SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
SEJARAH TURKI USMANI

I. PENDAHULUAN

Sejarah Islam masa lalu penuh dengan nostalgia indah dan sekaligus kenangan pahit bagi
umat Islam. Berbagai dinasti silih berganti memimpin umat ini. Tatkala satu dinasti hancur,
muncul dinasti lain dengan coraknya masing-masing.

Jatuhnya Baghdad akibat serangan pasukan Mongol pada tahun 1258 M bukan saja
mengakhiri khilafah Abbasiyah melainkan sekaligus mengawali masa kemunduran politik
Islam secara drastis. Politik umat Islam menjadi terpecah-pecah menjadi sejumlah kerajaan
kecil, seperti Dinasti Ilkhan, Dinasti Timuriyah, dan Dinasti Mamalik.

Dinasti Usmani merupakan dinasti besar pertama yang lahir setelah kehancuran Baghdad.
Kekuasaan Usmani meliputi Asia kecil, Eropa Timur sampai benteng Wina, Afrika Utara
termasuk Negeri Sudan dan Somali, Jazirah Arab, negeri Syam termasuk Armeniadan
Azerbayen dan yang lainnya.

Kerajaan Turki Usmani merupakan kerajaan yang lebih lama kekuasaanya dibandingkan
dengan kerajaan keduanya, kerajaan ini juga mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik
dari bidang kemiliteran maupun daerah kekuasaannya. Begitu juga dalam bidang
keilmuannya, meskipun pada masa kerajaan ini ijtihad menjadi sangat langkah. Penulis pada
makalah kali ini mencoba membahas tentang pemikiran hokum islam pada masa Turki
Usmani.

II. PEMBAHASAN

A. Berdiri dan Perkembangan Politiknya

Dinasti Usmani berasal dari suku bangsa pengembara Qayigh Oghuz yang dipimpin oleh
Sulaiman Syah. Dia mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa Mongol
yang menyerang dunia Islam yang berada di bawah kekuasaan Dinasti Khawarizmi Syah
pada tahu 1219-1220. Sulaiman dan anggota sukunya lari ke arah barat dan meminta
perlindungan kepada Jalaluddin, pemimpin terakhir Dinasti Khawarizmi Syah di Transoxiana.
Jalaluddin menyuruh Sulaiman agar pergi ke arah Barat (Asia kecil). Kemudian mereka
menetap di sana dan pindah ke Syam dalam rangka menghindari serangan Mongol. Dalam
usahanya pindah ke Syam, pemimpim-pemimpin Turki mendapat kecelakaan yaitu hanyut di
sungai Euprat (Efrat) yang karena banjir besar pada tahun 1228 akhirnya mereka terbelah
menjadi dua kelompok yaitu, yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya sedang yang
kedua ingin meneruskan perjalanannya ke Asia kecil.

 Di bawah pimpinan Ertogrul mereka mengabdikan dirinya kepada sultan saljuq, Alauddin
yang sedang berperang melawan Bizantine. Atas kehebatan Ertogrul dan dukungan penuh
dari anak buahnya pasukan saljuq mendapat kemenangan melawan Bizantine. Dan sebagai
hadiahnya, sang Sultan berkenan memberikan sebidang wilayah di perbatasan Bizantine
kepada Ertogrul , dan mereka menjadikan Sogud/Sukud sebagai pusat pemerintahannya.


                                            1
Pada tahun 1289 Ertogrul meninggal dan meninggalkan seorang putra yang bernama
Usman. Beliau diakui sebagai pendiri dinasti Usmaniyah. Setelah tahun 1300, Mongol
berhasil menjatuhkan seljuq sehingga diproklamirkan berdirinya dinasti baru dengan nama
Usmaniyah. Dinasti ini berkuasa kurang lebih selama tujuh abad dan dipimpin oleh 35 Sultan
yang dimulai dari Usman I hingga Muhammad VI.

Pada Dinasti Usmani raja-raja Dinasti Usmani bergelar Sultan dan sekaligus Kholifah. Sultan
menguasai kekuasaan duniawi sedang Kholifah berkuasa di bidang agama/spiritual. Mereka
semua mendapatkan kekuasaan secara turun temurun, akan tetapi tidak harus putra
pertama yang berhak menjadi penggantinya. Bahkan pada perkembangan selanjutnya
pergantian kekuasaan itu diserahkan kepada saudara sultan, bukan kepada anaknya.
Didalam menjalankan kegiatan sultan/kholifah dibantu oleh seorang mufti atau lebih dikenal
dengan sebutan Syaikhul-Islam (mewakili sultan/kholifah dalam melaksanakan wewenang
agamanya) dan Shadrul-A'dham (perdana menteri) yang mewakili Kepala Negara dalam
melaksanakan wewenang dunianya.

B. Kekuatan Militer dan Ekspansi Wilayah

 Usmaniyah dikenal dengan keungulan militernya. Pecahnya perang dengan Bizantine pada
masa Orkhan membuatnya mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan militer, sehingga
terbentuklah sebuah kesatuan militer yang disebut Yennisari atau dikenal dengan sebutan
Inkisyariah. Pasukan Inkisyariah adalah tentara utama Dinasti Usmani yang terdiri dari
bangsa Georgia dan Armenia yang baru masuk Islam, basis kesatuan ini berasal dari
pemuda-pemuda tawanan perang.

Pembaharuan besar-besaran dalam tubuh organisasi militer oleh Orkhan dan Murad I tidak
hanya dalam bentuk perombakan personil pimpinannya, tetapi juga perombakan dalam
keanggotaannya. Seluruh pasukan militer dididik dan dilatih dalam asrama. Sehingga dengan
pasukan tersebut Dinasti Usmani memiliki mesin perang yang paling kuat dan memberikan
dorongan yang besar sekali bagi penaklukan negeri-negeri non muslim . Oleh karenanya
pada masa Orkhan dapat ditakhlukkan Broessa (Turki), Izmir (Asia kecil), dan Ankara.

Pada masa Murad I, dinasti usmani menakhlukkan Balkan, Andrianopel (sekarang bernama
Edirne, Turki), Macedonia, Sofia (Bulgaria) dan seluruh wilayah Yunani. Kemenangan
gemilang tersebut membuat negeri-negeri Kristen yang terdiri atas Hongaria, Bulgaria,
Serbia, Transsylvania dan Walacia (Rumania) menggempur Dinasti Usmani sehingga Murad I
tewas.

Pada tahun 1402, Dinasti Usmani di bawah pemerintahan Bayazid I di gempur oleh pasukan
Timur Lenk (penguasa mongol) yang jumlahnya kurang lebih sekitar 800.000 orang,
sementara jumlah pasukan Bayazid120.000, dari pertempuran ini kemudian Bayazid tewas,
berikut sejumlah besar pasukannya. Dan akibat kekalahan itu wilayah Usmani hampir
seluruhnya jatuh ke tangan Timur Lenk.

Pada masa Muhammad II, Konstantinopel berhasil direbut sehingga dia memperoleh gelar
al-fatih " sang penakhluk. Pada masa pemerintahan Salim I, ekspansi ke arah barat dialihkan
ke timur, Persia, Syria dan Mesir berhasil dikuasainya. Putra Salim yang bernama Sulaiman I

                                            2
melanjutkan ekspansi kea rah timur dan berhasil menakhlukkan Irak, Belgrado, kepulauan
Rhodes Tunis dan Yaman. Sampai dengan masa

Sulaiman I wilayah kekuasaan Turki Usmani mencakup: Asia kecil, Armenia, Irak, Suria, Hijaz,
dan Yaman untuk wilayah Asia: Mesir, Libya, Tunis, dan Aljazair untuk Wilayah Afrika:
Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, Rumaniyah untuk wilayah di Eropa.

Pada masa Bayazid II, tentara Usmani sudah dibekali dengan senjata api. Pada masa
Sulaiman al-Qanuni, dinasti ini telah mempunyai 300 kapal



C. PEMERINTAHAN

Sulaiman II adalah seorang negarawan yang sangat handal. Dia menyusun sebuah undang-
undang yang diberi nama Multaqa al-Abhur. Karenanya, dia mendapat gelar al-Qanuni atau
sang pembuat Undang-undang. Pada masanya, Usmaniyah mencapai masa keemasannya
karena kesuksesannya di berbagai bidang, mulai bidang militer hingga masalah
kesejahteraan.

Faktor yang mempengaruhi kejayaan Usmaniyah antara lain, adanya pemimpin yang cakap,
kekuatan militer yang solid dan tersedianya tunjangan bagi pasukan serta penarikan pajak
yang rendah sehingga mendapat simpati dari negeri-negeri taklukannya.

D. Pemikiran Hukum Islam masa Turki Usmani

Pada pertengahan abad ke-7 H sampai munculnya Majalah al-Ahkam al-'Adliyyah pada
tahun 1286 H. Periode ini diawali dengan kelemahan semangat ijtihad dan berkembangnya
taklid serta ta'assub (fanatisme) mazhab. Penyelesaian masalah fiqh tidak lagi mengacu
pada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW serta pertimbangan tujuan syara' dalam
menetapkan hukum, tetapi telah beralih pada sikap mempertahankan pendapat mazhab
secara jumud (konservatif). Upaya mentakhrij (mengembangkan fiqh melalui metode yang
dikembangkan imam mazhab) dan mentarjih pun sudah mulai memudar.

Ulama merasa sudah cukup dengan mempelajari sebuah kitab fiqh dari kalangan
mazhabnya, sehingga penyusunan kitab fiqh pada periode ini pun hanya terbatas pada
meringkas dan mengomentari kitab fiqh tertentu. Di akhir periode ini pemikiran ilmiah
berubah menjadi hal yang langka. Di samping itu, keinginan penguasa pun sudah masuk ke
dalam masalah-masalah fiqh. Pada akhir periode ini dimulai upaya kodifikasi fiqh (hukum)
Islam yang seluruhnya diambilkan dari mazhab resmi pemerintah Turki Usmani (Kerajaan
Ottoman; 1300-1922), yaitu Mazhab Hanafi, yang dikenal dengan Majalah al-Ahkam al-
'Adliyyah .

Sejak munculnya Majalah al-Ahkam al- 'Adliyyah sampai sekarang. Ada tiga ciri
pembentukan fiqh Islam pada periode ini, yaitu:




                                             3
1. Munculnya Majalah al-Ahkam al-'Adliyyah sebagai hukum perdata umum yang diambilkan
dari fiqh Mazhab Hanafi;

2. Berkembangnya upaya kodifikasi hukum Islam; dan

3. Munculnya pemikiran untuk memanfaatkan berbagai pendapat yang ada di seluruh
mazhab, sesuai dengan kebutuhan zaman.

Munculnya kodifikasi hukum Islam dalam bentuk Majalah al-Ahkam al-'Adliyyah
dilatarbelakangi oleh kesulitan para hakim dalam menentukan hukum yang akan diterapkan
di pengadilan, sementara kitab-kitab fiqh muncul dari berbagai mazhab dan sering dalam
satu masalah terdapat beberapa pendapat. Memilih pendapat terkuat dari berbagai kitab
fiqh merupakan kesulitan bagi para hakim di pengadilan, di samping memerlukan waktu
yang lama. Oleh sebab itu, pemerintah Turki Usmani berpendapat bahwa harus ada satu
kitab fiqh/hukum yang bisa dirujuk dan diterapkan di pengadilan.

Untuk mencapai tujuan ini dibentuklah sebuah panitia kodifikasi hukum perdata. Pada
tahun 1286 H panitia ini berhasil menyusun hukum perdata Turki Usmani yang dinamai
dengan Majalah al-Ahkam al-'Adliyyah yang terdiri atas 1.851 pasal. Setelah berhasil dengan
penyusunan Majalah al-Ahkam al-'Adliyyah, para penguasa di negeri-negeri Islam yang tidak
tunduk di bawah kekuasaan Turki Usmani mulai pula menyusun kodifikasi hukum secara
terbatas, baik bidang perdata, pidana, maupun ketatanegaraan.

Pada abad ke-19 muncul berbagai pemikiran di kalangan ulama dari berbagai negara Islam
untuk mengambil pendapat-pendapat dari berbagai mazhab serta menimbang dalil yang
paling kuat diantara semua pendapat itu. Pengambilan pendapat dilakukan tidak saja dari
mazhab yang empat, tetapi juga dari para sahabat dan thabi'in, dengan syarat bahwa
pendapat itu lebih tepat dan sesuai. Bersumber dari berbagai pendapat atas pendapat
terkuat dari berbagai mazhab, maka pada tahun 1333 H pemerintah Turki Usmani
menyusun kitab hukum keluarga (al-Ahwal asy-Syakhsiyyah) yang merupakan gabungan dari
berbagai pendapat mazhab.

