SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Karya Ashar Sunyoto Munandar
BAB 5
KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN
1. Maulida Ade Tri Ananda 2224090138
2. Muhammad Raihan Anandhya Sandy 2224090147
3. Muhammad Rakan Akbar 2224090165
4. Naufal Fauzan Mufid 2224090026
5. Nurul Khadijah 2224090189
6. Soultan Jhessart 2224090040
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA
PENGANTAR
Sebagai pengantar materi ini membahas dasar-dasarkepemimpinan dan manajemen, serta pentingnya peran seorang
pemimpin/manajer dalam mencapai tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Sebagai pembukaan berikut merupakan sedikit pengertian materi dalam bab 5
• Kepemimpinan dan Manajemen
Kepemimpinan dan manajemen adalah hal yang berbeda namun sering disamakan. Manajemen lebih berfokus pada efisiensi
dalam melakukan tugas-tugas tertentu, sementara kepemimpinan lebih berhubungan dengan efektivitas dalam mempengaruhi
dan mengarahkan orang lain.
• Peran Manajer
Orang yang menggunakan pengetahuannya untuk mengelola sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dalam organisasi.
Manajer juga berfungsi sebagai pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya untuk mencapai tujuan kelompok kerja.
• Teori Kepemimpinan
Ada berbagai teori kepemimpinan yang dapat diterapkan pada jabatan manajerial. Kepemimpinan melibatkan manajer sebagai
pemimpin, bawahan yang membantu manajer, dan tujuan yang harus dicapai bersama.
• Faktor-faktorKeberhasilan Pemimpin/Manajer
Keberhasilan seorang pemimpin atau manajer ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk pola hubungan antara tenaga kerja
dalam perusahaan,ciri-ciri pribadi pemimpin, perilaku yang menggambarkan gaya kepemimpinan,dan interaksi pemimpin
dengan bawahannya.
Dibuat oleh: Soultan Jhessart
POLA HUBUNGAN ANTAR TENAGA KERJA DALAM PERUSAHAAN
• Organisasi formal dapat kita bedakan dua macam manajer sebagai pemimpin. Pertama yang
mengepalai keseluruhan organisasi, kedua yang mengepalai satu bagian atau satu unit dari
organisasi. Pemimpin yang mengepalai seluruh organisasi adalah manajer puncak (direkturutama,
direktur, general manager). Ia juga dapat merupakan seorang wirausaha (entrepreneur).
• Empat macam polahubungan antar tenaga kerja yaitu: polahubungan antar tenaga kerja pada
tingkat: kesatu manajemen puncakkedua manajemen madya ketiga manajemen pertama keempat
tenaga kerja produktif
Dibuat oleh: Naufal Fauzan Mufid
2.1 POLA HUBUNGAN ANTAR
TENAGA KERJA TINGKAT
MANAJEMEN PUNCAK
2.2 POLA HUBUNGAN ANTAR
TENAGA KERJA PADA TINGKAT
MANAJEMEN MADYA
• Manajer puncak lebih banyak
berhubungan dengan orang orang yang
bekerja di luar organisasi perusahaannya
(seperti pejabat pemerintah, manajer
puncak organisasi lain, para
nasabah/langganan. Manajer puncak secara
langsung memimpin bawahannya, para
manajer madya lebih banyak secara
perorangan secara tidak langsung
memimpin keseluruhankelompok tenaga
kerja yang bekerja pada perusahaannya.
• Manajer madya mempunyai hubungan
dengan atasan, rekan setingkat dan
bawahan yang semuanya menduduki
jabatan kepemimpinan. Di samping itu
manajer madya juga perlu berhubungan
dengan orang-orangdi luar perusahaan.
Berperan sebagai bawahan, rekan, atasan
dan wakil dari perusahaan.Manajer madya
merupakan penghubungyang sangat
pentingdan kreatif antara tingkat-tingkat
manajemen rendah dan tinggi
Dibuat oleh: Naufal Fauzan Mufid
2.3 POLA HUBUNGAN ANTAR
TENAGA KERJA TINGKAT
MANAJEMEN PERTAMA
2.4 POLA HUBUNGAN ANTAR
TENAGA KERJA TINGKAT
TENAGA KERJA PRODUKTIF
• Manajer pertama memiliki pola hubungan
antar tenaga kerja yang serupa dengan
polahubungan antar tenaga kerja tingkat
manajemen madya. Ia juga berperan ganda
sebagai atasan, bawahan, rekan dan wakil
perusahaan.Manajer pertama juga disebut
tenaga kerja yang berada di tengah (the
man-in –the-middle) antara manajemen
dan para pekerja.
• Pekerja peran utama nya ialah: sebagai
bawahan. Ia hanya dapat ‘’melihat’’ke
samping dan ke atas saja.
• Pola hubungan antar tenaga kerja bersifat
hubungan ketergantungan. Ketergantungan
ini dapat merupakan ketergantungan yang
seimbang (masing masing tenaga kerja
memerlukan tenaga kerja lain dalam derajat
yang sama)
• Hubungan antara atasan-bawahan,pada
semua tingkat prganisasi, merupakan
hubungan ketergantungan yang tidak
seimbang
Dibuat oleh: Naufal Fauzan Mufid
• Ciri ciri pemimpin yang berhasil menurut carter pada
Angkatan darat amerika.
1. Performing professional & technical speciality
