SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
LOGO
                                                              Kementerian
                                                             Keuangan R.I.




            Kebijakan dan Pengalokasian
                    Dana Alokasi Khusus
                     IMAM MUKHLIS AFFANDI / KEPALA SEKSI DAK III
                     DIREKTORAT DANA PERIMBANGAN, DJPK

                        Disampaikan pada:
                   Acara Penyusunan Data Teknis
       DAK Bidang Kesehatan Subbidang Pelayanan Kefarmasian
Ruang Lingkup Transfer Ke Daerah 2012 (Triliun Rp)
                                 Dana Bagi Hasil (DBH)        100,06
APBN 2012
                                 Dana Alokasi Umum (DAU) 273,81          DBH Pajak
      Dana Perimbangan
                                 Dana Alokasi Khusus (DAK) 26,11       DBH PBB        33,97

                399,98                                                                18,96
                                                                       DBH PPh
                                 Dana Otsus PAPUA              3,83
                                                                       DBH Cukai HT   1,44
                                 Dana Otsus PAPUA BRT          1,64
 TRANSFER                Dana
 KE DAERAH               Otsus   Dana Otsus ACEH               5,48       DBH SDA

                      11,95
                                 Dana Infras Otsus Papua       0,57    Kehutanan      1,54
  470,40 T
                                 Dana Infras Otsus PaBarat     0,43    Pertamb um     11,56

      Dana Otsus &                                                     Perikanan      0.12
      Penyesuaian                Tamb Penghasilan Guru         2,89
                                                                       Migas          32,28
                 70,42           Tunjangan Profesi Guru       30,56
                                                                       Panas Bumi     0,18
                                 Bantuan Op Sek (BOS)         23,59
                    Dana
                 Penyesuaian     Dana Insentif Daerah (DID)    1,38
                     58,47
UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah

PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

PMK tentang Penetapan Alokasi dan Pedoman
Umum DAK
 PMK DAK 2012 : Nomor 209/PMK.07/2011 tanggal 12 Desember 2011
PMK tentang Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah
 PMK Nomor 06/PMK.07/2012
PMT tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK
PMDN tentang Pengelolaan Keuangan DAK di
Daerah
Pengertian Dana Alokasi Khusus (1)


   dana yang bersumber dari Pendapatan APBN
   dialokasikan kepada daerah tertentu
   untuk membantu
   mendanai kegiatan khusus
   yang merupakan urusan daerah
   sesuai prioritas nasional

    Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai
    kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat,
    dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan
    pencapaian sasaran prioritas nasional.
Pengertian Dana Alokasi Khusus (2)
   Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah
    yang dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria
    umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
   Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama”
    dan/atau “bukan menggantikan yang semua sudah ada”.
    Demikian juga hanya “diberikan kepada daerah/bidang yang
    menurut kebijakannnya harus dibantu”
   Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah
    mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau pengadaan
    dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan
    prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan umur
    ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik
    penunjang.
Pengertian Dana Alokasi Khusus (3)

   Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat/
    Kementerian/lembaga.
   Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana
    dimaksud dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun
    anggaran bersangkutan. RKp disetujui DPR,selanjutnya
    dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.
ALOKASI DAK 2003 - 2012
                 30




                 25                                                                                   26,1
                                                                           24,8            25,2


                                                                   21,2
                 20                                                                21,1
Triliun rupiah




                                                           17,1
                  15


                                                   11,6
                  10




                      5
                                            4,0
                             2,3     2,8


                       0
                           2003
                                   2004
                                           2005
                                                  2006
                                                          2007
                                                                  2008
                                                                          2009
                                                                                  2010
                                                                                          2011
                                                                                                  RAPBN '12
                                                                                                  2012
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2012 Rp 26,115.9
No                      Bidang DAK               %     Rp (Triliun)
1.    Pendidikan                                38,4     10,041.3
2.    Kesehatan                                 11,5      3,005.9
3.    Infrastruktur Jalan                       15,4      4,012.8
4.    Infrastruktur Irigasi                      5,2      1,348.5
5.    Infrastruktur Air Minum                    1,9        502.5
6.    Infrastruktur Sanitasi                     1,8        463.7
 7.   Prasarana Pemerintah                       1,7        444.5
 8.   Kelautan dan Perikanan                     5,9      1,547.1
 9.   Pertanian                                  7,2      1,879.6
10.   Lingkungan Hidup                           1,8        479.7
11.   Keluarga Berencana                         1,5        392.3
12.   Kehutanan                                  1,9        489.8
13.   Perdagangan                                1,3        345.1
14.   Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal     1,4        356.9
15.   Listrik Pedesaan                           0,7        190.6
16.   Perumahan dan Permukiman                   0,7        191.2
17.   Transportasi Perdesaan                     0,6        171.4
18.   Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan    0,4        121.4
19.   Keselamatan Transportasi Darat             0,5        131.6
Penetapan Program dan Kegiatan DAK


Penghitungan DAK

Penetapan Alokasi dan
Penggunaan DAK
Penganggaran DAK
PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK


   DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan
    program yang menjadi prioritas nasional yang
    dimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.

   Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang
    akan didanai dari DAK dan ditetapkan setelah
    berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri,
    Menteri Keuangan, dan Menteri Negara
    Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai
    dengan RKP.

   Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang
    kegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.
Penghitungan Alokasi DAK
(Pasal 53 PP 55 tahun 2005)
   Setelah menerima usulan kegiatan khusus dari Menteri Teknis
   terkait, Menteri Keuangan melakukan penghitungan alokasi DAK

(Pasal 54 PP 55 tahun 2005)
 Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan,
   yaitu:
        Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK;
        Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing Daerah.

 Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum,
  kriteria khusus, dan kriteria teknis.

 Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan
  perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus,
  dan kriteria teknis.                                           11
Formula Perhitungan DAK Per Daerah
1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu:

     Kriteria      KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSD
    Umum (KU)      Daerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional
                   adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK

                  Berupa :
     Kriteria     a. Peraturan perundang-undangan yang mengatur
   Khusus (KK)       penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan
                     seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK.
                  b. Karakteristik daerah, meliputi:
                     (1) Daerah Tertinggal;
                     (2) Daerah perbatasan dengan negara lain;
                     (3) Daerah rawan bencana;
                     (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan;
                     (5) Daerah ketahanan pangan;
                     (6) Daerah pariwisata
      Kriteria    berdasarkan indikator-indikator teknis yang dapat
    Teknis (KT)   menggambarkan kondisi sarana dan prasarana yang akan
                  didanai dari DAK
2. Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT
Indikator Teknis Bidang Kesehatan

PELAYANAN DASAR                                 PELAYANAN KEFARMASIAN
1. Jumlah poskesdes, Jumlah Desa dan Usulan     1. Jumlah penduduk miskin data
   Poskesdes                                       jamkesmas Th 2011
2. Jumlah Puskesmas, jumlah penduduk,           2. Jumlah penduduk
   usulan puskesmas                             3. Anggaran Obat dan Perbekkes APBD 2
3. Jumlah Puskesmas PONED, usulan                  Th 2011
   puskesmas PONED                              4. Prediksi sisa stok obat s/d Desember
                                                   2011
4. IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan
                                                5. Kondisi sarana prasarana Instalasi
   Masyarakat)
                                                   Farmasi
5. Luas Wilayah                                 6. Kondisi sarana prasarana pendukung
                                                   Instalasi Farmasi

PELAYANAN RUJUKAN
1.   BOR Klas III
2.   Sarana prasarana PONEK RS
3.   Sarana Prasarana Pelayanan Darah
4.   Sarana Prasarana IGD RS di RS Pemerintah
     type D

                                                                                          13
PAD             T- 2   Daerah & KemKeu
Kriteria           DAU             T- 2        KemKeu
Umum
                   DBH             T-2         KemKeu
             Belanja Gaji PNSD     T-2    Daerah & KemKeu

             Daerah Tertinggal     T-1        Kem PDT
             Daerah Perbatasan     T-1    Kem Dalam Negeri
Kriteria
Khusus     Daerah Rawan Bencana    T-1          BNPB
           Da Ketahanan Pangan     T-1      Kem Pertanian
           Da Potensi Pariwisata   T-1       Kem Bud Par
              Daerah Pesisir       T-1    Kem Kelautan & Per
Kriteria
Teknis     Kondisi Infrastruktur   T-1        K/L terkait
           Per Bidang Per daerah
Indeks kriteria pengalokasian DAK
KRITERIA    KEMAMPUAN         INDEKS
UMUM        KEUANGAN          FISKAL
            DAERAH            NETTO (IFN)
                                     a1


            PERATURAN YANG
            BERLAKU DAN       INDEKS        INDEKS FISKAL,
KRITERIA
            KARAKTERISTIK     KEWILAYAH     WILAYAH DAN
KHUSUS
            KEWILAYAHAN       AN (IKW)      TEKNIS (IFWT)
                                     a2




             DITETAPKAN       INDEKS
KRITERIA                      TEKNIS PER
TEKNIS       OLEH MENTERI
             TEKNIS TERKAIT   BIDANG (IT)
                                     a3



                                15
BAGAN PERHITUNGAN ALOKASI DAK                                                     Kriteria Teknis
Kriteria Umum                  Kriteria Khusus                          2
                                     PERATURAN                  YES              INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS
  KEMAMPUAN
                                    PERUNDANGAN
KEUANGANDAERAH      NO
    (IFN < 1)                             NO                                4           INDEKS TEKNIS
                                                                                     IT = (Indikator Teknis)
                                     KARAKTERISTIK
       YES      1                     DAERAH (IKW)
                                                                                INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS
                                                                                    (IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT)
                              INDEKS FISKAL & WILAYAH
                              (IFW) = (IFN-1 + IKW)
                                                                                           IFWT-1 > 1
                                                                                    YES                    NO
                         3             IFW > 1       NO
                                                                                                      DAERAH
                               YES
                                                                                                    TIDAK LAYAK
                                       DAERAH
                                        LAYAK

                                    INDEKS TEKNIS                                 DAERAH TIDAK LAYAK
                             IT = (Indikator Teknis) ; IT > 0         No
                                                                                 UNTUK BIDANG TERTENTU
                                                                  Yes
                     INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS
                         (IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT)

                         BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang
                               (BD) = IFWT-2 * IKK

                                                                              ALOKASI DAK Utk DAERAH
                        ALOKASI DAK per BIDANG
                                                                            (AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn)         16
                    (ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG
Fungsi Kriteria/Indeks Teknis

1.Penentuan Daerah Penerima
   a) Jika Suatu daerah tidak layak dari sisi kriteria umum maupun
      kriteria khusus (IFN>1 ; IFWT<1), dimungkinkan mendapatkan
      alokasi DAK di bidang tertentu jika kriteria teknis di bidang
      tersebut signifikan (IT bidang tersebut besar).
   b) Sebaliknya jika suatu daerah layak dari sisi kriteria umum
      maupun kriteria khusus, namun daerah tersebut tidak
      mempunyai kebutuhan teknis di suatu bidang (IT = 0), maka
      daerah tersebut tidak akan mendapatkan alokasi DAK bidang
      tersebut.

