SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
KEAMANAN INFORMASI DAN
PRIVASI PERPUSTAKAAN
ONLINE
CREATED BY: NURIAN
DOSEN PENGAMPU: Pak Fauzan
Hidayatullah, S.I.P, M.I.P
PENDAHULUAN
PERPUSTAKAAN, yang berkaitan erat dengan koleksi buku atau informasi yang
diletakkan di rak rak buku, kini telah berkembang pesat dengan memanfaatkan peran
teknologi. Telah banyak perpustakaan yang mengubah koleksi tercetaknya ke dalam format
digital. Tidak hanya pihak perpustakaan saja yang dibuat mudah, namun para pengguna pun
juga dimudahkan karena tidak harus berkunjung ke perpustakaan secara fisik.
Di Indonesia sendiri, telah ada beberapa perpustakaan yang berbentuk digital,
meski sebenarnya kurang tepat pula penyebutan tersebut dikarenakan perpustakaan di
Indonesia tidak ada yang benar benar murni sebagai perpustakaan digital, melainkan masih
dipadukan dengan perpustakaan konvensional. Terlepas dari penyebutan “perpustakaan
digital” di Indonesia tepat atau tidak, setidaknya terdapat lebih dari 5 perpustakaan di
Indonesia yang sudah atau pernah berbasis digital. Perpustakaan tersebut antara lain
Indonesia Digital Library Network (IDLN) yang diluncurkan pada Juni 2001 yang sayangnya
saat ini sudah tidak dapat di akses kembali, Spektra Virtual Library (SVL) yang dibentuk pada
tahun 1996, namun saat penulis mencoba masuk ke alamat website, ternyata laman tidak
ditemukan, serta GARBA RUJUKAN DIGITAL INDONESIA (GARUDA) yang saat ini masih dapat
diakses melalui https://garuda.kemdikbud.go.id (Wulandari 2012). Terdapat pula beberapa
perpustakaan digital yang dapat diunduh dan diakses melalui aplikasi, seperti iPusnas,
iJakarta, iKaltim, PustakaGita, dan Ruang Buku Kominfo.
1. Apa itu perpustakaan digital?
Menurut Basuki (n.d) dalam modulnya perpustakaan adalah institusi
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional
dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.
Sedangkan kata digital memiliki makna merekam atau menyimpan informasi
sebagai serangkaian angka 1 dan 0, untuk menunjukkan keberadaan sinyal (Cambridge
Dictionary 2021). Kata digital sendiri berasal dari Yunani, yaitu digitus yang artinya jari
jemari. Umumnya, manusia memiliki jari jari di tangan kanan dan kiri, masing masing
terdapat 5 jari, yang apabila dijumlahkan, menjadi 10. Angka 10 sendiri, terdiri dari
dua angka, yaitu angka 1 dan 0. Kedu agka ini bisa disebut dengan bilangan binary
digit (Syafnidawaty, 2020). Sedangkan dalam KBBI, kata digital memiliki makna sesuatu
yang berhubungan dengan angka angka untuk sistem perhitungan tertentu.
Perpustakaan digital adalah institusi yang menghimpun koleksi dalam suatu
format tertentu yang dikelola secar profesional dengan menggunakan sistem
otomatisasi melalui perhitungan tertentu untuk memenuhi kebutuhan informasi
masyarakat dengan cepat. Atau dapat pula diartikan dengan definisi yang lebih
sederhana, yaitu suatu lembaga yang menyimpan dan mengelola informasi dengan
memanfaatkan perangkat teknologi dalam lingkup virtual (bukan secara fisik)
2. Apa itu keamanan informasi?
Pada dasarnya, keamanan informasi adalah tindakan pencegahan dari akses,
gangguan,pengungkapakan, penggunaan, perekaman, inspeksi, modifikasi atau
perusakan informasi yang dilakukan secara tidak sah, yang tujuan utama nya ialah
