Dokumen tersebut membahas pentingnya pelajaran mengantri bagi anak-anak dibandingkan pelajaran matematika menurut pandangan orang Australia. Orang Australia lebih khawatir jika anak-anak tidak pandai mengantri daripada tidak pandai matematika karena mengantri memerlukan waktu pelatihan lebih lama dan menjadi bagian dari kepribadian anak.

1. Pelajaran AntriPelajaran Antri
 Slide ini dibuat oleh Bapak Fidelis Waruwu
 https://groups.google.com/forum/#!topic/bn-indonesia/3UJr1SrFj8c
Dear All,
Beberapa hari ini dari berbagai milis saya mendapat kiriman artikel tentang "manfaat antri" yang
setelah saya baca, saya sadar manfaatnya sungguh baik. Untuk keperluan pertemuan, saya membuat file
presentasi tentang "refleksi manfaat kegiatan antri tersebut." -- dalam salah satu seminar, seorang
orang tua setelah selesai pertemuan mengatakan kepada saya, "file itu sungguh menginspirasi saya.
Ternyata kita bisa menanamkan karakter melalui hal-hal yang kecil." Menyadari hal itu saya kirimkan
untuk saudara-saudari siapa tahu bisa diputarkan di pertemuan guru atau pertemuan orang tua.
Mungkin bisa menginspirasi orang lain. Mintalah pendapat mereka, dan mungkin mereka juga bisa
menemukan bahwa kita dapat melakukan sesuatu, sekalipun hal-hal kecil.
Salam budaya nilai
Fidelis
NB: Kalau file ini menurut Anda bermanfaat,
silahkan share kepada rekan-rekan.
Kita menyebarkan kebaikan - demi membangun
karakter bangsa.
 Slide ini dibuat oleh Bapak Fidelis Waruwu
 https://groups.google.com/forum/#!topic/bn-indonesia/3UJr1SrFj8c
Dear All,
Beberapa hari ini dari berbagai milis saya mendapat kiriman artikel tentang "manfaat antri" yang
setelah saya baca, saya sadar manfaatnya sungguh baik. Untuk keperluan pertemuan, saya membuat file
presentasi tentang "refleksi manfaat kegiatan antri tersebut." -- dalam salah satu seminar, seorang
orang tua setelah selesai pertemuan mengatakan kepada saya, "file itu sungguh menginspirasi saya.
Ternyata kita bisa menanamkan karakter melalui hal-hal yang kecil." Menyadari hal itu saya kirimkan
untuk saudara-saudari siapa tahu bisa diputarkan di pertemuan guru atau pertemuan orang tua.
Mungkin bisa menginspirasi orang lain. Mintalah pendapat mereka, dan mungkin mereka juga bisa
menemukan bahwa kita dapat melakukan sesuatu, sekalipun hal-hal kecil.
Salam budaya nilai
Fidelis
NB: Kalau file ini menurut Anda bermanfaat,
silahkan share kepada rekan-rekan.
Kita menyebarkan kebaikan - demi membangun
karakter bangsa.
 Slide ini dibuat oleh Bapak Fidelis Waruwu
 https://groups.google.com/forum/#!topic/bn-indonesia/3UJr1SrFj8c
Dear All,
Beberapa hari ini dari berbagai milis saya mendapat kiriman artikel tentang "manfaat antri" yang
setelah saya baca, saya sadar manfaatnya sungguh baik. Untuk keperluan pertemuan, saya membuat file
presentasi tentang "refleksi manfaat kegiatan antri tersebut." -- dalam salah satu seminar, seorang
orang tua setelah selesai pertemuan mengatakan kepada saya, "file itu sungguh menginspirasi saya.
Ternyata kita bisa menanamkan karakter melalui hal-hal yang kecil." Menyadari hal itu saya kirimkan
untuk saudara-saudari siapa tahu bisa diputarkan di pertemuan guru atau pertemuan orang tua.
Mungkin bisa menginspirasi orang lain. Mintalah pendapat mereka, dan mungkin mereka juga bisa
menemukan bahwa kita dapat melakukan sesuatu, sekalipun hal-hal kecil.
Salam budaya nilai
Fidelis
NB: Kalau file ini menurut Anda bermanfaat,
silahkan share kepada rekan-rekan.
Kita menyebarkan kebaikan - demi membangun
karakter bangsa.
 Slide ini dibuat oleh Bapak Fidelis Waruwu
 https://groups.google.com/forum/#!topic/bn-indonesia/3UJr1SrFj8c
Dear All,
Beberapa hari ini dari berbagai milis saya mendapat kiriman artikel tentang "manfaat antri" yang
setelah saya baca, saya sadar manfaatnya sungguh baik. Untuk keperluan pertemuan, saya membuat file
presentasi tentang "refleksi manfaat kegiatan antri tersebut." -- dalam salah satu seminar, seorang
orang tua setelah selesai pertemuan mengatakan kepada saya, "file itu sungguh menginspirasi saya.
Ternyata kita bisa menanamkan karakter melalui hal-hal yang kecil." Menyadari hal itu saya kirimkan
untuk saudara-saudari siapa tahu bisa diputarkan di pertemuan guru atau pertemuan orang tua.
Mungkin bisa menginspirasi orang lain. Mintalah pendapat mereka, dan mungkin mereka juga bisa
menemukan bahwa kita dapat melakukan sesuatu, sekalipun hal-hal kecil.
Salam budaya nilai
Fidelis
NB: Kalau file ini menurut Anda bermanfaat,
silahkan share kepada rekan-rekan.
Kita menyebarkan kebaikan - demi membangun
karakter bangsa.
 Slide ini dibuat oleh Bapak Fidelis Waruwu
 https://groups.google.com/forum/#!topic/bn-indonesia/3UJr1SrFj8c
Dear All,
Beberapa hari ini dari berbagai milis saya mendapat kiriman artikel tentang "manfaat antri" yang
setelah saya baca, saya sadar manfaatnya sungguh baik. Untuk keperluan pertemuan, saya membuat file
presentasi tentang "refleksi manfaat kegiatan antri tersebut." -- dalam salah satu seminar, seorang
orang tua setelah selesai pertemuan mengatakan kepada saya, "file itu sungguh menginspirasi saya.
Ternyata kita bisa menanamkan karakter melalui hal-hal yang kecil." Menyadari hal itu saya kirimkan
untuk saudara-saudari siapa tahu bisa diputarkan di pertemuan guru atau pertemuan orang tua.
Mungkin bisa menginspirasi orang lain. Mintalah pendapat mereka, dan mungkin mereka juga bisa
menemukan bahwa kita dapat melakukan sesuatu, sekalipun hal-hal kecil.
Salam budaya nilai
Fidelis
NB: Kalau file ini menurut Anda bermanfaat,
silahkan share kepada rekan-rekan.
Kita menyebarkan kebaikan - demi membangun
karakter bangsa.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)
 Slide ini dibuat oleh Bapak Fidelis Waruwu
 https://groups.google.com/forum/#!topic/bn-indonesia/3UJr1SrFj8c
Dear All,
Beberapa hari ini dari berbagai milis saya mendapat kiriman artikel tentang "manfaat antri" yang
setelah saya baca, saya sadar manfaatnya sungguh baik. Untuk keperluan pertemuan, saya membuat file
presentasi tentang "refleksi manfaat kegiatan antri tersebut." -- dalam salah satu seminar, seorang
orang tua setelah selesai pertemuan mengatakan kepada saya, "file itu sungguh menginspirasi saya.
Ternyata kita bisa menanamkan karakter melalui hal-hal yang kecil." Menyadari hal itu saya kirimkan
untuk saudara-saudari siapa tahu bisa diputarkan di pertemuan guru atau pertemuan orang tua.
Mungkin bisa menginspirasi orang lain. Mintalah pendapat mereka, dan mungkin mereka juga bisa
menemukan bahwa kita dapat melakukan sesuatu, sekalipun hal-hal kecil.
Salam budaya nilai
Fidelis
NB: Kalau file ini menurut Anda bermanfaat,
silahkan share kepada rekan-rekan.
Kita menyebarkan kebaikan - demi membangun
karakter bangsa.

