SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PENGISIAN JPT DAN MANAJEMEN
TALENTA
Dr. Ir. Nuraida Mokhsen, MA
Komisioner KASN
PENDAHULUAN
o UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN mengamanatkan
penerapan sistem merit dalam kebijakan dan
manajemen ASN
o UU tersebut membentuk KASN yang berfungsi
mengawasi pelaksanaan sistem merit
o KASN diberi kewenangan untuk:
 Mengawasi setiap tahap seleksi pengisian JPT
[pasal 32 ayat (1)]
 Menetapkan apakah suatu IP telah menerapkan
sistem merit sehingga dapat dikecualikan dalam
pelaksanaan pengisian JPT seleksi terbuka (psl
111)
KOMPETENSI JABATAN
MANAJERIAL TEKNIS SOSIAL
KULTURAL
KOMPETENSI DASAR
Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan
Pengadaan
Pangkat dan Jabatan
Pengembangan Karier
Pola Karier
Promosi
Mutasi
Penilaian Kinerja
Penggajian dan
Tunjangan
Penghargaan
Disiplin
Pemberhentian
Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua
Perlindungan
BERINTEGRITAS
PROFESIONAL
NETRAL
BERSIH DARI
PRAKTIK KKN
MAMPU
MENYELENGGARA
KAN PELAYANAN
PUBLIK BAGI
MASYARAKAT
MAMPU
MENJALANKAN
PERAN SEBAGAI
UNSUR PEREKAT
PERSATUAN DAN
KESATUAN
BANGSA
Manajemen ASN
3
SISTEM MERIT
1. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen SDM Aparatur yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar, tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.
2. Tujuan Sistem Merit adalah untuk mewujudkan:
a) ASN yang bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik serta menyediakan pelayanan yang
terbaik kepada publik secara jujur, tepat waktu, dan berbasis pada bukti-bukti yang
sebenarnya,
b) ASN yang memiliki standar etika yang tinggi dan toleransi yang rendah terhadap kecurangan
dan korupsi,
c) ASN yang adil dan konsisten dalam memberikan pelayanan dengan kualitas yang tinggi
kepada masyarakat tanpa diskriminasi dan keberpihakan,
d) ASN yang akuntabilitas yang terbuka dan transparan terhadap pengeluaran uang negara, dan
e) ASN yang memberikan penjelasan dan alasan terhadap keputusan yang ditetapkan
(termasuk kepada DPR dan media).
INDIKATOR MERIT MENURUT
Pasal 134 Ayat (2) PP No. 11/2017
a. Seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan;
b. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;
c. Pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka;
d. Memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan,
pengembangan, pola karir, dan kelompok rencana suksesi yang
diperoleh dari manajemen talenta;
e. Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada
penilaian kinerja yang objektif dan transparan;
f. Menerapkan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN;
g. Merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan
kompetensi sesuai hasil penilaian kinerja;
h. Memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan
penyalahgunaan wewenang; dan
i. Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan
dapat diakses oleh seluruh pegawai ASN.
PELAKSANAAN SISTEM MERIT
1. SELEKSI TERBUKA DAN KOMPETITIF:
– rekrutmen CPNS, PPPK (Kemenpan)
– pengisian JPT bagi Instansi yang belum menerapkan
sistem merit dalam manajemen ASN
2. SELEKSI TERBATAS BAGI INSTANSI YANG
SUDAH MENERAPKAN SISTEM MERIT DALAM
MANAJEMEN ASN Pasal 111 UU ASN)
• Penilaian mandiri penerapan sistem merit
• Pembinaan kepada instansi yang telah
membangun sistem merit (termasuk talent
pool dan talent manajement)
SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI
SELEKSI TERBUKA
1. Merupakan salah satu
bentuk penerapan
sistem merit
2. Bertujuan untuk
mendapatkan orang
yang tepat sesuai
kebutuhan organisasi
3. DIharapkan dapat :
• mengatasi spoil system
dan jual beli jabatan
• meningkatkan mobilitas 5
KEBIJAKAN SELEKSI TERBUKA
1. Pengisian JPT dilakukan melalui seleksi terbuka dan kompetitif dan dilakukan
secara:
1. nasional untuk JPT Utama dan Madya; dan
2. regional untuk JPT Pratama
2. JPT Utama dan Madya dapat diisi oleh nonPNS dengan persetujuan Presiden
3. Seleksi dilaksanakan oleh Panitia Seleksi yang dibentuk Pejabat Pembina
Kepegawaian setelah mendapatkan persetujuan KASN
4. Dalam melaksanakan uji kompetensi dibantu oleh Assessment Center atau Tim
Assessor yang bersertifikat
5. Panitia Seleksi mengajukan 3 nama calon kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
untuk masing-masing jabatan yang akan diisi untuk dipilih salah satu
6. Instansi berkoordinasi dengan KASN dalam melaksanakan seleksi dengan
menyampaikan dokumen untuk dievaluasi dan diterbitkan rekomendasi :
1. rencana seleksi, sebelum seleksi dilakukan dan
2. laporan pelaksanaan seleksi, setelah seleksi selesai.
7. Instansi dapat melakukan seleksi terbatas apabila sudah menerapkan sistem
merit (mempunyai talent pool dan talent management) dan dengan
persetujuan KASN.
5
KEWENANGAN DALAM SELEKSI JPT
No. Pejabat/Lembaga Tugas dan Wewenang
1 Presiden Menetapkan Pengangkatan JPT Utama dan Madya berdasarkan
usulan PPK
Membentuk Pansel untuk JPT Utama
2 Pejabat Pembina Kepegawaian Mengusulkan 3 calon JPT Utama dan Madya kepada Presiden
Melantik JPT Madya
Menetapkan dan melantik JPT Pratama
Membentuk Panitia Seleksi
3 Pejabat yg Berwenang Mengkoordinasikan pelaksanaan seleksi
Mengusulkan 3 calon hasil seleksi kepada PPK
4 Panitia Seleksi Melaksanakan seleksi
5 Sekretariat Panitia Seleksi Memberi dukungan administrasi kepada Panitia Seleksi
6 Assessment Center Melaksanakan uji kompetensi untuk masukan Panitia Seleksi
7 KASN Melakukan pengawasan pelaksanaan seleksi melalui penerbitan
rekomendasi dan pengawasan di lapangan
5
TAHAPAN SELEKSI JPT
5
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
• Penetapan
Jabatan yang
akan diisi
• Penyusunan
Rencana Seleksi
KOORDINASI KASN
• Penyampaian Rencana
Seleksi ke KASN
• Evaluasi dan
penerbitan
rekomendasi KASN
PEMBENTUKAN
PANITIA SELEKSI
• Pembentukan
PANSEL
• Pematangan
Rencana Seleksi
PENGUMUMAN
• Pengumuman
Pengisian JPT
• Penerimaan
Lamaran
SELEKSI
ADMINISTRASI
• Evaluasi
kesesuai
persyaratan
• Penentuan
pelamar yg
lulus
UJI KOMPETENSI
• Uji Kompetensi
Manajerial
• Uji Kompetensi
Bidang/Teknis
• Uji Kompetensi
Sosio-Kultural
PENELUSURAN REKAM JEJAK
WAWANCARA AKHIR
TEST KESEHATAN
PENYUSUNAN HASIL SELEKSI
DAN REKOMENDASI
KOORDINASI KASN
• Penyampaian
laporan
• Penerbitan
Rekomendasi
PENETAPAN DAN
PELANTIKAN
OLEH PPK
PENILAIAN MANDIRI SISTEM MERIT
1. TUJUAN
• Memastikan Instansi Pemerintah sudah menerapkan manajemen
ASN berdasarkan sistem merit.
• Menyediakan dasar bagi penerapan pasal 111 UU ASN
2. KRITERIA PENILAIAN
Kriteria dikembangkan berdasarkan:
– aspek-aspek manajemen SDM yang diatur dalam UU 5 Thn 2014 dan
PP 11 Thn 2017
– Studi literatur dan pengalaman di sektor sawsta
2. METODE PENILAIAN
Pelaksanaan penilaian menggunakan metode self assessment
TATA CARA PENILAIAN
1) Penilaian dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh PPK yang diketuai oleh
PyB dan beranggotakan pejabat yang terkait di bidang kepegawaian di
masing-masing Instansi;
2) Penilaian dilaksanakan berdasarkan kriteria dan sub-kriteria yang telah
ditetapkan KASN;
3) Penyampaian hasil penilaian oleh Instansi kepada KASN disertai dengan
bukti-bukti: Bukti Langsung, Tidak Langsung, dan Tambahan;
4) Verifikasi atas hasil penilaian yang disampaikan Instansi oleh tim yang
