SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Catatan Ari <http://ariermawan.blogspot.com/>
KEBAHAGIAAN, gratis!!! Sedikit orang yang mau mengambilnya
Categories
INSPIRASI <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/INSPIRASI> JAWA
<http://ariermawan.blogspot.com/search/label/JAWA> KESEHATAN
<http://ariermawan.blogspot.com/search/label/KESEHATAN> PENDIDIKAN
<http://ariermawan.blogspot.com/search/label/PENDIDIKAN> RENUNGAN
KATOLIK <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/RENUNGAN%20KATOLIK>
UMUM <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/UMUM>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=Label&widgetId=Label1&action=editWidget&se
ctionId=crosscol>
Di-link Dari Sini
Web
Di-link Dari Sini

Web

September 30, 2012
PEMBELAJARAN NILAI TEMPAT MATEMATIKA DASAR
*A. Pengertian Nilai Tempat*
Menurut Wiratmo, nilai tempat dapat diartikan sebagai nilai suatu angka
dalam dalam suatu bilangan tertentu. Nilai tempat suatu angka mempunyai
berbagai tingkat bergantung dari letak bilangan tersebut. Tingkatan
tempat tersebut adalah satuan, puluhan, ratusan, ribuan, puluh ribuan,
dan seterusnya.
*Bilangan*
*Angka*
*Angka*
*Angka*
*Angka*
*Angka*
*
Satuan*
*
Puluhan*
*
*
*

