Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan hukum meninggalkan shalat. Shalat adalah ibadah utama dalam agama Islam dan merupakan tiang agama. Orang yang sengaja meninggalkan shalat akan dianggap kafir menurut beberapa hadis, namun para ulama berbeda pendapat soal hukumannya.
2. Shalat adalah ibadah yang meliputi perkataan
dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam
3. Tiang Agama
◦ “Pokok amal adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan
puncaknya adalah jihad di jalan Allah‟” (H.r. Tirmidzi)
Ibadah Wajib Pertama dan Perintahnya Diterima
oleh Nabi Muhammad saw Tanpa Perantara pada
Saat Mi‟raj
◦ Anas r.a. berkata, “Shalat diwajibkan kepada nabi saw.
pada malam Isra sebanyak 50 waktu, kemudian
dikurangi sehingga menjadi 5 waktu. Kemudian nabi
dipanggil-Nya, “Ya Muhammad, sesungguhnya tidak
berubah ketetapanKu dan sesungguhnya 5 waktu itu
sama dengan 50 waktu.” (H.r. Ahmad, Nasa-i, dan
Tirmidzi)
4. Amal Pertama yang Akan Diperiksa
◦ “Amal pertama yang akan diperiksa pada seorang
hamba di hari kiamat adalah shalat. Jika baik
(shalatnya), baik pulalah seluruh amalnya. Jika
rusak (shalatnya), rusak pulalah seluruh amalnya.”
(H.r. Thabrani)
Nasehat Terakhir Nabi
◦ “dan Beliau bersabda pada nafas-nafas terakhirnya,
“Jagalah shalat! Jagalah shalat! Jagalah sumpah
kalian!.”
5. Hal Terakhir yang Akan Hilang dari Agama
◦ “Kelak akan putus ikatan Islam, sedikit demi sedikit.
Setiap satu tali putus, manusia akan bergantung
pada tali yang lainnya. Tali pertama yang putus
adalah hukum Islam dan yang terakhir adalah
shalat.” (H.r. Ibnu Hibban)
6. “Yang membedakan muslim dengan kafir adalah
shalat.” (H.r. Ahmad, Muslim, Abu Dawud,
Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
“Janji setia antara kami dan mereka adalah shalat.
Siapa yang sengaja meninggalkannya maka ia
telah kafir.” (H.r. Ahmad dan Semua Penyusun
Kitab Sunan)
“Siapa yang menjaga shalat, maka baginya
cahaya, petunjuk, dan pertolongan pada hari
kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka tidak
ada baginya cahaya, petunjuk, dan pertolongan.
Dan dia pada hari kiamat akan dikumpulkan
bersama Qarun, Fir‟aun, dan Ubay bin Khalaf.”
(H.r. Ahmad, Thabrani, dan Ibnu Hibban)
7. “Ikatan Islam dan pondasi Islam ada tiga. Di
atasnya Islam didirikan. Siapa yang meninggalkan
salah satunya maka ia kafir dan halal darahnya.
(Yaitu) persaksian (syahadat) bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah, Shalat Wajib, dan Puasa
Ramadhan.” (H.r. Abu Ya‟la)
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia
sampai mereka bersyahadat bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammad utusan Allah,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Jika
mereka melakukan semua itu, terjamin dariku
darahnya dan hartanya kecuali karena ketentuan
islam. Perhitungan mereka ada pada Allah „Azza
wa Jalla.” (H.r. Bukhari Muslim)
8. Para Ulama terdahulu diantaranya Abu
Hanifah, Malik, dan Syafi‟i, berpendapat
bahwa orang yang sengaja meninggalkan
shalat tidak kafir tapi fasiq dan dituntut
untuk bertobat. Menurut Malik dan Syafi‟i,
jika tidak mau bertobat maka dibunuh.
Sedangkan menurut Abu Hanifah tidak
dibunuh tetapi dipenjara atau diasingkan
sampai dia shalat.
Pelaksana hukum tersebut hanya pemerintah
muslim bukan perseorangan.