1. Dokumen tersebut mengajak umat Islam untuk sholat berjamaah di Mushola Al Ikhlas Perum Taman Bambu Wirolegi Jember.
2. Dibahas keutamaan sholat berjamaah seperti pahalanya yang lebih besar, disenangi Allah, dan menguatkan jati diri sebagai mukmin.
3. Juga dibahas kehadiran wanita dalam sholat berjamaah yang lebih utama di rumah tapi tidak dilarang ke masjid asalk
1. MARI SHOLAT BERJAMAAH !!
DI MUSHOLA AL IKHLAS
PERUM TAMAN BAMBU WIROLEGI JEMBER
(BAHAN KAJIAN DALAM MAJELIS PENGAJIAN DWI MINGGU)
Ahad, 30-11- 2008
Oleh : ALFAN BAINOFI, S.Pd
MENGAPA SHOLAT BERJAMAAH ?
Ulama berbeda pendapat mengenai hukum Sholat berjamaah. Ada yang
menyatakan Fardhu A'in /Wajib bagi tiap Individu laki-laki (Madzhab Hanbali), ada
yang menyatakan Fardhu Kifayah /Cukup dilakukan oleh sebagian ummat
(Madzhab Syafi'i) dan ada yang menyatakan sunnat Muakkad/ Sunnah yang
ditekankan (Madzhab Hanafi dan Maliki). Berikut dalil-dalil tentang Sholat jamaah
:
"Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan ruku`lah beserta orang-
orang yang ruku`.
(QS : Al-Baqarah: 43)
"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan
shalat." (QS : At Taubah:18).
Rosulullah bersabda "Wahai umatku, shalatlah di rumah-rumah
kalian, karena yang paling utama shalat seseorang adalah di rumahnya,
kecuali shalat fardlu" (H.R. Bukhari Muslim).
"Dari Ibnu Abbas , bahwasanya Nabi shallallaahu alaihi wasallam
bersabda, 'Barangsiapa mendengar panggilan adzan namun tidak
mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, ter-kecuali karena udzur
(yang dibenarkan dalam agama sepertii sakit keras, hujan deras, menahan hadast
besar/kecil, bau badan/mulut )'." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, hadits
shahih). Ahli tafsir mengatakan bahwa orang yang tidak sholat jamaah
sementara ia mendengar panggilan sholat, maka dia tidak mendapat
pahala dari sholat sendirian yang ia kerjakan.
Rasulullah SAW bersabda: "Tiada tiga orangpun di dalam sebuah desa
atau lembah yang tidak diadakan di sana shalat berjama'ah, melainkan
nyatalah bahwa mereka telah dipengaruhi oleh setan. Karena itu hendaklah
kamu sekalian membiasakan shalat berjama'ah sebab serigala itu hanya
menerkam kambing yang terpencil dari kawanannya." (HR. Abu Daud dengan
isnad hasan dari Abu Darda' RA).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, aku telah bertekad untuk menyuruh (para
shahabat) melakukan shalat, dan aku suruh seseorang untuk mengimaminya,
kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa beberapa ikat kayu
bakar menuju orang-orang yang tidak ikut shalat berjama`ah, untuk
membakar rumah mereka dengan api. (Hadits Bukhari dan Muslim).
Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad meriwayatkan bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau sekiranya tidak karena istri-
istri dan anak-anak berada di dalam rumah mereka, niscaya aku bakar
rumah mereka."
Rosulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang merasa senang untuk
dipertemukan pada hari kiamat dalam keadaan muslim, maka hendaknya
menjaga shalat lima waktu yang selalu diserukan, karena shalat-shalat itu
2. termasuk jalan-jalan petunjuk, dan sesungguhnya kalau engkau shalat di
rumah-rumah kalian seperti halnya yang dilakukan oleh orang-orang
yang tidak mau berjamaah berarti engkau meninggalkan sunnah nabi
kalian, kalau engkau meninggalkan sunnah nabi berarti engkau sesat. Seseorang
yang bersuci kemudian ia memperbaiki/menyempurnakan kesuciannya, kemudian
menuju ke masjid dari masjid-masjid yang ada, tiada lain baginya kecuali Allah
akan menulis setiap langkahnya dengan kebaikan dan derajatnya ditingkatkan,
dan dihilangkan darinya kejelekan. Dan engkau telah menyaksikan orang-
orang yang tidak suka berjamaah adalah orang yang munafik yang nyata
kemunafikannya. Dan tidaklah seseorang telah didatangi dan diberi petunjuk di
antara dua orang sehingga ia berdiri di shaf (dalam shalat berjamaah).” (HR.
Muslim).
