SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
1
BAB 5BAB 5BAB 5BAB 5
ORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIAL
Pengertian Berkas Indeks SequentialPengertian Berkas Indeks SequentialPengertian Berkas Indeks SequentialPengertian Berkas Indeks Sequential
Salah satu cara yang paling efektif untuk mengorganisasi kumpulan record-record
yang membutuhkan akses record secara sequential maupun akses record secara individu
berdasarkan nilai key adalah organisasi berkas indeks sequential.
Jadi berkas indeks sequential merupakan kombinasi dari berkas sequential dan
berkas relatif.
Struktur PohonStruktur PohonStruktur PohonStruktur Pohon
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu
elemennya merupakan akarnya atau root dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian
pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki dengan root sebagai puncaknya.
Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan
silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.
Contoh :
Handoko
Andi Reni
Anton Yana Mardi Riri
Tedi Susi Roni Dewi Dodi Irma Rudi Nurul
2
Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut :
Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub pohon T1, T2, ..., Tk, yang tidak saling
berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1, n2, ..., nk, dari simpul / sub
pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1,
n2, ..., nk.
Pohon BinerPohon BinerPohon BinerPohon Biner
Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner. Pohon
Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah cabang / anak.
(1) (2) (3) (4) (5)
Adapun jenis akses yang diperbolehkan, yaitu :
Akses Sekuensial
Akses Direct
n
n1 n2 nk...
n
n1 n2 ... nk
A A
B
A
B
A
B B
A
A A
A
A A
3
Sedangkan jenis prosesnya adalah :
Batch
Interactive
Struktur Berkas Indeks sekuensial
Indeks → Binary Search Tree
Data → Sekuensial
Lihat gambar berikut ini :
Pada gambar tersebut memperlihatkan struktur berkas indeks sequential dengan
sebuah indeks berikut pointer yang menuju ke berkas data sequential. Pada contoh gambar
tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya digunakan untuk
melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan berkas
data sequential digunakan untuk mendukung akses sequential terhadap seluruh kumpulan
record-record.
INDEX
MAMMOTH N/2
COW 4
BAT 2 DOG 5
APE 1 EEL 6
ZEBRA N
CAT 3
SEQUENTIAL
Position DATA FILE
APE
BAT
CAT
COW
DOG
EEL
1
..............
ZEBRA
2
3
4
5
6
...
N
4
Implementasi Organisasi BerkImplementasi Organisasi BerkImplementasi Organisasi BerkImplementasi Organisasi Berkas Indeks Sequentialas Indeks Sequentialas Indeks Sequentialas Indeks Sequential
Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi
berkas indeks sequential :
Blok Indeks dan Data (Dinamik)
Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan tersebut menggunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data,
dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.
Alasannya :
Karena mereka diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing-
masing berkas tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access
Storage Device (DASD).
Blok Indeks Dan DataBlok Indeks Dan DataBlok Indeks Dan DataBlok Indeks Dan Data
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok.
Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur
sequential dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Lihat gambar
Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada
indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada
blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok
indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk
ke blok data.
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin
mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok
indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK
menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang
berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. POinter berikutnya yang
akan ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok
5
data 2. Blok data ini akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana
pada blok ini record tersebut ditemukan.
Permintaan untuk akses data dalam urutan sequential dilayani dengan mengakses
blok data dalam urutan sequential. Sebagai catatan blok data merupakan consecutive secara
