Sistem informasi yang banyak diterapkan pada perusahaan manufaktur dan jasa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis dalam era globalisasi adalah sistem informasi manufaktur dan sistem ERP. Sistem informasi manufaktur mengintegrasikan informasi terkait proses produksi dari bahan baku hingga produk jadi. Sistem ERP mengintegrasikan seluruh fungsi bisnis seperti keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan rantai pasok
1. Nama : Nurhasanah
Dosen pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.
Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business
Sistem informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa
dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi
belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses administrasi
akademi baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada
kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harian administrasi akademik.
Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kali terjadi transaksi keuangan
yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pada proses ini Sistem Informasi
Akademi dapat melakukan update untuk data mahasiswa. Beberapa bagian yang
bersangkutan dengan modul keuangan dapat diintegrasikan dibawah Sistem
Informasi Akademik, modul keuangan dapat berupa kegiatan transaksi akutansi
ataupun kegiatan transaksi kepegawaian yang merupakan proses yang terjadi pada
kegiatan di Universitas ataupun Akademik.
Elemen-elemen Sistem Informsi Akademik
a) Memperoleh keyakinan yang layak bahwa laporan keuangan secara
keseluruhan telah bebas dari salah saji yang material, baik karena.
b) Tujuan dari Sistem Informasi Akademik. Secara umun tujuan dari sistem
informasi akademik adalah memberikan informasi tentang kepentingan
akademik misalnya saja: data mahasiswa, KRS, KHS, dll.
c) Masukan (input) dari SistemInformasi Akademik,antara lain: Data Mahasiswa,
Data dosen, Data Mata Kuliah, KRS, Daftar Nilai Mahasiswa, Data
mahasiswa yang sudah lulus, dan Data Keuangan.
d) Keluaran (output) dari Sistem Informasi Akademik, antara lain: Daftar nama
mahasiswa, Daftar nama dosen, Jadwal Kuliah, KHS, Absen Mahasiswa,
Daftar Nama Wisudawan, dan Data mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan.
e) Proses dari Sistem Informasi Akademik
Masukan data mahasiswa yang didapat dari mahasiswa yang bersangkutan
saat registrasi ulang (pendaftaran) dengan keluaran daftar nama mahasiswa.
Masukan data dosen yang didapat dari setiap Fakultas yang sudah
dikoordinasi dengan jurusan yang memberikan keluaran berupa daftar nama
2. baik itu dosen lama yang masih tetap aktif mengajar, serta daftar nama dosen
baru yang mulai mengajar.
Masukan data mata kuliah yang didapat dari setiap jurusan di lingkungan
Universitas dengan memiliki keluaran jadwal kuliah dan jumlah sks tiap mata
kuliah yang sudah ditentukan.
Masukan KRS didapat dari pilihan mahasiswa untuk mata kuliah yang akan
diambil dan dengan ketentuan yang berlaku. Masukan KRS ini memiliki
keluaran absen mahasiswa per setiap mata kuliahnya.
Masukan daftar nilai mahasiswa didapat dari setiap jurusan di lingkungan
Universitas. Mahasiswa wajib mengisi KRS, karena itu merupakan salah satu
syarat agar KHS dapat keluar.
Masukan daftar nama mahasiswa yang telah lulus yang didapat dari setiap
jurusan yang telah dikumpulkan pada fakultas setelah itu ke lembaga yang
menghasilkan keluaran berupa daftar nama wisudawan.
Masukkan data keuangan yang didapat dari puskom yang telah
dikoordinasikan baik pada setiap jurusan melalui fakultas, dengan keluaran
data mahasiswa yang masih aktif dan dapat mengikuti perkuliahan semester
berikutnya. Proses pengolahan data keuangan dilakukan setiap kali terjadi
transaksi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pada proses
ini Sistem Informasi Akademi dapat melakukan update untuk data
mahasiswa.
Umpan Balik. Setiap mahasiswa mengkoreksi apakah data yang telah mereka isi
sama dengan data yang mereka terima karena bisa saja terjadi kesalahan
pemasukan data. Jika terjadi kesalahan data mahasiswa maka mahasiswa dapat
memperbaikinya dengan cara menginformasikannya ke fakultas dan fakultas yang
akan mengurusnya ke lembaga.
Komponen Sistem Informasi Akademik Sistem informasi akademik mempunyai
komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu: komponen
input, komponen model, komponen basis data, dan komponen output. Perbedaan
komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak
dari sistem informasinya.
