SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MAKALAH
Disusundan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu :
Afiful ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
Abdul Rokhim ( 2013471908 )
M. Fais Musthofa ( 2013471939 )
PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MUHAMMADIYAH
TULUNGAGUNG
2015
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala
hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung.
Nurul Amin M.Ag.
2. Dosen Pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini Afiful Ikhwan, M.Pd.I
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo'a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir
amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
Tulungagung
iii
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah .................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................ 2
C. Tujuan masalah ............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran kooperatif ................................ 3
B. Karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran
kooperatif ........................................................................ 4
C. Langkah-langkahpembelajaran kooperatif ...................... 8
D. Macam-macammetodepembelajarankooperatif .............. 10
E. Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran
kooperatif ........................................................................ 13
BAB III PENUTUP
kesimpulan .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan peradaban kehidupan manusia secara perspektif
menuntut kecakapan hidup sebagaimana trend kebutuhan dalam era
kehidupan global saat ini. Interaksi kehidupan manusia terjadi secara
global, memungkinkan terjadinya banyak benturan baik yang bersifat
budaya maupun kepribadian. Budaya dan kepribadian manusia
sesungguhnya banyak dipengaruhi oleh keyakinan dan tingkat
pengetahuan yang diperoleh dari proses pendidikan. Dengan demikian,
anak sepatutnya mendapatkan pendidikan tentang budaya kehidupan
global dengan bekal kemampuan interaksi dan kolaborasi yang baik.
Kurikulum pendidikan nasional tahun 2006, menetapkan prinsip
pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, karakteristik,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini siswa harus mendapatkan
pelayanan pendidikan memberi kesempatan untuk mengekspresikan
dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan dengan menegakkan
pilar belajar hidup dalam kebersamaan dengan saling berbagi dan saling
menghargai. Pembelajaran secara konstruktif dapat memberikan
pengakuan terhadap pandangan dan pengalaman siswa dalam menghadapi
dan menyelesaikan situasi yang tidak tentu. Untuk mewujudkan prinsip
pelaksanaan kurikulum tersebut di atas, pembelajaran harus dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan multistrategi, multimedia dan
multiresource.
Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di
kelas adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif telah
dikembangkan melalui riset ilmiah diberbagai negara di dunia, sehingga
sitematikanya dapat diterapkan disemua tingkat pendidikan dan di semua
mata pelajaran termasuk Ilmu Pengetuan Alam (Biologi). Strategi
2
pembelajaran kooperatif telah dikembangkan dalam berbagai tipe variasi,
di antaranya adalah Think-Pair-Share, Students Teams Achievement
Devition, Teams Games-Turnament, Jigsaw, dan sebagainya. Tipe
pembelajaran tersebut memiliki penekanan yang berbeda tetapi semuanya
masih dalam konsep regular dari pembelajaran kooperatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran kooperatif ?
2. Apa karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif ?
3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran kooperatif ?
4. Apa macam-macam metode pembelajaran kooperatif ?
5. Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif.
2. Mengetahuilangkah-langkah pembelajaran kooperatif.
3. Mengetahuimacam-macam metode pembelajaran kooperatif.
4. Mengetahui keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran
kooperatif.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang
tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya,
setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling
membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam Pembelajaran
kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam
kelompok belum menguasai bahan pelajaran.1
Gracia mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai berikut:2
Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar aktif, kelas tampak seperti
mesin belajar dan siswa; termasuk aktivitas belajar mereka sebagai bahan
bakar yang menggerakkan mesin; siswa dikelompokkan oleh guru dalam
empat sampai lima anggota dam satu tim; siswa-siswi tersebut hetrogen
dalam kemampuan dan jenis kelamin; mereka tercampur antara kelas sosial,
ras, etnik, dan agama. Siswa dalam tim memberikan hasil pekerjaan masing-
masing siswa dalam tim mempelajari apa yang ditugaskan oleh guru sebagai
hasil kerja mereka.
1
Muchlisin Riadi, Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 11 oktober
2012 pukul 21.40 wib
2
Gracia, Ricardo, L. 1991. Teaching in a Pluralistic Sosiety. New York: Harpercollins
Publisher.
4
B. Karakteristik dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif
1. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Ada empat unsur penting dalam SPK, yaitu :
1) Adanya peserta dalam kelompok
2) Adanya aturan kelompok
3) Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan
4) Adanya tujuan yang harus dicapai.
Menurut suyanti karakteristik pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan
sebagai berikut :3
1. Pembelajaran secara tim
pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim
merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus
mampu membuat siswa belajar. Semua anggota tim (anggota
kelompok) harus saling membantu untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Untuk itulah, kriteria keberhasilan pembelajaran
ditentukan oleh keberhasilan tim.
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif
Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai 4 fungsi
pokok yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan kontrol.
Demikian juga dalam pembelajaran kooperatif. Perencanaan
menunjukkan bahwa pembelajaran memerlukan perencanaan yang
matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Pelaksanaan
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan melalui langkah-langkah pembelajaran
yang sudah ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah
disepakati bersama. Fungsi organisasi menujukkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap
anggota kelompok. Oleh sebab itu, perlu diatur tugas dan
tanggungjawab setiap anggota kelompok. Fungsi kontrol
3Yusminiwati, Karakteristik Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://www.kompasiana.com/yus_mini/karakteristik-pembelajaran-
kooperatif_552e2a5e6ea8349c128b456b diunggah pada 24 juni 2015 pukul 09.15 wib
5
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan
kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun non tes.
3. Kemauan untuk bekerjasama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan
secara kelompok. Oleh karena itu, prinsip bekerjasama perlu
ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota
kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-
masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu,
misalnya siswa yang pintar membantu siswa yang kurang pintar.
4. keterampilan bekerjasama
kemampuan untuk bekerjasama itu kemudian dipraktikkan melalui
aktivitas dan kegiatan yang tergambar dalam keterampilan
bekerjasama. Dengan demikan, siswa perlu didorong untuk mau dan
sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain. Siswa
perlu dibantu mengatasi bebagai hambatan dalam berinteraksi dan
berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide,
mengemukakan pendapat dan memberi kontribusi kepada
keberhasilan kelompok.
Menurut Arends bahwa pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :4
1) siswa bekerjasam dalam tim untuk mencapai tujuan belajar.
2) Tim-tim itu terdiri atas siswa-siswa yang berprestasi rendah, sedang,
dan tinggi.
3) Jika memungkinkan, tim-tim itu terdiri atas campuran ras, budaya,
dan gender.
4) Sistem rewardnya berorientasi kelompok maupun individu.
4ibid.
6
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif
Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti
dijelaskan dibawah ini.5
1) Prinsip Ketergatungan Positif (Positive Interdependence)
Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian
tugas sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota
kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu didasari oleh setiap anggota
kelompok keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan
oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian, semua
anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan.
Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota
kelompok masing-masing pelru membagi tugas sesuai dengan tujuan
kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan
kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat ketergantungan
positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan
manakala ada anggota kelompok yang tak bisa menyelesaiakan
tugasnya, dan semua ini memerlukan kerja sama yang baik dari
masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang
mempunyai kemampuan lebih, diharapkan mau dan mampu
membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya.
2) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh
karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya,
maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai
dengan tugansya. Setiap anggota haru memberikan yang terbaik
untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru
perlu memberikan penilaian terhadap indvidu dan juga kelompok.
Penilaian individu bisa berbeda akan tetapi penilaian kelompok harus
sama.
5
Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html diunggah
pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib
7
3) Interaksi tatap muka (Face to face promtion interaction)
Pembelajatan kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas
kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling
memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap
muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap
anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan,
memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi
kekurangan masing-masing. Kelompok belajar kooperatif dibentuk
secara heterogen, yang berasal dari budaya, latar belakang sosial, dan
kemampuan akademik yang berbeda. Perbedaan semacam ini akan
menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota
kelompok.
4) Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication)
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu
berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat
penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak.
Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif, guru perlu membekali
siswa dengan kemampuan berkomunikasi. Tidak setiap siswa
mempunyai kemampuan berkomunikasi, mislanya kemampuan
mendengarkan dan kemampuan bicara, padahal keberhasilan
kelompok ditentukan oleh partisipasi setiap anggotanya.
Untuk dapat melakukan partisipasi dan komunikasi, siswa perlu
dibekali dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi. Mislanya,
cara menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat
orang lain secara santun, tidak memojokkan cara menyampaikan
gagasan dan ide-ide yang dianggapanya baik dan berguna.
Keterampilan berkomunikasi memang memerlukan waktu. Siswa tak
mungkin dapat menguasainya dalam waktu sekejap. Oleh sebab itu,
guru peru terus melatih dan melatih, sampai akhirnya setiap siswa
memiliki kemampuan untuk menjadi komunikator yang baik.
8
Sedangkan menurut Nur, prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif
sebagai berikut:6
1) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2) Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua
anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung
jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
4) Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
5) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya.
6) Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung
jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok
kooperatif.
C. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Penggunaan pembelajaran kooperatif seharusnya mengikuti langkah-
langkah atau prosedur tertentu dalam penggunaannya. Hal ini dimaksudkan
agar penggunaan pembelajaran kooperatif dapat efektif meningkatkan
kemampuan belajar dan hasil belajar siswa.
Karli dan Yuliariatiningsih mengemukakan langkah-langkah dalam
pembelajaran kooperatif, yaitu:7
1. Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan
target pembelajaran yang ingin dicapai
2. Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara
bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil.
3. Guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun
kelompok.
6ibid
7Muhammad Risal, Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://www.artikelbagus.com/2011/06/langkah-langkah-pembelajaran-kooperatif.html diunggah
pada 27 juni 2011 pukul 04.50 wib
9
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil
kerjanya.
Keempat langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif di atas diuraikan
sebagai berikut:
1) Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan
target pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru sesuai dengan tuntutan
materi pembelajaran. Guru juga menetapkan sikap dan keterampilan-
keterampilan sosial yang diharapkan dapat dikembangkan oleh guru
selama berlangsungnya proses pembelajaran. Selain itu, guru juga
mengorganisir materi tugas-tugas yang dikerjakan bersama-sama dalam
dimensi kerja kelompok oleh siswa melalui keaktifan semua anggota
kelompok.
2) Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara
bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam penyampaian
materi pelajaran, pemahaman dan pendalamannya akan dilakukan siswa
ketika belajar secara bersama-sama dalam kelompok. Pemahaman dan
konsepsi guru terhadap siswa secara individual sangat menentukan
kebersamaan dari kelompok yang dibentuk oleh guru dalam proses
pembelajaran.
3) Dalam melakukan kegiatan observasi terhadap siswa, guru mengarahkan
dan membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok, dalam
pemahaman materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa selama
berlangsungnya proses pembelajaran.
4) Langkah selanjutnya adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mempersentasikan hasil kerjanya. Guru juga memberikan
penekanan terhadap nilai, sikap, dan perilaku sosial yang dikembangkan
dan dilatih oleh para siswa dalam kelas.
10
Ibrahim mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
yang terdiri atas 6 langkah, yaitu:8
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
2. Menyajikan informasi.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
5. Evaluasi.
6. Memberikan penghargaan.
Langkah-langkah di atas menunjukkan bahwa pelajaran dimulai yaitu
guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.
langkah ini diikuti oleh penyajian informasi, sering kali dengan bahan bacaan
daripada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim
belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama
untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Langkah terakhir pembelajaran
kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi
tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap
usaha-usaha kelompok maupun individu agar siswa dapat termotivasi dalam
mengikuti model pembelajaran kooperatif atau kerja kelompok. Jadi
pembelajaran kooperatif sangat positif dalam menumbuhkan kebersamaan
dalam belajar pada setiap siswa sekaligus menuntut kesadaran dari siswa
untuk aktif dalam kelompok, karena jika ada siswa yang pasif dalam
kelompok maka hal itu dapat mempengaruhi kualitas pelaksanaan
pembelajaran kooperatif khususnya berkaitan dengan rendahnya kerjasama
dalam kelompok.
D. Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif
a. STAD (Student Teams Achievement Divisions)
STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif learning
yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk
premulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan
8
ibid
11
kooperatif. Dalam STAD para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri
atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin,
dan latar belakang etniknya.9
Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka
untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran.
Selanjutnya semua mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-
sendiri dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling bantu.
Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata pencapaian mereka
sebelumnya, dan kepada masing-masing tim diberikan poin berdasarkan
tingkat kemajuan yang diraih siswa dibandingkan hasil yang mereka
capai sebelumnya.
Poin ini kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim
yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan sertifikat
atau penghargaan lainnya. Seluruh rangkaian kegiatan termasuk
presentasi yang disampaikan guru, praktik tim, dan kuis biasanya
memerlukan waktu 3-5 periode.
b. TGT (Team Game Tournament)
Metode ini menggunakan pelajaran yang sama seperti dalam STAD,
menggantikan kuis dengan turnamen mingguan. Dimana siswa
memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbang
poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang
siswa yang memiliki rekor nilai matematika terakhir yang sama.
Sebuah prosedur “menggeser kedudukan” membuat permainan ini cukup
adil. Peraih rekor tertinggi dalam tiap meja turnamen akan mendapat 60
poin untuk timnya. Tanpa menghiraukan dari meja mana ia
mendapatkannya. Ini berarti bahwa merekayang berprestasi rendah
(bermain dengan yang berprestasi rendah juga) dan yang berprestasi
tinggi (bermain dengan yang berprestasi tinggi juga) keduanya memiliki
kesempatan yang sama untuk sukses.
9Andrean Perdana, Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif dalam
materiinside.blogspot.co.id/2014/05/macam-metode-pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada
09 mei 2014 pukul 20.40 wib
12
c. TAI (Team Assisted Individualization)
TAI menggunakan penggunaan bauran kemampuan empat anggota yang
bebeda dan memberi sertifikat untuk tim dengan kinerja terbaik. TAI
menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran yang
individual. Dalam TAI, para siswa memasuki sekuen individual
berdasarkan tes penempatan dan kemudian melanjutkannya dengan
tingkat kemampuan mereka sendiri.
Para siswa saling mendukung dan saling membantu satu sama lain untuk