memastikan suatu informasi yang disimpan tidak disalahgunakan. (GeeksforGeeks
2021). Keamanan informasi ini tidak hanya diterapkan untuk informasi non digital saja,
namun informasi berbasis digital pun juga hendaknya diterapkan sistem keamanan
informasi. Hal ini seperti yang disampaikan Kurniawan (2018) yang mendefinsikan
keamanan informasi sebagai penjaga terhadap informasi dan data berupa fasilitas baik
komputer atau pun non komputer yang disalahgunakan oleh pihak yang tidak
berwenang.
Bagi perusahaan atau pun instansi ,keamanan informasi tidak hanya
digunakan sebagai cara untuk menjaga suatu informasi tetap aman, namun juga cara
bagi sebuah perusahaan agar tetap berfungsi apabila informasi perusahaan tersebut
mengalami kebobolan (Kurniawan 2018).
TIGAASPEK YANG HARUS DI PENUHI DARI KEAMANAN
INFORMASI, YAITU:
 Confidentiallity (kerahasiaan), yaitu sebuah informasi hanya dapat di akses oleh
orang orang yang memiliki wewenang.
 Integrity (integritas), yaitu sebuah informasi tidak dapat di ubah oleh siapapun
yang tidak memiliki wewenang
 Availability (ketersediaan), yaitu sebuah informasi tersedia saat dibutuhkan (BSN
2014)
 non-repudiation (ketidakdapatan untuk menyangkal), yaitu satu pihak tidak dapat
menolak untuk menerima pesan
 authenticity (keaslian), yaitu setiap informasi yang diberikan berasal dari sumber
terpercaya
 accountability, yaitu apa bila suatu informasi terdapat permintaan perubahan
maka harus ada persetujuan dari otoritas yang lebih tinggi
(Fang, et al 2020) menjelaskan non-repudiation
dengan pengertian yang lebih detail, yaitu
pelaku tidak dapat menyangkal transaksi
(informasi) yang dilakukannya. Tujuan dari non-
repudiation ini adalah untuk menghimpun,
memelihara,menyimpan serta menguji bukti
yang tidak bisa dibantah mengenai informasi
yang dikirim pelaku ke penerima.
Terkait confidentiality (kerahasiaan), Pendit
dalam jurnal yang dituliskan mengungkapkan,
kerahsiaan dalam dunia digital juga dapat
diartikan sebagai pembatasan akses konten
kepada pengguna dengan tujuan untuk
menghindari pembajakan atau penjiplakan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif dengan teknik studi kepustakaan (literature review), yaitu teknik penelitian yang
mengacu pada penelitian penelitian terdahulu, beberapa pendapat para ahli, serta sumber
sumber terpercaya lainnya yang diperoleh penulis dengan mengkaji hasil penelitian
penelitian tersebut secara detail tanpa tinjauan langsung ke lapangan. Literature review
dapat pula diartikan sebagai pemaparan mengenai teori, temuan, dan/atau bahan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk dijadikan acuan atau dasar dari
penelitian yang akan dilakukan (Syafnidawaty, Literature Riview 2020).
Penelitian yang menggunakan metode ini sebenarnya bisa saja hanya menuliskan
hasil penelitian penelitian yang sebelumnya telah dilakukan. Namun pada umumnya,
pemaparan penelitian yang menggunakan metode ini tetap menuliskan pola penelitian
yang di lakukan serta menggabungkan ringkasan dan sintetis .
Tujuan dari penelitian yang menggunakan metode literature review sendiri
adalah agar peneliti mengetahui kontribusi ke ilmuan pada topik atau isu yang akan di