logik dan bukan consecutive secara fisik. Dalam hal ini, blok data harus dihubungkan
secara bersama dalam urutan secara logik, seperti terlihat pada gambar.
Misal :
Setiap blok data mempunyai ruang yang cukup untuk menampung 5 record dan
setiap blok indeks mempunyai ruang yang cukup untuk menyimpan 4 pasang (nilai key,
pointer).
Parameter ini biasanya sudah dilengkapi dengan rutin dukungan sistem
manajemen data, pada saat berkas binatang ini dibentuk.
Jika kita menginginkan penyisipan maupun penghapusan terhadap isi berkas, maka
blok indeks dan blok data akan dibuat dengan sejumlah ruang bebas, yang biasanya disebut
sebagai padding dan pada gambar ditunjukkan sebagai irisan.
Permintaan : INSERT APE
INSERT AIREDALE
Hanya blok data 1 yang digunakan dan hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Entry pada blok harus diletakkan berdasarkan urutan sequential ascending.
Permintaan :
INSERT ARMADILLO
Pencarian dari struktur indeks menyatakan bahwa ARMADILLO seharusnya
menempati blok data 1, tetapi blok tersebut sudah penuh.
Untuk mengatasi keadaan tersebut, blok data 1 dipecah dengan memodifikasi blok
indeks 1-1.
AARDVARK
AIREDALE
ALBATROSS
ALLIGATOR
APE
key
DATA BLOCK 1
6
TERN
WARTHOG
YAK
BABOON
BAT
CALF
COW
DOG
ELEPHANT
FOX
GANDER
GOOSE
AARDVARK
ALBATROSS
ALLIGATOR
DATA FILE
key
DATA BLOCK 1
key
DATA BLOCK 2
key
DATA BLOCK 3
key
DATA BLOCK 4
key
AARDVARK
BABOON
COW
PANDA
PECCARY
TERN
FOX
HOUND
IBEX
key
key
INDEX BLOCK
1.1
INDEX BLOCK
1.2
key
INDEX BLOCK
1.K
AARDVARK
FOX
LLAMA
key
key
MAMMOTH
MOUSE
OCTOPUS
PANDA
AARDVARK
MAMMOTH
INDEX BLOCK
3.1
INDEX BLOCK
2.1
INDEX BLOCK
2.2
7
Separuh dari isi blok data, tetap menempati blok tersebut dan separuhnya lagi
dipindahkan ke blok yang baru dibuat, yaitu blok data 1A.
Hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Permintaan :
INSERT CAT
INSERT BEAR
INSERT BOBCAT
Akan mengisi blok data 2, tetapi blok data tersebut harus dipecah menjadi blok
data 2 dan 2A
Blok indeks 1-1 sudah penuh dan tidak dapat memuat pointer pada blok data 2A,
sehingga inipun harus dipecah, dengan cara mengubah penafsiran indeks pada tingkat 2.
Jika blok indeks pada tingkat paling tinggi (dalam hal ini indeks tingkat 3) sudah
penuh, maka harus dipecah, sehingga sebuah indeks tingkat yang baru akan ditambahkan
pada indeks tree.
AARDVARK
AIREDALE
ALBATROSS
AARDVARK
AIREDALE
ALBATROSS
key
DATA BLOCK 1
key
DATA BLOCK 1A
To data
block 2
AARDVARK
ALLIGATOR
BABOON
COW
key
INDEX BLOCK
1.1
From index
block 2.1
8
Maka seluruh pencarian langsung memerlukan pengaksesan empat blok indeks
dan sebuah blok data.
Prime dan Overflow Data AreaPrime dan Overflow Data AreaPrime dan Overflow Data AreaPrime dan Overflow Data Area
Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah
berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik
fisik dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai key.
Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder indeks dan tingkat track
indeks. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area
dan overflow area.
Misalnya setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas
binatang ada 6 cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0)
dari setiap cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Entry pada indeks ini adalah dalam bentuk :
AARDVARK
AIREDALE
ALBATROSS
AARDVARK
AIREDALE
ALBATROSS
key
DATA BLOCK 1
key
DATA BLOCK
1A
To data
block 2
AARDVARK
ALLIGATOR
BABOON
COW
key
INDEX BLOCK
1.1
From index
block 2.1
9
nilai key terendah, nomor track
Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara urut berdasarkan nilai key.
Tingkat pertama dari indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks.
Entry pada indeks ini adalah dalam bentuk :
nilai key tertinggi, pointer
Tingkat kedua dari indeks dinamakan cylinder indeks.
Indeks ini berisi pointer pada berkas prime data dan entry-nya dalam bentuk :
nilai key tertinggi, nomor cylinder
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita akan
mengakses dengan nilai key BAT, pertama akan dicari pada master indeks. Karena BAT
ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNX akan menunjuk ke cylinder index. Karena
BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari ELEPHANT akan menunjuk ke track 0
dari cylinder 1. Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka pointer
LYNX
YAK
MASTER
INDEKS
key
ELEPHANT
LION
LYNX