berusaha keras karena mereka menginginkan tim mereka berhasil.
Tanggungjawab individu bisa dipastikan hadir karena satu-satunya skor
yang diperhitungkan adalah skor akhir, dan siswa melakukan tes akhir
tanpa bantuan satu tim.
d. CIRC (Cooperative Inegrated Reading and Composition)
Dalam CIRC, guru menggunakan novel atau bahan bacaan yang berisi
latihan soal dan cerita.
Madden, Slavin, dan Steven berpendapat bahwa “CIRC merupakan
program komprehensif untuk mengajarkan membaca dan menulis pada
kelas sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah
menengah.” Dalam kebanyakan kegiatan CIRC, para siswa mengikuti
serangkaian pengajaran guru, praktik tim, pra nilai tim, dan kuis.
e. JIGSAW
Elliot Aronson dalam buku Robert E. Slavin10 berpendapat bahwa:
metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah salah satu model
pembelajaran yang terdiri dari tim-tim belajar heterogen, beranggotakan
4-6 siswa, setiap siswa bertanggungjawab atas penguasaan bagian dari
materi belajar dan harus mampu mengajarkan bagian tersebut kepada
anggota tim lainnya.
Jigsaw merupakan sebuah teknik dipakai secara luas yang memiliki
kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok ke kelompok”
(Group to group exchange) dengan suatu perbedaan penting : setiap
10Slavin, E Robert. 1995. Educational Psycology.United States of America: Allan and
Bacon.
13
peserta didik mengajarkan sesuatu ini adalah alternatif menarik, ketika
ada materi yang dipelajari dapat disinggkat atau “dipotong” dan disaat
tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain. Setiap
peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasi dengan materi yang
telah dipelajari oleh peserta didik lain, buatlah sebuah kumpulan
pengetahuan yang bertalian atau keahlian.
E. Keunggulan dan Kelemahan SPK
1. Keunggulan SPK
Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran
di antaranya:11
1) Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan
tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,
menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa
lain.
2) SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau
gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya
dengan ide-ide orang lain.
3) SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan
menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala
perbedaan.
4) SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih
bertanggung jawab dalam belajar.
5) SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk
meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,
termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal
yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-
manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
6) Melalaui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik.
11Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html diunggah
pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib
14
Siswa dapat berparktik memecahkan masalah tanpa takut membuat
kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab
kelompoknya.
7) SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi
dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi
dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk
proses pendidikan jangka panjang.
2. Kelemahan SPK
Disamping keunggulan, SPK juga memiliki kelemahan, diantranya:
1) Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu.
Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa
dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk
siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya, meraka akan
merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki
kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu
iklm kerja sama dalam kelompok.
2) Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh
karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan
dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang
demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah
dicapai oleh siswa.
3) Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja
kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa
sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap
individu siswa.
4) Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran
berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan hal
ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-
kali penerapan strategi ini.
15
5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam
kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan individual.
Oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja
sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan
diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam SPK memang bukan
pekerjaan yang mudah.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif
1) karakteristiknya :
a. Pembelajaran secara tim
b. Didasarkan pada manajemen kooperatif
c. Kemauan untuk bekerjasama
d. Keterampilan bekerjasama
2) Prinsip-prinsipnya :
a. Prinsip Ketergatungan Positif (Positive Interdependence)
b. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)
c. Interaksi tatap muka (Face to face promtion interaction
d. Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication)
2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif :
1) Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan
target pembelajaran yang ingin dicapai.
2) Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara
bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil.
3) Guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun
kelompok.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasekan hasil
kerjanya.
3. Macam-macam metode pembelajaran kooperatif :
a. STAD (Student Teams Achievement Divisions)
b. TGT (Team Game Tournament)
c. TAI (Team Assisted Individualization)
d. CIRC (Cooperative Inegrated Reading and Composition)
e. JIGSAW
17
4. Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif
a. Keunggulannya :
1) Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan
tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,
menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa
lain.
2) SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau
gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya
dengan ide-ide orang lain.
3) SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan
menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala
perbedaan.
4) SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih
bertanggung jawab dalam belajar.
5) SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk
meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial,
termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal
yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-
manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
6) Melalaui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik.
Siswa dapat berparktik memecahkan masalah tanpa takut membuat
kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab
kelompoknya.
7) SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi
dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan
motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini
berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.
b. Kelemahannya :
1) Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu.
Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa
18
dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk
siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya, meraka akan
merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki
kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu
iklm kerja sama dalam kelompok.
2) Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan.
Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka
dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi
cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan
dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
3) Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja
kelompok.
4) Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran
berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang.
5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam
kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan individual.
Oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja
sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan
diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam SPK memang bukan
pekerjaan yang mudah.
19
DAFTAR PUSTAKA
Muchlisin Riadi, Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-kooperatif.html diunggah
pada 11 oktober 2012 pukul 21.40 wib
Gracia, Ricardo, L. 1991. Teaching in a Pluralistic Sosiety. New York:
Harpercollins Publisher.
Yusminiwati, Karakteristik Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://www.kompasiana.com/yus_mini/karakteristik-pembelajaran-
kooperatif_552e2a5e6ea8349c128b456b diunggah pada 24 juni 2015 pukul 09.15
wib
Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran-
kooperatif.html diunggah pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib
Muhammad Risal, Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://www.artikelbagus.com/2011/06/langkah-langkah-pembelajaran-
kooperatif.html diunggah pada 27 juni 2011 pukul 04.50 wib
Andrean Perdana, Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif dalam
materiinside.blogspot.co.id/2014/05/macam-metode-pembelajaran-
kooperatif.html diunggah pada 09 mei 2014 pukul 20.40 wib
Slavin, E Robert. 1995. Educational Psycology. United States of America: Allan
and Bacon.