dibentuk Ketua KASN yang diketuai oleh Komisioner dan beranggotakan
Asisten Komisioner;
5) Pembuatan keputusan oleh pimpinan KASN secara kolektif kolegial
berdasarkan hasil verifikasi;
6) Penerbitan rekomendasi oleh KASN;
7) Tindak lanjut rekomendasi oleh Instansi;
8) Monitoring dan bimbingan dari KASN.
KRITERIA PENILAIAN
NO. KRITERIA KONDISI IDEAL
1 Perencanaan Kebutuhan Instansi sudah mempunyai rencana kebutuhan ASN untuk 5
tahun berdasarkan Anjab dan ABK yang disusun
berdasarkan jumlah, pangkat, dan kualifikasi pegawai yang
ada, dengan mempertimbangkan pegawai yang akan pensiun
2 Pengadaan Instansi sudah mempunyai kebijakan internal (Permen,
Pergub, Perbub, Perwal) terkait pemenuhan kebutuhan akan
pegawai yang dilakukan secara terbuka dan kompetitif, dari
jalur CPNS, PPPK, dan juga dari PNS yang berasal dari
instansi lain.
3 Pengembangan Karir Instansi sudah mempunyai kebijakan dan program
pengembangan karier yang dimulai dengan pemetaan
talenta, analisis kesenjangan kompetensi dan kesenjangan
kinerja, strategi dan program untuk mengatasi kesenjangan
dan pembentukan talent pool dan rencana suksesi.
4 Promosi dan Mutasi Instansi mempunyai kebijakan promosi, mutasi secara
obyektif dan transparan didasarkan pada kesesuaian
kualifikasi, kompetensi dan kinerja dengan memanfaatkan
Talent Pool.
NO. KRITERIA KONDISI IDEAL
5 Manajemen Kinerja Instansi sudah menerapkan manajemen kinerja, yang
dimulai dengan penetapan target kinerja, evaluasi
kinerja secara berkala dengan menggunakan metode
yang obyektif, menganalisis kesenjangan kinerja dan
mempunyai strategi untuk mengatasinya dan
menggunakan hasil penilaian kinerja dalam membuat
keputusan terkait promosi, mutasi dan demosi serta
Diklat.
6 Penggajian, Penghargaan
dan Disiplin
Instansi sudah mengaitkan hasil penilaian kinerja dan
disiplin dalam membayar tunjangan kinerja dan
memberi penghargaan kepada pegawai serta melakukan
penegakan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku.
7 Perlindungan dan
Pelayanan
Instansi mempunyai program perlindungan dan
memberikan pelayanan kepada pegawai
8 Sistem Pendukung Instansi mempunyai sistem yang mendukung
terwujudnya manajemen ASN berbasis merit, seperti
Sistem Informasi Kepegawaian, Assessment Center, e-
performance, e-office, dll
KRITERIA PENILAIAN
TALENT & TALENT POOL
TALENT:
• Bakat atau kemampuan khusus yang membuat seseorang
mampu melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik
• Bersifat alami (keterampilan dan pengetahuan merupakan
sesuatu yang bisa diperoleh dari luar)
TALENT POOL
• sekelompok individu yang diidentifikasikan mempunyai top talent untuk mengisi
jabatan strategis dalam suatu organisasi.
• diperlukan karena:
 Spesialisasi dan sofistikasi pekerjaan sehingga talent perlu dikembangkan
secara khusus
 Rekrutment dari luar organisasi perlu waktu
 Talent yang diperlukan tidak selalu tersedia dalam jumlah yang cukup
TALENT PIPELINE
• Sekeolompok individu yang memenuhi kualifikasi untuk menduduki posisi yang lowong
TALENT MANAGEMENT
• Talent Management adalah proses untuk memastikan
organisasi mempunyai SDM yang handal dengan jumlah dan
kualitas sesuai kebutuukan untuk saat ini dan di masa yang
akan datang.
• Talent management meliputi identifikasi, pengelolaan dan
pengembangan talent.
• Talent management merupakan upaya untuk membangun
talent pool yang berkesinambungan.
16
ALASAN MEMBANGUN TALENT
MANAGEMENT
17
• Setiap organisasi ingin mempunyai SDM yang
berkualitas agar dapat mewujudkan visi dan misi
organisasi secara efisien dan efektif
• SDM yang diinginkan tidak selalu tersedia sehingga
selalu ada kesenjangan kualitas dan kuantitas
• Kesenjangan dapat ditutupi melalui rekrutmen
dan/atau dengan melakukan pembinaan terhadap
pegawai yang ada.
• Membuat talent pool dan membangun talent
management merupakan upaya untuk mengatasi
kebutuhan akan pegawai saat ini dan di masa yang
akan datang.
TALENT POOL DALAM TAHAPAN
SELEKSI JPT
PERSIAPAN PENGUMUMAN
SELEKSI
ADMINISTRASI
UJI
KOMPETENSI
MANAJERIAL
UJI
KOMPETENSI
BIDANG
PENELUSURAN
REKAM JEJAK
WAWANCARA
AKHIR
REKOMENDASI
3 CALON
PENETAPAN
DAN
PELANTIKAN
TALENT POOL (1)
(2)
(1) Talent pool hanya
didasarkan uji kompetensi
manajerial
(2) Talent pool yang
berdasarkan uji kompetesni
manajerial dan bidang
TAHAPAN MEMBANGUN TALENT
POOL
19
• Mapping
• Gap Analysis
Talent Pool
Readiness
• Career path
• Succession
planning
• Talent pipelines
• General
employee
development
• Individual
Development
• Retention &
Engagement
• Define talent
need
• Develop
strategy
DATA-BASE
Identifikasi Talenta
• ASN yang bertalenta adalah ASN yang berkinerja tinggi dan
berpotensi. Distribusi kurva normal menggambarkan sekitar 15%
pegawai yang berkinerja tinggi juga berpotensi.
Kinerja Potensi
Evaluasi atas apa yang telah dilakukan
atau sedang dilakukan:
1. Kesuksesan yang pernah
dicapainya
2. Perilaku yang ditunjukkan untuk
mencapai kesuksesan tsb.
Perkiraan apa yang akan dihasilkan
apabila ybs diberikan tanggung jawab
yang lebih besar dan lebih kompleks.
1. Kemungkinan atas keberhasilannya
2. Kemungkinan atas perilaku yang
memadai.
3. Kemungkinan untuk bertahan dan
maju
HIGH POTENTIAL MODEL
• Ability :
Kapasitas kognitif;
intelijensia emosional,
kemampuan adaptasi dan
oerientasi pembelajaran
serta kepemimpinan.
• Engagement : Motivasi
pribadi, mengambil tanggung
jawab dalam mengambil
peluang dan pengembangan
dirinya dan meleburkan diri
dengan kultur dan tujuan
organisasi.
• Aspiration(Aspirasi
: Motivasi; apa yang
di inginkan dalam
karir dan dalam
hidupnya.
ABILITY
ENGAGEMENT
ASPIRATION
HIGH
POTENTIAL
High Potential Employees
Quality Indicators What you observe/hear
Ability
Capacity to grow, adapt
and develop enough to
handle the complex work
challenges which come
with more senior roles
Cognitive Capacity
Relatively fixed in an individual
Smart; quick thinker
Makes connections
Adept at conceptualising
Emotional Intelligence
Some scope for development
Stable and resilient in face of pressure
Self-aware with ability to develop relationships
Adaptability & learning
orientation
Some scope for development
Able to translate learning to behavioural change
Inquisitive
Open to feedback
Propensity to lead
Some scope for development
Not afraid to take the lead
Comfortable with authority
Influential and inspiring team player
Engagement
Strong commitment to the
APS with application of
discretionary effort to
achieve objectives
Alignment with APS culture &
values
Commitment to the work of the APS or agency
Behaviours align with APS values
Discretionary Effort Goes above and beyond expectations to achieve
goals
Environmental Fit
Aspiration
Motivation and desire to
rise to more senior
positions
Motivation Internally driven
Committed to achieving outcomes
Career Aspiration Eager to broaden experience and take on more
complex roles
Talent Management Toolkit
High Potential Criteria Measured through:
Questionnaire Personality
Assessment
Cognitive Ability
Assessment
Interview
Ability
Cognitive capacity  
Emotional intelligence 
Adaptability and learning orientation  
Propensity to lead 
Aspiration
Motivation 
Career aspiration 
Engagement
Alignment with APS culture and
values