2. Knowing subordinatesand showing consideration
for them
3. Keeping channelsof communication open
4. Accepting personal responsibilityand setting an
example
5. Imitating and directing action
6. Training men as a team
7. Making decisions
• Ciri ciri pemimpin yang berhasil pada
TNI di Indonesia
1. Taqwa
2. Ing ngarsa sung tuladha
3. Ing madya mangun karsa
4. Tut wuri handayani
5. Waspada purba wisesa
6. Ambeg para maarta
7. Prusaja
8. Satya
9. Gemi nastiti
10. Belaka
11. Legawa
CIRI CIRI SEORANG PEMIMPIN YANG BERHASIL
Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
SESEORANG DI BIDANGNYA
➢ 2 faktor pribadi
1. A littlemadness : orang yg tahu apa yg ia
inginkan
2. Very talented: orang yg punya bakat menonjol
di bidang tertentu
➢ 2 faktor lainnya
1. Rapid growth field : orang yg bekerja dalam
bidang yang berkembang sangat cepat
mempunyai lebih banyak peluanguntuk
berhasil
2. Luck : orang yang beruntung
Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
A. CIRI CIRI PEMIMPIN MANAGEMENT FUNGSIONAL
• Menurut studi manager dibidang penjualanlebih ramah, antusias, lihai, tergantungpada kelompok
dibandingkan manager di bidang produksi cenderunglebih memiliki sifat pendiam, serius, terus
terang, dapat berdiri sendiri, dan menjauhkan diri.
Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
B. CIRI
PEMIMPIN
PADA TINGKAT
ORGANISASI
YANG
BERBEDA
1. Supervisiory ability
2. The need for occupational achievement
3. The need for self-actualization
4. Intellagince
5. Self assurance
6. Decisive-ness
7. The lack of need for security
8. The lack of working class affinity
9. Initiative
Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
C. CIRI MANAJER PUNCAK YANG BERHASIL
1. Attentionthrough vision
2. Meaning through communication
3. Trust through positioning
4. The deployment of self through positive self regard and through the
Wallendafactor
Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
KESIMPULAN
➢ Dari uraian diatas tadi bisa disimpulkan bahwa
a) Ada ciri pribadi yang secara umum diperlukan oleh setiap jabatan manajemen dengan
derajat kualitas yang berbedabeda sesuai dengan tingkatan manajemennya
b) Ada sekelompok ciri pribadi yang menentukan keberhasilan seorang manajer puncak
c) Setiap bidang manajemen fungsional memerlukan seperangkat ciri pribadi yang khas,
yang sesuai untukdapat berhasil dalamkepemimpinannya.
Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
Melaluipenelitian ditemukan adanya kombinasi perilaku pemimpin yang mengarah pada gaya yang
efektif maupun yang kurang efektif. Kemudian Dianggap lah satu gaya kepemimpinan yang
Disimpulkan sebagai gaya kepemimpinan yang paling efektif.
Namun setelah dibuktikan ternyatatidak ada satupun gaya manajemen yang paling efektif untuk setiap
situasi kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan ternyatalebih bersifat adaptif sesuai dengan situasi manajemen nya.
Timbulah teori kontingensi dari Fiedler (1967), teori tiga dimensi dari Reddin (1970)dan teori dari
Hersey dan Blanchard (1977).
PERILAKU PEMIMPIN YANG EFEKTIF-GAYA MANAJEMEN
Dibuat oleh: Nurul Khadijah
1956 dikembangkan lah kuesioner uraian perilaku pemimpin (leader behaviour
description questionnaire) oleh stogdill dan peneliti lain.
Ada dua dimensi utama dari perilaku pemimpin yang dikenal sebagai pertimbangan
(Consideration)dan memprakarsai struktur(initiatingstructure)
Dengan dua dimensi ini dapat diperolehempat macam gaya kepemimpinan,
1. Pertimbangan rendah, memprakarsai strukturtinggi
2. Pertimbangan tinggi memprakarsai struktur rendah
3. Pertimbangan tinggi memprakarsai struktur tinggi
4. Pertimbangan rendah memprakarsai strukturtinggi
4.1 KAJIAN OHIO STATE UNIVERSITY
Dibuat oleh: Nurul Khadijah
Dimensi yang dikembangkan oleh blake dan mouton (1964),
perhatian terhadapmanusia dan perhatian terhadap produksi.
Berbentukgridatau garida yang terdiri dari 9x9=81 sel.
Diperoleh lima gaya kepemimpinan,
1.Pp & pm rendah
2.PP tinggi, PM rendah
3.Committed, terikat, saling ketergantungan guna
kepentingan bersama.
4.Fokus pada kebutuhan hubungan menyenangkan dan
suasana organisasi.
5.Mementingkan prestasi kerja dari semangat dan
kepentinganya untukkerja.
Gaya ideal menurut blake dan mouton itu ada di titik 9.9
4.2 GARIDA MANAJERIAL
1.9 9.9
1.1 9.1
Dibuat oleh: Nurul Khadijah
Dikembangkan fiedler pada 1967, yang menilai, tinggi rendahnyaprestasi kerja satu kelompok
dipengaruhi sistem motivasi pemimpin dan sejauh mana pemimpin mengendalikan dan
