Laporan ini membahas tentang fekunditas telur ikan lele di perairan Tanjungpinang Kepulauan Riau. Metode yang digunakan untuk menghitung fekunditas adalah metode gravimetrik, volumetrik, dan gabungan. Hasilnya menunjukkan bahwa fekunditas ikan lele betina adalah sebesar 201.799,6 butir telur.
Perkembangan kematangan gonad ikan kem- bung lelaki di perairan pesisir Takalar diperoleh mulai ukuran belum matang sampai memijah, yang mengindikasikan bahwa perkembangan ke - matangan gonad tidak sama dan adanya kelom- pok ikan yang memijah tidak bersamaan. Nilai IKG yang bervariasi disebabkan oleh faktor ling - kungan yang berhubungan langsung dengan ke - tersediaan makanan sebagai sumber energi untuk perkembangan somatik dan reproduksinya. Ukuran kali pertama matang gonad pada ikan disebabkan oleh perubahan kondisi ling- kungan, faktor abiotik, genetik populasi, perbe- daan letak wilayah, kualitas perairan, dan besar- nya tekanan penangkapan. Fekunditas dipenga- ruhi oleh ukuran panjang dan bobot ikan, diame - ter telur, fertilitas, frekuensi pemijahan, ukuran
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautRohman Efendi
Balai Besar Pengembangan dan Budidaya Laut di Lampung mengembangkan berbagai jenis ikan laut untuk budidaya, termasuk kakap putih, kakap merah, kerapu tikus, dan proses budidayanya seperti pemeliharaan, panen, dan penanganan penyakit. Balai ini bertujuan meningkatkan produksi perikanan budidaya di Indonesia.
Tulisan ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi reproduksi dan pematangan gonad ikan baung, yaitu lingkungan, pakan, dan hormon. Faktor lingkungan seperti suhu dan pakan berpengaruh besar terhadap perkembangan gonad. Pemberian pakan berkualitas dan hormon seperti hCG dan LHRH dapat mempercepat proses reproduksi dan pematangan gonad ikan baung.
Laporan ini membahas tentang fekunditas telur ikan lele di perairan Tanjungpinang Kepulauan Riau. Metode yang digunakan untuk menghitung fekunditas adalah metode gravimetrik, volumetrik, dan gabungan. Hasilnya menunjukkan bahwa fekunditas ikan lele betina adalah sebesar 201.799,6 butir telur.
Perkembangan kematangan gonad ikan kem- bung lelaki di perairan pesisir Takalar diperoleh mulai ukuran belum matang sampai memijah, yang mengindikasikan bahwa perkembangan ke - matangan gonad tidak sama dan adanya kelom- pok ikan yang memijah tidak bersamaan. Nilai IKG yang bervariasi disebabkan oleh faktor ling - kungan yang berhubungan langsung dengan ke - tersediaan makanan sebagai sumber energi untuk perkembangan somatik dan reproduksinya. Ukuran kali pertama matang gonad pada ikan disebabkan oleh perubahan kondisi ling- kungan, faktor abiotik, genetik populasi, perbe- daan letak wilayah, kualitas perairan, dan besar- nya tekanan penangkapan. Fekunditas dipenga- ruhi oleh ukuran panjang dan bobot ikan, diame - ter telur, fertilitas, frekuensi pemijahan, ukuran
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautRohman Efendi
Balai Besar Pengembangan dan Budidaya Laut di Lampung mengembangkan berbagai jenis ikan laut untuk budidaya, termasuk kakap putih, kakap merah, kerapu tikus, dan proses budidayanya seperti pemeliharaan, panen, dan penanganan penyakit. Balai ini bertujuan meningkatkan produksi perikanan budidaya di Indonesia.
Tulisan ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi reproduksi dan pematangan gonad ikan baung, yaitu lingkungan, pakan, dan hormon. Faktor lingkungan seperti suhu dan pakan berpengaruh besar terhadap perkembangan gonad. Pemberian pakan berkualitas dan hormon seperti hCG dan LHRH dapat mempercepat proses reproduksi dan pematangan gonad ikan baung.
pecies identification for fishery purposes has been the subject of a major Food
and Agriculture Organization (FAO) program since the 1960s. Optimization of
the world-wide community efforts in generating and sharing taxonomically related
knowledge in a global network is a current challenge calling for an urgent solution.
Therefore, to develop an automated species identification system would be very
useful, because it would improve catch statistics through fast accurate species
identification.
Meristic and morphometric characters are powerful tools for measuring discreteness and relationships among fish species. For this reason, analysis of morphometric and meristic characters has been widely used by ichthyologists to
differentiate between different species and among different populations within a
species (Cadrin 2000; Wainwright 2007). However, despite automated species identification might be a good optio
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...Mujiyanto -
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas bioekologi ikan Bolo-bolo (Atherinomorus lacunosus) di Kepulauan Karimunjawa, termasuk hubungan panjang berat, faktor kondisi, tingkat kematangan gonad, fekunditas, dan nisbah kelamin ikan tersebut. Penelitian dilakukan di ekosistem mangrove di bagian barat kepulauan tersebut.
