SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
LIMBAH
A. Pengertian Limbah
● Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No.18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa/ buangan
dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah dapat menimbulkan dampak negatif apabila jumlah atau
konsentrasinya di lingkungan telah melebihi baku mutu.
● Menurut UU RI No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup mendefinisikan baku mutu
lingkungan sebagai ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada
dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup. Dengan kata lain baku mutu lingkungan adalah ambang batas/batas kadar maksimum suatu zat
atau komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif. Jenis limbah
yang berbeda dapat memiliki baku mutu yang berbeda di lingkungan.
B. Pengelompokkan Limbah
1. Pengelompokkan berdasarkan jenis senyawanya
Didasarkan pada ada atau tidak ada atom Karbon (C); maka dibedakan atas:
a. Limbah Organik
Berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah organik merupakan segala limbah yang mengandung unsur karbon (C),
sehingga meliputi limbah dari makluk hidup, kertas, plastik, dan karet. Namun secara teknis, sebagian orang
mendefinisikan limbah organik sebagai limbah yang berasal dari makluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk..
b. Limbah Anorganik
Berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah anorganik meliputi segala limbah yang tidak mengandung unsur
karbon, seperti logam, kaca, dan pupuk anorganik. Secara teknis, limbah anorganik didefinisikan sebagai segala limbah
yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Dalam hal ini, bahan organik
seperti plastik, kertas dan karet juga dikelompokkan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit diurai oleh
mikroorganisme sebab unsur karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang (polimer).
B. Pengelompokkan Limbah
Limbah anorganik adalah limbah yang tidak mudah hancur atau diuraikan oleh mikroorganisme. Beberapa limbah
anorganik sama sekali tidak dapat diuraikan dan sebagian lagi dapat diuraikan tetapi membutuhkan waktu yang sangat
lama. Berikut ini waktu yang dibutuhkan beberapa benda untuk dapat diuraikan/terdegradasi.
B. Pengelompokkan Limbah
2. Pengelompokan berdasarkan wujud
a. Limbah Cair; segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air dan beserta bahan-bahan buangan lain yang
tercampur (suspensi) maupun terlarut dalam air.
1.) Limbah cair domestik: rumah tangga, perkantoran, pasar, restoran
2.) Limbah cair industri limbah cair buangan industri-pengolahan makanan, tekstil, pewarnaan.
3.) Rembesan dan luapan yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran
pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan.
4.) Air hujan, limbah cair yang berasal dari aliran air hujan diatas pemukaan tanah.
B. Pengelompokkan Limbah
b. Limbah Padat, merupakan limbah yang paling banyak terdapat di lingkungan yang disebut juga dengan sampah,
secara umum, klasifikasi limbah padat menurut istilah teknis ada 6 kelompok:
1.) Sampah organik mudah busuk (garbage); limbah semi padat basah berupa bahan-bahan organik yang mudah
membusuk atau terurai oleh mikroorganisme.
2.) Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup
kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. Contohnya, selulosa, kertas, plastik,
kaca dan logam.
3.) Sampah abu (ashes), yaitu sampah padat berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa
angin karena ringan dan tidak membusuk.
4.) Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang, seperti tikus,
ikan, dan binatang ternak yang mati. Limbah ini relatif kecil jumlahnya, tetapi jika terjadi bencana alam sampah
ini akan bermasalah karena mudah busuk dan bau.
5.) Sampah sapuan (street sweeping), yaitu sampah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang
tersebar di jalanan, seperti dedaunan, kertas, dan plastik.
6.) Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang berasal dari buangan industri. Komposisi
sampah ini tergantung dari jenis industrinya. Semakin banyak industri yang berdiri akan semakin besar dan
beragam sampahnya.
B. Pengelompokkan Limbah
c. Limbah Gas
Di udara, terkandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2, dll. Penambahan gas ke udara melampaui
kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara. Tingkat kualitas udara tergantung pada jenis limbah gas,
volume yang lepas, dan lamanya limbah berada di udara. Jangkauan persebaran limbah gas melalui udara dapat meluas
karena faktor cuaca dan iklim. Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya juga mengandung partikel-partikel bahan
padatan (misalnya abu) atau cairan (misalnya tetes asam sulfat) yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga
bersuspensi dengan gas-gas tersebut. Partikel bahan padatan atau cairan ini biasa disebut sebagai materi partikulat.
B. Pengelompokkan Limbah
3. Pengelompokan berdasarkan sumber
Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 5 yaitu :
a. Limbah Pemukiman
Limbah pemukiman disebut juga limbah rumah tangga atau limbah domestic. Limbah rumah tangga merupakan limbah
yang berasal dari dapur, kamar mandi, air cucian, dan kotoran manusia. Limbah yang berasal dari rumah tangga
khususnya di kota besar jumlahnya mencapai lebih dari 80%. Limbah domestic dibagi menjadi dua kelompok yaitu (1)
limbah cair domestik yang berasal dari air cucian: sabun, detergen, dan minyak (2) limbah cair domestic yang berasal