Di dalam al-Ahwal asy-Syakhsiyyah ini terdapat berbagai pemikiran mazhab yang dianggap
lebih sesuai diterapkan. Sejak saat itu bermunculanlah kodifikasi hukum Islam dalam
berbagai bidang hukum. Pada tahun 1920 dan 1925 pemerintah Mesir menyusun kitab
hukum perdata dan hukum keluarga yang disaring dari pendapat yang ada dalam berbagai
kitab fiqh. Dengan demikian, seluruh pendapat dalam mazhab fiqh merupakan suatu
kumpulan hukum dan boleh dipilih untuk diterapkan di berbagai daerah sesuai dengan
kebutuhan.

KESIMPULAN

Daulah Usmaniyah berasal dari suatu kabilah yang hidup di Turkistan. Turki Usmani didirikan
oleh Usman, dan Dinasti Usmani berkuasa kurang lebih selama tujuh abad. Dengan
timbulnya daulah Usmaniyah Islam dapat kembali menunjukkan kegagah-perkasaan yang
luar biasa dan menyambung usaha dan kemegahan yang lama sampai permulaan abad XX.


                                            4
Dinasti Usmani melakukan ekspansi besar-besaran hingga mencakup wilayah yang sangat
luas. Keunggulan dinasti ini adalah kekuatan militernya. Pada masa Ismail al-Qanuni, Turki
Usmani mencapai masa keemasannya.

Dinasti ini mengalami kemunduran sejak wafatnya Ismail al-Qanuni hingga menyebabkan
wilayah-wilayah taklukan memberontak dan membebaskan diri satu-persatu. Puncaknya,
pada tahun 1924 sistem kekhalifahan Turki Usmani–yang merupakan kekhalifahan terakhir
umat Islam–dihapuskan oleh Mustafa Kamal. M.ZAKARIYA MOCHTAR


DAFTAR PUSTAKA

Ali, K., Sejarah Islam (Tarikh Pra Modern), Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1985.
A. Syafiq Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di Turki, Jakarta,Logos, 1997.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1995.
Hamka, Sejarah Umat Islam III, Jakarta, Bulan Bintang, 1975.
Harun Nasution, Islam ditinjau dari Beberapa Aspeknya I, Jakarta, UI Press, 1979.
Mahayudin Yahya, Sejarah Islam, Fajar Bekti, tt
Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik (Jakarta: Prenada Media, 2003)242
Nurhakim, Moh., Sejarah dan Peradaban Islam, Malang: UMM Press, 2004.
Siti Maryam, Sejarah Peradaban Islam, Yogyakarta, LESFI, 2003.
Syed Mahmudannasir, Islam: Konsepsi dan sejarahnya, Bandung, Rosdakarya, 1995.




                                            5
Daftar Sultan Utsmaniyah

Kesultanan Utsmaniyah

Para sultan Dinasti Utsmaniyah menguasai wilayah kekuasaan transkontinental yang sangat
luas mulai dari tahun 1299 hingga 1922. Pada puncak kejayaannya, Kesultanan Utsmaniyah
berkuasa mulai dari Hungaria hingga ke bagian utara Somalia di sebelah selatan, dan dari
Aljazair di sebelah barat hingga Irak di sebelah timur. Ibukotanya mula-mula adalah Bursa di
Anatolia, kemudian dipindahkan ke Edirne pada tahun 1366 dan ke Konstantinopel atau
Istanbul pada tahun 1453 setelah Kejatuhan Konstantinopel Kekaisaran Bizantium[1]

Daftar Sultan

Tabel di bawah ini berisi informasi para sultan Utsmaniyah, juga kalifah Utsmaniyah,
diurutkan berdasarkan kronologi. Tughra adalah lambang atau tanda kaligrafi yang
digunakan oleh para sultan Utsmaniyah yang dituliskan pada semua dokumen resmi dan
uang koin, dan lebih melambangkan sang sultan daripada portret sang sultan. Kolom
"Catatan" berisi informasi mengenai orangtua dan nasib tiap sultan. Bila pemerintahan
seorang sultan tidak berakhir dengan kematian wajar, alasannya ditandai dengan cetak
tebal. [2] Pada tahun 1617, hukum pergantian keturunan dalam Kesultanan ini diubah dari
"siapa yang kuat akan menang" menjadi suatu sistem yang didasarkan atas tingkat senioritas
agnatik (ekberiyet), yaitu tahta akan diteruskan oleh laki-laki tertua dalam keluarga. Ini
menyebabkan sejak abad ke-17 sultan yang meninggal jarang digantikan oleh putranya,
tetapi biasanya oleh seorang paman atau saudara laki-laki.[3] Sistem "senioritas agnatik"
(agnatic seniority) dipertahankan sampai pembubaran kesultanan, meskipun pada abad ke-
19 ada usaha yang gagal untuk mengganti dengan sistem "primogeniture" (keturunan
tertua).[4]

                             Berkuasa Berkuasa
#     Sultan        Potret                         Tughra               Catatan
                               sejak   hingga
                                                                   Anak Kaya Alp Oğlu
     Emir Gazi
                                                                   Süleyman    Şah     dan
     Ertuğrul                                                      Haimā (Hayme) Ana;
       Bey                                                         Bertakhta        hingga
                                                                                [5]
                                                     —             kematiannya.
— ‫غازی أرط غرل‬                1230      1281         [c]
    Amîr Ghazi -                                                   Ayah Osman Ghazi dan
    The Esquire                                                    pemimpin terpilih dari
    (b. 1191 - d.
                                                                   klan Kayı dari suku
        1281)
                                                                   Oghuz.




                                               6
Anak Ertuğrul Ghazi dan
                                                              Khālîma Khānum;
                                                              Dipilih oleh para Bey
                                                              dan Ghazi dari suku Kayı
       Emir Gazi                                              sebagai pemimpin
    Osman Bey                                                 menggantikan ayahnya,
       ‫ب ه ع ثمان‬
        ‫أرط غرل‬                                               Ertuğrul Ghazi, dan
      Amîr Fakhr                                              menjadi Amir oleh Âlâ
                                                     —
—       ud-din            1281       1299            [c]      ud-dîn Kayqubad III,
      Othman-Al                                               Sultan Kesultanan Seljuq
      Ghazi - The
                                                              Anatolia Rûm.
        Esquire
     (b. 1258 - d.                                            Menjadi pemimpin yang
         1324)                                                berdaulat setelah
                                                              kejatuhan Kesultanan
                                                              Ikonium pada 27 Juli
                                                              1299.

                          Pendirian Kesultanan Utsmaniyah
                              (27 Juli 1299 – 20 Juli 1402)
                                                              Anak Ertuğrul Ghazi dan
      Osman I                                                 Khālîma Khānum;
     GHAZI (The                                               On 27 Juli 1299,
      Warrior)                                                declared his
                                                     —
1     BEY (The            1299       1324            [c]      independence from the
      Esquire)                                                Anatolian Seljuk Empire.
    KARA (lit. The Land
     or The Black) for                                        Berkuasa sampai
        his bravery
                                                              wafat.[6]


       Orhan I                                                Putra Osman I dan
     GHAZI (The                                               Malhun (Māl) Khātûn;
2     Warrior)            1324       1362                     Berkuasa sampai
      BEY (The                                                wafat.[7]
      Esquire)

       Murad I
    HÜDAVENDİG
        ÂR -
                                                              Anak Orhan I dan
    Khodāvandgā                                               Nilufer Khātûn;
         r-                        15 Juni                    Terbunuh di medan
3                         1362
                                    1389                      Pertempuran Kosovo
    (The God-like                                             pada 15 Juni 1389.[8]
        One)
    (Sultan since
        1383)




                                            7
Anak Murad I dan Gül-
                                                         Çiçek Khātûn;
                                                         Tertangkap pada
                                                         Pertempuran Ankara
    Bayezid I     15 Juni      20 Juli                   (de facto akhir masa
4 YILDIRIM (The
   Thunderbolt)
                   1389         1402                     pemerintahan);
                                                         Meninggal di
                                                         pengasingan Akşehir
                                                         pada 8 Maret 1403.[9]

                       Ottoman Interregnum[d]
                          (20 Juli 1402 – 5 Juli 1413)
                                                         Setelah Pertempuran
                                                         Ankara pada 20 Juli
                                                         1402, İsa Çelebi
                                                         mengalahkan Musa
                                                         Çelebi dan mulai
                                                         menguasai bagian barat
   İsa Çelebi                                            wilayah Anatolia selama
— The Co-Sultan    1403         1405            —        kurang lebih dua tahun.
    of Anatolia                                          Dikalahkan oleh
                                                         Mehmed Çelebi pada
                                                         Pertempuran Ulubat
                                                         pada 1405.
                                                         Dibunuh pada tahun
                                                         1406.

                                                         Mendapatkan gelar
                                                         Sultan Rumelia untuk
                                                         bagian wilayah Eropa
                                                         dari kerajaannya,
    Emir (Amir)                                          beberapa waktu setelah
  Süleyman                      17                       kekalahan bani
    Çelebi        20 Juli
—                             Februari          —        Utsmaniyah di
     The First     1402
     Sultan of
                              1411[10]                   Pertempuran Ankara
     Rumelia                                             pada tanggal 20 Juli
                                                         1402
                                                         Dibunuh pada tanggal
                                                         17 Februari 1411.[11]

                                                         Acquired the title of The
      Musa                                               Sultan of Rumelia for
      Çelebi        18
                            5 Juli                       the European portion of
— The Second      Februari                      —
                           1413[12]                      the empire[13]on 18
     Sultan of     1411
     Rumelia                                             Februari 1411, just after
                                                         the death of Süleyman

                                       8
Çelebi.
                                                           Terbunuh pada 5 Juli
                                                           1413 oleh pasukan
                                                           Mehmed Çelebi di
                                                           Pertempuran Çamurlu
                                                           Derbent dekat Samokov
                                                           di Bulgaria.[14]

                                                           Menguasai bagian timur
                                                           Anatolia sebagai co-
                                                           Sultan setelah
                                                           kekalahan Pertempuran
                                                           Ankara pada 20 Juli
                      1403 -                               1402.
                       1406                                Mengalahkan İsa Çelebi
                      (Sultan of                           pada Pertempuran
                     the Eastern                           Ulubat pada 1405.
  Mehmed              Anatolian
                                                           Menjadi penguasa
   Çelebi             Territory)   5 Juli
—                                                 —        tunggal wilayah Anatolia
    The Sultan of                  1413
      Anatolia        1406 -                               di Kesultanan
                       1413                                Utsmaniyah setelah
                     (The Sultan                           kematian İsa pada tahun
                         of                                1406.
                      Anatolia)                            Memperoleh
                                                           kedudukan Sultan
                                                           Utsmaniyah Mehmed I
                                                           Khan setelah kematian
                                                           Musa pada 5 Juli 1413.

                     Kebangkitan Kesultanan Utsmaniyah
                             (5 Juli 1413 – 29 Mei 1453)

    Mehmed I
     ÇELEBİ (The
                                                           Anak Bayezid I dan
       Affable)                                            Devlet Khātûn;
                       5 Juli      26 Mei
5    KİRİŞÇİ (lit.                                         Berkuasa sampai
                       1413         1421
    The Bowstring                                          wafat.[15]
    Maker) for his
       support

                                                           Anak Mehmed I dan
                                                           Âminā (Emine)
      Murad II                                             Khātûn;[16]
                      25 Juni
6    KOCA (The                     1444                    Sukarela mengasingkan
      Great)
                       1421
                                                           diri demi putranya,
                                                           Mehmed II.[17]




                                            9
Anak Murad II dan
                                                             Hadice Âlime Hümâ
    Mehmed II                                                Khātûn;[18]
7    FATİH (The       1444       1446                        Menyerahkan tahta
     Conqueror)                                              kepada ayahnya setelah
                                                             diminta kembali.[17]

                                                             Masa pemerintahan
                                                             kedua;
                                                             Dipaksa kembali
     Murad II                      3                         bertakhta setelah
—    KOCA (The        1446      Februari                     terjadi pemberontakan
      Great)                     1451                        Yanisari;[19]
                                                             Berkuasa sampai
                                                             wafat.[16]

                    Perkembangan Kesultanan Utsmaniyah
                      (29 Mei 1453 – 11/12 September 1683)
                                                             Masa pemerintahan
                                                             kedua;
  Mehmed II             3                                    Conquered
                                 3 Mei
— FATİH (The         Februari                                Constantinople in 1453;
     Conqueror)
                                 1481
                      1451                                   Berkuasa sampai
                                                             wafat.[20]

