Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan dengan nama bersama dan bertanggung jawab secara penuh. Firma memiliki ciri kepemilikan nama bersama dan keputusan bersama. Laba dan rugi dibagi berdasarkan proporsi modal masing-masing anggota. Firma dapat berakhir karena berbagai sebab seperti jangka waktu, pengunduran diri, atau kematian salah seorang ang
2. Kelompok 5
1. Baron Ardian ( 07 )
2. Chintya Rahmawati ( 10 )
3. Malik Dwi Y. ( 24 )
4. Nofa Bagus ( 27 )
Kelas : XI MIPA 2
3. Pengertian
Firma (Fa) adalah persekutuan dua orang
atau lebih yang menjalankan suatu
perusahaan dibawah nama bersama, dan
masing-masing sekutu atau anggota
memiliki tanggung jawab yang sama
terhadap perusahaan. Apabila bangkrut
semua anggota harus bertanggung jawab
sampai harta milik pribadi ikut
dipertanggungkan.
4. Ciri-ciri Firma
1. Anggota firma biasanya sudah saling
mengenal dan saling mempercayai.
2. Memakai nama bersama dalam kegiatan
usaha.
3. Seorang anggota tidak berhak
memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
4. Keanggotaan firma melekat dan berlaku
seumur hidup.
5. Kelebihan
1. Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi
2. Pengelolaan perusahaan dapat dibagi-bagi
sesuai dengan keahlian masing-masing
sekutu.
3. Setiap resiko dipikul bersama-sama sehingga
dirasakan tidak terlalu berat.
4. Keputusan yang diambil lebih baik karena
berdasarkan pertimbangan lebih dari seorang
6. Kelemahan
1. Akibat tindakan seorang anggota, akan
menyebabkan terlibatnya anggota lain
2. Terdapat kemungkinan timbulnya perselisihan
paham diantara para pemilik atau pendiri.
3. Keputusan yang diambil kurang cepat, karena harus
menunggu musyawarah.
4. Apabila salah seorang anggota membatalkan
perjanjian untuk menjalankan usaha bersama maka
secara otomatis badan usaha firma menjadi bubar
sehingga kelangsungan perusahaan tidak menentu.
7. Berakhirnya Firma
Pembubaran Persekutuan Firma bisa disebabkan
karena hal hal berikut ini :
1. Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang
telah ditentukan dalam akta pendirian
2. Adanya pengunduran diri dari sekutunya.
3. Musnahnya barang atau telah selesainya usaha
yang dijalankan persekutuan firma
4. Adanya kehendak dari seorang atau beberapa
orang sekutu
5. Salah seorang sekutu meninggal dunia.
8. Hal yang penting dalam firma adalah
pembagian laba atau rugi. Pembagian laba
atau rugi firma sesuai dengan perjanjian
dalam akta pendirian.
9. Pembagian Laba atau Rugi
Berdasarkan Perbandingan Modal
Contoh :
A, B, dan C mendirikan sebuah firma dengan
nama Fa. ABC. Modal masing-masing anggota
yang harus disetor oleh A sebesar Rp.
25.000.000,00, B sebesar Rp. 35.000.000,00, dan
C Rp. 40.000.000,00. Apabila firma ABC dalam
tahun 2006 memperoleh laba sebesar Rp.
15.000.000,00 maka perhitungan pembagian
labanya adalah :
10. Untuk A :
25
100
× 15.000.000 = Rp. 3.750.000,00
Untuk B :
35
100
× 15.000.000 = Rp. 5.250.000,00
Untuk C :
40
100
× 15.000.000 = Rp. 6.000.000,00 +
Jumlah laba yang dibagi = Rp. 15.000.000,00