Komponen Input Akademik. Sistem informasi akademik mengumpulkan data
yang berkaitan dengan pengelolaan data misalnya nilai mahasiswa, mata
kuliah, data staf pengajar (dosen) serta administrasi fakultas/jurusan, dll.
Komponen Model Akademik. Model digunakan untuk menghasilkan informasi
yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model
merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di
sistem informasi akademik banyak digunakan untuk menghasilkan informasi –
informasi tentang pengelolaan data mahasiswa, dosen, dll.
Komponen Basis Data Akademik. Data yang digunakan untuk output berasal
dari data base.
3. Komponen Output Akademik. Tiap subsistem output menyediakan informasi
tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran. Subsistem jurusan
menyediakan informasi mengenai jurusan. Subsistem fakultas menyediakan
informasi mengenai fakultasnya.
Manfaat Sistem Informasi Akademik Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh
dengan penerapan Sistem Informasi Akademik ini adalah:
a) Kemudahan bagi mahasiswa untuk memperoleh informasi tanpa harus
melakukan interaksi langsung dengan bagian administrasi karena informasi
tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pencarian data melalui komputer
yang terkoneksi secara internet.
b) Kemudahan bagi bagian administrasi dikarenakan berkurangnya interaksi
secara langsung dan lebih dilakukan interaksi terhadap data-data yang
diinputkan oleh mahasiswa yang merupakan kebutuhan untuk proses
pengolahan data.
c) Penyimpanan data yang terstruktur dikarenakan Sistem Informasi Akademik
menggunakan database yang tersimpan didalam komputer.
d) Updating informasi antara bagian administrasi akademik maupun dengan
bagian keuangan yang merupakan validasi untuk status mahasiswa sehingga
dapat melakukan kegiatan belajar mengajar , dimana terjadi interaksi data
secara langsung tanpa memerlukan update data secara manual. Update data
dari Sistem Keuangan dan Sistem Akademik merupakan proses penting
dimana proses ini mengupdate status mahasiswa dalam interval waktu
tertentu .
e) Kemudahan bagi pengajar untuk melakukan kegiatan belajar mengajar
dimana pada komponen Front End Web dan komponen Back End Web dapat
membantu para pengajar untuk menyampaikan informasi secara on-line dan
menerima informasi secara on-line dari mahasiswa .
f) Pada sistem ini dapat mereduksi waktu yang dilakukan pada Sistem
Akademik secara manual .
g) Pengolahan data keuangan yang lebih efektif dengan menggunakan aplikasi
yang dapat mendukung proses keuangan dan proses kepegawaian.
h) Kelemahan Sistem Informasi Akademik Beberapa kelemahan penerapan
Sistem Informasi Akademik adalah:
i) Ditemukan hambatan server time out ketika akses secara serentak oleh
banyak user
j) Menggunakannya harus tersambung jaringan internet yang cepat SISTER
Online ialah layanan berbasis internet (web), maka setiap kampus harus
memiliki beberapa tempat yang memiliki jaringan internet / hotspot area agar
para mahasiswa atau dosen dapat melihat dan mengetahui informasi-
informasi seputar perkuliahan secara cepat dan real time
4. k) Content sistem baru dapat diisi atau update ketika mendapat persetujuan dari
admin
l) Banyak item-item/forum layanan yang tidak bisa digunakan alias tidak
berfungsi, terdapat beberapa layanan SISTER yang tidak dapat berfungsi
seperti portal akademik universitas, seringakali hanya bisa dibuka atau
diakses menjelang pengisian KRS saja atau tidak bisa digunakan setiap saat.
Kesimpulan :
1. Sistem informasi adalah suatu sistem yang terintegrasi secara professional
untuk menjadi dasar bagi manajemen dalam pengambilan keputusan serta
membantu kegiatan operasional perusahaan. Dengan adanya sistem
informasi juga proses bisnis serta penyampaian komunikasi antar karyawan
satu dengan yang lainnya bisa berjalan lancar. informasi yang terdapat di
perusahaan menjadi batasan waktu dalam pencapaian kesuksesan, sehingga
apabila penyampaian informasi dilakukan secara lambat maka akan
mempengaruhi manajemen dalam pengambilan keputusan yang efektif dan
efisien. Pada kasus ini, maka yang menjadi tempat studi kasus adalah Sistem
Informasi Akademik Universitas Mercu Buana.