MOA
OCELOT
YAK
CYLINDER
INDEKS
key
cylinder1 :
track 0 : AARDVARK, track 1, BABOON, track 2, COW, track 3
track 1 : AARDVARK,,,,,,,,ALBATROSS,,,,,,,,ALLIGATOR,,,,,,,
track 2 : BABOON,,,,,,,,,,,,,BAT,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,CALF,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
track 3 : COW,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,DOG,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,ELEPHANT,,,,,,,,,
cylinder2 :
track 0 : FOX, track 1, HOUND, track 2, IBEX, track 3
track 1 : FOX,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,GANDER,,,,,,,,,,,,,,,,,GOOSE,,,,,,,,,,,,,,,,
:
:
cylinder6 :
track 0 : PANDA, track 1, PECCARY, track 2, TERN, track 3
. . . . .
track 3 : TERN,,,,,,,,,,,,,,,,,,WARTHOG,,,,,,,,,,,,,,YAK,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
PRIME DATA FILE
Physical-Layout Indexes
10
dari BABOON akan menunjuk ke track 2, yang mencari secara sequential sampai BAT
ditemukan.
Permintaan untuk mengakses data secara sequential akan dilayani dengan
mengakses cylinder dan track dari berkas data prime secara urut.
Misal setiap track dari berkas prime data mempunyai ruang yang cukup untuk
menampung 5 record (jika penyisipan dan penghapusan terhadap berkas dilakukan, maka
akan dibentuk padding).
Permintaan :
INSERT APE
INSERT AIREDALE
Akan mudah dilayani. Hanya track data 1 dari cylinder 1 yang akan digunakan dan
hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Permintaan :
INSERT ARMADILLO
Agak sulit ditangani. Pencarian struktur indeks menyatakan bahwa ARMADILLO
seharusnya menempati track 1 dari cylinder 1, tetapi track tersebut sudah penuh.
Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan overflow data area. Overflow data
area ini merupakan berkas yang terpisah dari prime data area, tetapi overflow area ini
ditunjukkan oleh entry prime data area.
Hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
cylinder 1
track 0 : no change
track 1 : AARDVARK,,,,,,,AIREDALE,,,,,,,,,ALBATROSS,,,,,,,,,ALLIGATOR,,,,,,,APE,,,,,,,,,,
track 2 : no change
track 3 : no change
cylinder 1 :
track 0 : AARDVARK, track 1, ARMADILLO, ovfl-ptr, BABOON, track 2, COW, track 3
track 1 :
track 2 : no change
track 3 :
cylinder 1 :
track 1 : ARMADILLO ,,,,,,,,,,,,,,
OVERFLOW DATA FILE
11
Karena ARMADILLO seharusnya berada setelah kelima entry pada track 1 dari
cylinder 1, tetapi karena track ini sudah penuh, maka ARMADILLO dipindahkan ke
overflow data area. Indeks track dari cylinder 1 harus dimodifikasi untuk memperlihatkan
bahwa ada sebuah record pada overflow area yang secara logik seharusnya menempati pada
akhir dari track 1, sehingga penambahan dari entry itu adalah :
<ARMADILLO,ovfl-ptr>
Dengan ovfl-ptr adalah :
<cylinder, track, record>
Permintaan :
INSERT CAT
INSERT BEAR
INSERT BOBCAT
Akan mengisi track 2 dari cylinder 1 pada prime data area, tetapi pengisian
tersebut mengakibatkan penggunaan overflow area. Perhatikan CAT dipindahkan ke
overflow area, karena entry pada prime track tidak hanya harus dalam urutan, tetapi juga
entry tersebut harus mendahului suatu entry overflow dari track tersebut.
Hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
cylinder 1 :
track 0 : AARDVARK, track 1, ARMADILLO, * ,BABOON, track 2, CAT, * ,COW, track 3
track 1 : AARDVARK,,,,,,,,,A IREDALE,,,,,,,,,,ALBATROSS,,,,,,,, ALLIGATOR,,,,,,,, APE,,,,,,
track 2 : BABOON,,,,,BAT,,,,,BEAR,,,,,BOBCAT,,,,,CALF,,,,,,,,,,,,
track 3 : COW,,,,,,,,DOG,,,,,,,,,ELEPHANT,,,,,,,,,,,
cylinder 1 :
track 1 : ARMADILLO ,,,,,,,,,,,,,,CAT,,,,,,,,,,,,,
OVERFLOW DATA FILE
PRIME DATA FILE
ovrfl
12
Permintaan :
INSERT ANT
Hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Deklarasi Berkas Indeks Sequential dalam bahasa COBOL :
SELECT filename ASSIGN TO implementor-name[,implementor-name2]
AREA
RESERVE integer
AREA
ORGANIZATION IS INDEXED
SEQUENTIAL
ACCESS MODE IS RANDOM
DYNAMIC
RECORD KEY IS dataname-1
[ FILE STATUS IS dataname-2 ].
cylinder 1 :
track 0 : AARDVARK, track 1, APE, * ,BABOON, track 2, CAT, * ,COW, track 3
track 1 : AARDVARK,,,,,,,,,A IREDALE,,,,,,,,,,ALBATROSS,,,,,,,, ALLIGATOR,,,,,,,, ANT,,,,,,
track 2 : BABOON,,,,,BAT,,,,,BEAR,,,,,BOBCAT,,,,,CALF,,,,,,,,,,,,
track 3 : COW,,,,,,,,DOG,,,,,,,,,ELEPHANT,,,,,,,,,,,
cylinder 1 :
track 1 : ARMADILLO ,,,,,,,,,,,,,,CAT,,,,,,,,,,,,,APE,,,,,,,,,,,,,,,,,
OVERFLOW DATA FILE
PRIME DATA FILE
ovrfl

