,33 4,12 -2,68 7,09 2,39 14,67 13,50 14,89 17,16 6,29 5,70 4,79 3,46 5,01 2,72 -5,02 -4,20 -6,59 -3,40 -3,25 3,30 2,86 7,02 -80,10 0,41 13,41 -4,45 n/a -6,87 3,17 6,01 5,14 n/a -0,28 2,11 7,31 7,22 -75,14 4,14 2,27 4,90 n/a -8,06 -3,71 3,16 2,28 n/a -4,78 2,82 2,72 6,41 5,07 5,05 5,02 4,97 5,02 2,97 -5,32 -3,49 -2,19 -2,07 -0,70 7,07 3,51 5,02 Pertumbuhan PDRB (%qtq ) Pertumbuhan PDRB Tanpa Tambang (%qtq ) Pertumbuhan PDB Indonesia (%yoy ) 2019 2020 Uraian PDRB ADHK (Rp. Miliar) PDRB ADHK Tanpa Tambang (Rp. Miliar) Pertumbuhan PDRB (%yoy ) Pertumbuhan PDRB Tanpa Tambang (%yoy ) 2021
  • 19. 3 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 Peningkatan konsumsi rumah tangga tercermin pada beberapa indikator seperti survei konsumen, kredit konsumsi maupun mobilitas masyarakat. Survei konsumen menunjukan bahwa Indeks Ekonomi Saat ini (IKE) pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 115,33 atau lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2021 sebesar 93,11 (Grafik 1.2). Kredit konsumsi juga masih mengalami pertumbuhan sebesar 4,97% (yoy), walaupun sedikit lebih rendah dari trwiulan III yang tumbuh 5,17% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, Google Mobility Index juga menunjukkan peningkatan mobilitas masyarakat di pusat perbelanjaan dan pusat belanja bahan makanan serta taman umum dengan level di atas baseline (Grafik 1.4 dan 1.5). Indikator terkait sistem pembayaran juga menunjukan peningkatan. Nominal transaksi ATM/Debit meningkat 20,55% (yoy) dan 3,31% (yoy) pada triwulan IV dan sepanjang 2021 serta nilai transaksi kartu kredit tumbuh 3,96% (yoy) pada triwulan IV (Grafik 5.3). Ekspor luar negeri masih tumbuh tinggi, sebesar 21,22% (yoy). Pertumbuhan tersebut melambat dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 149% (yoy). Perlambatan pertumbuhan disebabkan oleh relatif stabilnya produksi pasca transisi penambangan dari Grafik 1.4 Mobilitas Pusat Perdagangan dan Rekreasi Sumber : Google Mobility Report, diolah Grafik 1.5 Mobilitas Pusat Bahan Makanan, Farmasi Sumber : Google Mobility Report, diolah. -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 01-Apr-20 01-May-20 01-Jun-20 01-Jul-20 01-Aug-20 01-Sep-20 01-Oct-20 01-Nov-20 01-Dec-20 01-Jan-21 01-Feb-21 01-Mar-21 01-Apr-21 01-May-21 01-Jun-21 01-Jul-21 01-Aug-21 01-Sep-21 01-Oct-21 01-Nov-21 01-Dec-21 01-Jan-22 01-Feb-22 Baseline Pusat Perdagangan Eceran dan Rekreasi Persen Perubahan dr Baseline(%) -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 01-Apr-20 01-May-20 01-Jun-20 01-Jul-20 01-Aug-20 01-Sep-20 01-Oct-20 01-Nov-20 01-Dec-20 01-Jan-21 01-Feb-21 01-Mar-21 01-Apr-21 01-May-21 01-Jun-21 01-Jul-21 01-Aug-21 01-Sep-21 01-Oct-21 01-Nov-21 01-Dec-21 01-Jan-22 01-Feb-22 Baseline Pusat Belanja Bahan Makanan dan Farmasi Persen Perubahan dr Baseline(%) Grafik 1.2 Perkembangan Survei Konsumen Sumber : BPS, diolah. Grafik 1.3 Perkembangan Kredit Konsumsi Sumber : Survei Konsumen, Bank Indonesia, diolah. 109,00 130,56 113,78 124,89 145,78 129,56 94,67 122,67 98,00 50 70 90 110 130 150 170 I II III IV I II III IV I II III IV Jan Feb 2019 2020 2021 2022 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Garis 100 Penghasilan Saat Ini vs 6 bln sblm Optimistis Pesimistis 5,20 5,17 4,97 ,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 - 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 20.000 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2018 2019 2020 2021 Kredit Konsumsi Pertumbuhan [sk. kanan] Rp miliar % yoy
  • 20. 4 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 open pit ke underground mining perusahaan tambang terbesar di Papua pada tahun 2020. Realisasi tahun 2021 Pertumbuhan ekonomi Papua sepanjang tahun 2021 tercatat sebesar 15,11% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 2,39% (yoy). Tanpa memperhitungkan kinerja LU pertambangan dan penggalian, pertumbuhan ekonomi Papua pada tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 2,49%(yoy), lebih baik dibanding kontraksi pertumbuhan pada 2020 sebesar 3,40% (yoy). Pada sisi pengeluaran, ekspor luar negeri menjadi pendorong pertumbuhan dengan laju sebesar 105,14% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 50,96% (yoy). Kinerja ekspor luar negeri didorong oleh pertumbuhan produksi komoditas hasil pertambangan tembaga di tengah belum memadainya kapasitas smelter untuk melakukan pengolahan di dalam negeri. Dari sisi lapangan usaha, pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan pesat selama 2021 sebesar 40,8% (yoy), didorong oleh peningkatan produksi perusahaan tambang terbesar di Papua. Selain itu, sektor non-tambang mulai mengalami pemulihan setelah pada tahun 2020 mengalami kontraksi yang dalam karena COVID-19. LU perdagangan besar dan eceran sebagai LU nontambang dengan andil terbesar di tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,72% (yoy). 