2. Implementasi Sistem informasi manajemen pada Sistem informasi Akademik
Universitas Mercu Buana yaitu melakukan kegiatan proses administrasi
mahasiswa dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan
proses pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa,
melakukan proses administrasi akademi baik yang menyangkut kelengkapan
dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan
operasional harian administrasi akademik. Proses pengolahan data keuangan
dilakukan setiap kali terjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh
mahasiswa, sehingga pada proses ini Sistem Informasi Akademi dapat
melakukan update untuk data mahasiswa.
3. Beberapa bagian yang bersangkutan dengan modul keuangan dapat
diintegrasikan dibawah Sistem Informasi Akademik, modul keuangan dapat
berupa kegiatan transaksi akutansi ataupun kegiatan transaksi kepegawaian
yang merupakan proses yang terjadi pada kegiatan di Universitas ataupun
Akademik. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan penerapan
Sistem Informasi Akademik ini yaitu kemudahan bagi mahasiswa untuk
memperoleh informasi, kemudahan bagi bagian administrasi, penyimpanan
data yang struktur, updating informasi antara bagian akademik dengan bagian
keuangan, kemudahan gabi pengajar, mereduksi waktu yang digunakan,
pengolahan data keuangan yang efektif. Akan tetapi, terdapat beberapa
kelemahannya, yaitu hambatan server time out ketika akses secara
bersamaan oleh banyak user, harus terhubung dengan koneksi yang cepat,
dan banyak item-item yang tidak bias digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
O’Brien, James A. 2004. Management Information System : Managing Information
Technology in the Business Enterprise. Sixth Edition. Mc. GrawHill. New York, USA.
5. O’Brien, J. A., Marakas,G. M. (2005). Management Information System.8th Edition.
Mc-Graw-Hill Companies, Inc. New York
http://suhartini52e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/16/implementasi-dari-
penerapan- sistem-informasi-manajemen-di-perusahaan-pt-indofood-sukses-
makmur-tbk/
http://marza51.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/03/SIM-TELKOM.pdf
6. Jelaskan jenis-jenis Sistem Informasi yang banyak di implementasi pada
perusahaan manufaktur atau jasa, dalam upaya meningkatkan efektivitas dan
efisiensi aktivitas bisnis yang lingkungannya sangat cepat berubah dan persaingan
yang semakin kompetitif dalam era Globalisasi saat ini,
SISTEM PEMROSESAN MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur (SIM) termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi
Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIM lebih menekankan kepada informasi-
informasi yang terkait dengan proses produksi yang terjadi dalam sebuah produksi,
mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan
mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data
intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi
informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material,
mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara keseluruhan seperti
transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain‐lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir
proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan
pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari :
a. Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai
contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan
menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media
berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik atau dengan
tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis
catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut
ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b. Sub sistem industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang
mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan. Industrial
engineering terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam
perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu
produksi.
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Sub sistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap
mengetahuiperkembangan terakhir mengenai sumber‐sumber pekerja, material dan
mesin. Adapun yangtermasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
7. 1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja
yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak
berjangka maupun borongan.
2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja
denganmenyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber
daya manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan
kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur
sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan
manajer mereka.
PROSES
Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database
Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana
data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan
ketersediaannya bagi pemakai, bertujuan agar dalam penggunan informasi tidak
terjadi kekeliruan.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data adalah :
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan dan penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan
data yang lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi informasi memerlukan proses
khusus dengan menggunakan metode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan
industri yang bersangkutan. Apabila kita belum mengetahui keinginan informasi dari
pihak eksekutif, pengolahan data yang ada dapat menimbulkan cost yang inefektif
dan inefisiensi.
OUTPUT
Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak
meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi
kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri
arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b. Sub sistem persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi
yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari
pemasok setiap kalinya, dan tingkat persediaan rata‐rata dapat diperkirakan dari
separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan
memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain‐lain berdasarkan hasil
pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan
penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur
volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan
jadi.
8. c. Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa
kerja,maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur
kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak
kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control),
Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun
material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan
kualitas produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu
manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua
dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan.
Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
· Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
· Kualitas dicapai oleh manajemen
· Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan
daftar pustaka :
https://coret2anpelajar.wordpress.com/2012/12/09/sistem-informasi-manufaktur/