More Related Content

Similar to 5. organisasi indeks sequential

“SIA_PPT Bab 4 Kelompok 9 Kelas ES 3A”.pptx
“SIA_PPT Bab 4 Kelompok 9 Kelas ES 3A”.pptx“SIA_PPT Bab 4 Kelompok 9 Kelas ES 3A”.pptx
“SIA_PPT Bab 4 Kelompok 9 Kelas ES 3A”.pptxEVAMAULIDIYAHOKTAVIA
 
Caatt untuk ekstraksi dan analisis data
Caatt untuk ekstraksi dan analisis dataCaatt untuk ekstraksi dan analisis data
Caatt untuk ekstraksi dan analisis dataFristy Shopie
 
SIM, 6, DELLA AMELIZA, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Akuntansi S1,
SIM, 6, DELLA AMELIZA, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Akuntansi S1,SIM, 6, DELLA AMELIZA, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Akuntansi S1,
SIM, 6, DELLA AMELIZA, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Akuntansi S1,dellaameliza
 
Slide minggu 2 pertemuan 2 (struktur data1)
Slide minggu 2 pertemuan 2 (struktur data1)Slide minggu 2 pertemuan 2 (struktur data1)
Slide minggu 2 pertemuan 2 (struktur data1)Setia Juli Irzal Ismail
 
Penjelasan indexing database
Penjelasan indexing databasePenjelasan indexing database
Penjelasan indexing databaseSamsul Arifin
 
Penjelasan indexing database 1411510850
Penjelasan indexing database 1411510850Penjelasan indexing database 1411510850
Penjelasan indexing database 1411510850fitrohtulhadi
 
MAKALAH LINKED LIST DALAM BAHASA C.docx
MAKALAH LINKED LIST DALAM BAHASA C.docxMAKALAH LINKED LIST DALAM BAHASA C.docx
MAKALAH LINKED LIST DALAM BAHASA C.docxDikicandra6
 
Kp. 4 struktur penyimpanan
Kp. 4 struktur penyimpananKp. 4 struktur penyimpanan
Kp. 4 struktur penyimpananDesty Yani
 
Sim, lintang kejora, hapzi ali, sistem manajemen database , universitas mercu...
Sim, lintang kejora, hapzi ali, sistem manajemen database , universitas mercu...Sim, lintang kejora, hapzi ali, sistem manajemen database , universitas mercu...
Sim, lintang kejora, hapzi ali, sistem manajemen database , universitas mercu...Lintang Kejora
 
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Manaj...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Manaj...SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Manaj...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Manaj...Asha Kusuma Pertiwi
 

Similar to 5. organisasi indeks sequential (16)

Pertemuan 9
Pertemuan 9Pertemuan 9
Pertemuan 9
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Linked list
Linked listLinked list
Linked list
 
“SIA_PPT Bab 4 Kelompok 9 Kelas ES 3A”.pptx
“SIA_PPT Bab 4 Kelompok 9 Kelas ES 3A”.pptx“SIA_PPT Bab 4 Kelompok 9 Kelas ES 3A”.pptx
“SIA_PPT Bab 4 Kelompok 9 Kelas ES 3A”.pptx
 