Ribuan*
Ratusribuan*

Puluhribuan*

Menurut Ashlock (1994) gagasan nilai tempat menyangkut pemberian suatu
nilai kepada masing-masing tempat atau posisi dalam lambang bilangan
multi-digit; yaitu masing-masing tempat dalam lambang bilangan tersebut
bernilai perpangkatan sepuluh. Kramer (1970) menyatakan nilai posisi
atau tempat dari suatu angka dalam suatu lambang bilangan tergantung
pada tempat angka itu berada dalam lambang bilangan tersebut. Sehingga
setiap angka dalam lambang bilangan desimal mempunyai nilai yang
ditentukan oleh nilai angka itu sendiri dan nilai tempat angka itu
(Negoro & Harahap, 1983).
*B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Siswa Berkaitan dengan Nilai Tempat*
Di sekolah dasar (SD), pembelajaran nilai tempat bilangan cacah dimulai
sejak dari kelas 1. Setiap siswa di setiap jenjang kelas SD diharapkan
dapat memahami nilai tempat.
Kemampuan yang harus dimiliki siswa:
1.
kemampuan menggunakan alat peraga konkret dan gambar-gambar
untuk merepresentasikan bilangan 0 sampai dengan 9
2.
kemampuan menulis lambang bilangan untuk bilangan 0 sampai dengan 9
3.
kemampuan mengekspresikan suatu bilangan sebagai kombinasi
penjumlahan, seperti 3+0, 2+1, 1+2, dan 0+3 untuk bilangan 3.
Kemampuan-kemampuan ini penting sebagai dasar untuk memahami bahwa suatu
bilangan seperti 12 dapat direpresentasikan sebagai 1 puluhan dan 2
satuan dan sebagai 10+2 (Kennedy & Tipps, dalam Teguh).
*C. Kesulitan Umum yang Dialami Siswa***
Dalam matematika, nilai tempat bilangan cacah perlu dipahami siswa
terutama untuk menuliskan lambang bilangan yang lebih besar dari 9.
Nilai tempat juga sangat berguna untuk penamaan, pembandingan,
pembulatan bilangan, memahami algoritma penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, dan persentase. Riedesel, dkk. dalam Teguh
menegaskan bahwa kurangnya pemahaman prosedur seperti /regrouping/ dalam
penjumlahan dan pengurangan disebabkan oleh kurangnya pemahaman nilai
tempat. Van de Walle dalam Teguh menyimpulkan bahwa /number sense/ dan
pemahaman komputasi tidak dapat dikembangkan tanpa pemahaman yang kuat
akan nilai tempat. Troutman & Lichtenberg dalam Teguh menyarankan untuk
segera mengecek kesulitan tentang nilai tempat bila siswa menunjukkan
kelemahan dalam aritmetika.
Pemahaman materi nilai tempat sangat diperlukan, tetapi kenyataan yang
ada menunjukkan bahwa pemahaman siswa SD akan materi ini belum seperti
yang diharapkan. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil asesmen keempat
NAEP 1988 yang menyatakan bahwa kurang dari setengah siswa kelas 3
berhasil dalam tugas mengenai notasi nilai tempat bilangan di atas 10
dan pada asesmen itu juga ditemukan bahwa anak-anak Amerika Serikat
banyak membuat kesalahan dalam algoritma penjumlahan dan pengurangan
yang diduga berhubungan dengan pemahaman nilai tempat (Payne & Huinker,
dalam Teguh). Hasil penelitian Sinclair & Sinclair menunjukkan bahwa
siswa kelas 3 dan 4 tidak memahami bahwa angka 3 dan angka 4 pada
lambang bilangan 34 mempunyai suatu relasi khusus pada totalitas
numerik. Juga di Malang Jawa Timur siswa kelas 2 SD Negeri Sumbersari
III mengalami kesulitan menentukan nilai tempat bilangan cacah sampai
dengan 100 (Nurhakiki, dalam Teguh).
Dalam memahami nilai tempat, kesulitan yang dialami siswa menurut
Troutman & Lichtenberg dalam Teguh adalah dalam hal:
1.
mengasosiasikan model nilai tempat dengan lambang bilangan,
Contoh:
Bilangan 325
Angka 2 memiliki nilai *sepuluh */(salah)/
Seharusya nilai 2 adalah 20, karena 2 menempati nilai puluhan.
2.
menggunakan nol bila menulis lambang bilangan,
Contoh:
Ketika guru menyuruh siswa menuliskan bilangan seratus limapuluh,
siswa menuliskan 10050 /(salah)/
Seharusnya 150
3.
menggunakan konsep regrouping untuk merepresentasikan lambang
bilangan,
Contoh:
Bilangan 4.235
Siswa sudah paham bahwa:
1.235
satuan
puluhan
ratusan
ribuan
Namun ketika disuruh membaca anak kesulitan membacanya, misalnya
bilangan tersebut dibaca: seratus duaratus tigapuluh lima, dan sebagainya.
4.
menamakan posisi nilai tempat dalam suatu lambang bilangan,
Contoh:
Dalam bilangan 3.146 siswa tidak memahami bahwa 3 menempati nilai tempat
ribuan, 1 menempati nilai tempat ratusan, 4 menempati nilai tempat
puluhan, dan 6 menempati nilai tempat satuan.
5.
memberikan representasi nilai tempat tidak baku untuk suatu
lambang bilangan.
Contoh:
Bilangan 4.632
Siswa membaca bilangan tersebut: empat ribuan enam ratusan tiga puluh
dua, dan sebagainya (tidak baku)
Seharusnya: empatribu enamratus tigapuluh dua
Kesulitan siswa dalam memahami nilai tempat bilangan dua angka meliputi
tiga komponen utama yaitu kuantitas dan nama basis, nama bilangan, dan
lambang bilangan berkaitan dengan nilai tempat (Payne & Huinker, 1993).
*D. Aplikasi Pembelajaran Nilai Tempat Berdasarkan Teori Bruner*
Teori Bruner di kelas rendah SD menggunakan pendekatan konkret,
semikonkret, semiabstrak, dan abstrak (KSSA). Pendekatan ini sudah
dicobakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep nilai
tempat di kelas 2 SD (Teguh, 2002) dan untuk menanamkan konsep perkalian
sebagai penjumlahan berulang di kelas 3 SD (Surtini, dalam Teguh).
Pendekatan ini sesuai dengan tingkat berpikir anak yang meliputi empat
tingkat berpikir yaitu berpikir pada tingkat konkret, semikonkret,
semiabstrak dan abstrak (Ruseffendi,1981). Bila pembelajaran matematika
disesuaikan dengan tingkat berpikir siswa, diharapkan siswa akan
memahami konsep nilai tempat tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sutawidjaja (1997) yang menyatakan bahwa penyajian matematika yang
disusun sesuai dengan tingkat berpikir siswa, memungkinkan siswa SD
memahami matematika yang bersifat abstrak, aksiomatis, simbolik, dan
deduktif.
Modus Representasi Konsep-Konsep Matematika Menurut Teori Bruner
Dalam pembelajaran matematika, Bruner membagi modus representasi atau
penyajian menjadi tiga modus, yaitu modus enaktif, modus ikonik, dan
modus simbolik. Modus enaktif adalah modus di mana anak dalam belajarnya
masih membutuhkan bantuan benda-benda konkret, misalnya untuk
mengenalkan nilai tempat menggunakan blok basis sepuluh atau balok-balok
satuan yang dikelompokkan sesuai dengan nilai tempat suatu angka pada
suatu lambang bilangan.
Modus ikonik adalah modus di mana siswa dalam belajarnya telah melangkah
satu langkah dari benda-benda konkret menuju bayangan mental secara
realistik yaitu gambar-gambar benda, diagram dan atau informasi lisan
yang didasarkan pada dunia nyata (Reys, dkk., 1998). Modus simbolik
adalah modus di mana siswa dalam belajarnya sudah mulai menggunakan
simbol-simbol atau bahasa, dari yang sederhana dikembangkan ke yang
lebih luas.
Pendekatan, menurut Ruseffendi (1980) ialah  jalan atau arah yang
ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan pengajaran dilihat
dari sudut bagaimana materi itu disajikan . Pendekatan dapat berupa
konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran
untuk mencapai tujuan belajar mengajar (Sudjana, 1986). Pembelajaran
nilai tempat yang disajikan dalam tulisan ini menggunakan benda konkret
blok basis sepuluh, gambar kubus satuan dan gambar batang puluhan,
diagram atau tabel nilai tempat, dan lambang atau simbol bilangan.
Blok basis sepuluh yang digunakan adalah kubus-kubus satuan dan
batang-batang puluhan. Penyajian dengan menggunakan benda kubus-kubus
satuan dan batang-batang puluhan merupakan pendekatan konkret. Penyajian
dengan menggunakan gambar kubus satuan dan gambar batang puluhan,
merupakan pendekatan semikonkret. Penyajian dengan diagram atau tabel
nilai tempat merupakan pendekatan semiabstrak dan penyajian dengan
menggunakan lambang atau simbol bilangan, merupakan penyajian bentuk
abstrak.
Penyajian dengan menggunakan kubus satuan dan batang puluhan bersesuaian
dengan tahap enaktif dari Bruner. Penyajian dengan menggunakan gambar
kubus satuan dan gambar batang puluhan serta dengan menggunakan diagram
atau tabel nilai tempat bersesuaian dengan tahap ikonik dari Bruner. Dan
penyajian dengan menggunakan lambang atau simbol bilangan sesuai dengan
nilai tempatnya bersesuaian dengan tahap simbolik dari Bruner.
Penggunaan blok basis sepuluh, sebagai benda konkret, dimaksudkan untuk
memberikan lingkungan belajar awal yang cocok untuk dapat mengkonstruksi
pemahaman atau mengembangkan konsep nilai tempat dan juga mengembangkan
pengetahuan konseptual nilai tempat serta untuk menghubungkan konsep
nilai tempat dengan simbolisme.
Bila siswa telah dapat memanipulasi blok basis sepuluh dalam menentukan
nilai tempat suatu lambang bilangan, dilanjutkan dengan penggunaan
gambar blok basis sepuluh, dan tabel atau diagram nilai tempat, serta
simbol bilangan sebagai suatu sistem. Agar terjadi belajar dengan
pemahaman, maka jembatan dari representasi konkret ke representasi
abstrak atau sebaliknya harus dilalui berulang-ulang.
Kennedy & Tipps dalam Teguh menyatakan bahwa urutan penyajian
menggunakan pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak
sangat dianjurkan bagi siswa berkesulitan belajar. Rangkaian
pembelajaran terpadu antara idea (yang ditampilkan dengan bahasa baik
bahasa lisan maupun tulisan sebagai kata/frasa/kalimat), benda konkret,
gambar benda, dan simbol gambar dan simbol dimaksudkan untuk
mengupayakan penanaman konsep matematika (idea), dalam hal ini konsep
nilai tempat, ke dalam skemata siswa (Hudojo, 1998).
*E. Nilai Tempat Bilangan Cacah di SD Kelas Rendah*
Untuk memahami nilai tempat bilangan cacah memerlukan pengertian sistem
numerasi Hindu-Arab, konsep nilai tempat, menulis dan membaca lambang
bilangan.
1. Sistem Numerasi Hindu-Arab
Menurut Negoro & Harahap (1983)  bilangan adalah suatu ide yang sifatnya
abstrak . Bilangan bukan simbol dan bukan pula lambang bilangan. Menurut
Musser & Burger (1991) bilangan adalah suatu ide/gagasan, suatu
abstraksi, yang merepresentasikan suatu kuantitas. Dan lambang bilangan
dinyatakan sebagai simbol yang kita lihat, tulis, atau sentuh bila
merepresentasikan bilangan. Jadi bilangan adalah ide yang bersifat
abstrak dan merepresentasikan suatu kuantitas. Lambang bilangan adalah
simbol yang merepresentasikan bilangan yang dapat kita tulis, lihat, dan
sentuh. Sistem pemberian nama bilangan disebut dengan sistem numerasi
(Ruseffendi, 1984). Ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam
sistem numerasi yaitu (1) simbol-simbol pokok yang digunakan, dan (2)
aturan menyatukan simbol-simbol pokok itu untuk menulis lambang bilangan.
Secara umum sistem numerasi yang banyak digunakan orang saat ini yang
menggunakan sistem nilai tempat adalah sistem numerasi Hindu-Arab.
Sistem numerasi Hindu-Arab ini juga disebut dengan sistem numerasi
desimal (Ruseffendi, 1984). Dan menurut Troutman & Lichtenberg (1991)
sistem numerasi Hindu-Arab ini mempunyai karakteristik: (1) Menggunakan
sepuluh macam angka yaitu 0 sampai dengan 9; (2) Menggunakan sistem
bilangan dasar sepuluh. Artinya setiap sepuluh satuan dikelompokkan
menjadi satu puluhan, setiap sepuluh puluhan menjadi satu ratusan, dan
seterusnya. Jadi pada lambang bilangan dasar sepuluh, tempat paling
kanan adalah tempat satuan dengan nilai tempatnya satu, tempat sebelah
kirinya tempat puluhan dengan nilai tempatnya sepuluh, dan seterusnya;
(3) Menggunakan sistem nilai tempat. Contoh pada bilangan 16, nilai
tempat angka 1 adalah sepuluh, berarti 1 puluhan dan nilai tempat angka
6 adalah satu, berarti 6 menunjukkan 6 satuan; (4) Menggunakan sistem
penjumlahan dan perkalian. Contoh bilangan 15, bilangan ini dapat
dituliskan sebagai (1 x 10) + (5 x 1).
Dengan sepuluh macam angka dan aturan-aturan mengombinasikannya
menggunakan sistem bilangan dasar 10, maka akan dapat dituliskan
nama-nama bilangan mana pun yang kita perlukan.
2. Konsep Nilai Tempat
Sebagai contoh bilangan 15, angka 1 mempunyai nilai 1 puluhan, dan angka
5 mempunyai nilai 5 satuan. Nilai tempat 1 adalah sepuluh, nilai
bilangannya 10, nilai tempat 5 adalah satu, nilai bilangannya 5 (Seputra
& Amin, 1994).
Payne & Huinker (1993) menyatakan ada tiga komponen utama dari pemahaman
nilai tempat bilangan dua angka yaitu kuantitas dan nama basis, nama
bilangan, dan lambang bilangan berkaitan dengan nilai tempat.
3. Menulis dan Membaca Lambang Bilangan
Membilang dengan cara satu-satu merupakan cara yang meyakinkan bagi
siswa untuk mengurutkan bilangan yang menyatakan banyak anggota suatu
himpunan. Akibatnya, membilang merupakan komponen penting untuk memahami
bilangan dua angka atau lebih. Oleh karena itu, program pembelajaran di
kelas-kelas awal harus banyak memberikan perhatian pada membaca dan
menulis lambang bilangan. Menulis dan membaca lambang bilangan dimulai
setelah anak dapat mengenali lambang bilangan dan dapat menghubungkannya
dengan banyaknya benda. Pemahaman yang baik akan nilai tempat sangat
membantu siswa dalam membaca dan menuliskan lambang-lambang bilangan
terutama dalam tulisan ini yaitu bilangan-bilangan yang terdiri dari dua
angka. Siswa perlu mengetahui prosedur membaca dan menulis lambang bilangan.
*F. Aplikasi Pembelajaran Nilai Tempat yang Mengacu Pada Teori Bruner *
Untuk memperkenalkan nilai tempat dapat digunakan alat peraga blok basis
sepuluh. Blok basis sepuluh termasuk dalam kelompok model basis sepuluh
yang telah terkelompok. Keuntungan dalam menggunakan model ini adalah
sekali siswa telah mengenal bentuk kubus satuan sebagai 1 dan batang
puluhan sebagai 10, maka siswa akan dapat membedakan bahwa semakin besar
atau banyak blok basis sepuluh nilainya akan semakin besar. Hal ini
senada dengan pendapat Fuson, 1988; Steffe & Cobb, 1988 (dalam Hiebert &
Wearne, 1992) yang menyatakan pemahaman nilai tempat menyangkut
menghubungkan antara ide dasar nilai tempat, seperti mengkuantifikasi
himpunan objek dengan pengelompokan sepuluh dan memperlakukan kelompok
tersebut sebagai satuan-satuan.
Pembelajaran nilai tempat yang mengacu pada teori Bruner dalam tulisan
ini dilakukan dengan urutan penyajian bentuk konkret, semikonkret,
semiabstrak, dan abstrak sebagai berikut. Adapun materi yang penulis
sajikan dalam tulisan ini adalah materi nilai tempat untuk kelas 1 SD.
1.
Bentuk Konkret
Dalam penyajian bentuk konkret, aktivitas-aktiviatas yang dilakukan adalah:
a.
Membilang kubus satuan
b.

Menyusun 10 kubus satuan menjadi satu rangkaian (puluhan)
c.
d.

