Buku ini membahas tentang upaya mencapai keharmonisan rumah tangga setelah terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Pengalaman lembaga Rumah Perempuan selama 10 tahun menunjukkan bahwa memelihara keutuhan keluarga yang harmonis setelah kekerasan adalah tantangan besar, terutama karena tekanan dari keluarga dan tetangga terhadap korban. Buku ini menawarkan model penyelesaian alternatif untuk kasus kekerasan dalam rumah tangga
INFO BUKU - JALAN PANJANG MENUJU KEHARMONISAN RUMAH TANGGA
1. Page 1 of 2
INFO BUKU
JALAN PANJANG MENUJU KEHARMONISAN RUMAH TANGGA
Judul Buku: Jalan Panjang Menuju Keharmonisan Rumah Tangga
Penulis: Libby SinlaEloE, Tri M. Soekirman, Paul SinlaEloE
Editor: Paul SinlaEloE
Design Cover/Layout: Wesley Jacob
Penerbit: Rumah Perempuan Kupang
ISBN: 978-602-96517-1-3
Dimensi: 14 x 21 cm
Ketebalan: vi + 70 Halaman
Bahasa: Indonesia
Cetakan I: Februari 2011
DESKRIPSI:
Keutuhan dan kerukunan rumah tangga dalam suasana yang bahagia, aman,
tentram dan damai adalah dambaan setiap orang dalam suatu rumah tangga. Itulah
kalimat yang terdapat pada baris pertama sekaligus Alinea Pertama dari Penjelasan
Umum Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, tentang Penghapusan Kekerasan
dalam Rumah Tangga. Kalimat ini juga merupakan gambaran dari kondisi dan atau
tujuan yang hendak diwujudkan berkaitan dengan maraknya kasus kekerasan dalam
2. Page 2 of 2
rumah tangga. Permasalahannya, sejauh mana hal ini teraplikasikan dalam
kehidupan nyata sehari-hari dalam masyarakat sekitar kita?
Pengalaman Rumah Perempuan selama 10 (sepuluh) tahun dalam melakukan kerja-
kerja pendampingan korban, membuktikan bahwa memelihara keutuhan rumah
tangga yang harmonis dan sejahtera merupakan tantangan yang harus ditemukan
solusinya, terutama pasca terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Tantangan ini
semakin lebih berat lagi ketika terjadi kekerasan dalam rumah tangga, para pihak
mencari keadilan melalui sistem peradilan formal.
Pengalaman Rumah Perempuan, juga mengajarkan bahwa pasca penarikan kasus
dari pihak kepolisian dan atau pasca vonis pengadilan, pihak korban dalam hal ini
istri atau anak maupun anggota rumah tangga lainnya akan dipersalahkan oleh
pihak keluarga dan atau tetangga. Akibatnya, para korban akan mengalami tekanan
psikologis. Khusus bagi anak akan cenderung mencari pelampiasan dengan cara
mengikuti perilaku buruk dari pelaku. Sedangkan bagi para istri, biasanya akan
memilih jalan pintas yakni perceraian untuk mengakhiri penderitaannya.
Berpijak pada realita persoalan di atas, Rumah Perempuan yang merupakan
lembaga non profit dan bekerja untuk isu-isu perempuan, kesetaraan gender dan
sangat konsern pada persoalan kekerasan dalam rumah tangga, menawarkan suatu
model penyelesaian alternatif kasus kekerasan dalam rumah tangga, lewat buku
yang berjudul ”JALAN PANJANG MENUJU KEHARMONISAN RUMAH
TANGGA”.