SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
BAHAYA ROKOK
TERHADAP KESEHATAN
PENDAHULUANPENDAHULUAN
TembakaTembaka
uu
RokokRokok
Zat-zat kimia beracunZat-zat kimia beracun
Bahaya bagi kesehatanBahaya bagi kesehatan
KANDUNGAN KIMIA ROKOK
Sebatang Rokok......
KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan)
Jenis Asap Rokok:
Mainstream smoke : asap rokok yang dihisap dan
dihembuskan kembali oleh perokok
Sidestream smoke : asap pembakaran rokok
Konsentrasi senyawa
sidestream smoke >mainstream smoke
KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan)
Rokok secara umum:
Fase gas
Yaitu CO, hidrosianat, sianogen, aldehid,
keton, polynuclear aromatic hydrocarbons
(PAH), nitrosamin dan lain-lain.
Fase tar (partikulat)
Yaitu uap air, nikotin dan tar.
KANDUNGAN KIMIA ROKOK
(lanjutan)
Nikotin
Salah satu jenis obat perangsang yang
dapat merusak jantung dan sirkulasi darah,
nikotin membuat pemakainya kecanduan.
Tar
Mengandung bahan kimia yang beracun,
merusak sel paru-paru dan menyebabkan
kanker.
KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan)
Karbonmonoksida (CO)
Gas beracun yang dapat mengakibatkan
berkurangnya kemampuan darah membawa
oksigen.
KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan)
Senyawa kimia
Toksik Ciliotoxic Karsinogenik
Co-karsinogenik
/ Promotor
Carbon Monoxide x
Nitrogen Oxides (NOx) x
Hydrogen Cyanide x x
Formaldehyde x x
Acrolein x
Acetaldehyde x
Ammonia x
Hydrazine x
Vinyl Chloride x
Urethane x
2-Nitropropane x
Quinoline x
Benzo[a]pyrene x x
Dibenz[a,h]anthracene x x
Benzo[b]fluoranthene x x
Benzo[j]fluoranthene x x
KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan)
Senyawa kimia
Toksik Ciliotoxic Karsinogenik
Co-karsinogenik
/ Promotor
Dibenzo[a,h]pyrene x x
Dibenzo[a,i]pyrene x x
Dibenz[a,j]acridine x x
Indeno[1,2,3-cd]pyrene x x
Benzo[c]phenanthrene x x
Benz[a]anthracene x x
Benzo[e]pyrene x x
Chrysene x x
Methylchrysene x x
Mehtylfluoranthene x x
Dibenz[a,c]anthracene x x
Dibenz[a,h]acridine x x
Dibenzo[c,g]carbazole x x
Mehtylnaphtalenes x
1-Methylindoles x
Dichlorostilbene x
Dan lain-lain
PEROKOK
Perokok:
Aktif
Pasif
Tipe perilaku perokok:
Dipengaruhi oleh perasaan positif
Dipengaruhi oleh perasaan negatif
Adiktif
Kebiasaan
PEROKOK (lanjutan)
Kenapa orang merokok ???
Dipengaruhi:
Pengaruh Orang Tua
Pengaruh Teman
Faktor Kepribadian
Pengaruh Iklan
Dan lain-lain
PEROKOK (lanjutan)
Tempat merokok a/ cerminan pola perilaku
perokok ?
Tempat umum
Smoking area : masih menghargai orla
Di tengah2 orla : tidak berperasaan, kurang
etis, tak punya tata krama.
PEROKOK (lanjutan)
Tempat bersifat pribadi
 Kantor/ kamar tidur pribadi:
individu yang kurang menjaga kebersihan
diri, gelisah.
 Toilet:
orang yang suka berfantasi.
ROKOK DAN PENYAKITROKOK DAN PENYAKIT
 Kanker kandung kemihKanker kandung kemih
 Kanker perutKanker perut
 Kanker usus dan rahimKanker usus dan rahim
 Kanker mulutKanker mulut
 Kanker esofagusKanker esofagus
 Kanker tenggorokanKanker tenggorokan
 Kanker pankreasKanker pankreas
 Kanker payudaraKanker payudara
 Kanker paru-paruKanker paru-paru
 Penyakit saluranPenyakit saluran
 PPernafasan kronikernafasan kronik
 Kerusakan mataKerusakan mata
 Penyakit gusiPenyakit gusi
• Stroke
• Osteoporosis
• Penyakit jantung
• Kemandulan
• Putus haid awal
• Melahirkan bayi yang cacat
• Keguguran
• Mati muda
• Bronkitis
• Batuk
• Penyakit ulser peptik
• Emfisema
• Otot lemah
Tembakau merupakan faktor risiko untuk sekurang-kurangnya 25
jenis penyakit !
ROKOK DAN PENYAKIT
(lanjutan)
Penyakit yang paling umum menyerang
perokok:
Penyakit Kardiovaskular
Kanker