dari kakus: kotoran manusia dan air seni.
b. Limbah Pertanian
Limbah pertanian terutama berasal dari kegiatan pemupukan dan pemberantasan hama. Pemupukan bertujuan untuk
menambah kesuburan tanah. Tetapi penggunaan pupuk yang berlebihan dapat mengakibatkan pertumbuhan gulma.
Pestisida merupakan bahan beracun yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang mengganggu tanaman,
hewan, dan sebagainya. Pestisida dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pestisida yang mudah hancur (larut) dan
pestisida yang sukar larut. Pestisida yang diberikan pada tanaman biasanya digunakan bersama bahan-bahan lainnya.
Pemberian pestisida untuk memberantas hama mengakibatkan akumulasi pada sayuran dan buah yang dapat
membahayakan kesehatan orang yang mengkonsumsinya.
B. Pengelompokkan Limbah
c. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat
yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa organik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan
menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan
makluk hidup lainnya termasuk juga manusia.
d. Limbah Pertambangan
Pada proses penambangan misalnya pada pertambangan emas dan perak, diperlukan raksa (Hg) atau merkuri untuk
memisahkan logam berharga dan perak dari batu-batuan dan tanah. Pada proses penambangan tersebut dihasilkan limbah
logam berat cair. Logam berat memiliki sifat beracun dan bersifat akumulatif. Logam berat yang masuk ke dalam tubuh
manusia tidak dapat dikeluarkan lagi oleh manusia. Sehingga semakin lama semakin meningkat (terakumulasi). Dalam
jumlah yang relatif kecil belum dapat dilihat pengaruh negatifnya. Tetapi jika jumlahnya cukup besar mulai terlihat
pengaruh negatifnya dalam tubuh manusia.
e. Limbah Medis
Limbah yang berasal dari dunia kesehatan atau limbah medis mirip dengan limbah domestic pada umumnya. Obat-
obatan dan beberapa zat kimia adalah contoh limbah medis. Tetapi ada beberapa jenis limbah medis yang memerlukan
penanganan secara khusus dan memerlukan biaya yang cukup mahal untuk menanganinya. Misalnya limbah yang
berpotensi untuk menimbulkan penularan penyakit, maka perlu cara khusus untuk mengatasinya yaitu dengan cara non-
insenerator sehingga mampu mendisinfeksi limbah medis.
C. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
● Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa.
● Zat atau bahan tersebut di atas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satu atau lebih karakteristik
limbah B3 berikut :
1. Limbah mudah meledak, yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat meledak
atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat
dapat merusak lingkungan sekitarnya.
2. Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang memiliki salah satu sifat berikut:
a. Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala tidak
lebih dari 600 C (1400 F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain
pada tekanan udara 760mmHg.
b. Limbah bukan cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat mudah
menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila
terbakar dapat terbakar terus menerus.
c. Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
d. Merupakan limbah pengoksidasi.
C. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
3. Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut :
a. Pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
b. Dapat bereaksi hebat dengan air.
c. Apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun
dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
d. Sianida, sulfida, atau amonia yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap
beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi manusia dan lingkungan.
e. Dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar
f. Mnyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak
stabil dalam suhu tinggi.
4. Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan
yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit,
atau mulut.
5. Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran (misalnya bagian tubuh manusia yang diamputasi
atau cairan dari tubuh manusia yang terinfeksi), limbah laboratorium, atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman
penyakit yang dapat menular.
C. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
6. Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut :
a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja
c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah yang bersifat asam dan sama atau lebih besar dari
12,5 untuk yang bersifat basa.
● Diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena mempunyai salah satu atau lebih karakteristik limbah B3 berikut:
- Mudah meledak (eksplosive);
- Pengoksidasi (oxidizing);
- Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable);
- Sangat mudah terbakar (highly flammable);
- Mudah terbakar (flammable);
- Amat sangat beracun (extremely toxic);
- Sangat beracun (highly toxic);
- Berbahaya (harmful);
- Korosif (corrosive);
Latihan Soal
1. Berdasarkan jenis senyawanya limbah dibedakan menjadi 2, jelaskan !
2. Jelaskan sumber pencemar, efek samping dan cara penanggulangan dari
bahan pencemar berikut :
a. Karbon monoksida (CO2) c. Oksida belerang (SO2)
b. Karbon dioksida (CO)
3. Apa dampak yang ditimbulkan oleh polutan terhadap kesehatan manusia?
4. Jelaskan tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam penangan limbah
padat !
5. Apa yang kamu ketahui tentang : Sampah organik dan Sampah anorganik ?