Discretionary effort  
Talent Management Tool Kit
Assessment Tools
a. Questionnaire
Aspiration & Engagement
Bespoke questionnaire completed by individual to assess aspiration
and engagement.
b.
Online
Psychometric
Assessment
Personality
Assessment (Saville
Wave Professional
Styles)
Online assessment to provide an indication of individual’s preferred
behavioural style in the workplace. This provides insights into an
individual’s typical approach to relating to people, dealing with
change, analysing and problem solving, structuring their environment,
thinking strategically, managing their emotions and displaying
motivation.
Cognitive Ability
Assessment
(Executive Level)
Online assessment to test verbal and numerical reasoning using set of
questions specifically designed for, and normed on, high level
managerial roles. Tests provide evidence to ascertain someone’s
potential for high level, complex analysis.
c. Interview
Capability Based Behavioural
Validation
Participants are invited to provide specific examples of situations
where they have applied a capability in the past. These examples are
in turn probed by the interviewer to ascertain the level of complexity
and the level of capability demonstrated in the example. Results of
the questionnaire and online assessments are used to validate results
and probe any specific areas of focus.
ASSESSMENT CENTER
• Instrument untuk mengetahui kompetensi, kelemahan, kekuatan,
potensi seseorang
• Diperlukan dalam membangunan talent pool
• Diperlukan dalam rangka menyiapkan program training
25
FUNGSI ASSESSMENT CENTER
• Fungsi seleksi dan promosi
• Memprediksi perilaku masa depan untuk pembatan keputusan
• Fungsi pengembangan
• mendiagnose kekuatan dan kelemahan untuk pengembangan human capital
• Mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam bekerja
• Fungsi feedback kepada pegawai
Nine Box Talent Mapping
26
Underperformer loads
of potential
Definitely in wrong
role
Move out of role
Meets all target
Potential for
promotion
Develop and coach
Top talent
Strong candidate for
promotion
Provide special
development
Underperformer
Likely to be in the
wrong role
Move out of role
Meets all target
Some potential for
growth
Traning dan
development
opportunity
Exceeds target
Need greater
challence
Provide development
Under performer
Exir if no improvement
Little ambiition
Meet basic
requirement
Same job, same role
forever
High performer but
not ambitious
Love their jobs
Individual
Assessment
Performance
Management
High
Low
High
Talent Pool
Readiness
Catatan:
Hasil Assessment jangan hanya digunakan untuk pertimbangan promosi dan mutasi, namun harus dijadikan dasar
dalam menganalisis kesenjangan kompetensi dan kinerja sebagai masukan dalam menyiapkan strategi dan program
peningkatan kapasitas pegawai
PERFORMANCE
POTENTIAL
 Ability Potential
 Competence (Core,
Managerial, Technical)
 Personality Profile
 Individual Performance
Objective (IPO)
 Environment Feedback Perception
PERF EVAL
360 ASSESMENT
VERBAL &
NUMERICAL
COMPETENCY
Personality
ASSESSMENT
Identification Matrix
SOLID CONTRIBUTOR
FAILURE
UNDER
PERFORMER
TALENT
• Technical Expertise
• Exposure/Experience
• Assignment/Project
• Managerial/Leadership
• Managerial/ Leadership
• Problem Solving & Decision
Making
• Innovation
• Self Development
• Retaining Motivation
• Technical Expertise
• Managerial/Leadership
• Problem Solving & Analysis
• Self Development
• Drive & Competitiveness
HI-POTENTIAL
CONTRIBUTOR
HI-PERFORMER
Development Area
Typical Model Pengembangan Talenta PT
Pertamina
Facilitator led, self study and/or
online learning:
 Business/technical specific
classroom based training
 Online mandatory and self-
selective e-learning
 Sponsored educational
qualification e.g. MBA
Management Development/
Professional Development
training programs
 Attending conferences/
specialist external event
 Reading relevant literature/
publications
Learning that takes place within the
workplace and natural environment
 Building deeper technical skill in a
specific product area
 Taking on more responsibility
 Attending more client meetings
 Managing multiple projects
 Continual improvement initiatives
 Managing end to end, as opposed to
specific parts of a process
 Exposure to managing budgets
 Shadowing a product expert in new
business/function/geography
Learning that is gained from the
experiences of others
 Shadowing LM or other managers
 Having a mentor / strengths coach
 Increased people management
responsibilities with support from
more experienced peer
 Great interaction externally – with
regulators/ external networks
 Taking a role or leading a cross
functional/business/geographic
project or team with exposure top
learning from other areas
 Exposure to senior executive
meetings
 Attending networking events
Formal Learning 10% Learning On the job 70%
Learning from Others 20 %
30
10%
20%
70%
70 / 20/ 10 Framework
KASN 31
Membantu Pemda menterjemahkan Rencana Strategis dan
Sasaran Organisasi kedalam Rencana Strategis Manajemen ASN.
Melakukan uji kompetensi dan melakukan pemetaan kompetensi
untuk mengetahui kesenjangan kompetensi organisasi.
Merencanakan rencana pengembangan atas kesenjangan
kompetensi tersebut diatas.
Melaksanakan dan memfasilitasi pengembangan High Potential
Employees.
Memfasilitasi proses monitoring atas pelaksanaan suksesi
kepemimpinan dengan strategi dan sasaran orgaisasi
Langkah Strategis BPSDM Dalam Manajemen
Talenta
KUALITAS PEJABAT PIMPINAN TINGGI
VII
5.44%
III
5.44%
I
8.84%
VIII
5.78%
IV
3.06%
II
2.72%
IX
48.64%
VI
12.93%
V
7.14%
Talent Matrix Hasil Assessment:
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama untuk Mencapai Pemerintahan Berkinerja Tinggi
MMS 90-94
BMS < 90
K
O
M
P
E
T
E
N
S
I
P O T E N S I
MS ≥ 95
RENDAH
PS 66 - 90
TINGGI
TINGGI
PR < 66 PT ≥ 91
22/10/2023 Badan Kepegawaian Negara 32
Apa Langkah Selanjutnya?.
KASN 33
TERIMA KASIH
34
KASN