2.Penentuan Besaran Alokasi
      Diantara tiga indeks yang ada, Indeks Teknis mempunyai bobot
      yang terbesar didalam penentuan besaran alokasi DAK untuk
      masing-masing daerah.
Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK

    ■ Pedoman Umum dan Alokasi DAK per
      daerah ditetapkan dengan Peraturan
      Menteri Keuangan
    ■ Berdasarkan Peraturan Menteri
      Keuangan tersebut, Menteri Teknis
      menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan
      DAK
Rekapitulasi Penyelesaian Petunjuk Teknis DAK TA. 2012
 NO.                      BIDANG                               NOMOR JUKNIS                  TANGGAL
                                                                                            DITETAPKAN
1.     Pendidikan
       a. SD                                     Permendikbud Nomor 56 Tahun 2011           13 Desember 2011
       b. SMP                                    Permendikbud Nomor 57 Tahun 2011           13 Desember 2011
2.     Kesehatan                                 Permenkes Nomor 2494/Menkes/PER/XII/2011   15 Desember 2011
3.     Keluarga Berencana                        Per Kepala BKKBN Nomor 272/PER/B1/2011     15 Desember 2011
4.     Kelautan dan Perikanan                    Permen KP Nomor 50/MEN/SJ/2011             15 Desember 2011
5.     Kehutanan                                 Permenhut Nomor P.69/Menhut-II/2011        22 Desember 2011
6.     Pertanian                                 Permentan Nomor 91 Tahun 2011              27 Desember 2011
7.     Perdagangan                               Permendag Nomor 43/M-DAG/PER/12/2011       20 Desember 2011
8.     Lingkungan Hidup                          Permen LH Nomor 17 tahun 2011              29 Desember 2011
9.     Infrastruktur                             Permen PU Nomor 15/PRT/M/2010               1 November 2010
10.    Sarpras Daerah Tertinggal                 Permen PDT Nomor 13 Tahun 2011             20 Desember 2011
11.    Prasarana Pemerintahan                    Permendagri Nomor 73 Tahun 2011            30 Desember 2011
12.    Listrik Pedesaan                          Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2012               13 Januari 2012
13     Perumahan dan Pemukiman                   Permenpera Nomor 30 Tahun 2011             23 Desember 2011

14     Keselamatan Transportasi Darat            Permenhub Nomor 3 Tahun 2012                 06 Januari 2012

15     Transportasi Pedesaan                     Permendagri Nomor 73 Tahun 2011            30 Desember 2011
16     Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan   Permendagri Nomor 73 Tahun 2011            30 Desember 2011
Penganggaran DAK                PP 55/2005 Pasal 60



 Daerah penerima DAK wajib mencantumkan
  alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.

 Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan
  Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.

 DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai
  administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik,
  penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.
UU 33/2004 Pasal 41
DANA PENDAMPING                                   PP 55/2005 Pasal 61


       Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana
        Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10%
        (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang
        diterimanya.
         Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen
          daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang
          merupakan kewenangan daerah.


       Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan
        yang bersifat kegiatan fisik.
         Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan
          administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan
          penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai
          daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.
OPTIMALISASI
                                        Pasal 29
                                        PMK 06/2012


 Daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasi
  penggunaan DAK dengan merencanakan dan
  menganggarkan kembali kegiatan DAK dalam APBD
  Perubahan tahun berjalan apabila akumulasi nilai
  kontrak pada suatu bidang DAK lebih kecil dari pagu
  bidang DAK tersebut.

 Optimalisasi penggunaan DAK sebagaimana
  dimaksud dilakukan untuk kegiatan-kegiatan pada
  bidang DAK yang sama dan sesuai dengan petunjuk
  teknis yang ditetapkan



                                 23
SISA DAK
                                             Pasal 29
                                             PMK 06/2012


 Dalam hal terdapat sisa DAK pada kas daerah saat tahun
  anggaran berakhir, daerah dapat menggunakan sisa DAK
  tersebut untuk mendanai kegiatan DAK pada bidang yang
  sama tahun anggaran berikutnya sesuai dengan petunjuk
  teknis tahun anggaran sebelumnya dan/atau tahun anggaran
  berjalan.

 Sisa DAK sebagaimana dimaksud tidak dapat digunakan
  sebagai dana pendamping DAK.

