SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PROKSEMIKPROKSEMIK
(Jarak Komunikasi – Komunikasi antar(Jarak Komunikasi – Komunikasi antar
Ruang)Ruang)
Diambil dari berbagai sumber danDiambil dari berbagai sumber dan
hasil presentasihasil presentasi
Dr. Muhammad SulthanDr. Muhammad Sulthan
Unsur lain dari kebudayaan adalahUnsur lain dari kebudayaan adalah
bagaimana cara kita diajar untukbagaimana cara kita diajar untuk
menggunakan ruang dalam berkomunikasimenggunakan ruang dalam berkomunikasi
yang disebut denganyang disebut dengan proksemikproksemik ((proxemixsproxemixs))
PProksemikroksemik mengacu kepada bagaimanamengacu kepada bagaimana
seharusnya dua orang atau lebih menjagaseharusnya dua orang atau lebih menjaga
jarak tubuh di saat komunikasi berlangsungjarak tubuh di saat komunikasi berlangsung
juga menggunakan ruang secara fisikjuga menggunakan ruang secara fisik
sebagai tempat berkomunikasi.sebagai tempat berkomunikasi.
Proksemik
Kalau kita bercakap-cakap dengan orang Sabu,Kalau kita bercakap-cakap dengan orang Sabu,
Rote, atau Timur maka jarak fisik anda bisaRote, atau Timur maka jarak fisik anda bisa
didekatkan namun hal itu tidak disukai oleh orangdidekatkan namun hal itu tidak disukai oleh orang
Flores.Flores.
Di Makassar, jika sebagian anak muda bercakap-Di Makassar, jika sebagian anak muda bercakap-
cakap antara dua orang atau lebih suaranyacakap antara dua orang atau lebih suaranya
bernada tinggi walaupun berjarak dekat ataubernada tinggi walaupun berjarak dekat atau
saling mengumpat,(mohon maaf) misalnya “salingsaling mengumpat,(mohon maaf) misalnya “saling
berkata tai baro – anak sundala’, itu bukanberkata tai baro – anak sundala’, itu bukan
bertengkar atau akan berkelahi tetapi itu tandabertengkar atau akan berkelahi tetapi itu tanda
persahabatan mereka.persahabatan mereka.
 PROKSEMIK ATAU PENGATURAN JARAKPROKSEMIK ATAU PENGATURAN JARAK
 Jarak Contoh-contoh Akrab/intimJarak Contoh-contoh Akrab/intim Fase dekatFase dekat
(bersentuhan)0 - 6”Fase jauh 6” - 18”pecinta yang(bersentuhan)0 - 6”Fase jauh 6” - 18”pecinta yang
berpelukan, berbisik lembut (itupun jika ada yangberpelukan, berbisik lembut (itupun jika ada yang
diucapkan).Ibu-anak yang melihat buku bersama, sahabatdiucapkan).Ibu-anak yang melihat buku bersama, sahabat
dekat yang membicarakan rahasia, bisikan yang terdengar.dekat yang membicarakan rahasia, bisikan yang terdengar.
 PersonalPersonal Fase dekat 18” - 30”Fase jauh 30” - 4’suamiFase dekat 18” - 30”Fase jauh 30” - 4’suami
istri yang merencanakan pesta; orang tua anak ketikaistri yang merencanakan pesta; orang tua anak ketika
mengobrol; suara lembut ketika dirumah; suara penuhmengobrol; suara lembut ketika dirumah; suara penuh
diluar.pembicaraan tentang hal-hal yang melibatkandiluar.pembicaraan tentang hal-hal yang melibatkan
kepentingan personal; obrolan sambil menghirup kopi.kepentingan personal; obrolan sambil menghirup kopi.
 SosialSosial Fase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ -Fase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ -
12’diskusi bisnis yang impersonal; obrolan12’diskusi bisnis yang impersonal; obrolan
dengan teman sekerja; percakapan dalam satudengan teman sekerja; percakapan dalam satu
perjumpaan sambil lalu.diskusi bisnis yang lebihperjumpaan sambil lalu.diskusi bisnis yang lebih
format; jarak yang kita atur kalau kita inginformat; jarak yang kita atur kalau kita ingin
sendirian, misalnya membaca; ketika pada jaraksendirian, misalnya membaca; ketika pada jarak
ini suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.ini suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.
 PublikPublik Fase dekat 12’ - 25’Fase jauh 25’- atauFase dekat 12’ - 25’Fase jauh 25’- atau
lebih suara keras dengan volume tidak penuh;lebih suara keras dengan volume tidak penuh;
orang yang berbicara di depan kelompokorang yang berbicara di depan kelompok
kecil.pidato; komunikasi interpersonal barangkalikecil.pidato; komunikasi interpersonal barangkali
