SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Apa itu Berita?
 Laporan tentang fakta, peristiwa/pendapat dan
yang dipublikasikan secara luas melalui media
massa periodik (YB. Wahyudi).
 Berita adalah informasi baru dan penting
mengenai suatu peristiwa, keadaan, gagasan,
atau manusia yang menarik untuk diketahui
masyarakat.
 Berita adalah peristiwa yang dilaporkan.
Peristiwa adalah kejadian yang telah
berlangsung. Secara teknis, berita baru muncul
hanya setelah dilaporkan. Segala hal yang
diperoleh di lapangan dan masih akan
dilaporkan, belum merupakan berita, melainkan
baru sekedar peristiwa.
Peristiwa
 Berdasarkan timing (waktu terjadinya):
 (1) Scheduled Event: peristiwa yang terencana atau
terprediksikan hampir secara pasti.
 (2) Non-Scheduled Event: peristiwa yang masih
berhubungan dengan scheduled event tetapi yang
diulas/diberitakan bukan scheduled event itu sendiri.
 (3) Unscheduled Event: peristiwa yang sama sekali tidak
terprediksikan terjadinya.
Fakta
 Bahan mentah berita dan menjawab enam pertanyaan
dasar (5W 1H).
 What : apa yang terjadi,
 When : bilamana itu terjadi,
 Where : dimana itu terjadi,
 Who : siapa yang terlibat,
 How : bagaimana itu terjadi,
 Why : mengapa itu terjadi
 Wartawan yang menonton dan menyaksikan peristiwa
belum tentu telah menemukan peristiwa.
 Wartawan sudah menemukan peristiwa setelah ia
memahami proses atau jalan cerita, yaitu tahu APA yang
terjadi; SIAPA yang terlibat; kejadiannya BAGAIMANA,
KAPAN, dan DI MANA itu terjadi (prinsip 5W+1H).
 Keenam itu yang disebut unsur berita.
Format Pengemasan Berita
Dikategorikan menjadi dua:
 (1) News Bulletin: format pemberitaan yang sangat
memperhitungkan actuality atau time concern. Dikemas
secara singkat, tidak detail.
 (2) News Magazine: format pemberitaan yang timeless.
Dikemas dalam format panjang, detail featuris atau
bahkan in-depth.
Kategorisasi News Bulletin
(1) Berita Langsung (Straight/Hard/Spot News)
 Menyampaikan kejadian-kejadian penting yang
secepatnya perlu diketahui oleh pembaca.
 Straight: unsur-unsur terpenting dari peristiwa tersebut
harus sesegera mungkin disampaikan kepada pembaca.
 Spot: wartawan berada/berhadapan langsung dengan
peristiwa yang dilaporkan.
 Hard: peristiwa yang dilaporkan adalah hal-hal yang
sangat krusial, mengejutkan atau mendadak atau
berdampak besar.
 Aktualiatas: unsur penting dari berita langsung  tidak
hanya menyangkut waktu tetapi juga sesuatu yang baru
diketahui/ ditemukan (cara baru, ide baru, penemuan
(2) Berita Ringan (Soft News):
 Tidak mengutamakan unsur ‘penting’ melainkan unsur
‘menariknya’.
 Kejadian yang diangkat lebih dilihat pada unsur
manusiawinya.
 Bahan yang ditulis sebgai berita ringan adalah elemen-
elemen kejadian di tingkat permukaannya, tidak perlu
melacak latar belakangnya.
 Unsur menarik dalam sebuah berita ringan ini lebih
ditujukan untuk sekedar menyentuh emosi
pembaca/pemirsa: keterharuan, kegembiraan, kasihan,
kegeraman, kelucuan, kemarahan dan lain-lain lewat
kejadian-kejadian konyol (komedi), dramatis,
kontroversial, tragis/unik.
Dua varian berita ringan:
(1) Berita ringan yang kejadiannya menjadi sampiran (side
bar) dari peristiwa penting yang diberitakan lewat
berita langsung.
(2) Berita ringan yang kejadiannya berdiri sendiri sehingga