 Pemerintah daerah menyampaikan Laporan Penggunaan Sisa
  DAK sebagaimana dimaksud pada kepada Direktur Jenderal
  Perimbangan Keuangan c.q. Direktur Dana Perimbangan
  setelah kegiatan yang didanai dari sisa DAK selesai



                                    24
PELAPORAN DAK
1. DALAM RANGKA PENYALURAN
   • Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri
     Keuangan
   • Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan dan
     Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah
   • Merupakan Syarat Penyaluran
   • Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah

2. DALAM RANGKA REALISASI FISIK
   • Dilakukan setiap triwulanan kepada :
     1. Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang) dan
     2. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
         (merupakan kompilasi seluruh bidang).
   • Format pelaporan berdasarkan Juknis
   • Dapat dijadikan salah satu indikator kriteria teknis
   • Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PENGAWASAN DAK



  Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi
   dari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan di
   daerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengan
   kewenangan masing-masing

  Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan
   evaluasi pengelolaan keuangan DAK

  Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai dengan
   peraturan perundang-undangan.
Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB, 2.Laporan
DAK tahun sebelumnya, 3. Laporan Realisasi DAK tahap 3, 4. Rekap
SP2D, 5. Surat Pernyataan Dana Pendamping, diterima DJPK
Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah

Disalurkan secara bertahap
Tahap 1 : 30%
Tahap 2 : 45 % Setelah sisa dana Tahap 1 < 10%
Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas Daerah < 10%

Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan Penyerapan yang
diterima DepKeu

Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelum
Akhir Desember, dan tidak dapat dilakukan sekaligus di akhir tahun
Penyaluran DAK
                                            Dalam Rupiah
Tahun      Alokasi DAK         Realisasi Salur          %
2008    21.202.141.000.000   20.787.346.700.000      98,04 %
2009    24.819.588.800.000   24.707.415.400.000      99,55 %
2010    21.138.385.200.000   20.957.561.843.000      99,14 %
2011    25.232.800.000.000   24.803.509.025,000      98,30 %




                                Persentase Penyerapan DAK Kesehatan*

                                         Kesehatan          Dasar        Rujukan
                                 2008            92,25%
                                 2009            93,28%      93,69%        90,94%
                                 2010            92,59%      92,61%        92,49%
                                 * Berdasarkan laporan realisasi penyerapan daerah
                                   pada akhir tahun anggaran sebagai syarat
                                   penyaluran tahap 1 DAK tahun berikutnya
Tranparansi dan Akuntabilitas
Pengalokasian DAK
   Mekanisme pengalokasian DAK, termasuk didalamnya kriteria dan dasar
    perhitungan alokasi DAK, dimuat secara jelas dalam UU nomor 33 tahun 2004
    tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
    Daerah serta PP nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.

   Data dasar yang digunakan dalam perhitungan alokasi DAK diperoleh dari sumber
    yang jelas (K/L, Daerah dan Kemenkeu) serta simulasi perhitungan alokasi
    dilakukan secara bersama antara Kemenkeu dan K/L terkait.

   Pengalokasian DAK dibahas dan ditetapkan dalam rapat terbuka pembahasan di
    DPR, disahkan dalam rapat paripurna, yang kemudian dimuat dalam UU APBN.

   Setiap Tahun BA 999.05 yaitu Transfer Ke Daerah (termasuk DAK) diaudit oleh BPK
    atas Kebijakan, Pengalokasian dan Penyalurannya termasuk Data-Data dan Kriteria
    yang digunakan.
    • LKPP Tahun 2008, Predikat Untuk transfer ke daerah adalah WDP untuk Dana
        Perimbangan dan WTP untuk Dana Otonomi Khusus
    • Untuk LKPP Tahun 2009 dan LKPP tahun 2010, transfer ke daerah mendapat
        predikat WTP.

   Penetapan Alokasi DAK bisa diunduh di website www.djpk.depkeu.go.id
LOGO

  Kementerian
 Keuangan R.I.




Alamat :
Kementerian Keuangan RI, Gd. Radius Prawiro (A) Lantai 7
Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710
Telp. 021-350 9445 Faks: 021-350 9445
Website: www.djpk.depkeu.go.id
                                                           30

More Related Content

What's hot

Pari l bend_14
Pari l bend_14Pari l bend_14
Pari l bend_14haribetawi
 
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02Beta Uliansyah
 
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Badan Kebijakan Fiskal
 
Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2Beta Uliansyah
 
Progress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtekProgress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtekBeta Uliansyah
 
Potensi pembiayaan sanitasi dir bina program
Potensi pembiayaan sanitasi   dir bina programPotensi pembiayaan sanitasi   dir bina program
Potensi pembiayaan sanitasi dir bina programinfosanitasi
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)infosanitasi
 
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan SanitasiMekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)infosanitasi
 
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...Oswar Mungkasa
 
Pembiayaan dan Pendanaan Sanitasi Permukiman
Pembiayaan dan Pendanaan Sanitasi PermukimanPembiayaan dan Pendanaan Sanitasi Permukiman
Pembiayaan dan Pendanaan Sanitasi PermukimanJoy Irman
 
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan RakyatSubstansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan RakyatOswar Mungkasa
 
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)infosanitasi
 
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant iiProgram IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant iiinfosanitasi
 

What's hot (18)

Pari l bend_14
Pari l bend_14Pari l bend_14
Pari l bend_14
 
Sulteng
SultengSulteng
Sulteng
 
MakalahSektorEnergi
MakalahSektorEnergiMakalahSektorEnergi
MakalahSektorEnergi
 
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
 
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
 
Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2
 
Progress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtekProgress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtek
 