mempengaruhi situasi tertentu.
Untuk menilainya pemimpin harus mengisi skala sikap dalam bentukskala semantik
diferensial. Skor yang diperolehmenggambarkan jarak psikologis yang dirasakan oleh
pemimpin dengan rekan kerja yang paling tidak disenangi dalam suasana yang menyenangkan.
Semakin tinggi LPC semakin positif gambaran pemimpin terhadap rekan kerja yang paling
tidak disenangi, serupa dengan considerationatau pertimbangan.
Sebaliknya, LPC rendah serupa dengan initiating structure.
4.3 TEORI “CONTINGENCY”
Dibuat oleh: Nurul Khadijah
Situasi menguntungkan yang disimpulkan dari teori ini
ditentukan tiga variabel:
1. Hubungan pemimpin anggota
2. Struktur tugas
3. Kekuasaan kedudukan
berdasarkan ketiga variabel Fiedler menyusun delapan
macam situasi kelompok yang berbeda derajat
keuntungan nya bagi pemimpim.
Dalam meneliti kembali kerajaan kepemimpinan yang
lampau dan menganalisis kegiatan yang baru fiedler
menemukan bahwa:
1. Memimpin dengan skor LPC rendah
cenderung berhasil dalam situasi kelompok
baik yang menguntungkan maupun yang
sangat tidak menguntungkan pemimpin.
2. Memimpin dengan skor LPC yang tinggi
cenderung berhasil nya dengan baik dalam
situasi kelompok yang sedang derajat
keuntungan.
Fiedler membedakan kelompok interaksi koaksi
dan konteraksi.
Interacting group: Setiap anggota hrs bekerjasama
dgn anggota lainnya agar mencapai tujuan-tujuan
kelompok, para anggota berkesinambungan dan
berpengaruh satu sama lain untuk tujuan.
Contoh sederhana seperti Tim Sepakbola, Tim
Bola basket, dsb
Co-acting Group: (diperlukan adanya koordinasi)
Masing masing anggota dapat bertindak sendiri,
tapi semua mengarah pada tercapainya tujuan
kelompok (tujuan bersama)
Contoh:
Perusahaan besar – dibagi-bagi ke dalam kelompok
kecil, masing2 mengerjakan berbeda divisi, tapi
semuanya mengarah ke keuntungan bersama
(tujuan perusahaan).
Dibuat oleh: Nurul Khadijah
7.3 Counter-actingGroup:
Kelompok yg terbelah karna masing-masing mempunyai tujuan yg
berbeda/berlawanan/bersaing.bekerjasama untukperundingan.
Contohsederhanaseperti club Bulutangkis, club Olahraga Tinju, dsb
Para manajer pertama lebih banyak berhubungan dengan kelompok interaksi jadi pada kok aksi dan
tidak membawahi konteraksi. Sedangkan manajer madya dan puncaklebih banyak berhubungan
dengan kelompok koaksi dan kontraksi sebagai bawahan.
Kesimpulan Filler di atas selama ini berlaku untuk kepemimpinan pada tingkat manajemen pertama.
Dibuat oleh: Nurul Khadijah
Reddin (1970)mengembangkan teori
tiga dimensinya dengan menambahkan dimensi
ketiga pada dimensi dari Orientasi – Tugas
(OT) dan dimensi Orientasi-Hubungan (OH).
Dimensi ketiga merupakan dimensi efektivitas.
Dengan menggunnkan OH sebagai sumbu
tegak dan OT sebagai sumbu mendataria
menemukenali empat gaya dasar dan perilaku
manajerial.
Dengan menambahkan dimensi ketiga,
dimensi efektivitas, Reddin Menyusun delapan
gaya manajerial, empat gaya yang lebih efektif,
empat gaya lain yang kurang efektif sebagai
berikut.
4.4 Teori Tiga Dimensi
Gaya manajerial kurang
efektif
Gaya manajerial dasar Gaya manajerial lebih
efektif
Deserter Separated Bureaucrat
Missionary Related Developer
Compromiser Integrated Executive
Autocrat Dedicated Benevolent Autocrat
Tidak ada gaya manajerial yang ideal. Gaya-
gaya manajerial tersebut paling tepat dinilai
dalam hubungannya dengan situasi – situasi
tertentu.
Dibuat oleh: Muhammad Rakan Akbar
Disamping kedelapan gaya manajerial Reddin mengajukan konsep konsep :
Style flexibility vs Style drift
Style resilience vs Style rigidity
Manajer yang berhasil mengubah-ubahgaya manajerial sesuai dengan tuntutansituasi yang
berubah dikatakan mempunyai style flexibility. Sebaliknya, jika penggantian gaya tidak sesuai
dengan situasi yang berubah, maka dikatakan bahwa manajer mempunyai style drift. Situasi
dimana rentangperilaku yang sempit adalah yang sesuai, maka manajer yang mempertahankan
gaya dasarnya, yang mempunyai fleksibilitas rendah, dikatakan mempunyai style resilience. Jika
situasi menuntut satu rentang perilaku yang luas, maka manajer yang mempertahankan satu gaya
dasar dikatakan mempunyai style rigidity.
Supaya berhasil maka Reddin menyarankan agar para manajer dilatih dalam tiga keterampilan
yaitu :
1. Situationalsensitivity skill (keterampilan menanggap situasi)
2. Style flexibility skill (keterampilan melenturkan gaya)
3. Situationalmanagement skill (keterampilan memanajemeni situasi)
Dibuat oleh: Muhammad Rakan Akbar
Teori kepemimpinan situasional, yang
dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard
(1982), yang merupakan pengolahan dari
model efektivitas pemimpinan yang tiga
dimensi, didasarkan atas hubungan
kurvalinear antaraperilaku tugas dan perilaku
hubungan dan kedewasaan. Hersey dan
Blanchardberpendapatbahwa bawahan
merupakan faktor yanf sangat pentingdalam
situasi kepemimpinan
Tingkat kedewasaan (maturity level) dari para
bawahan menentukan gaya efektif dari
pemimpin
4.5 TEORI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
Dibuat oleh: Muhammad Rakan Akbar
Kedewasaan (maturity) dalam teoru
kepemimpinan situasional ini diartikan
sebagai “….the abilityand willingness
of peopleto take responsibilityfor
derecting theirown behavior
(halaman151)”. Artinyaseseorang,
atau satu kelompok tidak dewasa atau
dewasa secara keseluruhan. Setiap
orang cenderunglebih dewasa untuk
tugas tertentudan kurang dewasa
untuktugas lain.
Hasilnya untuk penutupan penjualan
atasannya menggunakan gaya
delegating sedangkan untuk
penyelesaian administrasinya
menggunakan gaya telling (termasuk
mengawasi secara ketat).
Dimulai dengan perilaku tugas yang berstruktur, yang sesuai
dalam bekerja dengan bawahan yang belum dewasa, teori ini
menyarankan bahwa perilaku pemimpin haru bergerak melalui
1) Tugas tinggi-hubungan rendah (dinamakan gaya telling)
2) Tugas tinggi-hubungan tinggi (gaya selling)
3) Tugas rendah-hubungan tinggi )gaya participating)
4) Tugas rendah-hubungan rendah (gaya delegating)
Jika kita mengikuti perkembangan bawahan dari tidak dewasa
sampai ke dewasa
Hersey dan Blanchard berasumsi bahwa tingkat kedewasaan
dari para bawahan tidak tetap. Bawahan yang tidak dewasa
berubah untukmenjadi lebih dewasa.
Dibuat oleh: Muhammad Rakan Akbar
Teori kepemimpinan yang akan dibahas ini merupakan salah satu teori yang termasuk teori
contingency. Teori ini dikembangkan oleh Vroom dan Yetton (1973)dan disebut pula sebagai model
normatif tentangkepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang tepat ditentukan oleh corak persoalan
yang dihadapi oleh macam keputusan yang harus diambil.
Model mereka dinamakan normative, karena mengarah ke pemberian suatu rekomendasi tentang gaya
kepemimpinan yang sebaiknya digunakan dalam situasi tertentu. Pada hakikatnya, model ini dapat
digunakan sebagai alat untuk:
1. Membantu mengenali berbagai jenis situasi pemecahan persoalan secara berkelompok
(group problem-solving situations)
2. Menyarankan gaya-gaya kepemimpinan mana yang dianggap layak untuksetiap situasi. Ada
tiga perangkat parameter yang penting, yaitu:
▪ Klasifikasi gaya kepemimpinan
▪ Kriteria efektivitas keputusan
▪ Kriteria penemukenalanjenis situasi pemecahan persoalan
4.6 KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dibuat oleh: Muhammad Rakan Akbar
Ada empat macam Transaksi, yaitu :
1. Contigent Reward
2. Management By Exception-Active
3. Management By Exception-Passive
4. Laissez-Faire
CORAK INTERAKSI PEMIMPIN DENGAN
BAWAHANNYA
Teori Kepemimpinan
Transaksional dan
Transformasional yang
dikembangkan oleh
Bass dan Avolio (1994)
5.1 KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL
Dibuat oleh: Maulida Ade Tri Ananda
Memperhatikan aspek-aspek
kepemimpinan transformasional
maka dapat dilihat analoginya
dengan tridarmanya Ki Hajar
Dewantoro, “Ing Ngarsa Sung
Tuladha, Ing madya mangun karsa,
tut wuri handayani”.
Lima aspek kepemimpinan transformasional
ialah :
1. AttributedCharisma
2. Inspirational Leadership/Motivation
3. IntellectualStimulation
4. Individualized Consideration
5. Idealized influence
5.2 KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL
Dibuat oleh: Maulida Ade Tri Ananda
Kepemimpinan
dalam
perusahaan
1. pengantar
2. Pola hubungan
antar tenaga kerja
3. Ciri ciri
pemimpin
yang berhasil
4. Perilaku
pemimpin yang
efektif
5. Corak interaksi
pemimpin dengan
bawahannya
Pemimpin
vs
manager
a. Manajemen
puncak
b. Manajemen
madya
c. Manajemen
pertama
d. Tenaga kerja
produktif
11 ciri ciri
pemimpin
CIRI PEMIMPIN PADA
TINGKAT ORGANISASI
YANG BERBEDA
CIRI CIRI PEMIMPIN
MANAGEMENT
FUNGSIONAL
CIRIMANAJER
PUNCAKYANG
BERHASIL
Kajian ohio
state
university
Garida
manageral
Teori
contingeny
Teori 3
dimensi
Teori
kepemimpinan
situasional
Kepemimpinan
dan
pengambilan
keputusan
Kepemimpinan transkasional
• Contingent
• Reward
• MBE – A
• MBE – P
• Laissez faire
Kepemimpinan transformasional
• Attributed charisma
• Idealized influence
• Inspirational motivation
• Intellectual simulation
• Individualized consideration
MINDMAP

