Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar ekonomi makro seperti pendapatan nasional, variabel-variabel ekonomi agregatif, analisis pendapatan nasional untuk perekonomian tertutup dan terbuka, pasar komoditi dan pasar uang, serta keseimbangan dalam analisis IS-LM.
2. BAHAN
ο 1. BAB1 .Aljabar MATRIKS
ο 2. Bab 2. Hitung Deferensial
ο 3.Bab 3. Hitung Integral
ο 4. Bab 4. Program Linier
ο 5.Bab5. Hitung Keuangan
ο 6. Bab6.Keseimbangan Dalam Ekonomi
ο 7.Bab7. Barisan dan Deret
ο 8.Bab8. Teori Himpunan
3. ALJABAR MATRIKS
ο 1.Pengertian Matriks
ο 2.Ordo Matriks
ο 3.Pngertian Baris dan Kolom
ο 4.Kesamaan Matriks
ο 5β Transforse Matriks
ο 6.Jenis2 Matriks
ο 7.Operasi Matriks
ο 8.Determinant
ο 9.Invers Matriks
ο 10.Pemakaian Matriks Dalam Ilmu Ekonomi
4. Hitung Defrensial
ο 1. Pengertian Deferensial
ο 2.Cara Limit
ο 3.Dengan Rumus
ο 4.Pengertian Turunan 1,2,3β¦β¦
ο 5.Fungsi Marjinar , Biaya Marjiner,β¦..
ο 6.Pemakaian Deferensial Dalam Ilmu Ekonomi
5. HITUNG INTEGRAL1
ο 1.Pengertian Integral
ο 2.Integral Tak Tentu
ο 3.Integral Tertentu
ο 4.Luas
ο 5.Volume
ο 6.Pemakaian Integral Dalam Ilmu Ekonomi
7. PEMAKAIAN MATRIKS DALAM ILMU
EKONOMI
ο Hasil kali vektor baris a = ππ dan vektor lajur b = ππ ialah
ο ab = π1, π2, β¦ ππ
π1
π2
.
.
.
ππ
ο = π1π1 + π2π2 + β¦ + ππππ
ο
8. Contoh 1 :
Seorang pergi ke pasar buah-buahan dan membeli jeruk 20 buah, sawo 30 buah,
mangga 25 buah, nanas 5 buah, papaya 4 buah, dan duren 6 buah, yang harga berturut 25,
5, 20, 40, 45, dan 100 rupiah. Hitungkan jumlah uang yang dibayarnya. Jumlah buah
merupakan matriks baris A dan harganya merupakan matriks lajur B, maka dibayar
AB = 20 30 25 5 4 6
25
5
20
40
45
100
= 20.25 + 30.5 + 25.20 + 5.40 + 4.45 + 6.100 = Rp. 2130,-
9. Contoh 2 :
Untuk memenuhi suatu pasaran, maka seorang pengusaha perabot memproduksi
20 meja, 100 kursi, dan 10 lemari buku. Diperlukan 10 satuan bahan dan 8 jam β buruh
untuk membuat satu meja, 4 satuan bahan dan 5 jam β buruh untuk membuat satu kursi,
dan 30 satuan bahan dan 25 jam β buruh untuk membuat satu lemari buku. Hitungkan
biaya total produksi bila harga bahan Rp.50,- per satuan dan harga tenaga buruh Rp.100,-
sejam buruh.
Dianggap jumlah-jumlah perabot yang diproduksi sebagai matriks baris A
banyaknya bahan dan tenaga buruh sebagai matriks B, dan hargaanya sebagai vektor lajur
C, maka perkaliannya memberikan biaya produksi:
11. ο Contoh 3 :
ο Sebuah perusahan mempunyai perencanaan kerja
selama 3 bulan akan memproduksi 3 jenis barang. Pada
bulan pertama memproduksi 3 buah jenis barang
pertama, 2 buah jenis barang kedua dan 1 jenis barang
ketiga dengan biaya 11 satuan. Bulan kedua
memproduksi 1 buah jenis barang pertama, 4 buah jenis
barang kedua dan 2 buah jenis barang ketiga dengan
biaya 12 satuan. Bulan ketiga memproduksi 2 buah jenis
barang pertama, 1 buah jenis barang kedua dan 3 buah
jenis barang ketiga dengan biaya 14 satuan. Tentukan
besarnya biaya barang pertama, kedua dan ketiga.
