Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Membaca dan mempelajari Al-Quran bersama keluarga di rumah dapat menjaga keamanan rumah dari gangguan setan dan mendatangkan ketentraman hati. Suami harus memastikan anggota keluarganya mengerti hukum halal haram agar harta yang mereka peroleh sesuai syariah. Keluarga muslim perlu mendekatkan diri kepada Allah sesuai profesi dan mempersiapkan hid
4. Ibn Hazm memberikan patokan. “Setiap
nikmat yang tidak digunakan untuk
mendekatkan diri pada Allah hanyalah
musibah.”
5. Dalam konteks ini ada dua hal mendasar:
1. Qiraatul Qur`an ( membacaAlqur`an)
2.Ta`limul Qur`an (MengkajiAlqur`an)
6. Seorang suami wajib memastikan seluruh
anggota keluarganya bisa baca Al-Qur’an
dan mendorong agar gemar membacanya.
Sebab, membacaAl-Qur’an di rumah tidak
saja mendatangkan pahala dan ketentraman
hati, tetapi sekaligus memastikan rumah
aman dari gangguan setan.
7. Dari Abu Hurairah radhiAllahu’anhu bahwa
Rasulullah shalallahu’alaihiwasalam
bersabda, “Janganlah kalian menjadikan
rumah-rumah kalian pekuburan,
sesungguhnya setan lari dari rumah yang
dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah.”
(HR. Muslim).
8. Dalam situasi apapun, hendaknya pasangan suami istri senantiasa dzikir
kepada Allah, sehingga lahir ketentraman hati.
َينِذَّال
ِذِب َالَأ ِ ه
ّللا ِرْكِذِب مُهُبوُلُق ُّنِئَمْطَتَو ْواُنَمآ
وبُلُقْال ُّنِئَمْطَت ِ ه
ّللا ِرْك
ُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingatAllah. Ingatlah, hanya dengan mengingatiAllah-lah
hati menjadi tenteram.” (QS.Ar-Rad’u [13]: 28).
Kemudian, lebih lanjut Rasulullah menjelaskan bahwa dzikir menjadikan
rumah kita hidup dan bersinar.
“Perumpamaan rumah yang dijadikan sebagai tempat mengingatAllah
dan rumah yang tidak dijadikan sebagai tempat mengingatAllah adalah
bagaikan perbedaan antara orang yang hidup dan mati.” (HR. Muslim).
9.
10. ِلْهََأو ْمُك َ
سُفنَأ واُق واُنَمآ َينِذَّال َاهُّيَأ َاي
ُ
اسَّنال اَهُدوَُقو ًاراَن ْمُيك
َ
ال ٌدَادِش ٌظ َ
َلِغ ٌةَكِئ َ
ََلم َاهْيَلَع ُةَرَاجِحَْالو
َام َ َّ
ّللا َونُصَْعي
ونُرَمْؤُي َام َونُلَعَْفيَو ْمُهَرَمَأ
ُ
“Wahai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka
kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim: 6).
11. Jika suami pebisnis, pedagang, maka hendaknya
mengerti hukum halal haram. Sebab, pedagang yang jujur
tempatnya surga, dan pedagang yang curang, tempatnya
neraka. Dengan demikian, harta yang masuk ke dalam
rumah adalah harta yang secara syariah bisa dipastikan
kehalalalannya. Bukan yang meragukna (syubhat).
Jika suami atau istri seorang Pegawai, pastikan tidak
mengambil harta dan benda berupa apapun melalui jalan
yang tidak sesuai ketentuan. Hal ini mungkin bisa
menambah aset secara material dan finansial, tetapi itu
mengikis kebahagiaan hidup rumah tangga, termasuk
keberkahan hidup seluruh keluarga.
12. Oleh karena itu, setiap keluarga harus mendekatkan
diri kepada Allah sesuai profesi yang ditekuninya
dengan mengacu pada aturan-aturan syariah yang
telah Allah dan Rasul-Nya tetapkan. Sebab, tanpa
keseuaian dengan syariah, sebanyak apapun harta,
ujungnya tetap membahayakan kehidupan dunia-
akhirat kita sendiri.
Di sinilah kita memahami hikmah mengapa di dalam
Islam, belajar agama itu (yufaqqihu fiddin) tak pernah
kenal batas usia. Status perintahnya wajib hingga ajal
menjemput.
13. Sebab, orang yang cerdas dalam pandangan Islam
hanyalah orang yang hidup dengan menahan hawa
nafsu dan mempersiapkan hidup setelah mati.
Tentu masih ada langkah lainnya, seperti menjalin
silaturrahim, tak pernah lalai untuk bersedekah,
membantu sesama dan aktif dalam beragam program
amar ma’ruf nahi munkar. Jika ini semua bisa
diupayakan dalam keseharian rumah tangga kita,
insya Allah keberkahan hidup akan sangat terasa,
dimana kian hari rasa hati kian tentram tunduk dan
taat kepada ketentuan Ilahi.