Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Armenian menekankan pemilihan bersyarat berdasarkan pengetahuan Allah, anugerah Allah dapat ditolak, dan manusia dapat bekerja sama dengan Allah dalam keselamatan.
2. Jacob Arminius mendirikan ajaran Armenian setelah menolak ajaran Calvinisme dan memodifikasinya.
3. Sidang Dort menolak 5 artikel Remonstrans dan mengutuk ajaran Armenian, meskipun kemudian d
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
Teologi armenian
1. A. PENDAHULUAN
Armenian merupakan istilah yang digunakan untuk menjabarkan teologi dari Jacob
Arminius serta gerakan yang mendukungnya. Penekanan teologis dari Armenian adalah pemilihan
yang bersyarat berdasarkan kemahatahuan, Allah Anugrah Allah dapat ditolak, penebusan Kristus
dapat ditolak, freewill dan dapat berkerja sama dengan Allah dalam keselamatan. Gereja-gereja
yang mendukung dan memakai teologi Armenian seperti Methodist, hollines, wesleyanisme, dan
banyak lagi.
B. Sejarah Pendiri Armenian
Jacob Armenius lahir di Belanda dan belajar di Marburg, Leiden Geneva, dan Bassal, ia
melayani sebagai pendeta di jemaat Amsterdam dan sebgai dosen di universitas Leiden selama 6
tahun terakhir dari hidupnya. Armenian merupakan seorang yang dahulunya adalah
pendukung calvinis dan dia belajar dibawah menantu dari calvin yaitu Beza di Geneva, ia
mempertahankancalvin melawan koornheert pada waktu itu ia melihat bahwa lawannya
lebih bisa mempertahankan pandangannya, hal ini yang membuat ia menolak Calvinisme.
Armenius sangat menentang pengajaran-pengajaran Calvinisme dan memodifikasi
pengajaran tersebut menjadi doktrin pandangannya seperti, manusia bekerja sama dengan Allah
perihal keselamatan, dan keselamatan itu bersyarat, armenius juga mengajarakan bahwa
penebusan tidak terbatas dari Kristus dan anugrah Allah dapat ditolak, serta orang percaya dapat
kehilangan keselamatan.
Pandangan Armenian ini menimbulkan banyak isu, oleh karna itu Armenian mengajukan
sidang kepada pemerintah Dort. Arminius meninggal sebelum ia bisa memenuhi permintaan
Jenderal Negara Belanda untuk 14-halaman penguraian pandangannya, Remonstrans menjawab
sebagai gantinya dengan Lima artikel Remonstrans sebelum sidang dilaksanakan Armenius sudah
meninggal. Sidang itu dilaksanakan dengan pemimpin sidang adalah calvinisme dan golongan
Ortodoks beserta para remonstran Armenian. Kelima artikel ditolak dan para remonstran dianiaya
sehingga mereka melarikan diri keluar negeri.
Pada tahun 1625 penganianyaan dilarang, dan para remonstran kembali ke Holland dan
mendirikan gereja-gereja dan sekolah-sekolah yang sesuai dengan ketetapan pada tahun 1630.
Pengaruh Armenian di hollan semakin berkurang namun digereja-gereja besar seperti di Geneva,
jerman dan hollan sangat berhasil.
Ternyata Armenian telah di anut di inggris sebelum armenius, namun tidak terlalu
berdampak besar. Charles 2 meremehkan presbiterian, mendirikan doktrin Armenian di gereja
yang lain.
The remonstrance:
Seiring berjalannya perkembangan Armenian, Pengikut Arminius tidak ingin mengadopsi
nama pemimpin mereka dan menyebut diri mereka Remonstrants. Arminius meninggal sebelum
2. ia bisa memenuhi permintaan dari Gereja Belanda untuk menguraikan pandangannya. Sebagai
gantinya Remonstrants menjawab dengan Lima Point bantahan terhadap ajaran Calvin.