More Related Content

What's hot

Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udarapanjinugroho
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutNurmalina Adhiyanti
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaAhmad Fadli
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasFatmawati Fatmawati
 
Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriAlleya Hanifa
 
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganAri Sugiarto
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumYoussii Ajaahh
 
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidupDampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidupMEFI KARTIKASARI
 
Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Apapunituzar
 
Green Chemistry
Green ChemistryGreen Chemistry
Green ChemistryAtik Yuli
 

What's hot (20)

Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Ppt jenis limbah
Ppt jenis limbahPpt jenis limbah
Ppt jenis limbah
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
Pencemaran air sungai
Pencemaran air sungaiPencemaran air sungai
Pencemaran air sungai
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
 
Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industri
 
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
 
PPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
PPT Biologi Bab Pencemaran LingkunganPPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
PPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah Laboratorium
 
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidupDampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
 
Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air
 
Green Chemistry
Green ChemistryGreen Chemistry
Green Chemistry
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
 

Similar to Ppt limbah

jenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.pptjenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.pptNingCah
 
10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahaya10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahayagio_simamora
 
Pengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingPengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingsonny hadikarta
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantationsKetut Swandana
 
320118343 makalah-limbah-dan-polusi
320118343 makalah-limbah-dan-polusi320118343 makalah-limbah-dan-polusi
320118343 makalah-limbah-dan-polusiSiti Adiya
 
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.ppt
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.pptPresentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.ppt
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.pptDefriAryanto1
 
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanLingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanrizki rach
 
limbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdflimbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdfKhoirudinZuhri3
 
Persentasi biologi5
Persentasi biologi5Persentasi biologi5
Persentasi biologi5popleg
 

Similar to Ppt limbah (20)

Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
jenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.pptjenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.ppt
 
Macam
MacamMacam
Macam
 
10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahaya10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahaya
 
2
22
2
 
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkunganPencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
 
Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11
 
Pengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingPengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturing
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
320118343 makalah-limbah-dan-polusi
320118343 makalah-limbah-dan-polusi320118343 makalah-limbah-dan-polusi
320118343 makalah-limbah-dan-polusi
 
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.ppt
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.pptPresentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.ppt
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.ppt
 
Polusi
PolusiPolusi
Polusi
 
Polusi
PolusiPolusi
Polusi
 
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanLingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
 
limbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdflimbahb3-170123125232 (1).pdf
limbahb3-170123125232 (1).pdf
 
Limbah b3
Limbah b3Limbah b3
Limbah b3
 
pencemaran.pptx
pencemaran.pptxpencemaran.pptx
pencemaran.pptx
 
Persentasi biologi5
Persentasi biologi5Persentasi biologi5
Persentasi biologi5
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 

More from rikaomamih

Ppt dampak polusi
Ppt dampak polusiPpt dampak polusi
Ppt dampak polusirikaomamih
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisrikaomamih
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikarikaomamih
 
Ppt teori bumi dan atmosfer
Ppt teori bumi dan atmosferPpt teori bumi dan atmosfer
Ppt teori bumi dan atmosferrikaomamih
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisrikaomamih
 
Ppt listrik statis
Ppt listrik statisPpt listrik statis
Ppt listrik statisrikaomamih
 
Ppt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombangPpt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombangrikaomamih
 
PPT Biotik dan Abiotik
PPT Biotik dan AbiotikPPT Biotik dan Abiotik
PPT Biotik dan Abiotikrikaomamih
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanrikaomamih
 
Ppt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xPpt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xrikaomamih
 

More from rikaomamih (11)

Ppt dampak polusi
Ppt dampak polusiPpt dampak polusi
Ppt dampak polusi
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamika
 
Ppt teori bumi dan atmosfer
Ppt teori bumi dan atmosferPpt teori bumi dan atmosfer
Ppt teori bumi dan atmosfer
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Ppt listrik statis
Ppt listrik statisPpt listrik statis
Ppt listrik statis
 