teliti. Dengan menerapkan metode literature riview pada penelitian ini, penulis berharap
dapat lebih memahami permasalahan keaamanan informasi pada perpustakaan digital.
SISTEM KEAMANAN INFORMASI DI
PERPUSTAKAAN DIGITAL
Sistem keamanan informasi di perpustakaan digital adalah sistem yang
dirancang untuk melindungi semua koleksi perpustakaan terhadap pihak pihak lain
yang tidak bertanggung jawab karena melakukan berbagai tindakan kejahatan seperti
vandalisme bahkan pencurian terhadap koleksi perpustakaan.
Keamanan informasi yang paling utama adalah dari admistrator atau
pengelolah informasi itu sendiri, dalam hal ini adalah pustakawan. Mereka yang
memasang , mengelolah dan menghubungkan jaringan haruslah orang orang yang
jujur . Pekerjaan administrator yang benar adalah mengatur jaringan dan sistem file
agar dapat diakse sesuai oleh pengguna. Merekalah yang membuat kata sandi,
memasang sistem pengaman, menjalankan program dan memahami seluk beluk
permasalahan dalam jaringan. Mereka pula yang melakukan backup (mencadangkan)
suatu informasi agar saat terjadi permasalahan terhadap suatu informasi , informasi
tersebut dapat di gunakan .
ANCAMAN KEAMANAN
PERPUSTAKAAN DIGITAL
Perubahan format penyimpanan informasi dari cetak ke noncetak di
perpustakaan digital bukan hanya berupa koleksi umum saja , namun juga termasuk
informasi personal dari user [ pengguna/pemustaka]. Alasannya adalah untuk dapat
mengakses konten, pengguna di perlukan mengisi atau menunjukan identitas diri [fox
and ELSherbiny 2011].
Pada perpustakaan digital, layanan yang diberikan dapat berupa
mengumpulkan data identitas pengguna layanan perpustakaan, dan lain lain.dikutip
dari IFLA statement on privacy in the libray Environment, [2015 , hal . 1]. Majelis
umum PBB pada tahun 2013 dan 2014 telah menyuarakan kebijakan terkait privasi
untuk semua negara , yaitu menghormati dan melindungi hak privasi, termasuk dalam
konteks komunikasi digital , yang pernyataan tersebut diadopsi dari resolusi
mengenai right to privacy in the digital age [ hak privasi di era digital]. Karena itu ,
perpustakaan digital dapat memilih data pribadi apa yang dikumpulkan dari
pengguna . Mereka dapat pula meminta penyedia layanan komersial atau menolak
layanan yang berlebihan bila hal tersebut dapat membahayakan privasi pengguna.
Namun, peran perpustakaan mungkin saja terbatas untuk mendapatkan pengetahuan
praktik pengumpulan data yang di lakukan oleh layanan komersial atau lembaga
pemerintah dalam mengelola data privasi pengguna tersebut.
Menurut [ arms 2000] , pada dasarnya , internet sendiri tidak aman . Justru
internet yang paling banyak terjadi kejahatan . Orang dapat dengan mudah mengamati
infirmasi yang datang dan pergi melalui jaringan. Sever web dan aurar elektronik adalh
contoh program yang paling sering di gunakan oleh perpustakaan digital dan merupakan
program yang paling tidak aman .
Dikarenakan internet tidak aman, keaamanan informasi paling sederhana bisa
dimulai dari penggunaan komputer individu , yang secara fisik keamanaan pada komputer
individu dapat di lakukan dengan pembatasan akses terhadap komputer tersebut, misalnya
dengan nama login dan kata sandi. Apabila komputer dapat diakses oleh banayak
pengguna , maka diperlukan pihak yang dapat mengontrol untuk menambah atau
