SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
SNI 3148-1:2017
 
ICS 65.120 Badan Standardisasi Nasional
Standar Nasional Indonesia
 
Pakan konsentrat – Bagian 1: Sapi perah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
© BSN 2017
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
SNI 3148-1:2017
© BSN 2017 i
Daftar Isi
Daftar Isi ....................................................................................................................................i 
Prakata .....................................................................................................................................ii 
1 Ruang lingkup.................................................................................................................... 1 
2 Acuan normatif................................................................................................................... 1 
3 Istilah dan definisi .............................................................................................................. 1 
4 Klasifikasi........................................................................................................................... 2 
5 Persyaratan mutu .............................................................................................................. 2 
6 Pengambilan contoh dan metode analisis......................................................................... 3 
7 Penandaan dan pengemasan............................................................................................ 4 
Lampiran A (normatif) Metode analisis undegradable dietary protein (UDP) .......................... 5 
Lampiran B (normatif) Perhitungan total digestible nutrient (TDN).......................................... 7 
Bibliografi................................................................................................................................. 8 
Tabel 1 – Persyaratan mutu pakan konsentrat sapi perah...................................................... 3 
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
© BSN 2017 ii
SNI 3148-1:2017 
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) 3148-1:2017 dengan judul Pakan konsentrat – Bagian 1:
Sapi perah merupakan revisi dari SNI 3148.1:2009, Pakan konsentrat – Bagian 1: Sapi
perah yang disusun untuk meningkatkan jaminan mutu (quality assurance) dan
keamanannya (feed safety). Hal ini sangat diperlukan karena pakan konsentrat sapi perah
merupakan pakan yang dapat diperdagangkan. Mutu dan keamanan konsentrat sapi perah
sangat mempengaruhi pertumbuhan, produksi dan reproduksi sapi perah secara
keseluruhan
Bagian yang direvisi meliputi : ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, persyaratan
mutu, metode analisis, penandaan dan pengemasan serta bibliografi.
Standar ini disusun oleh Subkomite Teknis 67-03-S2 Pakan Ternak dengan memperhatikan
usulan dari pemangku kepentingan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Standar ini telah dibahas dalam rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus
di Bogor pada tanggal 22 Agustus 2017 yang dihadiri oleh Subkomite Teknis 67-03-S2
Pakan Ternak dan pemangku kepentingan lainnya.
Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 22 September 2017 sampai .22
November 2017 dengan hasil Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia (RASNI).
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
SNI 3148-1:2017 
© BSN 2017 1 dari 8
Pakan konsentrat – Bagian 1 : Sapi perah
1 Ruang lingkup
Standar ini meliputi acuan normatif, istilah dan definisi, klasifikasi, persyaratan mutu,
pengambilan contoh dan analisis, serta penandaan dan pengemasan. Standar ini
menetapkan persyaratan mutu dan keamanan untuk pakan konsentrat sapi perah.
2 Acuan normatif
Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan
bertanggal, hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal,
berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh
perubahan/amandemennya)
SNI 19-0428, Petunjuk pengambilan contoh padatan.
SNI 01-2891, Cara uji makanan dan minuman.
AOAC 2012, AOAC Official Methods Chapter 4 Animal Feed.
AOAC 2012, AOAC Official Methods Chapter 49 Natural Toxins
3 Istilah dan definisi
3.1
pakan (feed)
bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang
diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang biak
3.2
bahan pakan (feed ingredients)
bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, atau bahan lainnya yang layak dipergunakan
sebagai pakan, baik yang telah diolah maupun yang belum diolah
3.3
pelengkap pakan (feed supplement)
suatu zat yang secara alami sudah terkandung dalam pakan, tetapi jumlahnya perlu
ditingkatkan dengan menambahkannya dalam pakan
3.4
imbuhan pakan (feed additives)
bahan pakan yang tidak mengandung zat gizi atau nutrisi (nutrien) yang pemakaiannya
untuk tujuan tertentu
3.5
konsentrat
pakan yang kaya akan sumber protein dan/atau sumber energi serta dapat mengandung
pelengkap pakan dan/atau imbuhan pakan
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
SNI 3148-1:2017 
© BSN 2017 2 dari 8
3.6
konsentrat pemula-1
pakan konsentrat untuk pedet sapi perah yang berumur 1 (satu) minggu sampai dengan
umur 4 (empat) minggu
3.7
konsentrat pemula-2
pakan konsentrat untuk sapi perah mulai umur setelah 1 (satu) bulan sampai dengan 6
(enam) bulan
3.8
konsentrat dara
pakan konsentrat untuk sapi perah mulai umur 7 (tujuh) bulan sampai dengan 18 (delapan
belas) bulan
3.9
konsentrat laktasi
pakan konsentrat untuk sapi perah setelah beranak sampai kering bunting
3.10
konsentrat laktasi produksi tinggi
pakan konsentrat untuk periode sapi perah setelah beranak sampai kering bunting dengan
produksi susu rata-rata 20 (dua puluh) liter per hari
3.11
konsentrat kering bunting
pakan konsentrat untuk sapi perah periode 2 (dua) bulan sebelum beranak
3.12
konsentrat sapi perah pejantan
pakan konsentrat yang diperlukan untuk sapi perah pejantan
4 Klasifikasi
Pakan konsentrat sapi perah terdiri dari 7 (tujuh) jenis yang masing-masing terdiri dari satu
tingkatan mutu.
5 Persyaratan mutu
5.1 Bahan pakan
Bahan pakan yang digunakan harus menjamin kesehatan dan ketenteraman batin
masyarakat. Toleransi residu dan zat kimia yang membahayakan dalam bahan pakan seperti
pestisida dan bahan lain yang tidak diinginkan harus mengikuti ketentuan yang berlaku.
5.2 Bahan imbuhan dan pelengkap pakan
Jenis bahan imbuhan dan pelengkap pakan yang terdapat dalam pakan konsentrat sapi
perah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
SNI 3148-1:2017 
© BSN 2017 3 dari 8
5.3 Pakan
Persyaratan mutu pakan konsentrat sapi perah dicantumkan dalam Tabel 1.
Tabel 1 – Persyaratan mutu pakan konsentrat sapi perah
No
Jenis
pakan
konsentrat
Persyaratan
Kadar
air
(maks,
%)
Kadar
abu
(maks,
%)
Protein
kasar
(min,
%)
Lemak
kasar
(maks,
%)
Kalsium
(Ca,%)
Fosfor
(P,%)
aNDF
(maks,%)
UDP
(min,
%)
Total
aflatoksin
(maks,µg/kg
TDN
(min,
%)
1 Pemula-1 14,00 10,00 21,00 12,00 0,70-
0,90
0,40-
0,60
15,00 TD 50 80
2 Pemula-2 14,00 10,00 16,00 7,00 0,60-
0,80
0,40-
0,60
20,00 6,40 100 70
3 Dara 14,00 10,00 15,00 7,00 0,60-
1,00
0,40-
0,60
30,00 6,00 200 70
4 Laktasi 14,00 10,00 14,00 7,00 0,60-
1,20
0,40-
0,60
35,00 5,60 100 68
5 Laktasi
produksi
tinggi
14,00 10,00 18,00 7,00 0,80-
1,30
0,40-
0,80
33,00 7,20 100 68
6 Kering
bunting
14,00 10,00 16,00 7,00 0,80-
1,20
0,40-
0,80
33,00 6,40 100 68
7 Sapi perah
pejantan
14,00 12,00 12,00 6,00 0,60-
0,80
0,30-
0,60
35,00 4,80 200 65
Keterangan :