Mengganti 10 kubus satuan (1 rangkaian) dengan 1 batang puluhan
Membuat rangkaian sendiri dengan bilangan cacah 11-50

e.
Menunjukkan puluhan dan satuan dengan menggunakan alat peraga
manipulatif.
2.
Bentuk Semikonkret
Aktivitas yang dilakukan dalam penyajian bentuk semikonkret adalah:
a.
Membilang banyaknya gambar kubus satuan
b.
Memasangkan gambar dengan angka untuk menunjukkan bilangan 11-50
c.
Menunjukkan puluhan dan satuan dengan menggunakan gambar alat
peraga manipulatif.
3.
Bentuk Semiabstrak
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam penyajian bentuk semiabstrak
adalah membuat coretan pada kolom puluhan dan satuan dalam tabel nilai
tempat sesuai dengan banyak puluhan dan satuan bilangan 11-50 dari
gambar alat peraga manipulatif. Berikut ini contoh tabel nilai tempat
dengan banyaknya coretan pada kolom puluhan dan kolom satuan.
Tabel Nilai Tempat Bilangan Cacah
*LAMBANG BILANGAN*
*PULUHAN*
*SATUAN*
11
*|*
*|*
23
*| |*
*| | |*
35
*| | |*
*| | | | |*
46
*| | | |*
*| | | | | |*
4. Bentuk Abstrak
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam penyajian bentuk abstrak adalah
a.
Menyebutkan nama bilangan cacah 11-50
Contoh:
*/Bacalah bilangan berikut!/*
36
42

(dibaca tigapuluh enam)
(dibaca empatpuluh dua)

b.

Menuliskan nama bilangan cacah 11-50

Contoh:
*/Tuliskan nama bilangan berikut!/*
*25*nama bilangan tersebut adalah *duapuluh lima*
*47*nama bilangan tersebut adalah *empatpuluh tujuh*
c.

Menentukan puluhan dan satuan dari suatu lambang bilangan

Contoh:
*24*
*2 menempati puluhan*
*4 menempati satuan*
d.
Menuliskan bentuk panjang dari suatu lambang bilangan antara 11-50
Contoh:
*38 = 3 puluhan dan 8 satuan*
*27 = 2 puluhan dan 7 satuan*
e.
Contoh:

Merubah dari nama basis ke bentuk penjumlahan

*31 = 30 + 1*
*49 = 40 + 9*
f.
11-50
Contoh:

Menentukan nilai tempat suatu angka dari suatu bilangan antara

*Pada bilangan 37 angka 3 menempati nilai tempat …. (puluhan)*
*Pada bilangan 24 angka 4 menempati nilai tempat …. (satuan)*
g.
Menentukan nilai angka dari suatu lambang bilangan antara 11-50
Contoh:
*Pada bilangan 37 angka 3 menempati nilai angka …. (30)*
*Pada bilangan 24 angka 4 menempati nilai angka …. (4)*
*G. Penutup *
Dalam mengajarkan nilai tempat bilangan cacah yang mengacu pada teori
Bruner di kelas rendah SD menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
tingkat perkembangan mental siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran
nilai tempat yang sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa adalah
pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak. Pembelajaran
bentuk konkret menggunakan alat peraga berupa lidi dan ikatan puluhan
lidi, kubus-kubus satuan dan kubus batang puluhan. Pembelajaran bentuk
semikonkret menggunakan gambar lidi dan gambar ikatan puluhan lidi,
gambar-gambar kubus satuan dan batang puluhan. Pembelajaran bentuk
semiabstrak menggunakan tabel nilai tempat berupa pemberian coretan pada
kolom satuan dan kolom puluhan. Pembelajaran bentuk abstrak berbentuk
bilangan dan tulisan. Alat peraga yang digunakan dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi siswa di kelas. Blok basis sepuluh atau lidi
dapat diganti dengan sedotan, atau lainnya.

*Daftar Pustaka*
Wiratmo, Siswo, dkk. /Bunda Jagoan Matematika/, 2011. Jakarta: Grasindo
_http://teguh-sahidan.blogspot.com/2008/11/pembelajaran-nilai-tempatbilangan.html?m=1_
http://www.breastisbest.com/browseproducts/Base-10--Place-Value--Plastic-1-cmCubes-(100).HTML
http://www.bmseducation.co.za/cubes-base-ten-dienes-2/
http://puvidham.org/Cube%20Rods%20Plates.jpg
*
*
*
*
<http://4.bp.blogspot.com/uzCQEGB4LSI/UGfraaZDKTI/AAAAAAAAASQ/c5zVOoyh_6E/s1600/100_7701.JPG>
*
*
Diposkan oleh Mikhael Ari Ermawan
<https://plus.google.com/118348928869516522115> di 13.49
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/nilai-tempat.html>
<http://www.blogger.com/email-post.g?
blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232>
<http://www.blogger.com/post-edit.g?
blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232&from=pencil>
Kirimkan Ini lewat Email
<http://www.blogger.com/share-post.g?
blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232&target=email>BlogThis!
<http://www.blogger.com/share-post.g?
blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232&target=blog>Berbagi
ke Twitter
<http://www.blogger.com/share-post.g?
blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232&target=twitter>Berbagi
ke Facebook
<http://www.blogger.com/share-post.g?
blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232&target=facebook>
Label: PENDIDIKAN
<http://ariermawan.blogspot.com/search/label/PENDIDIKAN>, UMUM
<http://ariermawan.blogspot.com/search/label/UMUM>
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
<http://www.blogger.com/comment.g?
blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232>

Link ke posting ini
Buat sebuah Link <http://www.blogger.com/blog-this.g>
Posting Lebih Baru
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/psikoanalisis-klasik-sigmund-freud.html>
Posting Lama
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/kisah-uang-rp1000-dan-rp100000.html>
Beranda <http://ariermawan.blogspot.com/>
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
<http://ariermawan.blogspot.com/feeds/2326794637637912232/comments/default>
Komentar Terkini
*
Anonymous
Anonymous
<http://ariermawan.blogspot.com/2013/08/danamon-vs-celengan.html?
showComment=1376580358308#c408240456301111233>Iya
tuh Danamon Puri emang rese, dulu aja pas gue mo ngurus …
*
jupiter daeli
jupiter daeli
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/kriteria-bangsa-indonesia-positifdan.html?showComment=1375771549432#c1542326475013096348>ADA
*
icmah caembeuty
icmah caembeuty
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/03/1.html?
showComment=1371733981716#c8760136825331298148>ko
nggak bza di downdload zii
*
Anonymous
Anonymous
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-menyimak.html?
showComment=1371188354072#c1769732569429823853>Assalamualaikum
wr wb..apa saja indikator penilaian dalam me…
*
irda
irda
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/05/petunjuk-penyusunan-tes-pilihanganda.html?showComment=1370271966794#c8029603435268803441>Siiiiippppp
infonya
Widget byTutorial Blog <http://www.wadahtutorial.blogspot.com/>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML7&action=editWidget&sect
ionId=main>
Bisnis Dahsyat tanpa modal <http://www.topdeh.com/?id=10039524>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML5&action=editWidget&sect
ionId=main>
<http://www.formulabisnis.com?id=ari_ermawan>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML2&action=editWidget&sect
ionId=main>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML11&action=editWidget&sec
tionId=sidebar-left-1>
<ymsgr:sendIM?ari_ermawan>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML1&action=editWidget&sect
ionId=sidebar-left-1>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML8&action=editWidget&sect
ionId=sidebar-left-1>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=Followers&widgetId=Followers1&action=editW
idget&sectionId=sidebar-left-1>