mengurangi informasi [koleksi].
Namun, terkait penggunaan komputer ini, ancaman yang terjadi bisa dar internal
maupun eksternal. Ancaman internal tidak hanya dari pustakawan sajs, namun bisa dari
mitra, konsultan, vendor, kontraktor, dan karyawan lainnya yang turut mengelola
perpustakaan digital. Sedangkan contoh ancaman dari pihak eksternal adalah pesaing
perpustakaan digital dengan mengotak atik sistem perpustakaan digital tersebut.
PENCEGAHAN ANCAMAN
KEAMANAN INFORMASI
Untuk mencegah kehilangan data, backup atau membuat cadangan suatu informasi
adalah cara yang paling sering digunakan oleh instansi atau lembaga (Anday,et al.,
2012). Namun backup saja tidak cukup. Menurut Fetscherin & Schmid dalam jurnal
yang ditulis oleh ( Fox and ElSherbiny 2011), terdapat beberapa cara untuk melindungi
informasi dalam sebuah teknologi, yaitu:
• Encryption (enkripsi)
• Penggunaan kata sandi
• Pemindaian sidik jari
• Watermarking
• Tanda tangan digital
• Copy detection system
• Sistem pembayaran
Encryption adalah istilah yang berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kryptos yang
artinya adalah tersembunyi. Menurut Olufohunsi (2019), encryption atau enkripsi
adalah proses merubah bentuk pesan yang awalnya berbentuk plaintext (pesan yang
dapat di mengerti manusia) menjadi ciphertext (pesan yang tidak dimengerti manusia)
dengan menggunakan algoritma enkripsi (Bassel).
Penggunaan kata sandi dapat pula menjadi cara untuk mencegah kehilangan
informasi. Namun, penggunaan kata sandi ini justru yang paling sering menjadi objek
penyerangan oleh hacker. Para hacker yang sudag ahli, dapat dengan mudah
menemukan kata sandi dengan menebak informasi pengguna atau mencari tahu
kebiasaan pengguna.
Selain penggunaan kata sandi, cara lain yang dapat dilakukan dengan tujuan
serupa adalah dengan pemindaian sidik jari.
Terkait profesionalisme seorang pustakawan di era digital, (Safitri 2017) mengungkapkan
terdapat 14 skills (kemampuan) yang diperlukan untuk menguasai perangkat teknologi
informasi, yaitu:
1. Menguasai desain database dan manajemen database
2. Menguasai data warehousing
3. Memahami proses penerbitan elektronik
4. Menguasai perangkat kerasa
5. Menguasai arsitektur informasi
6. Memahami sumber informasi elektronik
7. Integrasi informasi
8. Menguasai desain internet dan ekstranet
9. Menguasai aplikasi software (perangkat lunak)
10. Menguasai pemograman
11. Workflow (alur kerja)
12. Memahami pemrosesan teks
13. Menguasai metadata
14. Menguasai manajemen informasi melalui perangkat lunak
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa keamanan informasi perpustakaan digital belum
sepenuhnya aman. Terdapat banyak ancaman yang dapat membuat informasi yang
dihimpun rusak atau bahkan hilang. Pada tahun 2022, ancaman keamanan informasi
yang perlu mendapat perhatian khusus adalah ransomware, phishing, dan mata uang
kripto. Untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut, SDM yang mengelola
perpustakaan digital diharapkan dapat meningkatkan profesionalismenya dengan
diikutsertakan berbagai pelatihan, seperti pelatihan penggunaan komputer,
penggunaan software, kursus bahasa pemograman, dan penggandaan informasi, baik
yang diadakan di dalam maupun di luar negeri