tidak mungkin; jarak minimum antara publiktidak mungkin; jarak minimum antara publik
dengan tokoh (mis.Politisi dan bintangdengan tokoh (mis.Politisi dan bintang
film).Sumber : Brooks dan Emmert (dalamfilm).Sumber : Brooks dan Emmert (dalam
Jalaluddin Rakhmat: 2000)Jalaluddin Rakhmat: 2000)
 PROKSEMIK ATAU PENGATURAN JARAKPROKSEMIK ATAU PENGATURAN JARAK
 JarakContoh-contohAkrabJarakContoh-contohAkrabFase dekat 0 - 6”Fase jauh 6”Fase dekat 0 - 6”Fase jauh 6”
- 18”pecinta yang berpelukan, berbisik lembut (itupun jika- 18”pecinta yang berpelukan, berbisik lembut (itupun jika
ada yang diucapkan).ibu-anak yang melihat buku bersama,ada yang diucapkan).ibu-anak yang melihat buku bersama,
sahabat dekat yang membicarakan rahasia, bisikan yangsahabat dekat yang membicarakan rahasia, bisikan yang
terdengar.terdengar.PersonalPersonalFase dekat 18” - 30”Fase jauh 30” -Fase dekat 18” - 30”Fase jauh 30” -
4’suami istri yang merencanakan pesta; orang tua anak4’suami istri yang merencanakan pesta; orang tua anak
ketika mengobrol; suara lembut ketika dirumah; suaraketika mengobrol; suara lembut ketika dirumah; suara
penuh diluar.pembicaraan tentang hal-hal yang melibatkanpenuh diluar.pembicaraan tentang hal-hal yang melibatkan
kepentingan personal; obrolan sambil menghirup kopi.kepentingan personal; obrolan sambil menghirup kopi.
 SosialSosial Fase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ - 12’diskusi bisnisFase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ - 12’diskusi bisnis
yang impersonal; obrolan dengan teman sekerja;yang impersonal; obrolan dengan teman sekerja;
percakapan dalam satu perjumpaan sambil lalu.diskusipercakapan dalam satu perjumpaan sambil lalu.diskusi
bisnis yang lebih format; jarak yang kita atur kalau kitabisnis yang lebih format; jarak yang kita atur kalau kita
ingin sendirian, misalnya membaca; ketika pada jarak iniingin sendirian, misalnya membaca; ketika pada jarak ini
suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.PublikPublik FaseFase
dekat 12’ - 25’Fase jauh 25’- atau lebih suara kerasdekat 12’ - 25’Fase jauh 25’- atau lebih suara keras
dengan volume tidak penuh; orang yang berbicara di depandengan volume tidak penuh; orang yang berbicara di depan
kelompok kecil.pidato; komunikasi interpersonalkelompok kecil.pidato; komunikasi interpersonal
barangkali tidak mungkin; jarak minimum antara publikbarangkali tidak mungkin; jarak minimum antara publik
dengan tokoh (mis.Politisi dan bintang film).dengan tokoh (mis.Politisi dan bintang film).
 SosialSosial Fase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ -Fase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ -
12’diskusi bisnis yang impersonal; obrolan12’diskusi bisnis yang impersonal; obrolan
dengan teman sekerja; percakapan dalam satudengan teman sekerja; percakapan dalam satu
perjumpaan sambil lalu.diskusi bisnis yang lebihperjumpaan sambil lalu.diskusi bisnis yang lebih
format; jarak yang kita atur kalau kita inginformat; jarak yang kita atur kalau kita ingin
sendirian, misalnya membaca; ketika pada jaraksendirian, misalnya membaca; ketika pada jarak
ini suara lebih keras dari suara untuk faseini suara lebih keras dari suara untuk fase
dekat.dekat.PublikPublik Fase dekat 12’ - 25’Fase jauh 25’-Fase dekat 12’ - 25’Fase jauh 25’-
atau lebih suara keras dengan volume tidakatau lebih suara keras dengan volume tidak
penuh; orang yang berbicara di depan kelompokpenuh; orang yang berbicara di depan kelompok
kecil.pidato; komunikasi interpersonal barangkalikecil.pidato; komunikasi interpersonal barangkali
tidak mungkin; jarak minimum antara publiktidak mungkin; jarak minimum antara publik
dengan tokoh (mis.Politisi dan bintang film).dengan tokoh (mis.Politisi dan bintang film).
Faktor – faktor yang menetapkan jarakFaktor – faktor yang menetapkan jarak
komkom::
 Faktor-faktorFaktor-faktor PosturPostur – jenis kelamin: Ini– jenis kelamin: Ini