More Related Content

Similar to Bab 5 PIO

Artikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang KepemimpinanArtikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang Kepemimpinanrendrafauzi
 
Kepemimpinan Teori Organisasi Umum
Kepemimpinan Teori Organisasi UmumKepemimpinan Teori Organisasi Umum
Kepemimpinan Teori Organisasi UmumSurya Pratama
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikanasepnur4
 
Refresh _Leadership Concept
Refresh _Leadership ConceptRefresh _Leadership Concept
Refresh _Leadership ConceptKanaidi ken
 
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...anditaoktavia
 
Leadership (kepemimpinan)
Leadership (kepemimpinan)Leadership (kepemimpinan)
Leadership (kepemimpinan)Rijal STIE Bima
 
Bab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanBab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanWemiOngirwalu
 
2012.pert .2@leadership ayu-rai
2012.pert .2@leadership ayu-rai2012.pert .2@leadership ayu-rai
2012.pert .2@leadership ayu-raiAGUS SETIYONO
 
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"Kanaidi ken
 
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusanKepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusanQaseh Rindu
 
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdf
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdfmateri-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdf
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdfQuinniIstazAzlia
 
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Netta Samosir
 

Similar to Bab 5 PIO (20)

Artikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang KepemimpinanArtikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang Kepemimpinan
 
Kepemimpinan Teori Organisasi Umum
Kepemimpinan Teori Organisasi UmumKepemimpinan Teori Organisasi Umum
Kepemimpinan Teori Organisasi Umum
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
 
Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
 
kepemimpinan dalam organisasi
kepemimpinan dalam organisasikepemimpinan dalam organisasi
kepemimpinan dalam organisasi
 
Makalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinanMakalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan
 
Pengurusan islam
Pengurusan islamPengurusan islam
Pengurusan islam
 
Refresh _Leadership Concept
Refresh _Leadership ConceptRefresh _Leadership Concept
Refresh _Leadership Concept
 
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...
6 kwh, andita oktavia, hapzi ali, komunikasi dan gaya kepemimpinan, universit...
 
Leadership (kepemimpinan)
Leadership (kepemimpinan)Leadership (kepemimpinan)
Leadership (kepemimpinan)
 
Bab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanBab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinan
 
Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)Kepemimpinan (sosiologi)
Kepemimpinan (sosiologi)
 
2012.pert .2@leadership ayu-rai
2012.pert .2@leadership ayu-rai2012.pert .2@leadership ayu-rai
2012.pert .2@leadership ayu-rai
 
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
 
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusanKepimpinan   fungsi kepimpinan pengurusan
Kepimpinan fungsi kepimpinan pengurusan
 
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdf
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdfmateri-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdf
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdf
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
Leadership Summary : TRAITS, BEHAVIORS, AND RELATIONSHIPS & CONTINGENCY APPRO...
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