Kegiatan pemantauan kawasan budidaya dan penyakit ikan merupakan salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi data hasil produksi dan informasi yang relevan tentang keragaan/dinamika penyakit tertentu pada suatu ”lokasi” sebagai akibat dari fluktuasi beberapa parameter kualitas lingkungan budidaya. Dari hasil pemantauan yang dilakukan di Selat Nenek, Kelurahan Temoyong diketahui bahwa kondisi kualitas air cukup optimal untuk produksi ikan laut, Sementara hasil analisa penyakit menunjukkan bahwa terdapat infeksi parasit Diplectanum spp dan infeksi bakteri Vibrio sp sebagai dampak sistem budidaya yang dilakukan. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk melakukan pengembangan produksi budidaya dengan disertai dukungan oleh pemerintah daerah
Penelitian ini menganalisis marka genetik untuk variabilitas pertumbuhan udang windu dari sumber induk yang berbeda dengan menggunakan teknik RFLP-MtDNA. Hasilnya menunjukkan bahwa enzim restriksi Hae III dapat digunakan sebagai marka genetik untuk pertumbuhan dan udang dari sumber induk Aceh memiliki nilai heterosigositas lebih tinggi dibandingkan dari Sumbawa dan Jawa Timur.
Laporan ini membahas tingkah laku reproduksi ikan plati pedang (Xiphophorus helleri) melalui observasi langsung. Ikan plati pedang memiliki ciri khas seperti pedang panjang pada ekor jantan dan melahirkan anaknya. Tujuan laporan ini adalah untuk mempelajari perbedaan ciri jantan dan betina, pola tingkah laku sebelum dan sesudah pemijahan, serta lamanya waktu pemijahan.
Aspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawaMujiyanto -
Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki fungsi ekologis penting dan kompleks serta menyediakan habitat bagi beragam biota aquatik, khususnya ikan. Penelitian dilakukan bulan Juni - Desember 2012 untuk menentukan bioekologi ikan Juwi (Selar boops). Pengambilan sampel dilakukan di bagian barat Kepulauan Karimunjawa yang memiliki ekosistem mangrove, dengan menggunakan gill net. Nilai hubungan panjang dan berat ikan Juwi (2.903) jantan dan (2.556) ikan betina, sesuai dengan hasil uji-t bahwa t-tabel > t-hitung, ikan Juwi bersifat isometrik dan faktor kondisi rata-rata jantan dan betina Juwi adalah 1.089 dan 0.507, berkategori seimbang. TKG ikan Juwi diperoleh I, II-IV, 17 ekor ikan betina ber-TKG IV dan 25 ekor untuk ikan jantan. Fekunditas ikan berkisar antara 327 - 623 butir pada TKG IV, dengan diameter telur menunjukkan pemijahan yang terjadi hanya satu kali dalam 1 (satu) musim. Hasil pengamatan terhadap nisbah kelamin ikan jantan dan betina adalah berbanding 1:1, menunjukkan kondisi seimbang. Ikan Juwi (S. boops) termasuk kategori ikan omnivora. faktor fisika kimia perairan masih dalam kondisi normal keberlangsungan hidup ikan Juwi.
Laporan ini membahas perkembangan larva ikan nila mulai dari telur yang dibuahi hingga menjadi larva muda. Telur ikan nila akan menetas menjadi larva setelah 4-5 hari kemudian diasuh oleh induk betina selama 11 hari.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemuliaan ikan melalui hibridisasi dan seleksi. Hibridisasi digunakan untuk menghasilkan keturunan baru dengan kombinasi sifat yang diinginkan, sedangkan seleksi famili dan individu bertujuan untuk meningkatkan kualitas genetik melalui pemilihan hewan yang superior. Dokumen ini juga memberikan contoh penerapan teknik-teknik tersebut pada berbagai spesies budidaya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembenihan udang galah, mulai dari morfologi, perbedaan jantan dan betina, siklus hidup, teknik pembenihan seperti persiapan, pematangan gonad, pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva, persiapan pakan, dan pencegahan penyakit.
pecies identification for fishery purposes has been the subject of a major Food
and Agriculture Organization (FAO) program since the 1960s. Optimization of
the world-wide community efforts in generating and sharing taxonomically related
knowledge in a global network is a current challenge calling for an urgent solution.
Therefore, to develop an automated species identification system would be very
useful, because it would improve catch statistics through fast accurate species
identification.
Meristic and morphometric characters are powerful tools for measuring discreteness and relationships among fish species. For this reason, analysis of morphometric and meristic characters has been widely used by ichthyologists to
differentiate between different species and among different populations within a
species (Cadrin 2000; Wainwright 2007). However, despite automated species identification might be a good optio
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...Mujiyanto -
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas bioekologi ikan Bolo-bolo (Atherinomorus lacunosus) di Kepulauan Karimunjawa, termasuk hubungan panjang berat, faktor kondisi, tingkat kematangan gonad, fekunditas, dan nisbah kelamin ikan tersebut. Penelitian dilakukan di ekosistem mangrove di bagian barat kepulauan tersebut.