"Dari Abu Hurairah radhiallaahu anhu , ia berkata,Telah datang kepada Nabi
shallallaahu alaihi asallam seorang lelaki buta, kemudian ia berkata, 'Wahai
Rasulullah, aku tidak punya orang yang bisa menuntunku ke masjid, lalu dia
mohon kepada Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam agar diberi keringanan dan
cukup shalat di rumahnya.'
Maka Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam memberikan keringanan
kepadanya. Ketika dia berpaling untuk pulang, beliau memanggilnya, seraya
berkata, 'Apakah engkau mendengar suara adzan (panggilan) shalat?', ia
menjawab, 'Ya.' Beliau bersabda, 'Maka hendaklah kau penuhi
(panggilan itu)'." (HR. Muslim)
"Dari Ibnu Mas'ud radhiallaahu anhu, ia berkata, 'Sesungguhnya Rasulullah
shallallaahu alaihi wasallam mengajari kami sunnahsunnah (jalan-jalan petunjuk
dan kebenaran) dan di antara sunnah-sunnah tersebut adalah shalat di
masjid yang dikumandangkan adzan di dalamnya." (HR. Muslim)
Dari Barra' bin Azib berkata: "Kami shalat bersama Nabi SAW. Maka
diwaktu beliau membaca 'sami'Allaahu liman hamidah' tidak seorang pun dari
kami yang berani membungkukkan punggungnya sebelum Nabi SAW meletakkan
dahinya ke lantai. (HR Jama'ah)
APA KEUTAMAAN SHOLAT BERJAMAAH ?
1. Memperkokoh jati diri sebagai mukmin.
Hanya orang berimanlah yang mampu melaksanakan sholat berjamaah
serta memakmurkan masjid / musholla sebagaimana firman Allah SWT :
"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan
shalat." (QS. At Taubah:18).
2. Perbuatan yang disenangi oleh Allah
Sesungguhnya Allah kagum terhadap orang-orang yang shalat
berjama’ah’ (HR.Ahmad).
3. Pahalanya berlipat ganda
"Dari Ibnu Umar radhiallaahu anhuma , bahwasanya Rasulullah shallallaahu
alaihi wasallam bersabda, 'Shalat berjama'ah dua puluh tujuh kali lebih
utama daripada shalat sendirian." (Muttafaq 'alaih)
Rasulullah SAW bersabda: "Shalat seseorang dengan berjama'ah itu
melebihi shalatnya di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh lima kali lipat.
Yang demikian itu karena bila seseorang berwudhu' dan menyempurnakan
wudhu'nya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan semata-mata untuk shalat,
maka setiap kali ia melangkahkan kaki diangkatlah kedudukannya satu
derajat dan dihapuslah satu dosa. Dan apabila dia mengerjakan shalat, maka
3. para Malaikat selalu memohonkan untuknya rahmat selama ia masih
berada ditempat shalat selagi belum berhadats, mereka memohon: "Ya
Allah limpahkanlah keselamatan atasnya, ya Allah limpahkanlah rahmat
untuknya.' Dan dia telah dianggap sedang mengerjakan shalat semenjak
menantikan tiba waktu shalat." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Huraira RA,
dari terjemahan lafadz Bukhari).
"Dari Ubay bin Ka'ab radhiallaahu anhu, ia berkata, 'Rasulullah shallallaahu
alaihi wasallam bersabda, Shalat seseorang bersama orang lain (berdua) lebih
besar pahalanya dan lebih mensucikan daripada shalat sendirian, dan shalat
seseorang ditemani oleh dua orang lain (bertiga) lebih besar pahalanya dan lebih
menyucikan daripada shalat dengan ditemani satu orang (berdua), dan semakin
banyak (jumlah jama'ah) semakin disukai oleh Allah Ta'ala'." (HR.Ahmad,
Abu Daud dan An-Nasai, hadits hasan)
4. Memperoleh Balasan Yang Besar di Dunia dan Akhirat
"Berikanlah khabar gembira orang-orang yang rajin berjalan ke masjid
dengan cahaya yang sempurna di hari kiamat." (HR. Abu Daud, Turmudzi
dan Hakim).
"Barang siapa mendirikan shalat selama 40 hari dengan berjamaah,
dengan mendapatkan takbiratul ihram bersama imam, maka ia akan
dibebaskan dari dua perkara, yaitu dari neraka dan dari kemunafikan"
(H.R. Tirmidzi).
5. Dicatat sebagai orang yang senantiasa berdzikir kepada Allah
Dari Abu Sa'id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiallaahu anhuma, keduanya
berkata, 'Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda, 'Barangsiapa
bangun di waktu malam hari kemudian dia membangunkan isterinya,
kemudian mereka berdua shalat berjama'ah, maka mereka berdua akan
dicatat sebagai orang yang selalu berdzikir kepada Allah'. (HR. Abu Daud
dan Al-Hakim, hadits shahih)
6. Dapat dijadikan sebagai sarana penyatuan hati dan fisik, saling
mengenal dan saling mendukung satu sama lain.
