Kriteria Pemimpin dalam Timbangan Al-Quran dan As-Sunnah.pptx
1. Kriteria Pemimpin dalam Perspektif Al-
Quran dan As-Sunnah
Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., Ph.D.
2. Universalitas Islam
Islam adalah agama yang universal, kompleks serta komprehensif, ajarannya senantiasa
relevan pada setiap tempat dan waktu, dan mencakup seluruh aspek kehidupan dan
segala persoalan yang dihadapi oleh manusia.
Adab bagaimana seseorang muslim membuang hajatnya, bahkan persoalan yang sangat
privat-pun telah diatur sedemikian detil dalam Islam, apalagi persoalan yang lebih besar
dari itu dan menyangkut kepentingan orang banyak yaitu ‘bagaimana memilih
pemimpin’
3. Terminologi ‘Pemimpin’ dalam Quran & Sunnah
pemimpin
Khalifah
Imamah
Ulil
Amri
• Secara etimologis, kata khalīfah berakar kata khalafa, mempunyai tiga
makna pokok, yaitu mengganti, belakang, dan perubahan. Dengan
makna seperti ini, maka kata kerja khalafa-yakhlufu-khalīfah
dipergunakan dalam arti bahwa khalifah adalah yang mengganti
kedudukan Nabi saw sebagai pemimpin, khalifah adalah pemimpin di
belakang (sesudah) Nabi saw.
• Term imāmah berasal dari kata imām. Dalam Maqāyis al-Lughah
dijelaskan bahwa term imām pada mulanya berarti pemimpin shalat.
Imām juga berarti orang yang diikuti jejaknya dan didahulukan
urusannya, demikian juga khalifah sebagai imam rakyat.
• Pengertian pemimpin dengan term ulu al-mar di atas, lebih luas
karena mencakup setiap pribadi yang memegang kendali urusan
kehidupan, besar ataupun kecil, seperti pemimpn negara, atau
pemimpin keluarga, bahkan pemimpin diri sendiri juga termasuk di
dalamnya.
4. Hukum Memilih Pemimpin
Dalam pandangan Islam, hukum memilih pemimpin adalah wajib jika ada
syarat-syarat tertentu yang terpenuhi.
Keberadaan pemimpin, mutlak diperlukan dalam sebuah negara. Agar
roda pemerintahan berjalan dengan baik. Demi misi tersebut, tidak boleh
sembarang orang menduduki jabatan tertinggi itu. Namun hanya orang
yang berkompeten yang layak mendudukinya.
5. Hati-hati dalam Menentukan Pilihan di zaman
Penuh Fitnah!
ُي ،ُاتَعاَّدَخ ٌات ََونَس ِ
اسَّنال ىَلَع يِتْأَيَس
َكُي َو ،ُبِذاَكْال اَهيِف ُقَّدَص
اَهيِف ُبَّذ
ََّوخُي َو ،ُنِئَاخْال اَهيِف ُنَمَتْؤُي َو ،ُقِداَّصال
ُينِيَ ْ
اَأ اَهيِف ُ ُن
.
“Akan datang kepada masyarakat masa-masa penuh kedustaan. Pendusta
dianggap jujur dan orang jujur dianggap pendusta, pengkhianat dianggap
amanat, dan orang amanat dianggap pengkhianat.” (HR. Ibnu Majah 4036
dan dishahihkan dalam Shahih al-Jami’).
7. Pernyataan Ibnu Taimiyah yang Sering Disalahgunakan
الظال الدولة ينصر وال ،كافرة كانت وإن العادلة الدولة ينصر هلل إن
مة
مؤمنة كانت وإن
Allah menolong negara yang adil walaupun kafir, dan tidak akan
menolong negara zalim walaupun muslim
8. Pandangan Para Ulama terkait Pemimpin Non-Muslim
انعزل الكفر عليه طرأ لو هَّنأ وعلى ،لكافر تنعقد ال اإلياية َّأ ُن على ُءالعلما أجمع
Para ulama sepakat bahwa kepemimpinan tidak boleh diserahkan kepada oranng kafir. Termasuk ketika ada
pemimpin muslim yang melakukan kekufuran, maka dia harus dilengserkan. (Syarah Sahih Muslim, an-Nawawi,
6/315).
و َءُخالد اَأهواء وأهل واليهود ارَّفُكال ين ذوا ِخَّتَي أ ُن اآلية هذهِب المؤينين هللا َهىن
في فاوضونهمُي جاءَل ُو
هم َأيور إليهم سندو ُنُيو ،اآلراء
Allah melarang kaum mukminin, berdasarkan ayat ini untuk memilih orang kafir, orang yahudi, dan pengikut
aliran sesat untuk dijadikan sebagai orang dekat, orang kepercayaan. Menyerahkan segala saran dan pemikiran
kepada mereka dan menyerahkan urusan kepada mereka.
(Tafsir al-Qurthubi, 4/179).