Arsip Blog
* ›

<javascript:void(0)> 2013
<http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2013-0101T00:00:00%2B07:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=4>
(4)
o › <javascript:void(0)> Agustus
<http://ariermawan.blogspot.com/2013_08_01_archive.html> (1)
o › <javascript:void(0)> April
<http://ariermawan.blogspot.com/2013_04_01_archive.html> (3)
* ‼ <javascript:void(0)> 2012
<http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2012-0101T00:00:00%2B07:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=50>
(55)
o › <javascript:void(0)> Desember
<http://ariermawan.blogspot.com/2012_12_01_archive.html> (2)
o › <javascript:void(0)> November
<http://ariermawan.blogspot.com/2012_11_01_archive.html> (6)
o ‼ <javascript:void(0)> September
<http://ariermawan.blogspot.com/2012_09_01_archive.html> (23)
+ MAKALAH PROFESI GURU
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/makalah-profesi-guru.html>
+ ANEHNYA COWOK N CEWEK, GA BACA NYESEL!
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/anehnya-cowok-n-cewek-gabaca-nyesel.html>
+ MOTIVASI MEMANJAT (BACA DARI BAWAH)
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/motivasi-memanjat-baca-daribawah.html>
+ SURVEY PERMASALAHAN KE-SD-AN (STANDAR KOMPETENSI L...
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/survey-permasalahan-ke-sdstandar.html>
+ KRITERIA BANGSA INDONESIA, POSITIF DAN NEGATIFNYA
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/kriteria-bangsa-indonesiapositif-dan.html>
+ GANGGUAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS I, KASUS KESULIT...
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/a.html>
+ PERMAINAN ANAK MATEMATIKA (KOMUNIKASI) : SUSUN AKU...
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/permainan-anak-matematikakomunikasi.html>
+ PENDIDIKAN ANAK USIA DINI "MOO" VISI MISI DAN PRO...
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/pendidikan-anak-usia-dinimoo-visi-misi.html>
+ CONTOH RPP IPS (PASAR)
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-rpp-ips-pasar.html>
+ CONTOH RPP BAHASA INDONESIA
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-rpp-bahasaindonesia.html>
+ CONTOH PERMAINAN KREATIF UNTUK MENGEMBANGKAN 4 ASP...
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-permainan-kreatifuntuk.html>
+ CONTOH LAPORAN OBSERVASI KEMAMPUAN BERBAHASA SISWA...
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-observasikemampuan.html>
+ Contoh Laporan Hasil Uji Coba Tes (Asessmen Pembel...
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-hasil-ujicoba-tes_1632.html>
+ Contoh Penilaian Portofolio
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-penilaianportofolio.html>
+ KETERAMPILAN BERBAHASA : ASPEK BERBICARA
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-berbicara.html>
+ KETERAMPILAN BERBAHASA ASPEK MENYIMAK
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-menyimak.html>
+ Perbedaan ID, EGO, dan SUPEREGO
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/perbedaan-id-ego-dansuperego.html>
+ VOLUME dan LUAS PERMUKAAN KUBUS
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/volume-dan-luas-permukaankubus.html>
+ IMPLEMENTASI TEORI VAN HIELE (GEOMETRI)
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/implementasi-teori-vanhiele-geometri.html>
+ TEORI KEPRIBADIAN LUDWIG KLAGES
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/teori-kepribadian-ludwigklages.html>
+ PSIKOANALISIS KLASIK (Sigmund Freud)
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/psikoanalisis-klasiksigmund-freud.html>
+ PEMBELAJARAN NILAI TEMPAT MATEMATIKA DASAR
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/nilai-tempat.html>
+ Kisah Uang Rp.1000 dan Rp.100.000
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/kisah-uang-rp1000-danrp100000.html>
o › <javascript:void(0)> Juli
<http://ariermawan.blogspot.com/2012_07_01_archive.html> (2)
o › <javascript:void(0)> Juni
<http://ariermawan.blogspot.com/2012_06_01_archive.html> (2)
o › <javascript:void(0)> Mei
<http://ariermawan.blogspot.com/2012_05_01_archive.html> (6)
o › <javascript:void(0)> April
<http://ariermawan.blogspot.com/2012_04_01_archive.html> (2)
o › <javascript:void(0)> Maret
<http://ariermawan.blogspot.com/2012_03_01_archive.html> (2)
o › <javascript:void(0)> Februari
<http://ariermawan.blogspot.com/2012_02_01_archive.html> (8)
o › <javascript:void(0)> Januari
<http://ariermawan.blogspot.com/2012_01_01_archive.html> (2)
* › <javascript:void(0)> 2011
<http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2011-0101T00:00:00%2B07:00&updated-max=2012-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=30>
(30)
o › <javascript:void(0)> Desember
<http://ariermawan.blogspot.com/2011_12_01_archive.html> (8)
o › <javascript:void(0)> November
<http://ariermawan.blogspot.com/2011_11_01_archive.html> (3)
o › <javascript:void(0)> Oktober
<http://ariermawan.blogspot.com/2011_10_01_archive.html> (7)
o › <javascript:void(0)> Juli
<http://ariermawan.blogspot.com/2011_07_01_archive.html> (6)
o › <javascript:void(0)> Juni
<http://ariermawan.blogspot.com/2011_06_01_archive.html> (2)
o › <javascript:void(0)> Mei
<http://ariermawan.blogspot.com/2011_05_01_archive.html> (1)
o › <javascript:void(0)> April
<http://ariermawan.blogspot.com/2011_04_01_archive.html> (1)
o › <javascript:void(0)> Januari
<http://ariermawan.blogspot.com/2011_01_01_archive.html> (2)
* › <javascript:void(0)> 2010
<http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2010-0101T00:00:00%2B07:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=6>
(6)
o › <javascript:void(0)> September
<http://ariermawan.blogspot.com/2010_09_01_archive.html> (5)
o › <javascript:void(0)> Januari
<http://ariermawan.blogspot.com/2010_01_01_archive.html> (1)
* › <javascript:void(0)> 2009
<http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2009-01-
01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2010-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=3>
(3)
o › <javascript:void(0)> Desember
<http://ariermawan.blogspot.com/2009_12_01_archive.html> (1)
o › <javascript:void(0)> Agustus
<http://ariermawan.blogspot.com/2009_08_01_archive.html> (1)
o › <javascript:void(0)> Juli
<http://ariermawan.blogspot.com/2009_07_01_archive.html> (1)
* › <javascript:void(0)> 2008
<http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2008-0101T00:00:00%2B07:00&updated-max=2009-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=1>
(1)
o › <javascript:void(0)> Januari
<http://ariermawan.blogspot.com/2008_01_01_archive.html> (1)
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive1&action=e
ditWidget&sectionId=sidebar-left-1>

Search Our Site

didukung oleh
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=CustomSearch&widgetId=CustomSearch1&action
=editWidget&sectionId=sidebar-left-1>
Bisnis Dahsyat tanpa modal <http://www.topdeh.com/?id=10039524>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML4&action=editWidget&sect
ionId=sidebar-left-1>

Entri Populer
*

*

KETERAMPILAN BERBAHASA : ASPEK BERBICARA
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-berbicara.html>
a.
Pengertian Berbicara Berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menya...
KETERAMPILAN BERBAHASA ASPEK MENYIMAK
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-menyimak.html>
a.
Pengertian Menyimak
Sebelum kita ketahui
apa itu menyimak, terlebih dahulu kita perlu membedakan tiga ist...

*

*

PEMBELAJARAN NILAI TEMPAT MATEMATIKA DASAR
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/nilai-tempat.html>
A. Pengertian Nilai Tempat Menurut Wiratmo, nilai tempat dapat
diartikan sebagai nilai suatu angka dalam dalam suatu bilangan
tertentu....

ASPEK MENULIS: Pengertian, Metode Menulis Permulaan, Langkah-langkah
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/03/aspek-menulis-pengertian-metodemenulis.html>
*

Pengertian Menulis Menurut Tarigan (Hasani, 2005:1) menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suat...
Aspek Membaca: Pengertian Jenis Tahap Perkembangan
<http://ariermawan.blogspot.com/2012/03/1.html>
1.
Pengertian Membaca Tampubolon (1993) menjelaskan pada
hakekatnya
membaca
adalah kegiatan fisik dan mental untuk
menemukan makn...

<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=PopularPosts&widgetId=PopularPosts1&action
=editWidget&sectionId=sidebar-left-1>

Anda adalah pengunjung ke:
*8**3**1**4**9*
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=Stats&widgetId=Stats1&action=editWidget&se
ctionId=sidebar-left-1>
<http://www.sepuluhribu.com/?id=ari_ermawan>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML3&action=editWidget&sect
ionId=sidebar-left-1>
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML9&action=editWidget&sect
ionId=sidebar-left-1>

Oleh: Mikhael Ari Ermawan. Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh
Blogger <http://www.blogger.com>.
<//www.blogger.com/rearrange?
blogID=5352827250078354524&widgetType=Attribution&widgetId=Attribution1&action=e
ditWidget&sectionId=footer-3>

More Related Content

Similar to MEMAHAMI NILAI TEMPAT

Tugas makalah tik adella
Tugas makalah tik adellaTugas makalah tik adella
Tugas makalah tik adellaadellarw
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]Modul Guruku
 
Final MA_MAT_Elah Nurelah_SD_B_1.pdf
Final MA_MAT_Elah Nurelah_SD_B_1.pdfFinal MA_MAT_Elah Nurelah_SD_B_1.pdf
Final MA_MAT_Elah Nurelah_SD_B_1.pdfNAILULKHAIRA2
 
Modul Ajar MTK Kelas 2 blalkalalalalalala
Modul Ajar MTK Kelas 2 blalkalalalalalalaModul Ajar MTK Kelas 2 blalkalalalalalala
Modul Ajar MTK Kelas 2 blalkalalalalalalapattaedisukimin45
 
Artikel Pembelajaran Matematika Materi Segitiga Melalui Kooperatif Group to G...
Artikel Pembelajaran Matematika Materi Segitiga Melalui Kooperatif Group to G...Artikel Pembelajaran Matematika Materi Segitiga Melalui Kooperatif Group to G...
Artikel Pembelajaran Matematika Materi Segitiga Melalui Kooperatif Group to G...Ira Marion
 
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)Deszure Esp
 
1. Kontrak Perkuliahan & Miskonsepsi Pemb Mtk di SD-Kondas Mtk.pptx
1. Kontrak Perkuliahan & Miskonsepsi Pemb Mtk di SD-Kondas Mtk.pptx1. Kontrak Perkuliahan & Miskonsepsi Pemb Mtk di SD-Kondas Mtk.pptx
1. Kontrak Perkuliahan & Miskonsepsi Pemb Mtk di SD-Kondas Mtk.pptxhalaljatilawang
 
78918258-kemahiran-asas-matematik-141003093006-phpapp01.pdf
78918258-kemahiran-asas-matematik-141003093006-phpapp01.pdf78918258-kemahiran-asas-matematik-141003093006-phpapp01.pdf
78918258-kemahiran-asas-matematik-141003093006-phpapp01.pdfTasaratha Rajan Anamalai
 
78918258 kemahiran-asas-matematik
78918258 kemahiran-asas-matematik78918258 kemahiran-asas-matematik
78918258 kemahiran-asas-matematikNoor Aziraniza Aziz
 
Kondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimal
Kondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimalKondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimal
Kondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimalLilia Ismarti
 