Rasulullah SAW terbiasa menghadap ke ma'mum begitu selesai shalat dan
menanyakan mereka-mereka yang tidak hadir dalam shalat berjama'ah, para
sahabat juga terbiasa untuk sekedar berbicara setelah selesai shalat sebelum
pulang kerumah. Dari Jabir bin Sumrah RA berkata: "Rasulullah SAW baru
berdiri meninggalkan tempat shalatnya diwaktu shubuh ketika matahari
telah terbit. Apabila matahari sudah terbit, barulah beliau berdiri untuk
pulang. Sementara itu di dalam masjid orang-orang membincangkan
peristiwa-peristiwa yang mereka kerjakan di masa jahiliyah. Kadang-
kadang mereka tertawa bersama dan Nabi SAW pun ikut tersenyum."
(HR. Muslim).
KEUTAMAAN SHOLAT ISYA' & SHUBUH BERJAMA'AH
''Dan dirikanlah shalat Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu
disaksikan (oleh para malaikat).'' (QS Al-Isra' [17]: 78).
”Sholat berjamaah lebih utama dari sholat salah seorang kamu yang
sendirian, berbanding dua puluh lima lipat. Malaikat penjaga malam dan
siang berkumpul pada waktu sholat Subuh.” (HR Bukhari).
Rasulullah SAW bersabda :" Shalat yang paling berat menurut orang-
orang munafiq adalah shalat Isya` dan shalat Shubuh. Sekiranya mereka
mengetahui pahala yang terkandung pada keduanya, niscaya mereka akan
datang untuk melakukannya (secara berjama`ah) sekalipun dengan merangkak".
(Muttafaq alaih).
4. ''Barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia
telah melaksanakan shalat semalam suntuk.'' (HR Bukhari).
"Barangsiapa yang shalat Isya dengan berjama'ah maka seakan-akan
ia mengerjakan shalat setengah malam, dan barangsiapa yang
mengerjakan shalat shubuh berjama'ah maka seolah-olah ia
mengerjakan shalat semalam penuh. (HR. Muslim dan Turmudzi dari Utsman
RA).
''Berilah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan di kegelapan
menuju masjid (untuk mengerjakan shalat Subuh) dengan cahaya yang
terang benderang (pertolongan) pada hari kiamat.'' (HR Abu Daud, Tirmidzi
dan Ibn Majah)
‘Barangsiapa shalat Shubuh berjama’ah maka dia berada dalam
jaminan Allah. (maksudnya: Dia melindungi, memperhatikan dan menjaga
hamba tersebut)’ (HR. Ibnu Majah dan Thabrani)
“Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum subuh) lebih baik dari
dunia dan seisinya”
(HR. Muslim).
KEHADIRAN WANITA DALAM SHOLAT BERJAMA'AH
Bagi kaum wanita yang lebih utama adalah shalat di rumah, berdasarkan
hadits dari Ummu Humaid As-Saayidiyyah RA bahwa Ia datang kepada Rasulullah
SAW dan mengatakan: "Ya Rasulullah, saya senang sekali shalat dibelakang
anda." Beliaupun menanggapi: "Saya tahu akan hal itu, tetapi shalatmu di
rumahmu adalah lebih baik dari shalatmu di masjid kaummu, dan
shalatmu di masjid kaummu lebih baik dari shalatmu di masjid Umum."
(HR. Ahmad dan Thabrani).
Namun demikian tidak ada larangan bagi para wanita untuk sholat jama'ah
berdasarkan hadist :"Janganlah kamu larang wanita-wanita itu pergi ke
masjid-masjid Allah, tetapi hendaklah mereka itu keluar tanpa memakai
harum-haruman." (HR. Ahmad dan Abu Daud dari Abu Huraira RA). Keutamaan
sholat di rumah bagi wanita dimaksudkan agar terhindar dari godaan
atau fitnah yang mungkin terjadi di jalan.
JADI BAGI PARA WANITA YANG INGIN MEMPEROLEH PAHALA SHOLAT
JAMAAH DAN INGIN MEMAKMURKAN MASJID/ MUSHOLA, TIDAK ADA
HALANGAN BAGI MEREKA UNTUK SHOLAT JAMAAH selama tidak
menggunakan wangi-wangian dan tidak ada gangguan/ fitnah di jalan
(berada di lingkungan yang aman).
Semoga Bermanfaat
Wabillahit Taufiq Wal Hidayah
• Ketua Pusat Studi Inovasi PEndidikan (PSIP) Jember
• Koordinator Komunitas Islam Puritan Tradisionalis (KIPTra) Jember
• Email : alfanbainofi@yahoo.com, Download Materi ini di www.scribd.com/alfanbainofi