termasuk jenis kelamin dari partisipan dantermasuk jenis kelamin dari partisipan dan
posisi dasar ( berdiri, duduk, berbaring)posisi dasar ( berdiri, duduk, berbaring)
 AksisAksis SosifugalSosifugal -- SosiopetalSosiopetal: Kata: Kata
sosiofugal berarti kehilangan semangatsosiofugal berarti kehilangan semangat
interaksi. Sosiopetal berarti semangat.interaksi. Sosiopetal berarti semangat.
 AksisAksis adalah sudut relatif terhadap orangadalah sudut relatif terhadap orang
lain. Pembicara mungkin berhadapan,lain. Pembicara mungkin berhadapan,
saling membelakangi, atau berposisisaling membelakangi, atau berposisi
mengarah.mengarah.
 Faktor-faktorFaktor-faktor KinestatikKinestatik; kedekatan dari; kedekatan dari
individu berkenaan dengan kemampuanindividu berkenaan dengan kemampuan
sentuh.sentuh.
 Perilaku menyentuhPerilaku menyentuh ; Orang mungkin terlibat; Orang mungkin terlibat
dalam ucapan dan pegangan, perasan, pegangandalam ucapan dan pegangan, perasan, pegangan
yang lama, saling menekan, menyentuh daerahyang lama, saling menekan, menyentuh daerah
tertentu, menyikut dengan tidak sengaja, atautertentu, menyikut dengan tidak sengaja, atau
tidak ada kontak.tidak ada kontak.
 Kode merentang dari kontak langsung ( mata –Kode merentang dari kontak langsung ( mata –
ke – mata ) sampai tidak ada kontak.ke – mata ) sampai tidak ada kontak.
 KodeKode TermalTermal: elemen ini melibatkan panas yang: elemen ini melibatkan panas yang
dirasakan dari komunikator lain.dirasakan dari komunikator lain.
 KodeKode OlfactoryOlfactory: Faktor ini termasuk jenis dan: Faktor ini termasuk jenis dan
derajat bau yang dirasakan dalam percakapan.derajat bau yang dirasakan dalam percakapan.
 PengerasanPengerasan SuaraSuara; Pengerasan pembicaraan; Pengerasan pembicaraan
dapat mempengaruhi jarak interpersonal.dapat mempengaruhi jarak interpersonal.
Expectancy Violations TheoryExpectancy Violations Theory
 Asumsi dari Expectancy ViolationsAsumsi dari Expectancy Violations
Theory berakar dari bagaimanaTheory berakar dari bagaimana
pesan disajikan kepada orang lainpesan disajikan kepada orang lain
dan bagaimana perilaku orang laindan bagaimana perilaku orang lain
mengambil tindakan selamamengambil tindakan selama
melakukan percakapan.melakukan percakapan.
 Ada tiga asumsi yang mendasari teori iniAda tiga asumsi yang mendasari teori ini
1.1. Ekspetansi dorongan interaksi manusiaEkspetansi dorongan interaksi manusia
2.2. Ekspetansi dalam perilaku manusiaEkspetansi dalam perilaku manusia
dipelajaridipelajari
3.3. Orang memprediksi tentang perilakuOrang memprediksi tentang perilaku
nonverbalnonverbal
 Expectancies; mengantisipasi pikiranExpectancies; mengantisipasi pikiran
dan perilaku dalam percakapandan perilaku dalam percakapan
 Ekspectancies;Ekspectancies;
11. Individual communicator factor (gender,. Individual communicator factor (gender,
personality, age, appearance, reputation)personality, age, appearance, reputation)
2. Relations factors (prior relational history,2. Relations factors (prior relational history,
status differences, level of attraction andstatus differences, level of attraction and
liking)liking)
3. Context factors (formality/informality,3. Context factors (formality/informality,
social/task function, environmentsocial/task function, environment
restriction, cultural norms)restriction, cultural norms)
 Judee Burgoon dan Jerold HaleJudee Burgoon dan Jerold Hale
(1988) menyebutkan ada dua bentuk(1988) menyebutkan ada dua bentuk
ekspektansi;ekspektansi;
1. Pre-interactional expectantions:1. Pre-interactional expectantions:
Pengetahuan atau ketrampilanPengetahuan atau ketrampilan
seorang komunikator yangseorang komunikator yang
membawa kepada suatu interaksi.membawa kepada suatu interaksi.
2. Interactional expectantions:2. Interactional expectantions:
Suatu kemampuan individu untukSuatu kemampuan individu untuk
membawa ke luar interaksimembawa ke luar interaksi
Presentasi 11 11-2015