Bab 5 PIO

  • 1. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Karya Ashar Sunyoto Munandar BAB 5 KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN 1. Maulida Ade Tri Ananda 2224090138 2. Muhammad Raihan Anandhya Sandy 2224090147 3. Muhammad Rakan Akbar 2224090165 4. Naufal Fauzan Mufid 2224090026 5. Nurul Khadijah 2224090189 6. Soultan Jhessart 2224090040 UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA
  • 2. PENGANTAR Sebagai pengantar materi ini membahas dasar-dasarkepemimpinan dan manajemen, serta pentingnya peran seorang pemimpin/manajer dalam mencapai tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Sebagai pembukaan berikut merupakan sedikit pengertian materi dalam bab 5 • Kepemimpinan dan Manajemen Kepemimpinan dan manajemen adalah hal yang berbeda namun sering disamakan. Manajemen lebih berfokus pada efisiensi dalam melakukan tugas-tugas tertentu, sementara kepemimpinan lebih berhubungan dengan efektivitas dalam mempengaruhi dan mengarahkan orang lain. • Peran Manajer Orang yang menggunakan pengetahuannya untuk mengelola sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dalam organisasi. Manajer juga berfungsi sebagai pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya untuk mencapai tujuan kelompok kerja. • Teori Kepemimpinan Ada berbagai teori kepemimpinan yang dapat diterapkan pada jabatan manajerial. Kepemimpinan melibatkan manajer sebagai pemimpin, bawahan yang membantu manajer, dan tujuan yang harus dicapai bersama. • Faktor-faktorKeberhasilan Pemimpin/Manajer Keberhasilan seorang pemimpin atau manajer ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk pola hubungan antara tenaga kerja dalam perusahaan,ciri-ciri pribadi pemimpin, perilaku yang menggambarkan gaya kepemimpinan,dan interaksi pemimpin dengan bawahannya. Dibuat oleh: Soultan Jhessart
  • 3. POLA HUBUNGAN ANTAR TENAGA KERJA DALAM PERUSAHAAN • Organisasi formal dapat kita bedakan dua macam manajer sebagai pemimpin. Pertama yang mengepalai keseluruhan organisasi, kedua yang mengepalai satu bagian atau satu unit dari organisasi. Pemimpin yang mengepalai seluruh organisasi adalah manajer puncak (direkturutama, direktur, general manager). Ia juga dapat merupakan seorang wirausaha (entrepreneur). • Empat macam polahubungan antar tenaga kerja yaitu: polahubungan antar tenaga kerja pada tingkat: kesatu manajemen puncakkedua manajemen madya ketiga manajemen pertama keempat tenaga kerja produktif Dibuat oleh: Naufal Fauzan Mufid
  • 4. 2.1 POLA HUBUNGAN ANTAR TENAGA KERJA TINGKAT MANAJEMEN PUNCAK 2.2 POLA HUBUNGAN ANTAR TENAGA KERJA PADA TINGKAT MANAJEMEN MADYA • Manajer puncak lebih banyak berhubungan dengan orang orang yang bekerja di luar organisasi perusahaannya (seperti pejabat pemerintah, manajer puncak organisasi lain, para nasabah/langganan. Manajer puncak secara langsung memimpin bawahannya, para manajer madya lebih banyak secara perorangan secara tidak langsung memimpin keseluruhankelompok tenaga kerja yang bekerja pada perusahaannya. • Manajer madya mempunyai hubungan dengan atasan, rekan setingkat dan bawahan yang semuanya menduduki jabatan kepemimpinan. Di samping itu manajer madya juga perlu berhubungan dengan orang-orangdi luar perusahaan. Berperan sebagai bawahan, rekan, atasan dan wakil dari perusahaan.Manajer madya merupakan penghubungyang sangat pentingdan kreatif antara tingkat-tingkat manajemen rendah dan tinggi Dibuat oleh: Naufal Fauzan Mufid
  • 5. 2.3 POLA HUBUNGAN ANTAR TENAGA KERJA TINGKAT MANAJEMEN PERTAMA 2.4 POLA HUBUNGAN ANTAR TENAGA KERJA TINGKAT TENAGA KERJA PRODUKTIF • Manajer pertama memiliki pola hubungan antar tenaga kerja yang serupa dengan polahubungan antar tenaga kerja tingkat manajemen madya. Ia juga berperan ganda sebagai atasan, bawahan, rekan dan wakil perusahaan.Manajer pertama juga disebut tenaga kerja yang berada di tengah (the man-in –the-middle) antara manajemen dan para pekerja. • Pekerja peran utama nya ialah: sebagai bawahan. Ia hanya dapat ‘’melihat’’ke samping dan ke atas saja. • Pola hubungan antar tenaga kerja bersifat hubungan ketergantungan. Ketergantungan ini dapat merupakan ketergantungan yang seimbang (masing masing tenaga kerja memerlukan tenaga kerja lain dalam derajat yang sama) • Hubungan antara atasan-bawahan,pada semua tingkat prganisasi, merupakan hubungan ketergantungan yang tidak seimbang Dibuat oleh: Naufal Fauzan Mufid
  • 6. • Ciri ciri pemimpin yang berhasil menurut carter pada Angkatan darat amerika. 1. Performing professional & technical speciality 2. Knowing subordinatesand showing consideration for them 3. Keeping channelsof communication open 4. Accepting personal responsibilityand setting an example 5. Imitating and directing action 6. Training men as a team 7. Making decisions • Ciri ciri pemimpin yang berhasil pada TNI di Indonesia 1. Taqwa 2. Ing ngarsa sung tuladha 3. Ing madya mangun karsa 4. Tut wuri handayani 5. Waspada purba wisesa 6. Ambeg para maarta 7. Prusaja 8. Satya 9. Gemi nastiti 10. Belaka 11. Legawa CIRI CIRI SEORANG PEMIMPIN YANG BERHASIL Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
  • 7. 4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN SESEORANG DI BIDANGNYA ➢ 2 faktor pribadi 1. A littlemadness : orang yg tahu apa yg ia inginkan 2. Very talented: orang yg punya bakat menonjol di bidang tertentu ➢ 2 faktor lainnya 1. Rapid growth field : orang yg bekerja dalam bidang yang berkembang sangat cepat mempunyai lebih banyak peluanguntuk berhasil 2. Luck : orang yang beruntung Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
  • 8. A. CIRI CIRI PEMIMPIN MANAGEMENT FUNGSIONAL • Menurut studi manager dibidang penjualanlebih ramah, antusias, lihai, tergantungpada kelompok dibandingkan manager di bidang produksi cenderunglebih memiliki sifat pendiam, serius, terus terang, dapat berdiri sendiri, dan menjauhkan diri. Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