Potensi pembiayaan sanitasi dir bina program
Potensi pembiayaan sanitasi   dir bina programPotensi pembiayaan sanitasi   dir bina program
Potensi pembiayaan sanitasi dir bina program
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
 
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)
Pelaksanaan Program Hibah Air Limbah (AusAID)
 
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan SanitasiMekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
 
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)
Program Hibah Air Limbah dan Bantuan Teknis untuk Daerah (AusAID)
 
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
 
Pembiayaan dan Pendanaan Sanitasi Permukiman
Pembiayaan dan Pendanaan Sanitasi PermukimanPembiayaan dan Pendanaan Sanitasi Permukiman
Pembiayaan dan Pendanaan Sanitasi Permukiman
 
Sultra iwan
Sultra iwanSultra iwan
Sultra iwan
 
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan RakyatSubstansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
 
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
 
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant iiProgram IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
 

Similar to Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimGalih Putro
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK FisikAhmad Abdul Haq
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK FisikAhmad Abdul Haq
 
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008rakhmadise
 
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdSos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdBAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdfssuserf8788c
 
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022BappedaLampungUtara
 
Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di IndonesiaPeran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesiainfosanitasi
 
Pemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan DaerahPemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan Daerahinfosanitasi
 
Contoh APBDes Perubahan.pdf
Contoh APBDes Perubahan.pdfContoh APBDes Perubahan.pdf
Contoh APBDes Perubahan.pdfJoyKilapong
 
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor SanitasiPendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasiinfosanitasi
 
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiSumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiJoy Irman
 

Similar to Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan (20)

Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltim
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
 
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
 
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdSos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
 
RAPBN 2011
RAPBN 2011RAPBN 2011
RAPBN 2011
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
 
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
 
Banten
BantenBanten
Banten
 
Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di IndonesiaPeran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Peran Provinsi dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
 
Pemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan DaerahPemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan Daerah
 
Contoh APBDes Perubahan.pdf
Contoh APBDes Perubahan.pdfContoh APBDes Perubahan.pdf
Contoh APBDes Perubahan.pdf
 
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor SanitasiPendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
 
P3 k dak 2012
P3 k dak 2012P3 k dak 2012
P3 k dak 2012
 
2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf
 
Report(1)
Report(1)Report(1)
Report(1)
 
Desentralisasi Fiskal
Desentralisasi FiskalDesentralisasi Fiskal
Desentralisasi Fiskal
 
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor SanitasiSumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
 
Sos dak 2012 lingkungan hidup
Sos dak 2012   lingkungan hidupSos dak 2012   lingkungan hidup
Sos dak 2012 lingkungan hidup
 

More from razitakhalyla

Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerahPergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerahrazitakhalyla
 
Surat dari-teman-di-tahun-2070
Surat dari-teman-di-tahun-2070Surat dari-teman-di-tahun-2070
Surat dari-teman-di-tahun-2070razitakhalyla
 
Mengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiaMengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiarazitakhalyla
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasrazitakhalyla
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasrazitakhalyla
 
Contoh berita acara pho proses ba pemeriksaan pek
Contoh berita acara pho proses ba pemeriksaan pekContoh berita acara pho proses ba pemeriksaan pek
Contoh berita acara pho proses ba pemeriksaan pekrazitakhalyla
 
Mengatasi rasa gugup2
Mengatasi rasa gugup2Mengatasi rasa gugup2
Mengatasi rasa gugup2razitakhalyla
 
Kebijakan jamkesmas jampersal2011
Kebijakan jamkesmas jampersal2011Kebijakan jamkesmas jampersal2011
Kebijakan jamkesmas jampersal2011razitakhalyla
 
Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012razitakhalyla
 
Juknis dak bidang kelautan perikanan 2012
Juknis dak bidang kelautan perikanan 2012Juknis dak bidang kelautan perikanan 2012
Juknis dak bidang kelautan perikanan 2012razitakhalyla
 
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxJuknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxrazitakhalyla
 
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012razitakhalyla
 

More from razitakhalyla (12)

Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerahPergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
 
Surat dari-teman-di-tahun-2070
Surat dari-teman-di-tahun-2070Surat dari-teman-di-tahun-2070
Surat dari-teman-di-tahun-2070
 
Mengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiaMengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesia
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
 
Contoh berita acara pho proses ba pemeriksaan pek
Contoh berita acara pho proses ba pemeriksaan pekContoh berita acara pho proses ba pemeriksaan pek
Contoh berita acara pho proses ba pemeriksaan pek
 
Mengatasi rasa gugup2
Mengatasi rasa gugup2Mengatasi rasa gugup2
Mengatasi rasa gugup2
 
Kebijakan jamkesmas jampersal2011
Kebijakan jamkesmas jampersal2011Kebijakan jamkesmas jampersal2011
Kebijakan jamkesmas jampersal2011
 
Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012
 
Juknis dak bidang kelautan perikanan 2012
Juknis dak bidang kelautan perikanan 2012Juknis dak bidang kelautan perikanan 2012
Juknis dak bidang kelautan perikanan 2012
 
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxJuknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
 
