SlideShare a Scribd company logo
1 of 97
w i b o w o 2
w i b o w o 3
 globalisasi,
 perubahan ekonomi,
ketatnya tata peraturan dan
tata kelola,
 tuntutan stakeholder
 keterbatasan pemikiran,
emosi, kebiasaan
w i b o w o 4
tantangan
kepemimpinan
tantangan
kepemimpinan
persiapan
membuka dan
menangkap
peluang
persiapan
membuka dan
menangkap
peluang
kecerdasan
kepemimpinan
w i b o w o 5
Intelligent leadreshipIntelligent leadreship
Inner-coreInner-core outer-coreouter-core
 karakter
 nilai-nilai
 keyakinan pos
 emosi pos
 konsep diri
 kompetensi
kepemimpinan
 keberhasilan
kepemimpinan
 efektivitas
organisasi
w i b o w o 6
w i b o w o 7
☺ 40-70 % eksekutif pensiun 5 th yad
☺ takut brain drain diikuti menurunnya bisnis
☺ misi kritis global: mengidentifikasi,
mengembangkan, menjaga bakat langka
w i b o w o 8
☺ outstanding leaders < very good leaders
☺ siapa great leader? VS poor manager
☺ banyak manajer dipromosikan sebelum siap
menjalankan kepemimpinan. Tidak cukup
training, coaching, mentoring
☺ kecepatan perubahan merupakan tantangan
menakutkan bagi banyak pemimpin
☺ sangat sedikit memiliki inner-core dan outer-core
yang diperlukan untuk mengatasi tantangan
w i b o w o 9
☺ ciri outstanding leadership pada leadership
maturity
☺ leadership maturity memerlukan gabungan inner-
core dan outer-core
☺ John Mattone memberikan contoh outstanding
leadership Jeff Bezos dan Anne Mulcahy.
☺ Jeff Bezos, CEO Amazon.com
☺ Anne Mulcahy, mantan CEO Xerox.
w i b o w o 10
1. pendirian kuat
2. elemen karakter tekun dan fokus
3. kemampuan menangani ketidakpastian dan
ambiguitas
4. memahami nilai pengalaman dan referensi
5. perasaan optimisme kuat
w i b o w o 11
© pada waktu ditunjuk sebagai CEO mengakui kurang
ahli dalam bidang keuangan.
© penasihat keuangan menganjurkan bankruptcy
untuk menghapus hutang $ 18 milyar
© dia menolak, menurut pandangannya,
kebangkrutan tidak pernah merupakan
kemenangan
© dia memilih tujuan yang lebih sulit dan beresiko.
Restorasi Xerox menjadi great company
© dia minta komitmen 100 orang eksekutif puncak dan
98 menyatakan siap memberi komitmen dan
menyatakan tetap tinggal
w i b o w o 12
1. elemen karakter kejujuran, kesederhanaan,
kerendahan hati, dan keberanian
2. visi yang kuat
3. keterampilan memberdayakan orang lain
4. hasrat, dorongan, dan semangat luar biasa
w i b o w o 13
pemimpinpemimpin
dituntut
mundur
dituntut
mundur
 berbohong
 penyalahgunaan
leadership
immaturity
leadership
immaturity
karakterkarakter
 dilihat
 dibicarakan
 diingat
w i b o w o 14
Inner-core
outer-core
Inner-core
outer-core
potential
leaders
potential
leaders
 kapabilitas tumbuh &
berkembang
 memelihara diri
great
leader
great
leader
karakterkarakter
 tekun
 bersyukur
 kejujuran
 kerendahan hati
 kesetiaan
w i b o w o 15
karakter
buruk
karakter
buruk
Immature
leader
Immature
leader
 stress
 perubahan
great
leader
great
leader
helping
traits
helping
traits
 menghargai
 bukan kepentingan sendiri
 kepentingan orang lain
w i b o w o 16
kemajuan
teknologi
kemajuan
teknologi
perubahan
cepat
perubahan
cepat
Infrastruktur
komunikasi
Infrastruktur
komunikasi
keputusan
strategis
keputusan
strategis
kecerdasan pemikir
konseptual & strategis
kecerdasan pemikir
konseptual & strategis
cara memimpincara memimpin
w i b o w o 17
1. globalisasi
2. kelangkaan sumber daya
3. perubahan demografis
4. kebebasan memilih
5. abad digital
6. memanfaatkan teknologi
w i b o w o 18
1. unrelenting change
2. innovation imperative
3. it’s a virtual world
4. it’s a velcro world
w i b o w o 19
unrelenting change.
 perubahan berlangsung tanpa berhenti,
terutama menyangkut internal organisasi:
perubahan struktur dan proses, maupun
 perubahan eksternal: pasar, kekurangan
talenta, globalisasi, kompetisi, teknologi,
tekanan biaya dan keuntungan, meningkatnya
harapan pelanggan
w i b o w o 20
innovation imperative.
 inovasi semakin penting, pemimpin terlibat
dalam banyak proyek inovasi
 mencari dan mengembangkan proyek baru,
inisiatif pengembangan bakat, program
penghargaan dan rekognisi, benchmarking
proyek
w i b o w o 21
it’s a virtual world.
 pemimpin menghadapi dunia yang nyata.
Peningkatan globalisasi menuntut hilangnya
hambatan geografis, budaya dan fungsional.
 virtual leader memerlukan keterampilan
komunikasi yang efektif dengan menggunakan
elemen karakter inner-core: kejujuran dan
integritas
w i b o w o 22
it’s a velcro world.
 kehidupan dunia ditentukan oleh hubungan.
Great leader perlu membangun hubungan
antara orang dan tim-nya pada visi, misi, dan
strategi
 pemimpin dengan tekun dan bergairah
membangkitkan loyalitas personal diantara
orangnya dengan membangun hubungan
berdasar kepercayaan dan kredibilitas
w i b o w o 23
w i b o w o 24
☺ Mattone menyatakan bahwa sebagai pondasi
potensi eksekutif adalah 3 C, yaitu leadership
capability, commitment, dan connectedness.
☺ ketiga pondasi tersebut mendukung terjadinya
sukses individual dan tim, dan pada gilirannya
mencapai sukses organisasi.
☺ hubungan diantara ketiganya dituangkan dalam
bentuk The C Pyramid.
w i b o w o 25
The 3C Pyramid
w i b o w o 26
☺ leadership capability, merupakan keterampilan
dan kompetensi saat ini yang dapat
dikembangkan, dipelihara, dan ditingkatkan.
Kepemimpinan sebagai can-do, yang berbeda
dengan yang kita lakukan sekarang
☺ leadership commitment, merupakan faktor
motivasional yang mendorong pemimpin menjadi
yang terbaik, seperti: gairah, dorongan, motivasi,
dan semangat. Kepemimpinan sebagai will-do
☺ leadership connectedness, mempunyai fokus
internal dan eksternal. Secara internal, great
leader memiliki elemen nilai dan karakter selaras
untuk mendorong sukses pemimpin. Secara
eksternal selaras dengan misi, nilai, dan tujuan
organisasi. Kepemimpinan sebagai must-do
w i b o w o 27
w i b o w o 28
w i b o w o 29
1. critical thinking
2. decision making
3. strategic thinking
4. emotional leadership
5. communication skills
6. talent leadership
7. team leadership
8. change leadership
9. drive leadership
w i b o w o 30
w i b o w o 31
β asumsi adalah pernyataan yang kelihatan
menunjukkan suatu kebenaran, namun belum
dibuktikan.
β mengidentifikasi asumsi akan membantu
menemukan kesenjangan informasi dan
memperkaya pandangan atas masalahnya.
β elemen kunci berpikir kritis adalah kemampuan
menentukan asumsi dalam presentasi, strategi,
rencana dan gagasan.
w i b o w o 32
β argumen adalah ketegasan yang dimaksudkan
untuk membujuk seseorang untuk percaya atau
bertindak dengan cara tertentu.
β evaluating arguments adalah kemampuan
menganalisis secara obyektif dan akurat.
β emosi memainkan peran kunci dalam
mengevaluasi argumen karena emosi yang tinggi
menutupi obyektivitas.
w i b o w o 33
β evaluasi dilakukan terhadap semua informasi yang
relevan, dipertimbangkan dan dihindari
generalisasi diluar kenyataan.
β berdasar informasi dari kejadian dilakukan
penarikan kesimpulan secara logis.
w i b o w o 34
w i b o w o 35
1. using your head to make rational decision making
2. using your heart by using to yourself and others
3. using your gut by trusting your instincts
4. making wise decision by integrating your head,
heart, and gut/keberanian
5. understanding the organizational culture
6. honoring the organization’s decision making
authority structure
7. factoring in the context of the decision
w i b o w o 36
w i b o w o 37
1. knowing the industry
2. knowing the marketplace
3. knowing the customers
w i b o w o 38
4. knowing the structure, systems, and people
5. knowing the products, services, and technologies
6. knowing the finances
w i b o w o 39
7. creating a compelling vision
8. defining a viable mission
9. developing synergistic strategies
10. creating quantifiable goals
11. designing successful tactics
w i b o w o 40
w i b o w o 41
1. self-awareness, kemampuan mengenal
perasaan, introspektif, menunjukkan percaya diri
kuat
2. self-management or self-regulation, kemampuan
menjaga emosi dan pengendalian gerak hati,
memelihara standar kejujuran dan integritas,
mengambil tanggung jawab kinerja seseorang,
menangani perubahan, nyaman dengan
gagasan dan pendekatan baru
3. motivation, kecenderungan emosional
membimbing atau memfasilitasi pencapaian
tujuan. Terdiri dari achievement drive,
commitment, initiative, dan optimism.
w i b o w o 42
4. empahy, memahami orang lain dengan peduli
atas kebutuhan, perspektif, perasaan, dan
perhatian mereka, merasakan kebutuhan
pengembangan orang lain
5. social skill, kemampuan membujuk tanggapan
orang lain dengan menggunakan diplomasi yang
efektif, mendengarkan secara terbuka dan
mengirimkan pesan meyakinkan, memberikan
inspirasi dan membimbing, memelihara
hubungan, dan menciptakan sinergi dalam
mengejar tujuan kolektif
w i b o w o 43
© menjadi komunikator unggul merupakan
keterampilan esensial bagi semua orang pada
berbagai tingkat dalam organisasi, terutama para
pemimpinnya.
© pemimpin harus berkomunikasi secara pribadi
dengan berbagai orang secara efektif.
© komunikasi dilakukan melalui tatap muka, menulis,
telepon dan media elektronik.
w i b o w o 44
w i b o w o 45
creating genuine relationship.
☺ menjadi hangat, terbuka, dapat dihubungi