12. Jawab :
Ket : x = barang pertama
y = barang kedua
z = barang ketiga
persamaannya adalah : 3x + 2y + z = 11
x + 4y + 2z = 12
2x + y + 3z = 14
3 2 1
1 4 2
2 1 3
π11 π12 π13
π21 π22 π23
π31 π32 π33
3 2 1
1 4 2
2 1 3
3 2
1 4
2 1
= { 3π₯4π₯3 + 2π₯2π₯2 + 1π₯1π₯1 β 2π₯1π₯3 + 3π₯2π₯1 + (1π₯4π₯2)}
= 36 + 8 + 1 β 6 + 6 + 8
= 45 β 20
= 25
15. ο Soal Latihan
ο 1. Apabila pada suatu perekonomian ditentukan fungsi
pasar komoditi Y = 300 β 10 r dan fungsi pasar uang Y=
100 + 10 r, dimana y = pendapatan dan r = tingkat suku
bunga. Tentukanlah tingkat suku bunga dan pendapatan
dengan cara matriks.
ο 2. Jika ditentukan fungsi permintaan dan fungsi
penawaran gabah di suatu daerah Q = 2.000 β 3 P dan Q
= -500 + 2 P, dimana Q = jumlah permintaan dan
penawaran gabah, P = harga gabah. Tentukan jumlah
permintaan, jumlah penawaran dan harga dengan cara
matriks dan determinan.
16. 3. Diketahui persamaan matriks :
β1 4
β2 3
+
4 β5
β3 2
=
2 β1
β4 3
.
2π 1
1 π + 1
. Tentukan nilai
p + q yang memenuhi persamaan tersebut.
4. Diketahui matriks K =
π 2 3
5 4 π
8 3π 11
dan L =
6 2 3
5 4 2π
8 4π 11
jika matriks K = L. Tentukan nilai c .
5. Diketahui matriks A =
6 π
β7 6
dan B =
2 3
1 2
. Jika
determinan A = determinan B ( π΄ = π΅ . Tentukan nilai p
yang memenuhi pernyataan tersebut.
17. 6. Diketahui matriks A =
β2 4
3 1
dan B =
5 3
1 2
.
Jika matriks C = A.B. Tentukan nilai determinan
matriks C.
7. Jika matriks P =
β5 β7
8 11
. Tentukan invers dari
matrik P ( P-1 ).
8. Diketahui matriks A =
3 β2
2 β1
, B =
2 3
4 5
,
Jika A.X = B. Tentukan unsur-unsur matriks X.
18. 9. Tentukan matriks X berordo (2x2) yang memenuhi
persamaan : X.
5 1
β1 β2
=
9 9
7 β4
10. Jika A =
1 2
1 3
dan B =
3 2
2 2
. Tentukan hasil
kali π΄β1
. π΅
11. Jika
1 β4
β4 6
π₯
π¦ =
β3
2
. Tentukan nilai x dan y
yang memenuhi persamaan tersebut.
ο
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209. MATERI
ο PENDAHULUAN
ο PENDAPATAN NASIONAL
ο VARIABEL-VARIABEL EKONOMI AGREGATIF DALAM
PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA
ο ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL UNTUK
PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA
ο ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL DALAM SISTEM
PERPAJAKAN SEDERHANA
ο ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL UNTUK
PEREKONOMIAN TERBUKA
ο PASAR KOMODITI DAN KURVA IS
ο PASAR UANG DAN KURVA LM
ο EKUILIBRIUM DALAM ANALISIS IS-LM
210. PENDAHULUAN
ILMU EKONOMI didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari bagaimana manusia dalam usahanya
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan
pemilihan di antara berbagai alternatif pemakaian
atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya
relatif terbatas.