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Dari Sisi Permintaan 1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga Realisasi triwulan IV 2021 dan Tahun 2021 Konsumsi RT pada triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,82% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,45%(yoy). Sedangkan pada keseluruhan tahun 2021, Konsumsi RT mengalami pertumbuhan 1,61% (yoy), berbalik arah dibanding 2020 yang sebesar -5,58% (yoy). Pertumbuhan pada triwulan IV 2021 didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat yang didorong oleh rendahnya kasus COVID-19, meningkatnya vaksinasi serta pelaksanaan PON dan PEPARNAS. Demikian pula aktivitas masyarakat sepanjang 2021 juga lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Hal ini tercermin dari google mobility index yang menunjukan mobilitas pada pusat perdagangan dan rekreasi serta pusat bahan makanan dan farmasi yang jauh lebih baik di triwulan IV dibanding triwulan III (grafik 1.4 dan grafik 1.5). Hal senada tercermin dari survei konsumen oleh Bank Indonesia yang menunjukkan peningkatan secara tahunan pada IKE dan indeks penghasilan masyarakat dibandingkan triwulan III 2021. IKE mengalami peningkatan hingga tingkat 115,33 setelah sebelumnya mencatatkan nilai 93,11 pada triwulan III 2021. Indeks penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan lalu juga turut mengalami peningkatan
  • 21. 5 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 hingga 122,67, lebih tinggi dibandingkan tingkat 94,67 pada triwulan III 2021. Selain itu, Indeks Ekspektasi Konsumen mencatatkan nilai 145,78 yang menunjukan masyarakat optimis untuk pemulihan dan perkembangan ekonomi kedepannya. Penyaluran kredit konsumsi pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 4,97% (yoy) atau sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,17% (yoy) (Grafik 1.3). Hal tersebut menjadi salah satu indikasi daya beli masyarakat terus mengalami pemulihan. Selain itu, beberapa indikator sistem pembayaran juga mendukung peningkatan pertumbuhan tersebut, seperti nominal transaksi ATM/Debit yang meningkat 20,55% (yoy) pada triwulan IV (Grafik 5.3), nominal transaksi e-commerce yang tumbuh 32,31 (yoy) pada triwulan IV, serta nilai transaksi kartu kredit yang tumbuh 3,96% (yoy) pada triwulan IV. Pertumbuhan pada keseluruhan tahun 2021 didorong oleh tingkat vaksinasi serta penanganan COVID-19 yang lebih baik, menyebabkan peningkatan mobilitas dan optimisme masyarakat dibanding tahun 2020 (grafik 1.4 dan grafik 1.5). Peningkatan tersebut juga tercermin pada survei konsumen. Indeks IKE dan indeks penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan lalu sepanjang triwulan II – IV 2021 selalu lebih tinggi di banding Grafik 1.6 Impor Konsumsi Sumber : Bea dan Cukai, diolah. . Grafik 1.7 Konsumsi Pemerintah – PDRB Papua Sumber: BPS, diolah (15,56) (38,78) (14,54) -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 ,0 ,50 1,0 1,50 2,0 2,50 3,0 3,50 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Nilai Impor Konsumsi Pertumbuhan [sk. kanan] juta USD % yoy -1,65 -3,00 10,72 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Konsumsi Pemerintah Pertumbuhan Rp miliar %yoy Grafik 1.8 Realisasi Belanja APBN Papua Sumber: DJPb Kemenkeu, diolah. Grafik 1.9 Realisasi Belanja APBD Papua Sumber: DJPb Kemenkeu, diolah. 0 500 1000 1500 2000 2500 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bansos Belanja Lain-lain TW IV 2020 Tw IV 2021 (Rp miliar) - 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bansos Belanja Lainnya Tw IV 2020 Tw IV 2021 (Rp miliar)
  • 22. 6 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 periode yang sama di tahun 2020, mengindikasikan optimisme masyarakat yang lebih baik. Selain itu, indikator sistem pembayaran seperti nominal transaksi ATM/Debit dan kartu kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 3,67% (yoy) dan 4,91% (yoy), berbalik arah dibandingkan kontraksi di tahun 2020 yang sebesar -8,99% (yoy) dan - 21,88% (yoy). 1.2.2 Konsumsi Pemerintah Realisasi Triwulan IV 2021 dan tahun 2021 Pada triwulan IV 2021, konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan sebesar 10,72% (yoy) berbalik arah dibandingkan kontraksi pada triwulan III 2021 sebesar 3,00% (yoy) (Grafik 1.7). Sementara secara keseluruhan tahun, konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 3,61% (yoy) berbalik arah dibandingkan kontraksi 2020 yang sebesar 0,06% (yoy). Hal ini ditunjukan oleh indikator belanja pemerintah yang secara tahunan mengalami pertumbuhan realisasi. Belanja pemerintah dalam APBD hingga triwulan IV 2021 mencapai Rp 43,6 trilliun atau tumbuh 3,50% (yoy). Peningkatan belanja APBD terutama terjadi pada pos belanja barang dan jasa. Selain itu belanja pemerintah dalam APBN hingga triwulan IV 2021 mencapai Rp 14,7 trilliun atau tumbuh 11,46% (yoy), didorong oleh peningkatan belanja modal. Lebih lengkap terkait belanja APBD dan APBN Papua dapat di baca pada Bab 2. 1.2.3 Net Ekspor Luar Negeri Realisasi triwulan IV 2021 dan tahun 2021 Net ekspor luar negeri pada triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 12,88% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 154,43% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, pada keseluruhan tahun 2021 net ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan 113,0% (yoy), sedikit lebih rendah dibanding 2020 yang sebesar 116,32% (yoy). Net ekspor yang menurun pada triwulan IV 2021 tercermin pada indikator neraca perdagangan luar negeri yang menunjukan penurunan pertumbuhan surplus dari 179,42% (yoy) pada triwulan sebelumnya Grafik 1.10 Ekspor Non Migas Sumber: Bea dan Cukai, diolah. Grafik 1.11 Tujuan Ekspor Non Migas Sumber: Bea dan Cukai, diolah.