More Related Content

Similar to Manajemen Talenta Feb 2018.pptx

Lsp msdm-skema sertifikasi manajer pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi manajer pengelolaan sdmLsp msdm-skema sertifikasi manajer pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi manajer pengelolaan sdmDr. Stefanus MS Sadana
 
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-manajer_pengelolaan_sdm
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-manajer_pengelolaan_sdmFORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-manajer_pengelolaan_sdm
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-manajer_pengelolaan_sdmGunawan Wicaksono
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)Nanang Priyo Utomo
 
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdf
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdfIbu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdf
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdfFerriFatra1
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxZulkarnainTamim1
 
Presentasi Pembentukan LSP
Presentasi Pembentukan LSPPresentasi Pembentukan LSP
Presentasi Pembentukan LSPKacung Abdullah
 
Dinkes Bab 1.1.3 manajemen SumberDM.pptx
Dinkes  Bab  1.1.3 manajemen SumberDM.pptxDinkes  Bab  1.1.3 manajemen SumberDM.pptx
Dinkes Bab 1.1.3 manajemen SumberDM.pptxAyuAde9
 
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmLsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmDr. Stefanus MS Sadana
 
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...Gunawan Wicaksono
 
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmLsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmDr. Stefanus MS Sadana
 
kualitas mutu bkd kota makassar
kualitas mutu bkd kota makassarkualitas mutu bkd kota makassar
kualitas mutu bkd kota makassarmayamiyimuyu
 
Kebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptx
Kebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptxKebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptx
Kebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptxHary Satrisno
 