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)prayogo07
 
bdp Nurwaningsih pengertian segitiga dan tahapan pembelajaran sesuai dengan t...
bdp Nurwaningsih pengertian segitiga dan tahapan pembelajaran sesuai dengan t...bdp Nurwaningsih pengertian segitiga dan tahapan pembelajaran sesuai dengan t...
bdp Nurwaningsih pengertian segitiga dan tahapan pembelajaran sesuai dengan t...nurwa ningsih
 

Similar to MEMAHAMI NILAI TEMPAT (20)

Tugas makalah tik adella
Tugas makalah tik adellaTugas makalah tik adella
Tugas makalah tik adella
 
atp kelas 2 sd.pdf
atp kelas 2 sd.pdfatp kelas 2 sd.pdf
atp kelas 2 sd.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F - [modulguruku.com]
 
Final MA_MAT_Elah Nurelah_SD_B_1.pdf
Final MA_MAT_Elah Nurelah_SD_B_1.pdfFinal MA_MAT_Elah Nurelah_SD_B_1.pdf
Final MA_MAT_Elah Nurelah_SD_B_1.pdf
 
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18  teboPtk ilham dani,s.pd sma n 18  tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
 
Modul Ajar MTK Kelas 2 blalkalalalalalala
Modul Ajar MTK Kelas 2 blalkalalalalalalaModul Ajar MTK Kelas 2 blalkalalalalalala
Modul Ajar MTK Kelas 2 blalkalalalalalala
 
Artikel Pembelajaran Matematika Materi Segitiga Melalui Kooperatif Group to G...
Artikel Pembelajaran Matematika Materi Segitiga Melalui Kooperatif Group to G...Artikel Pembelajaran Matematika Materi Segitiga Melalui Kooperatif Group to G...
Artikel Pembelajaran Matematika Materi Segitiga Melalui Kooperatif Group to G...
 
Slaid slot 1
Slaid slot 1Slaid slot 1
Slaid slot 1
 
telaah kelompok 13.pptx
telaah kelompok 13.pptxtelaah kelompok 13.pptx
telaah kelompok 13.pptx
 
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)
Realistik Mathematics Education (Pembelajaran Realistik)
 
3262
32623262
3262
 
Q1
Q1Q1
Q1
 
1. Kontrak Perkuliahan & Miskonsepsi Pemb Mtk di SD-Kondas Mtk.pptx
1. Kontrak Perkuliahan & Miskonsepsi Pemb Mtk di SD-Kondas Mtk.pptx1. Kontrak Perkuliahan & Miskonsepsi Pemb Mtk di SD-Kondas Mtk.pptx
1. Kontrak Perkuliahan & Miskonsepsi Pemb Mtk di SD-Kondas Mtk.pptx
 
78918258-kemahiran-asas-matematik-141003093006-phpapp01.pdf
78918258-kemahiran-asas-matematik-141003093006-phpapp01.pdf78918258-kemahiran-asas-matematik-141003093006-phpapp01.pdf
78918258-kemahiran-asas-matematik-141003093006-phpapp01.pdf
 
78918258 kemahiran-asas-matematik
78918258 kemahiran-asas-matematik78918258 kemahiran-asas-matematik
78918258 kemahiran-asas-matematik
 
Kondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimal
Kondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimalKondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimal
Kondisi Konkrit untuk pembelajaran bilangan desimal
 
Latihan ptk anjur, sman4 merlung
Latihan ptk anjur, sman4 merlungLatihan ptk anjur, sman4 merlung
Latihan ptk anjur, sman4 merlung
 
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
 
bdp Nurwaningsih pengertian segitiga dan tahapan pembelajaran sesuai dengan t...
bdp Nurwaningsih pengertian segitiga dan tahapan pembelajaran sesuai dengan t...bdp Nurwaningsih pengertian segitiga dan tahapan pembelajaran sesuai dengan t...
bdp Nurwaningsih pengertian segitiga dan tahapan pembelajaran sesuai dengan t...
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 