                                                             Anak Mehmed II dan
                                                             Mükrîme (Sitt-î
                                                             Mû’kārîmā) Khātûn;
     Bayezid II       19 Mei    25 April                     Mengasingkan diri;
8     VELÎ (The
       Saint)
                       1481      1512                        Meninggal dekat
                                                             Didymoteicho pada 26
                                                             Mei 1512.[21]


      Selim I                                                Anak Bayezid II dan Kül-
     YAVUZ (The                   21                         Bahār Khātûn;
        Stern)       25 April
9                             Septemb                        Berkuasa sampai
      (Caliph Of      1512
    Muslims Since              er 1520                       wafat.[22]
        1517)




                                      10
Suleiman I                         Putra Selim I dan A’ishā
     MUHTEŞEM                          Hafîzā (Ayşe Hafsa)
    (Yang Agung)       30    6 or 7
1                                      Vâlidā Sultân;
                   Septemb Septemb
0                                      Berkuasa sampai
     or KANÛNÎ      er 1520 er 1566
        (The                           wafat.[23]
     Lawgiver)

                                       Anak Suleiman I dan
      Selim II                         Hürrem (Khûrrām or
                       29     21
1     SARI (The                        Kārimā) Haseki Sultân;
                   Septemb Desembe
1    Yellow-The                        Berkuasa sampai
                    er 1566 r 1574
       Blond)                          wafat.[24]


                                       Anak Selim II dan Afîfe
                      22     16        Nûr-Banû Vâlidā Sultân;
1
     Murad III     Desembe Januari     Berkuasa sampai
2
                    r 1574  1595       wafat.[25]


                                       Anak Murad III dan
                     27    20 or 21    Sâfiyā Vâlidā Sultân;
1 Mehmed III
   ADLÎ (The       Januari Desembe     Berkuasa sampai
3    Just)          1595    r 1603     wafat;[26]



                                       Anak Mehmed III dan
                      21      22       Handan Vâlidā Sultân;
1 Ahmed I
  BAKHTÎ (The      Desembe Novemb      Berkuasa sampai
4 Fortunate)
                    r 1603 er 1617     wafat.[27]


                                       Anak Mehmed III dan
                                       Fûldâne Valide Sultan;
    Mustafa I         22    26         Diturunkan karena cacat
1
      DELİ (The    Novemb Februari     mental dan digantikan
5    Intestable)   er 1617 1618        keponakannya Osman
                                       II.[28]

                                       Anak Ahmed I dan Mâh-
                                       Firûze Hadice (Khadija)
     Osman II        26                Vâlidā Sultân;
1                             19 Mei
     GENÇ (The     Februari            Diturunkan melalui
6     Young)
                               1622
                    1618               pemberontakan Yanisari
                                       pada 19 Mei 1622;
                                       Dibunuh pada 20 Mei

                                  11
1622 oleh Wasir Agung
                                      Kara Davud Paşa (Black
                                      Da'ud Pasha).[29]

                                      Masa pemerintahan
                                      kedua;
                                      Kembali bertahta
                                      setelah pembunuhan
                                      keponakan laki-lakinya,
    Mustafa I                  10
                  20 Mei              Osman II;
—    DELİ (The             Septemb
    Intestable)
                   1622               Diturunkan karena cacat
                            er 1623
                                      mental dan dipenjara
                                      hingga meninggal di
                                      Istanbul pada tanggal 20
                                      Januari 1639.[28]

                                      Anak Ahmed I dan Mâh-
                                      Peyker Kösem Vâlidā
    Murad IV          10   8 or 9
1                                     Sultân;
    GHAZI (The    Septemb Februari
7    Warrior)
                                      Berkuasa sampai
                   er 1623 1640
                                      wafat.[30]

                                      Anak Ahmed I dan Mâh-
                                      Peyker Kösem Vâlidā
                                      Sultân;
                                      Diturunkan pada 8
                                      Agustus 1648 melaui
                                      kudeta yang dipimpin
    Ibrahim I        9        8
1                                     oleh Sheikh ul-Islam;
    DELİ (The     Februari Agustus
8    Arrage)
                                      Dicekik mati di Istanbul
                   1640     1648
                                      pada 18 Agustus
                                      1648[31] at the behest of
                                      the Grand Vizier
                                      Mevlevî Mehmed Paşa
                                      (Sofu Mehmed Pasha).

                                      Anak Ibrahim I dan
                                      Turhan Hadice (Khadija)
                                      Vâlidā Sultân;
                     8       8        Diturunkan pada 8
1 Mehmed IV
   AVCI (The      Agustus Novemb      November 1687 setelah
9   Hunter)        1648   er 1687     kekalahan Utsmaniyah
                                      di Pertempuran Mohács
                                      Kedua;
                                      Meninggal di Edirne


                                12
pada 6 Januari 1693.[32]

                   Stagnasi Kesultanan Utsmaniyah
                 (11/12 September 1683 – 20 Oktober 1827)
                                                            Anak Ibrahim I dan
                                                            Sâliha Dil-Âşûb
                    8
2                            22 Juni                        (Dilâshûb) Vâlidā Sultân;
  Suleiman II    Novemb
0                             1691                          Berkuasa sampai
                 er 1687
                                                            wafat.[33]

                                                            Anak Ibrahim I dan
                                                            Hatice (Khadija)
   Ahmed II                    6                            Mû’azzez İkinci Haseki
2 KHAN GHAZI      22 Juni
                            Februari                        Sultân;
1 (The Warrior     1691
     Prince)                 1695                           Berkuasa sampai
                                                            wafat.[34]

                                                            Anak Mehmed IV dan
                                                            Mâh-Pârā Ummetullah
                                                            (Emetullah) Râbi’a Gül-
                                                            Nûsh (Gül-Nûş) Vâlidā
                                                            Sultân;
                                                            Diturunkan pada 22
                    6       22
2 Mustafa II                                                Agustus 1703 karena
  GHAZI (The     Februari Agustus
2  Warrior)
                                                            pemberontakan Yanisari
                  1695     1703
                                                            yang dikenal sebagai
                                                            Kejadian Edirne;
                                                            Meninggal di Istanbul
                                                            pada tanggal 8 Januari
                                                            1704.[35]

                                                            Anak Mehmed IV dan
                                                            Mâh-Pârā Ummetullah
                                                            (Emetullah) Râbi’a Gül-
                                                            Nûsh (Gül-Nûş) Vâlidā
                                                            Sultân;
                   22     1 or 2
2                                                           Diturunkan karena
    Ahmed III    Agustus Oktober
3                                                           pemberontakan Yanisari
                  1703    1730
                                                            yang dipimpin oleh
                                                            Patrona Halil;
                                                            Meninggal pada tanggal
                                                            1 Juli 1736.[36]




                                   13
Anak Mustafa II dan
    Mahmud I                            Sâliha Sebkat-î Vâlidā
                      2       13
2 GHAZI (The                            Sultân;
    Warrior)       Oktober Desembe
4 KAMBUR (The                           Berkuasa sampai
                    1730    r 1754
    Hunchback)                          wafat.[37]


                                        Anak Mustafa II dan
                                        Şâh-Süvar (Shah-Sûvar)
    Osman III         13   29 or 30
2                                       Vâlidā Sultân;
    SOFU (The      Desembe Oktober
5    Devout)
                                        Berkuasa sampai
                    r 1754  1757
                                        wafat.[38]

                                        Anak Ahmed III dan
                                        Âminā Mehr-î-Shâh
   Mustafa III       30         21      (Emine Mihr-î-Şâh) İkinci
2 YENİLİKÇİ (The
                   Oktober    Januari   Kadın Efendi;
6     First
    Innovative)     1757       1774     Berkuasa sampai
                                        wafat.[39]

                                        Anak Ahmed III dan
    Abd-ul-                             Râbi’a Sharm-î (Şerm-î)
                     21       6 or 7
2 Hamid I                               Kadın Efendi;
                   Januari    April
7 The Servant of                        Berkuasa sampai
                    1774      1789
       God                              wafat.[40]

                                        Anak Mustafa III dan
                                        Mehr-î-Shâh (Mihr-î-
                                        Şâh) Vâlidā Sultân;
                                            o Diturunkan
                                               karena
                                               pemberontakan
                                               Yanisari yang
     Selim III                                 dipimpin oleh
2   BESTEKÂR        7 April   29 Mei           Kabakçı Mustafa
8     (The           1789      1807            yang menentang
    Composer)                                  reformasinya;
                                        Dibunuh oleh
                                        pembunuh misterius
                                        Istanbul pada 28 Juli
                                        1808[41] at the behest of
                                        Ottoman Sultan
                                        Mustafa IV.




                                   14
Anak Abd-ul-Hamid I
                                                            dan Bash Iqbal
                                                            Nushatzaza (Nüzhet-
                                                            Zâde / Nükhet-Sedâ)
                                                            Khānum Effendi;
                                                            Diturunkan karena
                                                            pemberontakan yang
2                    29 Mei      28 Juli
  Mustafa IV                                                dipimpin oleh Alemdar
9                     1807        1808
                                                            Mustafa Pasha;
                                                            Dieksekusi Istanbul
                                                            pada 17 November
                                                            1808[42] by order of
                                                            Ottoman Sultan
                                                            Mahmud II.

                                                            Anak Abd-ul-Hamid I
                                                            dan Naksh-î-Dil (Nakş-î-
                                                            Dil) Haseki Vâlidā Sultân
                                                            (adoptive mother of
                                                            Mahmud II);
    Mahmud II                                               Membubarkan para
3    ISLAHÂTÇI       28 Juli      1 Juli
                                                            Yanisari sebagai akibat
0       (The          1808        1839
     Reformer)                                              dari Insiden yang
                                                            Menguntungkan pada
                                                            1826;
                                                            Berkuasa sampai
                                                            wafat.[43]

                    Kemunduran Kesultanan Utsmaniyah
                         (20 Oktober 1827 – 24 Juli 1908)
                                                            Anak Mahmud II dan
                                                            Bezm-î-Âlem Vâlidā
                                                            Sultân;
                                                            Mengumumkan
      Abd-ul-                                               Perintah Kerajaan "Hatt-
      Mejid I                                               i Sharif" dari Gülhane
    TANZİMÂTÇI                                              (Tanzimât Fermânı)]]
3    (The Strong      1 Juli     25 Juni                    yang meluncurkan
     Reformist or
1                     1839        1861                      periode reformasi dan
    The Advocate
          of                                                reorganisasi Tanzimat
    Reorganizatio                                           pada tanggal 3
          n)                                                November 1839 atas
                                                            usulan tokoh reformasi
                                                            Grand Vizier Koca
                                                            Mustafa Reşid Pasha
                                                            (Great Mustafa Rashid

                                       15
Pasha);
                                        Menerima Islâhat Hatt-ı
                                        Hümayun (Edik
                                        Reformasi Kesultanan)
                                        (Islâhat Fermânı) pada
                                        tanggal 18 Februari
                                        1856;
                                        Berkuasa sampai
                                        wafat.[44]

                                        Anak Mahmud II dan
                                        Pertav-Nihâl
                                        (Pertevniyâl) Vâlidā
                                        Sultân;
3 Abd-ul-Aziz      25 Juni   30 Mei     Diturunkan oleh
2     I             1861      1876      menteri-menterinya;
                                        Ditemukan mati (bunuh
                                        diri atau dibunuh) lima
                                        hari kemudian.[45]

                                        Anak Abd-ul-Mejid I dan
                                        Shāvk-Efzâ (Şevk-Efzâ)
                                        Vâlidā Sultân;
                                        Diturunkan karena
                                        keinginannya untuk
                               31       mereformasi
3                  30 Mei
     Murad V                 Agustus    kesultanan;
3                   1876
                              1876      Diperintahkan untuk
                                        tinggal di Istana Çırağan
                                        hingga ia meninggal
                                        pada 29 Agustus
                                        1904.[46]

                                        Anak Abd-ul-Mejid I dan
                                        Tîr-î-Müjgan Üçüncü
                                        Kadın Efendi; and later
                                        the adoptive son of
     Abd-ul-                            Rahime Perestû (Piristû)
     Hamid II        31                 Vâlidā Sultân (adoptive
3    ULU HAN                 27 April
                   Agustus              mother of Abdul Hamid
4                             1909
                    1876                II).
    (The Sublime
       Khan)                            Pendirian Kekuasaan
                                        Konstitusional Pertama
                                        pada tanggal 23
                                        November 1876
                                        kemudian ditangguhkan

                                   16
pada 13 Februari 1878;
                                                              Restorasi Kekuasaan
                                                              Konstitusional Kedua
                                                              pada tanggal 3 Juli 1908;
                                                              Diturunkan setelah
                                                              Insiden 31 Maret (pada
                                                              13 April 1909);
                                                              Dikurung di Istana
                                                              Beylerbeyi hingga
                                                              meninggal pada tanggal
                                                              10 Februari 1918.[47]