☺ memperlakukan orang lain dengan hormat
☺ dipandang menjalin integritas
communicating clearly.
☺ mengomunikasikan informasi akurat dengan
jelas dan tepat waktu
☺ menggunakan saluran formal dan informal
secara konstruktif
w i b o w o 46
listening fully.
☺ perhatian penuh pada orang lain
☺ secara akurat memproses apa yang dikatakan
dengan bias personal minimum
giving effective feedback.
☺ memberi umpan balik dengan jujur, jelas, dan
penuh hormat
☺ suka rela meminta umpan balik
☺ terbuka atas apa yang dikatakan
w i b o w o 47
managing conflict constructively.
☺merespon pada konflik dengan pemecahan
masalah
☺pendekatan tidak menyalahkan
influencing others.
☺secara efektif dan konstruktif mempengaruhi
orang lain dengan cara tidak manipulatif
w i b o w o 48
dalam kompetisi ekonomi yang sangat ketat,
pimpinan pada semua tingkatan menghadapi
tantangan besar.
sebagai talent leader, pemimpin dituntut to do
more with less
pemimpinn diminta untuk menarik, memilih,
menerima, mengikat, memotivasi, dan
memelihara pekerja.
talent leadership dijalankan dengan 4 D,:
deployment, diagnosis, development, dan
demarcation.
w i b o w o 49
 deployment, bagaimana memilih dan menerima
bakat
 diagnosis, bagaimana memonitor tingkat
perjanjian individu dan tim
 development, bagaimana memenangkan
hubungan, membangun hubungan tim yang
efektif, melakukan coaching.
 demarcation, bagaimana memberi umpan
balik, memberi penghargaan kinerja tim dan
individu.
w i b o w o 50
w i b o w o 51
tim merupakan dasar semua organisasi dalam
bentuk: work-teams, cross-functional teams, matrix
teams, task forces, management teams.
pemimpin eksekutif harus menguasai team
leadership.
untuk mempunyai kinerja tinggi, tim harus
mempunyai lebih dari satu tujuan bersama dan
tingkat interdependensi yang diperlukan
pekerjaan itu sendiri.
tim perlu mempunyai kepemimpinan, visi, bakat
yang tepat, arsitektur atau struktur yang sesuai,
proses yang efektif, dan budaya berbasis tim.
w i b o w o 52
w i b o w o 53
providing team leadership.
creating a team vision.
attracting and developing team talent.
designing a team architecture.
building a team culture.
assuring quality product and services.
w i b o w o 54
kehidupan organisasi sekarang ini menghadapi
turbulansi dan perubahan. Pemimpin dituntut
untuk mampu mengelola perubahan.
tanggung jawab perubahan memerlukan banyak
keahlian dan dilakukan dengan langkah:
 design the change
 develop a change strategy
 take charge of change
w i b o w o 55
 design the change menyangkut 3 aktivitas:
1. designing, merencanakan wujud masa depan
setelah perubahan
2. assesing, mengukur situasi sekarang dalam
hubungannya dengan perubahan yang
diinginkan
3. planning and managing, merencanakan dan
mengelola transisi dari situasi sekarang ke
masa depan yang diinginkan
w i b o w o 56
 formula strategi perubahan: DxVxP > R=C
 D: demand and desire for change and
dissatisfaction with the current situation
 V: the vision for change
 P: the plan and process for reaching the change
 R: resistance to change
 C: the change you want to occur
w i b o w o 57
 take charge of change menjadikan pemimpin
change champion dengan elemen:
1. memahami situasi sekarang
2. menciptakan visi perubahan
3. mengelola transisi
4. mengurangi resistensi perubahan
5. merancang masa depan dan menanamkan
perubahan
w i b o w o 58
w i b o w o 59
untuk mendapatkan hasil tertinggi, pemimpin
perlu memperhatikan:
1. setting overall direction and establishing
common goals,
2. creating workable plans,
3. assigning task effectively,
4. expecting, measuring, and rewarding high
performance,
5. providing ongoing stewardship,
6. evaluating result and utilizing what you learn
from the evaluation,
w i b o w o 60
w i b o w o 61
w i b o w o 62
keberhasilan kecil dinamakan references yang
membentuk konsep diri dan secara positif
menjadi beban.
references mempunyai dampak signifikan
merubah keyakinan dan pemikiran secara positif.
tantangan terbesar yang dihadapi pemimpin
saat ini adalah mengetahui bagaimana
menginterpretasikan situasi dan menghadapi
orang sulit.
w i b o w o 63
kadang-kadang referensi pemimpin menjadi
beban negatif, sehingga percaya bahwa tidak
ada yang bisa dilakukan untuk membuat
menjadi lebih baik.
pemimpin percaya bahwa mereka sebenarnya
adalah helpless, tidak dapat ditolong. Pola pikir
destruktif ini dinamakan learned helplessness, dan
menjadi akar perilaku kepemimpinan tidak
dewasa, immature leader.
w i b o w o 64
apabila menghadapi kemunduran atau
kegagalan, mature leaders menyatakan sebagai
temporary; sedang immature leaders
menggunakan kata always.
sebaliknya, apabila menghadapi sukses,
immature leaders melihatnya sebagai temporary;
sedang mature leaders menginterpretasikan
situasi positif menjadi permanent.
w i b o w o 65
immature leaders cenderung mengasosiasikan
kemunduran dalam bentuk personal term, atau
menyalahkan orang lain atas kemundurannya.
sebaliknya, mature leaders mengadop pola pikir
problem solving, dengan mengatakan mengapa
hal tersebut terjadi, atau apa yang harus
dilakukan untuk mengatasi masalah.
w i b o w o 66
cara paling efektif untuk berubah adalah
dengan merubah kolam referensinya, belajar
untuk sukses.
semakin banyak sukses dapat diciptakan,
semakin banyak kesempatan yang didapat
untuk menginterpretasikan keberhasilan sebagai
permanen, meresap dan personal.
w i b o w o 67
semua pemimpin harus mempunyai keberanian
menerima reasonable risk, membuat keputusan
positif, menerima konsekuensi dari perilakunya,
dan tanpa henti mencari perubahan positif
konstruktif untuk dirinya dan organisasi.
tempat terbaik untuk memulainya dengan positif
adalah dengan sistem nilai ketegasan diri dan
pengembangan inner-core yang kuat.
dalam intelligent leadership, konsep diri
mempunyai banyak segi dan kompleks, terdiri
dari banyak elemen, sistem keyakinan, dan sistem
nilai.
w i b o w o 68
1. courage, keberanian
2. loyalty, loyalitas
3. diligence, ketekunan
4. modesty, kerendahan hati
5. honesty, kejujuran
6. gratitude, bersyukur
w i b o w o 69
true courage bukan fanatisme, tetapi karakter,
bukan perasaan ketidaktakutan. Great leader
adalah pemberani.
keberanian adalah elemen karakter terbesar
yang harus dimiliki setiap pemimpin, karena
dalam menghadapi krisis, adalah agen katalis
yang memobilisir setiap kebaikan.
pemimpin pemberani menginspirasi orangnya
dan timnya untuk menginovasi dan mencapai
tingkat yang lebih tinggi. Keberanian adalah
dasar untuk menciptaakan will-do dan must-do.
w i b o w o 70
loyalitas merupakan susunan komunitas.
Hubungan tidak dapat dikembangkan,
dipelihara, atau dibuat berhasil baik apabila
tidak ada kepercayaan untuk saling komitmen.
Apabila loyalitas hilang, susunan hubungan tidak
terselesaikan.
loyalitas adalah keinginan mengelakkan pujian,
kekaguman, dan sukses diatas orang lain.
loyalitas berjalan 2 arah, berfungsi baik keatas
atau kebawah. Kepemimpinan eksekutif harus
meningkatkan loyalitas dari atas kebawah
dengan maksud terintegrasi dalam budaya
korporasi.
w i b o w o 71
kadang-kadang eksekutif dihadapi tantangan
dan mungkin mencari cara yang tepat, pendek
dan mudah untuk memberikan hasil besar. Tidak
ada jalan pintas untuk mencapai sesuatu yang
berharga.
diligence adalah kondisi yang perlu untuk
mencapai keunggulan kepemimpinan. Diligence
memberi dasar yang kuat untuk meminimalkan
kemunduran mereka.
diligence leader adalah steady performer dan
steady performer adalah finisher. Sebagai great
leader harus berusaha keras untuk akuntabilitas
dan mendekati kewajiban mereka dengan
tingkat ketulusan tertinggi.
w i b o w o 72
modesty berarti hidup dalam batasan, kebalikan
dari arogansi. The greatest leaders adalah percaya
diri, tetapi juga menyadari bahwa mereka tidak
terlalu baik, terlalu besar, terlalu kaya atau terlalu
kaya untuk terbuka pada pandangan dan
perspektif orang lain.
modest leader melihat pajak dan hambatan
sebagai pengaman, bukan penghindaran. Dapat
meminta batasnya sendiri karena menyadari bahwa
hasil individual dan tim yang lebih besar akan dapat
direalisir.
apabila pemimimpin dapat menerima pendekatan
yang lebih tenang dalam mengelola tantangan,
mereka akan dapat memperbaiki hasil dan lebih
efektif sebagai team leader dalam organisasi.
w i b o w o 73
great leader menunjukkan penghormatan dan
apresiasi besar atas jumlah referensi mereka.
Mereka tahu bahwa pada dasarnya mereka
tidak mungkin terikat pada jumlah pengalaman
mereka.
gratitude juga sebagai akar dalam
mengusahakan pujian dan rekognisi pada orang
lain.
pemimpin yang menunjukkan rasa bersyukur
secara personal akan lebih dapat membangun
hubungan dengan anggauta tim.
w i b o w o 74
hubungan antara karakter dan nilai-nilai dapat
digambarkan seperti gunung es. Apa yang
dibawah permukaan air menunjukkan karakter.
Sedang jumlah kecil diatasnya menunjukkan nilai-
nilai.
untuk menghargai sesuatu berarti menempatkan
dan menunjukkan kepentingan diatasnya. Apa
yang ditunjukkan kepentingan berarti menyukai
sikap terhadapnya. Sikap ini menggerakkan
untuk bertindak.
w i b o w o 75
terdapat 2 macam nilai atau values yang
dinamakan ultimate values dan immediate
values.
ultimate value menunjukkan ultimate desire,
