1. NILAI SEBUAH SAHAM
Yang paling gampang diterangkan adalah nilai pasar, sering disebu tkurs. Ini adalah harga yang
terjadi dari proses tawar-menawar dipasar.
1. Nilai intrinsik merupakan konsep yang paling abstrak, karena mengacu pada
perkiraan nilai riil suatu saham sebagai wakil dari nilai perusahaan. Makna nilai
perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekadar harga dari sekumpulan
aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan
menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
2. Nilai likuidasi bisa dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai
buku. Yakni, dari neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan
menjelang proses likuidasi.
3. Nilai nominal lebih dikenal oleh banyak orang. Barangkali karena besaran itu
tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan,disebutkan secara
eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham
kolektif. Nilai nominal memiliki beberapa fungsi yuridis administratif, antara lain
menunjukkan jumlah minimal yang harus disetor pemegang saham dalam
memenuhi kewajibannya, juga memperlihatkan besarnya porsi pemilikan seorang
pemegang saham terhadap perusahaan.
4. Nilai buku adalah konsep akuntansi. Secara sederhana iabisa dihitung dengan
membagi selisih antara total aktiva (TA) dengan total utang (TU) dengan jumlah
saham yang beredar (SB). Dalam bentuk formula, bisa kita tulis begini: NB = (TA-
TU)/SB.
Batas bawah harga saham adalah nilai likuidasi. Kalau mekanisme pasar berfungsi
dengan baik, maka harga saham tidak mungkin berada di bawah nilai likuidasi. Dalam bahasa
praktis, nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Karena
itu, dalam keadaan likuidasi paling tidak pemegang saham akan dapat memperoleh bagian
sebesar nilai likuidasi. Namun,karena nilai likuidasi ini hanya dihitung bila perusahaan akan di
Namla Elfa Syariati
2. likuidasi, para pemodal bisa menggunakan nilai buku sebagai pengganti untuk tujuan yang sama:
memperkirakan batas bawah harga saham. Patokan nilai buku, dengan demikian, dianggap
sebagai batas aman alias ukuran safety play berinvestasi.
Namun demikian ada beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam memahami konsep
nilai buku ini. Pertama, sebagian besar aset - kecuali yang telah direvaluasi (dinilai kembali) -
dinyatakan dalam nilai historis. Karena itu pada beberapa aset nilai jualnya bisa jadi jauh lebih
tinggi dari nilai bukunya. Contoh tipikalnya adalah aktiva yang tidak mengalami penyusutan
seperti tanah, yang mungkin dibeli beberapa tahun lalu ketika harganya masih relatif murah.•
Kedua, dalam struktur aset kadang-kadang terdapat aktiva tak berwujud, yang dalam likuidasi
acapkali tidak memiliki nilai jual.• Ketiga, nilai buku yang diambil dari neraca akan sangat
dipengaruhi oleh teknik akuntansi seperti metode penyusutan aktiva tetap, metode penilaian
persediaan, dan lain-lain.• Ke empat, karena belum terjangkau oleh standar akuntansi keuangan,
ada kewajiban-kewajiban yang tidak terlihat sepenuhnya dalam laporan keuangan perusahaan.
Kalau uraian saya di atas dapat Anda pahami, Anda tentu juga bias melihat bahwa konsep yang
paling representatif dalam memperkirakan harga saham adalah pendekatan konsep nilai intrinsik.
Repotnya,memperkirakan nilai intrinsik sangat sulit.
Sebab, untuk menentukannya orang membutuhkan kemampuan mengidentifikasi
variabel-variabel signifikan yang menentukan keuntungan suatu perusahaan. Variabel itu
berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Selain itu, penentuan nilai intrinsik juga
memerlukan kemampuan memprediksi arah kecenderungan yang akan terjadi di kemudian hari.
Itu pula sebabnya tidak pernahada suatu formula final dalam mencari nilai intrinsik suatu
saham.Para pemodal akan cenderung memberikan perhatian lebih kepada nilaibuku pada saat
mereka dijalari rasa pesimistis, seperti saat ini.
Bila harga saham sudah jatuh di bawah nilai buku, kita bias mengatakan bahwa dalam
pandangan pemodal perusahaan tersebut tak lagi memiliki kemampuan untuk menghasilkan
keuntungan lebih tinggi dari opportunity income yang dimiliki oleh pemodal atau sebaiknya
saham tersebut sedang dijual OBRAL .Kalo meminjam istilah Buffet belilah USD 1 dengan
harga 40 sen
Namla Elfa Syariati