Diklat PPD.pdf
Diklat PPD.pdfDiklat PPD.pdf
Diklat PPD.pdfaviana3
 
Sosialisasi kebijakan penjaminan mutu
Sosialisasi kebijakan penjaminan mutuSosialisasi kebijakan penjaminan mutu
Sosialisasi kebijakan penjaminan mututemanna #LABEDDU
 

Similar to Manajemen Talenta Feb 2018.pptx (20)

Lsp msdm-skema sertifikasi manajer pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi manajer pengelolaan sdmLsp msdm-skema sertifikasi manajer pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi manajer pengelolaan sdm
 
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-manajer_pengelolaan_sdm
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-manajer_pengelolaan_sdmFORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-manajer_pengelolaan_sdm
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-manajer_pengelolaan_sdm
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
 
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)
 
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdf
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdfIbu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdf
Ibu Tetty_WEBINAR 2 JUNI (BNSP).pdf
 
Modul minggu 3
Modul minggu 3Modul minggu 3
Modul minggu 3
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
 
Presentasi Pembentukan LSP
Presentasi Pembentukan LSPPresentasi Pembentukan LSP
Presentasi Pembentukan LSP
 
Dinkes Bab 1.1.3 manajemen SumberDM.pptx
Dinkes  Bab  1.1.3 manajemen SumberDM.pptxDinkes  Bab  1.1.3 manajemen SumberDM.pptx
Dinkes Bab 1.1.3 manajemen SumberDM.pptx
 
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmLsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
 
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...
FORUM SDM BALI - LSP MSDM INDONESIA - skema sertifikasi-supervisor_pengelolaa...
 
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdmLsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
Lsp msdm-skema sertifikasi supervisor pengelolaan sdm
 
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem meritMembangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
 
Feedback satria
Feedback satriaFeedback satria
Feedback satria
 
MATERI-PPT-SPMI.pptx
MATERI-PPT-SPMI.pptxMATERI-PPT-SPMI.pptx
MATERI-PPT-SPMI.pptx
 
kualitas mutu bkd kota makassar
kualitas mutu bkd kota makassarkualitas mutu bkd kota makassar
kualitas mutu bkd kota makassar
 
Kebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptx
Kebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptxKebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptx
Kebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptx
 
4. langkah pendampingan ns
4. langkah pendampingan ns4. langkah pendampingan ns
4. langkah pendampingan ns
 
Diklat PPD.pdf
Diklat PPD.pdfDiklat PPD.pdf
Diklat PPD.pdf
 
Sosialisasi kebijakan penjaminan mutu
Sosialisasi kebijakan penjaminan mutuSosialisasi kebijakan penjaminan mutu
Sosialisasi kebijakan penjaminan mutu
 

Recently uploaded

skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdfpenmadbara
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 

Recently uploaded (7)

skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 

Manajemen Talenta Feb 2018.pptx

  • 1. PENGISIAN JPT DAN MANAJEMEN TALENTA Dr. Ir. Nuraida Mokhsen, MA Komisioner KASN
  • 2. PENDAHULUAN o UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN mengamanatkan penerapan sistem merit dalam kebijakan dan manajemen ASN o UU tersebut membentuk KASN yang berfungsi mengawasi pelaksanaan sistem merit o KASN diberi kewenangan untuk:  Mengawasi setiap tahap seleksi pengisian JPT [pasal 32 ayat (1)]  Menetapkan apakah suatu IP telah menerapkan sistem merit sehingga dapat dikecualikan dalam pelaksanaan pengisian JPT seleksi terbuka (psl 111)
  • 3. KOMPETENSI JABATAN MANAJERIAL TEKNIS SOSIAL KULTURAL KOMPETENSI DASAR Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan Pengadaan Pangkat dan Jabatan Pengembangan Karier Pola Karier Promosi Mutasi Penilaian Kinerja Penggajian dan Tunjangan Penghargaan Disiplin Pemberhentian Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua Perlindungan BERINTEGRITAS PROFESIONAL NETRAL BERSIH DARI PRAKTIK KKN MAMPU MENYELENGGARA KAN PELAYANAN PUBLIK BAGI MASYARAKAT MAMPU MENJALANKAN PERAN SEBAGAI UNSUR PEREKAT PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA Manajemen ASN 3
  • 4. SISTEM MERIT 1. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen SDM Aparatur yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar, tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan. 2. Tujuan Sistem Merit adalah untuk mewujudkan: a) ASN yang bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik serta menyediakan pelayanan yang terbaik kepada publik secara jujur, tepat waktu, dan berbasis pada bukti-bukti yang sebenarnya, b) ASN yang memiliki standar etika yang tinggi dan toleransi yang rendah terhadap kecurangan dan korupsi, c) ASN yang adil dan konsisten dalam memberikan pelayanan dengan kualitas yang tinggi kepada masyarakat tanpa diskriminasi dan keberpihakan, d) ASN yang akuntabilitas yang terbuka dan transparan terhadap pengeluaran uang negara, dan e) ASN yang memberikan penjelasan dan alasan terhadap keputusan yang ditetapkan (termasuk kepada DPR dan media).
  • 5. INDIKATOR MERIT MENURUT Pasal 134 Ayat (2) PP No. 11/2017 a. Seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan; b. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja; c. Pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka; d. Memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, pola karir, dan kelompok rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta; e. Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada penilaian kinerja yang objektif dan transparan; f. Menerapkan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN; g. Merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi sesuai hasil penilaian kinerja; h. Memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan penyalahgunaan wewenang; dan i. Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat diakses oleh seluruh pegawai ASN.
  • 6. PELAKSANAAN SISTEM MERIT 1. SELEKSI TERBUKA DAN KOMPETITIF: – rekrutmen CPNS, PPPK (Kemenpan) – pengisian JPT bagi Instansi yang belum menerapkan sistem merit dalam manajemen ASN 2. SELEKSI TERBATAS BAGI INSTANSI YANG SUDAH MENERAPKAN SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN ASN Pasal 111 UU ASN) • Penilaian mandiri penerapan sistem merit • Pembinaan kepada instansi yang telah membangun sistem merit (termasuk talent pool dan talent manajement)
  • 7. SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI SELEKSI TERBUKA 1. Merupakan salah satu bentuk penerapan sistem merit 2. Bertujuan untuk mendapatkan orang yang tepat sesuai kebutuhan organisasi 3. DIharapkan dapat : • mengatasi spoil system dan jual beli jabatan • meningkatkan mobilitas 5
  • 8. KEBIJAKAN SELEKSI TERBUKA 1. Pengisian JPT dilakukan melalui seleksi terbuka dan kompetitif dan dilakukan secara: 1. nasional untuk JPT Utama dan Madya; dan 2. regional untuk JPT Pratama 2. JPT Utama dan Madya dapat diisi oleh nonPNS dengan persetujuan Presiden 3. Seleksi dilaksanakan oleh Panitia Seleksi yang dibentuk Pejabat Pembina Kepegawaian setelah mendapatkan persetujuan KASN 4. Dalam melaksanakan uji kompetensi dibantu oleh Assessment Center atau Tim Assessor yang bersertifikat 5. Panitia Seleksi mengajukan 3 nama calon kepada Pejabat Pembina Kepegawaian untuk masing-masing jabatan yang akan diisi untuk dipilih salah satu 6. Instansi berkoordinasi dengan KASN dalam melaksanakan seleksi dengan menyampaikan dokumen untuk dievaluasi dan diterbitkan rekomendasi : 1. rencana seleksi, sebelum seleksi dilakukan dan 2. laporan pelaksanaan seleksi, setelah seleksi selesai. 7. Instansi dapat melakukan seleksi terbatas apabila sudah menerapkan sistem merit (mempunyai talent pool dan talent management) dan dengan persetujuan KASN. 5
  • 9. KEWENANGAN DALAM SELEKSI JPT No. Pejabat/Lembaga Tugas dan Wewenang 1 Presiden Menetapkan Pengangkatan JPT Utama dan Madya berdasarkan usulan PPK Membentuk Pansel untuk JPT Utama 2 Pejabat Pembina Kepegawaian Mengusulkan 3 calon JPT Utama dan Madya kepada Presiden Melantik JPT Madya Menetapkan dan melantik JPT Pratama Membentuk Panitia Seleksi 3 Pejabat yg Berwenang Mengkoordinasikan pelaksanaan seleksi Mengusulkan 3 calon hasil seleksi kepada PPK 4 Panitia Seleksi Melaksanakan seleksi 5 Sekretariat Panitia Seleksi Memberi dukungan administrasi kepada Panitia Seleksi 6 Assessment Center Melaksanakan uji kompetensi untuk masukan Panitia Seleksi 7 KASN Melakukan pengawasan pelaksanaan seleksi melalui penerbitan rekomendasi dan pengawasan di lapangan 5
  • 10. TAHAPAN SELEKSI JPT 5 PERSIAPAN PELAKSANAAN PERENCANAAN • Penetapan Jabatan yang akan diisi • Penyusunan Rencana Seleksi KOORDINASI KASN • Penyampaian Rencana Seleksi ke KASN • Evaluasi dan penerbitan rekomendasi KASN PEMBENTUKAN PANITIA SELEKSI • Pembentukan PANSEL • Pematangan Rencana Seleksi PENGUMUMAN • Pengumuman Pengisian JPT • Penerimaan Lamaran SELEKSI ADMINISTRASI • Evaluasi kesesuai persyaratan • Penentuan pelamar yg lulus UJI KOMPETENSI • Uji Kompetensi Manajerial • Uji Kompetensi Bidang/Teknis • Uji Kompetensi Sosio-Kultural PENELUSURAN REKAM JEJAK WAWANCARA AKHIR TEST KESEHATAN PENYUSUNAN HASIL SELEKSI DAN REKOMENDASI KOORDINASI KASN • Penyampaian laporan • Penerbitan Rekomendasi PENETAPAN DAN PELANTIKAN OLEH PPK
  • 11. PENILAIAN MANDIRI SISTEM MERIT 1. TUJUAN • Memastikan Instansi Pemerintah sudah menerapkan manajemen ASN berdasarkan sistem merit. • Menyediakan dasar bagi penerapan pasal 111 UU ASN 2. KRITERIA PENILAIAN Kriteria dikembangkan berdasarkan: – aspek-aspek manajemen SDM yang diatur dalam UU 5 Thn 2014 dan PP 11 Thn 2017 – Studi literatur dan pengalaman di sektor sawsta 2. METODE PENILAIAN Pelaksanaan penilaian menggunakan metode self assessment