Caatt untuk ekstraksi dan analisis data
Caatt untuk ekstraksi dan analisis dataCaatt untuk ekstraksi dan analisis data
Caatt untuk ekstraksi dan analisis data
 
SIM, 6, DELLA AMELIZA, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Akuntansi S1,
SIM, 6, DELLA AMELIZA, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Akuntansi S1,SIM, 6, DELLA AMELIZA, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Akuntansi S1,
SIM, 6, DELLA AMELIZA, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA., Akuntansi S1,
 
Slide minggu 2 pertemuan 2 (struktur data1)
Slide minggu 2 pertemuan 2 (struktur data1)Slide minggu 2 pertemuan 2 (struktur data1)
Slide minggu 2 pertemuan 2 (struktur data1)
 
Penjelasan indexing database
Penjelasan indexing databasePenjelasan indexing database
Penjelasan indexing database
 
Penjelasan indexing database 1411510850
Penjelasan indexing database 1411510850Penjelasan indexing database 1411510850
Penjelasan indexing database 1411510850
 
Modul4 16 februari 2013
Modul4 16 februari 2013Modul4 16 februari 2013
Modul4 16 februari 2013
 
MAKALAH LINKED LIST DALAM BAHASA C.docx
MAKALAH LINKED LIST DALAM BAHASA C.docxMAKALAH LINKED LIST DALAM BAHASA C.docx
MAKALAH LINKED LIST DALAM BAHASA C.docx
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
struktur data
struktur datastruktur data
struktur data
 
Kp. 4 struktur penyimpanan
Kp. 4 struktur penyimpananKp. 4 struktur penyimpanan
Kp. 4 struktur penyimpanan
 
Sim, lintang kejora, hapzi ali, sistem manajemen database , universitas mercu...
Sim, lintang kejora, hapzi ali, sistem manajemen database , universitas mercu...Sim, lintang kejora, hapzi ali, sistem manajemen database , universitas mercu...
Sim, lintang kejora, hapzi ali, sistem manajemen database , universitas mercu...
 
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Manaj...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Manaj...SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Manaj...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Manaj...
 

More from Renol Doang

Eliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordanEliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordanRenol Doang
 
Teori bahas automata
Teori bahas automataTeori bahas automata
Teori bahas automataRenol Doang
 
3.organisasi sequential
3.organisasi sequential3.organisasi sequential
3.organisasi sequentialRenol Doang
 
6. organisasi multi key
6. organisasi multi key6. organisasi multi key
6. organisasi multi keyRenol Doang
 
Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9Renol Doang
 
5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequential5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequentialRenol Doang
 
7 sort dan merge
7 sort dan merge7 sort dan merge
7 sort dan mergeRenol Doang
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)Renol Doang
 
8 pengenalan input output
8 pengenalan input output8 pengenalan input output
8 pengenalan input outputRenol Doang
 
Makalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariahMakalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariahRenol Doang
 
Model penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck smaModel penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck smaRenol Doang
 
Cara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntuCara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntuRenol Doang
 
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13Renol Doang
 

More from Renol Doang (20)

Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
 
Eliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordanEliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordan
 
Snort
SnortSnort
Snort
 
Teori bahas automata
Teori bahas automataTeori bahas automata
Teori bahas automata
 
Praktikum4 9
Praktikum4 9Praktikum4 9
Praktikum4 9
 
3.organisasi sequential
3.organisasi sequential3.organisasi sequential
3.organisasi sequential
 
6. organisasi multi key
6. organisasi multi key6. organisasi multi key
6. organisasi multi key
 
Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9
 
5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequential5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequential
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
 
7 sort dan merge
7 sort dan merge7 sort dan merge
7 sort dan merge
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
 
Permen 45 2010
Permen 45 2010Permen 45 2010
Permen 45 2010
 
8 pengenalan input output
8 pengenalan input output8 pengenalan input output
8 pengenalan input output
 
9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
 
Makalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariahMakalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariah
 
Model penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck smaModel penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck sma
 
Manajemen umum
Manajemen umumManajemen umum
Manajemen umum
 
Cara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntuCara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntu
 