Chronic Obstructive Pulmonary
Diseases (COPD)
Impotensi
ROKOK DAN PENYAKIT
(lanjutan)
Penyakit Kardiovaskular
Merokok → Me ↑ proses
pengerasan dan penyempitan
arteri; terjadi lebih awal dan
gumpalan darah terjadi 2 – 4 kali
lebih cepat. Penyakit
kardiovaskular dapat terjadi dengan
berbagai bentuk tergantung
pembuluh darah mana yang
terlibat.
ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan)
Kanker
Khususnya kanker paru, kanker kerongkongan dan
kanker mulut, yang biasanya jarang terjadi pada
non-perokok.
Kanker lainnya:
•kanker kandung kencing
•kanker pada oesophagus
•kanker pada ginjal
•kanker pada pankreas
•kanker serviks
ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan)
Kanker paru (90% akibat rokok)
Pada masyarakat yang tidak
merokok,hanya 0,5 % resiko
terkena kanker paru.
1 dari 10 perokok sedang
dan hampir 1 dari 5 perokok
berat (lebih dari 15 batang
sehari) akan meninggal
karena kanker paru.
ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan)
Mekanisme umum kerusakan paru yang
diakibatkan asap rokok
Kerusakan paru dapat melalui 3
mekanisme yaitu:
Cedera akibat oksidasi
Karsinogenesis
Aktivasi imunologik
ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan)
Kerusakan paru yang disebabkan oleh
ROKOK
BEFORE AFTER
ROKOK DAN PENYAKIT
(lanjutan)
Chronic Obstructive Pulmonary Diseases
(COPD)
• emfisema – disebabkan kerusakan alveoli
• bronkhitis kronik
Rokok Penyempitan diameter saluran
napas  peningkatan produksi mukus 
bronkokonstriksi hambatan aliran udara
 sulit bernafas
ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan)
Impotensi
Nikotin :
menyempitkan arteri yang menuju penis
mengurangi aliran darah dan tekanan darah
menuju penis.
Masalah ereksi  peringatan awal bahwa
rokok telah merusak area lain dari tubuh .
Contoh:pembuluh darah yang mensuplai
jantung.
UPAYA PENCEGAHAN
MEROKOK DI MASYARAKAT
UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN ROKOK
PEROKOK PEMERINTAH
MASYARAKAT TENAGA
KESEHATAN
UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI
MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan)
Kampanye antimerokokKampanye antimerokok
Lingkungan terdekat (keluarga) o/ ortuLingkungan terdekat (keluarga) o/ ortu
Lingkungan gaulLingkungan gaul  masyarakatmasyarakat
• Poster,film, diskusi/penyuluhan, testimonialPoster,film, diskusi/penyuluhan, testimonial
dari mantan pecandu rokok atau pihakdari mantan pecandu rokok atau pihak
yang kehilangan seseorang akibat rokok.yang kehilangan seseorang akibat rokok.
UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI
MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan)
AgamaAgama
 UUntuk menghindari dari ketagihan rokok,ntuk menghindari dari ketagihan rokok,
yakni mendekatkan diri kepada Allah.yakni mendekatkan diri kepada Allah.
((membaca Al-Quran, sholat, berdoa,membaca Al-Quran, sholat, berdoa,
RamadhanRamadhan/puasa sbg/puasa sbg momentum pentingmomentum penting
untuk berhenti merokokuntuk berhenti merokok).).
•Iklan antirokok dengan jam penayangan
intensif untuk menandingi iklan rokok.
•Media: sekolah-sekolah, televisi, radio, dll.
UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI
MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan)
BeraniBerani “katakan tidak pada rokok”“katakan tidak pada rokok”
 Jangan mau menjadi perokok pasifJangan mau menjadi perokok pasif
 Jadikan rumah sebagai zona "aman"Jadikan rumah sebagai zona "aman"
asap rokokasap rokok
 Di kantor, mintalah kebijakan dari pihakDi kantor, mintalah kebijakan dari pihak
manajemen agar diberlakukan "kawasanmanajemen agar diberlakukan "kawasan