MEMAHAMI NILAI TEMPAT

  • 1. Catatan Ari <http://ariermawan.blogspot.com/> KEBAHAGIAAN, gratis!!! Sedikit orang yang mau mengambilnya Categories INSPIRASI <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/INSPIRASI> JAWA <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/JAWA> KESEHATAN <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/KESEHATAN> PENDIDIKAN <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/PENDIDIKAN> RENUNGAN KATOLIK <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/RENUNGAN%20KATOLIK> UMUM <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/UMUM> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=Label&widgetId=Label1&action=editWidget&se ctionId=crosscol> Di-link Dari Sini Web Di-link Dari Sini Web September 30, 2012 PEMBELAJARAN NILAI TEMPAT MATEMATIKA DASAR *A. Pengertian Nilai Tempat* Menurut Wiratmo, nilai tempat dapat diartikan sebagai nilai suatu angka dalam dalam suatu bilangan tertentu. Nilai tempat suatu angka mempunyai berbagai tingkat bergantung dari letak bilangan tersebut. Tingkatan tempat tersebut adalah satuan, puluhan, ratusan, ribuan, puluh ribuan, dan seterusnya. *Bilangan* *Angka* *Angka* *Angka* *Angka* *Angka* * Satuan* *
  • 2. Puluhan* * * * Ribuan* Ratusribuan* Puluhribuan* Menurut Ashlock (1994) gagasan nilai tempat menyangkut pemberian suatu nilai kepada masing-masing tempat atau posisi dalam lambang bilangan multi-digit; yaitu masing-masing tempat dalam lambang bilangan tersebut bernilai perpangkatan sepuluh. Kramer (1970) menyatakan nilai posisi atau tempat dari suatu angka dalam suatu lambang bilangan tergantung pada tempat angka itu berada dalam lambang bilangan tersebut. Sehingga setiap angka dalam lambang bilangan desimal mempunyai nilai yang ditentukan oleh nilai angka itu sendiri dan nilai tempat angka itu (Negoro & Harahap, 1983). *B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Siswa Berkaitan dengan Nilai Tempat* Di sekolah dasar (SD), pembelajaran nilai tempat bilangan cacah dimulai sejak dari kelas 1. Setiap siswa di setiap jenjang kelas SD diharapkan dapat memahami nilai tempat. Kemampuan yang harus dimiliki siswa: 1. kemampuan menggunakan alat peraga konkret dan gambar-gambar untuk merepresentasikan bilangan 0 sampai dengan 9 2. kemampuan menulis lambang bilangan untuk bilangan 0 sampai dengan 9 3. kemampuan mengekspresikan suatu bilangan sebagai kombinasi penjumlahan, seperti 3+0, 2+1, 1+2, dan 0+3 untuk bilangan 3. Kemampuan-kemampuan ini penting sebagai dasar untuk memahami bahwa suatu bilangan seperti 12 dapat direpresentasikan sebagai 1 puluhan dan 2 satuan dan sebagai 10+2 (Kennedy & Tipps, dalam Teguh). *C. Kesulitan Umum yang Dialami Siswa*** Dalam matematika, nilai tempat bilangan cacah perlu dipahami siswa terutama untuk menuliskan lambang bilangan yang lebih besar dari 9. Nilai tempat juga sangat berguna untuk penamaan, pembandingan, pembulatan bilangan, memahami algoritma penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan persentase. Riedesel, dkk. dalam Teguh menegaskan bahwa kurangnya pemahaman prosedur seperti /regrouping/ dalam penjumlahan dan pengurangan disebabkan oleh kurangnya pemahaman nilai tempat. Van de Walle dalam Teguh menyimpulkan bahwa /number sense/ dan pemahaman komputasi tidak dapat dikembangkan tanpa pemahaman yang kuat akan nilai tempat. Troutman & Lichtenberg dalam Teguh menyarankan untuk segera mengecek kesulitan tentang nilai tempat bila siswa menunjukkan kelemahan dalam aritmetika. Pemahaman materi nilai tempat sangat diperlukan, tetapi kenyataan yang ada menunjukkan bahwa pemahaman siswa SD akan materi ini belum seperti yang diharapkan. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil asesmen keempat NAEP 1988 yang menyatakan bahwa kurang dari setengah siswa kelas 3 berhasil dalam tugas mengenai notasi nilai tempat bilangan di atas 10 dan pada asesmen itu juga ditemukan bahwa anak-anak Amerika Serikat banyak membuat kesalahan dalam algoritma penjumlahan dan pengurangan yang diduga berhubungan dengan pemahaman nilai tempat (Payne & Huinker, dalam Teguh). Hasil penelitian Sinclair & Sinclair menunjukkan bahwa siswa kelas 3 dan 4 tidak memahami bahwa angka 3 dan angka 4 pada lambang bilangan 34 mempunyai suatu relasi khusus pada totalitas numerik. Juga di Malang Jawa Timur siswa kelas 2 SD Negeri Sumbersari III mengalami kesulitan menentukan nilai tempat bilangan cacah sampai dengan 100 (Nurhakiki, dalam Teguh). Dalam memahami nilai tempat, kesulitan yang dialami siswa menurut Troutman & Lichtenberg dalam Teguh adalah dalam hal: 1. mengasosiasikan model nilai tempat dengan lambang bilangan, Contoh: Bilangan 325 Angka 2 memiliki nilai *sepuluh */(salah)/
  • 3. Seharusya nilai 2 adalah 20, karena 2 menempati nilai puluhan. 2. menggunakan nol bila menulis lambang bilangan, Contoh: Ketika guru menyuruh siswa menuliskan bilangan seratus limapuluh, siswa menuliskan 10050 /(salah)/ Seharusnya 150 3. menggunakan konsep regrouping untuk merepresentasikan lambang bilangan, Contoh: Bilangan 4.235 Siswa sudah paham bahwa: 1.235 satuan puluhan ratusan ribuan Namun ketika disuruh membaca anak kesulitan membacanya, misalnya bilangan tersebut dibaca: seratus duaratus tigapuluh lima, dan sebagainya. 4. menamakan posisi nilai tempat dalam suatu lambang bilangan, Contoh: Dalam bilangan 3.146 siswa tidak memahami bahwa 3 menempati nilai tempat ribuan, 1 menempati nilai tempat ratusan, 4 menempati nilai tempat puluhan, dan 6 menempati nilai tempat satuan. 5. memberikan representasi nilai tempat tidak baku untuk suatu lambang bilangan. Contoh: Bilangan 4.632 Siswa membaca bilangan tersebut: empat ribuan enam ratusan tiga puluh dua, dan sebagainya (tidak baku) Seharusnya: empatribu enamratus tigapuluh dua Kesulitan siswa dalam memahami nilai tempat bilangan dua angka meliputi tiga komponen utama yaitu kuantitas dan nama basis, nama bilangan, dan lambang bilangan berkaitan dengan nilai tempat (Payne & Huinker, 1993). *D. Aplikasi Pembelajaran Nilai Tempat Berdasarkan Teori Bruner* Teori Bruner di kelas rendah SD menggunakan pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak (KSSA). Pendekatan ini sudah dicobakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep nilai tempat di kelas 2 SD (Teguh, 2002) dan untuk menanamkan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang di kelas 3 SD (Surtini, dalam Teguh). Pendekatan ini sesuai dengan tingkat berpikir anak yang meliputi empat tingkat berpikir yaitu berpikir pada tingkat konkret, semikonkret, semiabstrak dan abstrak (Ruseffendi,1981). Bila pembelajaran matematika disesuaikan dengan tingkat berpikir siswa, diharapkan siswa akan memahami konsep nilai tempat tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutawidjaja (1997) yang menyatakan bahwa penyajian matematika yang disusun sesuai dengan tingkat berpikir siswa, memungkinkan siswa SD memahami matematika yang bersifat abstrak, aksiomatis, simbolik, dan deduktif. Modus Representasi Konsep-Konsep Matematika Menurut Teori Bruner Dalam pembelajaran matematika, Bruner membagi modus representasi atau penyajian menjadi tiga modus, yaitu modus enaktif, modus ikonik, dan modus simbolik. Modus enaktif adalah modus di mana anak dalam belajarnya masih membutuhkan bantuan benda-benda konkret, misalnya untuk mengenalkan nilai tempat menggunakan blok basis sepuluh atau balok-balok satuan yang dikelompokkan sesuai dengan nilai tempat suatu angka pada suatu lambang bilangan. Modus ikonik adalah modus di mana siswa dalam belajarnya telah melangkah satu langkah dari benda-benda konkret menuju bayangan mental secara
  • 4. realistik yaitu gambar-gambar benda, diagram dan atau informasi lisan yang didasarkan pada dunia nyata (Reys, dkk., 1998). Modus simbolik adalah modus di mana siswa dalam belajarnya sudah mulai menggunakan simbol-simbol atau bahasa, dari yang sederhana dikembangkan ke yang lebih luas. Pendekatan, menurut Ruseffendi (1980) ialah  jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan pengajaran dilihat dari sudut bagaimana materi itu disajikan . Pendekatan dapat berupa konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai tujuan belajar mengajar (Sudjana, 1986). Pembelajaran nilai tempat yang disajikan dalam tulisan ini menggunakan benda konkret blok basis sepuluh, gambar kubus satuan dan gambar batang puluhan, diagram atau tabel nilai tempat, dan lambang atau simbol bilangan. Blok basis sepuluh yang digunakan adalah kubus-kubus satuan dan batang-batang puluhan. Penyajian dengan menggunakan benda kubus-kubus satuan dan batang-batang puluhan merupakan pendekatan konkret. Penyajian dengan menggunakan gambar kubus satuan dan gambar batang puluhan, merupakan pendekatan semikonkret. Penyajian dengan diagram atau tabel nilai tempat merupakan pendekatan semiabstrak dan penyajian dengan menggunakan lambang atau simbol bilangan, merupakan penyajian bentuk abstrak. Penyajian dengan menggunakan kubus satuan dan batang puluhan bersesuaian dengan tahap enaktif dari Bruner. Penyajian dengan menggunakan gambar kubus satuan dan gambar batang puluhan serta dengan menggunakan diagram atau tabel nilai tempat bersesuaian dengan tahap ikonik dari Bruner. Dan penyajian dengan menggunakan lambang atau simbol bilangan sesuai dengan nilai tempatnya bersesuaian dengan tahap simbolik dari Bruner. Penggunaan blok basis sepuluh, sebagai benda konkret, dimaksudkan untuk memberikan lingkungan belajar awal yang cocok untuk dapat mengkonstruksi pemahaman atau mengembangkan konsep nilai tempat dan juga mengembangkan pengetahuan konseptual nilai tempat serta untuk menghubungkan konsep nilai tempat dengan simbolisme. Bila siswa telah dapat memanipulasi blok basis sepuluh dalam menentukan nilai tempat suatu lambang bilangan, dilanjutkan dengan penggunaan gambar blok basis sepuluh, dan tabel atau diagram nilai tempat, serta simbol bilangan sebagai suatu sistem. Agar terjadi belajar dengan pemahaman, maka jembatan dari representasi konkret ke representasi abstrak atau sebaliknya harus dilalui berulang-ulang. Kennedy & Tipps dalam Teguh menyatakan bahwa urutan penyajian menggunakan pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak sangat dianjurkan bagi siswa berkesulitan belajar. Rangkaian pembelajaran terpadu antara idea (yang ditampilkan dengan bahasa baik bahasa lisan maupun tulisan sebagai kata/frasa/kalimat), benda konkret, gambar benda, dan simbol gambar dan simbol dimaksudkan untuk mengupayakan penanaman konsep matematika (idea), dalam hal ini konsep nilai tempat, ke dalam skemata siswa (Hudojo, 1998). *E. Nilai Tempat Bilangan Cacah di SD Kelas Rendah* Untuk memahami nilai tempat bilangan cacah memerlukan pengertian sistem numerasi Hindu-Arab, konsep nilai tempat, menulis dan membaca lambang bilangan. 1. Sistem Numerasi Hindu-Arab Menurut Negoro & Harahap (1983)  bilangan adalah suatu ide yang sifatnya abstrak . Bilangan bukan simbol dan bukan pula lambang bilangan. Menurut Musser & Burger (1991) bilangan adalah suatu ide/gagasan, suatu abstraksi, yang merepresentasikan suatu kuantitas. Dan lambang bilangan dinyatakan sebagai simbol yang kita lihat, tulis, atau sentuh bila merepresentasikan bilangan. Jadi bilangan adalah ide yang bersifat abstrak dan merepresentasikan suatu kuantitas. Lambang bilangan adalah simbol yang merepresentasikan bilangan yang dapat kita tulis, lihat, dan sentuh. Sistem pemberian nama bilangan disebut dengan sistem numerasi (Ruseffendi, 1984). Ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam sistem numerasi yaitu (1) simbol-simbol pokok yang digunakan, dan (2)