More Related Content

Similar to KEAMANAN INFORMASI DAN PRIVASI PERPUSTAKAAN ONLINE.pptx

Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptxMateri Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
HelenaWawoDien
 
Mengelola data dan informasi
Mengelola data dan informasiMengelola data dan informasi
Mengelola data dan informasi
Asril Siregar
 
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesiaMengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
poeputri
 

Similar to KEAMANAN INFORMASI DAN PRIVASI PERPUSTAKAAN ONLINE.pptx (20)

Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan SiberSiberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
Siberpedia | Panduan Pintar Keamanan Siber
 
wer
werwer
wer
 
Artikel: Keterbukaan Informasi Publik dalam Prespektif Penyelenggaraan Perpus...
Artikel: Keterbukaan Informasi Publik dalam Prespektif Penyelenggaraan Perpus...Artikel: Keterbukaan Informasi Publik dalam Prespektif Penyelenggaraan Perpus...
Artikel: Keterbukaan Informasi Publik dalam Prespektif Penyelenggaraan Perpus...
 
Materi Simdig - Kewargaan Digital 1.pdf
Materi Simdig - Kewargaan Digital 1.pdfMateri Simdig - Kewargaan Digital 1.pdf
Materi Simdig - Kewargaan Digital 1.pdf
 
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalMateri 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
 
PPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
PPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptxPPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
PPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
 
SI & PI, asri mustika rosa, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strat...
SI & PI, asri mustika rosa, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strat...SI & PI, asri mustika rosa, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strat...
SI & PI, asri mustika rosa, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strat...
 
makalah cryptography
makalah cryptographymakalah cryptography
makalah cryptography
 
Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptxMateri Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan KomunikasiTeknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Materi etika kewargaan digital
Materi etika kewargaan digitalMateri etika kewargaan digital
Materi etika kewargaan digital
 
Artikel sim rania juita 43219110113 (08 10-2020)
Artikel sim rania juita 43219110113 (08 10-2020)Artikel sim rania juita 43219110113 (08 10-2020)
Artikel sim rania juita 43219110113 (08 10-2020)
 
Materi Literasi Digital Kak Awi newest.pptx
Materi Literasi Digital Kak Awi newest.pptxMateri Literasi Digital Kak Awi newest.pptx
Materi Literasi Digital Kak Awi newest.pptx
 
Media Convergence
Media ConvergenceMedia Convergence
Media Convergence
 
04, si pi, asalila, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...
04, si pi, asalila, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...04, si pi, asalila, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...
04, si pi, asalila, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...
 
Si pi, asalila, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, unive...
Si pi, asalila, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, unive...Si pi, asalila, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, unive...
Si pi, asalila, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, unive...
 
Mengelola data dan informasi
Mengelola data dan informasiMengelola data dan informasi
Mengelola data dan informasi
 
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesiaMengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
 
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...
I-Polink : Indonesian Police Link  Model Knowledge Management  Investigasi Fo...I-Polink : Indonesian Police Link  Model Knowledge Management  Investigasi Fo...
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...
 
Tugas sukma
Tugas sukmaTugas sukma
Tugas sukma
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 