211. TEORI EKONOMI ( ECONOMIC THEORY
ATAU ECONOMIC ANALYSIS) dipecah lagi
kedalam dua kelompok yaitu :
ο TEORI EKONOMI MIKRO
ο TEORI EKONOMI MAKRO
212. ο EKONOMI MAKRO merupakan bagian dari
ilmu ekonomi yang menghususkan
mempelajari mekanisme bekerjanya
perekonomian sebagai suatu keseluruhan.
ο
ο DALAM EKONOMI MAKRO hubungan-
hubungan kausal yang akan dipelajari yaitu
hubungan-hubungan antara variabel-
variabel ekonomi agregatif.
213. VARIABEL-VARIABEL EKONOMI AGREGATIF YANG BANYAK
DIPERSOALKAN DALAM EKONOMI MAKRO ANTARA LAIN :
ο Tingkat pendapatan nasional
ο Tingkat saving
ο Investasi nasional
ο Jumlah uang yang beredar
ο Tingkat harga
ο Tingkat bunga
ο Neraca perdagangan
ο Tingkat konsumsi
ο Ekspor dan impor
ο Pengeluaran pemerintah
ο Pajak
ο Subsidi
ο Transfer pemerintah
214. ο DENGAN MENGETAHUI HUBUNGAN-HUBUNGAN dI
ANTARA VARIABEL-VARIABEL TERSEBUT, DAPATLAH
DIHARAPKAN KITA MENJADAI LEBIH MAMPU DALAM
MEMECAHKAN MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI
OLEH SUATU PEREKONOMIAN.
Misalnya:
ο Masalah pengangguran
ο Masalah kesempatan kerja
ο Masalah kemiskinan
ο Masalah sumber daya
ο ( SDM dan SDA )
ο Dll
215. Tujuan Kebijakan Ekonomi Makro
ο 1.Tingkat kesempata kerja semakin tinggi
ο 2.Peningkatan kapasitas produksi nasional yg tinggi
ο 3.Tingkat pendapatan nasional yang tinggi
ο 4.Keadaan perekonomian yang semakin stabil
ο 5.neraca pembayaran luar negeri yang seimbang
ο 6.Distribusi pendapatan yang lebih merata
216. Macam pasar dalam perekonomian
ο1. Pasar komoditi :- pengeluaran konsumsi rumah
tangga,Saving, pendapatan nasinal, investasi, tingkat harga,
pajak, pengeluaran konsumsi pemerintah, ekspor, impor
ο2. Pasar uang : permintaan uang untuk transaksi, permintaan
uang untuk berjaga-jaga, permintaan uang untuk spekulasi,
uang kertas dan uang logang, tingkat bunga
ο3. Pasar tenaga kerja : permintaan akan tenaga kerja,
penawarn tenaga kerja, upah riil, upah nominal, pengangguran
dan kesempata kerja
ο4. Pasar modal : permintaan akan suratsurat berharga, harga
surat-surat berharga, penawaran surat-surat berharga
217. Pendapatan Nasional Perekonomian tertutup
sederhana
ο Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang
tidak mengenal hubungan ekonomi dengan luar
negeri.
ο Pendapatan nasional Perekonomian tertutup terdiri
dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan
pengeluaran untuk investasi. Dapat ditulis dalam
model matematika : Y = C + I, dimana Y = besarnya
pendapatan nasional, C = besarnya konsumsi rumah
tangga, Dan I = besarnya investasi ( pertahun )
218. Fungsi Konsumsi
ο Fungsi konsumsi : pengeluaran konsumsi rumah tangga ditulis C,
sedangkan pengeluaran konsumsi pemerintah ditulis G.