TD: tidak dipersyaratkan
6 Pengambilan contoh dan metode analisis
6.1 Pengambilan contoh
Pengambilan contoh dilakukan oleh pengawas mutu pakan atau petugas pengambil contoh
yang ditunjuk oleh instansi berwenang.
6.2 Cara pengambilan contoh
Pengambilan contoh mengacu pada SNI 01-0428.
6.3 Metode analisis
6.3.1 Analisis kadar air dilakukan dengan metode yang sudah ditetapkan menurut SNI 01-
2891.
6.3.2 Analisis abu, protein kasar, lemak kasar, kalsium, fosfor dan aNDF dilakukan dengan
metode yang sudah ditetapkan oleh AOAC Official Methods 2012 Chapter 4 Animal Feed.
6.3.3 Analisis aflatoksin dilakukan dengan metode yang sudah ditetapkan oleh AOAC Official
Methods 2012 Chapter 49 Natural Toxins.
6.3.4 Analisis UDP dilakukan dengan metode kombinasi pengukuran nilai nutrisi pakan di
ternak secara in sacco dan laboratorium, menurut B.P. Widyobroto, S.P. S. Budhi dan A.
Agus, 1998 sesuai lampiran A
6.3.5 Analisis TDN dilakukan dengan metode perhitungan Moran, 2005 sesuai lampiran B.
6.3.6 Analisis fisik dilakukan apabila ada keraguan tentang adanya bahan lain yang tidak
diinginkan di dalam pakan dengan metode mikroskopi menurut Khajarern, J. and S.
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
SNI 3148-1:2017 
© BSN 2017 4 dari 8
Khajarern, 1999. Manual of Feed Microscopy and Quality Control. ASA & US Grains Council.
Klang Nanan Wittaya Co. Ltd. Khong Kaen, Thailand. 3rd Edition.
7 Penandaan dan pengemasan
7.1 Penandaan
Pakan konsentrat sapi perah yang beredar harus dilengkapi etiket/label sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku dengan warna dasar putih serta kode pengenal untuk
Konsentrat Sapi Perah Pemula-1 (KSP1), Konsentrat Sapi Perah Pemula-2 (KSP2),
Konsentrat Sapi Perah Dara (KSP3), Konsentrat Sapi Perah Laktasi (KSP4), Konsentrat
Sapi Perah Laktasi Produksi Tinggi (KSP5), Konsentrat Sapi Perah Kering Bunting (KSP6),
dan Konsentrat Sapi Perah Pejantan (KSP7) dengan mencantumkan :
a) nama atau merek pakan;
b) nama dan alamat perusahaan/produsen dan/atau importir;
c) jenis dan kode pakan;
d) cara penggunaan pakan dan peruntukannya;
e) kandungan nutrisi :
- kadar air;
- kadar protein kasar;
- kadar lemak kasar;
- kadar abu;
- kadar kalsium (Ca);
- kadar fosfor (P);
- kadar aNDF;
- kadar UDP;
- kadar TDN.
f) kandungan aflatoksin total;
g) bahan pakan yang digunakan;
h) imbuhan pakan yang digunakan;
i) berat bersih;
j) tanggal dan/atau kode produksi;
k) nomor pendaftaran pakan.
7.2 Pengemasan
Pakan konsentrat sapi perah dikemas dalam ukuran 50 kg dengan menggunakan bahan
yang tidak beracun serta tidak menurunkan mutu dan daya simpan pakan.
Untuk pakan konsentrat sapi perah yang tidak dikemas (curah) harus dijamin mutu dan
keamanannya (disegel) serta dilengkapi dokumen yang menyatakan informasi penandaan
sesuai dengan Pasal 7.1.
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
SNI 3148-1:2017 
© BSN 2017 5 dari 8
Lampiran A
(normatif)
Metode analisis undegradable dietary protein (UDP)
A.1 Prinsip
Pakan dimasukkan ke dalam kantong nilon kemudian diinkubasi di dalam rumen ternak yang
berfistula. Pakan akan mengalami degradasi karena fermentasi mikroba rumen dan partikel
yang mudah larut dalam rumen. Residu yang masih terdapat dalam kantong merupakan
pakan yang tidak terdegradasi.
A.2 Alat dan Bahan
a) Sapi berfistula;
b) Kantong nilon;
c) Kantong nilon dengan dimensi bagian dalam 6 cm x 11 cm dan ukuran porositas 46 µm;
d) Sealer untuk mengepres kantong nilon;
e) Tali nilon;
f) Klem berbentuk cincin sebagai pengait tali nilon;
g) Cincin pemberat berlapis krom, gunting;
h) Mesin cuci;
i) Oven;
j) Neraca analitik;
k) Alat uji protein kasar.
A.3 Bahan kimia :
a) H2SO4 – konsentrasi 95 % - 98 %;
b) Katalis – 7.0 g K2SO4 + 0.8 g CuSO4 atau tersedia dalam bentuk tablet secara komersial
(3.5 g K2SO4 + 0.4 g CuSO4) per tablet;
c) NaOH , berkadar N rendah (≤ 5 µg N/g);
d) Larutan methyl red indikator – larutkan 100 mg methyl red dalam 100 ml methanol;
e) Larutan bromocresol green indikator – larutkan 100 mg bromocresol green dalam 100 ml
methanol;
f) Larutan asam borak – 4% (w/v). Larutkan 400 g H3BO3 dalam 5 l - 6 l air terionisasi.
Campur dan tambahkan kembali air terionisasi hingga mencapai volume sekitar 9 l.
Dinginkan hingga mencapai suhu kamar dan tambahkan 100 ml larutan bromocresol
green indikator dan 70 ml larutan methyl red indikator, kemudian ditambah volume H2O
hingga mencapai volume 10 l;
g) Larutan HCl - 0.1000 M, dapat menggunakan larutan yang sudah dikomersialkan
dengan spesifikasi 0.0995 M - 0.1005 M.
A.4 Penentuan
A.4.1 Persiapan kantong nilon
Kantong nilon yang digunakan mempunyai porositas 46 μm dengan ukuran 6 cm × 11 cm,
direkatkan menggunakan pemanas pada ketiga sisinya. Kantong nilon dikeringkan dengan
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
SNI 3148-1:2017 
© BSN 2017 6 dari 8
oven pada suhu 55 °C hingga beratnya konstan dan ditimbang berat kosongnya. Selanjutnya
sampel seberat 5 g dimasukkan kedalam kantong untuk dilakukan inkubasi di dalam rumen.
Kantong nilon diikat dengan tali pada sisi yang berlubang kemudian ditautkan dengan tali
nilon pada cincin yang terbuat dari besi yang dilapisi chrome (675 g). Panjang tali yang
digunakan berukuran 40 cm - 60 cm. Inkubasi dimulai pada pagi hari sebelum ransum pagi
diberikan, maksimal pada setiap sapi terdiri 32 kantong.
A.4.2 Prosedur pengukuran degradabilitas rumen
Pengukuran degradabilitas menggunakan metode in sacco dengan modifikasi oleh
Widyobroto dkk., (1998).
Sampel yang dimasukkan ke dalam rumen ternak yang berfistula mempunyai interval waktu
inkubasi yang berbeda yaitu 2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, dan 72 jam.
Kantong yang telah diambil dari rumen pada saat inkubasi tertentu segera dicuci dengan
mesin cuci hingga bersih. Kantong kemudian dimasukkan kedalam oven (55 °C) selama 48
jam. Sampel pakan dan sisa residu sampel yang tersisa dalam kantong nilon diuji di
laboratorium untuk pengujian protein kasar (AOAC 2005 metode 2001.11).
A.5 Perhitungan
Data nilai degradasi nutrien yang didapat dimasukkan ke dalam persamaan :
p=a+b (1-e-ct
)	
Keterangan :
p adalah jumlah kumulatif yang terdegradasi pada waktu t;
a adalah fraksi yang cepat terlarut/terdegradasi (%);
b adalah fraksi yang potensial didegradasi dalam rumen (%);
c adalah laju degradasi fraksi b (%/jam);
t adalah waktu (jam).
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
SNI 3148-1:2017 
© BSN 2017 7 dari 8
Lampiran B
(normatif)
Perhitungan total digestible nutrient (TDN)
B.1 Ruang lingkup
Perhitungan Total Digestible Nutrient (TDN) pada pakan ruminansia dengan metode
perhitungan menggunakan data pengujian proksimat dalam bentuk 100% bahan kering.
B.2 Cara kerja
1. Lakukan pengujian untuk parameter uji proksimat antara lain pengujian kadar air,
kadar abu, protein kasar, lemak kasar dan serat kasar
2. Hasil uji proksimat diubah kedalam bentuk 100% bahan kering
3. Lakukan perhitungan nilai BETN dengan rumus :
BETN = 100 –(abu + protein kasar + lemak kasar + serat kasar)
Abu, protein kasar, lemak kasar, serat kasar dalam bentuk 100% bahan kering.
4. Hasil uji yang digunakan untuk perhitungan TDN adalah protein kasar, lemak kasar,
serat kasar dan berat ekstrak tanpa nitrogen dalam bentuk 100% bahan kering.
B.3 Perhitungan
TDN % = 5,31 + 0,412 PK (%) + 0,249 SK (%) + 1,444 LK (%)+ 0,937 BETN (%) 
Keterangan:
PK adalah protein kasar (BK)
SK adalah Serat kasar (BK)
LK adalah lemak kasar (BK)
BETN adalah Berat ekstrak tanpa nitrogen (BK)
 