kerja bebas rokok"kerja bebas rokok"
UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI
MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan)
Mengadakan pelayanan konselingMengadakan pelayanan konseling
 Konsultasi cara berhenti merokokKonsultasi cara berhenti merokok
Menyibukkan diri (organisasi, berolahragaMenyibukkan diri (organisasi, berolahraga
dan aktivitas lain)dan aktivitas lain)
 Bimbingan kontinu terhadap pecanduBimbingan kontinu terhadap pecandu
rokok u/ terapi berhenti merokokrokok u/ terapi berhenti merokok
 Penanaman prinsip rokok menyebabkanPenanaman prinsip rokok menyebabkan
kemiskinankemiskinan
UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI
MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan)
RegulasiRegulasi
 Indonesia tertinggal jauh dari negara-Indonesia tertinggal jauh dari negara-
negara tetangganegara tetangga (( Thailand, SingapuraThailand, Singapura
dan Myanmardan Myanmar))
 ThailandThailand melarang iklan rokok di mediamelarang iklan rokok di media
cetak maupun elektronik.cetak maupun elektronik.
 SingapurSingapuraa iklan rokok dilarang samaiklan rokok dilarang sama
sekalisekali
 Myanmar menetapkan pajak tinggiMyanmar menetapkan pajak tinggi
UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI
MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan)
Kebijakan Pemerintah IndonesiaKebijakan Pemerintah Indonesia
Revisi PP No 81 Thn 1999Revisi PP No 81 Thn 1999 ((PengamananPengamanan
Rokok Bagi KesehatanRokok Bagi Kesehatan) menjadi) menjadi PP No 19PP No 19
Thn 2003Thn 2003 ((1010-03-03)-03-03) 
menunjukkan kurangnya komitmenmenunjukkan kurangnya komitmen
pemerintah terhadap kesehatanpemerintah terhadap kesehatan
masyarakatmasyarakat
Kenapa.....?Kenapa.....?
UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI
MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan)
KKadar nikotin dalam setiap batang rokok diadar nikotin dalam setiap batang rokok di
wilayah Indonesia tidak boleh melebihi 1,5wilayah Indonesia tidak boleh melebihi 1,5 mgmg,,
dan kadar kandungan tar maksimal 20dan kadar kandungan tar maksimal 20 mgmg
TTidak adanyaidak adanya batasbatas kadar kandungan tar dankadar kandungan tar dan
nikotin dalam rokoknikotin dalam rokok
Menurut Lembaga M3 (Menanggulangi Masalah Merokok)
UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI
MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan)
 15 Maret 2005, Pemerintah Kota Bandung15 Maret 2005, Pemerintah Kota Bandung
memberlakukan Peraturan Daerah Kebersihan,memberlakukan Peraturan Daerah Kebersihan,
Keindahan, dan Ketertiban (Perda K3).Keindahan, dan Ketertiban (Perda K3).
a.l:a.l: mengatur larangan merokok di tempatmengatur larangan merokok di tempat
publik di kota Bandung berikut sanksi dendapublik di kota Bandung berikut sanksi denda
sebanyak 5 juta rupiah.sebanyak 5 juta rupiah.
Peraturan tampak dibuat untuk dilanggar !!
KESIMPULANKESIMPULAN
Rokok:Rokok:
PemborosanPemborosan  kemiskinankemiskinan
Zat beracunZat beracun  bahaya bagi kesehatanbahaya bagi kesehatan
MerugikanMerugikan  perokok dan orang sekitarperokok dan orang sekitar
Perlu upaya-upaya pemberantasan rokokPerlu upaya-upaya pemberantasan rokok
Perlu kerjasama sinergis dari perokok,Perlu kerjasama sinergis dari perokok,
masyarakat (lingkungan sangat besarmasyarakat (lingkungan sangat besar
pengaruhnya), tenaga kesehatan danpengaruhnya), tenaga kesehatan dan
pemerintahpemerintah  program antirokok berhasilprogram antirokok berhasil
OLEH KARENA ITU....OLEH KARENA ITU....
SEGERALAH BERHENTI
MEROKOK !
Sekian dan Terima Kasih

