Dokumen tersebut membahas model pembelajaran penemuan yang meliputi pengertian, fase-fase, dan penerapannya dalam pembelajaran matematika. Model ini menekankan penemuan konsep atau prinsip baru melalui masalah yang direkayasa guru dan menuntun siswa untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data, memverifikasi hasil, dan menarik kesimpulan umum.
2. Memahami dan menjelaskan pengertian model
pembelajaran penemuan,
Memahami fase-fase model pembelajaran
penemuan,
Mampu mengimplementasikan model
pembelajaran penemuan ini dalam
pembelajaran matematika.
3. Menjelaskan pengertian model
pembelajaran berbasis penemuan,
Memahami langkah-langkah model
pembelajaran berbasis penemuan,
Menerapkan model pembelajaran
berbasis penemuan dalam
pembelajaran dengan materi yang
sesuai.
4. Discovery Based Learning atau Discovery Learning
lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau
prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang
diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang
direkayasa oleh guru
5. Khusus inkuiri, masalah yang dikaji bukan hasil
rekayasa sehingga harus melalui proses
penelitian. Pada Discovery Learning, materi yang akan
disampaikan tidak dalam bentuk final akan tetapi siswa
didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin
diketahui, dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri
kemudian mengorganisasi atau membentuk apa yang
mereka ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir.
6. Fase Aktivitas Keterangan
1 Stimulation
(pemberia
n
stimulus)
Guru memberikan sesuatu rangsangan kepada
siswa yang menimbulkan kebingungannya dan
timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Bentuk
rangsangan dapat berupa pertanyaan, gambar,
benda, cerita, fenomena, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan
menemukan suatu konsep.
2 Problem
statement
(pernyataa
n/
identifikasi
masalah)
Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi
masalah yang relevan dengan bahan disajikan
untuk stimulus. Dari masalah tersebut, dirumuskan
jawaban sebagai dugaan sementara (hipotesis).
7. 3 Data collection
(pengumpulan
data)
Siswa mengumpulkan informasi yang
relevan
untuk membuktikan kebenaran hipotesis
atau
menemukan suatu konsep. Data dapat
diperoleh
melalui membaca literatur, mengamati
objek,
wawancara dengan nara sumber,
melakukan uji
coba sendiri dan sebagainya.
4 Data processing
(pengolahan
data)
Siswa mengolah data yang telah
dikumpulkan.
Pengolahan data dalam rangka
mengarahkan
kepada konsep yang akan dicapai.
8. 5 Verification
(memverifikasi)
Siswa melakukan pemeriksaan kebenaran
hipotesis terkait dengan hasil pengolahan
data
processing.
6 Generalization
(penarikan
kesimpulan/
generalisasi)
Siswa diajak untuk melakukan generalisasi
konsep
yang sudah dibuktikan untuk kondisi
umum.
9. Model Pembelajarn
Penemuan
Pendekatan
Saintifik
Keterangan
Fase 1: Stimulation
(pemberian
rangsangan)
Mengamati
Menanya
Siswa mengamati masalah yang
disajikan oleh guru sebagai
rangsangan pembelajaran di awal.
Siswa diajak untuk merumuskan
informasi yang diberikan pada
masalah tersebut, dan
merencanakan cara untuk
memecahkannya. Masalah yang
disajikan Masalah yang diberikan
sebaiknya membuat siswa tertarik
untuk memecahkannya melalu
Model Pembelajaran Penemuan
Fase 2: Problem
statement
(pernyataan/identifi
kasi masalah)
10. Fase 3: Data
collection
(pengumpulan
data)
Mengum-
pulkan
informasi
Siswa mengumpulkan informasi
untuk menemukan konsep guna
memecahkan masalah yang sudah
teridentifikasi.
Meng-
asosiasi
Siswa mengolah data hingga didapatkan
suatu kesimpulan. Siswa juga mengecek
temua mereka untuk kondisi lain yang
serupa. Hasil
pengolahan data tersebut digunakan
sebagai pemecah masalah yang
disajikan di awal pembelajaran.
Fase 4: Data
processing
(pengolahan
data)
Fase 5:
Verification
(memverifikasi)