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
 

Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan

  • 1. LOGO Kementerian Keuangan R.I. Kebijakan dan Pengalokasian Dana Alokasi Khusus IMAM MUKHLIS AFFANDI / KEPALA SEKSI DAK III DIREKTORAT DANA PERIMBANGAN, DJPK Disampaikan pada: Acara Penyusunan Data Teknis DAK Bidang Kesehatan Subbidang Pelayanan Kefarmasian
  • 2. Ruang Lingkup Transfer Ke Daerah 2012 (Triliun Rp) Dana Bagi Hasil (DBH) 100,06 APBN 2012 Dana Alokasi Umum (DAU) 273,81 DBH Pajak Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus (DAK) 26,11 DBH PBB 33,97 399,98 18,96 DBH PPh Dana Otsus PAPUA 3,83 DBH Cukai HT 1,44 Dana Otsus PAPUA BRT 1,64 TRANSFER Dana KE DAERAH Otsus Dana Otsus ACEH 5,48 DBH SDA 11,95 Dana Infras Otsus Papua 0,57 Kehutanan 1,54 470,40 T Dana Infras Otsus PaBarat 0,43 Pertamb um 11,56 Dana Otsus & Perikanan 0.12 Penyesuaian Tamb Penghasilan Guru 2,89 Migas 32,28 70,42 Tunjangan Profesi Guru 30,56 Panas Bumi 0,18 Bantuan Op Sek (BOS) 23,59 Dana Penyesuaian Dana Insentif Daerah (DID) 1,38 58,47
  • 3. UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan PMK tentang Penetapan Alokasi dan Pedoman Umum DAK  PMK DAK 2012 : Nomor 209/PMK.07/2011 tanggal 12 Desember 2011 PMK tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah  PMK Nomor 06/PMK.07/2012 PMT tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK PMDN tentang Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah
  • 4. Pengertian Dana Alokasi Khusus (1)  dana yang bersumber dari Pendapatan APBN  dialokasikan kepada daerah tertentu  untuk membantu  mendanai kegiatan khusus  yang merupakan urusan daerah  sesuai prioritas nasional Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas nasional.
  • 5. Pengertian Dana Alokasi Khusus (2)  Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah yang dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.  Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama” dan/atau “bukan menggantikan yang semua sudah ada”. Demikian juga hanya “diberikan kepada daerah/bidang yang menurut kebijakannnya harus dibantu”  Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik penunjang.
  • 6. Pengertian Dana Alokasi Khusus (3)  Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat/ Kementerian/lembaga.  Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana dimaksud dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun anggaran bersangkutan. RKp disetujui DPR,selanjutnya dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.
  • 7. ALOKASI DAK 2003 - 2012 30 25 26,1 24,8 25,2 21,2 20 21,1 Triliun rupiah 17,1 15 11,6 10 5 4,0 2,3 2,8 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 RAPBN '12 2012
  • 8. DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2012 Rp 26,115.9 No Bidang DAK % Rp (Triliun) 1. Pendidikan 38,4 10,041.3 2. Kesehatan 11,5 3,005.9 3. Infrastruktur Jalan 15,4 4,012.8 4. Infrastruktur Irigasi 5,2 1,348.5 5. Infrastruktur Air Minum 1,9 502.5 6. Infrastruktur Sanitasi 1,8 463.7 7. Prasarana Pemerintah 1,7 444.5 8. Kelautan dan Perikanan 5,9 1,547.1 9. Pertanian 7,2 1,879.6 10. Lingkungan Hidup 1,8 479.7 11. Keluarga Berencana 1,5 392.3 12. Kehutanan 1,9 489.8 13. Perdagangan 1,3 345.1 14. Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal 1,4 356.9 15. Listrik Pedesaan 0,7 190.6 16. Perumahan dan Permukiman 0,7 191.2 17. Transportasi Perdesaan 0,6 171.4 18. Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan 0,4 121.4 19. Keselamatan Transportasi Darat 0,5 131.6
  • 9. Penetapan Program dan Kegiatan DAK Penghitungan DAK Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK Penganggaran DAK
  • 10. PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK  DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan program yang menjadi prioritas nasional yang dimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.  Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan RKP.  Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang kegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.
  • 11. Penghitungan Alokasi DAK (Pasal 53 PP 55 tahun 2005) Setelah menerima usulan kegiatan khusus dari Menteri Teknis terkait, Menteri Keuangan melakukan penghitungan alokasi DAK (Pasal 54 PP 55 tahun 2005)  Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu: Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK; Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing Daerah.  Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.  Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. 11
  • 12. Formula Perhitungan DAK Per Daerah 1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu: Kriteria KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSD Umum (KU) Daerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK Berupa : Kriteria a. Peraturan perundang-undangan yang mengatur Khusus (KK) penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK. b. Karakteristik daerah, meliputi: (1) Daerah Tertinggal; (2) Daerah perbatasan dengan negara lain; (3) Daerah rawan bencana; (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan; (5) Daerah ketahanan pangan; (6) Daerah pariwisata Kriteria berdasarkan indikator-indikator teknis yang dapat Teknis (KT) menggambarkan kondisi sarana dan prasarana yang akan didanai dari DAK 2. Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT
  • 13. Indikator Teknis Bidang Kesehatan PELAYANAN DASAR PELAYANAN KEFARMASIAN 1. Jumlah poskesdes, Jumlah Desa dan Usulan 1. Jumlah penduduk miskin data Poskesdes jamkesmas Th 2011 2. Jumlah Puskesmas, jumlah penduduk, 2. Jumlah penduduk usulan puskesmas 3. Anggaran Obat dan Perbekkes APBD 2 3. Jumlah Puskesmas PONED, usulan Th 2011 puskesmas PONED 4. Prediksi sisa stok obat s/d Desember 2011 4. IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan 5. Kondisi sarana prasarana Instalasi Masyarakat) Farmasi 5. Luas Wilayah 6. Kondisi sarana prasarana pendukung Instalasi Farmasi PELAYANAN RUJUKAN 1. BOR Klas III 2. Sarana prasarana PONEK RS 3. Sarana Prasarana Pelayanan Darah 4. Sarana Prasarana IGD RS di RS Pemerintah type D 13
  • 14. PAD T- 2 Daerah & KemKeu Kriteria DAU T- 2 KemKeu Umum DBH T-2 KemKeu Belanja Gaji PNSD T-2 Daerah & KemKeu Daerah Tertinggal T-1 Kem PDT Daerah Perbatasan T-1 Kem Dalam Negeri Kriteria Khusus Daerah Rawan Bencana T-1 BNPB Da Ketahanan Pangan T-1 Kem Pertanian Da Potensi Pariwisata T-1 Kem Bud Par Daerah Pesisir T-1 Kem Kelautan & Per Kriteria Teknis Kondisi Infrastruktur T-1 K/L terkait Per Bidang Per daerah
  • 15. Indeks kriteria pengalokasian DAK KRITERIA KEMAMPUAN INDEKS UMUM KEUANGAN FISKAL DAERAH NETTO (IFN) a1 PERATURAN YANG BERLAKU DAN INDEKS INDEKS FISKAL, KRITERIA KARAKTERISTIK KEWILAYAH WILAYAH DAN KHUSUS KEWILAYAHAN AN (IKW) TEKNIS (IFWT) a2 DITETAPKAN INDEKS KRITERIA TEKNIS PER TEKNIS OLEH MENTERI TEKNIS TERKAIT BIDANG (IT) a3 15
  • 16. BAGAN PERHITUNGAN ALOKASI DAK Kriteria Teknis Kriteria Umum Kriteria Khusus 2 PERATURAN YES INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS KEMAMPUAN PERUNDANGAN KEUANGANDAERAH NO (IFN < 1) NO 4 INDEKS TEKNIS IT = (Indikator Teknis) KARAKTERISTIK YES 1 DAERAH (IKW) INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS (IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT) INDEKS FISKAL & WILAYAH (IFW) = (IFN-1 + IKW) IFWT-1 > 1 YES NO 3 IFW > 1 NO DAERAH YES TIDAK LAYAK DAERAH LAYAK INDEKS TEKNIS DAERAH TIDAK LAYAK IT = (Indikator Teknis) ; IT > 0 No UNTUK BIDANG TERTENTU Yes INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS (IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT) BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang (BD) = IFWT-2 * IKK ALOKASI DAK Utk DAERAH ALOKASI DAK per BIDANG (AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn) 16 (ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG
  • 17. Fungsi Kriteria/Indeks Teknis 1.Penentuan Daerah Penerima a) Jika Suatu daerah tidak layak dari sisi kriteria umum maupun kriteria khusus (IFN>1 ; IFWT<1), dimungkinkan mendapatkan alokasi DAK di bidang tertentu jika kriteria teknis di bidang tersebut signifikan (IT bidang tersebut besar). b) Sebaliknya jika suatu daerah layak dari sisi kriteria umum maupun kriteria khusus, namun daerah tersebut tidak mempunyai kebutuhan teknis di suatu bidang (IT = 0), maka daerah tersebut tidak akan mendapatkan alokasi DAK bidang tersebut. 2.Penentuan Besaran Alokasi Diantara tiga indeks yang ada, Indeks Teknis mempunyai bobot yang terbesar didalam penentuan besaran alokasi DAK untuk masing-masing daerah.
  • 18.
  • 19. Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK ■ Pedoman Umum dan Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan ■ Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tersebut, Menteri Teknis menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan DAK
  • 20. Rekapitulasi Penyelesaian Petunjuk Teknis DAK TA. 2012 NO. BIDANG NOMOR JUKNIS TANGGAL DITETAPKAN 1. Pendidikan a. SD Permendikbud Nomor 56 Tahun 2011 13 Desember 2011 b. SMP Permendikbud Nomor 57 Tahun 2011 13 Desember 2011 2. Kesehatan Permenkes Nomor 2494/Menkes/PER/XII/2011 15 Desember 2011 3. Keluarga Berencana Per Kepala BKKBN Nomor 272/PER/B1/2011 15 Desember 2011 4. Kelautan dan Perikanan Permen KP Nomor 50/MEN/SJ/2011 15 Desember 2011 5. Kehutanan Permenhut Nomor P.69/Menhut-II/2011 22 Desember 2011 6. Pertanian Permentan Nomor 91 Tahun 2011 27 Desember 2011 7. Perdagangan Permendag Nomor 43/M-DAG/PER/12/2011 20 Desember 2011 8. Lingkungan Hidup Permen LH Nomor 17 tahun 2011 29 Desember 2011 9. Infrastruktur Permen PU Nomor 15/PRT/M/2010 1 November 2010 10. Sarpras Daerah Tertinggal Permen PDT Nomor 13 Tahun 2011 20 Desember 2011 11. Prasarana Pemerintahan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011 12. Listrik Pedesaan Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2012 13 Januari 2012 13 Perumahan dan Pemukiman Permenpera Nomor 30 Tahun 2011 23 Desember 2011 14 Keselamatan Transportasi Darat Permenhub Nomor 3 Tahun 2012 06 Januari 2012 15 Transportasi Pedesaan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011 16 Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan Permendagri Nomor 73 Tahun 2011 30 Desember 2011