Ppt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombangPpt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombang
 
PPT Polusi
PPT PolusiPPT Polusi
PPT Polusi
 
PPT Biotik dan Abiotik
PPT Biotik dan AbiotikPPT Biotik dan Abiotik
PPT Biotik dan Abiotik
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahan
 
Ppt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xPpt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas x
 

Recently uploaded

Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Ppt limbah

  • 2. A. Pengertian Limbah ● Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No.18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa/ buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah dapat menimbulkan dampak negatif apabila jumlah atau konsentrasinya di lingkungan telah melebihi baku mutu. ● Menurut UU RI No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup mendefinisikan baku mutu lingkungan sebagai ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Dengan kata lain baku mutu lingkungan adalah ambang batas/batas kadar maksimum suatu zat atau komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif. Jenis limbah yang berbeda dapat memiliki baku mutu yang berbeda di lingkungan.
  • 3. B. Pengelompokkan Limbah 1. Pengelompokkan berdasarkan jenis senyawanya Didasarkan pada ada atau tidak ada atom Karbon (C); maka dibedakan atas: a. Limbah Organik Berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah organik merupakan segala limbah yang mengandung unsur karbon (C), sehingga meliputi limbah dari makluk hidup, kertas, plastik, dan karet. Namun secara teknis, sebagian orang mendefinisikan limbah organik sebagai limbah yang berasal dari makluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk.. b. Limbah Anorganik Berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah anorganik meliputi segala limbah yang tidak mengandung unsur karbon, seperti logam, kaca, dan pupuk anorganik. Secara teknis, limbah anorganik didefinisikan sebagai segala limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Dalam hal ini, bahan organik seperti plastik, kertas dan karet juga dikelompokkan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit diurai oleh mikroorganisme sebab unsur karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang (polimer).
  • 4. B. Pengelompokkan Limbah Limbah anorganik adalah limbah yang tidak mudah hancur atau diuraikan oleh mikroorganisme. Beberapa limbah anorganik sama sekali tidak dapat diuraikan dan sebagian lagi dapat diuraikan tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama. Berikut ini waktu yang dibutuhkan beberapa benda untuk dapat diuraikan/terdegradasi.
  • 5. B. Pengelompokkan Limbah 2. Pengelompokan berdasarkan wujud a. Limbah Cair; segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air dan beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (suspensi) maupun terlarut dalam air. 1.) Limbah cair domestik: rumah tangga, perkantoran, pasar, restoran 2.) Limbah cair industri limbah cair buangan industri-pengolahan makanan, tekstil, pewarnaan. 3.) Rembesan dan luapan yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. 4.) Air hujan, limbah cair yang berasal dari aliran air hujan diatas pemukaan tanah.
  • 6. B. Pengelompokkan Limbah b. Limbah Padat, merupakan limbah yang paling banyak terdapat di lingkungan yang disebut juga dengan sampah, secara umum, klasifikasi limbah padat menurut istilah teknis ada 6 kelompok: 1.) Sampah organik mudah busuk (garbage); limbah semi padat basah berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai oleh mikroorganisme. 2.) Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. Contohnya, selulosa, kertas, plastik, kaca dan logam. 3.) Sampah abu (ashes), yaitu sampah padat berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak membusuk. 4.) Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang, seperti tikus, ikan, dan binatang ternak yang mati. Limbah ini relatif kecil jumlahnya, tetapi jika terjadi bencana alam sampah ini akan bermasalah karena mudah busuk dan bau. 5.) Sampah sapuan (street sweeping), yaitu sampah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, seperti dedaunan, kertas, dan plastik. 6.) Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang berasal dari buangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya. Semakin banyak industri yang berdiri akan semakin besar dan beragam sampahnya.
  • 7. B. Pengelompokkan Limbah c. Limbah Gas Di udara, terkandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2, dll. Penambahan gas ke udara melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara. Tingkat kualitas udara tergantung pada jenis limbah gas, volume yang lepas, dan lamanya limbah berada di udara. Jangkauan persebaran limbah gas melalui udara dapat meluas karena faktor cuaca dan iklim. Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya juga mengandung partikel-partikel bahan padatan (misalnya abu) atau cairan (misalnya tetes asam sulfat) yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga bersuspensi dengan gas-gas tersebut. Partikel bahan padatan atau cairan ini biasa disebut sebagai materi partikulat.