  • 5. aturan menyatukan simbol-simbol pokok itu untuk menulis lambang bilangan. Secara umum sistem numerasi yang banyak digunakan orang saat ini yang menggunakan sistem nilai tempat adalah sistem numerasi Hindu-Arab. Sistem numerasi Hindu-Arab ini juga disebut dengan sistem numerasi desimal (Ruseffendi, 1984). Dan menurut Troutman & Lichtenberg (1991) sistem numerasi Hindu-Arab ini mempunyai karakteristik: (1) Menggunakan sepuluh macam angka yaitu 0 sampai dengan 9; (2) Menggunakan sistem bilangan dasar sepuluh. Artinya setiap sepuluh satuan dikelompokkan menjadi satu puluhan, setiap sepuluh puluhan menjadi satu ratusan, dan seterusnya. Jadi pada lambang bilangan dasar sepuluh, tempat paling kanan adalah tempat satuan dengan nilai tempatnya satu, tempat sebelah kirinya tempat puluhan dengan nilai tempatnya sepuluh, dan seterusnya; (3) Menggunakan sistem nilai tempat. Contoh pada bilangan 16, nilai tempat angka 1 adalah sepuluh, berarti 1 puluhan dan nilai tempat angka 6 adalah satu, berarti 6 menunjukkan 6 satuan; (4) Menggunakan sistem penjumlahan dan perkalian. Contoh bilangan 15, bilangan ini dapat dituliskan sebagai (1 x 10) + (5 x 1). Dengan sepuluh macam angka dan aturan-aturan mengombinasikannya menggunakan sistem bilangan dasar 10, maka akan dapat dituliskan nama-nama bilangan mana pun yang kita perlukan. 2. Konsep Nilai Tempat Sebagai contoh bilangan 15, angka 1 mempunyai nilai 1 puluhan, dan angka 5 mempunyai nilai 5 satuan. Nilai tempat 1 adalah sepuluh, nilai bilangannya 10, nilai tempat 5 adalah satu, nilai bilangannya 5 (Seputra & Amin, 1994). Payne & Huinker (1993) menyatakan ada tiga komponen utama dari pemahaman nilai tempat bilangan dua angka yaitu kuantitas dan nama basis, nama bilangan, dan lambang bilangan berkaitan dengan nilai tempat. 3. Menulis dan Membaca Lambang Bilangan Membilang dengan cara satu-satu merupakan cara yang meyakinkan bagi siswa untuk mengurutkan bilangan yang menyatakan banyak anggota suatu himpunan. Akibatnya, membilang merupakan komponen penting untuk memahami bilangan dua angka atau lebih. Oleh karena itu, program pembelajaran di kelas-kelas awal harus banyak memberikan perhatian pada membaca dan menulis lambang bilangan. Menulis dan membaca lambang bilangan dimulai setelah anak dapat mengenali lambang bilangan dan dapat menghubungkannya dengan banyaknya benda. Pemahaman yang baik akan nilai tempat sangat membantu siswa dalam membaca dan menuliskan lambang-lambang bilangan terutama dalam tulisan ini yaitu bilangan-bilangan yang terdiri dari dua angka. Siswa perlu mengetahui prosedur membaca dan menulis lambang bilangan. *F. Aplikasi Pembelajaran Nilai Tempat yang Mengacu Pada Teori Bruner * Untuk memperkenalkan nilai tempat dapat digunakan alat peraga blok basis sepuluh. Blok basis sepuluh termasuk dalam kelompok model basis sepuluh yang telah terkelompok. Keuntungan dalam menggunakan model ini adalah sekali siswa telah mengenal bentuk kubus satuan sebagai 1 dan batang puluhan sebagai 10, maka siswa akan dapat membedakan bahwa semakin besar atau banyak blok basis sepuluh nilainya akan semakin besar. Hal ini senada dengan pendapat Fuson, 1988; Steffe & Cobb, 1988 (dalam Hiebert & Wearne, 1992) yang menyatakan pemahaman nilai tempat menyangkut menghubungkan antara ide dasar nilai tempat, seperti mengkuantifikasi himpunan objek dengan pengelompokan sepuluh dan memperlakukan kelompok tersebut sebagai satuan-satuan. Pembelajaran nilai tempat yang mengacu pada teori Bruner dalam tulisan ini dilakukan dengan urutan penyajian bentuk konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak sebagai berikut. Adapun materi yang penulis sajikan dalam tulisan ini adalah materi nilai tempat untuk kelas 1 SD. 1. Bentuk Konkret Dalam penyajian bentuk konkret, aktivitas-aktiviatas yang dilakukan adalah: a. Membilang kubus satuan b. Menyusun 10 kubus satuan menjadi satu rangkaian (puluhan)
  • 6. c. d. Mengganti 10 kubus satuan (1 rangkaian) dengan 1 batang puluhan Membuat rangkaian sendiri dengan bilangan cacah 11-50 e. Menunjukkan puluhan dan satuan dengan menggunakan alat peraga manipulatif. 2. Bentuk Semikonkret Aktivitas yang dilakukan dalam penyajian bentuk semikonkret adalah: a. Membilang banyaknya gambar kubus satuan b. Memasangkan gambar dengan angka untuk menunjukkan bilangan 11-50 c. Menunjukkan puluhan dan satuan dengan menggunakan gambar alat peraga manipulatif. 3. Bentuk Semiabstrak Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam penyajian bentuk semiabstrak adalah membuat coretan pada kolom puluhan dan satuan dalam tabel nilai tempat sesuai dengan banyak puluhan dan satuan bilangan 11-50 dari gambar alat peraga manipulatif. Berikut ini contoh tabel nilai tempat dengan banyaknya coretan pada kolom puluhan dan kolom satuan. Tabel Nilai Tempat Bilangan Cacah *LAMBANG BILANGAN* *PULUHAN* *SATUAN* 11 *|* *|* 23 *| |* *| | |* 35 *| | |* *| | | | |* 46 *| | | |* *| | | | | |* 4. Bentuk Abstrak Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam penyajian bentuk abstrak adalah a. Menyebutkan nama bilangan cacah 11-50 Contoh: */Bacalah bilangan berikut!/* 36 42 (dibaca tigapuluh enam) (dibaca empatpuluh dua) b. Menuliskan nama bilangan cacah 11-50 Contoh:
  • 7. */Tuliskan nama bilangan berikut!/* *25*nama bilangan tersebut adalah *duapuluh lima* *47*nama bilangan tersebut adalah *empatpuluh tujuh* c. Menentukan puluhan dan satuan dari suatu lambang bilangan Contoh: *24* *2 menempati puluhan* *4 menempati satuan* d. Menuliskan bentuk panjang dari suatu lambang bilangan antara 11-50 Contoh: *38 = 3 puluhan dan 8 satuan* *27 = 2 puluhan dan 7 satuan* e. Contoh: Merubah dari nama basis ke bentuk penjumlahan *31 = 30 + 1* *49 = 40 + 9* f. 11-50 Contoh: Menentukan nilai tempat suatu angka dari suatu bilangan antara *Pada bilangan 37 angka 3 menempati nilai tempat …. (puluhan)* *Pada bilangan 24 angka 4 menempati nilai tempat …. (satuan)* g. Menentukan nilai angka dari suatu lambang bilangan antara 11-50 Contoh: *Pada bilangan 37 angka 3 menempati nilai angka …. (30)* *Pada bilangan 24 angka 4 menempati nilai angka …. (4)* *G. Penutup * Dalam mengajarkan nilai tempat bilangan cacah yang mengacu pada teori Bruner di kelas rendah SD menggunakan pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran nilai tempat yang sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa adalah pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak. Pembelajaran bentuk konkret menggunakan alat peraga berupa lidi dan ikatan puluhan lidi, kubus-kubus satuan dan kubus batang puluhan. Pembelajaran bentuk semikonkret menggunakan gambar lidi dan gambar ikatan puluhan lidi, gambar-gambar kubus satuan dan batang puluhan. Pembelajaran bentuk semiabstrak menggunakan tabel nilai tempat berupa pemberian coretan pada kolom satuan dan kolom puluhan. Pembelajaran bentuk abstrak berbentuk bilangan dan tulisan. Alat peraga yang digunakan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa di kelas. Blok basis sepuluh atau lidi dapat diganti dengan sedotan, atau lainnya. *Daftar Pustaka* Wiratmo, Siswo, dkk. /Bunda Jagoan Matematika/, 2011. Jakarta: Grasindo _http://teguh-sahidan.blogspot.com/2008/11/pembelajaran-nilai-tempatbilangan.html?m=1_
  • 8. http://www.breastisbest.com/browseproducts/Base-10--Place-Value--Plastic-1-cmCubes-(100).HTML http://www.bmseducation.co.za/cubes-base-ten-dienes-2/ http://puvidham.org/Cube%20Rods%20Plates.jpg * * * * <http://4.bp.blogspot.com/uzCQEGB4LSI/UGfraaZDKTI/AAAAAAAAASQ/c5zVOoyh_6E/s1600/100_7701.JPG> * * Diposkan oleh Mikhael Ari Ermawan <https://plus.google.com/118348928869516522115> di 13.49 <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/nilai-tempat.html> <http://www.blogger.com/email-post.g? blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232> <http://www.blogger.com/post-edit.g? blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232&from=pencil> Kirimkan Ini lewat Email <http://www.blogger.com/share-post.g? blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232&target=email>BlogThis! <http://www.blogger.com/share-post.g? blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232&target=blog>Berbagi ke Twitter <http://www.blogger.com/share-post.g? blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232&target=twitter>Berbagi ke Facebook <http://www.blogger.com/share-post.g? blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232&target=facebook> Label: PENDIDIKAN <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/PENDIDIKAN>, UMUM <http://ariermawan.blogspot.com/search/label/UMUM> Tidak ada komentar: Poskan Komentar <http://www.blogger.com/comment.g? blogID=5352827250078354524&postID=2326794637637912232> Link ke posting ini Buat sebuah Link <http://www.blogger.com/blog-this.g> Posting Lebih Baru <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/psikoanalisis-klasik-sigmund-freud.html> Posting Lama <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/kisah-uang-rp1000-dan-rp100000.html> Beranda <http://ariermawan.blogspot.com/> Langganan: Poskan Komentar (Atom) <http://ariermawan.blogspot.com/feeds/2326794637637912232/comments/default> Komentar Terkini * Anonymous Anonymous