KEAMANAN INFORMASI DAN PRIVASI PERPUSTAKAAN ONLINE.pptx

  • 1. KEAMANAN INFORMASI DAN PRIVASI PERPUSTAKAAN ONLINE CREATED BY: NURIAN DOSEN PENGAMPU: Pak Fauzan Hidayatullah, S.I.P, M.I.P
  • 2. PENDAHULUAN PERPUSTAKAAN, yang berkaitan erat dengan koleksi buku atau informasi yang diletakkan di rak rak buku, kini telah berkembang pesat dengan memanfaatkan peran teknologi. Telah banyak perpustakaan yang mengubah koleksi tercetaknya ke dalam format digital. Tidak hanya pihak perpustakaan saja yang dibuat mudah, namun para pengguna pun juga dimudahkan karena tidak harus berkunjung ke perpustakaan secara fisik. Di Indonesia sendiri, telah ada beberapa perpustakaan yang berbentuk digital, meski sebenarnya kurang tepat pula penyebutan tersebut dikarenakan perpustakaan di Indonesia tidak ada yang benar benar murni sebagai perpustakaan digital, melainkan masih dipadukan dengan perpustakaan konvensional. Terlepas dari penyebutan “perpustakaan digital” di Indonesia tepat atau tidak, setidaknya terdapat lebih dari 5 perpustakaan di Indonesia yang sudah atau pernah berbasis digital. Perpustakaan tersebut antara lain Indonesia Digital Library Network (IDLN) yang diluncurkan pada Juni 2001 yang sayangnya saat ini sudah tidak dapat di akses kembali, Spektra Virtual Library (SVL) yang dibentuk pada tahun 1996, namun saat penulis mencoba masuk ke alamat website, ternyata laman tidak ditemukan, serta GARBA RUJUKAN DIGITAL INDONESIA (GARUDA) yang saat ini masih dapat diakses melalui https://garuda.kemdikbud.go.id (Wulandari 2012). Terdapat pula beberapa perpustakaan digital yang dapat diunduh dan diakses melalui aplikasi, seperti iPusnas, iJakarta, iKaltim, PustakaGita, dan Ruang Buku Kominfo.
  • 3. 1. Apa itu perpustakaan digital? Menurut Basuki (n.d) dalam modulnya perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka. Sedangkan kata digital memiliki makna merekam atau menyimpan informasi sebagai serangkaian angka 1 dan 0, untuk menunjukkan keberadaan sinyal (Cambridge Dictionary 2021). Kata digital sendiri berasal dari Yunani, yaitu digitus yang artinya jari jemari. Umumnya, manusia memiliki jari jari di tangan kanan dan kiri, masing masing terdapat 5 jari, yang apabila dijumlahkan, menjadi 10. Angka 10 sendiri, terdiri dari dua angka, yaitu angka 1 dan 0. Kedu agka ini bisa disebut dengan bilangan binary digit (Syafnidawaty, 2020). Sedangkan dalam KBBI, kata digital memiliki makna sesuatu yang berhubungan dengan angka angka untuk sistem perhitungan tertentu. Perpustakaan digital adalah institusi yang menghimpun koleksi dalam suatu format tertentu yang dikelola secar profesional dengan menggunakan sistem otomatisasi melalui perhitungan tertentu untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dengan cepat. Atau dapat pula diartikan dengan definisi yang lebih sederhana, yaitu suatu lembaga yang menyimpan dan mengelola informasi dengan memanfaatkan perangkat teknologi dalam lingkup virtual (bukan secara fisik)
  • 4. 2. Apa itu keamanan informasi? Pada dasarnya, keamanan informasi adalah tindakan pencegahan dari akses, gangguan,pengungkapakan, penggunaan, perekaman, inspeksi, modifikasi atau perusakan informasi yang dilakukan secara tidak sah, yang tujuan utama nya ialah memastikan suatu informasi yang disimpan tidak disalahgunakan. (GeeksforGeeks 2021). Keamanan informasi ini tidak hanya diterapkan untuk informasi non digital saja, namun informasi berbasis digital pun juga hendaknya diterapkan sistem keamanan informasi. Hal ini seperti yang disampaikan Kurniawan (2018) yang mendefinsikan keamanan informasi sebagai penjaga terhadap informasi dan data berupa fasilitas baik komputer atau pun non komputer yang disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang. Bagi perusahaan atau pun instansi ,keamanan informasi tidak hanya digunakan sebagai cara untuk menjaga suatu informasi tetap aman, namun juga cara bagi sebuah perusahaan agar tetap berfungsi apabila informasi perusahaan tersebut mengalami kebobolan (Kurniawan 2018).