2. MATEMATIKA vs MENGANTRIMATEMATIKA vs MENGANTRI
Orang Australia mempunyai pandangan tersendiri
soal pentingnya pelajaran “matematika” dengan
pelajaran “mengantri”
"Kami tidak terlalu khawatir jika anak-
anak Sekolah Dasar kami tidak pandai
Matematika. Kami jauh lebih khawatir
jika mereka tidak pandai mengantri."
Orang Australia mempunyai pandangan tersendiri
soal pentingnya pelajaran “matematika” dengan
pelajaran “mengantri”
"Kami tidak terlalu khawatir jika anak-
anak Sekolah Dasar kami tidak pandai
Matematika. Kami jauh lebih khawatir
jika mereka tidak pandai mengantri."
Orang Australia mempunyai pandangan tersendiri
soal pentingnya pelajaran “matematika” dengan
pelajaran “mengantri”
"Kami tidak terlalu khawatir jika anak-
anak Sekolah Dasar kami tidak pandai
Matematika. Kami jauh lebih khawatir
jika mereka tidak pandai mengantri."
Orang Australia mempunyai pandangan tersendiri
soal pentingnya pelajaran “matematika” dengan
pelajaran “mengantri”
"Kami tidak terlalu khawatir jika anak-
anak Sekolah Dasar kami tidak pandai
Matematika. Kami jauh lebih khawatir
jika mereka tidak pandai mengantri."
Orang Australia mempunyai pandangan tersendiri
soal pentingnya pelajaran “matematika” dengan
pelajaran “mengantri”
"Kami tidak terlalu khawatir jika anak-
anak Sekolah Dasar kami tidak pandai
Matematika. Kami jauh lebih khawatir
jika mereka tidak pandai mengantri."
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)