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

5. organisasi indeks sequential

  • 1. 1 BAB 5BAB 5BAB 5BAB 5 ORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIAL Pengertian Berkas Indeks SequentialPengertian Berkas Indeks SequentialPengertian Berkas Indeks SequentialPengertian Berkas Indeks Sequential Salah satu cara yang paling efektif untuk mengorganisasi kumpulan record-record yang membutuhkan akses record secara sequential maupun akses record secara individu berdasarkan nilai key adalah organisasi berkas indeks sequential. Jadi berkas indeks sequential merupakan kombinasi dari berkas sequential dan berkas relatif. Struktur PohonStruktur PohonStruktur PohonStruktur Pohon Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki dengan root sebagai puncaknya. Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya. Contoh : Handoko Andi Reni Anton Yana Mardi Riri Tedi Susi Roni Dewi Dodi Irma Rudi Nurul
  • 2. 2 Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut : Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon. Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub pohon T1, T2, ..., Tk, yang tidak saling berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1, n2, ..., nk, dari simpul / sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1, n2, ..., nk. Pohon BinerPohon BinerPohon BinerPohon Biner Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner. Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah cabang / anak. (1) (2) (3) (4) (5) Adapun jenis akses yang diperbolehkan, yaitu : Akses Sekuensial Akses Direct n n1 n2 nk... n n1 n2 ... nk A A B A B A B B A A A A A A
  • 3. 3 Sedangkan jenis prosesnya adalah : Batch Interactive Struktur Berkas Indeks sekuensial Indeks → Binary Search Tree Data → Sekuensial Lihat gambar berikut ini : Pada gambar tersebut memperlihatkan struktur berkas indeks sequential dengan sebuah indeks berikut pointer yang menuju ke berkas data sequential. Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan berkas data sequential digunakan untuk mendukung akses sequential terhadap seluruh kumpulan record-record. INDEX MAMMOTH N/2 COW 4 BAT 2 DOG 5 APE 1 EEL 6 ZEBRA N CAT 3 SEQUENTIAL Position DATA FILE APE BAT CAT COW DOG EEL 1 .............. ZEBRA 2 3 4 5 6 ... N
  • 4. 4 Implementasi Organisasi BerkImplementasi Organisasi BerkImplementasi Organisasi BerkImplementasi Organisasi Berkas Indeks Sequentialas Indeks Sequentialas Indeks Sequentialas Indeks Sequential Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential : Blok Indeks dan Data (Dinamik) Prime dan Overflow Data Area (Statik) Kedua pendekatan tersebut menggunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data, dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah. Alasannya : Karena mereka diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing- masing berkas tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD). Blok Indeks Dan DataBlok Indeks Dan DataBlok Indeks Dan DataBlok Indeks Dan Data Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sequential dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record. Lihat gambar Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok data. Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. POinter berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok
  • 5. 5 data 2. Blok data ini akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record tersebut ditemukan. Permintaan untuk akses data dalam urutan sequential dilayani dengan mengakses blok data dalam urutan sequential. Sebagai catatan blok data merupakan consecutive secara logik dan bukan consecutive secara fisik. Dalam hal ini, blok data harus dihubungkan secara bersama dalam urutan secara logik, seperti terlihat pada gambar. Misal : Setiap blok data mempunyai ruang yang cukup untuk menampung 5 record dan setiap blok indeks mempunyai ruang yang cukup untuk menyimpan 4 pasang (nilai key, pointer). Parameter ini biasanya sudah dilengkapi dengan rutin dukungan sistem manajemen data, pada saat berkas binatang ini dibentuk. Jika kita