harapan akhir. Sedangkan immediate value
memerlukan tindakan lanjutan.
ultimate value ada 10 macam (Hogan):
w i b o w o 76
1. aesthetics: seni, literatur, budaya, imajinasi.
2. affiliciation: interaksi sosial.
3. altruism: keinginan melayani orang lain,
memperbaiki segala hal.
4. commercial: menghasilkan uang, merealisir
keuangan.
5. hedonism: menginginkan kesenangan,
kegembiraan, variasi.
6. power: keinginan untuk prestasi, kompetisi,
berada didepan.
w i b o w o 77
7. recognition: keinginan untuk diketahui, kelihatan,
memperlihatkan diri, terkenal.
8. scientific: analitis, gagasan baru, teknologi.
9. security: struktur, dapat diduga, hati-hati.
10.tradition: perilaku sosial sesuai, moralitas, standar
tinggi.
w i b o w o 78
w i b o w o 79
☺ secara tradisional, kekuasaan terkonsentrasi pada
puncak organisasi. Organisasi sekarang
memerlukan individu disemua tingkat menjadi
pemimpin.
☺ untuk maju dan bertahan dalam organisasi
sekarang, semua pekerja harus menjadi
pemimpin.
☺ sayangnya, tidak semua pekerja siap dan ingin
mengambil tanggung jawab kepemimpinan.
w i b o w o 80
☺ Mattone, menggambarkan peta Leadership
Maturity, yang membedakan sifat kepemimpinan
dalam 9 macam ciri yang disebutkan sebagai
Ennagram.
☺ Ennea artinya sembilan dan gram berarti sesuatu
yang ditulis dan digambar. Masing masing sifat
menunjukkan cara berpikir, merasa, dan
berperilaku yang berbeda.
w i b o w o 81
☺ kesembilan sifat tersebut dikelompokkan menjadi
3 kategori yang dinamakan:
1. Heart Leaders, pemimpin cenderung menjadi
Helpers, Entertainers, atau Artist.
2. Head Leaders, pemimpin cenderung menjadi
Activists, Disiples, atau Thinkers.
3. Gut Leaders, pemimpin cenderung menjadi
Drivers, Arbitrators, atau Perfectionists.
w i b o w o 82
☺ kesembilan sifat tersebut seterusnya dirinci masing
masing menjadi 3 tingkatan yang dinamakan:
 mature, dewasa
 average, rata-rata, pada umumnya
 derailing, tergelincir atau keluar rel
w i b o w o 83
w i b o w o 84
☺ masalah sentral yang dihadapi heart leaders
khususnya menyangkut identitas mereka.
Bukannya mengembangkan identitas
sebenarnya, kadang kadang memfokuskan enerji
mereka pada pengembangan identitas yang
dikagumi secara sosial.
w i b o w o 85
☺ helpers memfokus pada membuat diri mereka
disukai orang lain.
☺ entertainers mengarahkan enerji mereka pada
membangun citra sosial yang dihargai atau
keberhasilan.
☺ artists berusaha membedakan dirinya dari orang
lain, mencari keunikan dan individualitas.
☺ ketika helpers, entertainers, dan artists frustasi
dalam usaha mengidentifikasi dan
mengomunikasikan perasaan mereka, mereka
sering berusaha bermusuhan terhadap orang lain.
w i b o w o 86
☺ Helpers, karakteristik mereka lebih berkembang,
dapat memahami orang dan memberikan empati
mereka.
☺ mature helpers dihargai dan diapresiasi atas
kemampuan mereka melanjutkan perasaan positif
dan dewasa bagi orang lain. Cenderung menjadi
baik dan bermurah hati, membantu orang lain
tanpa mengharapkan imbalan.
☺ average helpers bermurah hati, tetapi mereka
menggunakan kemurahan hatinya untuk
mengontrol perilaku mereka bahwa telah bermurah
hati.
☺ derailing helpers, helpers yang tergelincir melihat diri
mereka sebagai mencintai dan bermurah hati,
tetapi mereka egois dan manipulatif.
w i b o w o 87
☺ entertainers menyesuaikan dirinya dengan baik
pada orang lain dan mendapatkan kekaguman
atas kemampuannya melakukan.
☺ mature entertainers dihargai karena pelayanan
sosial yang mereka kerjakan.
☺ average entertainers didorong memperhitungkan
citra yang secara sosial dihargai untuk
mendapatkan kekaguman dan penghargaan.
☺ derailing entertainers sama dengan average
entertainer dalam memperhitungkan citra yang
secara sosial dihargai, tetapi mereka berbeda
dalam aplikasi enerji untuk mendapatkannya.
w i b o w o 88
☺ mature artists secara intuitif peduli diri, dapat
mengomunikasikan kebanyakan personal feeling
dan disukai karena kemampuan mereka
membantu orang lain mendapatkan sentuhan
dengan perasaan mereka.
☺ average artists bersentuhan dengan perasaan
mereka tetapi cenderung memfokus terutama
pada emosi negatif.
☺ derailing artists menjadi demikian negatif tentang
bagaimana mereka merasa tentang diri mereka.
Average dan derailing artists dipertimbangkan
mempunyai karakteristik perasaan yang kurang
berkembang karena kecenderungan mereka
berpikir negatif.
w i b o w o 89
☺ masalah sentral yang dihadapi head leaders
adalah masalah ketidakamanan. Pencarian
safety dan security dapat mengarahkan head
leaders kedalam dunia intelektual yang dapat
mereka kontrol (thinkers), mengikuti keinginan
figure atau institusi berwenang (disciples/murid),
atau secara konstan terikat dalam beberapa
bentuk aktivitas (activists).
☺ mature head leaders dikenal karena prestasi luar
biasa mereka. Less mature head leaders
mempunyai rentang dari mereka yang tidak
dapat menyelesaikan tugas, ke mereka yang
penyelesaiannya kontra produktif, sampai pada
mereka yang perilakukanya sepenuhnya diluar
kendali.
w i b o w o 90
☺ mature thinkers mampu merubah pemikiran
mereka yang brilian kedalam tindakan dan
dihargai atas kemampuannya menyelesaikan
masalah. Thinkers adalah analyzers.
☺ average thinkers juga mempunyai gagasan besar,
tetapi terlalu memastikan bahwa gagasannya
benar karena mereka jarang melakukannya.
☺ derailing thinkers berpikir terlalu banyak sehingga
terisolasi dari hasil pemikirannya dan mungkin
mengalami waktu berat untuk membedakan
antara yang nyata dan tidak.
☺ average dan derailing thinkers mempunyai
karakteristik pemikiran terlalu dikembangkan
karena ketidakmampuan merubah pemikiran
menjadi tindakan.
w i b o w o 91
☺ mature diciples adalah loyal, berkomitmen dan
hampir selalu bergantung.
☺ average diciples juga loyal dan berkomitmen,
tetapi mereka tidak dapat bertindak kecuali
mereka mengamankan beberapa bentuk
persetujuan dari orang yang mempunyai
kewenangan sistem keyakinan. Kadang kadang
bertindak menentang dengan maksud untuk
membuktikan diri bahwa mereka bebas atas
kewenangannya.
☺ derailing disciples terlalu tergantung pada
kewenangan yang mengarah pada perasaan
inferioritas. Kecenderungan self-hating dan self-
destructive sering menghasilkan penolakan dari
kewenangan yang mereka kenal.
w i b o w o 92
☺ mature activists menyelesaikan banyak hal
dibanyak bidang. Activists adalah orang yang
sangat sibuk, dan setiap hari tidak cukup panjang
untuk menyelesaikan tujuan mereka.
☺ average activists juga sangat sibuk dan
menyelesaikan tujuan, tetapi puas dengan
beberapa diantaranya. Menyelesaikan sangat
sedikit karena kekurangan fokus dan arah.
☺ derailing activists secara konstan membuat sibuk,
mengharapkan menghindari menghadapi dengan
ketidakamanan mereka. Intinya, menghadapi
masalah mempunyai karakteristik pemikiran kurang
berkembang.
w i b o w o 93
☺ gut leaders berkepentingan dengan bagaimana
mereka menghubungkan pada lingkungan
mereka. Drivers ingin mendominasi, arbitrators
ingin berdampingan dengannya, dan
perfectionists ingin menyempurnakannya.
☺ masalah pokok Gut leaders adalah frustasi
mereka dengan dunia yang tidak sempurna.
Drivers frustasi karena kurangnya pendirian
mereka. Arbitrators karena gagal membuat
sesuai dengan citra ideal yang mereka pegang
tentang orang lain. Perfectionists frustasi dengan
apa yang mereka rasakan sebagai kekurangan
dari orang lain dan lingkungan mereka.
w i b o w o 94
☺ mature drivers mempunyai keyakinan dan dapat
menginspirasi kepercayaan pada orang lain.
Kemampuan memungkinkan menyelesaikan
banyak hal dan membantu orang lain mencapai
tingkat penyelesaian yang tidak dapat mereka
capai sendiri.
☺ average drivers tetap dapat mencapai banyak,
tetapi daripada memimpin dan menginspirasi orang
lain, mereka melangkahi mereka menuju puncak.
☺ derailing drivers mempunyai perasaan mendalam
pada pencapaian puncak, mereka mengeksploitasi
orang lain bahkan ketingkat lebih besar daripada
average drivers.
w i b o w o 95
☺ mature arbitrators dapat memberi simpati dan
empati pada orang lain. Melalui kemampuannya
untuk menerima dan memahami, mereka membuat
orang merasa nyaman dan terjamin.
☺ average arbitrators memahami diri mereka dan
orang lain, tetapi mereka mempunyai
kecenderungan mengidealkan orang yang mereka
mempunyai hubungan.
☺ derailing arbitrators memegang ilusi yang salah dan
ideal. Intinya, average dan derailing arbitrators
adalah diluar sentuhan dengan keterhubungan
mereka dengan orang lain.
w i b o w o 96
☺ mature perfectionists dapat mempengaruhi orang
melalui pemahaman mereka secara jelas atas
masalah dan kemampuan pembawaan halus
mereka untuk membedakan baik dari salah.
Cenderung beralasan, logis dan jujur.
☺ average perfectionist berusaha menjadi obyektif
dan rasional, tetapi memungkinkan emosi mereka
menutupi pertimbangan mereka.
☺ derailing perfectionist sangat terobsesi dengan
kekurangan orang lain dan kelemahan lingkungan
yang mereka gagal melihat dan kelemahan
mereka sendiri.
☺ Average dan derailing perfectionists menghadapi
masalah dengan kurang berkembangnya
kemampuan mereka untuk berhubungan dengan
Reviu buku disampaikan pada diskusi PSSDM
21 maret 2014

