Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah dan pengelolaannya. Terdapat dua jenis limbah utama yaitu limbah organik dan anorganik, serta limbah dapat berupa cair atau padat. Pengolahan limbah meliputi penimbunan, pembakaran, pembuatan kompos, daur ulang, pengolahan primer hingga tersier untuk limbah cair, serta pengontrolan emisi untuk limbah gas. Limbah berbahaya (B3) memerlukan
3. A. Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga).
4. B. Jenis-jenis Limbah
Berdasarkan jenis senyawanya
1. Limbah organik
Limbah organik adalah limbah yang dapat
diuraikan secara sempurna oleh proses biologi
baik aerob atau anaerob. Limbah organik mudah
membusuk, seperti sisa makanan, sayuran,
daun-daunan kering, potongan-potongan kayu,
dan sebagainya.
5. Kompos merupakan hasil pelapukan
bahan-bahan organik seperti daun-daunan,
jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan
lain yang sejenis yang proses pelapukannya
dipercepat oleh bantuan manusia.
6. Limbah organic dibagi menjadi dua, yaitu:
• Limbah organic basah
Limbah ini memiliki kandungan air yang
cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa
sayuran.
• Limbah organic kering
Limbah ini memiliki kandungan air yang
relative sedikit. Contohnya kayu, ranting
pohon, dedaunan kering, dan lain lain.
7. 2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang
tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Limbah
ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor
atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu
yang lama.
8. Berdasarkan karakteristiknya
1. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil
usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82
thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat
digolongkan berdasarkan pada :
a. Sifat Fisika dan Sifat Agregat.
b. Parameter Logam
9. c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia
(NH3-N)
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen
Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E Coli
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu)
10. 2. Limbah Padat
Limbah padat adalah hasil buangan
industri yang berupa padatan, lumpur atau
bubur yang berasal dari suatu proses
pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan
industri dan domestik.
11. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain,
karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca,
organik, bakteri, kulit telur, dll Sumber-sumber dari
limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula,
pulp, kertas, rayon, plywood, limbah nuklir,
pengawetan buah, ikan, atau daging
12. Secara garis besar limbah padat terdiri dari :
1. Limbah padat yang mudah terbakar.
2. Limbah padat yang sukar terbakar.
3. Limbah padat yang mudah membusuk.
4. Limbah yang dapat di daur ulang.
5. Limbah radioaktif.
6. Bongkaran bangunan dan Lumpur.
13. A. DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH PADAT
Limbah pasti akan berdampak negatif pada
lingkungan hidup jika tidak ada pengolahan yang
baik dan benar, dengan adanya limbah padat
didalam linkungan hidup maka dapat
menimbulkan pencemaran seperti :
1. Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S),
amoniak (NH3), methan (CH4), C02 dan sebagainya.
14. 2. Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara,
3. Penurunan kualitas air,
4. Kerusakan permukaan tanah.
15. Dampak limbah secara umum di tinjau dari
dampak terhadap kesehatan dan
terhadaplingkungan adalah sebgai berikut :
1. Dampak Terhadap Kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau
menimbulkan panyakit. Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah
sebagai berikut:
a. Penyakit diare dan tikus,
b. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.
16. 2. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke
sungai akan mencemarkan airnya sehingga
mengandung virus-virus penyakit.
17. 3. Limbah gas dan partikel
Limbah gas merupakan asap-asap dari kegiatan
industri maupun rumah tangga yang dapat
mencemari udara (polusi udara). Contoh:
• Gas CO
• O2
• NO2
• CO2
• H2
• SO2
• HCL, dll.
18. 4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Limbah B3 adalah limbah yang mengandung
bahan beracun yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang
berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi
karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan
oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus.
19. Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam
2 (dua) kategori, yaitu:
1. Berdasarkan sumber
2. Berdasarkan karakteristik
Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber
dibagi menjadi:
• Limbah B3 dari sumber spesifik;
• Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;
• Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa,
tumpahan, bekas kemasan dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
20. Sedangkan golongan limbah B3 yang berdasarkan
karakteristik ditentukan dengan:
• mudah meledak;
• pengoksidasi;
• sangat mudah sekali
menyala;
• sangat mudah menyala;
• mudah menyala;
• amat sangat beracun;
• sangat beracun;
• beracun;
• berbahaya;
• korosif;
• bersifat iritasi;
• berbahaya bagi
lingkungan;
• karsinogenik;
• teratogenik;
• mutagenik.
21. Karakteristik limbah B3 ini mengalami pertambahan
lebih banyak dari PP No. 18 tahun 1999 yang hanya
mencantumkan 6 (enam) kriteria, yaitu:
• mudah meledak;
• mudah terbakar;
• bersifat reaktif;
• beracun;
• menyebabkan infeksi;
• bersifat korosif.
22. Limbah B3 dapat diklasifikasikan
menjadi:
a. Primary sludge,
b. Chemical sludge,
c. Excess activated sludge
d. Digested sludge.
23. C. Pengolahan Limbah
l. Pengelolaan Limbah Padat
1. Penimbunan Terbuka => Terdapat dua cara
penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu
metode penimbunan terbuka (open dumping)
dan metode sanitary landfill
2. Sanitary Landfill => Pada metode sanitary
landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang
dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik
untuk mencegah perembesan limbah ke tanah.
24. 3. Insinerasi => Insinerasi adalah pembakaran
sampah/limbah padat menggunakan suatu alat
yang disebut insinerator.
4. Pembuatan kompos padat dan cair => Metode
ini adalah dengan mengolah sampah organic
seperti sayuran, daun-daun kering, kotoran
hewan melalui proses penguraian oleh
mikroorganisme tertentu
5. Daur Ulang => Daur ulang adalah proses untuk
menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan
baru dengan tujuan mencegah adanya sampah
25. II. Pengelolaan Limbah Cair
1. Pengolahan Primer (Primary Treatment)
2. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
3. Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)
4. Desinfeksi (Desinfection) atau pembunuhan kuman
5. Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)
26. III. Pengelolaan Limbah Gas
1. Mengontrol Emisi Gas Buang
2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara
Pembuangan
27. IV. Pengelolaan limbah B3
Pengolahan limbah B3 harus memenuhi
persyaratan:
Lokasi pengolahan
Fasilitas pengolahan
Penanganan limbah B3 sebelum diolah
Pengolahan limbah B3