5. White box testing
n Adalah testing yang diturunkan dari “pengetahuan”
tentang struktur dan implementasi program
n Nama lain : glass box, structural, clear box atau
open box testing
n harus tahu secara detail tentang perangkat lunak
yang akan di uji.
n Untuk pengujian yang lengkap maka suatu
perangkat lunak harus diuji dengan white box dan
black box testing
6. White Box Testing menggunakan 3 macam
tahapan testing
1. Unit Testing
2. Integration testing
3. Regression Testing
White box testing
7. White box testing
n Pembuatan testcase didasarkan pada alur logika
Alur logika : cara dimana suatu bagian dari
program tertentu dieksekusi saat menjalankan
program.
n Alur logika dapat direpresentasikan dengan
menggunakan flowgraph
8. Kegunaan
n Menguji setiap jalur independent
n Menguji keputusan logic (true atau falsa)
n Menguji Loops dan batasannya
n Menguji Data Struktur internalnya
11. Komponen flowgraph
• Nodes (titik)à pernyataan (atau sub program) yang
akan ditinjau saat eksekusi program.
• Edges (anak panah) à jalur alur logika program untuk
menghubungkan satu pernyataan (atau sub program)
dengan yang lainnya.
• Branch nodes (titik cabang) à titik-titik yang
mempunyai lebih dari satu anak panah keluaran.
• Branch edges (anak panah cabang) à anak panah
yang keluar dari suatu titik cabang
• Paths (jalur) à jalur yang mungkin untuk bergerak dari
satu titik ke lainnya sejalan dengan keberadaan arah
anak panah.
12. Komponen flowgraph
n Eksekusi suatu test case menyebabkan program
untuk mengeksekusi pernyataan-pernyataan
tertentu, yang berkaitan dengan jalur tertentu,
sebagaimana tergambar pada flow graph.
n Cakupan cabang, pernyataan dan jalur dibentuk
dari eksekusi jalur program yang berkaitan
dengan peninjauan titik, anak panah, dan jalur
dalam flow graph.
13. Cakupan pernyataan
n Ditentukan dengan menilai proporsi dari
pernyataan-pernyataan yang ditinjau oleh
sekumpulan test cases yang ditentukan.
n Cakupan pernyataan 100% jika tiap pernyataan
pada program ditinjau setidaknya minimal sekali
tes
n Cakupan pernyataan berkaitan dengan nodes
dari suatu flowgraph
14. Contoh Cakupan Pernyataan
• Pada contoh gambar flow
graph di samping
terdapat 10 titik.
• Misal suatu jalur eksekusi
program melewati titik-titik
A, B, D, H, K.
• Berarti ada 5 titik dari 10
titik yang dikunjungi,
maka cakupan
pernyataan sebesar 50%.
15. Cakupan cabang
n Cakupan cabang ditentukan dengan menilai
proporsi dari cabang keputusan yang diuji oleh
sekumpulan test cases yang telah ditentukan.
n Cakupan cabang 100% adalah bilamana tiap
cabang keputusan pada program ditinjau
setidaknya minimal sekali tes.
n Cakupan cabang berkaitan dengan peninjauan
anak panah cabang (branch edges) dari flow
graph.
16. Contoh Cakupan Cabang
• Pada contoh gambar
flow graph di samping,
terdapat 6 anak panah
cabang.
• Mis. suatu jalur eksekusi
program melewati titik-
titik A, B, D, H, K,
maka jalur tersebut
meninjau 2 dari 6 anak
panah cabang yang ada,
jadi cakupannya sebesar
33 %.
17. Cakupan jalur
n Cakupan jalur ditentukan dengan menilai
proporsi eksekusi jalur program yang diuji oleh
sekumpulan test cases yang telah ditentukan.
n Cakupan jalur 100 % adalah bilamana tiap jalur
pada program dikunjungi setidaknya minimal
sekali tes.
n Cakupan jalur berkaitan dengan peninjauan jalur
sepanjang flow graph.
18. Contoh Cakupan Jalur
• Berdasarkan contoh flow
graph di atas, terdapat 4
jalur.
• Bila suatu eksekusi jalur
pada program melalui titik-
titik A, B, D, H, K, maka
eksekusi tersebut
meninjau 1 dari 4 jalur
yang ada, jadi cakupannya
sebesar 25%.
19. Disain cakupan tes
Untuk mendisain cakupan dari tes, perlu diketahui tahap-
tahap sebagai berikut:
1. Menganalisa source code untuk membuat flow graph.
2. Mengidentifikasi jalur tes untuk mencapai pemenuhan
tes berdasarkan pada flow graph.
3. Mengevaluasi kondisi tes yang akan dicapai dalam tiap
tes.
4. Memberikan nilai masukan dan keluaran berdasarkan
pada kondisi.
20. Basis path testing
n Merupakan teknik white box testing yang dikenalkan oleh
Tom McCabe [MC76].
n Memungkinkan pendisain test cases untuk melakukan
pengukuran terhadap kompleksitas logika dari disain
prosedural
n Menggunakan ukuran kompleksitas tsb sebagai panduan
dalam menentukan kelompok basis dari jalur eksekusi
dimana hal ini akan menjamin eksekusi tiap pernyataan
dalam program sekurangnya sekali selama testing
berlangsung.