  • 12. TATA CARA PENILAIAN 1) Penilaian dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh PPK yang diketuai oleh PyB dan beranggotakan pejabat yang terkait di bidang kepegawaian di masing-masing Instansi; 2) Penilaian dilaksanakan berdasarkan kriteria dan sub-kriteria yang telah ditetapkan KASN; 3) Penyampaian hasil penilaian oleh Instansi kepada KASN disertai dengan bukti-bukti: Bukti Langsung, Tidak Langsung, dan Tambahan; 4) Verifikasi atas hasil penilaian yang disampaikan Instansi oleh tim yang dibentuk Ketua KASN yang diketuai oleh Komisioner dan beranggotakan Asisten Komisioner; 5) Pembuatan keputusan oleh pimpinan KASN secara kolektif kolegial berdasarkan hasil verifikasi; 6) Penerbitan rekomendasi oleh KASN; 7) Tindak lanjut rekomendasi oleh Instansi; 8) Monitoring dan bimbingan dari KASN.
  • 13. KRITERIA PENILAIAN NO. KRITERIA KONDISI IDEAL 1 Perencanaan Kebutuhan Instansi sudah mempunyai rencana kebutuhan ASN untuk 5 tahun berdasarkan Anjab dan ABK yang disusun berdasarkan jumlah, pangkat, dan kualifikasi pegawai yang ada, dengan mempertimbangkan pegawai yang akan pensiun 2 Pengadaan Instansi sudah mempunyai kebijakan internal (Permen, Pergub, Perbub, Perwal) terkait pemenuhan kebutuhan akan pegawai yang dilakukan secara terbuka dan kompetitif, dari jalur CPNS, PPPK, dan juga dari PNS yang berasal dari instansi lain. 3 Pengembangan Karir Instansi sudah mempunyai kebijakan dan program pengembangan karier yang dimulai dengan pemetaan talenta, analisis kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja, strategi dan program untuk mengatasi kesenjangan dan pembentukan talent pool dan rencana suksesi. 4 Promosi dan Mutasi Instansi mempunyai kebijakan promosi, mutasi secara obyektif dan transparan didasarkan pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi dan kinerja dengan memanfaatkan Talent Pool.
  • 14. NO. KRITERIA KONDISI IDEAL 5 Manajemen Kinerja Instansi sudah menerapkan manajemen kinerja, yang dimulai dengan penetapan target kinerja, evaluasi kinerja secara berkala dengan menggunakan metode yang obyektif, menganalisis kesenjangan kinerja dan mempunyai strategi untuk mengatasinya dan menggunakan hasil penilaian kinerja dalam membuat keputusan terkait promosi, mutasi dan demosi serta Diklat. 6 Penggajian, Penghargaan dan Disiplin Instansi sudah mengaitkan hasil penilaian kinerja dan disiplin dalam membayar tunjangan kinerja dan memberi penghargaan kepada pegawai serta melakukan penegakan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku. 7 Perlindungan dan Pelayanan Instansi mempunyai program perlindungan dan memberikan pelayanan kepada pegawai 8 Sistem Pendukung Instansi mempunyai sistem yang mendukung terwujudnya manajemen ASN berbasis merit, seperti Sistem Informasi Kepegawaian, Assessment Center, e- performance, e-office, dll KRITERIA PENILAIAN
  • 15. TALENT & TALENT POOL TALENT: • Bakat atau kemampuan khusus yang membuat seseorang mampu melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik • Bersifat alami (keterampilan dan pengetahuan merupakan sesuatu yang bisa diperoleh dari luar) TALENT POOL • sekelompok individu yang diidentifikasikan mempunyai top talent untuk mengisi jabatan strategis dalam suatu organisasi. • diperlukan karena:  Spesialisasi dan sofistikasi pekerjaan sehingga talent perlu dikembangkan secara khusus  Rekrutment dari luar organisasi perlu waktu  Talent yang diperlukan tidak selalu tersedia dalam jumlah yang cukup TALENT PIPELINE • Sekeolompok individu yang memenuhi kualifikasi untuk menduduki posisi yang lowong
  • 16. TALENT MANAGEMENT • Talent Management adalah proses untuk memastikan organisasi mempunyai SDM yang handal dengan jumlah dan kualitas sesuai kebutuukan untuk saat ini dan di masa yang akan datang. • Talent management meliputi identifikasi, pengelolaan dan pengembangan talent. • Talent management merupakan upaya untuk membangun talent pool yang berkesinambungan. 16
  • 17. ALASAN MEMBANGUN TALENT MANAGEMENT 17 • Setiap organisasi ingin mempunyai SDM yang berkualitas agar dapat mewujudkan visi dan misi organisasi secara efisien dan efektif • SDM yang diinginkan tidak selalu tersedia sehingga selalu ada kesenjangan kualitas dan kuantitas • Kesenjangan dapat ditutupi melalui rekrutmen dan/atau dengan melakukan pembinaan terhadap pegawai yang ada. • Membuat talent pool dan membangun talent management merupakan upaya untuk mengatasi kebutuhan akan pegawai saat ini dan di masa yang akan datang.
  • 18. TALENT POOL DALAM TAHAPAN SELEKSI JPT PERSIAPAN PENGUMUMAN SELEKSI ADMINISTRASI UJI KOMPETENSI MANAJERIAL UJI KOMPETENSI BIDANG PENELUSURAN REKAM JEJAK WAWANCARA AKHIR REKOMENDASI 3 CALON PENETAPAN DAN PELANTIKAN TALENT POOL (1) (2) (1) Talent pool hanya didasarkan uji kompetensi manajerial (2) Talent pool yang berdasarkan uji kompetesni manajerial dan bidang
  • 19. TAHAPAN MEMBANGUN TALENT POOL 19 • Mapping • Gap Analysis Talent Pool Readiness • Career path • Succession planning • Talent pipelines • General employee development • Individual Development • Retention & Engagement • Define talent need • Develop strategy DATA-BASE
  • 20. Identifikasi Talenta • ASN yang bertalenta adalah ASN yang berkinerja tinggi dan berpotensi. Distribusi kurva normal menggambarkan sekitar 15% pegawai yang berkinerja tinggi juga berpotensi. Kinerja Potensi Evaluasi atas apa yang telah dilakukan atau sedang dilakukan: 1. Kesuksesan yang pernah dicapainya 2. Perilaku yang ditunjukkan untuk mencapai kesuksesan tsb. Perkiraan apa yang akan dihasilkan apabila ybs diberikan tanggung jawab yang lebih besar dan lebih kompleks. 1. Kemungkinan atas keberhasilannya 2. Kemungkinan atas perilaku yang memadai. 3. Kemungkinan untuk bertahan dan maju
  • 21. HIGH POTENTIAL MODEL • Ability : Kapasitas kognitif; intelijensia emosional, kemampuan adaptasi dan oerientasi pembelajaran serta kepemimpinan. • Engagement : Motivasi pribadi, mengambil tanggung jawab dalam mengambil peluang dan pengembangan dirinya dan meleburkan diri dengan kultur dan tujuan organisasi. • Aspiration(Aspirasi : Motivasi; apa yang di inginkan dalam karir dan dalam hidupnya. ABILITY ENGAGEMENT ASPIRATION HIGH POTENTIAL
  • 22. High Potential Employees Quality Indicators What you observe/hear Ability Capacity to grow, adapt and develop enough to handle the complex work challenges which come with more senior roles Cognitive Capacity Relatively fixed in an individual Smart; quick thinker Makes connections Adept at conceptualising Emotional Intelligence Some scope for development Stable and resilient in face of pressure Self-aware with ability to develop relationships Adaptability & learning orientation Some scope for development Able to translate learning to behavioural change Inquisitive Open to feedback Propensity to lead Some scope for development Not afraid to take the lead Comfortable with authority Influential and inspiring team player Engagement Strong commitment to the APS with application of discretionary effort to achieve objectives Alignment with APS culture & values Commitment to the work of the APS or agency Behaviours align with APS values Discretionary Effort Goes above and beyond expectations to achieve goals Environmental Fit Aspiration Motivation and desire to rise to more senior positions Motivation Internally driven Committed to achieving outcomes Career Aspiration Eager to broaden experience and take on more complex roles