                     Pembubaran Kesultanan Utsmaniyah[e]
                          (24 Juli 1908 – 30 Oktober 1918)
                                                              Anak Abd-ul-Mejid I dan
                                                              Gül-Cemâl Dördüncü
    Mehmed V                                                  Kadın Efendi;
       REŞÂD                                                  Memerintah sebagai
3                     27 April      3 Juli                    pemimpin
5     (The True        1909         1918                      ("figurehead") Mehmed
        Path                                                  Talât, İsmail Enver, dan
      Follower)
                                                              Ahmed Cemal (Djemal)
                                                              Pashas sampai wafat.[48]

                      Pembagian Kesultanan Utsmaniyah
                        (30 Oktober 1918 – 1 November 1922)
                                                              Anak Abd-ul-Mejid I dan
                                                              Gül-İstü (Gülistan
                                                              Münire) Dördüncü Kadın
    Mehmed VI
                                                              Efendi;
     VÂHİD-ÜD-
        DÎN                                                   Kesultanan Utsmaniyah
                                     1                        dihapuskan;
3                      4 Juli
                                  Novemb                      Meninggalkan Istanbul
6 (The Unifier of      1918
        Religion                  er 1922                     pada 17 November
    (Islam) or The                                            1922;
      Oneness of
                                                              Mati di pengasingan di
         Islam)
                                                              Sanremo, Italia pada 16
                                                              Mei 1926.[49]

                                Republican Caliphate
                        ( 18 November 1922 – 3 Maret 1924 )




                                         17
Anak Abd-ul-Aziz I dan
                                                                   Hayrân-î-Dil Kadın
                                                                   Efendi;[50]
     Abd-ul-                                                       Dipilih sebagai caliph
     Mejid II                                                      oleh "Grand National
         HALİFE                18                                  Assembly of Turkey"
                                    3 Maret          —
—                           Novemb                   [c]           (TBMM);
     (The Last                       1924
                            er 1922                                Diasingkan setelah
     Ottoman
     Caliph Of                                                     pembubaran kalifat;[51]
       Islam)                                                      Meninggal di Paris,
                                                                   Perancis pada tanggal
                                                                   23 Agustus 1944.[52]



Lihat pula

         Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Daftar sultan Utsmaniyah


          Kesultanan Utsmaniyah
          Dinasti Utsmaniyah

Referensi
    1.  ^ Stavrides 2001, p. 21
    2.  ^ Quataert 2005, p. 91
    3.  ^ Quataert 2005, p. 92
    4.  ^ Karateke 2005, pp. 37–54
    5.  ^ "Sultan Osman Gazi". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses
        pada 6 Februari 2009.
    6. ^ "Sultan Osman Gazi". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses
        pada 6 Februari 2009.
    7. ^ "Sultan Orhan Gazi". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses
        pada 6 Februari 2009.
    8. ^ "Sultan Murad Hüdavendigar Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and
        Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009.
    9. ^ "Sultan Yıldırım Beyezid Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
        Diakses pada 6 Februari 2009.
    10. ^ Nicholae Jorga: Geschishte des Osmanichen (Trans :Nilüfer Epçeli) Vol 1 Yeditepe
        yayınları, İstanbul,2009,ISBN 975-6480-17-3 p 314
    11. ^ Nicholae Jorga: Geschishte des Osmanichen (Trans :Nilüfer Epçeli) Vol 1 Yeditepe
        yayınları, İstanbul, 2009, ISBN 975-6480-17-3 p 314
    12. ^ Joseph von Hammer:Osmanlı Tarihi cilt I (condensation: Abdülkadir Karahan),
        Milliyet yayınları, İstanbul. p 58-60.


                                             18
13. ^ Prof. Yaşar Yüce-Prof. Ali Sevim: Türkiye tarihi Cilt II, AKDTYKTTK Yayınları, İstanbul,
    1991 p 74-75
14. ^ Joseph von Hammer:Osmanlı Tarihi cilt I (condensation: Abdülkadir Karahan),
    Milliyet yayınları, İstanbul. p. 58-60.
15. ^ "Sultan Mehmed Çelebi Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
16. ^ a b "Sultan II. Murad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
17. ^ a b "Chronology: Sultan II. Murad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and
    Tourism. Diakses pada 7 April 2009.
18. ^ "Fatih Sultan Mehmed Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
19. ^ Kafadar 1996, p. xix
20. ^ "Chronology: Fatih Sultan Mehmed Han". Republic of Turkey Ministry of Culture
    and Tourism. Diakses pada 15 Juli 2010.
21. ^ "Sultan II. Bayezid Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
22. ^ "Yavuz Sultan Selim Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
23. ^ "Kanuni Sultan Süleyman Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
24. ^ "Sultan II. Selim Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses
    pada 6 Februari 2009.
25. ^ "Sultan III. Murad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
26. ^ "Sultan III. Mehmed Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
27. ^ "Sultan I. Ahmed". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses
    pada 6 Februari 2009.
28. ^ a b "Sultan I. Mustafa". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses
    pada 6 Februari 2009.
29. ^ "Sultan II. Osman Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
30. ^ "Sultan IV. Murad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
31. ^ "Sultan İbrahim Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses
    pada 6 Februari 2009.
32. ^ "Sultan IV. Mehmed". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses
    pada 6 Februari 2009.
33. ^ "Sultan II. Süleyman Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
34. ^ "Sultan II. Ahmed Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
35. ^ "Sultan II. Mustafa Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.
36. ^ "Sultan III. Ahmed Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
    Diakses pada 6 Februari 2009.

                                           19
37. ^ "Sultan I. Mahmud Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
      Diakses pada 6 Februari 2009.
  38. ^ "Sultan III. Osman Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
      Diakses pada 6 Februari 2009.
  39. ^ "Sultan III. Mustafa Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
      Diakses pada 6 Februari 2009.
  40. ^ "Sultan I. Abdülhamit Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
      Diakses pada 6 Februari 2009.
  41. ^ "Sultan III. Selim Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses
      pada 6 Februari 2009.
  42. ^ "Sultan IV. Mustafa Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
      Diakses pada 6 Februari 2009.
  43. ^ "Sultan II. Mahmud Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
      Diakses pada 6 Februari 2009.
  44. ^ "Sultan Abdülmecid Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
      Diakses pada 6 Februari 2009.
  45. ^ "Sultan Abdülaziz Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
      Diakses pada 6 Februari 2009.
  46. ^ "Sultan V. Murad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
      Diakses pada 6 Februari 2009.
  47. ^ "Sultan II. Abdülhamid Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism.
      Diakses pada 6 Februari 2009.
  48. ^ "Sultan V. Mehmed Reşad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and
      Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009.
  49. ^ "Sultan VI. Mehmed Vahdettin Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and
      Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009.
  50. ^     iroğlu 1992, p. 13
  51. ^     iroğlu 1992, p. 17
  52. ^     iroğlu 1992, p. 14

Bibliografi
          iroğlu, Orhan Gâzi (1992) (dalam bahasa Turkish). Son halife, Abdülmecid. Tarihin
     şahitleri dizisi. Istanbul: Burak Yayınevi. ISBN 9789757645177. OCLC 32085609.
     Duran, Tülay (1999) (dalam bahasa Turkish). Padişah Portreleri (Portraits of the
     Ottoman Empire's Sultans). Sirkeci: Association of Historical Research and Istanbul
     Research Centre. ISBN 9789756926079. OCLC 248496159.
     Findley, Carter V. (2005). The Turks in World History. New York: Oxford University
     Press US. ISBN 9780195177268. OCLC 54529318. Diakses pada 29 April 2009.
     Glazer, Steven A. (1996) [Research completed January 1995]. "Chapter 1: Historical
     Setting". di dalam Metz, Helen Chapin. A Country Study: Turkey. Country Studies
     (edisi ke-5th). Washington, D.C.: Federal Research Division of the Library of
     Congress. ISBN 9780844408644. OCLC 33898522. Diakses pada 22 April 2009.
     Kafadar, Cemal (1996). Between Two Worlds: The Construction of the Ottoman State.
     Berkeley, CA: University of California Press. ISBN 9780520206007. OCLC 55849447.
     Diakses pada 18 April 2009.


                                            20
Karateke, Hakan T. (2005). "Who is the Next Ottoman Sultan? Attempts to Change
     the Rule of Succession during the Nineteenth Century". di dalam Weismann, Itzchak;
     Zachs, Fruma. Ottoman Reform and Muslim Regeneration: Studies in Honour of
     Butrus Abu-Manneb. London: I. B. Tauris. ISBN 9781850437574. OCLC 60416792.
     Diakses pada 2 Mei 2009.
     d'Osman Han, Nadine Sultana (2001). The Legacy of Sultan Abdulhamid II: Memoirs
     and Biography of Sultan Selim bin Hamid Han. Foreword by Manoutchehr M.
     Eskandari-Qajar. Santa Fe, NM: Sultana Pub. OCLC 70659193. Diakses pada 2 Mei
     2009.
     Peirce, Leslie P. (1993). The Imperial Harem: Women and Sovereignty in the Ottoman
     Empire. New York: Oxford University Press US. ISBN 9780195086775. OCLC
     243767445. Diakses pada 19 April 2009.
     Quataert, Donald (2005). The Ottoman Empire, 1700–1922 (edisi ke-2nd). Cambridge
     University Press. ISBN 9780521839105. OCLC 59280221. Diakses pada 18 April 2009.
     Stavrides, Theoharis (2001). The Sultan of Vezirs: The Life and Times of the Ottoman
     Grand Vezir Mahmud Pasha Angelović (1453–1474). Leiden: Brill Publishers. ISBN
     9789004121065. OCLC 46640850. Diakses pada 18 April 2009.
     Sugar, Peter F. (1993). Southeastern Europe under Ottoman Rule, 1354–1804 (edisi
     ke-3rd). Seattle: University of Washington Press. ISBN 9780295960333. OCLC
     34219399. Diakses pada 18 April 2009.
     Toprak, Binnaz (1981). Islam and Political Development in Turkey. Leiden: Brill
     Publishers. ISBN 9789004064713. OCLC 8258992. Diakses pada 19 April 2009.

     Uğur, Ali (2007) (dalam bahasa Turkish). Blue Imperialism. Istanbul: Çatı Publishing.
     ISBN 9758845873. OCLC 221203375. Diakses pada 19 April 2009.

     Toynbee, Arnold J. (1974). "The Ottoman Empire's Place in World History". di dalam
     Karpat, Kemal H.. The Ottoman State and Its Place in World History. Social, Economic
     and Political Studies of the Middle East. 11. Leiden: Brill Publishers. ISBN
     9789004039452. OCLC 1318483. Diakses pada 2 Mei 2009.

vv




                                           21

More Related Content

What's hot

Kerajaan turki usmani
Kerajaan turki usmaniKerajaan turki usmani
Kerajaan turki usmaniAnnisa Hanani
 
Masa tiga kerajaan besar
Masa tiga kerajaan besarMasa tiga kerajaan besar
Masa tiga kerajaan besarAnita Rahman
 
ISlam Asia Tenggara
ISlam Asia Tenggara ISlam Asia Tenggara
ISlam Asia Tenggara LBB. Mr. Q
 
Ppt perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan
Ppt perkembangan-islam-pada-abad-pertengahanPpt perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan
Ppt perkembangan-islam-pada-abad-pertengahaniki wowo
 
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di PersiaPPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persiakacangtom
 
Perkembangan Islam di Sudan
Perkembangan Islam di SudanPerkembangan Islam di Sudan
Perkembangan Islam di SudanMira Nurhasanah
 
PPT sejarah islam masa Abu Bakar dan Umar Bin Khattab
PPT sejarah islam masa Abu Bakar dan Umar Bin KhattabPPT sejarah islam masa Abu Bakar dan Umar Bin Khattab
PPT sejarah islam masa Abu Bakar dan Umar Bin KhattabDewi_Sejarah
 
Dinasti al ayyubiyah
Dinasti al ayyubiyahDinasti al ayyubiyah
Dinasti al ayyubiyahrizafifah
 
Kerajaan islam di sulawesi
Kerajaan islam di sulawesiKerajaan islam di sulawesi
Kerajaan islam di sulawesiLula Aflz
 
Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Berdirinya Dinasti AbbasiyahBerdirinya Dinasti Abbasiyah
Berdirinya Dinasti Abbasiyahhelmyshin1
 
Makalah Kerajaan Aceh
Makalah Kerajaan Aceh Makalah Kerajaan Aceh
Makalah Kerajaan Aceh Mira Pribadi
 
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai DarussalamSejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalambulan purnama
 
Abu bakar as shidiq
Abu bakar as shidiqAbu bakar as shidiq
Abu bakar as shidiqArie Purnama
 