More Related Content

What's hot

PPT kebiasaan merokok
PPT kebiasaan merokokPPT kebiasaan merokok
PPT kebiasaan merokokizar jk
 
Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan
Bahaya Rokok Terhadap KesehatanBahaya Rokok Terhadap Kesehatan
Bahaya Rokok Terhadap KesehatanMeironi Waimir
 
Penyakit tidak menular
Penyakit tidak menularPenyakit tidak menular
Penyakit tidak menularMeironi Waimir
 
Bahaya Merokok Bagi Remaja
Bahaya Merokok Bagi RemajaBahaya Merokok Bagi Remaja
Bahaya Merokok Bagi Remajaarifpray
 
Bahaya Rokok dan NAPZA Terhadap Generasi masa Depan.pptx
Bahaya Rokok dan NAPZA Terhadap Generasi masa Depan.pptxBahaya Rokok dan NAPZA Terhadap Generasi masa Depan.pptx
Bahaya Rokok dan NAPZA Terhadap Generasi masa Depan.pptxSMKN1PulauPunjung
 
KESEHATAN ANAK REMAJA
KESEHATAN ANAK REMAJAKESEHATAN ANAK REMAJA
KESEHATAN ANAK REMAJAZakiah dr
 
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolah
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di SekolahPerilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolah
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolahladychandrakasih Charsy
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)sehatnegeriku
 
Power point layanan informasi merokok
Power point layanan informasi merokokPower point layanan informasi merokok
Power point layanan informasi merokokwiwikardywijayanti1
 
Bahaya Merokok Powerpoint
Bahaya Merokok PowerpointBahaya Merokok Powerpoint
Bahaya Merokok PowerpointNur Hilaliyah
 
Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018AdeliaCynthia
 
Gaya Sehat Remaja
Gaya Sehat  Remaja Gaya Sehat  Remaja
Gaya Sehat Remaja mbanarti
 
Materi ringkasan narkoba 2016
Materi  ringkasan narkoba 2016 Materi  ringkasan narkoba 2016
Materi ringkasan narkoba 2016 ali mustofa
 
PROGRAM KESIHATAN - KEMPEN TAKNAK MEROKOK
PROGRAM KESIHATAN - KEMPEN TAKNAK MEROKOKPROGRAM KESIHATAN - KEMPEN TAKNAK MEROKOK
PROGRAM KESIHATAN - KEMPEN TAKNAK MEROKOKMuhammad Nasrullah
 
Kawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokKawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokArif Pradana
 
PPT-Bahaya-Merokok-Bagi-Remaja.ppt
PPT-Bahaya-Merokok-Bagi-Remaja.pptPPT-Bahaya-Merokok-Bagi-Remaja.ppt
PPT-Bahaya-Merokok-Bagi-Remaja.pptRisaokni
 
MEMPERKENALKAN ORGAN REPRODUKSI PADA ANAK
MEMPERKENALKAN  ORGAN  REPRODUKSI  PADA  ANAK MEMPERKENALKAN  ORGAN  REPRODUKSI  PADA  ANAK
MEMPERKENALKAN ORGAN REPRODUKSI PADA ANAK Falanni Firyal Fawwaz
 

What's hot (20)

PPT kebiasaan merokok
PPT kebiasaan merokokPPT kebiasaan merokok
PPT kebiasaan merokok
 
Bahaya napza 2010
Bahaya napza 2010Bahaya napza 2010
Bahaya napza 2010
 
Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan
Bahaya Rokok Terhadap KesehatanBahaya Rokok Terhadap Kesehatan
Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan
 
Penyakit tidak menular
Penyakit tidak menularPenyakit tidak menular
Penyakit tidak menular
 
Bahaya Merokok Bagi Remaja
Bahaya Merokok Bagi RemajaBahaya Merokok Bagi Remaja
Bahaya Merokok Bagi Remaja
 
Bahaya Rokok dan NAPZA Terhadap Generasi masa Depan.pptx
Bahaya Rokok dan NAPZA Terhadap Generasi masa Depan.pptxBahaya Rokok dan NAPZA Terhadap Generasi masa Depan.pptx
Bahaya Rokok dan NAPZA Terhadap Generasi masa Depan.pptx
 