  • 9. <http://ariermawan.blogspot.com/2013/08/danamon-vs-celengan.html? showComment=1376580358308#c408240456301111233>Iya tuh Danamon Puri emang rese, dulu aja pas gue mo ngurus … * jupiter daeli jupiter daeli <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/kriteria-bangsa-indonesia-positifdan.html?showComment=1375771549432#c1542326475013096348>ADA * icmah caembeuty icmah caembeuty <http://ariermawan.blogspot.com/2012/03/1.html? showComment=1371733981716#c8760136825331298148>ko nggak bza di downdload zii * Anonymous Anonymous <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-menyimak.html? showComment=1371188354072#c1769732569429823853>Assalamualaikum wr wb..apa saja indikator penilaian dalam me… * irda irda <http://ariermawan.blogspot.com/2012/05/petunjuk-penyusunan-tes-pilihanganda.html?showComment=1370271966794#c8029603435268803441>Siiiiippppp infonya Widget byTutorial Blog <http://www.wadahtutorial.blogspot.com/> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML7&action=editWidget&sect ionId=main> Bisnis Dahsyat tanpa modal <http://www.topdeh.com/?id=10039524> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML5&action=editWidget&sect ionId=main> <http://www.formulabisnis.com?id=ari_ermawan> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML2&action=editWidget&sect ionId=main> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML11&action=editWidget&sec tionId=sidebar-left-1> <ymsgr:sendIM?ari_ermawan> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML1&action=editWidget&sect ionId=sidebar-left-1> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML8&action=editWidget&sect ionId=sidebar-left-1> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=Followers&widgetId=Followers1&action=editW idget&sectionId=sidebar-left-1> Arsip Blog * › <javascript:void(0)> 2013
  • 10. <http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2013-0101T00:00:00%2B07:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=4> (4) o › <javascript:void(0)> Agustus <http://ariermawan.blogspot.com/2013_08_01_archive.html> (1) o › <javascript:void(0)> April <http://ariermawan.blogspot.com/2013_04_01_archive.html> (3) * ‼ <javascript:void(0)> 2012 <http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2012-0101T00:00:00%2B07:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=50> (55) o › <javascript:void(0)> Desember <http://ariermawan.blogspot.com/2012_12_01_archive.html> (2) o › <javascript:void(0)> November <http://ariermawan.blogspot.com/2012_11_01_archive.html> (6) o ‼ <javascript:void(0)> September <http://ariermawan.blogspot.com/2012_09_01_archive.html> (23) + MAKALAH PROFESI GURU <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/makalah-profesi-guru.html> + ANEHNYA COWOK N CEWEK, GA BACA NYESEL! <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/anehnya-cowok-n-cewek-gabaca-nyesel.html> + MOTIVASI MEMANJAT (BACA DARI BAWAH) <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/motivasi-memanjat-baca-daribawah.html> + SURVEY PERMASALAHAN KE-SD-AN (STANDAR KOMPETENSI L... <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/survey-permasalahan-ke-sdstandar.html> + KRITERIA BANGSA INDONESIA, POSITIF DAN NEGATIFNYA <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/kriteria-bangsa-indonesiapositif-dan.html> + GANGGUAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS I, KASUS KESULIT... <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/a.html> + PERMAINAN ANAK MATEMATIKA (KOMUNIKASI) : SUSUN AKU... <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/permainan-anak-matematikakomunikasi.html> + PENDIDIKAN ANAK USIA DINI "MOO" VISI MISI DAN PRO... <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/pendidikan-anak-usia-dinimoo-visi-misi.html> + CONTOH RPP IPS (PASAR) <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-rpp-ips-pasar.html> + CONTOH RPP BAHASA INDONESIA <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-rpp-bahasaindonesia.html> + CONTOH PERMAINAN KREATIF UNTUK MENGEMBANGKAN 4 ASP... <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-permainan-kreatifuntuk.html> + CONTOH LAPORAN OBSERVASI KEMAMPUAN BERBAHASA SISWA... <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-observasikemampuan.html> + Contoh Laporan Hasil Uji Coba Tes (Asessmen Pembel... <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-hasil-ujicoba-tes_1632.html> + Contoh Penilaian Portofolio <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/contoh-penilaianportofolio.html> + KETERAMPILAN BERBAHASA : ASPEK BERBICARA <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-berbicara.html> + KETERAMPILAN BERBAHASA ASPEK MENYIMAK <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-menyimak.html> + Perbedaan ID, EGO, dan SUPEREGO <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/perbedaan-id-ego-dansuperego.html>
  • 11. + VOLUME dan LUAS PERMUKAAN KUBUS <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/volume-dan-luas-permukaankubus.html> + IMPLEMENTASI TEORI VAN HIELE (GEOMETRI) <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/implementasi-teori-vanhiele-geometri.html> + TEORI KEPRIBADIAN LUDWIG KLAGES <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/teori-kepribadian-ludwigklages.html> + PSIKOANALISIS KLASIK (Sigmund Freud) <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/psikoanalisis-klasiksigmund-freud.html> + PEMBELAJARAN NILAI TEMPAT MATEMATIKA DASAR <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/nilai-tempat.html> + Kisah Uang Rp.1000 dan Rp.100.000 <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/kisah-uang-rp1000-danrp100000.html> o › <javascript:void(0)> Juli <http://ariermawan.blogspot.com/2012_07_01_archive.html> (2) o › <javascript:void(0)> Juni <http://ariermawan.blogspot.com/2012_06_01_archive.html> (2) o › <javascript:void(0)> Mei <http://ariermawan.blogspot.com/2012_05_01_archive.html> (6) o › <javascript:void(0)> April <http://ariermawan.blogspot.com/2012_04_01_archive.html> (2) o › <javascript:void(0)> Maret <http://ariermawan.blogspot.com/2012_03_01_archive.html> (2) o › <javascript:void(0)> Februari <http://ariermawan.blogspot.com/2012_02_01_archive.html> (8) o › <javascript:void(0)> Januari <http://ariermawan.blogspot.com/2012_01_01_archive.html> (2) * › <javascript:void(0)> 2011 <http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2011-0101T00:00:00%2B07:00&updated-max=2012-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=30> (30) o › <javascript:void(0)> Desember <http://ariermawan.blogspot.com/2011_12_01_archive.html> (8) o › <javascript:void(0)> November <http://ariermawan.blogspot.com/2011_11_01_archive.html> (3) o › <javascript:void(0)> Oktober <http://ariermawan.blogspot.com/2011_10_01_archive.html> (7) o › <javascript:void(0)> Juli <http://ariermawan.blogspot.com/2011_07_01_archive.html> (6) o › <javascript:void(0)> Juni <http://ariermawan.blogspot.com/2011_06_01_archive.html> (2) o › <javascript:void(0)> Mei <http://ariermawan.blogspot.com/2011_05_01_archive.html> (1) o › <javascript:void(0)> April <http://ariermawan.blogspot.com/2011_04_01_archive.html> (1) o › <javascript:void(0)> Januari <http://ariermawan.blogspot.com/2011_01_01_archive.html> (2) * › <javascript:void(0)> 2010 <http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2010-0101T00:00:00%2B07:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=6> (6) o › <javascript:void(0)> September <http://ariermawan.blogspot.com/2010_09_01_archive.html> (5) o › <javascript:void(0)> Januari <http://ariermawan.blogspot.com/2010_01_01_archive.html> (1) * › <javascript:void(0)> 2009 <http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2009-01-
  • 12. 01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2010-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=3> (3) o › <javascript:void(0)> Desember <http://ariermawan.blogspot.com/2009_12_01_archive.html> (1) o › <javascript:void(0)> Agustus <http://ariermawan.blogspot.com/2009_08_01_archive.html> (1) o › <javascript:void(0)> Juli <http://ariermawan.blogspot.com/2009_07_01_archive.html> (1) * › <javascript:void(0)> 2008 <http://ariermawan.blogspot.com/search?updated-min=2008-0101T00:00:00%2B07:00&updated-max=2009-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=1> (1) o › <javascript:void(0)> Januari <http://ariermawan.blogspot.com/2008_01_01_archive.html> (1) <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=BlogArchive&widgetId=BlogArchive1&action=e ditWidget&sectionId=sidebar-left-1> Search Our Site didukung oleh <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=CustomSearch&widgetId=CustomSearch1&action =editWidget&sectionId=sidebar-left-1> Bisnis Dahsyat tanpa modal <http://www.topdeh.com/?id=10039524> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML4&action=editWidget&sect ionId=sidebar-left-1> Entri Populer * * KETERAMPILAN BERBAHASA : ASPEK BERBICARA <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-berbicara.html> a. Pengertian Berbicara Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menya... KETERAMPILAN BERBAHASA ASPEK MENYIMAK <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-menyimak.html> a. Pengertian Menyimak Sebelum kita ketahui apa itu menyimak, terlebih dahulu kita perlu membedakan tiga ist... * * PEMBELAJARAN NILAI TEMPAT MATEMATIKA DASAR <http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/nilai-tempat.html> A. Pengertian Nilai Tempat Menurut Wiratmo, nilai tempat dapat diartikan sebagai nilai suatu angka dalam dalam suatu bilangan tertentu.... ASPEK MENULIS: Pengertian, Metode Menulis Permulaan, Langkah-langkah <http://ariermawan.blogspot.com/2012/03/aspek-menulis-pengertian-metodemenulis.html>
  • 13. * Pengertian Menulis Menurut Tarigan (Hasani, 2005:1) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suat... Aspek Membaca: Pengertian Jenis Tahap Perkembangan <http://ariermawan.blogspot.com/2012/03/1.html> 1. Pengertian Membaca Tampubolon (1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makn... <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=PopularPosts&widgetId=PopularPosts1&action =editWidget&sectionId=sidebar-left-1> Anda adalah pengunjung ke: *8**3**1**4**9* <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=Stats&widgetId=Stats1&action=editWidget&se ctionId=sidebar-left-1> <http://www.sepuluhribu.com/?id=ari_ermawan> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML3&action=editWidget&sect ionId=sidebar-left-1> <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=HTML&widgetId=HTML9&action=editWidget&sect ionId=sidebar-left-1> Oleh: Mikhael Ari Ermawan. Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger <http://www.blogger.com>. <//www.blogger.com/rearrange? blogID=5352827250078354524&widgetType=Attribution&widgetId=Attribution1&action=e ditWidget&sectionId=footer-3>