Kegiatan pemantauan kawasan budidaya dan penyakit ikan merupakan salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi data hasil produksi dan informasi yang relevan tentang keragaan/dinamika penyakit tertentu pada suatu ”lokasi” sebagai akibat dari fluktuasi beberapa parameter kualitas lingkungan budidaya. Dari hasil pemantauan yang dilakukan di Selat Nenek, Kelurahan Temoyong diketahui bahwa kondisi kualitas air cukup optimal untuk produksi ikan laut, Sementara hasil analisa penyakit menunjukkan bahwa terdapat infeksi parasit Diplectanum spp dan infeksi bakteri Vibrio sp sebagai dampak sistem budidaya yang dilakukan. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk melakukan pengembangan produksi budidaya dengan disertai dukungan oleh pemerintah daerah
Penelitian ini menganalisis marka genetik untuk variabilitas pertumbuhan udang windu dari sumber induk yang berbeda dengan menggunakan teknik RFLP-MtDNA. Hasilnya menunjukkan bahwa enzim restriksi Hae III dapat digunakan sebagai marka genetik untuk pertumbuhan dan udang dari sumber induk Aceh memiliki nilai heterosigositas lebih tinggi dibandingkan dari Sumbawa dan Jawa Timur.
Laporan ini membahas tingkah laku reproduksi ikan plati pedang (Xiphophorus helleri) melalui observasi langsung. Ikan plati pedang memiliki ciri khas seperti pedang panjang pada ekor jantan dan melahirkan anaknya. Tujuan laporan ini adalah untuk mempelajari perbedaan ciri jantan dan betina, pola tingkah laku sebelum dan sesudah pemijahan, serta lamanya waktu pemijahan.
Aspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawaMujiyanto -
Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki fungsi ekologis penting dan kompleks serta menyediakan habitat bagi beragam biota aquatik, khususnya ikan. Penelitian dilakukan bulan Juni - Desember 2012 untuk menentukan bioekologi ikan Juwi (Selar boops). Pengambilan sampel dilakukan di bagian barat Kepulauan Karimunjawa yang memiliki ekosistem mangrove, dengan menggunakan gill net. Nilai hubungan panjang dan berat ikan Juwi (2.903) jantan dan (2.556) ikan betina, sesuai dengan hasil uji-t bahwa t-tabel > t-hitung, ikan Juwi bersifat isometrik dan faktor kondisi rata-rata jantan dan betina Juwi adalah 1.089 dan 0.507, berkategori seimbang. TKG ikan Juwi diperoleh I, II-IV, 17 ekor ikan betina ber-TKG IV dan 25 ekor untuk ikan jantan. Fekunditas ikan berkisar antara 327 - 623 butir pada TKG IV, dengan diameter telur menunjukkan pemijahan yang terjadi hanya satu kali dalam 1 (satu) musim. Hasil pengamatan terhadap nisbah kelamin ikan jantan dan betina adalah berbanding 1:1, menunjukkan kondisi seimbang. Ikan Juwi (S. boops) termasuk kategori ikan omnivora. faktor fisika kimia perairan masih dalam kondisi normal keberlangsungan hidup ikan Juwi.
Laporan ini membahas perkembangan larva ikan nila mulai dari telur yang dibuahi hingga menjadi larva muda. Telur ikan nila akan menetas menjadi larva setelah 4-5 hari kemudian diasuh oleh induk betina selama 11 hari.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemuliaan ikan melalui hibridisasi dan seleksi. Hibridisasi digunakan untuk menghasilkan keturunan baru dengan kombinasi sifat yang diinginkan, sedangkan seleksi famili dan individu bertujuan untuk meningkatkan kualitas genetik melalui pemilihan hewan yang superior. Dokumen ini juga memberikan contoh penerapan teknik-teknik tersebut pada berbagai spesies budidaya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembenihan udang galah, mulai dari morfologi, perbedaan jantan dan betina, siklus hidup, teknik pembenihan seperti persiapan, pematangan gonad, pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva, persiapan pakan, dan pencegahan penyakit.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
1. Parameter Kematangan gonad ikan
sebagai indikator layak tangkap
Kuliah Pertemuan ke-4
MK TPL504 SDI dan Lingkungan Perikanan Tangkap
Prof.Dr.Ir. Ari Purbayanto, M.Sc
2. Pentingnya Parameter TKG
Penelitian biologi reproduksi ikan seperti tingkat kematangan gonad,
diameter telur dan fekunditas sangat diperlukan untuk mengetahui
frekuensi pemijahan, lama pemijahan dan ukuran ikan ketika pertama
kali mencapai kematangan gonad.
Karakteristik reproduksi dari suatu stok merupakan salah satu faktor
penting dalam menentukan kemampuan regenerasi suatu populasi
ikan.
Dalam pengelolaan perikanan, informasi tersebut dapat digunakan
untuk melindungi stok dari penangkapan ikan yang berlebihan
14. Panjang pada 50%
kematangan seksual
(Lm) diestimasi
sebagai panjang
dimana 50% dari ikan
sampel berada pada
kondisimatang secara
seksual
atau dewasa
(Somerton, 1980;
Fontoura et al.,
2009).
Sumber: Hartaty danArnenda (2019)