Presentasi khalifah abbasiyah periode kedua
Presentasi khalifah abbasiyah periode keduaPresentasi khalifah abbasiyah periode kedua
Presentasi khalifah abbasiyah periode keduaBazari Azhar Azizi
 

What's hot (20)

Kerajaan turki usmani
Kerajaan turki usmaniKerajaan turki usmani
Kerajaan turki usmani
 
Masa tiga kerajaan besar
Masa tiga kerajaan besarMasa tiga kerajaan besar
Masa tiga kerajaan besar
 
ISlam Asia Tenggara
ISlam Asia Tenggara ISlam Asia Tenggara
ISlam Asia Tenggara
 
Ppt perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan
Ppt perkembangan-islam-pada-abad-pertengahanPpt perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan
Ppt perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan
 
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di PersiaPPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
 
Perkembangan Islam di Sudan
Perkembangan Islam di SudanPerkembangan Islam di Sudan
Perkembangan Islam di Sudan
 
Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-TalloKerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-Tallo
 
PPT sejarah islam masa Abu Bakar dan Umar Bin Khattab
PPT sejarah islam masa Abu Bakar dan Umar Bin KhattabPPT sejarah islam masa Abu Bakar dan Umar Bin Khattab
PPT sejarah islam masa Abu Bakar dan Umar Bin Khattab
 
Dinasti al ayyubiyah
Dinasti al ayyubiyahDinasti al ayyubiyah
Dinasti al ayyubiyah
 
Ppt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti AbbasiyahPpt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti Abbasiyah
 
PPT Kesultanan Mughal.pptx
PPT Kesultanan Mughal.pptxPPT Kesultanan Mughal.pptx
PPT Kesultanan Mughal.pptx
 
Kerajaan islam di sulawesi
Kerajaan islam di sulawesiKerajaan islam di sulawesi
Kerajaan islam di sulawesi
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
 
Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Berdirinya Dinasti AbbasiyahBerdirinya Dinasti Abbasiyah
Berdirinya Dinasti Abbasiyah
 
Makalah Kerajaan Aceh
Makalah Kerajaan Aceh Makalah Kerajaan Aceh
Makalah Kerajaan Aceh
 
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai DarussalamSejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam
 
SKI Utsman Bin Affan
SKI Utsman Bin AffanSKI Utsman Bin Affan
SKI Utsman Bin Affan
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
 
Abu bakar as shidiq
Abu bakar as shidiqAbu bakar as shidiq
Abu bakar as shidiq
 
Presentasi khalifah abbasiyah periode kedua
Presentasi khalifah abbasiyah periode keduaPresentasi khalifah abbasiyah periode kedua
Presentasi khalifah abbasiyah periode kedua
 

Similar to SEJARAH DINASTI

Mengenal Peradaban Islam di Turki; Turki Usmani; Melalui Pendekatan Historis
Mengenal Peradaban Islam di Turki; Turki Usmani; Melalui Pendekatan HistorisMengenal Peradaban Islam di Turki; Turki Usmani; Melalui Pendekatan Historis
Mengenal Peradaban Islam di Turki; Turki Usmani; Melalui Pendekatan HistorisMahenahen
 
Tamadun islamkerajaanuthamaniyah
Tamadun islamkerajaanuthamaniyahTamadun islamkerajaanuthamaniyah
Tamadun islamkerajaanuthamaniyahShafy Fify
 
Perkembangan islam pada masa pertengahan
Perkembangan islam pada masa pertengahanPerkembangan islam pada masa pertengahan
Perkembangan islam pada masa pertengahanSendi Azis
 
sejarah pemikiran ekonomi islam pada masa 3 kerajaan besar
sejarah pemikiran  ekonomi islam pada masa 3 kerajaan besarsejarah pemikiran  ekonomi islam pada masa 3 kerajaan besar
sejarah pemikiran ekonomi islam pada masa 3 kerajaan besarfajriatus sny
 
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.pdf
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.pdfSejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.pdf
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.pdfZukét Printing
 
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.docx
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.docxSejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.docx
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.docxZukét Printing
 
Turki usmani
Turki usmaniTurki usmani
Turki usmaniriyoollll
 
Perkembangan islam abad pertengahan
Perkembangan islam abad pertengahanPerkembangan islam abad pertengahan
Perkembangan islam abad pertengahanCatur Saputro
 
Makalah spi turki usmani
Makalah spi turki usmaniMakalah spi turki usmani
Makalah spi turki usmaniLtfltf
 
PPT PERADABAN DINASTI USMANI .. IRA.pptx
PPT PERADABAN DINASTI USMANI .. IRA.pptxPPT PERADABAN DINASTI USMANI .. IRA.pptx
PPT PERADABAN DINASTI USMANI .. IRA.pptxYayuIndriyani3
 
PPt Perkembangan isam abad petengahan
PPt Perkembangan isam abad petengahanPPt Perkembangan isam abad petengahan
PPt Perkembangan isam abad petengahanawalsepta84
 
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya endanpratiwi
 
Ppt Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Utsmani
Ppt Peradaban Islam Pada Masa Dinasti UtsmaniPpt Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Utsmani
Ppt Peradaban Islam Pada Masa Dinasti UtsmaniAliImronWahidatTarub
 
Samsul-Farid (SEJARAH PERADABAN ISLAM).docx
Samsul-Farid (SEJARAH PERADABAN ISLAM).docxSamsul-Farid (SEJARAH PERADABAN ISLAM).docx
Samsul-Farid (SEJARAH PERADABAN ISLAM).docxIisistiqomah32
 
Persentasi Agama Arsyad
Persentasi Agama ArsyadPersentasi Agama Arsyad
Persentasi Agama ArsyadArsyad Maulana
 

Similar to SEJARAH DINASTI (20)

Mengenal Peradaban Islam di Turki; Turki Usmani; Melalui Pendekatan Historis
Mengenal Peradaban Islam di Turki; Turki Usmani; Melalui Pendekatan HistorisMengenal Peradaban Islam di Turki; Turki Usmani; Melalui Pendekatan Historis
Mengenal Peradaban Islam di Turki; Turki Usmani; Melalui Pendekatan Historis
 
Tamadun islamkerajaanuthamaniyah
Tamadun islamkerajaanuthamaniyahTamadun islamkerajaanuthamaniyah
Tamadun islamkerajaanuthamaniyah
 
Perkembangan islam pada masa pertengahan
Perkembangan islam pada masa pertengahanPerkembangan islam pada masa pertengahan
Perkembangan islam pada masa pertengahan
 
sejarah pemikiran ekonomi islam pada masa 3 kerajaan besar
sejarah pemikiran  ekonomi islam pada masa 3 kerajaan besarsejarah pemikiran  ekonomi islam pada masa 3 kerajaan besar
sejarah pemikiran ekonomi islam pada masa 3 kerajaan besar
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.pdf
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.pdfSejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.pdf
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.pdf
 
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.docx
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.docxSejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.docx
Sejarah Islam Masa Diasti Turki Utsmani.docx
 
Turki usmani
Turki usmaniTurki usmani
Turki usmani
 
Perkembangan islam
Perkembangan islamPerkembangan islam
Perkembangan islam
 
Perkembangan islam abad pertengahan
Perkembangan islam abad pertengahanPerkembangan islam abad pertengahan
Perkembangan islam abad pertengahan
 
turki-usmani-ski.pptx
turki-usmani-ski.pptxturki-usmani-ski.pptx
turki-usmani-ski.pptx
 
Makalah spi turki usmani
Makalah spi turki usmaniMakalah spi turki usmani
Makalah spi turki usmani
 
PPT PERADABAN DINASTI USMANI .. IRA.pptx
PPT PERADABAN DINASTI USMANI .. IRA.pptxPPT PERADABAN DINASTI USMANI .. IRA.pptx
PPT PERADABAN DINASTI USMANI .. IRA.pptx
 
ppt peradaban safawi.pptx
ppt peradaban safawi.pptxppt peradaban safawi.pptx
ppt peradaban safawi.pptx
 
PPt Perkembangan isam abad petengahan
PPt Perkembangan isam abad petengahanPPt Perkembangan isam abad petengahan
PPt Perkembangan isam abad petengahan
 
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya
 
Ppt Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Utsmani
Ppt Peradaban Islam Pada Masa Dinasti UtsmaniPpt Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Utsmani
Ppt Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Utsmani
 
Agama (kelompok 3)
Agama (kelompok 3)Agama (kelompok 3)
Agama (kelompok 3)
 
Samsul-Farid (SEJARAH PERADABAN ISLAM).docx
Samsul-Farid (SEJARAH PERADABAN ISLAM).docxSamsul-Farid (SEJARAH PERADABAN ISLAM).docx
Samsul-Farid (SEJARAH PERADABAN ISLAM).docx
 
Persentasi Agama Arsyad
Persentasi Agama ArsyadPersentasi Agama Arsyad
Persentasi Agama Arsyad
 