  • 8. B. Pengelompokkan Limbah 3. Pengelompokan berdasarkan sumber Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 5 yaitu : a. Limbah Pemukiman Limbah pemukiman disebut juga limbah rumah tangga atau limbah domestic. Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, air cucian, dan kotoran manusia. Limbah yang berasal dari rumah tangga khususnya di kota besar jumlahnya mencapai lebih dari 80%. Limbah domestic dibagi menjadi dua kelompok yaitu (1) limbah cair domestik yang berasal dari air cucian: sabun, detergen, dan minyak (2) limbah cair domestic yang berasal dari kakus: kotoran manusia dan air seni. b. Limbah Pertanian Limbah pertanian terutama berasal dari kegiatan pemupukan dan pemberantasan hama. Pemupukan bertujuan untuk menambah kesuburan tanah. Tetapi penggunaan pupuk yang berlebihan dapat mengakibatkan pertumbuhan gulma. Pestisida merupakan bahan beracun yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang mengganggu tanaman, hewan, dan sebagainya. Pestisida dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pestisida yang mudah hancur (larut) dan pestisida yang sukar larut. Pestisida yang diberikan pada tanaman biasanya digunakan bersama bahan-bahan lainnya. Pemberian pestisida untuk memberantas hama mengakibatkan akumulasi pada sayuran dan buah yang dapat membahayakan kesehatan orang yang mengkonsumsinya.
  • 9. B. Pengelompokkan Limbah c. Limbah Industri Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa organik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia. d. Limbah Pertambangan Pada proses penambangan misalnya pada pertambangan emas dan perak, diperlukan raksa (Hg) atau merkuri untuk memisahkan logam berharga dan perak dari batu-batuan dan tanah. Pada proses penambangan tersebut dihasilkan limbah logam berat cair. Logam berat memiliki sifat beracun dan bersifat akumulatif. Logam berat yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak dapat dikeluarkan lagi oleh manusia. Sehingga semakin lama semakin meningkat (terakumulasi). Dalam jumlah yang relatif kecil belum dapat dilihat pengaruh negatifnya. Tetapi jika jumlahnya cukup besar mulai terlihat pengaruh negatifnya dalam tubuh manusia. e. Limbah Medis Limbah yang berasal dari dunia kesehatan atau limbah medis mirip dengan limbah domestic pada umumnya. Obat- obatan dan beberapa zat kimia adalah contoh limbah medis. Tetapi ada beberapa jenis limbah medis yang memerlukan penanganan secara khusus dan memerlukan biaya yang cukup mahal untuk menanganinya. Misalnya limbah yang berpotensi untuk menimbulkan penularan penyakit, maka perlu cara khusus untuk mengatasinya yaitu dengan cara non- insenerator sehingga mampu mendisinfeksi limbah medis.
  • 10. C. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ● Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa. ● Zat atau bahan tersebut di atas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satu atau lebih karakteristik limbah B3 berikut : 1. Limbah mudah meledak, yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya. 2. Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang memiliki salah satu sifat berikut: a. Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari 600 C (1400 F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760mmHg. b. Limbah bukan cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat terbakar terus menerus. c. Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar. d. Merupakan limbah pengoksidasi.
  • 11. C. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 3. Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut : a. Pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan. b. Dapat bereaksi hebat dengan air. c. Apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. d. Sianida, sulfida, atau amonia yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi manusia dan lingkungan. e. Dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar f. Mnyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. 4. Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut. 5. Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran (misalnya bagian tubuh manusia yang diamputasi atau cairan dari tubuh manusia yang terinfeksi), limbah laboratorium, atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
  • 12. C. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 6. Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut : a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit. b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah yang bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa. ● Diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena mempunyai salah satu atau lebih karakteristik limbah B3 berikut: - Mudah meledak (eksplosive); - Pengoksidasi (oxidizing); - Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable); - Sangat mudah terbakar (highly flammable); - Mudah terbakar (flammable); - Amat sangat beracun (extremely toxic); - Sangat beracun (highly toxic); - Berbahaya (harmful); - Korosif (corrosive);
  • 13. Latihan Soal 1. Berdasarkan jenis senyawanya limbah dibedakan menjadi 2, jelaskan ! 2. Jelaskan sumber pencemar, efek samping dan cara penanggulangan dari bahan pencemar berikut : a. Karbon monoksida (CO2) c. Oksida belerang (SO2) b. Karbon dioksida (CO) 3. Apa dampak yang ditimbulkan oleh polutan terhadap kesehatan manusia? 4. Jelaskan tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam penangan limbah padat ! 5. Apa yang kamu ketahui tentang : Sampah organik dan Sampah anorganik ?