  • 23. 7 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 menjadi 32,57% (yoy). Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan ekspor luar negeri Provinsi Papua sepanjang triwulan IV dibanding triwulan sebelumnya (Grafik 1.10). Pertumbuhan neraca perdagangan pada triwulan IV 2021 didorong oleh pertumbuhan ekspor luar negeri, terutama untuk komoditas tambang yang mengalami pertumbuhan sebesar 32,61% (yoy). Di sisi lain nilai ekspor nontambang Papua pada triwulan IV 2021 juga mengalami pertumbuhan sebesar 109,31% (yoy) berbalik arah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 42,05% (yoy). Pertumbuhan ekspor nontambang Papua pada triwulan IV 2021 disebabkan oleh pertumbuhan permintaan ekspor barang kayu olahan. Sementara itu, ekspor kayu dan barang dari kayu Papua (HS44) memberikan andil sebesar 5,32% terhadap ekspor Papua pada triwulan IV 2021. Tujuan ekspor kayu dan barang dari kayu terbesar adalah Amerika Serikat dan Australia dengan pangsa masing-masing sebesar 67,75%, dan 17,54%. Ekspor kayu Papua secara umum merupakan hasil olahan berupa kayu lapis. Sebagian besar ekspor Papua pada triwulan IV 2021 ditujukan pada negara Jepang, Korea Selatan, dan India dengan pangsa masing- masing sebesar 22,79%, 15,97%, dan 10,67% (Grafik 1.11). Komoditas penyumbang ekspor terbesar Papua adalah konsentrat tembaga. Sementara itu, impor luar negeri nonmigas mengalami penurunan, tetapi tidak sedalam penurunan ekspor luar negeri. Impor luar negeri pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 98,08% (yoy) lebih rendah dibandingkan Grafik 1.14 Negara Asal Impor Non Migas Sumber : Bea dan Cukai, diolah. 65,17% 19,13% 6,65% 5,00% Australia Finlandia Malaysia Filipina Amerika Serikat Papua New Guinea Taiwan Singapore R.R.C. Japan Mexico Grafik 1.12 Perkembangan Impor Non Migas Sumber : Bea dan Cukai, diolah. Grafik 1.13 Impor Non Migas Berdasarkan Jenis Sumber : Bea dan Cukai, diolah. (25,91) 128,12 98,08% -100 -50 0 50 100 150 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Impor Non Migas Impor Barang Modal dan Antara g Impor Non Migas [sk. kanan] USD juta % yoy 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2018 2019 2020 2021 Bahan Baku Penolong Modal Konsumsi USD juta
  • 24. 8 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 dengan pertumbuhan pada triwulan III 2021 sebesar 128,12% (yoy). (Grafik 1.13) Impor luar negeri Papua pada triwulan IV 2021 didominasi oleh impor bahan baku penolong dan barang modal dengan pangsa masing- masing sebesar 59,72% dan 38,26%. Sementara itu, impor lainnya adalah impor konsumsi dengan pangsa sebesar 2,01%. Dilihat dari asal negaranya, impor luar negeri Papua didominasi oleh Australia dan Finlandia dengan pangsa sebesar 65,17% dan 19,13% (Grafik 1.14). Impor dari Australia terutama merupakan barang dari besi dan baja, mesin dan pesawat mekanik, dan peralatan listrik. Selanjutnya, impor dari Finlandia adalah terkait mesin dan peralatan listrik. Pertumbuhan net ekspor keseluruhan tahun 2021 tetap tinggi, walaupun lebih rendah dibandingkan tahun 2020. Penurunan pertumbuhan disebabkan oleh impor luar negeri nonmigas yang mengalami peningkatan pertumbuhan lebih tinggi dibanding peningkatan pertumbuhan ekspor luar negeri. Impor luar negeri mengalami pertumbuhan 68,26% (yoy), berbalik arah dibanding kontraksi tahun 2020 yang sebesar 37,56% (yoy). Impor masih didominasi oleh bahan baku penolong dan barang modal dengan pangsa masing-masing sebesar 63,58% dan 33,86%. Pertumbuhan impor didorong oleh barang modal yang tumbuh hingga 550,52% (yoy) (Grafik 1.13). Impor di sepanjang 2021 mayoritas berasal dari Australia dan Finlandia dengan pangsa sebesar 65,8% dan 20,4%. Ekspor luar negeri tumbuh 105,14 (yoy), lebih tinggi dibanding tahun 2020 yang sebesar 50,96 (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh nilai ekspor pertambangan yang tinggi, mencapai 111,85% (yoy). 1.2.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto Realisasi triwulan IV 2021 dan tahun 2021 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Papua pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 24,28% (yoy) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Triwulan III 2021 sebesar 43,55% (yoy). Perlambatan ini didorong oleh PMDN yang pada triwulan IV 2021 mengalami Grafik 1.15 Perkembangan PDRB Investasi Papua Sumber : BPS, diolah. Grafik 1.16 Perkembangan PMA dan PMDN Sumber : BKPM, diolah. 0,39 35,71 29,68 -20 -10 0 10 20 30 40 -2000 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Inventori Pertumbuhan Investasi Rp miliar % yoy -4.000 -2.000 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2018 2019 2020 2021 -200 -100 0 100 200 300 400 500 600 700 g-PMA - sk. Kanan g-PMDN % %
  • 25. 9 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 kontraksi 90,28% (yoy) (Grafik 1.16), berbalik arah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 192,54% (yoy). Kinerja PMTB Papua pada triwulan IV 2021 terutama didorong oleh investasi terkait pengembangan tambang bawah tanah milik perusahaan tambang terbesar di Papua disertai oleh pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA). Dilihat dari sumber investasinya, pada triwulan IV 2021 PMA memberikan sumbangan yang signifikan dengan nilai USD534,80 juta, lebih besar dibandingkan PMDN dengan nominal sebesar Rp234,2 miliar. Secara umum, PMA di Papua terutama direalisasikan untuk pengembangan tambang bawah tanah yang dilakukan oleh induk perusahaan tambang terbesar di Papua. Peningkatan realisasi PMA pada triwulan IV 2021 yang mencapai 158,52% (yoy) (Grafik 1.16) sejalan dengan rencana peningkatan investasi untuk pembangunan tambang bawah tanah. Indikator lainnya yang menunjukan pertumbuhan investasi adalah perkembangan kredit investasi. Pada triwulan IV 2021, kredit investasi Papua mengalami pertumbuhan sebesar 36,45% (yoy) lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 0,77% (yoy) (Grafik 1.18). Secara umum kredit investasi terutama disalurkan kepada sektor perdagangan besar dan eceran serta pertambangan dan penggalian. Pada keseluruhan tahun 2021, PMTB mengalami pertumbuhan 18,53% (yoy), berbalik arah dibanding kontraksi tahun 2020 yang sebesar 1,50% (yoy). Kinerja PMTB pada tahun 2021 didorong oleh investasi pengembangan tambang bawah tanah milik perusahaan tambang terbesar di Papua, penyelesaian infrastruktur pendukung PON pada triwulan I-III, serta tingginya pertumbuhan PMA. Berdasarkan sumber investasinya, PMA sepanjang tahun 2021 tumbuh sebesar 162,32% (yoy) menjadi USD1,49 miliar, Grafik 1.17 Perkembangan Nilai Tukar Sumber: JISDOR, Bank Indonesia. Grafik 1.18 Perkembangan Kredit Investasi Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia, diolah. 12 13 14 15 16 17 18 0 2 4 6 8 10 12 02-01-19 29-03-19 05-07-19 19-08-19 19 Nop… 14-02-20 14-05-20 13-08-20 4 Nop… 1/28/2021 4/22/2021 7/15/2021 10/12/2… 01-05-22 Ribu Rupiah Ribu Rupiah AUD/IDR USD/IDR [sk. Kanan] (0,77) (31,30) 36,45 -40,0 -30,0 -20,0 -10,0 ,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 - 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Kredit Investasi Pertumbuhan [sk. kanan] Rp miliar % yoy