3. ALASAN MEREKAALASAN MEREKA
Karena kita hanya perlu melatih anak
selama 3 (tiga) bulan saja secara intensif
untuk bisa Matematika, sementara kita
perlu melatih anak hingga 12 (dua belas)
tahun atau bahkan lebih untuk bisa
mengantri, dan perilaku tersebut
menjadi bagian dari kepribadiannya.
Karena kita hanya perlu melatih anak
selama 3 (tiga) bulan saja secara intensif
untuk bisa Matematika, sementara kita
perlu melatih anak hingga 12 (dua belas)
tahun atau bahkan lebih untuk bisa
mengantri, dan perilaku tersebut
menjadi bagian dari kepribadiannya.
Karena kita hanya perlu melatih anak
selama 3 (tiga) bulan saja secara intensif
untuk bisa Matematika, sementara kita
perlu melatih anak hingga 12 (dua belas)
tahun atau bahkan lebih untuk bisa
mengantri, dan perilaku tersebut
menjadi bagian dari kepribadiannya.
Karena kita hanya perlu melatih anak
selama 3 (tiga) bulan saja secara intensif
untuk bisa Matematika, sementara kita
perlu melatih anak hingga 12 (dua belas)
tahun atau bahkan lebih untuk bisa
mengantri, dan perilaku tersebut
menjadi bagian dari kepribadiannya.
Karena kita hanya perlu melatih anak
selama 3 (tiga) bulan saja secara intensif
untuk bisa Matematika, sementara kita
perlu melatih anak hingga 12 (dua belas)
tahun atau bahkan lebih untuk bisa
mengantri, dan perilaku tersebut
menjadi bagian dari kepribadiannya.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)

4. PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
PELAJARAN MENGANTRI
Anak belajar manajemen
waktu jika ingin mengantri
paling depan datang lebih
awal dan persiapan lebih
awal.
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar manajemen
waktu jika ingin mengantri
paling depan datang lebih
awal dan persiapan lebih
awal.
Anak belajar manajemen
waktu jika ingin mengantri
paling depan datang lebih
awal dan persiapan lebih
awal.
Anak belajar manajemen
waktu jika ingin mengantri
paling depan datang lebih
awal dan persiapan lebih
awal.
Anak belajar manajemen
waktu jika ingin mengantri
paling depan datang lebih
awal dan persiapan lebih
awal.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)

5. PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar bersabar
menunggu gilirannya tiba
terutama jika ia di
antrian paling belakang.
PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar bersabar
menunggu gilirannya tiba
terutama jika ia di
antrian paling belakang.
Anak belajar bersabar
menunggu gilirannya tiba
terutama jika ia di
antrian paling belakang.
Anak belajar bersabar
menunggu gilirannya tiba
terutama jika ia di
antrian paling belakang.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)

6. PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar menghormati
hak orang lain, yang datang
lebih awal dapat giliran lebih
awal, dan tidak saling serobot
atau merasa dirinya lebih
penting.
PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar menghormati
hak orang lain, yang datang
lebih awal dapat giliran lebih
awal, dan tidak saling serobot
atau merasa dirinya lebih
penting.
Anak belajar menghormati
hak orang lain, yang datang
lebih awal dapat giliran lebih
awal, dan tidak saling serobot
atau merasa dirinya lebih
penting.
Anak belajar menghormati
hak orang lain, yang datang
lebih awal dapat giliran lebih
awal, dan tidak saling serobot
atau merasa dirinya lebih
penting.
Anak belajar menghormati
hak orang lain, yang datang
lebih awal dapat giliran lebih
awal, dan tidak saling serobot
atau merasa dirinya lebih
penting.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)
Anak belajar menghormati
hak orang lain, yang datang
lebih awal dapat giliran lebih
awal, dan tidak saling serobot
atau merasa dirinya lebih
penting.

7. PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar
berdisiplin dan tidak
menyerobot hak orang
lain.
PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar
berdisiplin dan tidak
menyerobot hak orang
lain.
Anak belajar
berdisiplin dan tidak
menyerobot hak orang
lain.
Anak belajar
berdisiplin dan tidak
menyerobot hak orang
lain.
Anak belajar
berdisiplin dan tidak
menyerobot hak orang
lain.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)

8. PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar kreatif untuk
memikirkan kegiatan apa yang
bisa dilakukan untuk mengatasi
kebosanan saat mengantri.
(Di Jepang biasanya orang akan
membaca buku saat mengantri).
PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar kreatif untuk
memikirkan kegiatan apa yang
bisa dilakukan untuk mengatasi
kebosanan saat mengantri.
(Di Jepang biasanya orang akan
membaca buku saat mengantri).
Anak belajar kreatif untuk
memikirkan kegiatan apa yang
bisa dilakukan untuk mengatasi
kebosanan saat mengantri.
(Di Jepang biasanya orang akan
membaca buku saat mengantri).
Anak belajar kreatif untuk
memikirkan kegiatan apa yang
bisa dilakukan untuk mengatasi
kebosanan saat mengantri.
(Di Jepang biasanya orang akan
membaca buku saat mengantri).
Anak belajar kreatif untuk
memikirkan kegiatan apa yang
bisa dilakukan untuk mengatasi
kebosanan saat mengantri.
(Di Jepang biasanya orang akan
membaca buku saat mengantri).
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)

9. PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak bisa belajar
bersosialisasi menyapa
dan mengobrol dengan
orang lain di antrian.
PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak bisa belajar
bersosialisasi menyapa
dan mengobrol dengan
orang lain di antrian.
Anak bisa belajar
bersosialisasi menyapa
dan mengobrol dengan
orang lain di antrian.
Anak bisa belajar
bersosialisasi menyapa
dan mengobrol dengan
orang lain di antrian.
Anak bisa belajar
bersosialisasi menyapa
dan mengobrol dengan
orang lain di antrian.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)

10. PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar tabah dan
sabar menjalani proses
dalam mencapai
tujuannya.
PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar tabah dan
sabar menjalani proses
dalam mencapai
tujuannya.
Anak belajar tabah dan
sabar menjalani proses
dalam mencapai
tujuannya.
Anak belajar tabah dan
sabar menjalani proses
dalam mencapai
tujuannya.
Anak belajar tabah dan
sabar menjalani proses
dalam mencapai
tujuannya.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)

11. PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar hukum
sebab akibat, bahwa jika
datang terlambat harus
menerima konsekuensinya
di antrian belakang.
PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar hukum
sebab akibat, bahwa jika
datang terlambat harus
menerima konsekuensinya
di antrian belakang.
Anak belajar hukum
sebab akibat, bahwa jika
datang terlambat harus
menerima konsekuensinya
di antrian belakang.
Anak belajar hukum
sebab akibat, bahwa jika
datang terlambat harus
menerima konsekuensinya
di antrian belakang.
Anak belajar hukum
sebab akibat, bahwa jika
datang terlambat harus
menerima konsekuensinya
di antrian belakang.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)

12. PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar memiliki
RASA MALU jika ia
menyerobot antrian dan
hak orang lain.
PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar memiliki
RASA MALU jika ia
menyerobot antrian dan
hak orang lain.
Anak belajar memiliki
RASA MALU jika ia
menyerobot antrian dan
hak orang lain.
Anak belajar memiliki
RASA MALU jika ia
menyerobot antrian dan
hak orang lain.
Anak belajar memiliki
RASA MALU jika ia
menyerobot antrian dan
hak orang lain.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)

13. PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar jujur
pada diri sendiri
dan pada orang
lain.
PELAJARAN MENGANTRI
Bila anak-anak dibiasakan untuk mengantri, maka:
Anak belajar jujur
pada diri sendiri
dan pada orang
lain.
Anak belajar jujur
pada diri sendiri
dan pada orang
lain.
Anak belajar jujur
pada diri sendiri
dan pada orang
lain.
Anak belajar jujur
pada diri sendiri
dan pada orang
lain.
© Education Training & Consulting. Teks ini beredar di internet, saya edit, saya hilangkan beberapa kalimat. Bahan ini
bisa digunakan sebagai bahan refleksi sebelum atau setelah pertemuan. (FW)