Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme negosiasi antar unit usaha dalam perusahaan dan harga transfer yang tepat untuk mengoptimalkan laba perusahaan. Harga pasar merupakan harga transfer yang ideal, namun jika tidak tersedia, harga transfer berdasarkan biaya ditambah laba dapat digunakan sebagai alternatif.
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Spm rima
1. Negosiasi
Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi “kontrak” antarunit
usaha. Jika semua kondisi terpenuhi, maka system harga transfer berdasarkan harga pasar dapat
menghasilkan keselarasan cita-cita, dan tidak membutuhkan administrasi pusat.
Hambatan-hambatan dalam Perolehan Sumber Daya
Pasar yang Terbatas
Dalam sebuah perusahaan, pasar bagi pusat laba penjual atau pembeli dapat saja sangat
terbatas. Ada beberapa alasan akan hal ini.
1. Keberadaan kapasitas internal mungkin akan membatasi pengembangan penjualan
eksternal.
2. Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdeferensiasi,
tidak ada sumber daya dari luar.
3. Jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka perusahaan cenderung
tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual diluar mendekatibiaa
variabel perusahaan, dimana hal ini jarang sekali terjadi.
Dalam kasus pasar terbatas, harga transfer yang paling memenuhi persyaratan sistem pusat
laba adalah harga kompetitif. Harga kompetitif mengukur kontribusi dari setiap pusat laba
terhadap laba perusahaan secara keseluruhan. Selisih antara harga kompetitifdan biaya
perusahaan (inside cost) sama dengan jumlah penghematan dari memproduksi sendiri dan bukan
membeli. Lebih lanjut lagi, harga kompetitif mengukur bagaimana kinerja suatu pusat laba dalam
menghadapi pesaingnya.
Beberapa cara dalam mengetahui tingkat harga kompetitif meskipun perusahaan tidak
membeli atau menjual produknya ke pasar bebas, yaitu:
1. Jika ada harga pasar yang diterbitkan, maka harga tersebut dapat digunakan untuk
menentukan harga transfer.
2. 2. Harga pasar mungkin ditentukan berdasarkan penawaran (bid).
3. Jika pusat laba produksi menjual produk yang serupa di pasar bebas, maka pusat laba
tersebut sering kali meniru harga kompetitif berdasarkan harga di luar.
4. Jika pusat laba pembelian membeli produk yang serupa dari pasar luar atau bebas, maka
pusat laba tersebut dapat meniru harga kompetitif untuk produk-produk eksklusifnya.
Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri
Jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke pasar bebas, dengan kata
lain, pusat laba tersebut memiliki kapasitas yang berlebih. Perusahaan mungkin tidak akan
mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelin membeli produk dari pemasok luar sementara
kapasitas produksi di dalam masih memadai.
Sebaliknya, jika pusat laba pembelian tidak dapat memperoleh produk yang diperlukan dari
luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya ke pihak luar. Situasi ini terjadi ketika
terdapat kekurangan kapasitas produksi di dalam industri. Dalam kasus ini, output dari pusat laba
pembelian terhalang dan kembali, laba perusahaan tidak dapat optimal.
Meskipun ada hambatan dalam perolehan sumber daya, harga pasar tetap merupakan harga
transfer yang baik. Jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka gunakanlah itu.
Meskipun demikian, jika tidak ada cara untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya
adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost-based transfer price).
Harga Transfer Berdasarkan Biaya
Jika harga transfer tidak tersedia, maka harga transfer dapat ditentukan berdasarkan biaya
ditambah laba. Dua keputusan yang harus dibuat dalam system harga transfer berdasarkan biaya
adalah (1) bagaimana menentukan besarnya biaya dan (2) bagaimana menghitung markup laba.
3. Dasar Biaya
Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak boleh digunakan karena fakor
inefesiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian. Jika biaya standar yang digunakan,
maka dibutuhkan suatu intensif untuk menetapkan standar yang ketat dan untuk meningkatkan
standar tersebut.
Markup Laba
Dalam menghitung markup laba, terdapat dua keputusan, yaitu
1. Apa dasar markup laba tersebut
Dasar yang paling mudah dan umum dipergunakan adalah persentase dari biaya. Dasar
yang secara konsep lebih baik adalah persentase dari investasi, tetapi untuk menghitung
investasi yang akan dikenakan ke setiap produk yang dihasilkan dapat menimbulkan
permasalahan teknis.
2. Tingkat laba yang diperbolehkan
Masalah kedua dalam penyisihan laba adalah besarnya jumlah laba. Penyisihan laba
harus dapat mendekati tingkat pengembalian yang akan diperoleh seandainya unit usaha
tersebut merupakan perusahaan independenyang menjual produknya ke konsumen luar.
Solusi konseptual adalah membuat penyisihan laba berdasarkan investasi yang
dibutuhkan untuk memenuhi volume yang diminta oleh pusat laba pembelian.
Biaya Tetap dan Laba Hulu
Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam
perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak luar
mungkin tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung di dalam
harga pembelian internal. Bahkan jika pusat laba menyadari akan biaya dan laba tersebut, pusat
4. laba mungkin enggan untuk mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba perusahaan. Berikut
ini adalah metode-metode yang digunakan perusahaan untuk mengatasi masal ini.