  • 26. 10 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 berbalik arah dibanding kontraksi tahun 2020 yang sebesar 39,67% (yoy). PMA terutama didorong oleh pembangunan tambang bawah tanah oleh perusahaan tambang terbesar di Papua sepanjang tahun 2021. PMDN mengalami kontraksi hingga 66,54% (yoy) menjadi Rp910,90 miliar. Kontraksi terjadi setelah pada tahun 2020 terjadi peningkatan pesat sebesar 391,64% (yoy). Secara keseluruhan sumber investasi mengalami pertumbuhan karena nilai PMA yang lebih besar dibandingkan nilai PMDN. 1.3 Pertumbuhan Ekonomi Dari Sisi Lapangan Usaha Perekonomian Papua ditopang oleh kinerja sektor utama yang memiliki kontribusi terbesar yaitu LU pertambangan dan penggalian; LU konstruksi; LU pertanian, kehutanan dan perikanan; serta LU perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor. Pembahasan selanjutnya akan berfokus pada ke-4 LU tersebut. 1.3.1 Pertambangan dan Penggalian Realisasi triwulan IV 2021 dan tahun 2021 Kinerja LU pertambangan dan penggalian pada triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 35,00% (yoy) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 37,78% (yoy). Perlambatan kinerja LU pertambangan dan penggalian didorong oleh perlambatan pertumbuhan produksi tembaga dan emas. Pada triwulan IV 2021, produksi tembaga mencapai 380 juta pounds atau tumbuh sebesar 42,86% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan III 2021 sebesar 57,66% (yoy) (Grafik 1.20). Sementara itu, produksi emas mencapai 402 ribu ounces atau mengalami pertumbuhan sebesar 48,34% (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan III 2021 sebesar 56,78% (yoy) (Grafik 1.21). Perkembangan produksi tembaga dan emas dipengaruhi oleh pengembangan tambang bawah tanah. Grafik 1.19 Perkembangan PDRB Sisi Lapangan Usaha Sumber : BPS, diolah. 17,16 -30 -20 -10 0 10 20 30 -8.000 2.000 12.000 22.000 32.000 42.000 52.000 62.000 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Adm. Pemerintahan dan Jaminan Sosial Transportasi dan Pergudangan Perdagangan dan Reparasi Konstruksi Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertumbuhan Ekonomi [sk. kanan] Rp miliar % yoy
  • 27. 11 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 Penjualan tembaga secara kuantitas mengalami pertumbuhan sebesar 29,37% (yoy) lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 72,60% (yoy) (Grafik 1.22). Penjualan emas secara kuantitas juga mengalami pertumbuhan sebesar 33,79% (yoy), lebih rendah dibanding pertumbuhan tahun lalu yang sebesar 73,48 (yoy) (Grafik 1.23). Pertumbuhan penjualan tembaga sejalan dengan peningkatan permintaan tembaga global seiring dengan pemulihan sisi manufaktur global. Kinerja LU pertambangan dan penggalian juga dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan harga jual tembaga. Harga tembaga dunia tercatat mengalami peningkatan tahunan pada triwulan IV 202I menjadi sebesar USD9.782 per metric ton, meningkat sebesar 22,89%(yoy). Peningkatan tersebut lebih rendah dibanding bulan September 2021 yang sebesar 39,07% (yoy) (Grafik 1.24). Peningkatan harga tembaga didorong oleh pemulihan industri global, mengakibatkan peningkatan permintaan tembaga dunia dan meningkatkan harga komoditas secara umum. Secara keseluruhan tahun 2021, LU pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan 40,80% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan tahun 2020 yang sebesar 16,62% (yoy). Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pengembangan tambang bawah tanah yang pesat sepanjang tahun 2021. Pada akhir 2021, terdapat 510 drawbells, meningkat 37,84% (yoy) dibanding Grafik 1.20 Perkembangan Produksi Tembaga Sumber : Freeport-McMoRan, diolah. Grafik 1.21 Perkembangan Produksi Emas Sumber : Freeport-McMoRan, diolah. Grafik 1.22 Perkembangan Penjualan Tembaga Sumber : Freeport-McMoRan, diolah. Grafik 1.23 Perkembangan Penjualan Emas Sumber : Freeport-McMoRan, diolah. 82,19 57,66 42,86 -80,0 -60,0 -40,0 -20,0 ,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 ,0 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0 300,0 350,0 400,0 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2018 2019 2020 2021 Produksi Tembaga (Cu) Pertumbuhan Tembaga [sk. kanan] Cu: juta pound % yoy 24,31 56,78 48,34 -100 -50 0 50 100 150 200 0 100 200 300 400 500 600 700 800 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2018 2019 2020 2021 Produksi Emas (Au) Pertumbuhan Emas [sk. kanan] Au: ribu ounce % yoy 40,89 72,60 29,37 -100,0 -50,0 ,0 50,0 100,0 150,0 200,0 ,0 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0 300,0 350,0 400,0 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2018 2019 2020 2021 Penjualan Tembaga (Cu) Pertumbuhan Cu [sk. kanan] Cu: juta pound % yoy (6,69) 73,48 33,79 -100,0 -50,0 ,0 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0 300,0 ,0 100,0 200,0 300,0 400,0 500,0 600,0 700,0 800,0 900,0 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2018 2019 2020 2021 Penjualan Emas (Au) Pertumbuhan Au [sk. kanan] Au: ribu ounce % yoy