More Related Content

Viewers also liked

Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran
Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar SasaranMengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran
Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar SasaranTimothy Limanto
 
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)Rio Anggala
 
Tawuran antar Pelajar ppt
Tawuran antar Pelajar pptTawuran antar Pelajar ppt
Tawuran antar Pelajar pptReny Wahyuni
 
Ppt konflik-xi
Ppt konflik-xiPpt konflik-xi
Ppt konflik-xiSiti Oyim
 
Etika Bisnis_Periklanan dan Etika
Etika Bisnis_Periklanan dan EtikaEtika Bisnis_Periklanan dan Etika
Etika Bisnis_Periklanan dan EtikaRatnawaty_RMG
 
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Nurhakiky
 
PPT KOMUNIKASI
PPT KOMUNIKASIPPT KOMUNIKASI
PPT KOMUNIKASIFisya2098
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2iin nafisa
 
Bab 19 mengelola komunikasi pribadi
Bab 19 mengelola komunikasi pribadiBab 19 mengelola komunikasi pribadi
Bab 19 mengelola komunikasi pribadiJudianto Nugroho
 
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatKonflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatSlamet Readi
 
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITASKEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITASSekar Lukinanti
 
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANKEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANcindyanggrainy
 
konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialLazuardi45
 
MANAJEMEN PEMASARAN - Prinsip Pemasaran Kotler
MANAJEMEN PEMASARAN - Prinsip Pemasaran KotlerMANAJEMEN PEMASARAN - Prinsip Pemasaran Kotler
MANAJEMEN PEMASARAN - Prinsip Pemasaran KotlerDiana Amelia Bagti
 

Viewers also liked (20)

Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran
Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar SasaranMengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran
Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran
 
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
 
Tawuran antar Pelajar ppt
Tawuran antar Pelajar pptTawuran antar Pelajar ppt
Tawuran antar Pelajar ppt
 
konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosial
 
Rpp sosiologi xii bab 4
Rpp sosiologi xii bab 4Rpp sosiologi xii bab 4
Rpp sosiologi xii bab 4
 
Ppt konflik-xi
Ppt konflik-xiPpt konflik-xi
Ppt konflik-xi
 
Presentasi vi
Presentasi viPresentasi vi
Presentasi vi
 
Etika Bisnis_Periklanan dan Etika
Etika Bisnis_Periklanan dan EtikaEtika Bisnis_Periklanan dan Etika
Etika Bisnis_Periklanan dan Etika
 
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
 
PPT KOMUNIKASI
PPT KOMUNIKASIPPT KOMUNIKASI
PPT KOMUNIKASI
 
Sosiologi XII; RPP
Sosiologi XII; RPPSosiologi XII; RPP
Sosiologi XII; RPP
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2
 