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
SNI 3148-1:2017 
© BSN 2017 8 dari 8
Bibliografi
[1] Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
juncto Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan.
[2] Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 1992 tentang Obat Hewan.
[3] Peraturan Menteri Pertanian No. 58/Permentan/OT.140/8/2007 tentang Pelaksanaan
Sistem Standardisasi Nasional di Bidang Pertanian.
[4] Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/9/2007 tentang Pedoman
Pengawasan Mutu Pakan.
[5] Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
14/PERMENTAN/PK.350/5/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan.
[6] Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/PERMENTAN/PK.110/6/2017 tentang
Pendaftaran dan Peredaran Pakan.
[7] Keputusan Menteri Pertanian Nomor 240/Kpts/OT.210/4/2003 tentang Cara
Pembuatan Pakan yang Baik (CPPB).
[8] John Moran, 2005, Tropical Dairy Farming, Feeding Management for Small Holder
Dairy Farmers in the Humid Tropics. Hal. 30-31
[9] Khajarern, J. and S. Khajarern, 1999. Manual of Feed Microscopy and Quality Control.
ASA & US Grains Council. Klang Nanan Wittaya Co. Ltd. Khong Kaen, Thailand. 3rd
Edition.
[10] Orskov, E.R. & I. McDonald. 1979. The estimate of protein degradability in the rumen
from incubation weight according to rate of passage. J. Anim.Sci. 92: 429-503.
[11] B.P. Widyobroto, S.P. S. Budhi dan A. Agus.1998. Pengaruh Aras Undegraded Protein
dan Energi Terhadap Kinetik Fermentasi Rumen dan Sintesis Protein Mikroba Pada
Sapi (Effect Of Undegraded Protein And Energy Level On Rumen Fermentation
Parameters and Microbial Protein Synthesis In Cattle). Dalam Widyobroto, B.P., M.
Soejono, dan R. Utomo. Pengukuran Degradasi In Sacco; review Metodologi.
Lokakarya Standarisasi Pengukuran Degradasi In Sacco di Indonesia. Fak.
Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
“Hak
cipta
Badan
Standardisasi
Nasional,
copy
standar
ini
dibuat
untuk
Sub
Komite
Teknis
67-03-S2:
Pakan
Ternak,
dan
tidak
untuk
dikomersialkan”
 