21. Basis path testing
n Identifikasi didasarkan pada jalur, struktur atau
koneksi yang ada dari suatu sistem (branch
testing), karena cabang-cabang dari kode atau
fungsi logika diidentifikasi dan dites
n Konsep utama basis path :
• Tiap basis path harus diidentifikasi, tidak boleh
ada yang terabaikan (setidaknya dites 1 kali).
• Kombinasi dan permutasi dari suatu basis
path tidak perlu dites.
22. Cyclomatic complexity
n Adalah pengukuran kuantitatif dari kompleksitas
logika program.
n Pada konteks metode basis path testing, nilai
yang dihitung bagi cyclomatic complexity
menentukan jumlah jalur-jalur yang independen
dalam kumpulan basis suatu program dan
memberikan jumlah tes minimal yang harus
dilakukan untuk memastikan bahwa semua
pernyataan telah dieksekusi sekurangnya satu
kali.
23. Cyclomatic complexity
n Jalur independen adalah tiap jalur pada program
yang memperlihatkan 1 kelompok baru dari
pernyataan proses atau kondisi baru.
n [Region / Complexity] V(G) = E (edges) – N
(nodes) + 2
25. Pembuatan test cases dengan
menggunakan cyclomatic complexity:
Tahapan :
1. Gunakan disain atau kode sebagai dasar,
gambarlah flow graph
2. Berdasarkan flow graph, tentukan cyclomatic
complexity
3. Tentukan kelompok basis dari jalur independen
secara linier
4. Siapkan test cases yang akan melakukan
eksekusi dari tiap jalur dalam kelompok basis
27. public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
28. public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
11
29. public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
1
2
1
2
30. 1
2
10
F
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
10
F
1
2
31. 3
1
2
10
F
T
F
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
10
3
T
F
10
F
1
2
32. 3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
4
T
5
T
10
3
T
FF
1
2
33. 3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
6
F
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
10
6
4
T
5
T
3
T
FF
1
2
F
34. 3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
6
F
9
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
9
6
4
T
5
T
3
T
FF
1
2
F
10
35. 3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
6
F
7
T
9
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
7
T
9
6
4
T
5
T
3
T
FF
1
2
F
10
36. 3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
6
F
7
T
8
F
9
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
8
F
7
T
9
6
4
T
5
T
3
T
FF
1
2
F
10
37. 3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
6
F
7
T
8
F
9
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
8
F
7
T
9
6
4
T
5
T
3
T
FF
1
2
F
10
38. 3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
6
F
7
T
8
F
9
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
8
F
7
T
9
6
4
T
5
T
3
T
FF
1
2
F
10
39. 3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
6
F
7
T
8
F
9
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
8
F
7
T
9
6
4
T
5
T
3
T
FF
1
2
F
10
40. n Setelah pembuatan flowgraph,
tahap selanjutnya adalah
menghitung CC untuk
menentukan jumlah jalur
independen
CC = jml edges-jml nodes+2
CC = 13-10+2
= 5
3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
6
F
7
T
8
F
9
41. n Berdasarkan urutan alurnya,
didapatkan suatu kelompok
basis flow graph :
Jalur 1 = 1-2-10
Jalur 2 = 1-2-3-10
Jalur 3 = 1-2-3-4-6-7-9-2-10
Jalur 4 = 1-2-3-4-6-8-9-2-10
Jalur 5 = 1-2-3-4-5-9-2-10
3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
6
F
7
T
8
F
9
42. n Tahap selanjutnya adalah menyusun test
cases yang akan melakukan eksekusi dari tiap
jalur dalam kelompok basis
43. n Testcase jalur 1
nilai bottom valid
dimana nilai record
bernilai false
hasil yang
diharapkan :
sistem melakukan
[return keyPosition]
dan keluar dari
subprogram
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
44. n Testcase jalur 3
public static int binarySearch( int key,
int[] sequence ) {
int bottom = 0;
int top = sequence.length - 1;
int mid = 0;
int keyPosition = -1;
while( bottom <= top && keyPosition ==
-1 ) {
mid = ( top + bottom ) / 2;
if( sequence[ mid ] == key ) {
keyPosition = mid;
}
else {
if( sequence[ mid ] < key ) {
bottom = mid + 1;
}
else {
top = mid - 1;
}
}
}
return keyPosition;
}
3
1
2
10
F
T
F
4
T
5
T
6
F
7
T
8
F
9
n Jalur 3 = 1-2-3-4-6-7-9-2-10
45. nilai bottom dan keyPosition valid dimana nilai record
bernilai True
nilai mid = (top+bottom)/2
nilai sequence[mid] valid dimana nilai record bernilai
False
nilai sequence[mid] valid dimana nilai record bernilai True
hasil yang diharapkan :
nilai bottom = mid+1
sistem keluar dari loop
sistem melakukan [return keyPosition] dan keluar dari
subprogram
46. n Buat flowgraph
n Hitung CC dan tentukan
jalur independen
n Buatkan satu testcase
berdasarkan jalur
independen yang telah
ditentukan