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
 
Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan (Leadership)
 
Gaya gaya kepemimpinan
Gaya gaya kepemimpinan Gaya gaya kepemimpinan
Gaya gaya kepemimpinan
 
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptxPengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
 
Kepribadian Kepemimpinan
Kepribadian KepemimpinanKepribadian Kepemimpinan
Kepribadian Kepemimpinan
 
Pengorganisasian ppt
Pengorganisasian pptPengorganisasian ppt
Pengorganisasian ppt
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Materi Kepemimpinan
Materi KepemimpinanMateri Kepemimpinan
Materi Kepemimpinan
 
Power point kepemimpinan
Power point kepemimpinanPower point kepemimpinan
Power point kepemimpinan
 
kepemimpinan leadership
kepemimpinan leadershipkepemimpinan leadership
kepemimpinan leadership
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Studi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanStudi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinan
 
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitifInovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
 
Materi pelatihan kepemimpinan
Materi pelatihan kepemimpinanMateri pelatihan kepemimpinan
Materi pelatihan kepemimpinan
 
Pelatihan Kepemimpinan Lengkap
Pelatihan Kepemimpinan LengkapPelatihan Kepemimpinan Lengkap
Pelatihan Kepemimpinan Lengkap
 
Presentasi kepemimpinan
Presentasi kepemimpinanPresentasi kepemimpinan
Presentasi kepemimpinan
 
04 Kepemimpinan Transformasional (Dr. Muhammad Taufiq, DEA)
04 Kepemimpinan Transformasional (Dr. Muhammad Taufiq, DEA)04 Kepemimpinan Transformasional (Dr. Muhammad Taufiq, DEA)
04 Kepemimpinan Transformasional (Dr. Muhammad Taufiq, DEA)
 
Strategi Capacity Building.pptx
Strategi Capacity Building.pptxStrategi Capacity Building.pptx
Strategi Capacity Building.pptx
 
Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi
 
Gaya Kepemimpinan
Gaya KepemimpinanGaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
 

Viewers also liked (8)

Analisis industri kehutanan
Analisis industri kehutananAnalisis industri kehutanan
Analisis industri kehutanan
 
Research day feui presentation toto pranoto.
Research day feui  presentation toto pranoto.Research day feui  presentation toto pranoto.
Research day feui presentation toto pranoto.
 
Analisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanAnalisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhan
 
RESTRUKTURISASI BUMN MENJADI HOLDING COMPANY
RESTRUKTURISASI BUMN MENJADI HOLDING COMPANYRESTRUKTURISASI BUMN MENJADI HOLDING COMPANY
RESTRUKTURISASI BUMN MENJADI HOLDING COMPANY
 
Faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan privatisasi bumn komparasi indo...
Faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan privatisasi bumn  komparasi indo...Faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan privatisasi bumn  komparasi indo...
Faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan privatisasi bumn komparasi indo...
 
Bumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan NasionalBumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan Nasional
 
Studi Analisis Kebijakan, Sebuah Pengantar
Studi Analisis Kebijakan, Sebuah PengantarStudi Analisis Kebijakan, Sebuah Pengantar
Studi Analisis Kebijakan, Sebuah Pengantar
 
privatisasi dan reformasi BUMN
privatisasi dan reformasi BUMNprivatisasi dan reformasi BUMN
privatisasi dan reformasi BUMN
 

Similar to Intelligent leadership pw

Kepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajarKepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajar
Khairul Fadli
 
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
infosmkn5kotser
 
Pengurusan Dan Kepimpinan PIBG
Pengurusan Dan Kepimpinan PIBGPengurusan Dan Kepimpinan PIBG
Pengurusan Dan Kepimpinan PIBG
fafa111283
 
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarCiri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajar
zuhaipgm
 
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarCiri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajar
zuhaipgm
 
Kepimpinan yang diteladani
Kepimpinan yang diteladaniKepimpinan yang diteladani
Kepimpinan yang diteladani
Ustaz Yusof
 

Similar to Intelligent leadership pw (20)

Materi ldkm
Materi ldkmMateri ldkm
Materi ldkm
 
8 modal utama seorang pemimpin sukses
8 modal utama seorang pemimpin sukses8 modal utama seorang pemimpin sukses
8 modal utama seorang pemimpin sukses
 
Kepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajarKepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajar
 
Resensi buku
Resensi bukuResensi buku
Resensi buku
 
Bab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanBab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinan
 
Leadership_Kepemimpinan.pptx diberikan pada kegiatan LDKS
Leadership_Kepemimpinan.pptx diberikan pada kegiatan LDKSLeadership_Kepemimpinan.pptx diberikan pada kegiatan LDKS
Leadership_Kepemimpinan.pptx diberikan pada kegiatan LDKS
 
On mission and leadership
On mission and leadershipOn mission and leadership
On mission and leadership
 
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
 
love this so much guys i cant here you ehe
love this so much guys i cant here you ehelove this so much guys i cant here you ehe
love this so much guys i cant here you ehe
 
Pengurusan Dan Kepimpinan PIBG
Pengurusan Dan Kepimpinan PIBGPengurusan Dan Kepimpinan PIBG
Pengurusan Dan Kepimpinan PIBG
 
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarCiri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajar
 
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarCiri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajar
 
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarCiri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajar
 
Leadership Concept _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"
Leadership Concept _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"Leadership Concept _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"
Leadership Concept _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager & Supervisor"
 
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
 
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
 
Kepimpinan yang diteladani
Kepimpinan yang diteladaniKepimpinan yang diteladani
Kepimpinan yang diteladani
 
KEWIRAUSAHAAN MATERI
KEWIRAUSAHAAN MATERIKEWIRAUSAHAAN MATERI
KEWIRAUSAHAAN MATERI
 
LEADER IN WORKPLACE.pdf
LEADER IN WORKPLACE.pdfLEADER IN WORKPLACE.pdf
LEADER IN WORKPLACE.pdf
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 