Informasi pendukung terkait perumus standar
[1] KomtekPerumus SNI
Subkomite Teknis 67-03-S2 Pakan Ternak
[2] Susunan Keanggotaan Komtek Perumus SNI
Ketua : Triastuti Andajani
Sekretaris: Tri Wahyu Cahya Rini
Anggota : Junaida
Anggota : Maradoli Hutasuhut
Anggota : Nahrowi
Anggota : Panca Dewi Manu Hara Karti
Anggota : Arnold Sinurat
Anggota : Nurhayati
Anggota : Erika Budiarti
Anggota : Desianto Budi Utomo
Anggota : Askam Sudin
[3] Konseptor Rancangan SNI
Prof. Dr. Ir. Arnold Sinurat, M.Sc.
Prof.Dr.Ir.Budi Haryanto
[4] Sekretariat Pengelola Komtek perumus SNI
Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550
Telp. 021.7815782, Fax. 021.78830482

More Related Content

What's hot

Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptMiraPuspitayani
 
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptxKapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptxFadilidrusFadil
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanYusuf Ahmad
 
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangPemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangJajat Rohmana
 
PAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptxPAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptxedywiranata
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrEmi Suhaemi
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pasturaMario Banoet
 
AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1PPGhybrid3
 
Analisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakanAnalisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakancrhis david
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanRizza Muh
 
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & dombaManajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & dombaRahardi Gautama
 
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansia
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansiaLaporan manajemen pemberian pakan ruminansia
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansiaswiradiputri
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialSIlfani Sabila
 
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANPENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANMuhammad Eko
 
Menaksir bobot badan
Menaksir bobot badanMenaksir bobot badan
Menaksir bobot badanBBPP_Batu
 

What's hot (20)

Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
 
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptxKapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan Pakan
 
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangPemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
 
Budidaya ayam kalkun
Budidaya ayam kalkunBudidaya ayam kalkun
Budidaya ayam kalkun
 
PAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptxPAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptx
 
Pakan Ternak Ruminansia
Pakan Ternak RuminansiaPakan Ternak Ruminansia
Pakan Ternak Ruminansia
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pastura
 
AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1
 
Analisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakanAnalisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakan
 
Unggas
Unggas   Unggas
Unggas
 
Formulasi ransum itik petelur kab. sambas
Formulasi ransum itik petelur kab. sambasFormulasi ransum itik petelur kab. sambas
Formulasi ransum itik petelur kab. sambas
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen Perkawinan
 
Pengelolaan padang gembala
Pengelolaan padang gembalaPengelolaan padang gembala
Pengelolaan padang gembala
 
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & dombaManajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
 
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansia
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansiaLaporan manajemen pemberian pakan ruminansia
Laporan manajemen pemberian pakan ruminansia
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
 
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANPENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
 
Menaksir bobot badan
Menaksir bobot badanMenaksir bobot badan
Menaksir bobot badan
 

Similar to SNI 3148-1

24336 sni 3950-2014 susu uht
24336 sni 3950-2014 susu uht24336 sni 3950-2014 susu uht
24336 sni 3950-2014 susu uhtReni Banowati
 
Broiler konsentrat
Broiler konsentratBroiler konsentrat
Broiler konsentratcocomilano
 
AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4PPGhybrid3
 
SNI 8664 2018 madu
SNI 8664 2018 maduSNI 8664 2018 madu
SNI 8664 2018 maduKataCitato
 
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi PakanRumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakanheru dumadi
 
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan NasionalDampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasionalheru dumadi
 
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan PeternakanRancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakanedoqu
 
1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan beku1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan bekuBasyrowi Arby
 
Sni 6729 2010 sistem pangan organik
Sni 6729 2010 sistem pangan organikSni 6729 2010 sistem pangan organik
Sni 6729 2010 sistem pangan organikAchmad Wahid
 
AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2   kb 4AT Modul 2   kb 4
AT Modul 2 kb 4PPGhybrid3
 

Similar to SNI 3148-1 (14)

24336 sni 3950-2014 susu uht
24336 sni 3950-2014 susu uht24336 sni 3950-2014 susu uht
24336 sni 3950-2014 susu uht
 
Broiler konsentrat
Broiler konsentratBroiler konsentrat
Broiler konsentrat
 
SNI Tempe kedelai
SNI Tempe kedelaiSNI Tempe kedelai
SNI Tempe kedelai
 
Sni 3752 2009 (susu bubuk coklat)
Sni 3752 2009 (susu bubuk coklat)Sni 3752 2009 (susu bubuk coklat)
Sni 3752 2009 (susu bubuk coklat)
 
AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4
 
SNI 8664 2018 madu
SNI 8664 2018 maduSNI 8664 2018 madu
SNI 8664 2018 madu
 
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi PakanRumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
Rumusan Kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Produksi Pakan
 
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udangTeknik formulasi pakan ikan dan udang
Teknik formulasi pakan ikan dan udang
 
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan NasionalDampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
 
