Tasamuh adalah sikap toleransi dan saling menghargai antara umat beragama yang berbeda. Tasamuh dibagi menjadi dua, yaitu tasamuh internal antar umat Islam dan tasamuh eksternal antar umat beragama. Tasamuh internal mensyaratkan saling menghormati di antara umat Islam walaupun ada perbedaan, sementara tasamuh eksternal membolehkan umat beragama lain menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing.
X mia 2 kelompok 1 kontrol diri, persaudaraan, prasangka baik
TASAMUH DALAM ISLAM
1.
2. B. TASAMUH
Secara bahasa tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling menghargai.
Sedangkan menurut istilah tasamuh berarti suatu sikap yang senantiasa menghargai
orang lain yang berbeda dengan dirinya.
Firman Allah :
Artinya,”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya saling mengenal (sebagian yang satu dengan yang lain). Sesungguhnya
orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al hujurat : 13)
Hadits Rasulullah SAW :
Artinya :
Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga mencintai saudaranya
sebagaimana mencintai dirinya sendiri. (HR Bukhori dan Muslim).
Manfaat tasamuh :
1. Tercipta masyarakat yang aman dan tenteram
2. Umat Islam bebas dalam menjalankan ibadah tanpa tekanan dari manapun
3. Tidak terjadi kesenjangan sosial.
3. Tasamuh secara garis besar di bagi menjadi dua yaitu :
a. Tasamuh intern umat beragama (sesama muslim)
Dengan sesama umat Islam kita harus bisa saling toleransi atau
menghormati
satu dengan yang lain.
Umat Islam itu bagaikan satu bangunan
yang menguatkan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Toleransi ini jangan sampai hilang hanya karena perbedaan dalam
shalat shubuh memakai qunut atau tidak,
perbedaan menjalankan hari raya, perbedaan penentuan awal
dan akhir Ramadhan dan sebagainaya.
Mengenai perbedaan ini Nabi bersabda :
اِخْتِلاَفُ امَُّتِى رَحْمَةٌ )الحديث(
Artinya ,”Perbedaan pendapat di kalangan umatku adalah rahmat.” (Al hadits)
4. b. Tasamuh antar umat beragama (dengan non muslim)
Allah menyatakan bahwa Agama yang diridhoi dan diakui
di sisi-Nya hanyalah Islam. Namun demikian dalam
bermasyarakat kita tidak boleh kemudian kita menghina,
melecehkan dan merendahkan orang-orang yang beragama
non Islam. Kita harus tetap bekerjasama dengan mereka
dalam masalah keduniawian. Tetapi jika sudah sampai pada
urusan akidah, kita harus berjalan sendiri sesuai dengan
aturan masing-masing. Dengan demikian maka tasamuh
berarti membiarkan orang lain beribadah sesuai dengan
keyakinan mereka masing-masing. Dalam hal ini kita
berpedoman pada firman Allah :
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْن
Artinya ,”Bagimu Agamamu dan bagiku Agamaku. (Al
kafirun : 6)