More Related Content

What's hot

Buku guru kelas 1 tema 7
Buku guru kelas 1 tema 7Buku guru kelas 1 tema 7
Buku guru kelas 1 tema 7IAIN Pekalongan
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKundas Tanma
 
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...Wienda Hapsari
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR IPAS KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriChi'onk Pemimpin
 
Buku siswa kelas 2 SD tema 1 hidup rukun-Kemendikbud-Kurikulum 2013
Buku siswa kelas 2 SD tema 1 hidup rukun-Kemendikbud-Kurikulum 2013Buku siswa kelas 2 SD tema 1 hidup rukun-Kemendikbud-Kurikulum 2013
Buku siswa kelas 2 SD tema 1 hidup rukun-Kemendikbud-Kurikulum 2013Abdul Latip
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfUlfaKhoirunisa2
 
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggal
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggalKarakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggal
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggalInDraa putrybulan17
 
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Asep Cell
 
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAHEFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAHzahra_khusnul
 
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5ANastiti Rahajeng
 
Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6 Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6 Sisilia Herjanti
 
Buku Siswa kls 5 Tema 1
Buku Siswa kls 5 Tema 1Buku Siswa kls 5 Tema 1
Buku Siswa kls 5 Tema 1Deir Irhamni
 
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negarahubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negaraendang zr
 

What's hot (20)

Buku guru kelas 1 tema 7
Buku guru kelas 1 tema 7Buku guru kelas 1 tema 7
Buku guru kelas 1 tema 7
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
 
Ipa kelas 2 sd - wiwik winarti
Ipa kelas 2 sd  - wiwik winartiIpa kelas 2 sd  - wiwik winarti
Ipa kelas 2 sd - wiwik winarti
 
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR IPAS KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
 
Buku siswa kelas 2 SD tema 1 hidup rukun-Kemendikbud-Kurikulum 2013
Buku siswa kelas 2 SD tema 1 hidup rukun-Kemendikbud-Kurikulum 2013Buku siswa kelas 2 SD tema 1 hidup rukun-Kemendikbud-Kurikulum 2013
Buku siswa kelas 2 SD tema 1 hidup rukun-Kemendikbud-Kurikulum 2013
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
 
Format perencanaan perbaikan pembelajaran
Format perencanaan perbaikan pembelajaranFormat perencanaan perbaikan pembelajaran
Format perencanaan perbaikan pembelajaran
 
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggal
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggalKarakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggal
Karakteristik wni dalam konteks individu yang ber bhinneka tunggal
 
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014
 
RPP IPS KELAS 2
RPP IPS KELAS 2RPP IPS KELAS 2
RPP IPS KELAS 2
 
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAHEFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN PRODUKTIFITAS MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
 
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
 
Pendidikan kewarganegaraan kelas 3 - slamet
Pendidikan kewarganegaraan kelas 3  - slametPendidikan kewarganegaraan kelas 3  - slamet
Pendidikan kewarganegaraan kelas 3 - slamet
 
IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1
 
Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6 Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6
 
Buku Siswa kls 5 Tema 1
Buku Siswa kls 5 Tema 1Buku Siswa kls 5 Tema 1
Buku Siswa kls 5 Tema 1
 
Contoh ptk bahasa indonesia kelas iv
Contoh ptk bahasa indonesia kelas ivContoh ptk bahasa indonesia kelas iv
Contoh ptk bahasa indonesia kelas iv
 
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negarahubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
 

Viewers also liked

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFMuhamad Yogi
 
Strategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learningStrategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learningNay D Cortney
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifmyrifa25
 
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...zulfatul karomah
 
Makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsawMakalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsawZein Fikri Rohmah
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifrokhim16
 
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranKhusnul Kotimah
 
Jenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaranJenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaranThuu Wien Ewie
 
Persoalan semasa takzir
Persoalan semasa takzirPersoalan semasa takzir
Persoalan semasa takzirshahirah44
 
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 3 - MOVEMENT OF SUBSTANCES ACROSS THE PLASMA MEMBRANE
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 3 -  MOVEMENT OF SUBSTANCES ACROSS THE PLASMA MEMBRANEBIOLOGY FORM 4 CHAPTER 3 -  MOVEMENT OF SUBSTANCES ACROSS THE PLASMA MEMBRANE
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 3 - MOVEMENT OF SUBSTANCES ACROSS THE PLASMA MEMBRANENirmala Josephine
 
Soalan bahasa malaysia tahun 4 ujian bulanan 1 pengenalan format baharu
Soalan bahasa malaysia tahun 4 ujian bulanan 1 pengenalan format baharuSoalan bahasa malaysia tahun 4 ujian bulanan 1 pengenalan format baharu
Soalan bahasa malaysia tahun 4 ujian bulanan 1 pengenalan format baharunorrashidah82
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarUkhty Nicken
 
5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionment5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionmentmelodiekernahan
 
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stadPengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stadAhmad Yanwar
 
Earthquakesppt
EarthquakespptEarthquakesppt
Earthquakespptshuvvan
 
EAMES CORPORATE BROCHURE
EAMES CORPORATE BROCHUREEAMES CORPORATE BROCHURE
EAMES CORPORATE BROCHUREMatt Cvijan
 

Viewers also liked (20)

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 
Strategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learningStrategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learning
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...
makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran matematika mate...
 
Makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsawMakalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaran
 
Jenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaranJenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaran
 
Persoalan semasa takzir
Persoalan semasa takzirPersoalan semasa takzir
Persoalan semasa takzir
 
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 3 - MOVEMENT OF SUBSTANCES ACROSS THE PLASMA MEMBRANE
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 3 -  MOVEMENT OF SUBSTANCES ACROSS THE PLASMA MEMBRANEBIOLOGY FORM 4 CHAPTER 3 -  MOVEMENT OF SUBSTANCES ACROSS THE PLASMA MEMBRANE
BIOLOGY FORM 4 CHAPTER 3 - MOVEMENT OF SUBSTANCES ACROSS THE PLASMA MEMBRANE
 
Soalan bahasa malaysia tahun 4 ujian bulanan 1 pengenalan format baharu
Soalan bahasa malaysia tahun 4 ujian bulanan 1 pengenalan format baharuSoalan bahasa malaysia tahun 4 ujian bulanan 1 pengenalan format baharu
Soalan bahasa malaysia tahun 4 ujian bulanan 1 pengenalan format baharu
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
 
5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionment5.03 ppt safe clean envrionment
5.03 ppt safe clean envrionment
 
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stadPengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe stad
 
Earthquakesppt
EarthquakespptEarthquakesppt
Earthquakesppt
 
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies BagsRevorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
 
elective_marketing_aCipolla_3EMBAPT
elective_marketing_aCipolla_3EMBAPTelective_marketing_aCipolla_3EMBAPT
elective_marketing_aCipolla_3EMBAPT
 
Invito formale
Invito formaleInvito formale
Invito formale
 
EAMES CORPORATE BROCHURE
EAMES CORPORATE BROCHUREEAMES CORPORATE BROCHURE
EAMES CORPORATE BROCHURE
 

Similar to STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFMuhamad Yogi
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifmyrifa25
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copyanida juita
 
Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1sintaroyani
 
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...EvihApriani1
 
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islamPengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islamLutfy Nikmah
 
Tugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranTugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajarankamaria kamaruddin
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanMaya Sy
 
2 Membangun kombel dalam sekolah.pptx
2 Membangun kombel dalam sekolah.pptx2 Membangun kombel dalam sekolah.pptx
2 Membangun kombel dalam sekolah.pptxElfitriDiscaSari
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingMozanni Tia
 
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...MuhammadIdris276103
 
dinamika kelompok.pdf
dinamika kelompok.pdfdinamika kelompok.pdf
dinamika kelompok.pdfTitikPurwati4
 
1. materi kombel 1.pptx
1. materi kombel 1.pptx1. materi kombel 1.pptx
1. materi kombel 1.pptxmasgururitnek
 

Similar to STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF (20)

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
 
Modul (kb 2) kolaboratif
Modul (kb 2) kolaboratifModul (kb 2) kolaboratif
Modul (kb 2) kolaboratif
 
Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1
 
MAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdf
MAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdfMAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdf
MAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdf
 
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
Sinkronus_Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Sekolah Pengg...
 
