ITC Al-Furqon di UPI berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan umat Islam. Selain digunakan untuk sholat, tempat ini juga dijadikan untuk seminar, diskusi, dan kegiatan organisasi mahasiswa. Selasar dan aula utamanya sering dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar, berkumpul, dan menunggu kegiatan berikutnya.
2. Deskrifsi Singkat Tentang
‘Masjid Al-Furqon UPI : Masjid Kampus
Terbesar se-Asia Tenggara’
Masjid Al-Furqon UPI berdiri tegak di samping gerbang utama
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dari depan kampus
(jalan Setiabudhi) akan bisa melihat dengan jelas begitu
gagahnya masjid ini berdiri. Taman rumput menghiasi
sekitaran samping masjid. Ditambah dengan lampu-lampu
taman yang meghiasi area taman. Untuk bagian depan
masjid terdapat area parkir yang luas. Selain itu terdapat
koridor panjang yang akan membawa kalian ke pintu depan
masjid. Hal ini membuat kalian tidak harus kepanasan
ataupun kehujanan saat menuju masjid.
3. Memasuki Al-Furqan melalui pintu bagian depan, kalian akan melihat sebuah
tangga melintas di sayap kanan dan kiri. Sayap kanan adalah tangga
khusus akhwat (perempuan), sementara sayap kiri tangga khusus ikhwan (laki-
laki).
Demikian halnya apabila memasuki pintu belakang, sebuah tangga di ruas
kanan dan kiri akan terlihat membentang. Lantai di masjid ini tidak
menggunakan keramik, melainkan menggunakan kayu yang membuat kaki
begitu adem saat memasuki masjid.
4. Hal unik yang ada di masjid ini salah satunya adalah bentuk atap yang tidak
berkubah sebagaimana masjid pada umumnya yang ada di Indonesia. Lalu di
puncak masjid inipun bertengger sebuah kaligrafi berlafadzkan ‘Allah’ itu
cukup menyolok di UPI. Tingginya bisa menyamai gedung-gedung perkuliahan
di sana. Masjid ini memiliki 4 lantai, yang dimana lantai dasar berfungsi
sebagai kegiatan mahasiawa serta tempat wudhu. Untuk lantai 1,2, dan 3 di
fungsikan sebagai tempat menunaikan ibadah sholat.
Masjid ini dapat menampung lebih dari 10,000 jamaah. Jadi tak heran jika
masjid ini merupakan masjid kampus terbesar di Indonesia, bahkan di Asia
Tenggara.
5. Kajian teori
Manusia tidak dapat lepas dari lingkungannya. Setiap aspek dalam kehidupan
manusia selalu berada dalam lingkungan tertentu. Hal ini merupakan salah
satu indikasi bahwa manusia memang tak bisa lepas dari lingkungan.
Pola perilaku manusia sedikit banyak juga ditentukan oleh keadaan lingkungan
sekitarnya. Lingkungan memiliki peran penting dalam membentuk karakter
manusia. Lingkungan juga dapat menjadi sarana bagi manusia dalam
memenuhi kebutuhannya. Tidur, bekerja, rekreasi, ibadah dan berbagai
aktivitas lainnya membutuhkan ruang atau lingkungan. Dalam pemenuhan
kebutuhan tersebut, terlihat adanya pola perilaku penggunanya. Barker
seorang tokoh psikologi ekologi yang mengembangkan penelitian perilaku
individual di lapangan,bukan di laboratorium seperti pada umumnya perilaku
psikologi tradisional, menelusuri bahwa pola perilaku manusia berkaitan
dengan tatanan lingkungan fisiknya, dan melahirkan konsep ‘tatar perilaku’
(behavior setting).