  • 28. 12 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 akhir 2020. Hal tersebut menyebabkan peningkatan produksi tembaga dan emas. Produksi tembaga sepanjang 2021 mencapai 1,34 miliar pounds atau tumbuh sebesar 65,14% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 2020 sebesar 33,28% (yoy). Produksi emas mencapai 1,37 juta ounces atau mengalami pertumbuhan sebesar 61,44% (yoy), berbalik arah dibandingkan kontraksi tahun 2020 yang sebesar 1,74% (yoy). Searah dengan produksi yang meningkat, penjualan tembaga dan emas pada tahun 2021 juga mengalami peningkatan pertumbuhan menjadi 63,68% (yoy) dan 60,21% (yoy), lebih tinggi dibanding 2020. 1.3.2 Konstruksi Realisasi triwulan IV 2021 dan Tahun 2021 Pada triwulan IV 2021, LU konstruksi tumbuh sebesar 9,52% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,76% (yoy) (Grafik 1.25). Pertumbuhan kinerja LU konstruksi didorong oleh peningkatan PMA yang mencapai 158,52% (yoy) serta peningkatan investasi pembangunan tambang bawah tanah yang masih berlanjut (grafik 1.16). Peningkatan alokasi investasi untuk pembangunan tambang bawah tanah sebesar 12,5% (yoy) dibandingkan tahun 2020 juga turut memberikan dampak positif terhadap LU konstruksi. Selain itu, pertumbuhan LU ini juga tercermin pada indikator kredit konstruksi yang pada triwulan IV tumbuh 6,24% (yoy), berbalik arah dibandingkan kontraksi yang terjadi pada triwulan III 2021 maupun triwulan IV 2020. (Grafik 1.26) Pada keseluruhan tahun 2021, LU konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 3,96% (yoy), Grafik 1.25 Perkembangan PDRB Konstruksi dan Belanja Modal Pemerintah Sumber : BPS, DJPb, Simtrada, Kemenkeu diolah. -4,96 3,76 9,52 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Konstruksi - ADHK Belanja Modal - APBD Pertumbuhan Konstruksi - sk. Kanan Rp miliar % yoy Grafik 1.26 Perkembangan Kredit Konstruksi Papua Sumber : Laporan Bank Umum, Bank Indonesia, diolah . -15,30 -6,00 6,24 -20,0 -15,0 -10,0 -5,0 ,0 5,0 10,0 15,0 0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Kredit Konstruksi Pertumbuhan [sk. kanan] Rp miliar % yoy Grafik 1.24 Perkembangan Harga Tembaga dan Emas Dunia (dolar AS) Sumber : World Bank, diolah. 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 2.000 2.200 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 11.000 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 2019 2020 2021 Harga Tembaga (USD/mt) Harga Emas (USD/troy oz) - sk. Kanan
  • 29. 13 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 berbalik arah dibanding kontraksi sebesar 0,87% (yoy) yang terjadi pada tahun 2020. Pertumbuhan LU konstruksi didorong oleh investasi pengembangan tambang bawah tanah milik perusahaan tambang terbesar di Papua, penyelesaian infrastruktur pendukung PON pada triwulan I-III, serta pembangunan infrastruktur lainnya yang tetap tinggi. 1.3.3 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Realisasi triwulan IV 2021 dan tahun 2021 LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 1,37% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 1,20% (yoy) (Grafik 1.28). Secara umum, pertumbuhan LU pertanian, kehutanan dan perikanan didukung oleh kondisi gelombang laut yang lebih kondusif bagi peningkatan produksi perikanan. Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan lebih lanjut, tertahan dengan penurunan produksi kayu di sepanjang triwulan IV 2021. Berdasarkan informasi dari BMKG, curah hujan di Papua pada triwulan IV 2021 mencapai 302,09 mm lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2020 sebesar 245,56 mm. Meski demikian, kondisi tinggi gelombang di wilayah utara Papua pada triwulan IV 2021 berkisar antara 0,75-1,25m (Oktober – November) dan berkisar 1,5m-2m (Desember), sehingga secara mayoritas cukup kondusif bagi kapal nelayan yang sebagian besar merupakan kapal tradisional untuk melaut. Sementara itu, indikator pertumbuhan lainnya yaitu penyaluran kredit pertanian mengalami peningkatan pertumbuhan. Pada triwulan IV 2021, penyaluran kredit LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 16,09% (yoy) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 10,17% (yoy) (Grafik 1.30). Hal ini mencerminkan peningkatan penyaluran pembiayaan pada sektor pertanian yang Grafik 1.27 Perkembangan PDRB Pertanian Sumber : BPS dan Bank Indonesia, diolah. Grafik 1.28 Perkembangan Kredit Pertanian Sumber : Laporan Bank Umum, Bank Indonesia, diolah. -4,15 1,20 1,37 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 3.800 3.900 4.000 4.100 4.200 4.300 4.400 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertumbuhan Pertanian Rp miliar %, yoy 12,32 10,17 16,09 0 5 10 15 20 25 30 35 40 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Kredit Sektor Pertanian Pertumbuhan [sk. kanan] Rp miliar % yoy
  • 30. 14 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 memberikan dampak positif terhadap kinerja sektor pertanian. Secara keseluruhan tahun 2021, LU ini mengalami pertumbuhan 1,60% (yoy), berbalik arah dibanding kontraksi tahun 2020 yang sebesar 0,71% (yoy). Meskipun pada tahun 2021 rata-rata curah hujan di Papua 275,66 mm, lebih tinggi 27% (yoy) dibanding rata-rata 2020, namun rendahnya daya beli masyarakat di masa pandemi pada tahun 2020 serta beberapa peristiwa seperti regulasi untuk tidak membeli beras melainkan Gabah Kering Giling (GKG) yang sempat terjadi pada triwulan II 2020 menyebabkan LU ini mengalami pertumbuhan pada 2021. Pertumbuhan di tahun 2021 juga tercermin pada indikator kredit pertanian yang sepanjang tahun 2021 mengalami pertumbuhan secara tahunan. 1.3.4 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Realisasi Triwulan IV 2021 dan Tahun 2021 Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor pada Triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 12,48 (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan 9,30% (yoy). Sedangkan pada keseluruhan tahun 2021, LU ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,72% (yoy), berbalik Grafik 1.31 Perkembangan Survei Konsumen – Pembelian Barang Tahan Lama Sumber : Survei Konsumen, Bank Indonesia, diolah . Grafik 1.32 Perkembangan Kredit Sektor Perdagangan Sumber : Laporan Bank Umum, Bank Indonesia, diolah. 107,33 50 60 70 80 90 100 110 120 130 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2019 2020 2021 2022 Pembelian Durable Goods Garis 100 Optimistis Pesimistis -1,50 1,96 5,27 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 6,5 6,6 6,7 6,8 6,9 7 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Kredit Perdagangan Pertumbuhan Kredit Perdagangan Rp triliun % yoy Grafik 1.29 Perkembangan Curah Hujan Papua Sumber: Kementerian Pertanian, diolah. Grafik 1.30 Peta Tinggi Gelombang Sumber: BMKG. 0 50 100 150 200 250 300 350 400 Jan Mar Mei Juli Sep Nov Jan Mar Mei Juli Sep Nov Jan Mar Mei Juli Sept Nov Jan 2019 2020 2021 2022 mm