  • 5. TIGAASPEK YANG HARUS DI PENUHI DARI KEAMANAN INFORMASI, YAITU:  Confidentiallity (kerahasiaan), yaitu sebuah informasi hanya dapat di akses oleh orang orang yang memiliki wewenang.  Integrity (integritas), yaitu sebuah informasi tidak dapat di ubah oleh siapapun yang tidak memiliki wewenang  Availability (ketersediaan), yaitu sebuah informasi tersedia saat dibutuhkan (BSN 2014)  non-repudiation (ketidakdapatan untuk menyangkal), yaitu satu pihak tidak dapat menolak untuk menerima pesan  authenticity (keaslian), yaitu setiap informasi yang diberikan berasal dari sumber terpercaya  accountability, yaitu apa bila suatu informasi terdapat permintaan perubahan maka harus ada persetujuan dari otoritas yang lebih tinggi
  • 6. (Fang, et al 2020) menjelaskan non-repudiation dengan pengertian yang lebih detail, yaitu pelaku tidak dapat menyangkal transaksi (informasi) yang dilakukannya. Tujuan dari non- repudiation ini adalah untuk menghimpun, memelihara,menyimpan serta menguji bukti yang tidak bisa dibantah mengenai informasi yang dikirim pelaku ke penerima.
  • 7. Terkait confidentiality (kerahasiaan), Pendit dalam jurnal yang dituliskan mengungkapkan, kerahsiaan dalam dunia digital juga dapat diartikan sebagai pembatasan akses konten kepada pengguna dengan tujuan untuk menghindari pembajakan atau penjiplakan.
  • 8. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan (literature review), yaitu teknik penelitian yang mengacu pada penelitian penelitian terdahulu, beberapa pendapat para ahli, serta sumber sumber terpercaya lainnya yang diperoleh penulis dengan mengkaji hasil penelitian penelitian tersebut secara detail tanpa tinjauan langsung ke lapangan. Literature review dapat pula diartikan sebagai pemaparan mengenai teori, temuan, dan/atau bahan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk dijadikan acuan atau dasar dari penelitian yang akan dilakukan (Syafnidawaty, Literature Riview 2020). Penelitian yang menggunakan metode ini sebenarnya bisa saja hanya menuliskan hasil penelitian penelitian yang sebelumnya telah dilakukan. Namun pada umumnya, pemaparan penelitian yang menggunakan metode ini tetap menuliskan pola penelitian yang di lakukan serta menggabungkan ringkasan dan sintetis . Tujuan dari penelitian yang menggunakan metode literature review sendiri adalah agar peneliti mengetahui kontribusi ke ilmuan pada topik atau isu yang akan di teliti. Dengan menerapkan metode literature riview pada penelitian ini, penulis berharap dapat lebih memahami permasalahan keaamanan informasi pada perpustakaan digital.
  • 9. SISTEM KEAMANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN DIGITAL Sistem keamanan informasi di perpustakaan digital adalah sistem yang dirancang untuk melindungi semua koleksi perpustakaan terhadap pihak pihak lain yang tidak bertanggung jawab karena melakukan berbagai tindakan kejahatan seperti vandalisme bahkan pencurian terhadap koleksi perpustakaan. Keamanan informasi yang paling utama adalah dari admistrator atau pengelolah informasi itu sendiri, dalam hal ini adalah pustakawan. Mereka yang memasang , mengelolah dan menghubungkan jaringan haruslah orang orang yang jujur . Pekerjaan administrator yang benar adalah mengatur jaringan dan sistem file agar dapat diakse sesuai oleh pengguna. Merekalah yang membuat kata sandi, memasang sistem pengaman, menjalankan program dan memahami seluk beluk permasalahan dalam jaringan. Mereka pula yang melakukan backup (mencadangkan) suatu informasi agar saat terjadi permasalahan terhadap suatu informasi , informasi tersebut dapat di gunakan .
  • 10. ANCAMAN KEAMANAN PERPUSTAKAAN DIGITAL Perubahan format penyimpanan informasi dari cetak ke noncetak di perpustakaan digital bukan hanya berupa koleksi umum saja , namun juga termasuk informasi personal dari user [ pengguna/pemustaka]. Alasannya adalah untuk dapat mengakses konten, pengguna di perlukan mengisi atau menunjukan identitas diri [fox and ELSherbiny 2011]. Pada perpustakaan digital, layanan yang diberikan dapat berupa mengumpulkan data identitas pengguna layanan perpustakaan, dan lain lain.dikutip dari IFLA statement on privacy in the libray Environment, [2015 , hal . 1]. Majelis umum PBB pada tahun 2013 dan 2014 telah menyuarakan kebijakan terkait privasi untuk semua negara , yaitu menghormati dan melindungi hak privasi, termasuk dalam konteks komunikasi digital , yang pernyataan tersebut diadopsi dari resolusi mengenai right to privacy in the digital age [ hak privasi di era digital]. Karena itu , perpustakaan digital dapat memilih data pribadi apa yang dikumpulkan dari pengguna . Mereka dapat pula meminta penyedia layanan komersial atau menolak layanan yang berlebihan bila hal tersebut dapat membahayakan privasi pengguna. Namun, peran perpustakaan mungkin saja terbatas untuk mendapatkan pengetahuan praktik pengumpulan data yang di lakukan oleh layanan komersial atau lembaga pemerintah dalam mengelola data privasi pengguna tersebut.