tidak terkait dengan suatu peristiwa penting yang bisa
dituliskan sebagai berita langsung.
Kategorisasi News Magazine
(3) Berita Kisah (Feature):
 Laporan kreatif yang ditujukan untuk menyentuh
perasaan, menambah pengetahuan lewat
penjelasan, rinci, lengkap serta mendalam
(komprehensif).
 Karangan faktual menarik dan juga menghibur
mengenai peristiwa, persoalan, pikiran, proses,
perkembangan, atau profil perseorangan yang
aktual.
 Disajikan dengan gaya menulis yang lincah dan
‘cerdas kata’ (word smart). Nilai feature terletak
pada unsur manusiawi dan dapat menambah
pengetahuan pembaca.
 Bahasa yang digunakan biasanya cenderung
prosaic. Feature tidak terikat oleh aktualitas.
Jenis Feature
 Profil feature menceritakan perjalanan hidup seseorang,
bisa pula menggambarkan sepak terjang orang tersebut
dalam suatu kegiatan dan pada kurun waktu tertentu.
Profil feature tidak hanya cerita sukses saja, tetapi juga
cerita kegagalan seseorang. Tujuannya agar pembaca dapat
bercermin lewat kehidupan orang lain.
 How to do it feature adalah berita yang menjelaskan agar
orang melakukan sesuatu. Informasi disampaikan berupa
petunjuk yang dipandang penting bagi pembaca. Misalnya
petunjuk berwisata ke Pulau Bali. Dalam tulisan itu
disampaikan beberapa tips prakatis rute perjalanan (darat,
laut, udara), lokasi wisata, rumah makan dan penginapan,
perkiraan biaya, kualitas jalan, keamanan, dan lain-lain.
 Science feature adalah tulisan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
ditandai oleh kedalaman pembahasan dan obyektivitas pandangan
yang dikemukakan, menggunakan data dan informasi yang memadai.
Feature ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimuat di majalah
teknik, komputer, pertanian, kesehatan, kedokteran, dan lain-lain.
Bahkan surat kabar pun sekarang memilikirubrik Science Feature.
 Human interest feature merupakan feature yang menonjolkan hal-hal
yang menyentuh perasasaan sebagai hal yang menarik, termasuk di
dalamnya adalah hobby dan kesenangan. Misalnya orang yang selamat
dari kecelakaan pesawat terbang dan hidup di hutan selama dua
minggu. Kakek berusia 85 tahun yang tetap mengabdi pada lingkungan
walaupun hidup terpencil dan miskin.
(4) Laporan Mendalam (In-depth Reporting):
 Digunakan untuk melaporkan sebuah
permasalahan/kenyataan secara lebih
lengkap dan berusaha mengungkap
jawaban menyeluruh atas enam
pertanyaan dasar: apa, dimana, bilamana,
siapa, bagaimana, mengapa.
 Reporter menekankan pengumpulan bahan
untuk menjawab bagaimana, mengapa dan
juga dampak suatu peristiwa atau
keadaan. Satu ukuran berita berkedalaman
sudah menyajikan jawaban menyeluruh
ialah bilamana tak ada lagi pertanyaan
muncul di benak pembaca.
 Proses peliputan laporan mendalam biasanya
dilakukan melalui model peliputan
interpretive atau investigative. Model
peliputan interpretif dipergunakan jika
wartawan berhadapan dengan serangkaian
peristiwa yang harus ditafsirkan keterkaitan
logisnya.
 Model peliputan investigatif digunakan
ketika ada sejumlah pihak menutupi
kejadian sebenarnya atau menyembunyikan
sejumlah fakta mengenai topik yang
menyangkut kepentingan umum, terutama
bila ada indikasi perbuatan salah yang
merugikan public dan ada upaya menutup-
nutupi perbuatan tersebut.

