2. DASAR HUKUM
KUHAP
KUHP
UU NO 32 THN 2009 TTG PPLH & PERATURAN PELAKSANAAN.
UU NO 41 THN 1999 TTG KEHUTANAN & PERATURAN PELAKSANAAN.
UU NO 39 THN 2014 TTG PERKEBUNAN & PERATURAN PELAKSANAAN.
PERPU NO 2 THN 2022 TTG CIPTA KERJA.
SKEP KAPOLRI NO. POL. : SKEP/1205/IX/2000 TTG REVISI HIMPUNAN JUKLAK DAN
JUKNIS PROSES PENYIDIKAN TP.
PERKAP NO 6 THN 2019 TTG PENYIDIKAN TP & PERKABA 1, 2, 3 THN 2014.
3. PENGERTIAN-PENGERTIAN (1)
PENYELIDIKAN ADL SERANGKAIAN TINDAKAN PENYELIDIK UTK CARI DAN TEMUKAN SUATU PERISTIWA YG
DIDUGA SBG TP GUNA TENTUKAN DPT ATAU TDKNYA DILAKUKAN SIDIK MENURUT CR YG DIATUR DLM UU.
PENYELIDIK ADL PEJABAT POLISI NEG RI YG DIBERI WEWENANG OLH UU UTK LAKUKAN LIDIK
PENYIDIKAN ADL SERANGKAIAN TINDAKAN PENYIDIK DLM HAL DAN MENURUT CARA YG DIATUR DLM KUHAP
UTK CARI SERTA KUMPULKAN BUKTI YG DGN BUKTI ITU BUAT TERANG TTG TP YG TJD DAN GUNA TEMUKAN
TSK-NYA.
PENYIDIK ADL PEJABAT POLISI NEG RI YG DIBERI WEWENANG KHUSUS OLEH UU UTK LAKUKAN SIDIK.
PENYIDIK PEMBANTU ADL PEJABAT POLRI YG DIANGKAT OLEH KPOLRI BERDASARKAN SYARAT
KEPANGKATAN DAN DIBERI WEWENANG TERTENTU DLM MELAKUKAN TUGAS PENYIDIKAN YG DIATUR DL UU.
LAPORAN ADL PEMBERITAHUAN YG DISAMPAIKAN OLH SESEORANG KRN HAK ATAU KEWAJIBAN
BERDASARKAN UU KPD PEJABAT YG BERWENANG TTG TLH, ATAU SDG, ATAU DIDUGA AKAN TERJADINYA
PERISTIWA PIDANA
LAPORAN INFORMASI ADL INFO TTG SUATU PERISTIWA DR MASY ATAU YG DIKETAHUI SENDIRI OLEH ANGGOTA
POLRI UTK DILAKUKAN PENYELIDIKAN GUNA MENGETAHUI APAKAH PERISTIWA TSB ADL PERISTIWA PIDANA
ATAU BUKAN.
4. PENGERTIAN-PENGERTIAN (2)
AMDAL ADL KAJIAN MENGENAI DAMPAK PENTG SUATU USH D/A GIAT YG DIRENC PD LH
YG DIPERLUKAN BG PROSES AMBIL KPTS TTG PENYELENGGARAAN USAHA D/A GIAT.
PERSETUJUAN LINGKUNGAN ADL KEPUTUSAN KELAYAKAN LINGK HIDUP ATAU
PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN LH YG TLH MENDAPATKAN PERSETUJUAN
DR PEMERINTAH PUSAT / PEMERINTAH DAERAH.
IZIN USH D/A GIAT ADL IZIN YG DITERBITKAN OLEH INST TEKNIS UTK LAKUKAN USH D/A
GIAT.
BAKU MUTU LH ADL UKURAN BATAS ATAU KADAR MH, ZAT, ENERGI, ATAU KOMP YG ADA
ATAU HRS ADA D/A UNSUR PENCEMAR YG DITENGGANG KEBERADAANNYA DLM SUATU
SUMBER DAYA TERTENTU SBG UNSUR LH.
PENCEMARAN LH ADL MASUKNYA ATAU DIMASUKKANNYA MH, ZAT, ENERGI DAN/ATAU
KOMP LAIN KE DLM LH OLEH GIAT MANS SHG LAMPAUI BAKU MUTU LH YG TLH DITAPKAN.
KRITERIA BAKU KERUSAKAN LH ADL UKURAN BATAS PERUBH SIFAT FISIK, KIMIA D/A
HAYATI LH YG DPT DITENGGANG OLH LH UTK DPT TETAP LESTARIKAN FUNGSINYA.