ο Hubungan antara besarnya konsumsi dengan besarnya pendapatn
dapat ditulis dalam persamaan C = Co + c Y, Y= pendapatan
nasional, C= total konsumsi, Co = besarnya konsumsi pada
pendapatan nasional nol, c = besarnya marginal propnsity to
cunsume ( MPC ) adalah angka perbandingan antara besarnya
perubahan konsumsi dengan besarnya perubahan pendapatan
nasional yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi.
ο c = MPC = βC /β Y, dimana β C menunjukkan besarnya perubahan
konsumsi, β Y menunjukkan besarnya pendapatan nasional.
ο
219. Fungsi Konsumsi APC dan MPC
APCn menunjukkan besarnya average propensity to consume
pada tingkat pendapatan nasional sebesar βnβ. Yang dimaksud
dengan average propensity to consume adalah perbandingan
antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan
nasional dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu
sendiri. Dituliskan dengan persamaan sebagai berikut :
APCn = Cn / Yn
C = (APCn β MPC)Yn + MPC . Y
220. Contoh :Menemukan fungsi konsumsi
ο Diketahui tingkat pendapatan nasional pertahunnya
sebesar Rp 100 triliun, besarnya konsumsi sebesar
Rp 95 triliun pertahun,sedangkan pada tingkat
pendapatan nasional sebesar Rp 120 triliun
pertahun, besarnya konsumsi pertahun Rp 110
triliun. Tentukan fungsi konsumsinya dan tentukan
tingkat pendapatan dimana besarnya pendapatan
sama dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi
( break even level of income )
221. JAWAB
- APC100 = C100/Y100 = 95/100 = 0,95
APC120 = C120/Y120 = 110/120
Besarnya MPC;
MPC : βC / βY =( C120 - C100 ) : ( Y120 β Y100 )
= ( 110 β 95 ) : ( 120 β 100 ) = 15/20 = 0,75
Dengan menggunakan rumus 3.3.1 :
C = (APCn β MPC)Yn + MPC . Y
= (0,95 β 0,75).100 + 0,75 Y
= 0,20 x 100 + 0,75 Y
C = 20 + 0,75 Y
222. - Jadi Y = C β Y β C = 0
Y β (20 + 0,75 Y) = 0
Y β 0,75 Y β 20 = 0
0,25 Y = 20
Y = 80
223. ο Dari data
Pada tahun 2017 besar pendapatan nasional sebesar
350 tr.rp dan konsumsi 300 tr.rp, sedangkan pada
tahu 2018 besarnya pendapatan sebesar 450 tr.rp.dan
konsumsi 375 tr.rp. Tentukan fungsi konsumsi dan
hitung besarnya pendapatan, jika besarnya
pendapatan sama dengan besarnya konsumsi.
224. FUNGSI SAVING
Dengan menggunakan singkatan dapat kita tulis :
S = Y β C
C = + cY
maka
S = Y β ( + cY)
= Y β - cY
S = Y β C
C
C
C
S = ( 1 β c) Y -C
225. Contoh : Menemukan Fungsi Saving
Diketahui : Fungsi konsumsi suatu masyarakat mempunyai
persamaan : C = 20 + 0,75 Y. Berdasarkan data tersebut,
hitunglah dan gambarkan fungsi saving masyarakat tersebut !
Jawab :
S = (1 β c) Y -
S = (1 β 0,75)Y β 20
S = 0,25 Y β 20
Gambarkan ?