Power Point PHBS
Power Point PHBSPower Point PHBS
Power Point PHBS
 
KESEHATAN ANAK REMAJA
KESEHATAN ANAK REMAJAKESEHATAN ANAK REMAJA
KESEHATAN ANAK REMAJA
 
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolah
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di SekolahPerilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolah
Perilaku Hidup Bersih & Sehat di Sekolah
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
 
Power point layanan informasi merokok
Power point layanan informasi merokokPower point layanan informasi merokok
Power point layanan informasi merokok
 
Bahaya Merokok Powerpoint
Bahaya Merokok PowerpointBahaya Merokok Powerpoint
Bahaya Merokok Powerpoint
 
Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018
 
Gaya Sehat Remaja
Gaya Sehat  Remaja Gaya Sehat  Remaja
Gaya Sehat Remaja
 
Materi ringkasan narkoba 2016
Materi  ringkasan narkoba 2016 Materi  ringkasan narkoba 2016
Materi ringkasan narkoba 2016
 
PROGRAM KESIHATAN - KEMPEN TAKNAK MEROKOK
PROGRAM KESIHATAN - KEMPEN TAKNAK MEROKOKPROGRAM KESIHATAN - KEMPEN TAKNAK MEROKOK
PROGRAM KESIHATAN - KEMPEN TAKNAK MEROKOK
 
Kawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokKawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokok
 
Dokter kecil
Dokter kecilDokter kecil
Dokter kecil
 
PPT-Bahaya-Merokok-Bagi-Remaja.ppt
PPT-Bahaya-Merokok-Bagi-Remaja.pptPPT-Bahaya-Merokok-Bagi-Remaja.ppt
PPT-Bahaya-Merokok-Bagi-Remaja.ppt
 
MEMPERKENALKAN ORGAN REPRODUKSI PADA ANAK
MEMPERKENALKAN  ORGAN  REPRODUKSI  PADA  ANAK MEMPERKENALKAN  ORGAN  REPRODUKSI  PADA  ANAK
MEMPERKENALKAN ORGAN REPRODUKSI PADA ANAK
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

KITA ADALAH KORBAN
KITA ADALAH KORBANKITA ADALAH KORBAN
KITA ADALAH KORBAN
 
Bahaya Merokok
Bahaya MerokokBahaya Merokok
Bahaya Merokok
 
Leaflet rokok
Leaflet rokokLeaflet rokok
Leaflet rokok
 
135832315 leaflet-merokok (1)
135832315 leaflet-merokok (1)135832315 leaflet-merokok (1)
135832315 leaflet-merokok (1)
 
Materi pkpr
Materi pkprMateri pkpr
Materi pkpr
 
PPT Bahaya Merokok
PPT Bahaya MerokokPPT Bahaya Merokok
PPT Bahaya Merokok
 

Similar to BAHAYA ROKOK

Similar to BAHAYA ROKOK (20)

Bahaya 2
Bahaya 2Bahaya 2
Bahaya 2
 
Dampak rokok bagi pljr
Dampak rokok bagi pljrDampak rokok bagi pljr
Dampak rokok bagi pljr
 
BAHAYA ASAP ROKOK
BAHAYA ASAP ROKOKBAHAYA ASAP ROKOK
BAHAYA ASAP ROKOK
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
 
2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi
2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi
2011 31-062 (Ana Shofiyana Qori) Layanan Konsultasi
 
Motivasi bebas rokok
Motivasi bebas rokokMotivasi bebas rokok
Motivasi bebas rokok
 
Dampak merokok bagi remaja dinkes mura
Dampak merokok bagi remaja dinkes muraDampak merokok bagi remaja dinkes mura
Dampak merokok bagi remaja dinkes mura
 
Bahaya rokok bagi kesehatan !
Bahaya rokok bagi kesehatan !Bahaya rokok bagi kesehatan !
Bahaya rokok bagi kesehatan !
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Bahaya rokok
Bahaya rokokBahaya rokok
Bahaya rokok
 