PERUSAKAN LH ADL TINDAKAN ORANG YG TIMBULKAN PERUB LSG ATAU TDK LSG THD
SIFAT FISIK, KIMIA D/A HAYATI LH SHG LAMPAUI KRITERIA BAKU KERUSAKAN LH.
KERUSAKAN LH ADL PERUB LSG ATAU TDK LSG THD SIFAT FISIK, KIMIA D/A HAYATI LH
SHG LAMPAUI KRITERIA BAKU KERUSAKAN LH.
5. PENGERTIAN-PENGERTIAN (3)
KARHUTLA ADL SUATU PERISTIWA TERBAKARNYA HUTAN ATAU LAHAN BAIK SCR ALAMI MAUPUN OLH
PERBUTAAN MANUSIA, SEHINGGA MENGAKIBATKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN YG MENIMBULKAN
KERUGIAN EKOLOGI, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN POLITIK
OLAH TKP ADL TNDKN ATAU GIAT STLH TPTKP DILAK UTK MENCARI MENGUMPULKAN MENGANALISA DAN
MENGEVALUASI PETUNJUK2, KETERANGAN DAN BUKTI SERTA IDENTITAS TSK MNRT TEORI BUKTI
SEGITIGA GUNA MEMBERIKAN ARAH PENYIDIKAN SELANJUTNYA
PENGAMATAN (OBSERVASI) ADL PENGAMATAN DGN PANCA INDERA SCR TELITI THDP ORG, BENDA, TMPT,
KEJADIAN / SITUASI
WAWANCARA (INTERVIEW) ADL USAHA/KEGIATAN UTK MEMPEROLEH KET DR ORG YG MEMILIKI ATAU
DIDUGA MEMILIKI KET
PEMBUNTUTAN (SURVILANCE) ADL GIAT PEMBUNTUTAN SCR SISTEMATIS THD ORG, TMPT DAN BENDA
PENYAMARAN (UNDERCOVER) ADL SERANGKAIAN GIAT PENYELIDIK DLM MELAKUKAN PENYUSUPAN KE
DLM SASARAN PENYELIDIKAN UTK MENDAPATKAN KETERANGAN, MENGETAHUI KEGIATAN YG
BERKAITAN DGN TP .
PELACAKAN ADL SERANGKAIAN GIAT PENYELIDIK DLM MELAKUKAN PELACAKAN DGN MENGGUNAKAN TI
UTK MENGETAHAUI POLA HUB SASARAN ORG, KEBERADAAN ORG, BENDA YANG BERKAITAN DGN
PERISTIWA PIDANA.
PENELITIAN & ANALISA DOKUMEN ADL GIAT YG DILAK PENYELIDIK DLM RANGKA MENCARI,
MENGUMPULKAN, MEMILIH DAN MENETAPKAN DOK YG BERKAITAN DGN SUATU PERISTIWA YG SDG
DISELIDIKI UTK DIANALISIS SBG BAHAN BUKTI PETUNJUK DLM PROSES PENYELIDIKAN PERISTIWA
PIDANA
6. Psl 187
BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA MENIMBULKAN KEBAKARAN, LEDAKAN ATAU BANJIR,
DIANCAM:
1. DGN PIDANA PENJARA PALING LAMA DUA BELAS THN, JIKA KRN PERBUATAN TSB DI
ATAS TIMBUL BAHAYA UMUM BAGI BARANG;
2. DGN PIDANA PENJARA PALING LAMA LIMA BELAS THN, JIKA KRN PERBUATAN TSB DI
ATAS TIMBUL BAHAYA BAGI NYAWA ORANG LAIN;
3. DGN PIDANA PENJARA SEUMUR HIDUP ATAU SELAMA WAKTU TTT PALING LAMA DUA
PULUH TAHUN, JIKA KRN PERBUATAN TSB DI ATAS TIMBUL BAHAYA BAGI NYAWA
ORANG LAIN DAN MENGAKIBATKAN ORANG MATI.
KETENTUAN PIDANA KUHP
Psl 188
BARANG SIAPA KARENA KESALAHAN (KEALPAAN) MENYEBABKAN KEBAKARAN, LEDAKAN
ATAU BANJIR, DIANCAM DGN PIDANA PENJARA PALING LAMA LIMA THN ATAU PIDANA
KURUNGAN PALING LAMA SATU THN ATAU PIDANA DENDA PALING BANYAK EMPAT RIBU
LIMA RATUS RUPIAH, JIKA KRN PERBUATAN ITU TIMBUL BAHAYA UMUM BAGI BARANG,
JIKA KRN PERBUATAN ITU TIMBUL BAHAYA BAGI NYAWA ORANG LAIN, ATAU JIKA KARENA
PERBUATAN ITU MENGAKIBATKAN ORANG MATI.