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islamPengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Tugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaranTugas modul media pembelajaran
Tugas modul media pembelajaran
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb
 
2 Membangun kombel dalam sekolah.pptx
2 Membangun kombel dalam sekolah.pptx2 Membangun kombel dalam sekolah.pptx
2 Membangun kombel dalam sekolah.pptx
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konseling
 
Manajemen Pendidikan
Manajemen PendidikanManajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
 
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
 
dinamika kelompok.pdf
dinamika kelompok.pdfdinamika kelompok.pdf
dinamika kelompok.pdf
 
1. materi kombel 1.pptx
1. materi kombel 1.pptx1. materi kombel 1.pptx
1. materi kombel 1.pptx
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

  • 1. STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKALAH Disusundan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Dosen Pengampu : Afiful ikhwan, M.Pd.I Oleh : Abdul Rokhim ( 2013471908 ) M. Fais Musthofa ( 2013471939 ) PAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG 2015
  • 2. ii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam. Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Ketua Sekolah Tinggi Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung. Nurul Amin M.Ag. 2. Dosen Pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Afiful Ikhwan, M.Pd.I 3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah. Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo'a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin. Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin. Tulungagung
  • 4. iv DAFTAR ISI COVER ........................................................................................................ i KATA PENGANTAR ................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah .................................................... 1 B. Rumusan masalah ............................................................ 2 C. Tujuan masalah ............................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian pembelajaran kooperatif ................................ 3 B. Karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif ........................................................................ 4 C. Langkah-langkahpembelajaran kooperatif ...................... 8 D. Macam-macammetodepembelajarankooperatif .............. 10 E. Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif ........................................................................ 13 BAB III PENUTUP kesimpulan .................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 19
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan peradaban kehidupan manusia secara perspektif menuntut kecakapan hidup sebagaimana trend kebutuhan dalam era kehidupan global saat ini. Interaksi kehidupan manusia terjadi secara global, memungkinkan terjadinya banyak benturan baik yang bersifat budaya maupun kepribadian. Budaya dan kepribadian manusia sesungguhnya banyak dipengaruhi oleh keyakinan dan tingkat pengetahuan yang diperoleh dari proses pendidikan. Dengan demikian, anak sepatutnya mendapatkan pendidikan tentang budaya kehidupan global dengan bekal kemampuan interaksi dan kolaborasi yang baik. Kurikulum pendidikan nasional tahun 2006, menetapkan prinsip pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, karakteristik, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini siswa harus mendapatkan pelayanan pendidikan memberi kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan dengan menegakkan pilar belajar hidup dalam kebersamaan dengan saling berbagi dan saling menghargai. Pembelajaran secara konstruktif dapat memberikan pengakuan terhadap pandangan dan pengalaman siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan situasi yang tidak tentu. Untuk mewujudkan prinsip pelaksanaan kurikulum tersebut di atas, pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi, multimedia dan multiresource. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan melalui riset ilmiah diberbagai negara di dunia, sehingga sitematikanya dapat diterapkan disemua tingkat pendidikan dan di semua mata pelajaran termasuk Ilmu Pengetuan Alam (Biologi). Strategi
  • 6. 2 pembelajaran kooperatif telah dikembangkan dalam berbagai tipe variasi, di antaranya adalah Think-Pair-Share, Students Teams Achievement Devition, Teams Games-Turnament, Jigsaw, dan sebagainya. Tipe pembelajaran tersebut memiliki penekanan yang berbeda tetapi semuanya masih dalam konsep regular dari pembelajaran kooperatif. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pembelajaran kooperatif ? 2. Apa karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif ? 3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran kooperatif ? 4. Apa macam-macam metode pembelajaran kooperatif ? 5. Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif ? C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif. 2. Mengetahuilangkah-langkah pembelajaran kooperatif. 3. Mengetahuimacam-macam metode pembelajaran kooperatif. 4. Mengetahui keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif.
  • 7. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam Pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.1 Gracia mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai berikut:2 Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar aktif, kelas tampak seperti mesin belajar dan siswa; termasuk aktivitas belajar mereka sebagai bahan bakar yang menggerakkan mesin; siswa dikelompokkan oleh guru dalam empat sampai lima anggota dam satu tim; siswa-siswi tersebut hetrogen dalam kemampuan dan jenis kelamin; mereka tercampur antara kelas sosial, ras, etnik, dan agama. Siswa dalam tim memberikan hasil pekerjaan masing- masing siswa dalam tim mempelajari apa yang ditugaskan oleh guru sebagai hasil kerja mereka. 1 Muchlisin Riadi, Pembelajaran Kooperatif, dalam http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 11 oktober 2012 pukul 21.40 wib 2 Gracia, Ricardo, L. 1991. Teaching in a Pluralistic Sosiety. New York: Harpercollins Publisher.
  • 8. 4 B. Karakteristik dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif 1. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Ada empat unsur penting dalam SPK, yaitu : 1) Adanya peserta dalam kelompok 2) Adanya aturan kelompok 3) Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan 4) Adanya tujuan yang harus dicapai. Menurut suyanti karakteristik pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut :3 1. Pembelajaran secara tim pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat siswa belajar. Semua anggota tim (anggota kelompok) harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itulah, kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan tim. 2. Didasarkan pada manajemen kooperatif Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai 4 fungsi pokok yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan kontrol. Demikian juga dalam pembelajaran kooperatif. Perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati bersama. Fungsi organisasi menujukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok. Oleh sebab itu, perlu diatur tugas dan tanggungjawab setiap anggota kelompok. Fungsi kontrol 3Yusminiwati, Karakteristik Pembelajaran Kooperatif, dalam http://www.kompasiana.com/yus_mini/karakteristik-pembelajaran- kooperatif_552e2a5e6ea8349c128b456b diunggah pada 24 juni 2015 pukul 09.15 wib