More Related Content

Similar to Apa Berita

Materi mata-kuliah-jurnalistik unsera
Materi mata-kuliah-jurnalistik unseraMateri mata-kuliah-jurnalistik unsera
Materi mata-kuliah-jurnalistik unseraAMAR MAHARDIKA
 
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme Warga
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme WargaTeknik Peliputan Pada Jurnalisme Warga
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme Wargaiwan setiawan
 
Pengantar Jurnalistik
Pengantar JurnalistikPengantar Jurnalistik
Pengantar Jurnalistikfebastream
 
Ruang lingkup jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistikRuang lingkup jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistikiwayan suta
 
Berita dan press realese
Berita dan press realeseBerita dan press realese
Berita dan press realeseroellys
 
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ Penulisan Naskah Radi...
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ  Penulisan Naskah Radi...Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ  Penulisan Naskah Radi...
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ Penulisan Naskah Radi...SyahnaAjeng
 
KONSEP_JURNALISME.ppt
KONSEP_JURNALISME.pptKONSEP_JURNALISME.ppt
KONSEP_JURNALISME.pptssusercf9fa9
 
KONSEP_JURNALISME.ppt
KONSEP_JURNALISME.pptKONSEP_JURNALISME.ppt
KONSEP_JURNALISME.pptJulius100794
 
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita Berkala
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita BerkalaPENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita Berkala
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita BerkalaDiana Amelia Bagti
 

Similar to Apa Berita (20)

PR-Writing-Pertemuan-6.ppt
PR-Writing-Pertemuan-6.pptPR-Writing-Pertemuan-6.ppt
PR-Writing-Pertemuan-6.ppt
 
BERITA
BERITABERITA
BERITA
 
Materi mata-kuliah-jurnalistik unsera
Materi mata-kuliah-jurnalistik unseraMateri mata-kuliah-jurnalistik unsera
Materi mata-kuliah-jurnalistik unsera
 
Teknik penulisan Berita dan Feature
Teknik penulisan Berita dan FeatureTeknik penulisan Berita dan Feature
Teknik penulisan Berita dan Feature
 
Berita
BeritaBerita
Berita
 
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme Warga
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme WargaTeknik Peliputan Pada Jurnalisme Warga
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme Warga
 
Pengantar Jurnalistik
Pengantar JurnalistikPengantar Jurnalistik
Pengantar Jurnalistik
 
Ruang lingkup jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistikRuang lingkup jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistik
 
Teknik penulisan berita dan feature
Teknik penulisan berita dan featureTeknik penulisan berita dan feature
Teknik penulisan berita dan feature
 
Jenis jenis feature
Jenis jenis featureJenis jenis feature
Jenis jenis feature
 
JENIS-JENIS BERITA.pdf
JENIS-JENIS BERITA.pdfJENIS-JENIS BERITA.pdf
JENIS-JENIS BERITA.pdf
 
Pelatihan jurnalistik kejakgung
Pelatihan  jurnalistik kejakgungPelatihan  jurnalistik kejakgung
Pelatihan jurnalistik kejakgung
 
Pelatihan Jurnalistik
Pelatihan JurnalistikPelatihan Jurnalistik
Pelatihan Jurnalistik
 
Jurnalisme Warga 1
Jurnalisme Warga 1Jurnalisme Warga 1
Jurnalisme Warga 1
 
Berita dan press realese
Berita dan press realeseBerita dan press realese
Berita dan press realese
 
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowoTeknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
Teknik penulisan berita oleh Indiwan seto wahyu wibowo
 
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ Penulisan Naskah Radi...
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ  Penulisan Naskah Radi...Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ  Penulisan Naskah Radi...
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ Penulisan Naskah Radi...
 