Bab 19 mengelola komunikasi pribadi
Bab 19 mengelola komunikasi pribadiBab 19 mengelola komunikasi pribadi
Bab 19 mengelola komunikasi pribadi
 
Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaranLingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran
 
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatKonflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
 
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITASKEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
 
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANKEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
 
konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosial
 
MANAJEMEN PEMASARAN - Prinsip Pemasaran Kotler
MANAJEMEN PEMASARAN - Prinsip Pemasaran KotlerMANAJEMEN PEMASARAN - Prinsip Pemasaran Kotler
MANAJEMEN PEMASARAN - Prinsip Pemasaran Kotler
 
Media sosial untuk bisnis
Media sosial untuk bisnisMedia sosial untuk bisnis
Media sosial untuk bisnis
 

More from nidanuruls

Presentation kuliah ke 5
Presentation kuliah ke 5Presentation kuliah ke 5
Presentation kuliah ke 5nidanuruls
 
Presentasi kuliah tgl 181211
Presentasi kuliah tgl 181211Presentasi kuliah tgl 181211
Presentasi kuliah tgl 181211nidanuruls
 
Presentasi 17 11-2015
Presentasi 17 11-2015Presentasi 17 11-2015
Presentasi 17 11-2015nidanuruls
 
Presentasi 3 11-2015
Presentasi 3 11-2015Presentasi 3 11-2015
Presentasi 3 11-2015nidanuruls
 
Pertemuan v media dan pr
Pertemuan v media dan prPertemuan v media dan pr
Pertemuan v media dan prnidanuruls
 
Pertemuan vi audit komunikasi (arah audit komunikasi)
Pertemuan vi audit komunikasi (arah audit komunikasi)Pertemuan vi audit komunikasi (arah audit komunikasi)
Pertemuan vi audit komunikasi (arah audit komunikasi)nidanuruls
 

More from nidanuruls (8)

Presentation kuliah ke 5
Presentation kuliah ke 5Presentation kuliah ke 5
Presentation kuliah ke 5
 
Presentasi kuliah tgl 181211
Presentasi kuliah tgl 181211Presentasi kuliah tgl 181211
Presentasi kuliah tgl 181211
 
Presentasi 17 11-2015
Presentasi 17 11-2015Presentasi 17 11-2015
Presentasi 17 11-2015
 
Presentasi 3 11-2015
Presentasi 3 11-2015Presentasi 3 11-2015
Presentasi 3 11-2015
 
Pertemuan v media dan pr
Pertemuan v media dan prPertemuan v media dan pr
Pertemuan v media dan pr
 
Pertemuan iv
Pertemuan ivPertemuan iv
Pertemuan iv
 
Pertemuan vi audit komunikasi (arah audit komunikasi)
Pertemuan vi audit komunikasi (arah audit komunikasi)Pertemuan vi audit komunikasi (arah audit komunikasi)
Pertemuan vi audit komunikasi (arah audit komunikasi)
 
Kuliah II
Kuliah IIKuliah II
Kuliah II
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Presentasi 11 11-2015

