Dokumen tersebut merupakan laporan kasus seorang pria berusia 25 tahun dengan keluhan benjolan di batang penis selama 2 tahun. Pasien didiagnosis dengan kondiloma akuminata setelah pemeriksaan fisik dan dilakukannya elektrocauter untuk menghilangkan benjolan disertai terapi obat. Pasien diberi edukasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.
1. 1
CASE BASED DISCUSSION
KONDILOMA AKUMINATA
Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
DisusunOleh:
Bima Ghofaroli S (30101407154)
Pembimbing:
dr. Hj. Pasid Harlisa, Sp.KK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
2. 2
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Bima Ghofaroli S
NIM : 30101407154
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Universitas Islam Sultan Agung ( UNISSULA )
Tingkat : Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Judul Kasus : Kondiloma Akuminata
Semarang, September 2019
Pembimbing
dr. Hj. Pasid Harlisa, Sp.KK
3. 3
BAB III
LAORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N.H
Umur : 25 tahun
JenisKelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Menco RT 1/5 Wedung, Demak
Tanggal Periksa : 5 September 2019
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 5 September
2019 Poliklinik Kulit dan Kelamin RST Bhakti Wiratamtama Semarang pukul 11.00.
a. KeluhanUtama
Keluhan Subjektif : Terasa tidak nyaman di bagian alat kelamin
Keluhan Objektif : Benjolan di batang
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Lokasi : Batang penis
Onset : Sejak ± 2 tahun yang lalu
Kualitas : Terasa tidak nyaman
Kuantitas : Pada saat beraktifitas
Faktor memperberat : Ketika berhubungan tidak nyaman
Faktor memperingan : tidak ada
Gejala penyerta : tidak ada
Kronologi : Pasien seseorang laki – laki usia 25 tahun
datang dengan keluhan benjolan di bagian batang penis yang dirasakan
kurang nyaman. Pasien datang ke Poli Kulit Kelamin RST Bhakti
Wiratamtama Semarang tanggal 5 September 2019 pukul 11.00 WIB.
Pasien mengeluh benjolan di batang penis sejak ± 2 tahun yang lalu.
Awalnya benjolan kecil dan semakin membesar sampai sekarang,
benjolan tidak nyeri dan gatal. Sebelum muncul benjolan pasien pernah
4. 4
melakukan coitus suspecticus dengan wanita di tempat lokalisasi sebanyak
3 kali ± 2,5 tahun yang lalu dan ketika berhubungan pasien tidak
menggunakan alat pengaman atau kondom. Kemudian beberapa bulan
setelah itu muncul benjolan di batang penis yang awalnya di kira kutil,
kemudian pasien mencoba untuk mengambilnya namun terasa nyeri dan
berdarah. Kemudian setelah ± 10 hari menikah pasien memeriksakan ke
puskesmas karena merasa malu dengan istrinya, pasien mendapat salep
namun pasien tidak mengetahui namanya dan pasien juga disarankan
untuk berobat ke Spesialis Kulit dan Kelamin, setelah obat digunakan
tidak ada perbaikan kemudian pasien berobat ke poliklinik Kulit dan
Kelamin di RST Bhakti Wiratamtama.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan serupa : disangkal
Alergi makanan : disangkal
Alergi obat : disangkal
Asma : disangkal
Rinitis alergi : disangkal
Penyakit DM, HT : disangkal
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak memiliki penyakit yang sama
Riwayat DM, Hipertensi dan Gula disangkal.
e. RiwayatSosialEkonomi
Biaya pengobatan menggunakan BPJS
Kesan ekonomi cukup
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 5 September di Poliklinik Kulit dan Kelamin
RST Bhakti Wiratamtama Semarang pukul 11.00 WIB
5. 5
A. Status Generalis:
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Kepala : dalam batas normal
Mata : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Thorax : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : dalam batas normal
B.Status Lokalis
1. Inspeksi
Lokasi : Batang penis
6. 6
Lokasi I : Batang penis
UKK : Tampak papul soliter dengan permukaan verucous dengan
ukuran ± 1 cm
Distribusi : unilateral
2. Palpasi
Teraba benjolan dan tidak nyeri
3. Auskultasi
Tidak dilakukan
IV. DIAGNOSIS BANDING
Kondiloma Lata
Veruka Vulgaris
Carsinoma Sel Squamosa
V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM (YANG DIUSULKAN)
Usulan Pemeriksaan Histo PA
VI. DIAGNOSIS KERJA
Kondiloma Akuminata
VII. TATALAKSANA
Tindakan : ElectroCouter
Medikamentosa
R/ Amoxicillin tab 500 mg
S.5.d.d tab 1
R/ Mupirocin cream 10 gr No.I
s.u.e 2 d d aplic port dol
m et v
7. 7
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad sanam : Dubia ad bonam
Ad komestikan : Dubia ad bonam
IX. EDUKASI
ASPEK KLINIS
Hindari Coitus Suspecticus terhadap wanita di tempat lokalisasi
Menjaga kebersihan diri
Menggunakan kondom pada saat berhubungan dengan istri
ASPEK ISLAMI
Sabar, ikhlas, dan tawakal serta selalu berikhtiar dalam menghadapi penyakit
yang diderita
Senantiasa mengobati penyakit tersebut dan berdoa untuk kesembuhan.
8. 8
BAB IV
KESIMPULAN
Pasien seseorang laki – laki usia 25 tahun datang dengan keluhan benjolan di bagian
batang penis yang dirasakan kurang nyaman. Pasien datang ke Poli Kulit Kelamin RST
Bhakti Wiratamtama Semarang tanggal 5 September 2019 pukul 11.00 WIB. Pasien
mengeluh benjolan di batang penis sejak ± 2 tahun yang lalu. Awalnya benjolan kecil dan
semakin membesar sampai sekarang, benjolan tidak nyeri dan gatal. Sebelum muncul
benjolan pasien pernah melakukan coitus suspecticus dengan wanita di tempat lokalisasi
sebanyak 3 kali ± 2,5 tahun yang lalu dan ketika berhubungan pasien tidak menggunakan alat
pengaman atau kondom. Kemudian beberapa bulan setelah itu muncul benjolan di batang
penis yang awalnya di kira kutil, kemudian pasien mencoba untuk mengambilnya namun
terasa nyeri dan berdarah. Kemudian setelah ± 10 hari menikah pasien memeriksakan ke
puskesmas karena merasa malu dengan istrinya, pasien mendapat salep namun pasien tidak
mengetahui namanya dan pasien juga disarankan untuk berobat ke Spesialis Kulit dan
Kelamin, setelah obat digunakan tidak ada perbaikan kemudian pasien berobat ke poliklinik
Kulit dan Kelamin di RST Bhakti Wiratamtama.
Keadaan umum pasien baik, kesadaran composmentis, kepala, mata, mulut, telinga,
leher dalam batas normal. Status lokalis didapatkan papul soliter dengan permukaan verucos.
Kemudian dilakukan tindakan Elektrocouter untuk mengambil benjolan tersebut. Setelah
dilakukan tindakan elektrocouter pasien diberikan terapi medikamentosa amoxicillin tablet
kali sehari, dan mupirosin cream untuk mengobati lesi setelah dilakukan tindakan
elektrocouter. Kemudian pasien diberikan edukasi agar tidak melakukan hal yang pernah
dilakukannya agar tidak terjadi lagi penyakit yang sama di kemudian hari.