Intelligent leadership pw

  • 1.
  • 2. w i b o w o 2
  • 3. w i b o w o 3  globalisasi,  perubahan ekonomi, ketatnya tata peraturan dan tata kelola,  tuntutan stakeholder  keterbatasan pemikiran, emosi, kebiasaan
  • 4. w i b o w o 4 tantangan kepemimpinan tantangan kepemimpinan persiapan membuka dan menangkap peluang persiapan membuka dan menangkap peluang kecerdasan kepemimpinan
  • 5. w i b o w o 5 Intelligent leadreshipIntelligent leadreship Inner-coreInner-core outer-coreouter-core  karakter  nilai-nilai  keyakinan pos  emosi pos  konsep diri  kompetensi kepemimpinan  keberhasilan kepemimpinan  efektivitas organisasi
  • 6. w i b o w o 6
  • 7. w i b o w o 7 ☺ 40-70 % eksekutif pensiun 5 th yad ☺ takut brain drain diikuti menurunnya bisnis ☺ misi kritis global: mengidentifikasi, mengembangkan, menjaga bakat langka
  • 8. w i b o w o 8 ☺ outstanding leaders < very good leaders ☺ siapa great leader? VS poor manager ☺ banyak manajer dipromosikan sebelum siap menjalankan kepemimpinan. Tidak cukup training, coaching, mentoring ☺ kecepatan perubahan merupakan tantangan menakutkan bagi banyak pemimpin ☺ sangat sedikit memiliki inner-core dan outer-core yang diperlukan untuk mengatasi tantangan
  • 9. w i b o w o 9 ☺ ciri outstanding leadership pada leadership maturity ☺ leadership maturity memerlukan gabungan inner- core dan outer-core ☺ John Mattone memberikan contoh outstanding leadership Jeff Bezos dan Anne Mulcahy. ☺ Jeff Bezos, CEO Amazon.com ☺ Anne Mulcahy, mantan CEO Xerox.
  • 10. w i b o w o 10 1. pendirian kuat 2. elemen karakter tekun dan fokus 3. kemampuan menangani ketidakpastian dan ambiguitas 4. memahami nilai pengalaman dan referensi 5. perasaan optimisme kuat
  • 11. w i b o w o 11 © pada waktu ditunjuk sebagai CEO mengakui kurang ahli dalam bidang keuangan. © penasihat keuangan menganjurkan bankruptcy untuk menghapus hutang $ 18 milyar © dia menolak, menurut pandangannya, kebangkrutan tidak pernah merupakan kemenangan © dia memilih tujuan yang lebih sulit dan beresiko. Restorasi Xerox menjadi great company © dia minta komitmen 100 orang eksekutif puncak dan 98 menyatakan siap memberi komitmen dan menyatakan tetap tinggal
  • 12. w i b o w o 12 1. elemen karakter kejujuran, kesederhanaan, kerendahan hati, dan keberanian 2. visi yang kuat 3. keterampilan memberdayakan orang lain 4. hasrat, dorongan, dan semangat luar biasa
  • 13. w i b o w o 13 pemimpinpemimpin dituntut mundur dituntut mundur  berbohong  penyalahgunaan leadership immaturity leadership immaturity karakterkarakter  dilihat  dibicarakan  diingat
  • 14. w i b o w o 14 Inner-core outer-core Inner-core outer-core potential leaders potential leaders  kapabilitas tumbuh & berkembang  memelihara diri great leader great leader karakterkarakter  tekun  bersyukur  kejujuran  kerendahan hati  kesetiaan
  • 15. w i b o w o 15 karakter buruk karakter buruk Immature leader Immature leader  stress  perubahan great leader great leader helping traits helping traits  menghargai  bukan kepentingan sendiri  kepentingan orang lain
  • 16. w i b o w o 16 kemajuan teknologi kemajuan teknologi perubahan cepat perubahan cepat Infrastruktur komunikasi Infrastruktur komunikasi keputusan strategis keputusan strategis kecerdasan pemikir konseptual & strategis kecerdasan pemikir konseptual & strategis cara memimpincara memimpin
  • 17. w i b o w o 17 1. globalisasi 2. kelangkaan sumber daya 3. perubahan demografis 4. kebebasan memilih 5. abad digital 6. memanfaatkan teknologi
  • 18. w i b o w o 18 1. unrelenting change 2. innovation imperative 3. it’s a virtual world 4. it’s a velcro world
  • 19. w i b o w o 19 unrelenting change.  perubahan berlangsung tanpa berhenti, terutama menyangkut internal organisasi: perubahan struktur dan proses, maupun  perubahan eksternal: pasar, kekurangan talenta, globalisasi, kompetisi, teknologi, tekanan biaya dan keuntungan, meningkatnya harapan pelanggan
  • 20. w i b o w o 20 innovation imperative.  inovasi semakin penting, pemimpin terlibat dalam banyak proyek inovasi  mencari dan mengembangkan proyek baru, inisiatif pengembangan bakat, program penghargaan dan rekognisi, benchmarking proyek
  • 21. w i b o w o 21 it’s a virtual world.  pemimpin menghadapi dunia yang nyata. Peningkatan globalisasi menuntut hilangnya hambatan geografis, budaya dan fungsional.  virtual leader memerlukan keterampilan komunikasi yang efektif dengan menggunakan elemen karakter inner-core: kejujuran dan integritas
  • 22. w i b o w o 22 it’s a velcro world.  kehidupan dunia ditentukan oleh hubungan. Great leader perlu membangun hubungan antara orang dan tim-nya pada visi, misi, dan strategi  pemimpin dengan tekun dan bergairah membangkitkan loyalitas personal diantara orangnya dengan membangun hubungan berdasar kepercayaan dan kredibilitas
  • 23. w i b o w o 23
  • 24. w i b o w o 24 ☺ Mattone menyatakan bahwa sebagai pondasi potensi eksekutif adalah 3 C, yaitu leadership capability, commitment, dan connectedness. ☺ ketiga pondasi tersebut mendukung terjadinya sukses individual dan tim, dan pada gilirannya mencapai sukses organisasi. ☺ hubungan diantara ketiganya dituangkan dalam bentuk The C Pyramid.
  • 25. w i b o w o 25 The 3C Pyramid
  • 26. w i b o w o 26 ☺ leadership capability, merupakan keterampilan dan kompetensi saat ini yang dapat dikembangkan, dipelihara, dan ditingkatkan. Kepemimpinan sebagai can-do, yang berbeda dengan yang kita lakukan sekarang ☺ leadership commitment, merupakan faktor motivasional yang mendorong pemimpin menjadi yang terbaik, seperti: gairah, dorongan, motivasi, dan semangat. Kepemimpinan sebagai will-do ☺ leadership connectedness, mempunyai fokus internal dan eksternal. Secara internal, great leader memiliki elemen nilai dan karakter selaras untuk mendorong sukses pemimpin. Secara eksternal selaras dengan misi, nilai, dan tujuan organisasi. Kepemimpinan sebagai must-do
  • 27. w i b o w o 27
  • 28. w i b o w o 28
  • 29. w i b o w o 29 1. critical thinking 2. decision making 3. strategic thinking 4. emotional leadership 5. communication skills 6. talent leadership 7. team leadership 8. change leadership 9. drive leadership
  • 30. w i b o w o 30
  • 31. w i b o w o 31 β asumsi adalah pernyataan yang kelihatan menunjukkan suatu kebenaran, namun belum dibuktikan. β mengidentifikasi asumsi akan membantu menemukan kesenjangan informasi dan memperkaya pandangan atas masalahnya. β elemen kunci berpikir kritis adalah kemampuan menentukan asumsi dalam presentasi, strategi, rencana dan gagasan.
  • 32. w i b o w o 32 β argumen adalah ketegasan yang dimaksudkan untuk membujuk seseorang untuk percaya atau bertindak dengan cara tertentu. β evaluating arguments adalah kemampuan menganalisis secara obyektif dan akurat. β emosi memainkan peran kunci dalam mengevaluasi argumen karena emosi yang tinggi menutupi obyektivitas.
  • 33. w i b o w o 33 β evaluasi dilakukan terhadap semua informasi yang relevan, dipertimbangkan dan dihindari generalisasi diluar kenyataan. β berdasar informasi dari kejadian dilakukan penarikan kesimpulan secara logis.
  • 34. w i b o w o 34
  • 35. w i b o w o 35 1. using your head to make rational decision making 2. using your heart by using to yourself and others 3. using your gut by trusting your instincts 4. making wise decision by integrating your head, heart, and gut/keberanian 5. understanding the organizational culture 6. honoring the organization’s decision making authority structure 7. factoring in the context of the decision
  • 36. w i b o w o 36
  • 37. w i b o w o 37 1. knowing the industry 2. knowing the marketplace 3. knowing the customers
  • 38. w i b o w o 38 4. knowing the structure, systems, and people 5. knowing the products, services, and technologies 6. knowing the finances
  • 39. w i b o w o 39 7. creating a compelling vision 8. defining a viable mission 9. developing synergistic strategies 10. creating quantifiable goals 11. designing successful tactics
  • 40. w i b o w o 40
  • 41. w i b o w o 41 1. self-awareness, kemampuan mengenal perasaan, introspektif, menunjukkan percaya diri kuat 2. self-management or self-regulation, kemampuan menjaga emosi dan pengendalian gerak hati, memelihara standar kejujuran dan integritas, mengambil tanggung jawab kinerja seseorang, menangani perubahan, nyaman dengan gagasan dan pendekatan baru 3. motivation, kecenderungan emosional membimbing atau memfasilitasi pencapaian tujuan. Terdiri dari achievement drive, commitment, initiative, dan optimism.
  • 42. w i b o w o 42 4. empahy, memahami orang lain dengan peduli atas kebutuhan, perspektif, perasaan, dan perhatian mereka, merasakan kebutuhan pengembangan orang lain 5. social skill, kemampuan membujuk tanggapan orang lain dengan menggunakan diplomasi yang efektif, mendengarkan secara terbuka dan mengirimkan pesan meyakinkan, memberikan inspirasi dan membimbing, memelihara hubungan, dan menciptakan sinergi dalam mengejar tujuan kolektif
  • 43. w i b o w o 43 © menjadi komunikator unggul merupakan keterampilan esensial bagi semua orang pada berbagai tingkat dalam organisasi, terutama para pemimpinnya. © pemimpin harus berkomunikasi secara pribadi dengan berbagai orang secara efektif. © komunikasi dilakukan melalui tatap muka, menulis, telepon dan media elektronik.
  • 44. w i b o w o 44
