4. Anugerah Hebat; Kondisi Ibadah
Rasulullah bersabda:
َيَّشال ِّتَدِّفُص َانَضَم َر ِّرْهَش ْنِّم ٍةَلْيَل ُل َّوَأ َانَك اَذِّإُاب َْوبَأ ْتَقِّلُغ َو ،ِّن ِّالج ُةَد َرَم َو ،ُينِّاط، ِّارَّنالْحَتْفُي ْمَلَف
ِّم ْقَلْغُي ْمَلَف ،ِّةَّنَجال ُاب َْوبَأ ْتَحِّتُف َو ،ٌابَب اَهْنِّمٍدَانُم ِّيدَانُي َو ،ٌابَب اَهْن:ْيَخال َيِّغاَب اَيَيِّغاَب اَي َو ،ْلِّبْقَأ ِّر
لُك َلكَذ َ،و ِّارَّنال َنِّم ُءاَقَتُع ِّ َّ َِّلِل َو ، ْر ِّصْقَأ ِّرَّشالٍةَلْيَل
Ketika telah tiba awal malam bulan Ramadhan, setan-setan
dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup,
tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Semua pintu surga
dibuka, tidak ada satu pintu pun yang ditutup. Kemudian
Allah menyeru: "wahai penggemar kebaikan, raihlah
sebanyak mungkin!, wahai penggemar keburukan,
tahanlah dirimu!"... Allah memberikan pembebasan dari
neraka bagi hamba-Nya. Dan itu terjadi setiap malam”
(HR. Tirmidzi)
5. Syahrush Shiyam
Rasulullah bersabda:
ْنَمَصُغ ،اًباَسِّتْاح َو اًناَميِّإ َانَضَمَر َامْنِّم َمَّدَقَت اَم َُُل َرِّفُِِّّبْنَذ.
“Orang-orang yang berpuasa pada Ramadhan
karena iman (keyakinan kepada Allah) dan
mengharapkan pahala dariNya maka akan
diampuni dosa-dosa yang lalu.” (HR.
Bukhari)
6. Syahrul Quran; Membumikan
Al-Qur`an melangitkan Manusia
Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan
ِّاسَّنلِّل ًىدُه ُآن ْرُقْال ُِّيِّف َل ِّزْنُأ ِّيذَّال َانَضَم َر ُرْهَشانَقرُفال َو ىَدُهْال َنِّم ٍتَانِّيَب َو....
“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)
Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang
hak dan yang batil)... " (QS Al baqarah: 185)
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma menceritakan:
َف َانَضَم َر ْنِّم ٍةَلْيَل ِّلُك يِّف ُهاَقْلَي ُلي ِّْرب ِّج َانَك َوَآن ْرُقْال ُُُس ِّارَدُي
Jibril menemuinya (nabi) pada tiap malam malam bulan
Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al Quran bersamanya.
(HR. Bukhari)
7. Syahrul Qiyam
Rasulullah bersabda:
َل َرِّفُغ ،اًباَسِّتْاح َو اًناَميِّإ َانَضَم َر َامَق ْنَمُِِّّبْنَذ ْنِّم َمَّدَقَت اَم ُُ.