SEJARAH DINASTI

  • 1. SEJARAH TURKI USMANI I. PENDAHULUAN Sejarah Islam masa lalu penuh dengan nostalgia indah dan sekaligus kenangan pahit bagi umat Islam. Berbagai dinasti silih berganti memimpin umat ini. Tatkala satu dinasti hancur, muncul dinasti lain dengan coraknya masing-masing. Jatuhnya Baghdad akibat serangan pasukan Mongol pada tahun 1258 M bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah melainkan sekaligus mengawali masa kemunduran politik Islam secara drastis. Politik umat Islam menjadi terpecah-pecah menjadi sejumlah kerajaan kecil, seperti Dinasti Ilkhan, Dinasti Timuriyah, dan Dinasti Mamalik. Dinasti Usmani merupakan dinasti besar pertama yang lahir setelah kehancuran Baghdad. Kekuasaan Usmani meliputi Asia kecil, Eropa Timur sampai benteng Wina, Afrika Utara termasuk Negeri Sudan dan Somali, Jazirah Arab, negeri Syam termasuk Armeniadan Azerbayen dan yang lainnya. Kerajaan Turki Usmani merupakan kerajaan yang lebih lama kekuasaanya dibandingkan dengan kerajaan keduanya, kerajaan ini juga mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik dari bidang kemiliteran maupun daerah kekuasaannya. Begitu juga dalam bidang keilmuannya, meskipun pada masa kerajaan ini ijtihad menjadi sangat langkah. Penulis pada makalah kali ini mencoba membahas tentang pemikiran hokum islam pada masa Turki Usmani. II. PEMBAHASAN A. Berdiri dan Perkembangan Politiknya Dinasti Usmani berasal dari suku bangsa pengembara Qayigh Oghuz yang dipimpin oleh Sulaiman Syah. Dia mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa Mongol yang menyerang dunia Islam yang berada di bawah kekuasaan Dinasti Khawarizmi Syah pada tahu 1219-1220. Sulaiman dan anggota sukunya lari ke arah barat dan meminta perlindungan kepada Jalaluddin, pemimpin terakhir Dinasti Khawarizmi Syah di Transoxiana. Jalaluddin menyuruh Sulaiman agar pergi ke arah Barat (Asia kecil). Kemudian mereka menetap di sana dan pindah ke Syam dalam rangka menghindari serangan Mongol. Dalam usahanya pindah ke Syam, pemimpim-pemimpin Turki mendapat kecelakaan yaitu hanyut di sungai Euprat (Efrat) yang karena banjir besar pada tahun 1228 akhirnya mereka terbelah menjadi dua kelompok yaitu, yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya sedang yang kedua ingin meneruskan perjalanannya ke Asia kecil. Di bawah pimpinan Ertogrul mereka mengabdikan dirinya kepada sultan saljuq, Alauddin yang sedang berperang melawan Bizantine. Atas kehebatan Ertogrul dan dukungan penuh dari anak buahnya pasukan saljuq mendapat kemenangan melawan Bizantine. Dan sebagai hadiahnya, sang Sultan berkenan memberikan sebidang wilayah di perbatasan Bizantine kepada Ertogrul , dan mereka menjadikan Sogud/Sukud sebagai pusat pemerintahannya. 1
  • 2. Pada tahun 1289 Ertogrul meninggal dan meninggalkan seorang putra yang bernama Usman. Beliau diakui sebagai pendiri dinasti Usmaniyah. Setelah tahun 1300, Mongol berhasil menjatuhkan seljuq sehingga diproklamirkan berdirinya dinasti baru dengan nama Usmaniyah. Dinasti ini berkuasa kurang lebih selama tujuh abad dan dipimpin oleh 35 Sultan yang dimulai dari Usman I hingga Muhammad VI. Pada Dinasti Usmani raja-raja Dinasti Usmani bergelar Sultan dan sekaligus Kholifah. Sultan menguasai kekuasaan duniawi sedang Kholifah berkuasa di bidang agama/spiritual. Mereka semua mendapatkan kekuasaan secara turun temurun, akan tetapi tidak harus putra pertama yang berhak menjadi penggantinya. Bahkan pada perkembangan selanjutnya pergantian kekuasaan itu diserahkan kepada saudara sultan, bukan kepada anaknya. Didalam menjalankan kegiatan sultan/kholifah dibantu oleh seorang mufti atau lebih dikenal dengan sebutan Syaikhul-Islam (mewakili sultan/kholifah dalam melaksanakan wewenang agamanya) dan Shadrul-A'dham (perdana menteri) yang mewakili Kepala Negara dalam melaksanakan wewenang dunianya. B. Kekuatan Militer dan Ekspansi Wilayah Usmaniyah dikenal dengan keungulan militernya. Pecahnya perang dengan Bizantine pada masa Orkhan membuatnya mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan militer, sehingga terbentuklah sebuah kesatuan militer yang disebut Yennisari atau dikenal dengan sebutan Inkisyariah. Pasukan Inkisyariah adalah tentara utama Dinasti Usmani yang terdiri dari bangsa Georgia dan Armenia yang baru masuk Islam, basis kesatuan ini berasal dari pemuda-pemuda tawanan perang. Pembaharuan besar-besaran dalam tubuh organisasi militer oleh Orkhan dan Murad I tidak hanya dalam bentuk perombakan personil pimpinannya, tetapi juga perombakan dalam keanggotaannya. Seluruh pasukan militer dididik dan dilatih dalam asrama. Sehingga dengan pasukan tersebut Dinasti Usmani memiliki mesin perang yang paling kuat dan memberikan dorongan yang besar sekali bagi penaklukan negeri-negeri non muslim . Oleh karenanya pada masa Orkhan dapat ditakhlukkan Broessa (Turki), Izmir (Asia kecil), dan Ankara. Pada masa Murad I, dinasti usmani menakhlukkan Balkan, Andrianopel (sekarang bernama Edirne, Turki), Macedonia, Sofia (Bulgaria) dan seluruh wilayah Yunani. Kemenangan gemilang tersebut membuat negeri-negeri Kristen yang terdiri atas Hongaria, Bulgaria, Serbia, Transsylvania dan Walacia (Rumania) menggempur Dinasti Usmani sehingga Murad I tewas. Pada tahun 1402, Dinasti Usmani di bawah pemerintahan Bayazid I di gempur oleh pasukan Timur Lenk (penguasa mongol) yang jumlahnya kurang lebih sekitar 800.000 orang, sementara jumlah pasukan Bayazid120.000, dari pertempuran ini kemudian Bayazid tewas, berikut sejumlah besar pasukannya. Dan akibat kekalahan itu wilayah Usmani hampir seluruhnya jatuh ke tangan Timur Lenk. Pada masa Muhammad II, Konstantinopel berhasil direbut sehingga dia memperoleh gelar al-fatih " sang penakhluk. Pada masa pemerintahan Salim I, ekspansi ke arah barat dialihkan ke timur, Persia, Syria dan Mesir berhasil dikuasainya. Putra Salim yang bernama Sulaiman I 2
  • 3. melanjutkan ekspansi kea rah timur dan berhasil menakhlukkan Irak, Belgrado, kepulauan Rhodes Tunis dan Yaman. Sampai dengan masa Sulaiman I wilayah kekuasaan Turki Usmani mencakup: Asia kecil, Armenia, Irak, Suria, Hijaz, dan Yaman untuk wilayah Asia: Mesir, Libya, Tunis, dan Aljazair untuk Wilayah Afrika: Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, Rumaniyah untuk wilayah di Eropa. Pada masa Bayazid II, tentara Usmani sudah dibekali dengan senjata api. Pada masa Sulaiman al-Qanuni, dinasti ini telah mempunyai 300 kapal C. PEMERINTAHAN Sulaiman II adalah seorang negarawan yang sangat handal. Dia menyusun sebuah undang- undang yang diberi nama Multaqa al-Abhur. Karenanya, dia mendapat gelar al-Qanuni atau sang pembuat Undang-undang. Pada masanya, Usmaniyah mencapai masa keemasannya karena kesuksesannya di berbagai bidang, mulai bidang militer hingga masalah kesejahteraan. Faktor yang mempengaruhi kejayaan Usmaniyah antara lain, adanya pemimpin yang cakap, kekuatan militer yang solid dan tersedianya tunjangan bagi pasukan serta penarikan pajak yang rendah sehingga mendapat simpati dari negeri-negeri taklukannya. D. Pemikiran Hukum Islam masa Turki Usmani Pada pertengahan abad ke-7 H sampai munculnya Majalah al-Ahkam al-'Adliyyah pada tahun 1286 H. Periode ini diawali dengan kelemahan semangat ijtihad dan berkembangnya taklid serta ta'assub (fanatisme) mazhab. Penyelesaian masalah fiqh tidak lagi mengacu pada Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW serta pertimbangan tujuan syara' dalam menetapkan hukum, tetapi telah beralih pada sikap mempertahankan pendapat mazhab secara jumud (konservatif). Upaya mentakhrij (mengembangkan fiqh melalui metode yang dikembangkan imam mazhab) dan mentarjih pun sudah mulai memudar. Ulama merasa sudah cukup dengan mempelajari sebuah kitab fiqh dari kalangan mazhabnya, sehingga penyusunan kitab fiqh pada periode ini pun hanya terbatas pada meringkas dan mengomentari kitab fiqh tertentu. Di akhir periode ini pemikiran ilmiah berubah menjadi hal yang langka. Di samping itu, keinginan penguasa pun sudah masuk ke dalam masalah-masalah fiqh. Pada akhir periode ini dimulai upaya kodifikasi fiqh (hukum) Islam yang seluruhnya diambilkan dari mazhab resmi pemerintah Turki Usmani (Kerajaan Ottoman; 1300-1922), yaitu Mazhab Hanafi, yang dikenal dengan Majalah al-Ahkam al- 'Adliyyah . Sejak munculnya Majalah al-Ahkam al- 'Adliyyah sampai sekarang. Ada tiga ciri pembentukan fiqh Islam pada periode ini, yaitu: 3
  • 4. 1. Munculnya Majalah al-Ahkam al-'Adliyyah sebagai hukum perdata umum yang diambilkan dari fiqh Mazhab Hanafi; 2. Berkembangnya upaya kodifikasi hukum Islam; dan 3. Munculnya pemikiran untuk memanfaatkan berbagai pendapat yang ada di seluruh mazhab, sesuai dengan kebutuhan zaman. Munculnya kodifikasi hukum Islam dalam bentuk Majalah al-Ahkam al-'Adliyyah dilatarbelakangi oleh kesulitan para hakim dalam menentukan hukum yang akan diterapkan di pengadilan, sementara kitab-kitab fiqh muncul dari berbagai mazhab dan sering dalam satu masalah terdapat beberapa pendapat. Memilih pendapat terkuat dari berbagai kitab fiqh merupakan kesulitan bagi para hakim di pengadilan, di samping memerlukan waktu yang lama. Oleh sebab itu, pemerintah Turki Usmani berpendapat bahwa harus ada satu kitab fiqh/hukum yang bisa dirujuk dan diterapkan di pengadilan. Untuk mencapai tujuan ini dibentuklah sebuah panitia kodifikasi hukum perdata. Pada tahun 1286 H panitia ini berhasil menyusun hukum perdata Turki Usmani yang dinamai dengan Majalah al-Ahkam al-'Adliyyah yang terdiri atas 1.851 pasal. Setelah berhasil dengan penyusunan Majalah al-Ahkam al-'Adliyyah, para penguasa di negeri-negeri Islam yang tidak tunduk di bawah kekuasaan Turki Usmani mulai pula menyusun kodifikasi hukum secara terbatas, baik bidang perdata, pidana, maupun ketatanegaraan. Pada abad ke-19 muncul berbagai pemikiran di kalangan ulama dari berbagai negara Islam untuk mengambil pendapat-pendapat dari berbagai mazhab serta menimbang dalil yang paling kuat diantara semua pendapat itu. Pengambilan pendapat dilakukan tidak saja dari mazhab yang empat, tetapi juga dari para sahabat dan thabi'in, dengan syarat bahwa pendapat itu lebih tepat dan sesuai. Bersumber dari berbagai pendapat atas pendapat terkuat dari berbagai mazhab, maka pada tahun 1333 H pemerintah Turki Usmani menyusun kitab hukum keluarga (al-Ahwal asy-Syakhsiyyah) yang merupakan gabungan dari berbagai pendapat mazhab. Di dalam al-Ahwal asy-Syakhsiyyah ini terdapat berbagai pemikiran mazhab yang dianggap lebih sesuai diterapkan. Sejak saat itu bermunculanlah kodifikasi hukum Islam dalam berbagai bidang hukum. Pada tahun 1920 dan 1925 pemerintah Mesir menyusun kitab hukum perdata dan hukum keluarga yang disaring dari pendapat yang ada dalam berbagai kitab fiqh. Dengan demikian, seluruh pendapat dalam mazhab fiqh merupakan suatu kumpulan hukum dan boleh dipilih untuk diterapkan di berbagai daerah sesuai dengan kebutuhan. KESIMPULAN Daulah Usmaniyah berasal dari suatu kabilah yang hidup di Turkistan. Turki Usmani didirikan oleh Usman, dan Dinasti Usmani berkuasa kurang lebih selama tujuh abad. Dengan timbulnya daulah Usmaniyah Islam dapat kembali menunjukkan kegagah-perkasaan yang luar biasa dan menyambung usaha dan kemegahan yang lama sampai permulaan abad XX. 4