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.pptbahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
 
bahaya-merokok-di-kalangan-remaja1.ppt
bahaya-merokok-di-kalangan-remaja1.pptbahaya-merokok-di-kalangan-remaja1.ppt
bahaya-merokok-di-kalangan-remaja1.ppt
 
Multimedia interaktif nelik
Multimedia interaktif nelikMultimedia interaktif nelik
Multimedia interaktif nelik
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
 
ganda ojsdfoidiofho[i
ganda ojsdfoidiofho[iganda ojsdfoidiofho[i
ganda ojsdfoidiofho[i
 
Merokok23
Merokok23Merokok23
Merokok23
 
Merokok54
Merokok54Merokok54
Merokok54
 
Merokok 2
Merokok 2Merokok 2
Merokok 2
 

Recently uploaded

Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (20)

Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

BAHAYA ROKOK

  • 2. PENDAHULUANPENDAHULUAN TembakaTembaka uu RokokRokok Zat-zat kimia beracunZat-zat kimia beracun Bahaya bagi kesehatanBahaya bagi kesehatan
  • 4. KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan) Jenis Asap Rokok: Mainstream smoke : asap rokok yang dihisap dan dihembuskan kembali oleh perokok Sidestream smoke : asap pembakaran rokok Konsentrasi senyawa sidestream smoke >mainstream smoke
  • 5. KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan) Rokok secara umum: Fase gas Yaitu CO, hidrosianat, sianogen, aldehid, keton, polynuclear aromatic hydrocarbons (PAH), nitrosamin dan lain-lain. Fase tar (partikulat) Yaitu uap air, nikotin dan tar.
  • 6. KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan) Nikotin Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan. Tar Mengandung bahan kimia yang beracun, merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker.
  • 7. KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan) Karbonmonoksida (CO) Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.
  • 8. KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan) Senyawa kimia Toksik Ciliotoxic Karsinogenik Co-karsinogenik / Promotor Carbon Monoxide x Nitrogen Oxides (NOx) x Hydrogen Cyanide x x Formaldehyde x x Acrolein x Acetaldehyde x Ammonia x Hydrazine x Vinyl Chloride x Urethane x 2-Nitropropane x Quinoline x Benzo[a]pyrene x x Dibenz[a,h]anthracene x x Benzo[b]fluoranthene x x Benzo[j]fluoranthene x x
  • 9. KANDUNGAN KIMIA ROKOK (lanjutan) Senyawa kimia Toksik Ciliotoxic Karsinogenik Co-karsinogenik / Promotor Dibenzo[a,h]pyrene x x Dibenzo[a,i]pyrene x x Dibenz[a,j]acridine x x Indeno[1,2,3-cd]pyrene x x Benzo[c]phenanthrene x x Benz[a]anthracene x x Benzo[e]pyrene x x Chrysene x x Methylchrysene x x Mehtylfluoranthene x x Dibenz[a,c]anthracene x x Dibenz[a,h]acridine x x Dibenzo[c,g]carbazole x x Mehtylnaphtalenes x 1-Methylindoles x Dichlorostilbene x Dan lain-lain
  • 10. PEROKOK Perokok: Aktif Pasif Tipe perilaku perokok: Dipengaruhi oleh perasaan positif Dipengaruhi oleh perasaan negatif Adiktif Kebiasaan
  • 11. PEROKOK (lanjutan) Kenapa orang merokok ??? Dipengaruhi: Pengaruh Orang Tua Pengaruh Teman Faktor Kepribadian Pengaruh Iklan Dan lain-lain
  • 12. PEROKOK (lanjutan) Tempat merokok a/ cerminan pola perilaku perokok ? Tempat umum Smoking area : masih menghargai orla Di tengah2 orla : tidak berperasaan, kurang etis, tak punya tata krama.
  • 13. PEROKOK (lanjutan) Tempat bersifat pribadi  Kantor/ kamar tidur pribadi: individu yang kurang menjaga kebersihan diri, gelisah.  Toilet: orang yang suka berfantasi.