“Orang-orang yang shalat malam pada Ramadhan
karena iman (keyakinan kepada Allah) dan
mengharapkan pahala dariNya maka akan
diampuni dosa-dosa yang lalu.” (HR. Bukhari)
8. Syahrul Juud wal Karam (bulan
kedermawanan)
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ُقْنَي ََل َُُّنَأ َْريَغ ِّه ِّرْجَأ ُلْثِّم َُُل َانَك اًمِّئاَص َرَّطَف ْنَماًئْيَش ِّمِّئاَّصال ِّرْجَأ ْنِّم ُص
Orang yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa
maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa
mengurangi sedikit pun pahala orang berpuasa. (HR. At Tirmidzi)
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, menceritakan:
َأ َو ِّاسَّنال َد َوْجَأ َمَّلَس َو ُِّْيَلَع ُ َّاَلِل ىَّلَص يِّبَّنال َانَكْب ِّج ُهاَقْلَي َين ِّح َانَضَم َر يِّف ُونُكَي اَم ُد َوْجِّرُلي ِّْرب ِّج َانَك َو ُلي
َدُيَف َانَضَم َر ْنِّم ٍةَلْيَل ِّلُك يِّف ُهاَقْلَي م ََلَّسال ُِّْيَلَعُ َّاَلِل ىَّلَص ِّ َّاَلِل ُلوُس َرَلَف َآن ْرُقْال ُُُس ِّارْيَلَعُد َوْجَأ َمَّلَس َو ُِّ
ِّةَلَس ْرُمْال ِّيح ِّالر ْنِّم ِّْريَخْالِّب
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling dermawan,
dan kedermawanannya semakin meningkat saat Ramadhan ketika Jibril
menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan
dia bertadarus Al-Quran bersamanya. Maka, Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan
melebihi angin yang berhembus. (HR. Bukhari)
9. Syahrul Ijtihad wal Mujahadah
(Etos Kerja dan Produktif)
Perang Badar : 2 H,
Fathu Makkah (Penaklukan kota Makkah): 8 H,
Masuknya Islam ke Yaman: 10 H,
Penaklukan Andalusia (spanyol): 92 H,
Perang Zallaqah di Portugal: 459 H,
Penaklukan tentara Mongol pada perang Ain Jalut: 568 H.
10. Selamat, Anda meraih ampunan
Allah dan selamat dari api neraka.
ِّمْال َدِّعَص مَّلَسو ُيَلَع هللا ىَّلَص َّيِّبَّنال َّنَأ ، َةَْري َرُه يِّبَأ ْنَعَلاَقَف ، َرَبْن:َليِّقَف ، َينِّآم ، َينِّآم ، َينِّآم:اَي، ِّهللا َلوُس َر
َتْلُق َرَبْنِّمْال َتْدِّعَص َين ِّح َكَّنِّإ:َلاَق ؟ َينِّآم ، َينِّآم ، َينِّآم:َّنِّإَلاَقَف يِّناَتآ َلي ِّْرب ِّج:ْهَش َكَرْدَأ ْنَمْمَلَف َانَضَم َر َر
ُتْلُقَف َينِّآم ْلُق ، ُ َّاَلِل ُهَدَعْبَأَف َارَّنال َلَخَدَف َُُل ْرَفَغُي:آُي ْمَلَف اَمُهَدَحَأ ْوَأ ، ُِّْي َوَبَأ َكَرْدَأ ْنَم َو ، َينِّمَلَخَدَف َاتَمَف اَمُهَّرِّب
ْلُق ، ُ َّاَلِل ُهَدَعْبَأَف َارَّنال:ُتْلُقَف ، َينِّآم:َت ْرِّكُذ ْنَم َو ، َينِّآمَلَخَدَف َاتَمَف َْكيَلَع ِّلَصُي ْمَلَف ُهَدْنِّعُ َّاَلِل ُهَدْعَبَأَف َارَّنال,ْلُق
:َينِّآم,ُتْلُق:َينِّآم.
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwa Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam naik ke atas mimbar, lalu bersabda: “Amin, amin, amin”, lalu beliau
ditanya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ketika engkau naik ke atas mimbar, engkau
mengucapkan: “Amin, amin, amin”, kenapa?”, beliau menjawab: “Sesungguhnya Jibril
telah mendatangiku, lalu berkata: “Siapa yang mendapati bulan Ramadhan lalu tidak
diampuni baginya, maka akhirnya masuk neraka dan dijauhkan Allah (dari surga),
katakanlah: “Amin (Kabulkanlah, Ya Allah)”, maka akupun mengucapkan: “Amin”, lalu
Jibril berkata lagi: “Siapa mendapati kedua orangtuanya atau salah satunya dan tidak
berbakti kepada keduanya, lalu dia mati dan tidak diampuni baginya, maka akhirnya
masuk neraka dan dijauhkan Allah (dari surga)”, katakanlah: “Amin”, maka akupun
mengucapkan: “Amin”, Jibril berkata lagi: “Siapa yang disebutkan aku lalu dia tidak
bershalawat atasku, lalu dia mati dan tidak diampuni baginya, maka akhirnya masuk
neraka dan dijauhkan Allah (dari surga)”, katakanlah: “Amin”, maka akupun
mengucapkan: “Amin”. (HR. Ibnu Hibban)