  • 45. w i b o w o 45 creating genuine relationship. ☺ menjadi hangat, terbuka, dapat dihubungi ☺ memperlakukan orang lain dengan hormat ☺ dipandang menjalin integritas communicating clearly. ☺ mengomunikasikan informasi akurat dengan jelas dan tepat waktu ☺ menggunakan saluran formal dan informal secara konstruktif
  • 46. w i b o w o 46 listening fully. ☺ perhatian penuh pada orang lain ☺ secara akurat memproses apa yang dikatakan dengan bias personal minimum giving effective feedback. ☺ memberi umpan balik dengan jujur, jelas, dan penuh hormat ☺ suka rela meminta umpan balik ☺ terbuka atas apa yang dikatakan
  • 47. w i b o w o 47 managing conflict constructively. ☺merespon pada konflik dengan pemecahan masalah ☺pendekatan tidak menyalahkan influencing others. ☺secara efektif dan konstruktif mempengaruhi orang lain dengan cara tidak manipulatif
  • 48. w i b o w o 48 dalam kompetisi ekonomi yang sangat ketat, pimpinan pada semua tingkatan menghadapi tantangan besar. sebagai talent leader, pemimpin dituntut to do more with less pemimpinn diminta untuk menarik, memilih, menerima, mengikat, memotivasi, dan memelihara pekerja. talent leadership dijalankan dengan 4 D,: deployment, diagnosis, development, dan demarcation.
  • 49. w i b o w o 49  deployment, bagaimana memilih dan menerima bakat  diagnosis, bagaimana memonitor tingkat perjanjian individu dan tim  development, bagaimana memenangkan hubungan, membangun hubungan tim yang efektif, melakukan coaching.  demarcation, bagaimana memberi umpan balik, memberi penghargaan kinerja tim dan individu.
  • 50. w i b o w o 50
  • 51. w i b o w o 51 tim merupakan dasar semua organisasi dalam bentuk: work-teams, cross-functional teams, matrix teams, task forces, management teams. pemimpin eksekutif harus menguasai team leadership. untuk mempunyai kinerja tinggi, tim harus mempunyai lebih dari satu tujuan bersama dan tingkat interdependensi yang diperlukan pekerjaan itu sendiri. tim perlu mempunyai kepemimpinan, visi, bakat yang tepat, arsitektur atau struktur yang sesuai, proses yang efektif, dan budaya berbasis tim.
  • 52. w i b o w o 52
  • 53. w i b o w o 53 providing team leadership. creating a team vision. attracting and developing team talent. designing a team architecture. building a team culture. assuring quality product and services.
  • 54. w i b o w o 54 kehidupan organisasi sekarang ini menghadapi turbulansi dan perubahan. Pemimpin dituntut untuk mampu mengelola perubahan. tanggung jawab perubahan memerlukan banyak keahlian dan dilakukan dengan langkah:  design the change  develop a change strategy  take charge of change
  • 55. w i b o w o 55  design the change menyangkut 3 aktivitas: 1. designing, merencanakan wujud masa depan setelah perubahan 2. assesing, mengukur situasi sekarang dalam hubungannya dengan perubahan yang diinginkan 3. planning and managing, merencanakan dan mengelola transisi dari situasi sekarang ke masa depan yang diinginkan
  • 56. w i b o w o 56  formula strategi perubahan: DxVxP > R=C  D: demand and desire for change and dissatisfaction with the current situation  V: the vision for change  P: the plan and process for reaching the change  R: resistance to change  C: the change you want to occur
  • 57. w i b o w o 57  take charge of change menjadikan pemimpin change champion dengan elemen: 1. memahami situasi sekarang 2. menciptakan visi perubahan 3. mengelola transisi 4. mengurangi resistensi perubahan 5. merancang masa depan dan menanamkan perubahan
  • 58. w i b o w o 58
  • 59. w i b o w o 59 untuk mendapatkan hasil tertinggi, pemimpin perlu memperhatikan: 1. setting overall direction and establishing common goals, 2. creating workable plans, 3. assigning task effectively, 4. expecting, measuring, and rewarding high performance, 5. providing ongoing stewardship, 6. evaluating result and utilizing what you learn from the evaluation,
  • 60. w i b o w o 60
  • 61. w i b o w o 61
  • 62. w i b o w o 62 keberhasilan kecil dinamakan references yang membentuk konsep diri dan secara positif menjadi beban. references mempunyai dampak signifikan merubah keyakinan dan pemikiran secara positif. tantangan terbesar yang dihadapi pemimpin saat ini adalah mengetahui bagaimana menginterpretasikan situasi dan menghadapi orang sulit.
  • 63. w i b o w o 63 kadang-kadang referensi pemimpin menjadi beban negatif, sehingga percaya bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk membuat menjadi lebih baik. pemimpin percaya bahwa mereka sebenarnya adalah helpless, tidak dapat ditolong. Pola pikir destruktif ini dinamakan learned helplessness, dan menjadi akar perilaku kepemimpinan tidak dewasa, immature leader.
  • 64. w i b o w o 64 apabila menghadapi kemunduran atau kegagalan, mature leaders menyatakan sebagai temporary; sedang immature leaders menggunakan kata always. sebaliknya, apabila menghadapi sukses, immature leaders melihatnya sebagai temporary; sedang mature leaders menginterpretasikan situasi positif menjadi permanent.
  • 65. w i b o w o 65 immature leaders cenderung mengasosiasikan kemunduran dalam bentuk personal term, atau menyalahkan orang lain atas kemundurannya. sebaliknya, mature leaders mengadop pola pikir problem solving, dengan mengatakan mengapa hal tersebut terjadi, atau apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah.
  • 66. w i b o w o 66 cara paling efektif untuk berubah adalah dengan merubah kolam referensinya, belajar untuk sukses. semakin banyak sukses dapat diciptakan, semakin banyak kesempatan yang didapat untuk menginterpretasikan keberhasilan sebagai permanen, meresap dan personal.
  • 67. w i b o w o 67 semua pemimpin harus mempunyai keberanian menerima reasonable risk, membuat keputusan positif, menerima konsekuensi dari perilakunya, dan tanpa henti mencari perubahan positif konstruktif untuk dirinya dan organisasi. tempat terbaik untuk memulainya dengan positif adalah dengan sistem nilai ketegasan diri dan pengembangan inner-core yang kuat. dalam intelligent leadership, konsep diri mempunyai banyak segi dan kompleks, terdiri dari banyak elemen, sistem keyakinan, dan sistem nilai.
  • 68. w i b o w o 68 1. courage, keberanian 2. loyalty, loyalitas 3. diligence, ketekunan 4. modesty, kerendahan hati 5. honesty, kejujuran 6. gratitude, bersyukur
  • 69. w i b o w o 69 true courage bukan fanatisme, tetapi karakter, bukan perasaan ketidaktakutan. Great leader adalah pemberani. keberanian adalah elemen karakter terbesar yang harus dimiliki setiap pemimpin, karena dalam menghadapi krisis, adalah agen katalis yang memobilisir setiap kebaikan. pemimpin pemberani menginspirasi orangnya dan timnya untuk menginovasi dan mencapai tingkat yang lebih tinggi. Keberanian adalah dasar untuk menciptaakan will-do dan must-do.
  • 70. w i b o w o 70 loyalitas merupakan susunan komunitas. Hubungan tidak dapat dikembangkan, dipelihara, atau dibuat berhasil baik apabila tidak ada kepercayaan untuk saling komitmen. Apabila loyalitas hilang, susunan hubungan tidak terselesaikan. loyalitas adalah keinginan mengelakkan pujian, kekaguman, dan sukses diatas orang lain. loyalitas berjalan 2 arah, berfungsi baik keatas atau kebawah. Kepemimpinan eksekutif harus meningkatkan loyalitas dari atas kebawah dengan maksud terintegrasi dalam budaya korporasi.
  • 71. w i b o w o 71 kadang-kadang eksekutif dihadapi tantangan dan mungkin mencari cara yang tepat, pendek dan mudah untuk memberikan hasil besar. Tidak ada jalan pintas untuk mencapai sesuatu yang berharga. diligence adalah kondisi yang perlu untuk mencapai keunggulan kepemimpinan. Diligence memberi dasar yang kuat untuk meminimalkan kemunduran mereka. diligence leader adalah steady performer dan steady performer adalah finisher. Sebagai great leader harus berusaha keras untuk akuntabilitas dan mendekati kewajiban mereka dengan tingkat ketulusan tertinggi.
  • 72. w i b o w o 72 modesty berarti hidup dalam batasan, kebalikan dari arogansi. The greatest leaders adalah percaya diri, tetapi juga menyadari bahwa mereka tidak terlalu baik, terlalu besar, terlalu kaya atau terlalu kaya untuk terbuka pada pandangan dan perspektif orang lain. modest leader melihat pajak dan hambatan sebagai pengaman, bukan penghindaran. Dapat meminta batasnya sendiri karena menyadari bahwa hasil individual dan tim yang lebih besar akan dapat direalisir. apabila pemimimpin dapat menerima pendekatan yang lebih tenang dalam mengelola tantangan, mereka akan dapat memperbaiki hasil dan lebih efektif sebagai team leader dalam organisasi.
  • 73. w i b o w o 73 great leader menunjukkan penghormatan dan apresiasi besar atas jumlah referensi mereka. Mereka tahu bahwa pada dasarnya mereka tidak mungkin terikat pada jumlah pengalaman mereka. gratitude juga sebagai akar dalam mengusahakan pujian dan rekognisi pada orang lain. pemimpin yang menunjukkan rasa bersyukur secara personal akan lebih dapat membangun hubungan dengan anggauta tim.
  • 74. w i b o w o 74 hubungan antara karakter dan nilai-nilai dapat digambarkan seperti gunung es. Apa yang dibawah permukaan air menunjukkan karakter. Sedang jumlah kecil diatasnya menunjukkan nilai- nilai. untuk menghargai sesuatu berarti menempatkan dan menunjukkan kepentingan diatasnya. Apa yang ditunjukkan kepentingan berarti menyukai sikap terhadapnya. Sikap ini menggerakkan untuk bertindak.