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan PeternakanRancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
 
1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan beku1457 sni 4110 2014.ikan beku
1457 sni 4110 2014.ikan beku
 
Sni 6729 2010 sistem pangan organik
Sni 6729 2010 sistem pangan organikSni 6729 2010 sistem pangan organik
Sni 6729 2010 sistem pangan organik
 
AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2   kb 4AT Modul 2   kb 4
AT Modul 2 kb 4
 
TP2-Penerapan CPPOB.pptx
TP2-Penerapan CPPOB.pptxTP2-Penerapan CPPOB.pptx
TP2-Penerapan CPPOB.pptx
 

More from Rahardi Gautama

Factor affect goat milk quality
Factor affect goat milk qualityFactor affect goat milk quality
Factor affect goat milk qualityRahardi Gautama
 
Pregnancy toxeinia in a sheep flock
Pregnancy toxeinia in a sheep flockPregnancy toxeinia in a sheep flock
Pregnancy toxeinia in a sheep flockRahardi Gautama
 
Nutrient requirment table NRC
Nutrient requirment table NRCNutrient requirment table NRC
Nutrient requirment table NRCRahardi Gautama
 
Mineral and vitamin_nutrition_for_beef_cattle
Mineral and vitamin_nutrition_for_beef_cattleMineral and vitamin_nutrition_for_beef_cattle
Mineral and vitamin_nutrition_for_beef_cattleRahardi Gautama
 
Effects of feeding a saccharomyces cerevisiae
Effects of feeding a saccharomyces cerevisiaeEffects of feeding a saccharomyces cerevisiae
Effects of feeding a saccharomyces cerevisiaeRahardi Gautama
 
Optimalisasi fugsi rumen dengan pemberian ragi
Optimalisasi fugsi rumen dengan pemberian ragiOptimalisasi fugsi rumen dengan pemberian ragi
Optimalisasi fugsi rumen dengan pemberian ragiRahardi Gautama
 
Rumensin a new feed additive for feedlot cattle
Rumensin  a new feed additive for feedlot cattleRumensin  a new feed additive for feedlot cattle
Rumensin a new feed additive for feedlot cattleRahardi Gautama
 
Lysine requirements for feedlot cattle
Lysine requirements for feedlot cattleLysine requirements for feedlot cattle
Lysine requirements for feedlot cattleRahardi Gautama
 
Theory of Constraints" Thinking Processes
Theory of Constraints" Thinking ProcessesTheory of Constraints" Thinking Processes
Theory of Constraints" Thinking ProcessesRahardi Gautama
 
Optimized Production Technology
Optimized Production TechnologyOptimized Production Technology
Optimized Production TechnologyRahardi Gautama
 

More from Rahardi Gautama (13)

Factor affect goat milk quality
Factor affect goat milk qualityFactor affect goat milk quality
Factor affect goat milk quality
 
Pregnancy toxeinia in a sheep flock
Pregnancy toxeinia in a sheep flockPregnancy toxeinia in a sheep flock
Pregnancy toxeinia in a sheep flock
 
Nutrient requirment table NRC
Nutrient requirment table NRCNutrient requirment table NRC
Nutrient requirment table NRC
 
Mineral and vitamin_nutrition_for_beef_cattle
Mineral and vitamin_nutrition_for_beef_cattleMineral and vitamin_nutrition_for_beef_cattle
Mineral and vitamin_nutrition_for_beef_cattle
 
Beef Cattle Nutrition
Beef Cattle NutritionBeef Cattle Nutrition
Beef Cattle Nutrition
 
Effects of feeding a saccharomyces cerevisiae
Effects of feeding a saccharomyces cerevisiaeEffects of feeding a saccharomyces cerevisiae
Effects of feeding a saccharomyces cerevisiae
 
Optimalisasi fugsi rumen dengan pemberian ragi
Optimalisasi fugsi rumen dengan pemberian ragiOptimalisasi fugsi rumen dengan pemberian ragi
Optimalisasi fugsi rumen dengan pemberian ragi
 
Maximun Residu FAO
Maximun Residu FAOMaximun Residu FAO
Maximun Residu FAO
 
Growht residu monensin
Growht residu monensinGrowht residu monensin
Growht residu monensin
 
Rumensin a new feed additive for feedlot cattle
Rumensin  a new feed additive for feedlot cattleRumensin  a new feed additive for feedlot cattle
Rumensin a new feed additive for feedlot cattle
 
Lysine requirements for feedlot cattle
Lysine requirements for feedlot cattleLysine requirements for feedlot cattle
Lysine requirements for feedlot cattle
 
Theory of Constraints" Thinking Processes
Theory of Constraints" Thinking ProcessesTheory of Constraints" Thinking Processes
Theory of Constraints" Thinking Processes
 
Optimized Production Technology
Optimized Production TechnologyOptimized Production Technology
Optimized Production Technology
 