7. KETENTUAN PIDANA UU 32/09
PSL 98
(1) : SETIAP ORG YG DGN SENGAJA LAKUKAN BUAT YG AKIBATKAN
DILAMPAUINYA BAKU MUTU UDARA AMBIEN, BAKU MUTU AIR, BAKU
MUTU AIR LAUT, ATAU KRITERIA BAKU KERUSAKAN LH DIPIDANA DGN
PID PENJARA PALING SINGKAT 3 TH DAN PALING LAMA 10 TH DAN
DENDA PALING SEDIKIT RP 3 M DAN PALING BANYAK RP 10 M.
(2) : APBL BUAT SBGMN DIMAKSUD PD AYAT (1) AKIBATKAN ORG LUKA DAN
/ ATAU BAHAYA KESEHATAN MANUSIA, DIPIDANA DGN PIDANA
PENJARA PALING SINGKAT 4 TH DAN PALING LAMA 12 THN DAN DENDA
PALING SEDIKIT RP 4 M DAN PALING BANYAK RP 12 M.
(3) : APBL BUAT SBGMN DIMAKSUD PD AYAT (1) AKIBATKAN ORG LUKA BRT
ATAU MATI, DIPIDANA DGN PIDANA PENJARA PALING SINGKAT 5 TH
DAN PALING LAMA 15 TH DAN DENDA PALING SEDIKIT RP 5 M DAN
PALING BANYAK RP 15 M.
8. KETENTUAN PIDANA UU 32/09
PSL 99
(1) : SETIAP ORG YG KRN LALAI AKIBATKAN DILAMPAUINYA BAKU MUTU
UDARA AMBIEN, BAKU MUTU AIR, AIR LAUT, ATAU KRITERIA BAKU KE
RUSAKAN LH DIPIDANA DGN PID PENJARA PLG SINGKAT 1 TH DAN
PALING LAMA 3 TH DAN DENDA PLG SDKT RP 1 M DAN PG BNYK RP 3 M
(2) : APBL BUAT SEBAGMN DIMAKSUD PD AYAT (1) AKIBATKAN ORG LUKA
DAN ATAU BAHAYA KESEHATAN MANUSIA, DIPIDANA DGN PID PENJARA
PLG SEDIKIT 2 TH DAN PLG LAMA 6 TH DAN DENDA PLG SEDIKIT RP 2 M
DAN PLG BNYK RP 6 M
(3) : APBL BUAT SBGMN DIMAKSUD PD AYAT (1) AKIBATKAN ORG LUKA BRT
ATAU MATI, DIPIDANA DGN PIDANA PENJARA PALING SINGKAT 3 TH
DAN PALING LAMA 9 TH DAN DENDA PALING SEDIKIT RP 3 M DAN
PALING BANYAK RP 9 M.
PSL 108
SETIAP ORANG YG LAKUKAN BAKAR LAHAN SBGMN DIMAKSUD DLM PSL 69
AYAT (1) HRF H DIPIDANA DGN PIDANA PENJARA PALING SINGKAT 3 THN DAN
PALING LAMA 10 TH DAN DENDA PALING SEDIKIT RP 3 M DAN PALING BANYAK
RP 10 M.
9. KETENTUAN PIDANA UU 41/99
Psl 78
(4) : BARANG SIAPA DGN SENGAJA MELANGGAR KETENTUAN SBGMN
DIMAKSUD DLM PSL 50 AYAT (2) HRF b, DIANCAM DGN PID PENJARA
PLG LAMA 15 THN DAN DENDA PLG BANYAK RP 7,5 M.
(5) : BARANG SIAPA KRN LALAI MELANGGAR KETENTUAN SBGMN
DIMAKSUD DLM PSL 50 AYAT (2) HRF b, DIANCAM DGN PID PENJARA
PLG LAMA 5 THN DAN DENDA PLG BANYAK RP 3,5 M.
Psl 50
(2) : SETIAP ORANG DILARANG :
b. MEMBAKAR HTN
10. KETENTUAN PIDANA UU 39/14
PASAL 56 (1)
SETIAP PELAKU USAHA PERKEBUNAN DILARANG MEMBUKA DAN/ATAU
MENGOLAH LAHAN DENGAN CARA MEMBAKAR.