Untuk menanggapi Lima Point Armenian tersebut, gereja Reformasi Belanda mengadakan
sidang sinode nasional di Dordrecht pada Tahun 1618-1619. Sidang ini juga dihadiri
utusan gereja-gereja reformasi dari negara lain. Sidang Sinode tersebut memutuskan bahwa
Kelima Point Armenian dinyatakan sebagai ajaran sesat sekaligus mengutuknya. Sidang juga
membantah kelima Point Armenianisme dengan Lima Point Calvinisme
Para Remonstrants tidak konsisten dengan pemikiran soteriologis dari Arminius. Beberapa,
seperti Philip von Limborch, bergerak ke arah yang terbaik yaitu semi-Pelagianisme atau ke arah
yang terburuk yaitu Socinianism atau rasionalisme.
Di Belanda para Armenian telah dicoret dari keanggotaan gereja Reformasi, dipenjarakan,
dibuang, dan bersumpah untuk tidak melanjutkan ajaran Armenius. Dua belas tahun kemudian
Belanda secara resmi memberikan perlindungan kepada Arminianisme sebagai agama, meskipun
permusuhan antara Arminians dan Calvinis terus berlanjut.
Lima Point penegasan dari Remonstrance:
1. Presdestinasi: Allah memilih mereka yang Ia ketahui berdasarkan kehendak bebasnya akan
percaya kepada kristus dan bertekun dalam iman.
2. Penebusan, secara kualitatif memadai untuk semua orang, hanya manjur untuk orang beriman;
3. Tanpa bantuan oleh Roh Kudus, orang tak mampu menanggapi akan Allah;
4. anugerah pendahuluan: karya persiapan Roh Kudus memampukan orang percaya untuk
memberikan respon pada injil dan bekerja sama dengan Allah dalam keselamatan
5. Orang-orang percaya mampu melawan dosa tetapi tidak di luar kemungkinan jatuh dari kasih
karunia/ keselamatan.
C. Teologi Armenian
Arminianisme adalah teologi liberal yang berhaluan atau menyimpang. armenius
beranggapan manusia itu berdosa tidak dapat melakukan perbuatan baik dengan kekuatannya
sendiri. Hal ini salah karena kencenderungan manusia berbuat dosa sehingga mengabaikan/tidak
memerlukan lahir baru. Pemahaman dari golongan armenianisme juga beranggapan keselamatan
itu hanya bagi mereka yang percaya sehingga keselamatan universal menjadi tidak berarti.
Memang ini sepenuhnya tidak salah tetapi pemahaman tentang keselamatan seharusnya menarik
orang yang belum percaya dan sudah percaya untuk mengerjakan keselamatannya. Anggapan
terakhir tentang keselamatan konsep pemilihan terhadap orang yang berada pada pengetahuan
Allah adalah orang yang AKAN diselamatkan, sementara yang lainnya BERLALU dari
pengetahuan Allah.
Pernyataan teologis Inti dari Remonstrans Arminianisme terletak pada pernyataan bahwa
martabat manusia menuntut adanya kehendak bebas yang tidak terhalang, termasuk menolak kasih
karunia keselamatan dari Allah bahkan yang sebelumnya telah diterima. Ini artinya seseorang yang
telah beriman kepada Kristus bisa menjadi murtad.
D. Pilihan Dan Predestinasi
3. Doktrin predestinasi (Allah memilih orang-orang tertentu untuk keselamatan):
dihubungkan dengan kemahatahuan Allah. Gabungan antara armenianisme dan predestinasi ini
dapat di definisikan “ketetapan itu berdasar pada kemahatauan Allah, dimana Ia mengetahui sejak
kekekalan, orang mana yang akan percaya dan bertobat dan yang akan bertekun dalam anugrah itu
dan juga siapa yang tidak akan percaya dan tidak akan bertekun”.
E. Anugrah Pendahuluan
Anugrah yang datang ‘sebelumnya’. Hal ini adalah wujud kemurahan Allah karenaketidak
mampuan manusia dengan memberikan kuasa. Suatu manifestasi dari pengaruh Ilahi yang
menghasilkan kehidupan sepenuhnya telah diperbaharui oleh Roh Kudus.