  • 31. 15 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 arah dari tahun 2020 yang mengalami kontraksi 2,47% (yoy). Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran untuk keseluruhan tahun 2021 mengalami peningkatan sejalan dengan pemulihan daya beli masyarakat dan pelaksanaan PON XX serta PEPARNAS XVI yang mendorong permintaan kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut terkonfirmasi dari pertumbuhan tahun 2021 sub LU perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor yang tumbuh 6,24% (yoy), lebih tinggi dari sub LU perdagangan mobil, motor dan reparasinya yang tumbuh 2,99% (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan konsumen yang tercermin pada survei konsumen Bank Indonesia dimana Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), IKE, serta indeks penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan sepanjang triwulan II – IV 2021 selalu lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2020. Selain itu, kredit perdagangan sepanjang triwulan I – IV 2021 selalu mengalami pertumbuhan, berbalik arah dibanding triwulan I – IV 2020 yang selalu kontraksi. Pada triwulan IV 2021, hasil Survei Konsumen menunjukan peningkatan Indeks pembelian durable goods (barang tahan lama) sebesar 107,33 meningkat dibandingkan Triwulan III 2021 sebesar 103,33 (Grafik 1.36). Hal ini menunjukan perbaikan preferensi dan kecenderungan masyarakat untuk membeli barang tahan lama. Selain itu, hasil liaison menunjukan bahwa LS Margin pada triwulan IV 2021 mencapai tingkat 1,22, tingkat tertingginya semenjak tahun 2018 (Grafik 4.10). Hal tersebut mencerminkan kesanggupan dan keinginan masyarakat untuk melakukan konsumsi. Penyaluran kredit pada sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor juga menunjukan pertumbuhan pada triwulan IV 2021. Kredit sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor mencapai Rp7,38 triliun atau tumbuh sebesar 5,27% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan III 2021 sebesar 1,96% (yoy) (Grafik 1.37). Hal ini menunjukan adanya peningkatan penyaluran pembiayaan untuk mendorong pemulihan sektor perdagangan besar dan eceran. Peningkatan pertumbuhan juga tercermin pada peningkatan arus bongkar barang yang pada triwulan IV meningkat 11,02% (yoy), berbalik arah dibanding kontraksi tahun lalu yang sebesar -5,78% (yoy) (Grafik 1.33). Grafik 1.33 Perkembangan Bongkar-Muat Sumber : BPS, diolah. 18,14 31,52 67,56 -5,78 16,26 11,02 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 - 50 100 150 200 250 300 350 400 450 I II III IV I II III IV I II III IV 2019 2020 2021 Total Muat Barang Total Bongkar Barang g Muat Barang g Bongkar Barang % yoy ribu ton
  • 32. 16 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA FEBRUARI 2022 BAB II KEUANGAN PEMERINTAH Realisasi APBN di Provinsi Papua pada triwulan IV 2021 mengalami perlambatan, baik pada pos pendapatan maupun pos belanja pemerintah pusat. Pos pendapatan APBN tumbuh sebesar 9,15% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 37,86% (yoy). Di sisi pos belanja APBN, pertumbuhan juga tumbuh melambat sebesar 2,10% (yoy) dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,96% (yoy). Sementara itu, pada tahun 2021 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tercatat sebesar Rp44,80 triliun atau tumbuh sebesar 5,11% (yoy), lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2020 yang turun sebesar 9,31% (yoy). Sementara itu, realisasi APBD di Provinsi Papua mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pos pendapatan dan belanja APBD secara keseluruhan tahun 2021 mengalami pertumbuhan hingga 10,79% (yoy) dan 3,50% (yoy) atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar -13,61% (yoy) dan -12,18% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, realisasi pendapatan dan belanja APBD Provinsi Papua masing-masing mencapai 97,50% dan 82,74% dari pagu, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 79,88% dan 75,45% dari pagu.
  • 33. 17 FEBRUARI 2022 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA 2.1 Realisasi APBN Papua Realisasi pos belanja maupun pendapatan APBN pada triwulan IV 2021 masih tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi yang masih berjalan. Realisasi pendapatan APBN pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 9,15% (yoy). Mayoritas dari pendapatan APBN masih diperoleh dari Pajak Dalam Negeri yang sebesar Rp2,24 triliun atau 66,76% dari total pendapatan APBN (Grafik 2.1). Pertumbuhan Pajak Dalam Negeri pada triwulan IV 2021 mencapai 13,51% (yoy). (Grafik 2.2) didorong oleh pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat terutama pada saat penyelenggaraan PON XX, PEPARNAS XVI serta festival pendukung lainnya. Indeks mobilitas pada triwulan IV 2021 mencapai 12,67% dari kondisi sebelum pandemi, lebih tinggi dari akhir tahun 2020 sebesar -1,22%. Optimisme masyarakat juga tercermin dari peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen yang meningkat dari 109,00 pada triwulan IV tahun 2020 menjadi 130,56 pada triwulan IV tahun 2021. Di sisi lain, penerimaan Pajak Perdagangan Internasional terkontraksi sebesar 5,00% (yoy) ditengah peningkatan ekspor dari Provinsi Papua yang tumbuh sebesar 33,85% (yoy) menjadi USD 1,36 miliar dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar USD 1,01 miliar dan peningkatan Impor yang tumbuh sebesar 98,11% menjadi USD 71,38 Juta dari triwulan yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar USD 36,03 juta. Secara akumulatif, hingga Triwulan IV 2021, total penerimaan perpajakan sudah terealisasi hingga Rp10,79 triliun atau sudah melebihi dari target tahun ini yang sebesar Rp8,99 triliun Pos Belanja APBN pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 2,10% (yoy). Pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh komponen Belanja Pegawai dan Belanja Modal yang masing-masing tumbuh sebesar 3,81% (yoy) dan 12,05% (yoy). Sementara itu, komponen Belanja Barang mengalami kontraksi hingga 8,65% (yoy). Sepanjang tahun 2021, Belanja APBN mencapai Rp14,69 triliun