  • 21. Penganggaran DAK PP 55/2005 Pasal 60  Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.  Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.  DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.
  • 22. UU 33/2004 Pasal 41 DANA PENDAMPING PP 55/2005 Pasal 61  Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya.  Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang merupakan kewenangan daerah.  Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik.  Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.
  • 23. OPTIMALISASI Pasal 29 PMK 06/2012  Daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasi penggunaan DAK dengan merencanakan dan menganggarkan kembali kegiatan DAK dalam APBD Perubahan tahun berjalan apabila akumulasi nilai kontrak pada suatu bidang DAK lebih kecil dari pagu bidang DAK tersebut.  Optimalisasi penggunaan DAK sebagaimana dimaksud dilakukan untuk kegiatan-kegiatan pada bidang DAK yang sama dan sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan 23
  • 24. SISA DAK Pasal 29 PMK 06/2012  Dalam hal terdapat sisa DAK pada kas daerah saat tahun anggaran berakhir, daerah dapat menggunakan sisa DAK tersebut untuk mendanai kegiatan DAK pada bidang yang sama tahun anggaran berikutnya sesuai dengan petunjuk teknis tahun anggaran sebelumnya dan/atau tahun anggaran berjalan.  Sisa DAK sebagaimana dimaksud tidak dapat digunakan sebagai dana pendamping DAK.  Pemerintah daerah menyampaikan Laporan Penggunaan Sisa DAK sebagaimana dimaksud pada kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan c.q. Direktur Dana Perimbangan setelah kegiatan yang didanai dari sisa DAK selesai 24
  • 25. PELAPORAN DAK 1. DALAM RANGKA PENYALURAN • Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri Keuangan • Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah • Merupakan Syarat Penyaluran • Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah 2. DALAM RANGKA REALISASI FISIK • Dilakukan setiap triwulanan kepada : 1. Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang) dan 2. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri (merupakan kompilasi seluruh bidang). • Format pelaporan berdasarkan Juknis • Dapat dijadikan salah satu indikator kriteria teknis • Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan
  • 26. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PENGAWASAN DAK  Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi dari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan di daerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengan kewenangan masing-masing  Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan DAK  Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 27. Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB, 2.Laporan DAK tahun sebelumnya, 3. Laporan Realisasi DAK tahap 3, 4. Rekap SP2D, 5. Surat Pernyataan Dana Pendamping, diterima DJPK Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah Disalurkan secara bertahap Tahap 1 : 30% Tahap 2 : 45 % Setelah sisa dana Tahap 1 < 10% Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas Daerah < 10% Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan Penyerapan yang diterima DepKeu Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelum Akhir Desember, dan tidak dapat dilakukan sekaligus di akhir tahun
  • 28. Penyaluran DAK Dalam Rupiah Tahun Alokasi DAK Realisasi Salur % 2008 21.202.141.000.000 20.787.346.700.000 98,04 % 2009 24.819.588.800.000 24.707.415.400.000 99,55 % 2010 21.138.385.200.000 20.957.561.843.000 99,14 % 2011 25.232.800.000.000 24.803.509.025,000 98,30 % Persentase Penyerapan DAK Kesehatan* Kesehatan Dasar Rujukan 2008 92,25% 2009 93,28% 93,69% 90,94% 2010 92,59% 92,61% 92,49% * Berdasarkan laporan realisasi penyerapan daerah pada akhir tahun anggaran sebagai syarat penyaluran tahap 1 DAK tahun berikutnya
  • 29. Tranparansi dan Akuntabilitas Pengalokasian DAK  Mekanisme pengalokasian DAK, termasuk didalamnya kriteria dan dasar perhitungan alokasi DAK, dimuat secara jelas dalam UU nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah serta PP nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.  Data dasar yang digunakan dalam perhitungan alokasi DAK diperoleh dari sumber yang jelas (K/L, Daerah dan Kemenkeu) serta simulasi perhitungan alokasi dilakukan secara bersama antara Kemenkeu dan K/L terkait.  Pengalokasian DAK dibahas dan ditetapkan dalam rapat terbuka pembahasan di DPR, disahkan dalam rapat paripurna, yang kemudian dimuat dalam UU APBN.  Setiap Tahun BA 999.05 yaitu Transfer Ke Daerah (termasuk DAK) diaudit oleh BPK atas Kebijakan, Pengalokasian dan Penyalurannya termasuk Data-Data dan Kriteria yang digunakan. • LKPP Tahun 2008, Predikat Untuk transfer ke daerah adalah WDP untuk Dana Perimbangan dan WTP untuk Dana Otonomi Khusus • Untuk LKPP Tahun 2009 dan LKPP tahun 2010, transfer ke daerah mendapat predikat WTP.  Penetapan Alokasi DAK bisa diunduh di website www.djpk.depkeu.go.id
  • 30. LOGO Kementerian Keuangan R.I. Alamat : Kementerian Keuangan RI, Gd. Radius Prawiro (A) Lantai 7 Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710 Telp. 021-350 9445 Faks: 021-350 9445 Website: www.djpk.depkeu.go.id 30