  • 23. Talent Management Toolkit High Potential Criteria Measured through: Questionnaire Personality Assessment Cognitive Ability Assessment Interview Ability Cognitive capacity   Emotional intelligence  Adaptability and learning orientation   Propensity to lead  Aspiration Motivation  Career aspiration  Engagement Alignment with APS culture and values  Discretionary effort  
  • 24. Talent Management Tool Kit Assessment Tools a. Questionnaire Aspiration & Engagement Bespoke questionnaire completed by individual to assess aspiration and engagement. b. Online Psychometric Assessment Personality Assessment (Saville Wave Professional Styles) Online assessment to provide an indication of individual’s preferred behavioural style in the workplace. This provides insights into an individual’s typical approach to relating to people, dealing with change, analysing and problem solving, structuring their environment, thinking strategically, managing their emotions and displaying motivation. Cognitive Ability Assessment (Executive Level) Online assessment to test verbal and numerical reasoning using set of questions specifically designed for, and normed on, high level managerial roles. Tests provide evidence to ascertain someone’s potential for high level, complex analysis. c. Interview Capability Based Behavioural Validation Participants are invited to provide specific examples of situations where they have applied a capability in the past. These examples are in turn probed by the interviewer to ascertain the level of complexity and the level of capability demonstrated in the example. Results of the questionnaire and online assessments are used to validate results and probe any specific areas of focus.
  • 25. ASSESSMENT CENTER • Instrument untuk mengetahui kompetensi, kelemahan, kekuatan, potensi seseorang • Diperlukan dalam membangunan talent pool • Diperlukan dalam rangka menyiapkan program training 25 FUNGSI ASSESSMENT CENTER • Fungsi seleksi dan promosi • Memprediksi perilaku masa depan untuk pembatan keputusan • Fungsi pengembangan • mendiagnose kekuatan dan kelemahan untuk pengembangan human capital • Mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam bekerja • Fungsi feedback kepada pegawai
  • 26. Nine Box Talent Mapping 26 Underperformer loads of potential Definitely in wrong role Move out of role Meets all target Potential for promotion Develop and coach Top talent Strong candidate for promotion Provide special development Underperformer Likely to be in the wrong role Move out of role Meets all target Some potential for growth Traning dan development opportunity Exceeds target Need greater challence Provide development Under performer Exir if no improvement Little ambiition Meet basic requirement Same job, same role forever High performer but not ambitious Love their jobs Individual Assessment Performance Management High Low High Talent Pool Readiness Catatan: Hasil Assessment jangan hanya digunakan untuk pertimbangan promosi dan mutasi, namun harus dijadikan dasar dalam menganalisis kesenjangan kompetensi dan kinerja sebagai masukan dalam menyiapkan strategi dan program peningkatan kapasitas pegawai
  • 27. PERFORMANCE POTENTIAL  Ability Potential  Competence (Core, Managerial, Technical)  Personality Profile  Individual Performance Objective (IPO)  Environment Feedback Perception PERF EVAL 360 ASSESMENT VERBAL & NUMERICAL COMPETENCY Personality ASSESSMENT Identification Matrix
  • 28. SOLID CONTRIBUTOR FAILURE UNDER PERFORMER TALENT • Technical Expertise • Exposure/Experience • Assignment/Project • Managerial/Leadership • Managerial/ Leadership • Problem Solving & Decision Making • Innovation • Self Development • Retaining Motivation • Technical Expertise • Managerial/Leadership • Problem Solving & Analysis • Self Development • Drive & Competitiveness HI-POTENTIAL CONTRIBUTOR HI-PERFORMER Development Area
  • 29. Typical Model Pengembangan Talenta PT Pertamina
  • 30. Facilitator led, self study and/or online learning:  Business/technical specific classroom based training  Online mandatory and self- selective e-learning  Sponsored educational qualification e.g. MBA Management Development/ Professional Development training programs  Attending conferences/ specialist external event  Reading relevant literature/ publications Learning that takes place within the workplace and natural environment  Building deeper technical skill in a specific product area  Taking on more responsibility  Attending more client meetings  Managing multiple projects  Continual improvement initiatives  Managing end to end, as opposed to specific parts of a process  Exposure to managing budgets  Shadowing a product expert in new business/function/geography Learning that is gained from the experiences of others  Shadowing LM or other managers  Having a mentor / strengths coach  Increased people management responsibilities with support from more experienced peer  Great interaction externally – with regulators/ external networks  Taking a role or leading a cross functional/business/geographic project or team with exposure top learning from other areas  Exposure to senior executive meetings  Attending networking events Formal Learning 10% Learning On the job 70% Learning from Others 20 % 30 10% 20% 70% 70 / 20/ 10 Framework
  • 31. KASN 31 Membantu Pemda menterjemahkan Rencana Strategis dan Sasaran Organisasi kedalam Rencana Strategis Manajemen ASN. Melakukan uji kompetensi dan melakukan pemetaan kompetensi untuk mengetahui kesenjangan kompetensi organisasi. Merencanakan rencana pengembangan atas kesenjangan kompetensi tersebut diatas. Melaksanakan dan memfasilitasi pengembangan High Potential Employees. Memfasilitasi proses monitoring atas pelaksanaan suksesi kepemimpinan dengan strategi dan sasaran orgaisasi Langkah Strategis BPSDM Dalam Manajemen Talenta
  • 32. KUALITAS PEJABAT PIMPINAN TINGGI VII 5.44% III 5.44% I 8.84% VIII 5.78% IV 3.06% II 2.72% IX 48.64% VI 12.93% V 7.14% Talent Matrix Hasil Assessment: Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama untuk Mencapai Pemerintahan Berkinerja Tinggi MMS 90-94 BMS < 90 K O M P E T E N S I P O T E N S I MS ≥ 95 RENDAH PS 66 - 90 TINGGI TINGGI PR < 66 PT ≥ 91 22/10/2023 Badan Kepegawaian Negara 32