atau Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan APBN Papua Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah. I 2019 II 2019 III 2019 IV 2019 I 2020 II 2020 III 2020 IV 2020 I 2021 II 2021 III 2021 IV 2021 Pajak Dalam Negeri 1.242 1.460 1.977 2.582 1.437 1.430 1.658 1.981 1.118 1.674 1.911 2.248,53 13,51 Pajak Perdagangan Internasional 544 75 172 40 158 220 477 939 456 819 1.094 892,06 (5,00) Penerimaan Negara Bukan Pajak 174 161 135 203 265 83 134 165,56 105 122 123 227,41 37,35 Total 1.960 1.696 2.284 2.825 1.860 1.733 2.269 3.086 1.679 2.615 3.128 3.368 9,15 Year-on-Year (%) Pendapatan APBN Realisasi (Rp Miliar) Tabel 2.2 Realisasi Belanja APBN Papua Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah. I 2019 II 2019 III 2019 IV 2019 I 2020 II 2020 III 2020 IV 2020 I 2021 II 2021 III 2021 IV 2021 Belanja Pegawai 751 1.095 1.076 1.001 800 1.023 1.031 1.011 823 1.227 944 1.050 3,81 19,85 Belanja Barang 679 1.652 1.511 2.287 540 838 1.200 2.186 729 1.214 1.205 1.997 (8,65) 37,76 Belanja Modal 347 650 1.569 2.974 415 990 1.096 1.933 819 1.017 1.351 2.166 12,05 40,97 Belanja Bansos - 2,87 12,96 18,75 - 2,28 9,33 11,61 2,30 0,31 7,92 4,05 (65,08) 0,08 Belanja Lain-lain - 19,65 24,05 - - - 61,91 37,43 21,57 21,62 25,96 71,19 90,22 1,35 Total Belanja 1.777 3.419 4.193 6.280 1.754 2.853 3.399 5.179 2.395 3.480 3.534 5.287 2,10 100 Struktur (%) Year-on- Year (%) Belanja APBN Realisasi (Rp Miliar)
  • 34. 18 FEBRUARI 2022 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA meningkat 11,46% (yoy) dari tahun 2020 yang sebesar Rp13,18 triliun. Komponen penggerak utama belanja APBN pada tahun 2021 adalah Belanja Modal dan Belanja Barang yang tumbuh masing-masing sebesar 20,69% (yoy) dan 8,02% (yoy). 2.1.1 Realisasi Belanja APBN lingkup Provinsi Papua Pada triwulan IV 2021, realisasi belanja APBN di lingkup Provinsi Papua mencapai Rp5,28 triliun atau meningkat sebesar 2,10% (yoy). Pertumbuhan Belanja didorong oleh Komponen Belanja Lain-Lain, Belanja Modal dan Belanja Pegawai yang masing-masing tumbuh sebesar 90,22% (yoy); 12,05% (yoy) dan 3,81% (yoy). Di sisi lain, Belanja Bansos dan Belanja Barang terkontraksi masing- masing sebesar -65,08% (yoy) dan -8,65% (yoy). Hingga akhir tahun 2021, Realisasi Belanja di lingkup Provinsi Papua telah mencapai 93,44% dari Pagu yang sebesar Rp15,72 triliun. (Tabel 2.2) Sebagai pos belanja terbesar dari realisasi APBN lingkup Provinsi Papua dengan share sebesar 40,97%, Belanja Modal pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 12,05% (yoy) menjadi Rp2,16 triliun dari periode yang sama apada tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,93 triliun (Grafik 2.3). Peningkatan Belanja Modal merupakan indikator yang favorable terhadap perekonomian di Papua mengingat sebagian Grafik 2.3 Realisasi Belanja APBN Papua Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah Grafik 2.4 Struktur Belanja APBN Papua Tw IV 2021 Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah 1.011 2.186 1.933 11,61 37,43 1.050 1.997 2.166 4,05 71,19 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bansos Belanja Lain- lain IV 2020 IV 2021 19,85% 37,76% 40,97% 0,08% 1,35% Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bansos Belanja Lain-lain Grafik 2.1 Struktur Pendapatan APBN Papua Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah. Grafik 2.2 Realisasi Pendapatan APBN Papua Sumber: DJPb, Kemenkeu, diolah. 66,76% 26,49% 6,75% Pajak Dalam Negeri Pajak Perdagangan Internasional Penerimaan Negara Bukan Pajak 1.981 939 165,56 2.248,53 892,06 227,41 Pajak Dalam Negeri Pajak Perdagangan Internasional Penerimaan Negara Bukan Pajak IV 2020 IV 2021 (dalam Rp Miliar)
  • 35. 19 FEBRUARI 2022 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA besar Belanja Modal disalurkan kepada sektor produktif sehingga memiliki multiplier effect yang paling tinggi diantara jenis belanja yang lain. Pos Belanja Modal merupakan salah satu pos dengan karakter slow back loaded atau penyerapan yang tinggi di akhir tahun, hal tersebut terbukti dari penyerapan pada triwulan IV 2021 yang sebesar 40% dari total realisasi Belanja Modal sepanjang tahun 2021. Di sisi lain, Belanja Modal merupakan komponen yang memiliki realisasi terhadap pagu terendah jika dibandingkan dengan komponen Belanja lainnya dengan realisasi sebesar 88,79%. Belanja Pegawai APBN Provinsi Papua pada triwulan IV 2021 mencapai Rp1,05 triliun atau tumbuh sebesar 3,81% (yoy). Belanja Pegawai sendiri merupakan komponen terbesar ketiga dari Realisasi Belanja APBN dengan pangsa sebesar 19,85% (Grafik 2.4). Di sisi lain, komponen ini merupakan pos belanja yang terdistribusi dengan rata di setiap triwulannya, hal tersebut tercermin dari realisasi pada triwulan IV 2021 yang sebesar 25,95% dari total realisasi tahunannya, selain itu pos belanja pegawai juga merupakan salah satu pos dengan realisasi terhadap pagu tertinggi yaitu sebesar 98,27%. Belanja Barang pada periode ini terkontraksi sebesar -8,65% (yoy) menjadi sebesar Rp1,99 triliun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp2,18 triliun. Belanja Barang memiliki pangsa sebesar 37,76% dari total Belanja APBN Pada triwulan IV 2021 ini. Total realisasi Belanja Barang hingga akhir tahun mencapai 94,76% dari Pagu yang sebesar Rp5,42 triliun. Selain itu belanja Bansos turut mengalami penurunan hingga 65,08% (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya seiring dengan mulai meredanya pandemi COVID-19. Realisasi sebesar Rp4,05 miliar tersebut juga mencapai 100% dari pagu yang telah ditetapkan. Realisasi yang optimal terhadap pagu juga dicatatkan oleh belanja lain-lain yang sebesar Rp71,19 miliar atau tumbuh sebesar 90,22% (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Realisasi tersebut mencapai 99,73% dari pagu yang telah ditetapkan. 2.1.2 Perkembangan TKDD di APBN lingkup Provinsi Papua Pada tahun 2021, pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) meningkat sebesar 4,79% (yoy) menjadi Rp45,15 triliun. Hingga akhir triwulan IV 2021, realisasi sudah mencapai Rp44,80 triliun sehingga serapan TKDD di lingkup Provinsi Papua sudah mencapai 99,23% atau meningkat dari tahun 2020 yang sebesar 98,92%. Pangsa terbesar dari TKDD ke Provinsi Papua tahun 2021 berasal dari Dana Alokasi Umum yang memiliki pagu sebesar Rp20,49 triliun atau menurun sebesar -1,80% (yoy) sehingga walaupun hingga akhir triwulan IV 2021, realisasi DAU dapat mencapai 100%, secara akumulatif, realisasi DAU tetap terkontraksi sebesar -1,46% (yoy). Realisasi DAU sendiri