SNI 3148-1

  • 1. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 3148-1:2017   ICS 65.120 Badan Standardisasi Nasional Standar Nasional Indonesia   Pakan konsentrat – Bagian 1: Sapi perah                                        
  • 2. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” © BSN 2017 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta
  • 3. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 3148-1:2017 © BSN 2017 i Daftar Isi Daftar Isi ....................................................................................................................................i  Prakata .....................................................................................................................................ii  1 Ruang lingkup.................................................................................................................... 1  2 Acuan normatif................................................................................................................... 1  3 Istilah dan definisi .............................................................................................................. 1  4 Klasifikasi........................................................................................................................... 2  5 Persyaratan mutu .............................................................................................................. 2  6 Pengambilan contoh dan metode analisis......................................................................... 3  7 Penandaan dan pengemasan............................................................................................ 4  Lampiran A (normatif) Metode analisis undegradable dietary protein (UDP) .......................... 5  Lampiran B (normatif) Perhitungan total digestible nutrient (TDN).......................................... 7  Bibliografi................................................................................................................................. 8  Tabel 1 – Persyaratan mutu pakan konsentrat sapi perah...................................................... 3 
  • 4. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” © BSN 2017 ii SNI 3148-1:2017  Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) 3148-1:2017 dengan judul Pakan konsentrat – Bagian 1: Sapi perah merupakan revisi dari SNI 3148.1:2009, Pakan konsentrat – Bagian 1: Sapi perah yang disusun untuk meningkatkan jaminan mutu (quality assurance) dan keamanannya (feed safety). Hal ini sangat diperlukan karena pakan konsentrat sapi perah merupakan pakan yang dapat diperdagangkan. Mutu dan keamanan konsentrat sapi perah sangat mempengaruhi pertumbuhan, produksi dan reproduksi sapi perah secara keseluruhan Bagian yang direvisi meliputi : ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, persyaratan mutu, metode analisis, penandaan dan pengemasan serta bibliografi. Standar ini disusun oleh Subkomite Teknis 67-03-S2 Pakan Ternak dengan memperhatikan usulan dari pemangku kepentingan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Standar ini telah dibahas dalam rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus di Bogor pada tanggal 22 Agustus 2017 yang dihadiri oleh Subkomite Teknis 67-03-S2 Pakan Ternak dan pemangku kepentingan lainnya. Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 22 September 2017 sampai .22 November 2017 dengan hasil Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia (RASNI). Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
  • 5. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 3148-1:2017  © BSN 2017 1 dari 8 Pakan konsentrat – Bagian 1 : Sapi perah 1 Ruang lingkup Standar ini meliputi acuan normatif, istilah dan definisi, klasifikasi, persyaratan mutu, pengambilan contoh dan analisis, serta penandaan dan pengemasan. Standar ini menetapkan persyaratan mutu dan keamanan untuk pakan konsentrat sapi perah. 2 Acuan normatif Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan bertanggal, hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal, berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh perubahan/amandemennya) SNI 19-0428, Petunjuk pengambilan contoh padatan. SNI 01-2891, Cara uji makanan dan minuman. AOAC 2012, AOAC Official Methods Chapter 4 Animal Feed. AOAC 2012, AOAC Official Methods Chapter 49 Natural Toxins 3 Istilah dan definisi 3.1 pakan (feed) bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang biak 3.2 bahan pakan (feed ingredients) bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, atau bahan lainnya yang layak dipergunakan sebagai pakan, baik yang telah diolah maupun yang belum diolah 3.3 pelengkap pakan (feed supplement) suatu zat yang secara alami sudah terkandung dalam pakan, tetapi jumlahnya perlu ditingkatkan dengan menambahkannya dalam pakan 3.4 imbuhan pakan (feed additives) bahan pakan yang tidak mengandung zat gizi atau nutrisi (nutrien) yang pemakaiannya untuk tujuan tertentu 3.5 konsentrat pakan yang kaya akan sumber protein dan/atau sumber energi serta dapat mengandung pelengkap pakan dan/atau imbuhan pakan