  • 11. Menurut [ arms 2000] , pada dasarnya , internet sendiri tidak aman . Justru internet yang paling banyak terjadi kejahatan . Orang dapat dengan mudah mengamati infirmasi yang datang dan pergi melalui jaringan. Sever web dan aurar elektronik adalh contoh program yang paling sering di gunakan oleh perpustakaan digital dan merupakan program yang paling tidak aman . Dikarenakan internet tidak aman, keaamanan informasi paling sederhana bisa dimulai dari penggunaan komputer individu , yang secara fisik keamanaan pada komputer individu dapat di lakukan dengan pembatasan akses terhadap komputer tersebut, misalnya dengan nama login dan kata sandi. Apabila komputer dapat diakses oleh banayak pengguna , maka diperlukan pihak yang dapat mengontrol untuk menambah atau mengurangi informasi [koleksi]. Namun, terkait penggunaan komputer ini, ancaman yang terjadi bisa dar internal maupun eksternal. Ancaman internal tidak hanya dari pustakawan sajs, namun bisa dari mitra, konsultan, vendor, kontraktor, dan karyawan lainnya yang turut mengelola perpustakaan digital. Sedangkan contoh ancaman dari pihak eksternal adalah pesaing perpustakaan digital dengan mengotak atik sistem perpustakaan digital tersebut.
  • 12. PENCEGAHAN ANCAMAN KEAMANAN INFORMASI Untuk mencegah kehilangan data, backup atau membuat cadangan suatu informasi adalah cara yang paling sering digunakan oleh instansi atau lembaga (Anday,et al., 2012). Namun backup saja tidak cukup. Menurut Fetscherin & Schmid dalam jurnal yang ditulis oleh ( Fox and ElSherbiny 2011), terdapat beberapa cara untuk melindungi informasi dalam sebuah teknologi, yaitu: • Encryption (enkripsi) • Penggunaan kata sandi • Pemindaian sidik jari • Watermarking • Tanda tangan digital • Copy detection system • Sistem pembayaran
  • 13. Encryption adalah istilah yang berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kryptos yang artinya adalah tersembunyi. Menurut Olufohunsi (2019), encryption atau enkripsi adalah proses merubah bentuk pesan yang awalnya berbentuk plaintext (pesan yang dapat di mengerti manusia) menjadi ciphertext (pesan yang tidak dimengerti manusia) dengan menggunakan algoritma enkripsi (Bassel). Penggunaan kata sandi dapat pula menjadi cara untuk mencegah kehilangan informasi. Namun, penggunaan kata sandi ini justru yang paling sering menjadi objek penyerangan oleh hacker. Para hacker yang sudag ahli, dapat dengan mudah menemukan kata sandi dengan menebak informasi pengguna atau mencari tahu kebiasaan pengguna. Selain penggunaan kata sandi, cara lain yang dapat dilakukan dengan tujuan serupa adalah dengan pemindaian sidik jari.
  • 14. Terkait profesionalisme seorang pustakawan di era digital, (Safitri 2017) mengungkapkan terdapat 14 skills (kemampuan) yang diperlukan untuk menguasai perangkat teknologi informasi, yaitu: 1. Menguasai desain database dan manajemen database 2. Menguasai data warehousing 3. Memahami proses penerbitan elektronik 4. Menguasai perangkat kerasa 5. Menguasai arsitektur informasi 6. Memahami sumber informasi elektronik 7. Integrasi informasi 8. Menguasai desain internet dan ekstranet 9. Menguasai aplikasi software (perangkat lunak) 10. Menguasai pemograman 11. Workflow (alur kerja) 12. Memahami pemrosesan teks 13. Menguasai metadata 14. Menguasai manajemen informasi melalui perangkat lunak
  • 15. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menunjukkan bahwa keamanan informasi perpustakaan digital belum sepenuhnya aman. Terdapat banyak ancaman yang dapat membuat informasi yang dihimpun rusak atau bahkan hilang. Pada tahun 2022, ancaman keamanan informasi yang perlu mendapat perhatian khusus adalah ransomware, phishing, dan mata uang kripto. Untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut, SDM yang mengelola perpustakaan digital diharapkan dapat meningkatkan profesionalismenya dengan diikutsertakan berbagai pelatihan, seperti pelatihan penggunaan komputer, penggunaan software, kursus bahasa pemograman, dan penggandaan informasi, baik yang diadakan di dalam maupun di luar negeri