  • 75. w i b o w o 75 terdapat 2 macam nilai atau values yang dinamakan ultimate values dan immediate values. ultimate value menunjukkan ultimate desire, harapan akhir. Sedangkan immediate value memerlukan tindakan lanjutan. ultimate value ada 10 macam (Hogan):
  • 76. w i b o w o 76 1. aesthetics: seni, literatur, budaya, imajinasi. 2. affiliciation: interaksi sosial. 3. altruism: keinginan melayani orang lain, memperbaiki segala hal. 4. commercial: menghasilkan uang, merealisir keuangan. 5. hedonism: menginginkan kesenangan, kegembiraan, variasi. 6. power: keinginan untuk prestasi, kompetisi, berada didepan.
  • 77. w i b o w o 77 7. recognition: keinginan untuk diketahui, kelihatan, memperlihatkan diri, terkenal. 8. scientific: analitis, gagasan baru, teknologi. 9. security: struktur, dapat diduga, hati-hati. 10.tradition: perilaku sosial sesuai, moralitas, standar tinggi.
  • 78. w i b o w o 78
  • 79. w i b o w o 79 ☺ secara tradisional, kekuasaan terkonsentrasi pada puncak organisasi. Organisasi sekarang memerlukan individu disemua tingkat menjadi pemimpin. ☺ untuk maju dan bertahan dalam organisasi sekarang, semua pekerja harus menjadi pemimpin. ☺ sayangnya, tidak semua pekerja siap dan ingin mengambil tanggung jawab kepemimpinan.
  • 80. w i b o w o 80 ☺ Mattone, menggambarkan peta Leadership Maturity, yang membedakan sifat kepemimpinan dalam 9 macam ciri yang disebutkan sebagai Ennagram. ☺ Ennea artinya sembilan dan gram berarti sesuatu yang ditulis dan digambar. Masing masing sifat menunjukkan cara berpikir, merasa, dan berperilaku yang berbeda.
  • 81. w i b o w o 81 ☺ kesembilan sifat tersebut dikelompokkan menjadi 3 kategori yang dinamakan: 1. Heart Leaders, pemimpin cenderung menjadi Helpers, Entertainers, atau Artist. 2. Head Leaders, pemimpin cenderung menjadi Activists, Disiples, atau Thinkers. 3. Gut Leaders, pemimpin cenderung menjadi Drivers, Arbitrators, atau Perfectionists.
  • 82. w i b o w o 82 ☺ kesembilan sifat tersebut seterusnya dirinci masing masing menjadi 3 tingkatan yang dinamakan:  mature, dewasa  average, rata-rata, pada umumnya  derailing, tergelincir atau keluar rel
  • 83. w i b o w o 83
  • 84. w i b o w o 84 ☺ masalah sentral yang dihadapi heart leaders khususnya menyangkut identitas mereka. Bukannya mengembangkan identitas sebenarnya, kadang kadang memfokuskan enerji mereka pada pengembangan identitas yang dikagumi secara sosial.
  • 85. w i b o w o 85 ☺ helpers memfokus pada membuat diri mereka disukai orang lain. ☺ entertainers mengarahkan enerji mereka pada membangun citra sosial yang dihargai atau keberhasilan. ☺ artists berusaha membedakan dirinya dari orang lain, mencari keunikan dan individualitas. ☺ ketika helpers, entertainers, dan artists frustasi dalam usaha mengidentifikasi dan mengomunikasikan perasaan mereka, mereka sering berusaha bermusuhan terhadap orang lain.
  • 86. w i b o w o 86 ☺ Helpers, karakteristik mereka lebih berkembang, dapat memahami orang dan memberikan empati mereka. ☺ mature helpers dihargai dan diapresiasi atas kemampuan mereka melanjutkan perasaan positif dan dewasa bagi orang lain. Cenderung menjadi baik dan bermurah hati, membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. ☺ average helpers bermurah hati, tetapi mereka menggunakan kemurahan hatinya untuk mengontrol perilaku mereka bahwa telah bermurah hati. ☺ derailing helpers, helpers yang tergelincir melihat diri mereka sebagai mencintai dan bermurah hati, tetapi mereka egois dan manipulatif.
  • 87. w i b o w o 87 ☺ entertainers menyesuaikan dirinya dengan baik pada orang lain dan mendapatkan kekaguman atas kemampuannya melakukan. ☺ mature entertainers dihargai karena pelayanan sosial yang mereka kerjakan. ☺ average entertainers didorong memperhitungkan citra yang secara sosial dihargai untuk mendapatkan kekaguman dan penghargaan. ☺ derailing entertainers sama dengan average entertainer dalam memperhitungkan citra yang secara sosial dihargai, tetapi mereka berbeda dalam aplikasi enerji untuk mendapatkannya.
  • 88. w i b o w o 88 ☺ mature artists secara intuitif peduli diri, dapat mengomunikasikan kebanyakan personal feeling dan disukai karena kemampuan mereka membantu orang lain mendapatkan sentuhan dengan perasaan mereka. ☺ average artists bersentuhan dengan perasaan mereka tetapi cenderung memfokus terutama pada emosi negatif. ☺ derailing artists menjadi demikian negatif tentang bagaimana mereka merasa tentang diri mereka. Average dan derailing artists dipertimbangkan mempunyai karakteristik perasaan yang kurang berkembang karena kecenderungan mereka berpikir negatif.
  • 89. w i b o w o 89 ☺ masalah sentral yang dihadapi head leaders adalah masalah ketidakamanan. Pencarian safety dan security dapat mengarahkan head leaders kedalam dunia intelektual yang dapat mereka kontrol (thinkers), mengikuti keinginan figure atau institusi berwenang (disciples/murid), atau secara konstan terikat dalam beberapa bentuk aktivitas (activists). ☺ mature head leaders dikenal karena prestasi luar biasa mereka. Less mature head leaders mempunyai rentang dari mereka yang tidak dapat menyelesaikan tugas, ke mereka yang penyelesaiannya kontra produktif, sampai pada mereka yang perilakukanya sepenuhnya diluar kendali.
  • 90. w i b o w o 90 ☺ mature thinkers mampu merubah pemikiran mereka yang brilian kedalam tindakan dan dihargai atas kemampuannya menyelesaikan masalah. Thinkers adalah analyzers. ☺ average thinkers juga mempunyai gagasan besar, tetapi terlalu memastikan bahwa gagasannya benar karena mereka jarang melakukannya. ☺ derailing thinkers berpikir terlalu banyak sehingga terisolasi dari hasil pemikirannya dan mungkin mengalami waktu berat untuk membedakan antara yang nyata dan tidak. ☺ average dan derailing thinkers mempunyai karakteristik pemikiran terlalu dikembangkan karena ketidakmampuan merubah pemikiran menjadi tindakan.
  • 91. w i b o w o 91 ☺ mature diciples adalah loyal, berkomitmen dan hampir selalu bergantung. ☺ average diciples juga loyal dan berkomitmen, tetapi mereka tidak dapat bertindak kecuali mereka mengamankan beberapa bentuk persetujuan dari orang yang mempunyai kewenangan sistem keyakinan. Kadang kadang bertindak menentang dengan maksud untuk membuktikan diri bahwa mereka bebas atas kewenangannya. ☺ derailing disciples terlalu tergantung pada kewenangan yang mengarah pada perasaan inferioritas. Kecenderungan self-hating dan self- destructive sering menghasilkan penolakan dari kewenangan yang mereka kenal.
  • 92. w i b o w o 92 ☺ mature activists menyelesaikan banyak hal dibanyak bidang. Activists adalah orang yang sangat sibuk, dan setiap hari tidak cukup panjang untuk menyelesaikan tujuan mereka. ☺ average activists juga sangat sibuk dan menyelesaikan tujuan, tetapi puas dengan beberapa diantaranya. Menyelesaikan sangat sedikit karena kekurangan fokus dan arah. ☺ derailing activists secara konstan membuat sibuk, mengharapkan menghindari menghadapi dengan ketidakamanan mereka. Intinya, menghadapi masalah mempunyai karakteristik pemikiran kurang berkembang.
  • 93. w i b o w o 93 ☺ gut leaders berkepentingan dengan bagaimana mereka menghubungkan pada lingkungan mereka. Drivers ingin mendominasi, arbitrators ingin berdampingan dengannya, dan perfectionists ingin menyempurnakannya. ☺ masalah pokok Gut leaders adalah frustasi mereka dengan dunia yang tidak sempurna. Drivers frustasi karena kurangnya pendirian mereka. Arbitrators karena gagal membuat sesuai dengan citra ideal yang mereka pegang tentang orang lain. Perfectionists frustasi dengan apa yang mereka rasakan sebagai kekurangan dari orang lain dan lingkungan mereka.
  • 94. w i b o w o 94 ☺ mature drivers mempunyai keyakinan dan dapat menginspirasi kepercayaan pada orang lain. Kemampuan memungkinkan menyelesaikan banyak hal dan membantu orang lain mencapai tingkat penyelesaian yang tidak dapat mereka capai sendiri. ☺ average drivers tetap dapat mencapai banyak, tetapi daripada memimpin dan menginspirasi orang lain, mereka melangkahi mereka menuju puncak. ☺ derailing drivers mempunyai perasaan mendalam pada pencapaian puncak, mereka mengeksploitasi orang lain bahkan ketingkat lebih besar daripada average drivers.
  • 95. w i b o w o 95 ☺ mature arbitrators dapat memberi simpati dan empati pada orang lain. Melalui kemampuannya untuk menerima dan memahami, mereka membuat orang merasa nyaman dan terjamin. ☺ average arbitrators memahami diri mereka dan orang lain, tetapi mereka mempunyai kecenderungan mengidealkan orang yang mereka mempunyai hubungan. ☺ derailing arbitrators memegang ilusi yang salah dan ideal. Intinya, average dan derailing arbitrators adalah diluar sentuhan dengan keterhubungan mereka dengan orang lain.
  • 96. w i b o w o 96 ☺ mature perfectionists dapat mempengaruhi orang melalui pemahaman mereka secara jelas atas masalah dan kemampuan pembawaan halus mereka untuk membedakan baik dari salah. Cenderung beralasan, logis dan jujur. ☺ average perfectionist berusaha menjadi obyektif dan rasional, tetapi memungkinkan emosi mereka menutupi pertimbangan mereka. ☺ derailing perfectionist sangat terobsesi dengan kekurangan orang lain dan kelemahan lingkungan yang mereka gagal melihat dan kelemahan mereka sendiri. ☺ Average dan derailing perfectionists menghadapi masalah dengan kurang berkembangnya kemampuan mereka untuk berhubungan dengan
  • 97. Reviu buku disampaikan pada diskusi PSSDM 21 maret 2014