KONSEP_JURNALISME.ppt
KONSEP_JURNALISME.pptKONSEP_JURNALISME.ppt
KONSEP_JURNALISME.ppt
 
KONSEP_JURNALISME.ppt
KONSEP_JURNALISME.pptKONSEP_JURNALISME.ppt
KONSEP_JURNALISME.ppt
 
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita Berkala
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita BerkalaPENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita Berkala
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Berita Berkala
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Apa Berita

  • 1. Apa itu Berita?  Laporan tentang fakta, peristiwa/pendapat dan yang dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik (YB. Wahyudi).  Berita adalah informasi baru dan penting mengenai suatu peristiwa, keadaan, gagasan, atau manusia yang menarik untuk diketahui masyarakat.  Berita adalah peristiwa yang dilaporkan. Peristiwa adalah kejadian yang telah berlangsung. Secara teknis, berita baru muncul hanya setelah dilaporkan. Segala hal yang diperoleh di lapangan dan masih akan dilaporkan, belum merupakan berita, melainkan baru sekedar peristiwa.
  • 2. Peristiwa  Berdasarkan timing (waktu terjadinya):  (1) Scheduled Event: peristiwa yang terencana atau terprediksikan hampir secara pasti.  (2) Non-Scheduled Event: peristiwa yang masih berhubungan dengan scheduled event tetapi yang diulas/diberitakan bukan scheduled event itu sendiri.  (3) Unscheduled Event: peristiwa yang sama sekali tidak terprediksikan terjadinya.
  • 3. Fakta  Bahan mentah berita dan menjawab enam pertanyaan dasar (5W 1H).  What : apa yang terjadi,  When : bilamana itu terjadi,  Where : dimana itu terjadi,  Who : siapa yang terlibat,  How : bagaimana itu terjadi,  Why : mengapa itu terjadi
  • 4.  Wartawan yang menonton dan menyaksikan peristiwa belum tentu telah menemukan peristiwa.  Wartawan sudah menemukan peristiwa setelah ia memahami proses atau jalan cerita, yaitu tahu APA yang terjadi; SIAPA yang terlibat; kejadiannya BAGAIMANA, KAPAN, dan DI MANA itu terjadi (prinsip 5W+1H).  Keenam itu yang disebut unsur berita.
  • 5. Format Pengemasan Berita Dikategorikan menjadi dua:  (1) News Bulletin: format pemberitaan yang sangat memperhitungkan actuality atau time concern. Dikemas secara singkat, tidak detail.  (2) News Magazine: format pemberitaan yang timeless. Dikemas dalam format panjang, detail featuris atau bahkan in-depth.
  • 6. Kategorisasi News Bulletin (1) Berita Langsung (Straight/Hard/Spot News)  Menyampaikan kejadian-kejadian penting yang secepatnya perlu diketahui oleh pembaca.  Straight: unsur-unsur terpenting dari peristiwa tersebut harus sesegera mungkin disampaikan kepada pembaca.  Spot: wartawan berada/berhadapan langsung dengan peristiwa yang dilaporkan.  Hard: peristiwa yang dilaporkan adalah hal-hal yang sangat krusial, mengejutkan atau mendadak atau berdampak besar.  Aktualiatas: unsur penting dari berita langsung  tidak hanya menyangkut waktu tetapi juga sesuatu yang baru diketahui/ ditemukan (cara baru, ide baru, penemuan
  • 7. (2) Berita Ringan (Soft News):  Tidak mengutamakan unsur ‘penting’ melainkan unsur ‘menariknya’.  Kejadian yang diangkat lebih dilihat pada unsur manusiawinya.  Bahan yang ditulis sebgai berita ringan adalah elemen- elemen kejadian di tingkat permukaannya, tidak perlu melacak latar belakangnya.  Unsur menarik dalam sebuah berita ringan ini lebih ditujukan untuk sekedar menyentuh emosi pembaca/pemirsa: keterharuan, kegembiraan, kasihan, kegeraman, kelucuan, kemarahan dan lain-lain lewat kejadian-kejadian konyol (komedi), dramatis, kontroversial, tragis/unik.