9. Kriteria 2 : Disayangi dan Menyangi Rakyatnya
َع ُ َّ
َّللا ىَّلَص ِ َّ
َّللا ِلوُسَر ْنَع ٍكِلاَي ِْنب ِف ْوَع ْنَع
ِتَّمِئَأ ُارَي ِخ َلاَق َمَّلَس َو ِهْيَل
َنُّوب ِحُت َِينذَّال ْمُك
ْمُه
َع َو ُنُّلَصُت َو ْمُكْيَلَع َو ُنُّلَصُي َو ْمُكَنُّوب ِحُي َو
ُت َِينذَّال ْمُكِتَّمِئَأ ُارَرِش َو ْمِهْيَل
َنوُضِغْبُي َو ْمُهَنوُضِغْب
ْمُك
ْمُكَنوُنَعْلَي َو ْمُهَنوُنَعْلَت َو
ِب ْمُهُذِبَانُن َ
الَفَأ ِ َّ
َّللا َلوُسَر اَي َليِق
ِف واُياَقَأ اَي َ
ال َلاَقَف ِْفيَّسال
َة َ
الَّصال ْمُكي
ْكاَف ُهَنوُهَرْكَت اًئْيَش ْمُكِت َ
ال ُو ْنِي ْمُتْيَأَر اَذِإ َو
َط ْنِي ًادَي واُع ِ
زْنَت َ
ال َو ُهَلَمَع واُهَر
ٍةَعا
"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka mencintai kalian dan kalian mencintai mereka,
mereka mendo'akan kalian dan kalian mendo'akan mereka. Dan sejelek-jelek pemimpin kalian
adalah mereka yang membenci kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian
dan kalian mengutuk mereka." Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, tidakkah kita memerangi
mereka?" maka beliau bersabda: "Tidak, selagi mereka mendirikan shalat bersama kalian. Jika
kalian melihat dari pemimpin kalian sesuatu yang tidak baik maka bencilah tindakannya, dan
janganlah kalian melepas dari ketaatan kepada mereka."
10. Kriteria 3 : Cerdas dan Fisik yang Kuat
ْمَلَأ
َرَت
ىَلِإ
ِ َ
لَمْال
ْنِي
يِنَب
َليِئاَرْسِإ
ْنِي
ِدْعَب
ىَسوُي
ْذِإ
واُلاَق
ٍيِبَنِل
ُمُهَل
ْثَعْبا
َانَل
اًكِلَي
ْلِتاَقُن
يِف
ِليِبَس
ِ َّ
َّللا
َلاَق
ْلَه
ْمُتْيَسَع
ْ ُنِإ
َبِتُك
ُكْيَلَع
ُم
ُلاَتِقْال
َّ
الَأ
واُلِتاَقُت
واُلاَق
َي َو
ا
َانَل
َّ
الَأ
َلِتاَقُن
يِف
ِليِبَس
ِ َّ
َّللا
ْدَق َو
َانْج ِ
رْخُأ
ْنِي
َان ِ
ارَيِد
َانِئَانْبَأ َو
َلَف
اَّم
َبِتُك
ُمِهْيَلَع
ُلاَتِقْال
ا ْوَّل َوَت
ِإ
َّ
ال
ً
يالِلَق
ْمُهْنِي
ۗ
ُ َّ
َّللا َو
ٌميِلَع
َينِمِلاَّالظِب
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika
mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami
berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika
kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa
kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak
kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa
saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim. (Al Baqarah
246)
11. Kriteria 3 : Cerdas dan Fisik yang Kuat
َلاَق َأو
ْمُهَل
ْمُهُّيِبَن
َّ ُنِإ
َ َّ
َّللا
ْدَق
َثَعَب
ْمُكَل
َوتُلاَط
اًكِلَي
ۚ
واُلاَق
ىَّنَأ
ُو ُنُكَي
َل
ُه
ُكْلُمْال
َانْيَلَع
ُنَْحن َو
ُّقَحَأ
ِكْلُمْالِب
ُهْنِي
ْمَل َو
َتْؤُي
ًةَعَس
ِي
َن
ِلاَمْال
ۚ
َلاَق
َّ ُنِإ
َ َّ
َّللا
اَفَطْصا
ُه
ْمُكْيَلَع
ُهَداَز َو
ًةَطْسَب
يِف
ِمْلِعْال
ِمْس ِجْال َو
ُ َّ
َّللا َو
يِتْؤُي
ُي
ُهَكْل
ْنَي
ُءَاشَي
ۚ
ُ َّ
َّللا َو
ٌعِسا َو
ِلَع
ٌمي
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut
menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih
berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang
cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan
menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha
Mengetahui. (Al Baqarah 247)
13. Kriteria 4 : Amanah dan Adil
ِإ ِتَاناَيَ ْ
اَأ واُّدَؤُت ْ ُنَأ ْمُكُرُيْأَي َ َّ
َّللا َّ ُنِإ
ْيَب ْمُتْمَكَح اَذِإ َو اَهِلْهَأ ىَل