0
C
226. Marginal Propensity to Save dan Average Propensity to
Save
s = MPS = βS/βY
=
Hubungan antara MPC dengan MPS, APC dengan APS :
atau dengan cara lain : MPC = 1 β MPS
MPS = 1 β MPC
Pembuktian perumusan tersebut adalah sebagai berikut :
Y = C + S
maka
βY = βC + βS
n
APS n
n Y
S /
MPC + MPS = 1
227. Kalau ruas kanan dan ruas kiri masing-masing kita bagi dengan
βY, maka hasilnya :
βY/βY =
1 = βC/βY + βS/βY
1 = MPC + MPS
Y
S
C
ο
ο
ο«
ο
228. Hubungan antara average propensity to consume
dengan average propensity to save adalah mirip
dengan hubungan antara marginal propensity to
consume dengan marginal propensity to save; yaitu :
atau APCn = 1 β APSn
APSn = 1 β APCn
APCn + APSn = 1
229. PENDAPATAN Nasional Ekuilibrium
ο Pendapatan nasional ekuilibrium adalah tingkat
pendapatan nasional dimana tidak ada kekuatan
ekonomi yang mempunyai tendensi untuk
mengubahnya.
ο Pendapatan nasional akan mencapai ekuilibrium
bilamana dipenuhi syarat : S =I
ο Dengan memperhatikan hubungan
pendapatan,investasi dan fungsi konsumsi maka
didapat rumus pendapatan nasional ekuilibrium
berikut : Y = C + Io
230. ο Y = C + Io
ο C = Co + cY, maka
ο Y = Co + c Y + Io
ο Y β cY = Co + Io
ο ( 1 β c ) Y = Co + Io
ο Y = 1/1-c ( Co + Io )
ο
ο Atau dapat juga dengan cara syarat S = I,maka didapat
ο Y = =1/1-c ( Co + Io )
231. ο Contoh : Dikatahui fungsi konsumsi per tahun : C =
0,75Y + 20 tr.rp, besarnya investasi per tahun Io =
40 tr.rp.
ο Hitunglah :
ο a. Besarnya pendapatan nasional ekuilibrium
ο b. Besarnya konsumsi ekuilibrium
ο c. besarnya saving ekuilibrium
ο d. Gambar grafiknya
232. ο Jawab :
ο a. Y = 1/1-0,75 ( 20 + 40 )
ο = 4(60)
ο = 240
ο b. C = 0,75 Y + 20
ο = 0,75(240) + 20
ο = 200
ο c. S = Y β C
ο = 240 β 200
ο = 40
ο
ο
233. Angka Pengganda
ο Angka pengganda atau multiplier adalah bilangan dengan dimana
investasi harus kita kalikan, apabila kita ingin mengetahui besarnya
perubahan pendapatan nasional ekuilibrium yang diakibatkan oleh
perubahan investasi. Jadi jika k menunjukkan besarnya multiplier,
maka : ΞY = k ΞI dan besarnya multiplier : k = βy/βI
Perumusan angka pengganda investasi dapat kita temukan
dengancara :
Y +βY = 1/1-c ( Co + I + βI )
Y + βY = 1/1-c ( Co + I ) + 1/1-c ( βI )
β Y = 1/1-c ( βI )
jadi βY/βI yaitu =
Jadi kesimpulannya : angka pengganda investasi :
i
i
ki
c
ο
1
1
234. Jadi kesimpulannya : angka pengganda investasi :
= βY/βI = atau
Contoh : Diketahui
a. fungsi konsumsi tahunan C = 0,75 Y + 20 tr.rp
b. Pada periode pertama besarnya investasi pertahun 40
tr.rp
c. Pada periode ke-2 besarnya investasi pertahun 80 tr.rp.
Dengan menggunakan angka pengganda hitunglah
besarnya pendapatan nasional ekuilibrium pada
periode ke-2.