  • 14. ROKOK DAN PENYAKITROKOK DAN PENYAKIT  Kanker kandung kemihKanker kandung kemih  Kanker perutKanker perut  Kanker usus dan rahimKanker usus dan rahim  Kanker mulutKanker mulut  Kanker esofagusKanker esofagus  Kanker tenggorokanKanker tenggorokan  Kanker pankreasKanker pankreas  Kanker payudaraKanker payudara  Kanker paru-paruKanker paru-paru  Penyakit saluranPenyakit saluran  PPernafasan kronikernafasan kronik  Kerusakan mataKerusakan mata  Penyakit gusiPenyakit gusi • Stroke • Osteoporosis • Penyakit jantung • Kemandulan • Putus haid awal • Melahirkan bayi yang cacat • Keguguran • Mati muda • Bronkitis • Batuk • Penyakit ulser peptik • Emfisema • Otot lemah Tembakau merupakan faktor risiko untuk sekurang-kurangnya 25 jenis penyakit !
  • 15. ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan) Penyakit yang paling umum menyerang perokok: Penyakit Kardiovaskular Kanker Chronic Obstructive Pulmonary Diseases (COPD) Impotensi
  • 16. ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan) Penyakit Kardiovaskular Merokok → Me ↑ proses pengerasan dan penyempitan arteri; terjadi lebih awal dan gumpalan darah terjadi 2 – 4 kali lebih cepat. Penyakit kardiovaskular dapat terjadi dengan berbagai bentuk tergantung pembuluh darah mana yang terlibat.
  • 17. ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan) Kanker Khususnya kanker paru, kanker kerongkongan dan kanker mulut, yang biasanya jarang terjadi pada non-perokok. Kanker lainnya: •kanker kandung kencing •kanker pada oesophagus •kanker pada ginjal •kanker pada pankreas •kanker serviks
  • 18. ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan) Kanker paru (90% akibat rokok) Pada masyarakat yang tidak merokok,hanya 0,5 % resiko terkena kanker paru. 1 dari 10 perokok sedang dan hampir 1 dari 5 perokok berat (lebih dari 15 batang sehari) akan meninggal karena kanker paru.
  • 19. ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan) Mekanisme umum kerusakan paru yang diakibatkan asap rokok Kerusakan paru dapat melalui 3 mekanisme yaitu: Cedera akibat oksidasi Karsinogenesis Aktivasi imunologik
  • 20. ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan) Kerusakan paru yang disebabkan oleh ROKOK BEFORE AFTER
  • 21. ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan) Chronic Obstructive Pulmonary Diseases (COPD) • emfisema – disebabkan kerusakan alveoli • bronkhitis kronik Rokok Penyempitan diameter saluran napas  peningkatan produksi mukus  bronkokonstriksi hambatan aliran udara  sulit bernafas
  • 22. ROKOK DAN PENYAKIT (lanjutan) Impotensi Nikotin : menyempitkan arteri yang menuju penis mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju penis. Masalah ereksi  peringatan awal bahwa rokok telah merusak area lain dari tubuh . Contoh:pembuluh darah yang mensuplai jantung.
  • 23. UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI MASYARAKAT UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN ROKOK PEROKOK PEMERINTAH MASYARAKAT TENAGA KESEHATAN
  • 24. UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan) Kampanye antimerokokKampanye antimerokok Lingkungan terdekat (keluarga) o/ ortuLingkungan terdekat (keluarga) o/ ortu Lingkungan gaulLingkungan gaul  masyarakatmasyarakat • Poster,film, diskusi/penyuluhan, testimonialPoster,film, diskusi/penyuluhan, testimonial dari mantan pecandu rokok atau pihakdari mantan pecandu rokok atau pihak yang kehilangan seseorang akibat rokok.yang kehilangan seseorang akibat rokok.
  • 25. UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan) AgamaAgama  UUntuk menghindari dari ketagihan rokok,ntuk menghindari dari ketagihan rokok, yakni mendekatkan diri kepada Allah.yakni mendekatkan diri kepada Allah. ((membaca Al-Quran, sholat, berdoa,membaca Al-Quran, sholat, berdoa, RamadhanRamadhan/puasa sbg/puasa sbg momentum pentingmomentum penting untuk berhenti merokokuntuk berhenti merokok).). •Iklan antirokok dengan jam penayangan intensif untuk menandingi iklan rokok. •Media: sekolah-sekolah, televisi, radio, dll.