  • 9. 5 menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun non tes. 3. Kemauan untuk bekerjasama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh karena itu, prinsip bekerjasama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing- masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu, misalnya siswa yang pintar membantu siswa yang kurang pintar. 4. keterampilan bekerjasama kemampuan untuk bekerjasama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambar dalam keterampilan bekerjasama. Dengan demikan, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi bebagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat dan memberi kontribusi kepada keberhasilan kelompok. Menurut Arends bahwa pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :4 1) siswa bekerjasam dalam tim untuk mencapai tujuan belajar. 2) Tim-tim itu terdiri atas siswa-siswa yang berprestasi rendah, sedang, dan tinggi. 3) Jika memungkinkan, tim-tim itu terdiri atas campuran ras, budaya, dan gender. 4) Sistem rewardnya berorientasi kelompok maupun individu. 4ibid.
  • 10. 6 2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti dijelaskan dibawah ini.5 1) Prinsip Ketergatungan Positif (Positive Interdependence) Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu didasari oleh setiap anggota kelompok keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan. Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing-masing pelru membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan manakala ada anggota kelompok yang tak bisa menyelesaiakan tugasnya, dan semua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang mempunyai kemampuan lebih, diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya. 2) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability) Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugansya. Setiap anggota haru memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap indvidu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa berbeda akan tetapi penilaian kelompok harus sama. 5 Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib
  • 11. 7 3) Interaksi tatap muka (Face to face promtion interaction) Pembelajatan kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing. Kelompok belajar kooperatif dibentuk secara heterogen, yang berasal dari budaya, latar belakang sosial, dan kemampuan akademik yang berbeda. Perbedaan semacam ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok. 4) Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication) Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai kemampuan berkomunikasi, mislanya kemampuan mendengarkan dan kemampuan bicara, padahal keberhasilan kelompok ditentukan oleh partisipasi setiap anggotanya. Untuk dapat melakukan partisipasi dan komunikasi, siswa perlu dibekali dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi. Mislanya, cara menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat orang lain secara santun, tidak memojokkan cara menyampaikan gagasan dan ide-ide yang dianggapanya baik dan berguna. Keterampilan berkomunikasi memang memerlukan waktu. Siswa tak mungkin dapat menguasainya dalam waktu sekejap. Oleh sebab itu, guru peru terus melatih dan melatih, sampai akhirnya setiap siswa memiliki kemampuan untuk menjadi komunikator yang baik.
  • 12. 8 Sedangkan menurut Nur, prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:6 1) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. 2) Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. 3) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. 4) Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. 5) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 6) Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. C. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Penggunaan pembelajaran kooperatif seharusnya mengikuti langkah- langkah atau prosedur tertentu dalam penggunaannya. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan pembelajaran kooperatif dapat efektif meningkatkan kemampuan belajar dan hasil belajar siswa. Karli dan Yuliariatiningsih mengemukakan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:7 1. Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai 2. Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil. 3. Guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun kelompok. 6ibid 7Muhammad Risal, Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif, dalam http://www.artikelbagus.com/2011/06/langkah-langkah-pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 27 juni 2011 pukul 04.50 wib
  • 13. 9 4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil kerjanya. Keempat langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif di atas diuraikan sebagai berikut: 1) Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru sesuai dengan tuntutan materi pembelajaran. Guru juga menetapkan sikap dan keterampilan- keterampilan sosial yang diharapkan dapat dikembangkan oleh guru selama berlangsungnya proses pembelajaran. Selain itu, guru juga mengorganisir materi tugas-tugas yang dikerjakan bersama-sama dalam dimensi kerja kelompok oleh siswa melalui keaktifan semua anggota kelompok. 2) Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam penyampaian materi pelajaran, pemahaman dan pendalamannya akan dilakukan siswa ketika belajar secara bersama-sama dalam kelompok. Pemahaman dan konsepsi guru terhadap siswa secara individual sangat menentukan kebersamaan dari kelompok yang dibentuk oleh guru dalam proses pembelajaran. 3) Dalam melakukan kegiatan observasi terhadap siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok, dalam pemahaman materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran. 4) Langkah selanjutnya adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil kerjanya. Guru juga memberikan penekanan terhadap nilai, sikap, dan perilaku sosial yang dikembangkan dan dilatih oleh para siswa dalam kelas.
  • 14. 10 Ibrahim mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif yang terdiri atas 6 langkah, yaitu:8 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. 2. Menyajikan informasi. 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar. 5. Evaluasi. 6. Memberikan penghargaan. Langkah-langkah di atas menunjukkan bahwa pelajaran dimulai yaitu guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. langkah ini diikuti oleh penyajian informasi, sering kali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Langkah terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu agar siswa dapat termotivasi dalam mengikuti model pembelajaran kooperatif atau kerja kelompok. Jadi pembelajaran kooperatif sangat positif dalam menumbuhkan kebersamaan dalam belajar pada setiap siswa sekaligus menuntut kesadaran dari siswa untuk aktif dalam kelompok, karena jika ada siswa yang pasif dalam kelompok maka hal itu dapat mempengaruhi kualitas pelaksanaan pembelajaran kooperatif khususnya berkaitan dengan rendahnya kerjasama dalam kelompok. D. Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif a. STAD (Student Teams Achievement Divisions) STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif learning yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk premulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan 8 ibid
  • 15. 11 kooperatif. Dalam STAD para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya.9 Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya semua mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri- sendiri dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling bantu. Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata pencapaian mereka sebelumnya, dan kepada masing-masing tim diberikan poin berdasarkan tingkat kemajuan yang diraih siswa dibandingkan hasil yang mereka capai sebelumnya. Poin ini kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lainnya. Seluruh rangkaian kegiatan termasuk presentasi yang disampaikan guru, praktik tim, dan kuis biasanya memerlukan waktu 3-5 periode. b. TGT (Team Game Tournament) Metode ini menggunakan pelajaran yang sama seperti dalam STAD, menggantikan kuis dengan turnamen mingguan. Dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbang poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang siswa yang memiliki rekor nilai matematika terakhir yang sama. Sebuah prosedur “menggeser kedudukan” membuat permainan ini cukup adil. Peraih rekor tertinggi dalam tiap meja turnamen akan mendapat 60 poin untuk timnya. Tanpa menghiraukan dari meja mana ia mendapatkannya. Ini berarti bahwa merekayang berprestasi rendah (bermain dengan yang berprestasi rendah juga) dan yang berprestasi tinggi (bermain dengan yang berprestasi tinggi juga) keduanya memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. 9Andrean Perdana, Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif dalam materiinside.blogspot.co.id/2014/05/macam-metode-pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 09 mei 2014 pukul 20.40 wib