  • 1. PROKSEMIKPROKSEMIK (Jarak Komunikasi – Komunikasi antar(Jarak Komunikasi – Komunikasi antar Ruang)Ruang) Diambil dari berbagai sumber danDiambil dari berbagai sumber dan hasil presentasihasil presentasi Dr. Muhammad SulthanDr. Muhammad Sulthan
  • 2. Unsur lain dari kebudayaan adalahUnsur lain dari kebudayaan adalah bagaimana cara kita diajar untukbagaimana cara kita diajar untuk menggunakan ruang dalam berkomunikasimenggunakan ruang dalam berkomunikasi yang disebut denganyang disebut dengan proksemikproksemik ((proxemixsproxemixs)) PProksemikroksemik mengacu kepada bagaimanamengacu kepada bagaimana seharusnya dua orang atau lebih menjagaseharusnya dua orang atau lebih menjaga jarak tubuh di saat komunikasi berlangsungjarak tubuh di saat komunikasi berlangsung juga menggunakan ruang secara fisikjuga menggunakan ruang secara fisik sebagai tempat berkomunikasi.sebagai tempat berkomunikasi. Proksemik
  • 3. Kalau kita bercakap-cakap dengan orang Sabu,Kalau kita bercakap-cakap dengan orang Sabu, Rote, atau Timur maka jarak fisik anda bisaRote, atau Timur maka jarak fisik anda bisa didekatkan namun hal itu tidak disukai oleh orangdidekatkan namun hal itu tidak disukai oleh orang Flores.Flores. Di Makassar, jika sebagian anak muda bercakap-Di Makassar, jika sebagian anak muda bercakap- cakap antara dua orang atau lebih suaranyacakap antara dua orang atau lebih suaranya bernada tinggi walaupun berjarak dekat ataubernada tinggi walaupun berjarak dekat atau saling mengumpat,(mohon maaf) misalnya “salingsaling mengumpat,(mohon maaf) misalnya “saling berkata tai baro – anak sundala’, itu bukanberkata tai baro – anak sundala’, itu bukan bertengkar atau akan berkelahi tetapi itu tandabertengkar atau akan berkelahi tetapi itu tanda persahabatan mereka.persahabatan mereka.
  • 4.  PROKSEMIK ATAU PENGATURAN JARAKPROKSEMIK ATAU PENGATURAN JARAK  Jarak Contoh-contoh Akrab/intimJarak Contoh-contoh Akrab/intim Fase dekatFase dekat (bersentuhan)0 - 6”Fase jauh 6” - 18”pecinta yang(bersentuhan)0 - 6”Fase jauh 6” - 18”pecinta yang berpelukan, berbisik lembut (itupun jika ada yangberpelukan, berbisik lembut (itupun jika ada yang diucapkan).Ibu-anak yang melihat buku bersama, sahabatdiucapkan).Ibu-anak yang melihat buku bersama, sahabat dekat yang membicarakan rahasia, bisikan yang terdengar.dekat yang membicarakan rahasia, bisikan yang terdengar.  PersonalPersonal Fase dekat 18” - 30”Fase jauh 30” - 4’suamiFase dekat 18” - 30”Fase jauh 30” - 4’suami istri yang merencanakan pesta; orang tua anak ketikaistri yang merencanakan pesta; orang tua anak ketika mengobrol; suara lembut ketika dirumah; suara penuhmengobrol; suara lembut ketika dirumah; suara penuh diluar.pembicaraan tentang hal-hal yang melibatkandiluar.pembicaraan tentang hal-hal yang melibatkan kepentingan personal; obrolan sambil menghirup kopi.kepentingan personal; obrolan sambil menghirup kopi.
  • 5.  SosialSosial Fase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ -Fase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ - 12’diskusi bisnis yang impersonal; obrolan12’diskusi bisnis yang impersonal; obrolan dengan teman sekerja; percakapan dalam satudengan teman sekerja; percakapan dalam satu perjumpaan sambil lalu.diskusi bisnis yang lebihperjumpaan sambil lalu.diskusi bisnis yang lebih format; jarak yang kita atur kalau kita inginformat; jarak yang kita atur kalau kita ingin sendirian, misalnya membaca; ketika pada jaraksendirian, misalnya membaca; ketika pada jarak ini suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.ini suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.  PublikPublik Fase dekat 12’ - 25’Fase jauh 25’- atauFase dekat 12’ - 25’Fase jauh 25’- atau lebih suara keras dengan volume tidak penuh;lebih suara keras dengan volume tidak penuh; orang yang berbicara di depan kelompokorang yang berbicara di depan kelompok kecil.pidato; komunikasi interpersonal barangkalikecil.pidato; komunikasi interpersonal barangkali tidak mungkin; jarak minimum antara publiktidak mungkin; jarak minimum antara publik dengan tokoh (mis.Politisi dan bintangdengan tokoh (mis.Politisi dan bintang film).Sumber : Brooks dan Emmert (dalamfilm).Sumber : Brooks dan Emmert (dalam Jalaluddin Rakhmat: 2000)Jalaluddin Rakhmat: 2000)
