SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Di Susun Oleh : Popi Nuraeni
Kelas : 1B .S1.Keperawatan
Penyakit Menular Seksual
(PMS)
PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang
kepada orang lain melalui hubungan seksual.
TABEL PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Wilayah Tahun
2012 2013 2014
Jakarta 7.898 9.876 9.987
Jawa barat 6.754 7.098 8.123
Kalimantan 5.987 6.987 7.987
Nusa Tenggara
Timur
8.345 9.000 9.899
DATA GRAFIK PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
0
2
4
6
8
10
12
Jakarta Jawa Barat Kalimantan NTT
2012
2013
2014
Penyakit Menular Seksual
HIV/AIDS
Sifilis
GONOR
E
Gonore
 Tipe: Bakterial
 Cara penularan: Hubungan seks vaginal, anal dan oral.
 Gejala: Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul,
sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala
meliputi discharge dari penis, vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal
saat buang air kecil.
 Pengobatan: Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun tidak dapat
menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.
 Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal
dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara yang
100% efektif untuk pencegahan. Kondom dapat mengurangi tetapi
tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini.
HEPATIT
IS B
Hepatitis B (HBV)
 Tipe: Viral
 Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; memakai jarum suntik
bergantian; perlukaan kulit karena alat-alat medis dan kedokteran gigi; melalui transfusi darah.
 Gejala: Gejala yang muncul meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu
makan, muntah dan diare. Gejala-gejala yang ditimbulkan karena gangguan di hati meliputi air
kencing berwarna gelap, nyeri perut, kulit menguning dan mata pucat.
 Pengobatan: Belum ada pengobatan. Kebanyakan infeksi bersih dengan sendirinya dalam 4-8
minggu. Beberapa orang menjadi terinfeksi secara kronis.
 Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang terinfeksi khususnya seks
anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani dan secret vagina paling mungkin dipertukarkan
adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus hepatitis B
melalui hubungan seks. Hindari pemakaian narkoba suntik dan memakai jarum suntik
bergantian. Bicarakan dengan petugas kesehatan kewaspadaan yang harus diambil untuk
mencegah penularan Hepatitis B, khususnya ketika akan menerima tranfusi produk darah atau
darah.
HERPES
GENITAL
Herpes Genital (HSV-2)
 Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara
vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah
satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif
mencegah penularan virus herpes genital melalui
hubungan seks. Kondom dapat mengurangi risiko tetapi
tidak dapat samasekali menghilangkan risiko tertular
penyakit ini melalui hubungan seks. Walaupun memakai
kondom saat melakukan hubungan seks, masih ada
kemungkinan untuk tertular penyakit ini yaitu melalui
adanya luka di daerah kelamin.
HIV/AID
S
HIV/AIDS
 Tipe: Viral
 Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau
produk darah yang terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada pengguna
narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya, saat
persalinan, atau saat menyusui.
 Gejala-gejala: Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama
kali. Sementara yang lainnya mengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk
demam, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan
saluran getah bening. Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam
seminggu sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif
(dormant) selama beberapa tahun. Namun, virus tersebut secara terus menerus
melemahkan sistem kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin
tidak dapat bertahan terhadap infeksi-infeksi oportunistik.
 Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk infeksi ini. Obat-obat anti retroviral
 Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang yang
terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air
mani atau secret vagina paling mungkin dipertukarkan, adalah satu-satunya
cara yang 100% efektif untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan
seks. Kondom dapat menurunkan risiko penularan tetapi tidak
menghilangkan sama sekali kemungkinan penularan. Hindari pemakaian
narkoba suntik dan saling berbagi jarum suntik. Menurut Centers for
Disease Control Amerika Serikat, "Ciuman dengan mulut terbuka dianggap
sebagai aktifitas seksual yang sangat kecil risikonya untuk terjadinya
penularan HIV. Namun, ciuman dengan mulut terbuka dalam waktu yang
lama dapat merusak mulut atau bibir sehingga memungkinkan HIV
berpindah dari orang yang terinfeksi ke pasangannya dan memasuki tubuh
pasangan tersebut melalui luka yang ada di mulut. Karena adanya
kemungkinan risiko penularan ini, CDC merekomendasikan pelarangan
SIFILI
S
Sifilis
 Tipe: Bakterial
 Cara Penularan: Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal,
anal atau oral. Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-
seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan
lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.
 Gejala-gejala: Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa sakit
atau "chancres" yang biasanya muncul di daerah kelamin tetapi dapat juga muncul di
bagian tubuh yang lain, jika tidak diobati penyakit akan berkembang ke fase
berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam kulit, demam, luka pada
tenggorokan, rambut rontok dan pembengkakan kelenjar di seluruh tubuh.
 Pengobatan: Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun, kerusakan pada
organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki.
 Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan
orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif
mencegah penularan sifilis melalui hubungan seksual. Kondom dapat mengurangi
tetapi tidak menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Masih
Kespro sik