ki
c
ο
1
1
MPS
MPC
1
1
1
ο½
ο
235. ο Jawab :
- Beasrnya angka pengganda investasi :
- Besarnya perubahan investasi :
Ξ I = I2 β I1 = 80 -40 = + 40
- Pendapatan nasional ekuilibrium pada periode ke-1 :
- Y =
- Pendapatan ekuilibrium pada periode ke-2 :
Y2 = Y1 +Ξ Y = Y1 + = 240 + 4( 40 ) = 400
4
75
,
0
1
1
1
1
ο½
ο
ο½
ο
ο½
c
ki
240
)
40
20
(
75
,
0
1
1
)
(
1
1
ο½
ο«
ο
ο½
ο«
ο
I
Co
c
kI
kI
I
ο
236. Perubahan Jumlah Konsumsi Dan Perubahan
Jumlah Saving
Hubungan antara perubahan-perubahan dalam
pendapatan nasional dengan perubahan-perubahan
dalam konsumsi dan Saving SBB :
a. Untuk konsumsi :
C1 = C0 +ΞC
ΞC = MPC.ΞY
C1 = C0 + MPC .ΞY
237. ο B. Untuk Saving :
S1 = S0 + ΞS
ΞS = MPS. ΞY
S1 = S0 + MPS.ΞY
Mengingat bahwa MPS + MPC = 1, maka dapat
ditulis : S1 = S0 + ( 1 β MPC ). ΞY
238. Contoh : Diketahui :
a. Fungsi konsumsi C = 0,75 Y + 20 tr.rp
b. Pada ke-1 besarnya investasi pertahunnya 40 tr.rp
c. Pada periode ke-2 besarnya investasi 60 tr.rp.
Dengan menggunakan angka pengganda ,hitunglah
besarnya pendapatan nasional , konsumsi dan saving
ekuilibrium yang baru
239. ο Jawab :
a. Besarnya angka pengganda investasi :
b. Pendapatan nasional ekuilibrium pada periode
pertama
4
75
,
0
1
1
1
1
ο½
ο
ο½
ο
ο½
c
kI
20
40
60
0
1
ο½
ο
ο½
ο
ο½
ο I
I
I
ο½
ο«
ο
ο½
ο«
ο
ο½
Y
Y
C
Y I
c
0
0
0
0
)
40
20
(
75
,
0
1
1
)
(
1
1
240. ο Pendapatan nasional ekuilibrium pada periode ke-2
c. Konsumsi ekuilibrium yang baru:
C0 = 0,75 Y + 20 = 0,75(240) + 20 = 200
C1 = C0 + MPC. Y=200 + 0,75(320-240)
= 200 + 60 = 260
320
)
20
(
4
240
.
1
0
1
ο½
ο«
ο½
ο
ο«
ο½
Y
k
Y
Y I
i
ο
241. ο d. Saving ekuilibrium yang lama
S0 = - C0 + ( 1-c) Y
= -20 + 60 = 40
Saving ekuilibrium yang baru
S1 = S0 + MPS. Y
= 40 + (1-0,75)(320-240)
= 40 + 20 = 60
ο
242. Pendapatan Nasional Sebagai Determinasi
Investasi
Pada dasarnya analisis pendapatan nasional dalam
model di mana pengeluaran investasi merupakan
fungsi tingkat pendapatan nasional
Untuk menemukan tingkat pendapatan nasional
ekuilibrium syaratnya
S = I, Fungsi I =I0 + Y, dimana
I = Jumlah pengeluaran investasi dalam
masyarakat.
I0 = jumlah pengeluaran investasi padatingkat
pendapatan nasional nol
ο‘
244. Rumus atau formula yang dapat kita gunakan untuk
menemukan tingkat pendapatan nasional ekuilibrium
sekarang dapat kita temukan :
S = I
S0 + SY = I0 + Ξ±Y
SY β Ξ±Y = I0 β S0
(S - Ξ±) Y = I0 β S0
Y =
245. Apabila investasi otonom berubah dari semula sebesar
I0 menjadi (I0 + βI0) mengakibatkan pendapatan
nasional ekuilibrium berubah dari semula sebesar Y
menjadi sebesar (Y + βY), maka :
246. Contoh 4.9.1. : PENDAPATAN NASIONAL EKUILIBRIUM DI MANA
NVESTASI MERUPAKAN FUNGSI PENDAPATAN
NASIONAL
Diketahui :
a) Fungsi komsumsi per tahun dalam triliun rupiah :
C = 0,75Y + 20
b) Fungsi invetasi per tahun dalam triliun rupiah :
I = I0 + 0,05Y
Soal :
Hitunglah : a) Besarnya pendapatan nasional ekuilibrium
b) Besarnya saving ekuilibrium
c) Besarnya investasi ekuilibrium
d) Besarnya angka pengganda investasi
e) Besarnya pendapatan nasional ekuilibrium yang baru
apabila nilai I0 menurun dengan 10 triliun rupiah.