  • 36. 20 FEBRUARI 2022 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA pada tahun 2021, terdistribusi relatif rata pada setiap triwulannya. Penurunan Pagu juga dialami oleh Dana Otsus sebesar -1,78% (yoy) menjadi Rp8,04 triliun atau sebesar 17,81% dari TKDD Lingkup Provinsi Papua. Serupa dengan DAU, serapan 100% juga terjadi pada Dana Otsus, sehingga pada akhir tahun, realisasi Dana Otsus secara tahunan masih terkontraksi sebesar -1,78% (yoy). Adapun realisasi Dana Otsus masih belum merata, hal tersebut tercermin dari serapan triwulan IV yang sebesar 69,38% terhadap pagunya. Komponen lainnya dalam TKDD adalah Dana Desa yang memiliki Pagu sebesar Rp5,43 triliun atau tumbuh sebesar 1,56% (yoy). Searah dengan peningkatan pagu, realisasi komponen Dana Desa pada tahun 2021 juga tumbuh sebesar 1,48% (yoy) menjadi Rp5,42 triliun. Slow back loaded juga terjadi di penyerapan Dana Desa, dimana 46,58% realisasi baru terjadi di triwulan IV. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 61,14% (yoy) menjadi Rp4,92 triiliun untuk pagu Dana Bagi Hasil. Peningkatan Pagu DBH juga mengkonfirmasi pemulihan ekonomi yang terjadi di Provinsi Papua pada tahun 2021 ini. Realisasi dari DBH juga meningkat dengan terserapnya 99,94% pagu anggaran pada akhir triwulan IV, sehingga secara tahunan, realisasi DBH tumbuh sebesar 61,98% (yoy). Fenomena slow back loaded juga terjadi pada pos ini dengan realisasi sebesar 47,61% baru terjadi di triwulan IV. Komponen terakhir dari TKDD adalah DAK Fisik dan DAK Non Fisik yang tercatat masing- masing memiliki pagu sebesar Rp3,61 triliun dan Rp2,65 triliun dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 0,12% (yoy) dan 31,29% (yoy). Walaupun hingga akhir tahun, realisasi kedua komponen ini mencapai masing-masing sebesar 93,86% dan 95,47, sebesar 52,40% dari DAK baru dapat direalisasikan pada triwulan IV 2021. Mengingat komponen ini merupakan komponen yang memiliki multiplier effect yang tinggi terhadap perekonomian Provinsi Papua, kedepannya diharapkan realisasi dapat dilakukan dengan lebih merata pada setiap triwulannya Grafik 2.5 Realisasi Pendapatan APBD Papua Sumber: DJPb, Kemenkeu, Simtrada diolah Grafik 2.6 Struktur Realiasai APBD Papua 2021 Sumber: DJPb, Kemenkeu, SImtrada diolah 2.439,9 40.453,9 513,0 2.287,9 44.806,1 995,6 Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain - Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 2020 2021 (dalam Rp Miliar) 4,8% 93,2% 2,1% Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain - Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
  • 37. 21 FEBRUARI 2022 LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA 2.2 Realisasi APBD Papua 2.2.1. Realisasi Pendapatan APBD Papua Realisasi pendapatan APBD di lingkup Provinsi Papua pada tahun 2021 tumbuh sebesar 10,79% (yoy) menjadi Rp48,09 triliun atau sebesar 97,50% dari pagu yang ditetapkan. Berdasarkan share nya, mayoritas pendapatan APBD Provinsi masih bersumber dari Pendapatan Transfer, yaitu sebesar Rp44,81 triliun atau 93,17% (Grafik 2.6). Realisasi pendapatan transfer tumbuh sebesar 10,76% (yoy). Pendapatan Transfer sendiri masih didominasi oleh Dana Alokasi Umum (DAU) yang sebesar Rp20,49 triliun atau sebesar 45,79%. Namun demikian pada tahun 2021, DAU terkontraksi sebesar 1,21% (yoy) (Tabel 2.3) Pendapatan Asli Daerah (PAD) di lingkup Provinsi Papua pada tahun 2021 mengalami kontraksi hingga -6,23% (yoy) menjadi sebesar Rp2,28 triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Grafik 2.5). Jika dilihat secara spasial, daerah tingkat II yang memiliki pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah tertinggi hingga triwulan IV adalah Kabupaten Mimika yaitu sebesar Rp205,43 miliar, diikuti oleh Kota Jayapura dan Kabupaten Merauke masing-masing sebesar Rp224,94 miliar dan Rp109,14 miliar (Grafik 2.7). Sementara itu, pada tahun 2021, masih terdapat 7 daerah yang memiliki pendapatan pajak dan retribusi daerah di bawah Rp1 miliar. 2.2.2 Realisasi Belanja APBD Papua Realisasi belanja APBD lingkup Provinsi Papua pada tahun 2021 sebesar Rp43,60 triliun rupiah atau tumbuh sebesar 3,50% (yoy). Performa Realisasi Belanja APBD Papua juga meningkat. Hal tersebut tercermin dari realisasi pada tahun ini yang mencapai 83% dari pagunya yang sebesar Rp52,69 triliun. Realisasi ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 75% dari pagunya sebesar Rp55,83 triliun. Komponen terbesar dari belanja APBD di Provinsi Papua adalah Barang dan Jasa dengan realisasi sebesar Rp13,94 triliun atau sebesar 31,98% dari total belanja APBD di Provinsi Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan APBD Papua Sumber: DJPb, Simtrada, Kemenkeu, diolah 2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021 Pendapatan Asli Daerah 2.755 3.069 3.635 4.177 2.440 2.288 152% 79% 63% (6,23) Hasil Pajak Daerah 1.161 1.680 2.056 1.864 1.447 570 161% 86% 28% (60,58) Hasil Retribusi Daerah 206 173 176 164 156 103 80% 90% 58% (34,34) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 128 165 362 134 89 530 105% 54% 146% 497,65 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 1.261 1.051 1.041 2.014 748 1.085 160% 71% 104% 45,00 Pendapatan Transfer 51.626 46.755 45.155 42.101 40.454 44.806 82% 87% 99% 10,76 Dana Bagi Hasil 3.172 3.984 4.920 2.971 2.695 4.917 94% 68% 100% 82,46 Dana Alokasi Umum 23.084 23.443 20.494 22.050 20.744 20.494 96% 88% 100% (1,21) Dana Alokasi Khusus 6.943 6.836 6.265 5.584 4.494 5.923 80% 66% 95% 31,81 Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 17.298 5.933 13.476 11.035 11.986 13.471 64% 202% 100% 12,39 Lain - Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 604 4.513 530 3.968 513 996 657% 11% 188% 94,06 Pendapatan Hibah 386 503 165 306 500 101 79% 99% 61% (79,73) Pendapatan Lain-lain 218 4.010 365 3.662 13 894 1679% 0% 245% 6.987,39 TOTAL 54.985 54.338 49.320 50.245 43.407 48.090 91% 80% 98% 10,79 KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH Year-on-Year (%) Pagu (Rp Miliar) Realisasi (Rp Miliar) Realisasi (%)