  • 6. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 3148-1:2017  © BSN 2017 2 dari 8 3.6 konsentrat pemula-1 pakan konsentrat untuk pedet sapi perah yang berumur 1 (satu) minggu sampai dengan umur 4 (empat) minggu 3.7 konsentrat pemula-2 pakan konsentrat untuk sapi perah mulai umur setelah 1 (satu) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan 3.8 konsentrat dara pakan konsentrat untuk sapi perah mulai umur 7 (tujuh) bulan sampai dengan 18 (delapan belas) bulan 3.9 konsentrat laktasi pakan konsentrat untuk sapi perah setelah beranak sampai kering bunting 3.10 konsentrat laktasi produksi tinggi pakan konsentrat untuk periode sapi perah setelah beranak sampai kering bunting dengan produksi susu rata-rata 20 (dua puluh) liter per hari 3.11 konsentrat kering bunting pakan konsentrat untuk sapi perah periode 2 (dua) bulan sebelum beranak 3.12 konsentrat sapi perah pejantan pakan konsentrat yang diperlukan untuk sapi perah pejantan 4 Klasifikasi Pakan konsentrat sapi perah terdiri dari 7 (tujuh) jenis yang masing-masing terdiri dari satu tingkatan mutu. 5 Persyaratan mutu 5.1 Bahan pakan Bahan pakan yang digunakan harus menjamin kesehatan dan ketenteraman batin masyarakat. Toleransi residu dan zat kimia yang membahayakan dalam bahan pakan seperti pestisida dan bahan lain yang tidak diinginkan harus mengikuti ketentuan yang berlaku. 5.2 Bahan imbuhan dan pelengkap pakan Jenis bahan imbuhan dan pelengkap pakan yang terdapat dalam pakan konsentrat sapi perah harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • 7. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 3148-1:2017  © BSN 2017 3 dari 8 5.3 Pakan Persyaratan mutu pakan konsentrat sapi perah dicantumkan dalam Tabel 1. Tabel 1 – Persyaratan mutu pakan konsentrat sapi perah No Jenis pakan konsentrat Persyaratan Kadar air (maks, %) Kadar abu (maks, %) Protein kasar (min, %) Lemak kasar (maks, %) Kalsium (Ca,%) Fosfor (P,%) aNDF (maks,%) UDP (min, %) Total aflatoksin (maks,µg/kg TDN (min, %) 1 Pemula-1 14,00 10,00 21,00 12,00 0,70- 0,90 0,40- 0,60 15,00 TD 50 80 2 Pemula-2 14,00 10,00 16,00 7,00 0,60- 0,80 0,40- 0,60 20,00 6,40 100 70 3 Dara 14,00 10,00 15,00 7,00 0,60- 1,00 0,40- 0,60 30,00 6,00 200 70 4 Laktasi 14,00 10,00 14,00 7,00 0,60- 1,20 0,40- 0,60 35,00 5,60 100 68 5 Laktasi produksi tinggi 14,00 10,00 18,00 7,00 0,80- 1,30 0,40- 0,80 33,00 7,20 100 68 6 Kering bunting 14,00 10,00 16,00 7,00 0,80- 1,20 0,40- 0,80 33,00 6,40 100 68 7 Sapi perah pejantan 14,00 12,00 12,00 6,00 0,60- 0,80 0,30- 0,60 35,00 4,80 200 65 Keterangan : TD: tidak dipersyaratkan 6 Pengambilan contoh dan metode analisis 6.1 Pengambilan contoh Pengambilan contoh dilakukan oleh pengawas mutu pakan atau petugas pengambil contoh yang ditunjuk oleh instansi berwenang. 6.2 Cara pengambilan contoh Pengambilan contoh mengacu pada SNI 01-0428. 6.3 Metode analisis 6.3.1 Analisis kadar air dilakukan dengan metode yang sudah ditetapkan menurut SNI 01- 2891. 6.3.2 Analisis abu, protein kasar, lemak kasar, kalsium, fosfor dan aNDF dilakukan dengan metode yang sudah ditetapkan oleh AOAC Official Methods 2012 Chapter 4 Animal Feed. 6.3.3 Analisis aflatoksin dilakukan dengan metode yang sudah ditetapkan oleh AOAC Official Methods 2012 Chapter 49 Natural Toxins. 6.3.4 Analisis UDP dilakukan dengan metode kombinasi pengukuran nilai nutrisi pakan di ternak secara in sacco dan laboratorium, menurut B.P. Widyobroto, S.P. S. Budhi dan A. Agus, 1998 sesuai lampiran A 6.3.5 Analisis TDN dilakukan dengan metode perhitungan Moran, 2005 sesuai lampiran B. 6.3.6 Analisis fisik dilakukan apabila ada keraguan tentang adanya bahan lain yang tidak diinginkan di dalam pakan dengan metode mikroskopi menurut Khajarern, J. and S.
  • 8. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 3148-1:2017  © BSN 2017 4 dari 8 Khajarern, 1999. Manual of Feed Microscopy and Quality Control. ASA & US Grains Council. Klang Nanan Wittaya Co. Ltd. Khong Kaen, Thailand. 3rd Edition. 7 Penandaan dan pengemasan 7.1 Penandaan Pakan konsentrat sapi perah yang beredar harus dilengkapi etiket/label sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dengan warna dasar putih serta kode pengenal untuk Konsentrat Sapi Perah Pemula-1 (KSP1), Konsentrat Sapi Perah Pemula-2 (KSP2), Konsentrat Sapi Perah Dara (KSP3), Konsentrat Sapi Perah Laktasi (KSP4), Konsentrat Sapi Perah Laktasi Produksi Tinggi (KSP5), Konsentrat Sapi Perah Kering Bunting (KSP6), dan Konsentrat Sapi Perah Pejantan (KSP7) dengan mencantumkan : a) nama atau merek pakan; b) nama dan alamat perusahaan/produsen dan/atau importir; c) jenis dan kode pakan; d) cara penggunaan pakan dan peruntukannya; e) kandungan nutrisi : - kadar air; - kadar protein kasar; - kadar lemak kasar; - kadar abu; - kadar kalsium (Ca); - kadar fosfor (P); - kadar aNDF; - kadar UDP; - kadar TDN. f) kandungan aflatoksin total; g) bahan pakan yang digunakan; h) imbuhan pakan yang digunakan; i) berat bersih; j) tanggal dan/atau kode produksi; k) nomor pendaftaran pakan. 7.2 Pengemasan Pakan konsentrat sapi perah dikemas dalam ukuran 50 kg dengan menggunakan bahan yang tidak beracun serta tidak menurunkan mutu dan daya simpan pakan. Untuk pakan konsentrat sapi perah yang tidak dikemas (curah) harus dijamin mutu dan keamanannya (disegel) serta dilengkapi dokumen yang menyatakan informasi penandaan sesuai dengan Pasal 7.1.
  • 9. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 3148-1:2017  © BSN 2017 5 dari 8 Lampiran A (normatif) Metode analisis undegradable dietary protein (UDP) A.1 Prinsip Pakan dimasukkan ke dalam kantong nilon kemudian diinkubasi di dalam rumen ternak yang berfistula. Pakan akan mengalami degradasi karena fermentasi mikroba rumen dan partikel yang mudah larut dalam rumen. Residu yang masih terdapat dalam kantong merupakan pakan yang tidak terdegradasi. A.2 Alat dan Bahan a) Sapi berfistula; b) Kantong nilon; c) Kantong nilon dengan dimensi bagian dalam 6 cm x 11 cm dan ukuran porositas 46 µm; d) Sealer untuk mengepres kantong nilon; e) Tali nilon; f) Klem berbentuk cincin sebagai pengait tali nilon; g) Cincin pemberat berlapis krom, gunting; h) Mesin cuci; i) Oven; j) Neraca analitik; k) Alat uji protein kasar. A.3 Bahan kimia : a) H2SO4 – konsentrasi 95 % - 98 %; b) Katalis – 7.0 g K2SO4 + 0.8 g CuSO4 atau tersedia dalam bentuk tablet secara komersial (3.5 g K2SO4 + 0.4 g CuSO4) per tablet; c) NaOH , berkadar N rendah (≤ 5 µg N/g); d) Larutan methyl red indikator – larutkan 100 mg methyl red dalam 100 ml methanol; e) Larutan bromocresol green indikator – larutkan 100 mg bromocresol green dalam 100 ml methanol; f) Larutan asam borak – 4% (w/v). Larutkan 400 g H3BO3 dalam 5 l - 6 l air terionisasi. Campur dan tambahkan kembali air terionisasi hingga mencapai volume sekitar 9 l. Dinginkan hingga mencapai suhu kamar dan tambahkan 100 ml larutan bromocresol green indikator dan 70 ml larutan methyl red indikator, kemudian ditambah volume H2O hingga mencapai volume 10 l; g) Larutan HCl - 0.1000 M, dapat menggunakan larutan yang sudah dikomersialkan dengan spesifikasi 0.0995 M - 0.1005 M. A.4 Penentuan A.4.1 Persiapan kantong nilon Kantong nilon yang digunakan mempunyai porositas 46 μm dengan ukuran 6 cm × 11 cm, direkatkan menggunakan pemanas pada ketiga sisinya. Kantong nilon dikeringkan dengan
