Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengidentifikasian dan perhitungan biaya yang terjadi pada setiap unit pelayanan kesehatan di Puskesmas dalam rangka mengukur kemampuan Puskesmas untuk berswakelola dan memberikan pelayanan kesehatan secara efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui cara mengidentifikasi dan menghitung biaya pelayanan kesehatan Puskesmas.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu perusahaan didirikan dan dioperasikan dengan tujuan untuk
memperoleh laba, yang dapat dimiliki secara perorangan, partner maupun
kelompok pemilik modal. Dari jenis-jenis kepemilikan tersebut, pendiri
perusahaan pada dasarnya mengharapkan laba atas investasi (return on
investment) dari modal yang ditanamkan. Dengan kata lain standar keberhasilan
suatu perusahaan dilihat dari jumlah laba yang diperoleh dihubungkan dengan
investasi modalnya.
Berbeda dengan puskesmas yang pada prinsipnya sama dengan unit
pemerintah, atau agen sosial yang didirikan dan dioperasikan dengan motif sosial
atau tidak mengharapkan laba. Standar keberhasilan suatu puskesmas dinilai dari
kualitas pelayanan yang mereka berikan.
Puskesmas sebagai salah satu lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan
pada masyarakat bisa bertindak sebagai Badan Penyelenggara sekaligus Pemberi
Pelayanan Kesehatan. Puskesmas adalah kependekan dari Pusat Kesehatan
Masyarakat. Disamping memberi pelayanan kesehatan, puskesmas juga
mengemban tugas sosial, yaitu mengutamakan kepentingan masyarakat dan tidak
berorientasi mengambil keuntungan. Karena sifatnya yang demikian manajemen
Puskesmas bukanlah tugas yang mudah, mengingat Puskesmas harus tetap eksis
1
2. 2
dalam menghadapi persaingan dengan pemberian jasa kesehatan yang lain yang
lebih profit oriented, tanpa meninggalkan fungsi sosialnya.
Puskesmas sebagai organisasi non profit oriented sangat memerlukan
informasi biaya. Tanpa informasi biaya, pihak manajemen tidak memiliki ukuran
apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah
dari pada nilai keluarannya, sehingga manajemen tidak memiliki informasi apakah
kegiatan usahanya menghasilkan sisa hasil usaha atau tidak. Sisa hasil usaha ini
sangat diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan eksistensi
puskesmas. Begitu juga tanpa informasi biaya manajemen tidak memiliki dasar
untuk mengalokasikan berbagai sumber ekonomi yang dikorbankan dalam
menghasilkan sumber ekonomi yang lain.
Penyajian informasi biaya bisa dilaksanakan bila manajemen bisa
mengidentifikasi biaya-biaya apa saja yang telah terjadi dalam melaksanakan
aktivitasnya. Keterbatasan kemampuan pihak manajemen Puskesmas dalam
bidang penyajian informasi biaya menyebabkan pengelolaan Puskesmas kurang
profesional, yang pada akhirnya menyebabkan inefisiensi dan inefektif. Hal ini
wajar saja, karena para pihak manajemen kebanyakan kurang paham tentang
pentingnya informasi biaya tersebut, karena mereka lebih paham dibidang
kesehatan. Keadaan ini cenderung dibiarkan karena dana operasional yang selama
ini digunakan merupakan subsidi dari pemerintah.
Puskesmas sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia perlu
lebih ditingkatkan mutu pelayanannya sehingga partisipasi kelompok-kelompok
masyarakat yang ada di wilayah kerjanya lebih ditingkatkan. Untuk itu, dokter dan
3. 3
tenaga para medis yang ada di Puskesmas perlu memahami dan menerapkan
prinsip-prinsip manajemen dalam pengelolaan program kesehatan masyarakat.
Untuk dapat melaksanakan usaha pokok Puskesmas secara efisien, efektif,
produktif, dan berkualitas, pimpinan Puskesmas perlu menerapkan prinsip-prinsip
manajemen. Manajemen bermanfaat untuk memebantu para pelaksana program
agar programnya dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien. untuk itu
puskesmas dapat berswakelola yaitu, dimana pelaksanaan pekerjaannya
direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga
sendiri dan alat sendiri sehingga tidak lagi terlalu tergantung pada subsidi dari
pemerintah
Tujuan dari penelitian ini dimana di ketahui bahwa selama ini Puskesmas
bekerja dari dana subsidi, maka jika di asumsikan bahwa Puskesmas bekerja
dengan dana sendiri maka di perhitungkan kira-kira berapa besar dana yang
dibutuhkan sehingga dapat di ketahui berapa biaya per pasien yang harus di
pungut agar Puskesmas dapat mendanai organisasinya sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dan membahasnya dalam penelitian yang berjudul : PENERAPAN
UNIT COST PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DALAM
RANGKA SWAKELOLA DI PUSKESMAS NAMLEA KABUPATEN BURU
MALUKU.
4. 4
1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan pembahasan pada
penganalisaan biaya-biaya yang terjadi pada aktivitas Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Analisis biaya adalah
perhitungan yang dilakukan dengan cara khusus yang biasa dipakai perusahaan
yang bermotif mencari laba, yaitu dengan menghitung seluruh biaya pada seluruh
unit penunjang dan unit produksi serta mendistribusikan seluruh biaya-biaya dari
unit penunjang ke unit produksi. Jumlah biaya asli unit produksi ditambah dengan
biaya hasil distribusi dari unit penunjang inilah yang seharusnya dibayar oleh
pasien di puskesmas.
1.3 Perumusan Masalah
Dari uraian di atas, permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :
a) Bagaimana cara mengidentifikasi biaya-biaya yang terjadi untuk setiap unit
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas?
b) Bagaimana cara menghitung / menganalisa besarnya biaya yang terjadi untuk
setiap unit pelayanan kesehatan dalam rangka swakelola yang diberikan oleh
puskesmas?
1.4 Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
a) Untuk mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi biaya-biaya yang terjadi
dalam setiap unit pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas.
5. 5
b) Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung besarnya biaya-biaya yang
terjadi dalam setiap unit pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini berguna untuk :
a) Pemerintah daerah dalam menyusun paket pelayanan dasar kesehatan.
b) Puskesmas dalam menghitung biaya satuan dari pelayanan dasar kesehatan
yang akan diberikan pada masyarakat dan dalam mengukur kemampuannya
membiayai kegiatan opersional.
c) Mahasiswa dalam mengaplikasikan akuntansi biaya pada puskesmas, serta
memberikan pengalaman dalam penelitian dan juga sebagai bahan referensi
bagi penilitian yang sejenis.