ْ ُنَأ ِ
اسَّنال َن
ُظِعَي اَّمِعِن َ َّ
َّللا َّ ُنِإ ۚ ِلْدَعْالِب واُمُكْحَت
ًعيِمَس َا ُنَك َ َّ
َّللا َّ ُنِإ ۗ ِهِب ْمُك
اًير ِ
صَب ا
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (An
Nisa 58)
15. Ketegasan Rasulullah Tentang Keadilan
ْنَع
َةَشِئاَع
َّ ُنَأ
اًشْي َرُق
ْمُهَّمَهَأ
ُ ُنَْأش
ِةَأ ْرَمْال
ِويُزْخَمْال
ِةَّي
يِتَّال
ْتَق َرَس
واُلاَقَف
ْنَي
ُمِلَكُي
اَهيِف
َلوُس َر
ِ َّ
َّللا
ىَّلَص
ُ َّ
َّللا
ِهْيَلَع
َمَّلَس َو
واُلاَقَف
ْنَي َو
ُئ ِ
رَتْجَي
ِهْيَلَع
َّ
الِإ
ُةَياَسُأ
ُّب ِح
ِلوُس َر
ِ َّ
َّللا
ىَّلَص
ُ َّ
َّللا
ْيَلَع
ِه
َمَّلَس َو
ُهَمَّلَكَف
ُةَياَسُأ
َلاَقَف
ُلوُس َر
ِ َّ
َّللا
ىَّلَص
ُ َّ
َّللا
ِهْيَلَع
َمَّلَس َو
ُعَفْشَتَأ
يِف
ٍدَح
ْنِي
ِدُودُح
ِ َّ
َّللا
َّمُث
َامَق
َطَتْاخَف
َب
َلاَقَف
اَهُّيَأ
ُاسَّنال
اَمَّنِإ
َكَلْهَأ
َينِذَّال
ْمُكَلْبَق
ْمُهَّنَأ
واُناَك
اَذِإ
َق َرَس
ْمِهيِف
َّشال
ُيف ِ
ر
ُهوُك َرَت
اَذِإ َو
َق َرَس
ْمِهيِف
يِعَّضال
ُف
واُياَقَأ
ِهْيَلَع
َّدَحْال
ُمْيا َو
ِ َّ
َّللا
ْوَل
َّ ُنَأ
َةَمِاطَف
َتْنِب
ٍدَّمَحُي
ْتَقَرَس
ْعَطَقَل
ُت
اَهَدَي
Dari ['Aisyah], bahwa orang-orang Quraisy merasa kebingungan dengan masalah seorang wanita Makhzumiyah yang
ketahuan mencuri, lalu mereka berkata, "Siapakah yang kiranya berani membicarakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?" Maka mereka mengusulkan, "Tidak ada yang berani melakukan hal ini kecuali Usamah, seorang yang
dicintai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Sesaat kemudian, Usamah mengadukan hal itu kepada beliau, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu hendak memberi Syafa'at (keringanan) dalam hukum dari
hukum-hukum Allah?" Kemudian beliau berdiri dan berkhutbah, sabdanya: "Wahai sekalian manusia, hanyasanya yang
membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah, ketika orang-orang terpandang mereka mencuri, mereka
membiarkannya (tidak menghukum), sementara jika orang-orang yang rendahan dari mereka mencuri mereka
menegakkan hukuman had. Demi Allah, sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri, sungguh aku sendiri yang akan
memotong tangannya.“ (HR Muslim 3196)
16. Kriteria 5 : Lemah Lembut
َتْنُك ْوَل َو ۚ ْمُهَل َتْنِل ِ ه
َّللا َنِي ٍةَمْحَر اَمِبَف
ْوُّضَفْن َ
ال ِبْلَقْال َظْيِلَغ اًّظَف
َكِل ْوَح ْنِي ا
ا ىِف ْمُه ْرِوَاش َو ْمُهَل ْرِفْغَتْسا َو ْمُهْنَع ُفْعاَف
ْلَّك َوَتَف َتْيَزَع اَذِاَف ِۚ
رْيَ ْ
ال
ۗ ِ ه
َّللا ىَلَع
َْنيِلِك َوَتُمْال ُّب ِحُي َ ه
َّللا َّ ُنِا
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah
dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya. (Ali Imran 159)
17. Khianat Tanpa Kita Sadari
اًئْيَش َينِمِلْسُمْال ِاءَرَيُأ ْنِي ىَّل َوَت ْنَي
َو ً
الُجَر ْمِهْيَلَع َلَمْعَتْساَف
ْمِهيِف َّ ُنَأ ُمَلْعَي َوُه
ِباَتِكِب ُهْنِي ُمَلْعَأ َو َكِلَذِب ىَل ْوَأ َوُه ْنَي
َخ ْدَقَف ، ِهِلوُسَر ِةَّنُس َو ِهللا
َهللا َا ُن
َينِنِيْؤُمْال َعيِمَج َو ُهَلوُسَر َو
“Barang siapa memilih seseorang menjadi pemimpin untuk suatu kelompok,
yang di kelompok itu ada orang yang lebih diridlo’i Allah dari pada orang
tersebut, maka ia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang
yang beriman.” (HR Baihaqi, Al-Hakim, dan At-Thabrani)