menginginkan penyisipan maupun penghapusan terhadap isi berkas, maka blok indeks dan blok data akan dibuat dengan sejumlah ruang bebas, yang biasanya disebut sebagai padding dan pada gambar ditunjukkan sebagai irisan. Permintaan : INSERT APE INSERT AIREDALE Hanya blok data 1 yang digunakan dan hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Entry pada blok harus diletakkan berdasarkan urutan sequential ascending. Permintaan : INSERT ARMADILLO Pencarian dari struktur indeks menyatakan bahwa ARMADILLO seharusnya menempati blok data 1, tetapi blok tersebut sudah penuh. Untuk mengatasi keadaan tersebut, blok data 1 dipecah dengan memodifikasi blok indeks 1-1. AARDVARK AIREDALE ALBATROSS ALLIGATOR APE key DATA BLOCK 1
  • 6. 6 TERN WARTHOG YAK BABOON BAT CALF COW DOG ELEPHANT FOX GANDER GOOSE AARDVARK ALBATROSS ALLIGATOR DATA FILE key DATA BLOCK 1 key DATA BLOCK 2 key DATA BLOCK 3 key DATA BLOCK 4 key AARDVARK BABOON COW PANDA PECCARY TERN FOX HOUND IBEX key key INDEX BLOCK 1.1 INDEX BLOCK 1.2 key INDEX BLOCK 1.K AARDVARK FOX LLAMA key key MAMMOTH MOUSE OCTOPUS PANDA AARDVARK MAMMOTH INDEX BLOCK 3.1 INDEX BLOCK 2.1 INDEX BLOCK 2.2
  • 7. 7 Separuh dari isi blok data, tetap menempati blok tersebut dan separuhnya lagi dipindahkan ke blok yang baru dibuat, yaitu blok data 1A. Hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Permintaan : INSERT CAT INSERT BEAR INSERT BOBCAT Akan mengisi blok data 2, tetapi blok data tersebut harus dipecah menjadi blok data 2 dan 2A Blok indeks 1-1 sudah penuh dan tidak dapat memuat pointer pada blok data 2A, sehingga inipun harus dipecah, dengan cara mengubah penafsiran indeks pada tingkat 2. Jika blok indeks pada tingkat paling tinggi (dalam hal ini indeks tingkat 3) sudah penuh, maka harus dipecah, sehingga sebuah indeks tingkat yang baru akan ditambahkan pada indeks tree. AARDVARK AIREDALE ALBATROSS AARDVARK AIREDALE ALBATROSS key DATA BLOCK 1 key DATA BLOCK 1A To data block 2 AARDVARK ALLIGATOR BABOON COW key INDEX BLOCK 1.1 From index block 2.1
  • 8. 8 Maka seluruh pencarian langsung memerlukan pengaksesan empat blok indeks dan sebuah blok data. Prime dan Overflow Data AreaPrime dan Overflow Data AreaPrime dan Overflow Data AreaPrime dan Overflow Data Area Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik fisik dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai key. Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder indeks dan tingkat track indeks. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan overflow area. Misalnya setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6 cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut. Entry pada indeks ini adalah dalam bentuk : AARDVARK AIREDALE ALBATROSS AARDVARK AIREDALE ALBATROSS key DATA BLOCK 1 key DATA BLOCK 1A To data block 2 AARDVARK ALLIGATOR BABOON COW key INDEX BLOCK 1.1 From index block 2.1
  • 9. 9 nilai key terendah, nomor track Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat pertama dari indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks. Entry pada indeks ini adalah dalam bentuk : nilai key tertinggi, pointer Tingkat kedua dari indeks dinamakan cylinder indeks. Indeks ini berisi pointer pada berkas prime data dan entry-nya dalam bentuk : nilai key tertinggi, nomor cylinder Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita akan mengakses dengan nilai key BAT, pertama akan dicari pada master indeks. Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNX akan menunjuk ke cylinder index. Karena BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari ELEPHANT akan menunjuk ke track 0 dari cylinder 1. Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka pointer LYNX YAK MASTER INDEKS key ELEPHANT LION LYNX MOA OCELOT YAK CYLINDER INDEKS key cylinder1 : track 0 : AARDVARK, track 1, BABOON, track 2, COW, track 3 track 1 : AARDVARK,,,,,,,,ALBATROSS,,,,,,,,ALLIGATOR,,,,,,, track 2 : BABOON,,,,,,,,,,,,,BAT,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,CALF,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, track 3 : COW,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,DOG,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,ELEPHANT,,,,,,,,, cylinder2 : track 0 : FOX, track 1, HOUND, track 2, IBEX, track 3 track 1 : FOX,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,GANDER,,,,,,,,,,,,,,,,,GOOSE,,,,,,,,,,,,,,,, : : cylinder6 : track 0 : PANDA, track 1, PECCARY, track 2, TERN, track 3 . . . . . track 3 : TERN,,,,,,,,,,,,,,,,,,WARTHOG,,,,,,,,,,,,,,YAK,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, PRIME DATA FILE Physical-Layout Indexes