System Anugerah dari Armenian :
1. Ketidak mampuan manusia karena kerusakan total
2. Keadaan alami atau natural
3. Keberlangsungan dari anugrah
4. Anugrah bekerja sama dengan sinegrisme
5. Kuasa dari manusia yang akhirnya menolak anugerah Allah yang Cuma-Cuma diberikan
kepadanya.
F. Kehendak Bebas
Ada kaitan yang erat antara anugerah pendahuluan dan kehendak bebas. Tokoh Wiley
menghubungkan anugerah pendahuluan dan free will:
1. Anugerah pendahuluan dikerjakan dalam diri manusia.
2. Anugerah pendahuluan berkaitan dengan manusia sebagai agen yang bebas dan bertanggung
jawab.
3. Anugerah pendahuluan berkaitan dengan manusia yang diperbudak oleh dosa dan anugerah
pendahuluan berkaitan untuk membangkitkan jiwa pada kebenaran
4. Keberlangsungan kerja sama antara umat manusia dan anugerah yang berasal dari Roh Kudus,
menggabungkan anugerah pendahuluan langsung kedalam anugerah yang menyelamatkan
G. Syarat-Syarat Keselamatan
Iman yang menyelamatkan meliputi 4 hal:
1. Kesadaran akan dosa
2. Berpaling kepada Allah melalui anugerah pendahuluan dari Roh Kudus, yang menyakinkan dan
memanggil
3. Pertobatan dan pengakuan dosa telah memisahkan dari anugerah Allah dan menahan kavenan yang
baru diberlakukan
4. Penerapan secara personal dari kelahiran baru dalam Yesus Kristus.
Tanggung jawab manusia dalam keselamatkan melibatkan pengetahuan akan dosa,
berpaling dari dosa, berpaling pada Allah, dan iman dalam Kristus. Pertobatan berarti berubah.
Wesley menyebutnya sebagai suatu perubahan hati dari semua dosa kepada semua
kekudusan. Bertobat berarti dosa harus di tinggalkan dan tidak lagi bergantung pada diri sendiri
melainkan harus sepenuhnya bergantung pada Kristus.
Wesley mendefinisikan iman yang menyelamatkan dengan 3 syarat:
4. 1. Mempercayai kemurahan dan pengampunan Allah
2. Menerima jaminan dalam kehidupan orang percaya
3. Mengekspresiakan kebergantungan pada Kristus dan menyerahkan hidupnya kepada Kristus
sebagai Tuhan
Ketiga syarat tersebut dapat diekspresikan atau dilaksanakanatas dasar ketaatan.
H. Arti dari Penebusan
Kristus menderita untuk memuaskan keadilan atau pemerintahan dari Allah. Jadi Kristus
bukan mati untuk umat manusia, melainkan Kristus membuat “tanda pembayaran” yang
memuaskan pemerintahan Allah. Oleh karena itu, Allah mengesampingkan tuntutan hukum dan
mengampuni orang-orang berdosa atas dasar bahwa pemerintahanNya telah di tinggikan dan
dihormati.
I. Jangkauan Penebusan
Arminian mengajarkan bahwa penebusan Kristus adalah menyeluruh. Hal itu tidak berarti
bahwa semua umat manusia akan diselamatkan tanpa syarat, tetapi bahwa pengorbanan Kristus
memuaskan tuntutan dari hukum Allah dan membuat keselamatan. Jadi memungkinkan bagi
semua orang. Usaha dari Kristus dalam penebusanNya adalah untuk setiap orang, hal itu cukup
untuk menyelamatkan setiap orang. Oleh karena Kristus memberikan usahaNya bagi semua
orang, maka proklamasi injil adalah kepada semua orang
DAFTAR PUSTAKA
Enns Paul, The Moody Handbook Of Theolgy 2, Literatur SAAT, Malang 2007
Drs. F.D Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja,
BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993