247. Jawab :
Dari data yang diketahui kita temukan nilai β nilai:
Io = 20 S0 = -20
Ξ± = 0,05 s = 0,25
a) Besarnya pendapatan nasional ekulibrium :
b) Besarnya saving ekuilibrium :
c) Besarnya investasi ekuilibrium :
d) Angka pengganda investasi :
e) Pendapatan nasional ekuilibrium yang baru sesudah nilai Io menurun 10 triliun rupiah :
f) Y1 = Y0 + = 200 + 5 ( -10 )
I = I0 + Ξ±Y = 20 + 0,05(200) = 30 ο
I
ki
ο
.
249. Analisis Kebijakan Fiskal Dalam Perekonomian
Tertutup
ο Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal yang sering juga disebut politik fiskal
atau fiscal policy diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh
pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan
maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.
- Kebijakan fiscal meliputi semua tindakan pemerintah yang
berupa tindakan yang berupa tindakan memperbesar atau
memperkecil jumlah pungutan pajakmemperbesar atau
memperkecil bertujuan untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian.
- Pajak atau tax dimaksudkan sebagai uang atau daya beli yang
deserahkan oleh masyarakat kepada pemerintah di mana
terhadap penyerahan uang atau daya beli tersebut pemerintah
tidak memberikan balas jasa yang langsung.
250. ο‘ Sistem perpajakan sederhana yaitu sistem perpajakan di mana
besar kecilnya tidak ditentukan oleh salah satu atau bebepa
variabel yang kita perhatikan dalam analisis.
ο‘ Pendapatan atau income yaitu jumlah pendapatan yang
diterima oleh para anggota masyarakat untuk jangka waktu
tertentu sebagai balas- jasa atas faktor-faktor produksi yng
mereka sumbangkan dalam turut serta membentuk produk
nasional.
Dengan adanya tindakan fiskal pemerintah pengeluaran
masyarakat untuk konsumsi tidak lagi secara langsung ditentukan
oleh tinggi rendahnya pendapatan ansional, akan tetapi oleh tinggi
rendahnya pendapatan yang siap untuk dibelanjakan ( disposable
income ).
251. ο‘ Apabila menunjukkan besarnya diposable income. Tr
menunjukkan besarnya transfer pemerinyah dan Tx
menunjukkan besarnya pajak yang terpungut oleh pemerintah
, maka dapat di tulis
ο‘
ο‘ = Y + Tr β Tx dan jika fungsi konsumsi C = C0 + c Yd
ο‘ Funsi Saving :
ο‘ S = Yd β C
ο‘ = Yd β ( C0 + c Yd )
ο‘ = ( 1 β c ) Yd β C0
Y D
Y D
252. ο Fubgsi konsumsi :
C = C0 + c Yd
= Co + c ( Y + Tr β Tx )
= C0 + cY + c Tr β c Tx
Fungsi Saving dapat ditulis :
S = ( 1 β c ) ( Y + Tr β Tx ) β C0
atau
S = (1-c)Y + (1-c)Tr β (1-c) Tx β C0
S = sY + s Tr β s Tx β C0
253. ο Contoh : Diketahui :
Fungsi konsumsi C = 0,75 Yd + 20 tr.rp
Transfer pemerintah: Tr = 40 tr.rp
Pajak : tx = 20 tr.rp.