  • 5. Dinasti Usmani melakukan ekspansi besar-besaran hingga mencakup wilayah yang sangat luas. Keunggulan dinasti ini adalah kekuatan militernya. Pada masa Ismail al-Qanuni, Turki Usmani mencapai masa keemasannya. Dinasti ini mengalami kemunduran sejak wafatnya Ismail al-Qanuni hingga menyebabkan wilayah-wilayah taklukan memberontak dan membebaskan diri satu-persatu. Puncaknya, pada tahun 1924 sistem kekhalifahan Turki Usmani–yang merupakan kekhalifahan terakhir umat Islam–dihapuskan oleh Mustafa Kamal. M.ZAKARIYA MOCHTAR DAFTAR PUSTAKA Ali, K., Sejarah Islam (Tarikh Pra Modern), Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1985. A. Syafiq Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di Turki, Jakarta,Logos, 1997. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1995. Hamka, Sejarah Umat Islam III, Jakarta, Bulan Bintang, 1975. Harun Nasution, Islam ditinjau dari Beberapa Aspeknya I, Jakarta, UI Press, 1979. Mahayudin Yahya, Sejarah Islam, Fajar Bekti, tt Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik (Jakarta: Prenada Media, 2003)242 Nurhakim, Moh., Sejarah dan Peradaban Islam, Malang: UMM Press, 2004. Siti Maryam, Sejarah Peradaban Islam, Yogyakarta, LESFI, 2003. Syed Mahmudannasir, Islam: Konsepsi dan sejarahnya, Bandung, Rosdakarya, 1995. 5
  • 6. Daftar Sultan Utsmaniyah Kesultanan Utsmaniyah Para sultan Dinasti Utsmaniyah menguasai wilayah kekuasaan transkontinental yang sangat luas mulai dari tahun 1299 hingga 1922. Pada puncak kejayaannya, Kesultanan Utsmaniyah berkuasa mulai dari Hungaria hingga ke bagian utara Somalia di sebelah selatan, dan dari Aljazair di sebelah barat hingga Irak di sebelah timur. Ibukotanya mula-mula adalah Bursa di Anatolia, kemudian dipindahkan ke Edirne pada tahun 1366 dan ke Konstantinopel atau Istanbul pada tahun 1453 setelah Kejatuhan Konstantinopel Kekaisaran Bizantium[1] Daftar Sultan Tabel di bawah ini berisi informasi para sultan Utsmaniyah, juga kalifah Utsmaniyah, diurutkan berdasarkan kronologi. Tughra adalah lambang atau tanda kaligrafi yang digunakan oleh para sultan Utsmaniyah yang dituliskan pada semua dokumen resmi dan uang koin, dan lebih melambangkan sang sultan daripada portret sang sultan. Kolom "Catatan" berisi informasi mengenai orangtua dan nasib tiap sultan. Bila pemerintahan seorang sultan tidak berakhir dengan kematian wajar, alasannya ditandai dengan cetak tebal. [2] Pada tahun 1617, hukum pergantian keturunan dalam Kesultanan ini diubah dari "siapa yang kuat akan menang" menjadi suatu sistem yang didasarkan atas tingkat senioritas agnatik (ekberiyet), yaitu tahta akan diteruskan oleh laki-laki tertua dalam keluarga. Ini menyebabkan sejak abad ke-17 sultan yang meninggal jarang digantikan oleh putranya, tetapi biasanya oleh seorang paman atau saudara laki-laki.[3] Sistem "senioritas agnatik" (agnatic seniority) dipertahankan sampai pembubaran kesultanan, meskipun pada abad ke- 19 ada usaha yang gagal untuk mengganti dengan sistem "primogeniture" (keturunan tertua).[4] Berkuasa Berkuasa # Sultan Potret Tughra Catatan sejak hingga Anak Kaya Alp Oğlu Emir Gazi Süleyman Şah dan Ertuğrul Haimā (Hayme) Ana; Bey Bertakhta hingga [5] — kematiannya. — ‫غازی أرط غرل‬ 1230 1281 [c] Amîr Ghazi - Ayah Osman Ghazi dan The Esquire pemimpin terpilih dari (b. 1191 - d. klan Kayı dari suku 1281) Oghuz. 6
  • 7. Anak Ertuğrul Ghazi dan Khālîma Khānum; Dipilih oleh para Bey dan Ghazi dari suku Kayı Emir Gazi sebagai pemimpin Osman Bey menggantikan ayahnya, ‫ب ه ع ثمان‬ ‫أرط غرل‬ Ertuğrul Ghazi, dan Amîr Fakhr menjadi Amir oleh Âlâ — — ud-din 1281 1299 [c] ud-dîn Kayqubad III, Othman-Al Sultan Kesultanan Seljuq Ghazi - The Anatolia Rûm. Esquire (b. 1258 - d. Menjadi pemimpin yang 1324) berdaulat setelah kejatuhan Kesultanan Ikonium pada 27 Juli 1299. Pendirian Kesultanan Utsmaniyah (27 Juli 1299 – 20 Juli 1402) Anak Ertuğrul Ghazi dan Osman I Khālîma Khānum; GHAZI (The On 27 Juli 1299, Warrior) declared his — 1 BEY (The 1299 1324 [c] independence from the Esquire) Anatolian Seljuk Empire. KARA (lit. The Land or The Black) for Berkuasa sampai his bravery wafat.[6] Orhan I Putra Osman I dan GHAZI (The Malhun (Māl) Khātûn; 2 Warrior) 1324 1362 Berkuasa sampai BEY (The wafat.[7] Esquire) Murad I HÜDAVENDİG ÂR - Anak Orhan I dan Khodāvandgā Nilufer Khātûn; r- 15 Juni Terbunuh di medan 3 1362 1389 Pertempuran Kosovo (The God-like pada 15 Juni 1389.[8] One) (Sultan since 1383) 7
  • 8. Anak Murad I dan Gül- Çiçek Khātûn; Tertangkap pada Pertempuran Ankara Bayezid I 15 Juni 20 Juli (de facto akhir masa 4 YILDIRIM (The Thunderbolt) 1389 1402 pemerintahan); Meninggal di pengasingan Akşehir pada 8 Maret 1403.[9] Ottoman Interregnum[d] (20 Juli 1402 – 5 Juli 1413) Setelah Pertempuran Ankara pada 20 Juli 1402, İsa Çelebi mengalahkan Musa Çelebi dan mulai menguasai bagian barat İsa Çelebi wilayah Anatolia selama — The Co-Sultan 1403 1405 — kurang lebih dua tahun. of Anatolia Dikalahkan oleh Mehmed Çelebi pada Pertempuran Ulubat pada 1405. Dibunuh pada tahun 1406. Mendapatkan gelar Sultan Rumelia untuk bagian wilayah Eropa dari kerajaannya, Emir (Amir) beberapa waktu setelah Süleyman 17 kekalahan bani Çelebi 20 Juli — Februari — Utsmaniyah di The First 1402 Sultan of 1411[10] Pertempuran Ankara Rumelia pada tanggal 20 Juli 1402 Dibunuh pada tanggal 17 Februari 1411.[11] Acquired the title of The Musa Sultan of Rumelia for Çelebi 18 5 Juli the European portion of — The Second Februari — 1413[12] the empire[13]on 18 Sultan of 1411 Rumelia Februari 1411, just after the death of Süleyman 8
  • 9. Çelebi. Terbunuh pada 5 Juli 1413 oleh pasukan Mehmed Çelebi di Pertempuran Çamurlu Derbent dekat Samokov di Bulgaria.[14] Menguasai bagian timur Anatolia sebagai co- Sultan setelah kekalahan Pertempuran Ankara pada 20 Juli 1403 - 1402. 1406 Mengalahkan İsa Çelebi (Sultan of pada Pertempuran the Eastern Ulubat pada 1405. Mehmed Anatolian Menjadi penguasa Çelebi Territory) 5 Juli — — tunggal wilayah Anatolia The Sultan of 1413 Anatolia 1406 - di Kesultanan 1413 Utsmaniyah setelah (The Sultan kematian İsa pada tahun of 1406. Anatolia) Memperoleh kedudukan Sultan Utsmaniyah Mehmed I Khan setelah kematian Musa pada 5 Juli 1413. Kebangkitan Kesultanan Utsmaniyah (5 Juli 1413 – 29 Mei 1453) Mehmed I ÇELEBİ (The Anak Bayezid I dan Affable) Devlet Khātûn; 5 Juli 26 Mei 5 KİRİŞÇİ (lit. Berkuasa sampai 1413 1421 The Bowstring wafat.[15] Maker) for his support Anak Mehmed I dan Âminā (Emine) Murad II Khātûn;[16] 25 Juni 6 KOCA (The 1444 Sukarela mengasingkan Great) 1421 diri demi putranya, Mehmed II.[17] 9
  • 10. Anak Murad II dan Hadice Âlime Hümâ Mehmed II Khātûn;[18] 7 FATİH (The 1444 1446 Menyerahkan tahta Conqueror) kepada ayahnya setelah diminta kembali.[17] Masa pemerintahan kedua; Dipaksa kembali Murad II 3 bertakhta setelah — KOCA (The 1446 Februari terjadi pemberontakan Great) 1451 Yanisari;[19] Berkuasa sampai wafat.[16] Perkembangan Kesultanan Utsmaniyah (29 Mei 1453 – 11/12 September 1683) Masa pemerintahan kedua; Mehmed II 3 Conquered 3 Mei — FATİH (The Februari Constantinople in 1453; Conqueror) 1481 1451 Berkuasa sampai wafat.[20] Anak Mehmed II dan Mükrîme (Sitt-î Mû’kārîmā) Khātûn; Bayezid II 19 Mei 25 April Mengasingkan diri; 8 VELÎ (The Saint) 1481 1512 Meninggal dekat Didymoteicho pada 26 Mei 1512.[21] Selim I Anak Bayezid II dan Kül- YAVUZ (The 21 Bahār Khātûn; Stern) 25 April 9 Septemb Berkuasa sampai (Caliph Of 1512 Muslims Since er 1520 wafat.[22] 1517) 10
  • 11. Suleiman I Putra Selim I dan A’ishā MUHTEŞEM Hafîzā (Ayşe Hafsa) (Yang Agung) 30 6 or 7 1 Vâlidā Sultân; Septemb Septemb 0 Berkuasa sampai or KANÛNÎ er 1520 er 1566 (The wafat.[23] Lawgiver) Anak Suleiman I dan Selim II Hürrem (Khûrrām or 29 21 1 SARI (The Kārimā) Haseki Sultân; Septemb Desembe 1 Yellow-The Berkuasa sampai er 1566 r 1574 Blond) wafat.[24] Anak Selim II dan Afîfe 22 16 Nûr-Banû Vâlidā Sultân; 1 Murad III Desembe Januari Berkuasa sampai 2 r 1574 1595 wafat.[25] Anak Murad III dan 27 20 or 21 Sâfiyā Vâlidā Sultân; 1 Mehmed III ADLÎ (The Januari Desembe Berkuasa sampai 3 Just) 1595 r 1603 wafat;[26] Anak Mehmed III dan 21 22 Handan Vâlidā Sultân; 1 Ahmed I BAKHTÎ (The Desembe Novemb Berkuasa sampai 4 Fortunate) r 1603 er 1617 wafat.[27] Anak Mehmed III dan Fûldâne Valide Sultan; Mustafa I 22 26 Diturunkan karena cacat 1 DELİ (The Novemb Februari mental dan digantikan 5 Intestable) er 1617 1618 keponakannya Osman II.[28] Anak Ahmed I dan Mâh- Firûze Hadice (Khadija) Osman II 26 Vâlidā Sultân; 1 19 Mei GENÇ (The Februari Diturunkan melalui 6 Young) 1622 1618 pemberontakan Yanisari pada 19 Mei 1622; Dibunuh pada 20 Mei 11
  • 12. 1622 oleh Wasir Agung Kara Davud Paşa (Black Da'ud Pasha).[29] Masa pemerintahan kedua; Kembali bertahta setelah pembunuhan keponakan laki-lakinya, Mustafa I 10 20 Mei Osman II; — DELİ (The Septemb Intestable) 1622 Diturunkan karena cacat er 1623 mental dan dipenjara hingga meninggal di Istanbul pada tanggal 20 Januari 1639.[28] Anak Ahmed I dan Mâh- Peyker Kösem Vâlidā Murad IV 10 8 or 9 1 Sultân; GHAZI (The Septemb Februari 7 Warrior) Berkuasa sampai er 1623 1640 wafat.[30] Anak Ahmed I dan Mâh- Peyker Kösem Vâlidā Sultân; Diturunkan pada 8 Agustus 1648 melaui kudeta yang dipimpin Ibrahim I 9 8 1 oleh Sheikh ul-Islam; DELİ (The Februari Agustus 8 Arrage) Dicekik mati di Istanbul 1640 1648 pada 18 Agustus 1648[31] at the behest of the Grand Vizier Mevlevî Mehmed Paşa (Sofu Mehmed Pasha). Anak Ibrahim I dan Turhan Hadice (Khadija) Vâlidā Sultân; 8 8 Diturunkan pada 8 1 Mehmed IV AVCI (The Agustus Novemb November 1687 setelah 9 Hunter) 1648 er 1687 kekalahan Utsmaniyah di Pertempuran Mohács Kedua; Meninggal di Edirne 12
  • 13. pada 6 Januari 1693.[32] Stagnasi Kesultanan Utsmaniyah (11/12 September 1683 – 20 Oktober 1827) Anak Ibrahim I dan Sâliha Dil-Âşûb 8 2 22 Juni (Dilâshûb) Vâlidā Sultân; Suleiman II Novemb 0 1691 Berkuasa sampai er 1687 wafat.[33] Anak Ibrahim I dan Hatice (Khadija) Ahmed II 6 Mû’azzez İkinci Haseki 2 KHAN GHAZI 22 Juni Februari Sultân; 1 (The Warrior 1691 Prince) 1695 Berkuasa sampai wafat.[34] Anak Mehmed IV dan Mâh-Pârā Ummetullah (Emetullah) Râbi’a Gül- Nûsh (Gül-Nûş) Vâlidā Sultân; Diturunkan pada 22 6 22 2 Mustafa II Agustus 1703 karena GHAZI (The Februari Agustus 2 Warrior) pemberontakan Yanisari 1695 1703 yang dikenal sebagai Kejadian Edirne; Meninggal di Istanbul pada tanggal 8 Januari 1704.[35] Anak Mehmed IV dan Mâh-Pârā Ummetullah (Emetullah) Râbi’a Gül- Nûsh (Gül-Nûş) Vâlidā Sultân; 22 1 or 2 2 Diturunkan karena Ahmed III Agustus Oktober 3 pemberontakan Yanisari 1703 1730 yang dipimpin oleh Patrona Halil; Meninggal pada tanggal 1 Juli 1736.[36] 13