  • 16. 12 c. TAI (Team Assisted Individualization) TAI menggunakan penggunaan bauran kemampuan empat anggota yang bebeda dan memberi sertifikat untuk tim dengan kinerja terbaik. TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran yang individual. Dalam TAI, para siswa memasuki sekuen individual berdasarkan tes penempatan dan kemudian melanjutkannya dengan tingkat kemampuan mereka sendiri. Para siswa saling mendukung dan saling membantu satu sama lain untuk berusaha keras karena mereka menginginkan tim mereka berhasil. Tanggungjawab individu bisa dipastikan hadir karena satu-satunya skor yang diperhitungkan adalah skor akhir, dan siswa melakukan tes akhir tanpa bantuan satu tim. d. CIRC (Cooperative Inegrated Reading and Composition) Dalam CIRC, guru menggunakan novel atau bahan bacaan yang berisi latihan soal dan cerita. Madden, Slavin, dan Steven berpendapat bahwa “CIRC merupakan program komprehensif untuk mengajarkan membaca dan menulis pada kelas sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah menengah.” Dalam kebanyakan kegiatan CIRC, para siswa mengikuti serangkaian pengajaran guru, praktik tim, pra nilai tim, dan kuis. e. JIGSAW Elliot Aronson dalam buku Robert E. Slavin10 berpendapat bahwa: metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah salah satu model pembelajaran yang terdiri dari tim-tim belajar heterogen, beranggotakan 4-6 siswa, setiap siswa bertanggungjawab atas penguasaan bagian dari materi belajar dan harus mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota tim lainnya. Jigsaw merupakan sebuah teknik dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok ke kelompok” (Group to group exchange) dengan suatu perbedaan penting : setiap 10Slavin, E Robert. 1995. Educational Psycology.United States of America: Allan and Bacon.
  • 17. 13 peserta didik mengajarkan sesuatu ini adalah alternatif menarik, ketika ada materi yang dipelajari dapat disinggkat atau “dipotong” dan disaat tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain. Setiap peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasi dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik lain, buatlah sebuah kumpulan pengetahuan yang bertalian atau keahlian. E. Keunggulan dan Kelemahan SPK 1. Keunggulan SPK Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran di antaranya:11 1) Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain. 2) SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3) SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4) SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5) SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me- manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 6) Melalaui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. 11Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib
  • 18. 14 Siswa dapat berparktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. 7) SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil). 8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. 2. Kelemahan SPK Disamping keunggulan, SPK juga memiliki kelemahan, diantranya: 1) Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya, meraka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklm kerja sama dalam kelompok. 2) Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa. 3) Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. 4) Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali- kali penerapan strategi ini.
  • 19. 15 5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan individual. Oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam SPK memang bukan pekerjaan yang mudah.
  • 20. 16 BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif 1) karakteristiknya : a. Pembelajaran secara tim b. Didasarkan pada manajemen kooperatif c. Kemauan untuk bekerjasama d. Keterampilan bekerjasama 2) Prinsip-prinsipnya : a. Prinsip Ketergatungan Positif (Positive Interdependence) b. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability) c. Interaksi tatap muka (Face to face promtion interaction d. Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication) 2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif : 1) Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai. 2) Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil. 3) Guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun kelompok. 4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasekan hasil kerjanya. 3. Macam-macam metode pembelajaran kooperatif : a. STAD (Student Teams Achievement Divisions) b. TGT (Team Game Tournament) c. TAI (Team Assisted Individualization) d. CIRC (Cooperative Inegrated Reading and Composition) e. JIGSAW
  • 21. 17 4. Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif a. Keunggulannya : 1) Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain. 2) SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3) SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4) SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5) SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me- manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 6) Melalaui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berparktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. 7) SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil). 8) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. b. Kelemahannya : 1) Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa
  • 22. 18 dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya, meraka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklm kerja sama dalam kelompok. 2) Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa. 3) Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok. 4) Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. 5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan individual. Oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam SPK memang bukan pekerjaan yang mudah.
  • 23. 19 DAFTAR PUSTAKA Muchlisin Riadi, Pembelajaran Kooperatif, dalam http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-kooperatif.html diunggah pada 11 oktober 2012 pukul 21.40 wib Gracia, Ricardo, L. 1991. Teaching in a Pluralistic Sosiety. New York: Harpercollins Publisher. Yusminiwati, Karakteristik Pembelajaran Kooperatif, dalam http://www.kompasiana.com/yus_mini/karakteristik-pembelajaran- kooperatif_552e2a5e6ea8349c128b456b diunggah pada 24 juni 2015 pukul 09.15 wib Soraya Dwi Kartika, Strategi Pembelajaran Kooperatif, dalam http://sorayadwikartika.blogspot.co.id/2013/11/strategi-pembelajaran- kooperatif.html diunggah pada 14 november 2013 pukul 04.13 wib Muhammad Risal, Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif, dalam http://www.artikelbagus.com/2011/06/langkah-langkah-pembelajaran- kooperatif.html diunggah pada 27 juni 2011 pukul 04.50 wib Andrean Perdana, Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif dalam materiinside.blogspot.co.id/2014/05/macam-metode-pembelajaran- kooperatif.html diunggah pada 09 mei 2014 pukul 20.40 wib Slavin, E Robert. 1995. Educational Psycology. United States of America: Allan and Bacon.