  • 10. 10 dari BABOON akan menunjuk ke track 2, yang mencari secara sequential sampai BAT ditemukan. Permintaan untuk mengakses data secara sequential akan dilayani dengan mengakses cylinder dan track dari berkas data prime secara urut. Misal setiap track dari berkas prime data mempunyai ruang yang cukup untuk menampung 5 record (jika penyisipan dan penghapusan terhadap berkas dilakukan, maka akan dibentuk padding). Permintaan : INSERT APE INSERT AIREDALE Akan mudah dilayani. Hanya track data 1 dari cylinder 1 yang akan digunakan dan hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Permintaan : INSERT ARMADILLO Agak sulit ditangani. Pencarian struktur indeks menyatakan bahwa ARMADILLO seharusnya menempati track 1 dari cylinder 1, tetapi track tersebut sudah penuh. Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan overflow data area. Overflow data area ini merupakan berkas yang terpisah dari prime data area, tetapi overflow area ini ditunjukkan oleh entry prime data area. Hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini : cylinder 1 track 0 : no change track 1 : AARDVARK,,,,,,,AIREDALE,,,,,,,,,ALBATROSS,,,,,,,,,ALLIGATOR,,,,,,,APE,,,,,,,,,, track 2 : no change track 3 : no change cylinder 1 : track 0 : AARDVARK, track 1, ARMADILLO, ovfl-ptr, BABOON, track 2, COW, track 3 track 1 : track 2 : no change track 3 : cylinder 1 : track 1 : ARMADILLO ,,,,,,,,,,,,,, OVERFLOW DATA FILE
  • 11. 11 Karena ARMADILLO seharusnya berada setelah kelima entry pada track 1 dari cylinder 1, tetapi karena track ini sudah penuh, maka ARMADILLO dipindahkan ke overflow data area. Indeks track dari cylinder 1 harus dimodifikasi untuk memperlihatkan bahwa ada sebuah record pada overflow area yang secara logik seharusnya menempati pada akhir dari track 1, sehingga penambahan dari entry itu adalah : <ARMADILLO,ovfl-ptr> Dengan ovfl-ptr adalah : <cylinder, track, record> Permintaan : INSERT CAT INSERT BEAR INSERT BOBCAT Akan mengisi track 2 dari cylinder 1 pada prime data area, tetapi pengisian tersebut mengakibatkan penggunaan overflow area. Perhatikan CAT dipindahkan ke overflow area, karena entry pada prime track tidak hanya harus dalam urutan, tetapi juga entry tersebut harus mendahului suatu entry overflow dari track tersebut. Hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini : cylinder 1 : track 0 : AARDVARK, track 1, ARMADILLO, * ,BABOON, track 2, CAT, * ,COW, track 3 track 1 : AARDVARK,,,,,,,,,A IREDALE,,,,,,,,,,ALBATROSS,,,,,,,, ALLIGATOR,,,,,,,, APE,,,,,, track 2 : BABOON,,,,,BAT,,,,,BEAR,,,,,BOBCAT,,,,,CALF,,,,,,,,,,,, track 3 : COW,,,,,,,,DOG,,,,,,,,,ELEPHANT,,,,,,,,,,, cylinder 1 : track 1 : ARMADILLO ,,,,,,,,,,,,,,CAT,,,,,,,,,,,,, OVERFLOW DATA FILE PRIME DATA FILE ovrfl
  • 12. 12 Permintaan : INSERT ANT Hasilnya ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Deklarasi Berkas Indeks Sequential dalam bahasa COBOL : SELECT filename ASSIGN TO implementor-name[,implementor-name2] AREA RESERVE integer AREA ORGANIZATION IS INDEXED SEQUENTIAL ACCESS MODE IS RANDOM DYNAMIC RECORD KEY IS dataname-1 [ FILE STATUS IS dataname-2 ]. cylinder 1 : track 0 : AARDVARK, track 1, APE, * ,BABOON, track 2, CAT, * ,COW, track 3 track 1 : AARDVARK,,,,,,,,,A IREDALE,,,,,,,,,,ALBATROSS,,,,,,,, ALLIGATOR,,,,,,,, ANT,,,,,, track 2 : BABOON,,,,,BAT,,,,,BEAR,,,,,BOBCAT,,,,,CALF,,,,,,,,,,,, track 3 : COW,,,,,,,,DOG,,,,,,,,,ELEPHANT,,,,,,,,,,, cylinder 1 : track 1 : ARMADILLO ,,,,,,,,,,,,,,CAT,,,,,,,,,,,,,APE,,,,,,,,,,,,,,,,, OVERFLOW DATA FILE PRIME DATA FILE ovrfl