PASAL 108
SETIAP PELAKU USAHA PERKEBUNAN YG MEMBUKA DAN/ATAU MENGOLAH
LAHAN DENGAN CARA MEMBAKAR SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 56
AYAT (1) DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA LAMA 10 (SEPULUH) TAHUN DAN
DENDA PALING BANYAK RP10.000.000.000,00 (SEPULUH MILYAR RUPIAH).
11. MODUS OPERANDI
1. MASY BAKAR LAHAN UTK KEBUN/LADANG/LAINNYA.
2. PERUSH BUKA/OLAH LAHAN DGN BAKAR.
3. PERUSH BAKAR TANAMAN UTK GANTI TANAMAN
(REPLANTING).
4. PERUSH MELAKUKAN PEMBIARAN KEBAKARAN OLEH
PIHAK LAIN.
5. PERUSH TIDAK MAMPU/SIAP PADAMKAN API DR PEMBAKAR
PIHAK LAIN.
13. LANGKAH LIDIK
► ALUR LIDIK
MASY
LSM
PERS
INST
SAT
OLAH /
ANALISA
SUMBER
INFO
INFO KONFIRM CEK DOK
LAP /
TKP
DAPAT
SIDIK
INST/
PERUSA
HAAN
GELAR
PERKARA
14. DASAR LIDIK
• Lap/Pengaduan dr masy ttg adanya dugaan TP dituangkan
kedalam LP model B.
• Apabila hanya ada info mengenai adanya dugaan TP,
dibuatkan LI.
15. SUMBER INFORMASI/LAPORAN
SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN KARHUTLA
(HOTSPOT)
LAPORAN PETUGAS PAM/WAS
LAPORAN MASYARAKAT
LAPORAN PERUSAHAAN
LAPORAN PILOT MASKAPAI PENERBANGAN
ATAU HELIKOPTER YANG MELINTAS AREAL
YANG SEDANG TERBAKAR
16. TITIK PANAS (HOTSPOT)
ADL INDIKATOR
KARHUTLA YG
MENDETEKSI SUATU
LOKASI YG MEMILIKI
SUHU RELATIF LEBIH
TINGGI DIBANDINGKAN
DGN SUHU
DISEKITARNYA.
(PERMENHUT NO.12
TAHUN 2009)
(peta diganti yang
BAGUS)
HOTSPOT
17. Ciri-ciri hotspot yang benar-benar terjadi kebakaran lahan atau hutan:
Pada intinya... Hotspot tidak selalu berarti ada kebakaran di lapangan....
Sebaliknya... Terkadang terdapat kebakaran, namun tdk terpantau Hotspotnya....
1. Hotspot bergerombol, biasanya kebakaran lahan yang cukup besar tidak
dideteksi hanya sebagai satu hotspot karena efek panasnya menyebar ke
lingkungannya sehingga jika hotspot bergerombol maka dapat dipastikan
terjadi kebakaran lahan dan hutan.
2. Titik hotspot terjadi berulang, sehingga dimungkinkan adanya
kebakaran di wilayah tersebut.
3. Convidence Level ≥ 80 %
18. • NOAA18, sensor : AVHRR
• TERRA, sensor : MODIS
• AQUA, sensor : MODIS
• Suomi-NPP, sensor : VIIRS
• ERS (Eropean Remote Sensing), sensor : AATSR
• Satelit lainnya? (Landsat?, SPOT?)
Satelit yang melakukan deteksi hotspot
Sistem Deteksi Dini Kebakaran Hutan via Satelit
NOAA, TERRA/AQUA MODIS → sudah terjadi kebakaran
Situs/website penyedia informasi hotspot
1. Kementerian LHK (http://sipongi.menlhk.go.id)
2. BMKG
3. LAPAN
Situs/website penyedia informasi hotspot Polri
1. GAC
2. ASAP DIGITAL
3. BEKANTAN
4. LANCANG KUNING
5. SONGKET
6. BONGKAR
7. HANYAUKEN MUSUH
19. LANGKAH LIDIK
► PERSIAPAN / PERENCANAAN
PERSONIL
- BRP ORANG.
- SIAPA SAJA : RESKRIM, LABFOR, INTEL, PROPAM, SAMAPTA, INST LAIN, AHLI
SARANA PRASARANA
- ID : SPRIN, ID, DLL.
- KENDARAAN : R4, R2, SB, KELOTOK, DLL
ANGK UMUM, PRIBADI, DINAS, SEWA, PINJAM DLL.
- PERALATAN : ALAT TULIS, ALAT SAMPLING, KAMERA, DRONE,
ALKOM, GPS, SENPI, DLL.