More Related Content

What's hot (7)

Penyakit jangkitan seks1
Penyakit jangkitan seks1Penyakit jangkitan seks1
Penyakit jangkitan seks1
 
70028288 leaflet-hiv
70028288 leaflet-hiv70028288 leaflet-hiv
70028288 leaflet-hiv
 
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
 
Sifilis, dan hiv pada kanak-kanak
Sifilis, dan hiv pada kanak-kanakSifilis, dan hiv pada kanak-kanak
Sifilis, dan hiv pada kanak-kanak
 
Leaflet aids
Leaflet aidsLeaflet aids
Leaflet aids
 
Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualInfeksi Menular Seksual
Infeksi Menular Seksual
 
G O N O R R E H E A
G O N O R R E H E AG O N O R R E H E A
G O N O R R E H E A
 

Viewers also liked

Viewers also liked (16)

Irama sirkardian kel 5
Irama sirkardian   kel 5Irama sirkardian   kel 5
Irama sirkardian kel 5
 
July Atlanta Meeting example
July Atlanta Meeting exampleJuly Atlanta Meeting example
July Atlanta Meeting example
 
Personal Philosophy
Personal PhilosophyPersonal Philosophy
Personal Philosophy
 
Kespro sik
Kespro sikKespro sik
Kespro sik
 
Kespro sik
Kespro sikKespro sik
Kespro sik
 
Kespro sik
Kespro sikKespro sik
Kespro sik
 
Kespro sik
Kespro sikKespro sik
Kespro sik
 
F02
F02F02
F02
 
Irama sirkardian kel 6
Irama sirkardian   kel 6Irama sirkardian   kel 6
Irama sirkardian kel 6
 
Rumah sehat pada 5 kabupaten di propinsi jawa
Rumah sehat pada 5 kabupaten di propinsi jawaRumah sehat pada 5 kabupaten di propinsi jawa
Rumah sehat pada 5 kabupaten di propinsi jawa
 
Anatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi priaAnatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi pria
 
Unit e working-drawings
Unit e working-drawingsUnit e working-drawings
Unit e working-drawings
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Lead Inspection Engineer CV
Lead Inspection Engineer CVLead Inspection Engineer CV
Lead Inspection Engineer CV
 
Ppt jajanan sehat
Ppt jajanan sehatPpt jajanan sehat
Ppt jajanan sehat
 
Optical Stores in GTA
Optical Stores in GTAOptical Stores in GTA
Optical Stores in GTA
 

Similar to Kespro sik

Similar to Kespro sik (19)

Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Epidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDSEpidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDS
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
cara mengobati sipilis dengan alami
cara mengobati sipilis dengan alamicara mengobati sipilis dengan alami
cara mengobati sipilis dengan alami
 
Apa itu sifilis
Apa itu sifilisApa itu sifilis
Apa itu sifilis
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
Anda & hiv_aids,_ims
Anda & hiv_aids,_imsAnda & hiv_aids,_ims
Anda & hiv_aids,_ims
 
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIKPenyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
 
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversiSikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
 
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversiSikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
 
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIKPenyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
 
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIKPenyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Power point hiv pkm blega new
Power point hiv pkm blega newPower point hiv pkm blega new
Power point hiv pkm blega new
 
Belajar
BelajarBelajar
Belajar
 
Sunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptx
Sunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptxSunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptx
Sunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptx
 
295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt
295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt
295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt
 
jumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesiajumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesia
 

Recently uploaded

PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 

Recently uploaded (9)

PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 

Kespro sik

  • 1. Di Susun Oleh : Popi Nuraeni Kelas : 1B .S1.Keperawatan
  • 2. Penyakit Menular Seksual (PMS) PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual.
  • 3. TABEL PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Wilayah Tahun 2012 2013 2014 Jakarta 7.898 9.876 9.987 Jawa barat 6.754 7.098 8.123 Kalimantan 5.987 6.987 7.987 Nusa Tenggara Timur 8.345 9.000 9.899
  • 4. DATA GRAFIK PENYAKIT MENULAR SEKSUAL 0 2 4 6 8 10 12 Jakarta Jawa Barat Kalimantan NTT 2012 2013 2014
  • 7. Gonore  Tipe: Bakterial  Cara penularan: Hubungan seks vaginal, anal dan oral.  Gejala: Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul, sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi discharge dari penis, vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air kecil.  Pengobatan: Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun tidak dapat menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.  Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk pencegahan. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini.
  • 9. Hepatitis B (HBV)  Tipe: Viral  Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; memakai jarum suntik bergantian; perlukaan kulit karena alat-alat medis dan kedokteran gigi; melalui transfusi darah.  Gejala: Gejala yang muncul meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu makan, muntah dan diare. Gejala-gejala yang ditimbulkan karena gangguan di hati meliputi air kencing berwarna gelap, nyeri perut, kulit menguning dan mata pucat.  Pengobatan: Belum ada pengobatan. Kebanyakan infeksi bersih dengan sendirinya dalam 4-8 minggu. Beberapa orang menjadi terinfeksi secara kronis.  Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang terinfeksi khususnya seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani dan secret vagina paling mungkin dipertukarkan adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus hepatitis B melalui hubungan seks. Hindari pemakaian narkoba suntik dan memakai jarum suntik bergantian. Bicarakan dengan petugas kesehatan kewaspadaan yang harus diambil untuk mencegah penularan Hepatitis B, khususnya ketika akan menerima tranfusi produk darah atau darah.
  • 12.  Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus herpes genital melalui hubungan seks. Kondom dapat mengurangi risiko tetapi tidak dapat samasekali menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Walaupun memakai kondom saat melakukan hubungan seks, masih ada kemungkinan untuk tertular penyakit ini yaitu melalui adanya luka di daerah kelamin.
  • 14. HIV/AIDS  Tipe: Viral  Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau produk darah yang terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya, saat persalinan, atau saat menyusui.  Gejala-gejala: Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali. Sementara yang lainnya mengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening. Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam seminggu sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant) selama beberapa tahun. Namun, virus tersebut secara terus menerus melemahkan sistem kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin tidak dapat bertahan terhadap infeksi-infeksi oportunistik.  Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk infeksi ini. Obat-obat anti retroviral
  • 15.  Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani atau secret vagina paling mungkin dipertukarkan, adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seks. Kondom dapat menurunkan risiko penularan tetapi tidak menghilangkan sama sekali kemungkinan penularan. Hindari pemakaian narkoba suntik dan saling berbagi jarum suntik. Menurut Centers for Disease Control Amerika Serikat, "Ciuman dengan mulut terbuka dianggap sebagai aktifitas seksual yang sangat kecil risikonya untuk terjadinya penularan HIV. Namun, ciuman dengan mulut terbuka dalam waktu yang lama dapat merusak mulut atau bibir sehingga memungkinkan HIV berpindah dari orang yang terinfeksi ke pasangannya dan memasuki tubuh pasangan tersebut melalui luka yang ada di mulut. Karena adanya kemungkinan risiko penularan ini, CDC merekomendasikan pelarangan
  • 17. Sifilis  Tipe: Bakterial  Cara Penularan: Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral. Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non- seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.  Gejala-gejala: Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa sakit atau "chancres" yang biasanya muncul di daerah kelamin tetapi dapat juga muncul di bagian tubuh yang lain, jika tidak diobati penyakit akan berkembang ke fase berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam kulit, demam, luka pada tenggorokan, rambut rontok dan pembengkakan kelenjar di seluruh tubuh.  Pengobatan: Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun, kerusakan pada organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki.  Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan sifilis melalui hubungan seksual. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Masih