254. Perekonomian Terbuka
ο Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka
adalah :
ο
ο Y = C + I + (X β M)
ο Keterangan
ο Y = Tingkat Pendapatan
ο S = Tabungan
ο C = Konsumsi
ο T = Pajak
ο I = Investasi
ο G = Pengeluaran Pemerintah
ο X = Expor
ο M = Impor
ο Untuk menentukan rumus pendapatan nasional dapat ditentukan dengan
memperhatikan hubungan persamaan berikut :
255.
256. Formula pendapatan nasional
perekonomian terbuka
ο Formula pendapatan nasional perekonomian terbuka Y = C + I + X β M dan
formula pendapatan nasional perekonomian tertutup Y = C + S , Pada
perekonomian tertutup di asumsikan S = I, disubtitusi pada formula perekonomian
terbuka di dapat
ο C + S = C + I + X β M
ο S + M = I + X β Syarat ekuilibrium pada perekonomian terbuka
ο Dengan mensubtitusi Fungsi Impor, M = M0 + mY dan Fungsi Saving, S = S0 + sY
pada syarat ekuililibrium diatas.
ο S disubtitusi, M disubtitusi, maka didapat pendapatan sebagai berikut :
ο S + M = I + X
ο (S0 + sY) + (M0 + mY) = I + X
ο (S0 + M0) + (sY + mY) = I + X
ο (S0 + M0) + Y (s + m) = I + X
ο Y (s + m) = (I + X) β (S0 + M0)
ο Y = (I + X) β (S0 +M0)
ο (s + m)
ο Y = I + X β S0 β M0
ο s + m
257. ο Y = (I + X) β (S0 +M0)
ο (s + m)
ο Y = I + X β S0 β M0
ο s + m
258. ο Contoh 1
ο Diketahui fungsi C = 0,65Y + 40 dan M = 30 +
0,30Y . I = 300 , X = 350
ο Hitunglah :
ο Pendapatan nasional
ο Konsumsi
ο Saving
ο Import
ο Analisis neraca perdagangan
ο Grafik
259. ο Jawab :
ο Y = I + X β So β Mo
ο s + m
ο = 300 + 350 β (-40) β 30
ο 0,35 + 0,30
ο = 650 + 40 β 30
ο 0,65
ο = 1015,38 β 1015,4
ο C = 0,65 Y + 40
ο = 0,65 ( 1015,4 ) + 40
ο = 700,01 β 700
ο S = 0,35Y β 40
ο = 0,35 ( 1015,4) β 40
ο = 315,39 β 315,4
260. ο M = 30 + 0,30Y
ο = 30 + 0,30 ( 1015,4 )
ο = 334,62 β 334,6
ο Analisis neraca perdagangan
ο X = 350
ο M = 334,6
ο Ekspor lebih tinggi daripada Impor, menunjukan bahwa neraca
perdagangan negara dikatakan dalam keadaan aktif, yaitu perekonomian
menguntungkan.
ο Apa keuntungan diantara ;
ο 1. kegiatan industri berkembang,
ο 2. lapangan kerja semakin meluas,
ο 3. mengurangi kemiskinan,
ο 4. mengurangi kriminalitas,
ο 5. stabilitas ekonomi semakin membaik
ο 6.mengurangi tingkat pengangguran
261. Menggambar Grafik
ο menentukan titik*
ο C = 0,65Y + 40
ο C = 0 β Y = - 61,5 ( - 61,5 ;0 )
ο Y = 0 β C = 40 ( 0; 40 )
ο
ο C=700
ο X = 350
M = 334,6
ο S = 315,4
ο I = 300
ο
ο (-61,5 ; 0)
Y = 1015,4 Y
262. ο Contoh 2
ο Ditentukan Fungsi Konsumsi, S = 0,40 Y - 30,
Fungsi Impor, M = 40 + 0,25 Y, Investasi (I) = 200,
Expor (X) = 300. Hitunglah besarnya :
ο Pendapatan nasional ekuilibrium, Konsumsi, Saving,
dan Impor
ο Analisis neraca perdagangan
ο Gambarkan grafik