METODE / TEKNIK
- TERBUKA : OLAH TKP, PENGAMATAN, WAWANCARA, PELACAKAN DGN TI,
PENELITIAN & ANALISA DOKUMEN.
WAKTU ?
BIAYA ?
20. LANGKAH LIDIK
► TKP BAKAR OLEH MASY
CEK DOK
- STATUS TANAH, IZIN BAKAR ?
CEK LAP/TKP
- LAHAN APA YG TERBAKAR → SEMAK BELUKAR, HUTAN, GAMBUT DLL
- PERKIRAAN LUAS YG TERBAKAR
- APAKAH ADA SEKAT BAKAR
- DLL
CARI KET / INFO
- KAPAN MULAI BAKAR ?
- SIAPA YG BAKAR ?
- SIAPA PEMILIK/PENGUASA LAHAN ?
- APA TUJUAN BAKAR ?
- DST → SIADI DEMEN BABI
21. ■ CEK FISIK / LAP
- Areal/lahan apa yg terbakar ?
- Berapa luas yg terbakar ?
- Tentukan koordinat → plotkan peta ?.
- Apakah msh ada yg terbakar ?
- Sarpras, RPK
■ CARI KET / INFO
- Darimana asal api ?
- Areal siapa ?
- Sejak kapan terbakar ?
- Dst → SIADI DEMEN BABI
■ CEK DOK
- Izin : IUP, Perolehan Lahan, TDP, Akte & perubh, dll.
- Lingk : AMDAL, UKL/UPL beserta Lap KL/PL, dll.
- Peta : Peta pd Izin, peta kwsn, rawan kebakaran, dll.
- RPK : Strktur, Sertifikat dll.
LANGKAH LIDIK
► AREAL PERUSAHAAN PERKEBUNAN
22. LANGKAH LIDIK
► AREAL HUTAN
■ CEK DOK
- IZIN : IUP, PBPH, AKTE & PERUBH, DLL.
- LINGK : AMDAL, UKL/UPL BESERTA LAP KL/PL, IL, DLL.,
- PETA : Peta pd Izin, peta kwsn, rawan kebakaran, dll
- RPK : Strktur, Sertifikat dll
■ CARI KET / INFO
- Darimana asal api ?
- Areal konsesi siapa ?
- Sejak kapan terbakar ?
- Dst → SIADI DEMEN BABI
■ CEK FISIK / LAP
- Areal hutan apa yg terbakar ?
- Berapa luas yg terbakar ?
- Tentukan koordinat → plotkan peta ?.
- Apakah msh ada yg terbakar ?
- Sarpras, RPK
23. 1. PELACAKAN (TRACKING):
a. Amati aplikasi hotspot sesuai ciri-ciri hotspot yang benar-benar terjadi
karhutla;
b. Batas2 areal yang terbakar;
c. Lokasi karhutla;
d. Ambil data hotspot sebelum dan sesudah terjadi kebakaran.
2. OLAH TKP:
a. Ambil titik koordinat areal terbakar; (dapat dituangkan dalam BA); petakan.
b. Ambil sampel tanah dan tumbuhan yang terbakar dan tidak terbakar; (dapat
dituangkan dalam BA). Riksa lab.
3. PENGAMATAN (OBSERVASI):
a. Amati sarana dan prasarana pencegahan dan pemadaman kebakaran
meliputi; jenis, jumlah, kondisi dll. (Catat dan dokumentasi);
b. Amati TKP areal yang terbakar dan sekitarnya meliputi; tanaman, jenis
tanah, giat pemadaman, sumber air, DLL.
24. 4. WAWANCARA (INTERVIEW):
a. KARYAWAN, RPK, MPA, DAN MASY. SEKITAR TKP;
b. INSTANSI TERKAIT (BASARNAS, BNPB DAERAH, MANGGALA
AGNI DLL);
DAPAT DITUANGKAN DALAM BA.
5. PENELITIAN & ANALISA DOKUMEN:
a. APAKAH LOKASI TERBAKAR MASUK DALAM IJIN/AREAL KERJA;
b. APAKAH KERAWANAN KARHUTLA ADA DALAM AMDAL;
c. LAPORAN KEGIATAN RPK;
d. LAPORAN KEGIATAN PETUGAS MENARA API.
25. LANGKAH LIDIK
► LHP
melaporkan hasil lidik kpd pimp, dengan
saran utk dilak GP.
► GELAR PERKARA
menentukan hsl lidik :
- Lanjut tahap sidik
- Henti lidik
- Limpah instansi berwenang