  • 8. Dua varian berita ringan: (1) Berita ringan yang kejadiannya menjadi sampiran (side bar) dari peristiwa penting yang diberitakan lewat berita langsung. (2) Berita ringan yang kejadiannya berdiri sendiri sehingga tidak terkait dengan suatu peristiwa penting yang bisa dituliskan sebagai berita langsung.
  • 9. Kategorisasi News Magazine (3) Berita Kisah (Feature):  Laporan kreatif yang ditujukan untuk menyentuh perasaan, menambah pengetahuan lewat penjelasan, rinci, lengkap serta mendalam (komprehensif).  Karangan faktual menarik dan juga menghibur mengenai peristiwa, persoalan, pikiran, proses, perkembangan, atau profil perseorangan yang aktual.  Disajikan dengan gaya menulis yang lincah dan ‘cerdas kata’ (word smart). Nilai feature terletak pada unsur manusiawi dan dapat menambah pengetahuan pembaca.  Bahasa yang digunakan biasanya cenderung prosaic. Feature tidak terikat oleh aktualitas.
  • 10. Jenis Feature  Profil feature menceritakan perjalanan hidup seseorang, bisa pula menggambarkan sepak terjang orang tersebut dalam suatu kegiatan dan pada kurun waktu tertentu. Profil feature tidak hanya cerita sukses saja, tetapi juga cerita kegagalan seseorang. Tujuannya agar pembaca dapat bercermin lewat kehidupan orang lain.  How to do it feature adalah berita yang menjelaskan agar orang melakukan sesuatu. Informasi disampaikan berupa petunjuk yang dipandang penting bagi pembaca. Misalnya petunjuk berwisata ke Pulau Bali. Dalam tulisan itu disampaikan beberapa tips prakatis rute perjalanan (darat, laut, udara), lokasi wisata, rumah makan dan penginapan, perkiraan biaya, kualitas jalan, keamanan, dan lain-lain.
  • 11.  Science feature adalah tulisan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai oleh kedalaman pembahasan dan obyektivitas pandangan yang dikemukakan, menggunakan data dan informasi yang memadai. Feature ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimuat di majalah teknik, komputer, pertanian, kesehatan, kedokteran, dan lain-lain. Bahkan surat kabar pun sekarang memilikirubrik Science Feature.  Human interest feature merupakan feature yang menonjolkan hal-hal yang menyentuh perasasaan sebagai hal yang menarik, termasuk di dalamnya adalah hobby dan kesenangan. Misalnya orang yang selamat dari kecelakaan pesawat terbang dan hidup di hutan selama dua minggu. Kakek berusia 85 tahun yang tetap mengabdi pada lingkungan walaupun hidup terpencil dan miskin.
  • 12. (4) Laporan Mendalam (In-depth Reporting):  Digunakan untuk melaporkan sebuah permasalahan/kenyataan secara lebih lengkap dan berusaha mengungkap jawaban menyeluruh atas enam pertanyaan dasar: apa, dimana, bilamana, siapa, bagaimana, mengapa.  Reporter menekankan pengumpulan bahan untuk menjawab bagaimana, mengapa dan juga dampak suatu peristiwa atau keadaan. Satu ukuran berita berkedalaman sudah menyajikan jawaban menyeluruh ialah bilamana tak ada lagi pertanyaan muncul di benak pembaca.
  • 13.  Proses peliputan laporan mendalam biasanya dilakukan melalui model peliputan interpretive atau investigative. Model peliputan interpretif dipergunakan jika wartawan berhadapan dengan serangkaian peristiwa yang harus ditafsirkan keterkaitan logisnya.  Model peliputan investigatif digunakan ketika ada sejumlah pihak menutupi kejadian sebenarnya atau menyembunyikan sejumlah fakta mengenai topik yang menyangkut kepentingan umum, terutama bila ada indikasi perbuatan salah yang merugikan public dan ada upaya menutup- nutupi perbuatan tersebut.