  • 9. B. CIRI PEMIMPIN PADA TINGKAT ORGANISASI YANG BERBEDA 1. Supervisiory ability 2. The need for occupational achievement 3. The need for self-actualization 4. Intellagince 5. Self assurance 6. Decisive-ness 7. The lack of need for security 8. The lack of working class affinity 9. Initiative Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
  • 10. C. CIRI MANAJER PUNCAK YANG BERHASIL 1. Attentionthrough vision 2. Meaning through communication 3. Trust through positioning 4. The deployment of self through positive self regard and through the Wallendafactor Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
  • 11. KESIMPULAN ➢ Dari uraian diatas tadi bisa disimpulkan bahwa a) Ada ciri pribadi yang secara umum diperlukan oleh setiap jabatan manajemen dengan derajat kualitas yang berbedabeda sesuai dengan tingkatan manajemennya b) Ada sekelompok ciri pribadi yang menentukan keberhasilan seorang manajer puncak c) Setiap bidang manajemen fungsional memerlukan seperangkat ciri pribadi yang khas, yang sesuai untukdapat berhasil dalamkepemimpinannya. Dibuat oleh: Muhammad Raihan Anandhya Sandy
  • 12. Melaluipenelitian ditemukan adanya kombinasi perilaku pemimpin yang mengarah pada gaya yang efektif maupun yang kurang efektif. Kemudian Dianggap lah satu gaya kepemimpinan yang Disimpulkan sebagai gaya kepemimpinan yang paling efektif. Namun setelah dibuktikan ternyatatidak ada satupun gaya manajemen yang paling efektif untuk setiap situasi kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ternyatalebih bersifat adaptif sesuai dengan situasi manajemen nya. Timbulah teori kontingensi dari Fiedler (1967), teori tiga dimensi dari Reddin (1970)dan teori dari Hersey dan Blanchard (1977). PERILAKU PEMIMPIN YANG EFEKTIF-GAYA MANAJEMEN Dibuat oleh: Nurul Khadijah
  • 13. 1956 dikembangkan lah kuesioner uraian perilaku pemimpin (leader behaviour description questionnaire) oleh stogdill dan peneliti lain. Ada dua dimensi utama dari perilaku pemimpin yang dikenal sebagai pertimbangan (Consideration)dan memprakarsai struktur(initiatingstructure) Dengan dua dimensi ini dapat diperolehempat macam gaya kepemimpinan, 1. Pertimbangan rendah, memprakarsai strukturtinggi 2. Pertimbangan tinggi memprakarsai struktur rendah 3. Pertimbangan tinggi memprakarsai struktur tinggi 4. Pertimbangan rendah memprakarsai strukturtinggi 4.1 KAJIAN OHIO STATE UNIVERSITY Dibuat oleh: Nurul Khadijah
  • 14. Dimensi yang dikembangkan oleh blake dan mouton (1964), perhatian terhadapmanusia dan perhatian terhadap produksi. Berbentukgridatau garida yang terdiri dari 9x9=81 sel. Diperoleh lima gaya kepemimpinan, 1.Pp & pm rendah 2.PP tinggi, PM rendah 3.Committed, terikat, saling ketergantungan guna kepentingan bersama. 4.Fokus pada kebutuhan hubungan menyenangkan dan suasana organisasi. 5.Mementingkan prestasi kerja dari semangat dan kepentinganya untukkerja. Gaya ideal menurut blake dan mouton itu ada di titik 9.9 4.2 GARIDA MANAJERIAL 1.9 9.9 1.1 9.1 Dibuat oleh: Nurul Khadijah
  • 15. Dikembangkan fiedler pada 1967, yang menilai, tinggi rendahnyaprestasi kerja satu kelompok dipengaruhi sistem motivasi pemimpin dan sejauh mana pemimpin mengendalikan dan mempengaruhi situasi tertentu. Untuk menilainya pemimpin harus mengisi skala sikap dalam bentukskala semantik diferensial. Skor yang diperolehmenggambarkan jarak psikologis yang dirasakan oleh pemimpin dengan rekan kerja yang paling tidak disenangi dalam suasana yang menyenangkan. Semakin tinggi LPC semakin positif gambaran pemimpin terhadap rekan kerja yang paling tidak disenangi, serupa dengan considerationatau pertimbangan. Sebaliknya, LPC rendah serupa dengan initiating structure. 4.3 TEORI “CONTINGENCY” Dibuat oleh: Nurul Khadijah
  • 16. Situasi menguntungkan yang disimpulkan dari teori ini ditentukan tiga variabel: 1. Hubungan pemimpin anggota 2. Struktur tugas 3. Kekuasaan kedudukan berdasarkan ketiga variabel Fiedler menyusun delapan macam situasi kelompok yang berbeda derajat keuntungan nya bagi pemimpim. Dalam meneliti kembali kerajaan kepemimpinan yang lampau dan menganalisis kegiatan yang baru fiedler menemukan bahwa: 1. Memimpin dengan skor LPC rendah cenderung berhasil dalam situasi kelompok baik yang menguntungkan maupun yang sangat tidak menguntungkan pemimpin. 2. Memimpin dengan skor LPC yang tinggi cenderung berhasil nya dengan baik dalam situasi kelompok yang sedang derajat keuntungan. Fiedler membedakan kelompok interaksi koaksi dan konteraksi. Interacting group: Setiap anggota hrs bekerjasama dgn anggota lainnya agar mencapai tujuan-tujuan kelompok, para anggota berkesinambungan dan berpengaruh satu sama lain untuk tujuan. Contoh sederhana seperti Tim Sepakbola, Tim Bola basket, dsb Co-acting Group: (diperlukan adanya koordinasi) Masing masing anggota dapat bertindak sendiri, tapi semua mengarah pada tercapainya tujuan kelompok (tujuan bersama) Contoh: Perusahaan besar – dibagi-bagi ke dalam kelompok kecil, masing2 mengerjakan berbeda divisi, tapi semuanya mengarah ke keuntungan bersama (tujuan perusahaan). Dibuat oleh: Nurul Khadijah
  • 17. 7.3 Counter-actingGroup: Kelompok yg terbelah karna masing-masing mempunyai tujuan yg berbeda/berlawanan/bersaing.bekerjasama untukperundingan. Contohsederhanaseperti club Bulutangkis, club Olahraga Tinju, dsb Para manajer pertama lebih banyak berhubungan dengan kelompok interaksi jadi pada kok aksi dan tidak membawahi konteraksi. Sedangkan manajer madya dan puncaklebih banyak berhubungan dengan kelompok koaksi dan kontraksi sebagai bawahan. Kesimpulan Filler di atas selama ini berlaku untuk kepemimpinan pada tingkat manajemen pertama. Dibuat oleh: Nurul Khadijah
  • 18. Reddin (1970)mengembangkan teori tiga dimensinya dengan menambahkan dimensi ketiga pada dimensi dari Orientasi – Tugas (OT) dan dimensi Orientasi-Hubungan (OH). Dimensi ketiga merupakan dimensi efektivitas. Dengan menggunnkan OH sebagai sumbu tegak dan OT sebagai sumbu mendataria menemukenali empat gaya dasar dan perilaku manajerial. Dengan menambahkan dimensi ketiga, dimensi efektivitas, Reddin Menyusun delapan gaya manajerial, empat gaya yang lebih efektif, empat gaya lain yang kurang efektif sebagai berikut. 4.4 Teori Tiga Dimensi Gaya manajerial kurang efektif Gaya manajerial dasar Gaya manajerial lebih efektif Deserter Separated Bureaucrat Missionary Related Developer Compromiser Integrated Executive Autocrat Dedicated Benevolent Autocrat Tidak ada gaya manajerial yang ideal. Gaya- gaya manajerial tersebut paling tepat dinilai dalam hubungannya dengan situasi – situasi tertentu. Dibuat oleh: Muhammad Rakan Akbar