  • 10. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 3148-1:2017  © BSN 2017 6 dari 8 oven pada suhu 55 °C hingga beratnya konstan dan ditimbang berat kosongnya. Selanjutnya sampel seberat 5 g dimasukkan kedalam kantong untuk dilakukan inkubasi di dalam rumen. Kantong nilon diikat dengan tali pada sisi yang berlubang kemudian ditautkan dengan tali nilon pada cincin yang terbuat dari besi yang dilapisi chrome (675 g). Panjang tali yang digunakan berukuran 40 cm - 60 cm. Inkubasi dimulai pada pagi hari sebelum ransum pagi diberikan, maksimal pada setiap sapi terdiri 32 kantong. A.4.2 Prosedur pengukuran degradabilitas rumen Pengukuran degradabilitas menggunakan metode in sacco dengan modifikasi oleh Widyobroto dkk., (1998). Sampel yang dimasukkan ke dalam rumen ternak yang berfistula mempunyai interval waktu inkubasi yang berbeda yaitu 2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, dan 72 jam. Kantong yang telah diambil dari rumen pada saat inkubasi tertentu segera dicuci dengan mesin cuci hingga bersih. Kantong kemudian dimasukkan kedalam oven (55 °C) selama 48 jam. Sampel pakan dan sisa residu sampel yang tersisa dalam kantong nilon diuji di laboratorium untuk pengujian protein kasar (AOAC 2005 metode 2001.11). A.5 Perhitungan Data nilai degradasi nutrien yang didapat dimasukkan ke dalam persamaan : p=a+b (1-e-ct ) Keterangan : p adalah jumlah kumulatif yang terdegradasi pada waktu t; a adalah fraksi yang cepat terlarut/terdegradasi (%); b adalah fraksi yang potensial didegradasi dalam rumen (%); c adalah laju degradasi fraksi b (%/jam); t adalah waktu (jam).
  • 11. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 3148-1:2017  © BSN 2017 7 dari 8 Lampiran B (normatif) Perhitungan total digestible nutrient (TDN) B.1 Ruang lingkup Perhitungan Total Digestible Nutrient (TDN) pada pakan ruminansia dengan metode perhitungan menggunakan data pengujian proksimat dalam bentuk 100% bahan kering. B.2 Cara kerja 1. Lakukan pengujian untuk parameter uji proksimat antara lain pengujian kadar air, kadar abu, protein kasar, lemak kasar dan serat kasar 2. Hasil uji proksimat diubah kedalam bentuk 100% bahan kering 3. Lakukan perhitungan nilai BETN dengan rumus : BETN = 100 –(abu + protein kasar + lemak kasar + serat kasar) Abu, protein kasar, lemak kasar, serat kasar dalam bentuk 100% bahan kering. 4. Hasil uji yang digunakan untuk perhitungan TDN adalah protein kasar, lemak kasar, serat kasar dan berat ekstrak tanpa nitrogen dalam bentuk 100% bahan kering. B.3 Perhitungan TDN % = 5,31 + 0,412 PK (%) + 0,249 SK (%) + 1,444 LK (%)+ 0,937 BETN (%)  Keterangan: PK adalah protein kasar (BK) SK adalah Serat kasar (BK) LK adalah lemak kasar (BK) BETN adalah Berat ekstrak tanpa nitrogen (BK)  
  • 12. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan” SNI 3148-1:2017  © BSN 2017 8 dari 8 Bibliografi [1] Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan juncto Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. [2] Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 1992 tentang Obat Hewan. [3] Peraturan Menteri Pertanian No. 58/Permentan/OT.140/8/2007 tentang Pelaksanaan Sistem Standardisasi Nasional di Bidang Pertanian. [4] Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/9/2007 tentang Pedoman Pengawasan Mutu Pakan. [5] Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 14/PERMENTAN/PK.350/5/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan. [6] Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/PERMENTAN/PK.110/6/2017 tentang Pendaftaran dan Peredaran Pakan. [7] Keputusan Menteri Pertanian Nomor 240/Kpts/OT.210/4/2003 tentang Cara Pembuatan Pakan yang Baik (CPPB). [8] John Moran, 2005, Tropical Dairy Farming, Feeding Management for Small Holder Dairy Farmers in the Humid Tropics. Hal. 30-31 [9] Khajarern, J. and S. Khajarern, 1999. Manual of Feed Microscopy and Quality Control. ASA & US Grains Council. Klang Nanan Wittaya Co. Ltd. Khong Kaen, Thailand. 3rd Edition. [10] Orskov, E.R. & I. McDonald. 1979. The estimate of protein degradability in the rumen from incubation weight according to rate of passage. J. Anim.Sci. 92: 429-503. [11] B.P. Widyobroto, S.P. S. Budhi dan A. Agus.1998. Pengaruh Aras Undegraded Protein dan Energi Terhadap Kinetik Fermentasi Rumen dan Sintesis Protein Mikroba Pada Sapi (Effect Of Undegraded Protein And Energy Level On Rumen Fermentation Parameters and Microbial Protein Synthesis In Cattle). Dalam Widyobroto, B.P., M. Soejono, dan R. Utomo. Pengukuran Degradasi In Sacco; review Metodologi. Lokakarya Standarisasi Pengukuran Degradasi In Sacco di Indonesia. Fak. Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  • 13. “Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 67-03-S2: Pakan Ternak, dan tidak untuk dikomersialkan”   Informasi pendukung terkait perumus standar [1] KomtekPerumus SNI Subkomite Teknis 67-03-S2 Pakan Ternak [2] Susunan Keanggotaan Komtek Perumus SNI Ketua : Triastuti Andajani Sekretaris: Tri Wahyu Cahya Rini Anggota : Junaida Anggota : Maradoli Hutasuhut Anggota : Nahrowi Anggota : Panca Dewi Manu Hara Karti Anggota : Arnold Sinurat Anggota : Nurhayati Anggota : Erika Budiarti Anggota : Desianto Budi Utomo Anggota : Askam Sudin [3] Konseptor Rancangan SNI Prof. Dr. Ir. Arnold Sinurat, M.Sc. Prof.Dr.Ir.Budi Haryanto [4] Sekretariat Pengelola Komtek perumus SNI Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550 Telp. 021.7815782, Fax. 021.78830482