6. Behavior setting terjadi pada pertemuan antara individu dan lingkungannya.
Seorang arsitek melalui pengamatan behavior setting dalam perencanaan
proyek tertentu dapat membantu untuk mengenal system social dari
dalam setting, dalam arti melihat pola-pola perilaku sistematis yang
ditunjukkan oleh penghuni lingkungan tertentu. Dengan demikian, hasil
pengamatan ini dapat memperluas wawasan pengetahuan arsitek tentang
manusia dari perspektif yang berbeda bukan dari teori semata.
Unit Tatar Perilaku (Behavior Setting)
Lingkungan fisik terdiri atas seperangkat permukaan dengan berbagai
kualitas. Meskipun kadang kala lingkungan dirancang untuk tujuan estetika
semata, pada umumnya tujuan perancangan suatu lingkungan adalah guna
memenuhi aktivitas tertentu.
7. Pola Perilaku
Suatu pola perilaku biasa terdiri dari atas beberapa perilaku secara
bersamaan, antara lain sebagai berikut:
a. Perilaku emosional
b. Perilaku untuk menyelesaikan masalah
c. Aktivitas motorik
d. Interaksi interpersonal
e. Manipulasi objek
8. Untuk mengetahui sejauh mana interdependensi antara dua entitas yang masing-
masing mempunyai atribut untuk menjadi behavior setting, dapat dilakukan
pengujian yang ditinjau dari berbagai dimensi, meliputi:
a. Aktivitas
b. Penghuni
c. Kepemimpinan
Untuk mengetahui sejauh mana interdependensi antara dua entitas yang masing-
masing mempunyai atribut untuk menjadi behavior setting, dapat dilakukan
pengujian yang ditinjau dari berbagai dimensi, meliputi:
a. Aktivitas
b. Penghuni
c. Kepemimpinan
d. Populasi
e. Ruang
f. Waktu
g. Objek
h. Mekanisme perilaku
9. Fakta ‘al-furqon’
ITC (Islamic tutorial center) ‘Al-furqon’ merupakan salah satu bangunan di UPI
yang menjadi pusat kegiatan keagamaan umat islam bagi civitas UPI
Masjid ini memiliki 4 lantai, yang dimana lantai dasar berfungsi sebagai kegiatan
mahasiawa serta tempat wudhu. Untuk lantai 1,2, dan 3 di fungsikan sebagai
tempat menunaikan ibadah sholat
Selain dipakai sebagai tempat beribadah, ‘al-firqon’ juga sering digunakan sebagai
tempat berkumpul keagamaan seperti: tutorial, seminar agama islam, kegiatan
organisasi mahasiswa, seminar, diskusi kelompok kecil, dan juga di sewakan untuk
umum.
Selasar dan depan aula utama ‘al-furqon’ sering dijadikan tempat favorite
mahasiswa untuk berkumpul dengan mahasiswa lain.
Selain tempat diskusi aula utama ‘al-furqon’ biasa digunakan sebagai tempat
resepsi pernikahan.
10.
11. Kegiatan di sekitar selasar ‘al-furqon’
Selasar merupakan jalur sirkulasi di dalam mesjid ini. Namun terkadang biasa
dipakai sebagai tempat belajar maupun tempat diskusi oleh para mahasiswa.
fungsi selasar ini dioptimalkan dengan berbagai kegiatan mahasiswa yang
lainnya, sehingga selasar ini tidak pernah sepi dari mahasiswa yang selalu ada.
12. Selain tempat diskusi ‘al-furqon’ sering dijadikan tempat menunggu oleh para
mahasisiwa, baik menunggu datangnya adzan maupun menunggu teman. Dan
sering kali ‘al-furqon’ dijadikan tempat janjian bertemu karena lokasinya
yang strategis.
13. Selain itu, sering pula dijadikan tempat untuk ‘online’ dan mengerjakan tugas
kuliah.
14. Aula utama
Pemanfaatan aula utama ini biasanya dipakai untuk seminar-seminar,
pertemuan akbar, pengajian rutin dsb. Penggunaan tempat ini menjadi sangat
maksimal karna bisa sewakan bagi umum.