  • 6.  PROKSEMIK ATAU PENGATURAN JARAKPROKSEMIK ATAU PENGATURAN JARAK  JarakContoh-contohAkrabJarakContoh-contohAkrabFase dekat 0 - 6”Fase jauh 6”Fase dekat 0 - 6”Fase jauh 6” - 18”pecinta yang berpelukan, berbisik lembut (itupun jika- 18”pecinta yang berpelukan, berbisik lembut (itupun jika ada yang diucapkan).ibu-anak yang melihat buku bersama,ada yang diucapkan).ibu-anak yang melihat buku bersama, sahabat dekat yang membicarakan rahasia, bisikan yangsahabat dekat yang membicarakan rahasia, bisikan yang terdengar.terdengar.PersonalPersonalFase dekat 18” - 30”Fase jauh 30” -Fase dekat 18” - 30”Fase jauh 30” - 4’suami istri yang merencanakan pesta; orang tua anak4’suami istri yang merencanakan pesta; orang tua anak ketika mengobrol; suara lembut ketika dirumah; suaraketika mengobrol; suara lembut ketika dirumah; suara penuh diluar.pembicaraan tentang hal-hal yang melibatkanpenuh diluar.pembicaraan tentang hal-hal yang melibatkan kepentingan personal; obrolan sambil menghirup kopi.kepentingan personal; obrolan sambil menghirup kopi.  SosialSosial Fase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ - 12’diskusi bisnisFase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ - 12’diskusi bisnis yang impersonal; obrolan dengan teman sekerja;yang impersonal; obrolan dengan teman sekerja; percakapan dalam satu perjumpaan sambil lalu.diskusipercakapan dalam satu perjumpaan sambil lalu.diskusi bisnis yang lebih format; jarak yang kita atur kalau kitabisnis yang lebih format; jarak yang kita atur kalau kita ingin sendirian, misalnya membaca; ketika pada jarak iniingin sendirian, misalnya membaca; ketika pada jarak ini suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.PublikPublik FaseFase dekat 12’ - 25’Fase jauh 25’- atau lebih suara kerasdekat 12’ - 25’Fase jauh 25’- atau lebih suara keras dengan volume tidak penuh; orang yang berbicara di depandengan volume tidak penuh; orang yang berbicara di depan kelompok kecil.pidato; komunikasi interpersonalkelompok kecil.pidato; komunikasi interpersonal barangkali tidak mungkin; jarak minimum antara publikbarangkali tidak mungkin; jarak minimum antara publik dengan tokoh (mis.Politisi dan bintang film).dengan tokoh (mis.Politisi dan bintang film).
  • 7.  SosialSosial Fase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ -Fase dekat 4’ - 7’Fase jauh 7’ - 12’diskusi bisnis yang impersonal; obrolan12’diskusi bisnis yang impersonal; obrolan dengan teman sekerja; percakapan dalam satudengan teman sekerja; percakapan dalam satu perjumpaan sambil lalu.diskusi bisnis yang lebihperjumpaan sambil lalu.diskusi bisnis yang lebih format; jarak yang kita atur kalau kita inginformat; jarak yang kita atur kalau kita ingin sendirian, misalnya membaca; ketika pada jaraksendirian, misalnya membaca; ketika pada jarak ini suara lebih keras dari suara untuk faseini suara lebih keras dari suara untuk fase dekat.dekat.PublikPublik Fase dekat 12’ - 25’Fase jauh 25’-Fase dekat 12’ - 25’Fase jauh 25’- atau lebih suara keras dengan volume tidakatau lebih suara keras dengan volume tidak penuh; orang yang berbicara di depan kelompokpenuh; orang yang berbicara di depan kelompok kecil.pidato; komunikasi interpersonal barangkalikecil.pidato; komunikasi interpersonal barangkali tidak mungkin; jarak minimum antara publiktidak mungkin; jarak minimum antara publik dengan tokoh (mis.Politisi dan bintang film).dengan tokoh (mis.Politisi dan bintang film).
  • 8.