  • 14. Anak Mustafa II dan Mahmud I Sâliha Sebkat-î Vâlidā 2 13 2 GHAZI (The Sultân; Warrior) Oktober Desembe 4 KAMBUR (The Berkuasa sampai 1730 r 1754 Hunchback) wafat.[37] Anak Mustafa II dan Şâh-Süvar (Shah-Sûvar) Osman III 13 29 or 30 2 Vâlidā Sultân; SOFU (The Desembe Oktober 5 Devout) Berkuasa sampai r 1754 1757 wafat.[38] Anak Ahmed III dan Âminā Mehr-î-Shâh Mustafa III 30 21 (Emine Mihr-î-Şâh) İkinci 2 YENİLİKÇİ (The Oktober Januari Kadın Efendi; 6 First Innovative) 1757 1774 Berkuasa sampai wafat.[39] Anak Ahmed III dan Abd-ul- Râbi’a Sharm-î (Şerm-î) 21 6 or 7 2 Hamid I Kadın Efendi; Januari April 7 The Servant of Berkuasa sampai 1774 1789 God wafat.[40] Anak Mustafa III dan Mehr-î-Shâh (Mihr-î- Şâh) Vâlidā Sultân; o Diturunkan karena pemberontakan Yanisari yang Selim III dipimpin oleh 2 BESTEKÂR 7 April 29 Mei Kabakçı Mustafa 8 (The 1789 1807 yang menentang Composer) reformasinya; Dibunuh oleh pembunuh misterius Istanbul pada 28 Juli 1808[41] at the behest of Ottoman Sultan Mustafa IV. 14
  • 15. Anak Abd-ul-Hamid I dan Bash Iqbal Nushatzaza (Nüzhet- Zâde / Nükhet-Sedâ) Khānum Effendi; Diturunkan karena pemberontakan yang 2 29 Mei 28 Juli Mustafa IV dipimpin oleh Alemdar 9 1807 1808 Mustafa Pasha; Dieksekusi Istanbul pada 17 November 1808[42] by order of Ottoman Sultan Mahmud II. Anak Abd-ul-Hamid I dan Naksh-î-Dil (Nakş-î- Dil) Haseki Vâlidā Sultân (adoptive mother of Mahmud II); Mahmud II Membubarkan para 3 ISLAHÂTÇI 28 Juli 1 Juli Yanisari sebagai akibat 0 (The 1808 1839 Reformer) dari Insiden yang Menguntungkan pada 1826; Berkuasa sampai wafat.[43] Kemunduran Kesultanan Utsmaniyah (20 Oktober 1827 – 24 Juli 1908) Anak Mahmud II dan Bezm-î-Âlem Vâlidā Sultân; Mengumumkan Abd-ul- Perintah Kerajaan "Hatt- Mejid I i Sharif" dari Gülhane TANZİMÂTÇI (Tanzimât Fermânı)]] 3 (The Strong 1 Juli 25 Juni yang meluncurkan Reformist or 1 1839 1861 periode reformasi dan The Advocate of reorganisasi Tanzimat Reorganizatio pada tanggal 3 n) November 1839 atas usulan tokoh reformasi Grand Vizier Koca Mustafa Reşid Pasha (Great Mustafa Rashid 15
  • 16. Pasha); Menerima Islâhat Hatt-ı Hümayun (Edik Reformasi Kesultanan) (Islâhat Fermânı) pada tanggal 18 Februari 1856; Berkuasa sampai wafat.[44] Anak Mahmud II dan Pertav-Nihâl (Pertevniyâl) Vâlidā Sultân; 3 Abd-ul-Aziz 25 Juni 30 Mei Diturunkan oleh 2 I 1861 1876 menteri-menterinya; Ditemukan mati (bunuh diri atau dibunuh) lima hari kemudian.[45] Anak Abd-ul-Mejid I dan Shāvk-Efzâ (Şevk-Efzâ) Vâlidā Sultân; Diturunkan karena keinginannya untuk 31 mereformasi 3 30 Mei Murad V Agustus kesultanan; 3 1876 1876 Diperintahkan untuk tinggal di Istana Çırağan hingga ia meninggal pada 29 Agustus 1904.[46] Anak Abd-ul-Mejid I dan Tîr-î-Müjgan Üçüncü Kadın Efendi; and later the adoptive son of Abd-ul- Rahime Perestû (Piristû) Hamid II 31 Vâlidā Sultân (adoptive 3 ULU HAN 27 April Agustus mother of Abdul Hamid 4 1909 1876 II). (The Sublime Khan) Pendirian Kekuasaan Konstitusional Pertama pada tanggal 23 November 1876 kemudian ditangguhkan 16
  • 17. pada 13 Februari 1878; Restorasi Kekuasaan Konstitusional Kedua pada tanggal 3 Juli 1908; Diturunkan setelah Insiden 31 Maret (pada 13 April 1909); Dikurung di Istana Beylerbeyi hingga meninggal pada tanggal 10 Februari 1918.[47] Pembubaran Kesultanan Utsmaniyah[e] (24 Juli 1908 – 30 Oktober 1918) Anak Abd-ul-Mejid I dan Gül-Cemâl Dördüncü Mehmed V Kadın Efendi; REŞÂD Memerintah sebagai 3 27 April 3 Juli pemimpin 5 (The True 1909 1918 ("figurehead") Mehmed Path Talât, İsmail Enver, dan Follower) Ahmed Cemal (Djemal) Pashas sampai wafat.[48] Pembagian Kesultanan Utsmaniyah (30 Oktober 1918 – 1 November 1922) Anak Abd-ul-Mejid I dan Gül-İstü (Gülistan Münire) Dördüncü Kadın Mehmed VI Efendi; VÂHİD-ÜD- DÎN Kesultanan Utsmaniyah 1 dihapuskan; 3 4 Juli Novemb Meninggalkan Istanbul 6 (The Unifier of 1918 Religion er 1922 pada 17 November (Islam) or The 1922; Oneness of Mati di pengasingan di Islam) Sanremo, Italia pada 16 Mei 1926.[49] Republican Caliphate ( 18 November 1922 – 3 Maret 1924 ) 17
  • 18. Anak Abd-ul-Aziz I dan Hayrân-î-Dil Kadın Efendi;[50] Abd-ul- Dipilih sebagai caliph Mejid II oleh "Grand National HALİFE 18 Assembly of Turkey" 3 Maret — — Novemb [c] (TBMM); (The Last 1924 er 1922 Diasingkan setelah Ottoman Caliph Of pembubaran kalifat;[51] Islam) Meninggal di Paris, Perancis pada tanggal 23 Agustus 1944.[52] Lihat pula Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Daftar sultan Utsmaniyah Kesultanan Utsmaniyah Dinasti Utsmaniyah Referensi 1. ^ Stavrides 2001, p. 21 2. ^ Quataert 2005, p. 91 3. ^ Quataert 2005, p. 92 4. ^ Karateke 2005, pp. 37–54 5. ^ "Sultan Osman Gazi". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 6. ^ "Sultan Osman Gazi". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 7. ^ "Sultan Orhan Gazi". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 8. ^ "Sultan Murad Hüdavendigar Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 9. ^ "Sultan Yıldırım Beyezid Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 10. ^ Nicholae Jorga: Geschishte des Osmanichen (Trans :Nilüfer Epçeli) Vol 1 Yeditepe yayınları, İstanbul,2009,ISBN 975-6480-17-3 p 314 11. ^ Nicholae Jorga: Geschishte des Osmanichen (Trans :Nilüfer Epçeli) Vol 1 Yeditepe yayınları, İstanbul, 2009, ISBN 975-6480-17-3 p 314 12. ^ Joseph von Hammer:Osmanlı Tarihi cilt I (condensation: Abdülkadir Karahan), Milliyet yayınları, İstanbul. p 58-60. 18
  • 19. 13. ^ Prof. Yaşar Yüce-Prof. Ali Sevim: Türkiye tarihi Cilt II, AKDTYKTTK Yayınları, İstanbul, 1991 p 74-75 14. ^ Joseph von Hammer:Osmanlı Tarihi cilt I (condensation: Abdülkadir Karahan), Milliyet yayınları, İstanbul. p. 58-60. 15. ^ "Sultan Mehmed Çelebi Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 16. ^ a b "Sultan II. Murad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 17. ^ a b "Chronology: Sultan II. Murad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 7 April 2009. 18. ^ "Fatih Sultan Mehmed Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 19. ^ Kafadar 1996, p. xix 20. ^ "Chronology: Fatih Sultan Mehmed Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 15 Juli 2010. 21. ^ "Sultan II. Bayezid Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 22. ^ "Yavuz Sultan Selim Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 23. ^ "Kanuni Sultan Süleyman Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 24. ^ "Sultan II. Selim Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 25. ^ "Sultan III. Murad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 26. ^ "Sultan III. Mehmed Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 27. ^ "Sultan I. Ahmed". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 28. ^ a b "Sultan I. Mustafa". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 29. ^ "Sultan II. Osman Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 30. ^ "Sultan IV. Murad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 31. ^ "Sultan İbrahim Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 32. ^ "Sultan IV. Mehmed". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 33. ^ "Sultan II. Süleyman Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 34. ^ "Sultan II. Ahmed Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 35. ^ "Sultan II. Mustafa Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 36. ^ "Sultan III. Ahmed Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 19
  • 20. 37. ^ "Sultan I. Mahmud Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 38. ^ "Sultan III. Osman Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 39. ^ "Sultan III. Mustafa Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 40. ^ "Sultan I. Abdülhamit Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 41. ^ "Sultan III. Selim Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 42. ^ "Sultan IV. Mustafa Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 43. ^ "Sultan II. Mahmud Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 44. ^ "Sultan Abdülmecid Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 45. ^ "Sultan Abdülaziz Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 46. ^ "Sultan V. Murad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 47. ^ "Sultan II. Abdülhamid Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 48. ^ "Sultan V. Mehmed Reşad Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 49. ^ "Sultan VI. Mehmed Vahdettin Han". Republic of Turkey Ministry of Culture and Tourism. Diakses pada 6 Februari 2009. 50. ^ iroğlu 1992, p. 13 51. ^ iroğlu 1992, p. 17 52. ^ iroğlu 1992, p. 14 Bibliografi iroğlu, Orhan Gâzi (1992) (dalam bahasa Turkish). Son halife, Abdülmecid. Tarihin şahitleri dizisi. Istanbul: Burak Yayınevi. ISBN 9789757645177. OCLC 32085609. Duran, Tülay (1999) (dalam bahasa Turkish). Padişah Portreleri (Portraits of the Ottoman Empire's Sultans). Sirkeci: Association of Historical Research and Istanbul Research Centre. ISBN 9789756926079. OCLC 248496159. Findley, Carter V. (2005). The Turks in World History. New York: Oxford University Press US. ISBN 9780195177268. OCLC 54529318. Diakses pada 29 April 2009. Glazer, Steven A. (1996) [Research completed January 1995]. "Chapter 1: Historical Setting". di dalam Metz, Helen Chapin. A Country Study: Turkey. Country Studies (edisi ke-5th). Washington, D.C.: Federal Research Division of the Library of Congress. ISBN 9780844408644. OCLC 33898522. Diakses pada 22 April 2009. Kafadar, Cemal (1996). Between Two Worlds: The Construction of the Ottoman State. Berkeley, CA: University of California Press. ISBN 9780520206007. OCLC 55849447. Diakses pada 18 April 2009. 20
  • 21. Karateke, Hakan T. (2005). "Who is the Next Ottoman Sultan? Attempts to Change the Rule of Succession during the Nineteenth Century". di dalam Weismann, Itzchak; Zachs, Fruma. Ottoman Reform and Muslim Regeneration: Studies in Honour of Butrus Abu-Manneb. London: I. B. Tauris. ISBN 9781850437574. OCLC 60416792. Diakses pada 2 Mei 2009. d'Osman Han, Nadine Sultana (2001). The Legacy of Sultan Abdulhamid II: Memoirs and Biography of Sultan Selim bin Hamid Han. Foreword by Manoutchehr M. Eskandari-Qajar. Santa Fe, NM: Sultana Pub. OCLC 70659193. Diakses pada 2 Mei 2009. Peirce, Leslie P. (1993). The Imperial Harem: Women and Sovereignty in the Ottoman Empire. New York: Oxford University Press US. ISBN 9780195086775. OCLC 243767445. Diakses pada 19 April 2009. Quataert, Donald (2005). The Ottoman Empire, 1700–1922 (edisi ke-2nd). Cambridge University Press. ISBN 9780521839105. OCLC 59280221. Diakses pada 18 April 2009. Stavrides, Theoharis (2001). The Sultan of Vezirs: The Life and Times of the Ottoman Grand Vezir Mahmud Pasha Angelović (1453–1474). Leiden: Brill Publishers. ISBN 9789004121065. OCLC 46640850. Diakses pada 18 April 2009. Sugar, Peter F. (1993). Southeastern Europe under Ottoman Rule, 1354–1804 (edisi ke-3rd). Seattle: University of Washington Press. ISBN 9780295960333. OCLC 34219399. Diakses pada 18 April 2009. Toprak, Binnaz (1981). Islam and Political Development in Turkey. Leiden: Brill Publishers. ISBN 9789004064713. OCLC 8258992. Diakses pada 19 April 2009. Uğur, Ali (2007) (dalam bahasa Turkish). Blue Imperialism. Istanbul: Çatı Publishing. ISBN 9758845873. OCLC 221203375. Diakses pada 19 April 2009. Toynbee, Arnold J. (1974). "The Ottoman Empire's Place in World History". di dalam Karpat, Kemal H.. The Ottoman State and Its Place in World History. Social, Economic and Political Studies of the Middle East. 11. Leiden: Brill Publishers. ISBN 9789004039452. OCLC 1318483. Diakses pada 2 Mei 2009. vv 21