  • 26. UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan) BeraniBerani “katakan tidak pada rokok”“katakan tidak pada rokok”  Jangan mau menjadi perokok pasifJangan mau menjadi perokok pasif  Jadikan rumah sebagai zona "aman"Jadikan rumah sebagai zona "aman" asap rokokasap rokok  Di kantor, mintalah kebijakan dari pihakDi kantor, mintalah kebijakan dari pihak manajemen agar diberlakukan "kawasanmanajemen agar diberlakukan "kawasan kerja bebas rokok"kerja bebas rokok"
  • 27. UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan) Mengadakan pelayanan konselingMengadakan pelayanan konseling  Konsultasi cara berhenti merokokKonsultasi cara berhenti merokok Menyibukkan diri (organisasi, berolahragaMenyibukkan diri (organisasi, berolahraga dan aktivitas lain)dan aktivitas lain)  Bimbingan kontinu terhadap pecanduBimbingan kontinu terhadap pecandu rokok u/ terapi berhenti merokokrokok u/ terapi berhenti merokok  Penanaman prinsip rokok menyebabkanPenanaman prinsip rokok menyebabkan kemiskinankemiskinan
  • 28. UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan) RegulasiRegulasi  Indonesia tertinggal jauh dari negara-Indonesia tertinggal jauh dari negara- negara tetangganegara tetangga (( Thailand, SingapuraThailand, Singapura dan Myanmardan Myanmar))  ThailandThailand melarang iklan rokok di mediamelarang iklan rokok di media cetak maupun elektronik.cetak maupun elektronik.  SingapurSingapuraa iklan rokok dilarang samaiklan rokok dilarang sama sekalisekali  Myanmar menetapkan pajak tinggiMyanmar menetapkan pajak tinggi
  • 29. UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan) Kebijakan Pemerintah IndonesiaKebijakan Pemerintah Indonesia Revisi PP No 81 Thn 1999Revisi PP No 81 Thn 1999 ((PengamananPengamanan Rokok Bagi KesehatanRokok Bagi Kesehatan) menjadi) menjadi PP No 19PP No 19 Thn 2003Thn 2003 ((1010-03-03)-03-03)  menunjukkan kurangnya komitmenmenunjukkan kurangnya komitmen pemerintah terhadap kesehatanpemerintah terhadap kesehatan masyarakatmasyarakat Kenapa.....?Kenapa.....?
  • 30. UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan) KKadar nikotin dalam setiap batang rokok diadar nikotin dalam setiap batang rokok di wilayah Indonesia tidak boleh melebihi 1,5wilayah Indonesia tidak boleh melebihi 1,5 mgmg,, dan kadar kandungan tar maksimal 20dan kadar kandungan tar maksimal 20 mgmg TTidak adanyaidak adanya batasbatas kadar kandungan tar dankadar kandungan tar dan nikotin dalam rokoknikotin dalam rokok Menurut Lembaga M3 (Menanggulangi Masalah Merokok)
  • 31. UPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DIUPAYA PENCEGAHAN MEROKOK DI MASYARAKAT (lanjutan)MASYARAKAT (lanjutan)  15 Maret 2005, Pemerintah Kota Bandung15 Maret 2005, Pemerintah Kota Bandung memberlakukan Peraturan Daerah Kebersihan,memberlakukan Peraturan Daerah Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban (Perda K3).Keindahan, dan Ketertiban (Perda K3). a.l:a.l: mengatur larangan merokok di tempatmengatur larangan merokok di tempat publik di kota Bandung berikut sanksi dendapublik di kota Bandung berikut sanksi denda sebanyak 5 juta rupiah.sebanyak 5 juta rupiah. Peraturan tampak dibuat untuk dilanggar !!
  • 32. KESIMPULANKESIMPULAN Rokok:Rokok: PemborosanPemborosan  kemiskinankemiskinan Zat beracunZat beracun  bahaya bagi kesehatanbahaya bagi kesehatan MerugikanMerugikan  perokok dan orang sekitarperokok dan orang sekitar Perlu upaya-upaya pemberantasan rokokPerlu upaya-upaya pemberantasan rokok Perlu kerjasama sinergis dari perokok,Perlu kerjasama sinergis dari perokok, masyarakat (lingkungan sangat besarmasyarakat (lingkungan sangat besar pengaruhnya), tenaga kesehatan danpengaruhnya), tenaga kesehatan dan pemerintahpemerintah  program antirokok berhasilprogram antirokok berhasil OLEH KARENA ITU....OLEH KARENA ITU....