  • 9. Faktor – faktor yang menetapkan jarakFaktor – faktor yang menetapkan jarak komkom::  Faktor-faktorFaktor-faktor PosturPostur – jenis kelamin: Ini– jenis kelamin: Ini termasuk jenis kelamin dari partisipan dantermasuk jenis kelamin dari partisipan dan posisi dasar ( berdiri, duduk, berbaring)posisi dasar ( berdiri, duduk, berbaring)  AksisAksis SosifugalSosifugal -- SosiopetalSosiopetal: Kata: Kata sosiofugal berarti kehilangan semangatsosiofugal berarti kehilangan semangat interaksi. Sosiopetal berarti semangat.interaksi. Sosiopetal berarti semangat.  AksisAksis adalah sudut relatif terhadap orangadalah sudut relatif terhadap orang lain. Pembicara mungkin berhadapan,lain. Pembicara mungkin berhadapan, saling membelakangi, atau berposisisaling membelakangi, atau berposisi mengarah.mengarah.  Faktor-faktorFaktor-faktor KinestatikKinestatik; kedekatan dari; kedekatan dari individu berkenaan dengan kemampuanindividu berkenaan dengan kemampuan sentuh.sentuh.
  • 10.  Perilaku menyentuhPerilaku menyentuh ; Orang mungkin terlibat; Orang mungkin terlibat dalam ucapan dan pegangan, perasan, pegangandalam ucapan dan pegangan, perasan, pegangan yang lama, saling menekan, menyentuh daerahyang lama, saling menekan, menyentuh daerah tertentu, menyikut dengan tidak sengaja, atautertentu, menyikut dengan tidak sengaja, atau tidak ada kontak.tidak ada kontak.  Kode merentang dari kontak langsung ( mata –Kode merentang dari kontak langsung ( mata – ke – mata ) sampai tidak ada kontak.ke – mata ) sampai tidak ada kontak.  KodeKode TermalTermal: elemen ini melibatkan panas yang: elemen ini melibatkan panas yang dirasakan dari komunikator lain.dirasakan dari komunikator lain.  KodeKode OlfactoryOlfactory: Faktor ini termasuk jenis dan: Faktor ini termasuk jenis dan derajat bau yang dirasakan dalam percakapan.derajat bau yang dirasakan dalam percakapan.  PengerasanPengerasan SuaraSuara; Pengerasan pembicaraan; Pengerasan pembicaraan dapat mempengaruhi jarak interpersonal.dapat mempengaruhi jarak interpersonal.
  • 12.  Asumsi dari Expectancy ViolationsAsumsi dari Expectancy Violations Theory berakar dari bagaimanaTheory berakar dari bagaimana pesan disajikan kepada orang lainpesan disajikan kepada orang lain dan bagaimana perilaku orang laindan bagaimana perilaku orang lain mengambil tindakan selamamengambil tindakan selama melakukan percakapan.melakukan percakapan.  Ada tiga asumsi yang mendasari teori iniAda tiga asumsi yang mendasari teori ini 1.1. Ekspetansi dorongan interaksi manusiaEkspetansi dorongan interaksi manusia 2.2. Ekspetansi dalam perilaku manusiaEkspetansi dalam perilaku manusia dipelajaridipelajari 3.3. Orang memprediksi tentang perilakuOrang memprediksi tentang perilaku nonverbalnonverbal
  • 13.  Expectancies; mengantisipasi pikiranExpectancies; mengantisipasi pikiran dan perilaku dalam percakapandan perilaku dalam percakapan  Ekspectancies;Ekspectancies; 11. Individual communicator factor (gender,. Individual communicator factor (gender, personality, age, appearance, reputation)personality, age, appearance, reputation) 2. Relations factors (prior relational history,2. Relations factors (prior relational history, status differences, level of attraction andstatus differences, level of attraction and liking)liking) 3. Context factors (formality/informality,3. Context factors (formality/informality, social/task function, environmentsocial/task function, environment restriction, cultural norms)restriction, cultural norms)
  • 14.  Judee Burgoon dan Jerold HaleJudee Burgoon dan Jerold Hale (1988) menyebutkan ada dua bentuk(1988) menyebutkan ada dua bentuk ekspektansi;ekspektansi; 1. Pre-interactional expectantions:1. Pre-interactional expectantions: Pengetahuan atau ketrampilanPengetahuan atau ketrampilan seorang komunikator yangseorang komunikator yang membawa kepada suatu interaksi.membawa kepada suatu interaksi. 2. Interactional expectantions:2. Interactional expectantions: Suatu kemampuan individu untukSuatu kemampuan individu untuk membawa ke luar interaksimembawa ke luar interaksi