  • 19. Disamping kedelapan gaya manajerial Reddin mengajukan konsep konsep : Style flexibility vs Style drift Style resilience vs Style rigidity Manajer yang berhasil mengubah-ubahgaya manajerial sesuai dengan tuntutansituasi yang berubah dikatakan mempunyai style flexibility. Sebaliknya, jika penggantian gaya tidak sesuai dengan situasi yang berubah, maka dikatakan bahwa manajer mempunyai style drift. Situasi dimana rentangperilaku yang sempit adalah yang sesuai, maka manajer yang mempertahankan gaya dasarnya, yang mempunyai fleksibilitas rendah, dikatakan mempunyai style resilience. Jika situasi menuntut satu rentang perilaku yang luas, maka manajer yang mempertahankan satu gaya dasar dikatakan mempunyai style rigidity. Supaya berhasil maka Reddin menyarankan agar para manajer dilatih dalam tiga keterampilan yaitu : 1. Situationalsensitivity skill (keterampilan menanggap situasi) 2. Style flexibility skill (keterampilan melenturkan gaya) 3. Situationalmanagement skill (keterampilan memanajemeni situasi) Dibuat oleh: Muhammad Rakan Akbar
  • 20. Teori kepemimpinan situasional, yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard (1982), yang merupakan pengolahan dari model efektivitas pemimpinan yang tiga dimensi, didasarkan atas hubungan kurvalinear antaraperilaku tugas dan perilaku hubungan dan kedewasaan. Hersey dan Blanchardberpendapatbahwa bawahan merupakan faktor yanf sangat pentingdalam situasi kepemimpinan Tingkat kedewasaan (maturity level) dari para bawahan menentukan gaya efektif dari pemimpin 4.5 TEORI KEPEMIMPINAN SITUASIONAL Dibuat oleh: Muhammad Rakan Akbar
  • 21. Kedewasaan (maturity) dalam teoru kepemimpinan situasional ini diartikan sebagai “….the abilityand willingness of peopleto take responsibilityfor derecting theirown behavior (halaman151)”. Artinyaseseorang, atau satu kelompok tidak dewasa atau dewasa secara keseluruhan. Setiap orang cenderunglebih dewasa untuk tugas tertentudan kurang dewasa untuktugas lain. Hasilnya untuk penutupan penjualan atasannya menggunakan gaya delegating sedangkan untuk penyelesaian administrasinya menggunakan gaya telling (termasuk mengawasi secara ketat). Dimulai dengan perilaku tugas yang berstruktur, yang sesuai dalam bekerja dengan bawahan yang belum dewasa, teori ini menyarankan bahwa perilaku pemimpin haru bergerak melalui 1) Tugas tinggi-hubungan rendah (dinamakan gaya telling) 2) Tugas tinggi-hubungan tinggi (gaya selling) 3) Tugas rendah-hubungan tinggi )gaya participating) 4) Tugas rendah-hubungan rendah (gaya delegating) Jika kita mengikuti perkembangan bawahan dari tidak dewasa sampai ke dewasa Hersey dan Blanchard berasumsi bahwa tingkat kedewasaan dari para bawahan tidak tetap. Bawahan yang tidak dewasa berubah untukmenjadi lebih dewasa. Dibuat oleh: Muhammad Rakan Akbar
  • 22. Teori kepemimpinan yang akan dibahas ini merupakan salah satu teori yang termasuk teori contingency. Teori ini dikembangkan oleh Vroom dan Yetton (1973)dan disebut pula sebagai model normatif tentangkepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang tepat ditentukan oleh corak persoalan yang dihadapi oleh macam keputusan yang harus diambil. Model mereka dinamakan normative, karena mengarah ke pemberian suatu rekomendasi tentang gaya kepemimpinan yang sebaiknya digunakan dalam situasi tertentu. Pada hakikatnya, model ini dapat digunakan sebagai alat untuk: 1. Membantu mengenali berbagai jenis situasi pemecahan persoalan secara berkelompok (group problem-solving situations) 2. Menyarankan gaya-gaya kepemimpinan mana yang dianggap layak untuksetiap situasi. Ada tiga perangkat parameter yang penting, yaitu: ▪ Klasifikasi gaya kepemimpinan ▪ Kriteria efektivitas keputusan ▪ Kriteria penemukenalanjenis situasi pemecahan persoalan 4.6 KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Dibuat oleh: Muhammad Rakan Akbar
  • 23. Ada empat macam Transaksi, yaitu : 1. Contigent Reward 2. Management By Exception-Active 3. Management By Exception-Passive 4. Laissez-Faire CORAK INTERAKSI PEMIMPIN DENGAN BAWAHANNYA Teori Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional yang dikembangkan oleh Bass dan Avolio (1994) 5.1 KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL Dibuat oleh: Maulida Ade Tri Ananda
  • 24. Memperhatikan aspek-aspek kepemimpinan transformasional maka dapat dilihat analoginya dengan tridarmanya Ki Hajar Dewantoro, “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Lima aspek kepemimpinan transformasional ialah : 1. AttributedCharisma 2. Inspirational Leadership/Motivation 3. IntellectualStimulation 4. Individualized Consideration 5. Idealized influence 5.2 KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Dibuat oleh: Maulida Ade Tri Ananda
  • 25. Kepemimpinan dalam perusahaan 1. pengantar 2. Pola hubungan antar tenaga kerja 3. Ciri ciri pemimpin yang berhasil 4. Perilaku pemimpin yang efektif 5. Corak interaksi pemimpin dengan bawahannya Pemimpin vs manager a. Manajemen puncak b. Manajemen madya c. Manajemen pertama d. Tenaga kerja produktif 11 ciri ciri pemimpin CIRI PEMIMPIN PADA TINGKAT ORGANISASI YANG BERBEDA CIRI CIRI PEMIMPIN MANAGEMENT FUNGSIONAL CIRIMANAJER PUNCAKYANG BERHASIL Kajian ohio state university Garida manageral Teori contingeny Teori 3 dimensi Teori kepemimpinan situasional Kepemimpinan dan pengambilan keputusan Kepemimpinan transkasional • Contingent • Reward • MBE – A • MBE – P • Laissez faire Kepemimpinan transformasional • Attributed charisma • Idealized influence • Inspirational motivation • Intellectual simulation • Individualized consideration MINDMAP