3. Cooperative Learning is???
CL adalah model pembelajaranCL adalah model pembelajaran
bersama-sama dalam suatu kelompokbersama-sama dalam suatu kelompok
dengan jumlah anggota antara tigadengan jumlah anggota antara tiga
sampai lima orang siswa. Parasampai lima orang siswa. Para
anggota bekerjasama dan salinganggota bekerjasama dan saling
membantu dalam menyelesaikanmembantu dalam menyelesaikan
tugas yang telah diberikan guru.tugas yang telah diberikan guru.
4. Team Games Tournament / TGT
Adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa
tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran
siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan
siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan
tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat
dan keterlibatan belajar.
5. TGT pada mulanya dikembangkan oleh Davied Devries
dan Keith Edward yang merupakan metode
pembelajaran pertama dari Johns Hopkins.
TGT menggunakan turnamen permainan akademik.
Dalam turnamen itu siswa bertanding mewakili timnya
dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja
akademik mereka yang telah didiskusikan dengan
kelompok asal.
6. Menurut Slavin (2005) pembelajaran
kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah
tahapan yaitu:
1. Tahap penyajian kelas (class presentation)
2. Belajar dalam kelompok (teams)
3. Permainan (game)
4. Pertandingan (tournament)
5. Penghargaan kelompok (team recognition)
7. Tahap Penyajian Kelas
Pada tahapan ini, guru memberikan materi
secara garis besar, menjelaskan rambu-rambu
permainan dan turnamen, menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran termasuk kompetensi apa
saja yang ingin dicapai dalam pembelajaran serta
memotivasi siswa dalam kerja kelompok untuk
menjadi pemenang dalam game dan turnamen.
8. Belajar Kelompok (team study)
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan
kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras / suku
yang berbeda.
Dalam kerja kelompok, siswa mendiskusikan materi
yang diberikan bersama-sama untuk mempersiapkan
game dan turnamen. Setiap kelompok mempunyai
tugas untuk memahamkan anggotanya. Disini, siswa
saling berbagi tugas satu sama lain.
9. Permainan (game)
Game biasanya terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan sederhana bernomor. Siswa yang
menjawab benar pertanyaan tersebut akan
mendapatkan skor yang nantinya digunakan
pada saat turnamen.
10. Pertandingan (tournament)
Turnamen ini dibagi dalam meja-meja turnamen (3 meja), di
mana setiap meja turnamen terdiri dari 4 sampai 6 orang
yang merupakan wakil dari kelompoknya masing-masing.
Pada setiap meja permainan diusahakan agar tidak ada
peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Siswa
dikelompokkan dalam satu meja turnamen secara homogen
dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu meja
turnamen kemampuan setiap peserta di-usahakan agar
setara. Hal ini dapat ditentukan dengan melihat nilai yang
mereka peroleh pada saat pre-test. Selanjutnya, Guru
mempersiapkan beberapa pertanyaan untuk dipertandingan.
11. Pertandingan dilakukan dengan cara siswa mengambil
kartu secara acak. Nomor yang ada pada kartu merupakan
nomor pertanyaan yang harus dijawab. Apabila siswa yang
mengambil kartu dapat menjawab, maka dia harus
menyimpan kartunya untuk dihitung pada akhir turnamen.
Apabila siswa yang mengambil kartu tidak dapat
menjawab, maka siswa yang lain dalam satu kelompok
turnamen boleh menantang untuk menjawabnya. Penantang
yang menjawab dengan jawaban yang benar akan
menyimpan kartunya, sedang yang menjawab dengan
jawaban yang salah akan diambil 1 kartu yang telah dimiliki
sebelumnya.
12. Penghargaan kelompok (team recognition)
Setelah mengikuti turnamen, siswa-siswa kembali ke
kelompok belajarnya masing-masing dengan membawa
nilai dari turnamen. Nilai kemudian dijumlahkan dan
dibagi sesuai dengan jumlah angota kelompok belajar.
Nilai ini merupakan nilai rata-rata kelompok belajar.
Kelompok belajar yang nilainya tinggi akan mendapatkan
penghargaan. Penghargaan bisa berupa pemberian
ucapan selamat, pujian, sertifikat, alat-alat tulis,
maupun yang lainnya. Pemberian penghargaan bertujuan
untuk memotivasi siswa agar dapat lebih sungguh-
sungguh dalam belajar kelompok.
13. Kelebihan TGT (Suarjana, 2000:10)
Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas.
Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu.
Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara
mendalam.
Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan
dari siswa.
Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang
lain.
Motivasi belajar lebih tinggi.
Hasil belajar lebih baik.
Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
14. Kelemahan TGT
Bagi guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika
guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam
menentukan pembagian kelompok.
Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak
sehingga melewati waktuyang sudah ditetapkan. Kesulitan ini
dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh.
Bagi siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit
memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi
kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang
mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu
menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.